PENDAHULUAN
Jumlah penduduk dunia mencapai tujuh miliar hingga akhir tahun 2011.
Cina (1.346 juta jiwa), India (1.198 juta jiwa) dan Amerika Serikat (315 juta
(kelahiran). Fertilitas adalah sama dengan kelahiran hidup (live birth), yaitu
(Mantra, 2003).
melalui program Keluarga Berencana (KB), yaitu suatu upaya yang mengatur
kelahiran anak, jarak, dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui
oleh wanita dan hanya sedikit partisipasi penggunaan kontrasepsi oleh pria
(Anonim, 2014).
1
2
meningkat pada tahun 2012 menjadi 2,7% (SDKI 2012), yakni 2,5% kondom
pria dalam ber-KB masih rendah jika dibandingkan dengan sasaran nasional
pada tahun 2014 yaitu 5%. Penyebab rendahnya partisipasi pria dalam ber-
metode kontrasepsi yang dipakai oleh pria. Metode yang dilakukan pria
Metode tersebut tidak disukai oleh pria karena ketidak nyamana dan ad
anya keterbatasan ireversibilitas (Pernoll, 2001). Oleh sebab itu, perlu dilakuk
an pengembangan alat atau metode kontrasepsi untuk pria yang aman dan nya
man dan dapat mencegah terjadinya fertilisasi, mempunyai kinerja cepat tanpa
gandarussa).
adalah tanaman yang termasuk dalam family Araliaceae dan satu genus
kalsium, fosfor, besi, serta vitamin A, B dan C (Hariana, 2008). Tanaman ini
bernilai ekonomis dan mudah didapat. Salah satu cara untuk mendapatkan
mencit.
A. Masyarakat
Indonesia
pria
B. Instansi
C. Peneliti
Peneliti digunakan
kali ini menggunakan hewan uji mencit jantan dengan ekstrak etanol 70%
galur parague-Dawley, ekstrak yang digunakan ekstrak etanl 90% daun kelor
pnelitian ini dengan penelitian Ari Nur Kristanti (2010) sama menggunakan
6
mencit jantan tetapi Ari Nur Kristanti menggunakan ekstrak daun pegagan
pada dosis 125 mg/kgBB, 200 mg/kgBB dan dosis 275 mg/kgBB. Penelitian
design).
1.1 Hipotesis
Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini yaitu pemberian ekstrak daun
pria.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sebagai akibat adanya pertemuan antara sel telur dengan sel sperma.
a. Menunda kehamilan
c. Mengakhiri kesuburan
7
8
digunakan.
c. Dapat diterima, bukan hanya oleh klien melainkan juga oleh budaya
masyarakat.
pagar, walaupun dapat ditemukan tumbuh liar di ladang dan tepi sungai.
terbuka yang terkena sinar matahari atau sedikit terlindung, dan dapat
payung, warnanya hijau. Buahnya buah buni, pipih, hijau, biji kecil, keras,
Regnum : Plantae
Devisi : Spermatophyla
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Apiales
Famili : Araliaceae
Genus : Polyscias
Spesies : P. Scutellaria
piring atau mangkok untuk makan bubur sagu sehingga dinamakan daun
mangkok. Daun muda dapat dimakan sebagai lalap, urapan mentah, atau
ai laun niwel, daun koin, daun papeda (Ambon). daun koin, d. mangkok,
shell leaf (Inggris). Bagian yang dimanfaatkan untuk obat antara lain
bagian akar dan daun. Pada batang dan daun mengandung kalsium-oksalat,
dan C.
dapat mengurangi aroma amis pada hidangan ikan, jeroan maupun daging.
Selain itu daun muda dapat dimakan sebagai lalap, urapan mentah, atau
11
direbus dan dibuat sayur. Di Sumatera daun mangkokan ini biasanya diiris
tipis dan digunakan sebagai campuran Gulai Banak (otak) atau gulai ikan.
dipelihara dan diternakkan untuk dipakai sebagai hewan model, dan juga
hewan model adalah objek hewan sebagai imitasi (peniruan) manusia (atau
2.3.3 Mencit
2012) :
Kingdong : Animalia
Phylum : Chordata
Sub-phylum : Verterbrata
Class : Mamalia
13
Ordo : Rodentia
Family : Muridae
Genus : Mus
hormon testosteron.
Terdapat dua macam sel epitel yang melapisi ductuli efferens yaitu sel
kuat dan berperan selama ejakulasi. Saluran ini bermuara pada uretra.
15
lurik yang tebal. Menurut Ganong (1983) testis dibentuk dari lengkung-
saat ejakulasi.
2.3.5 Spermatogenesis
ini terdiri atas sel setroli dan sel germinalis. Spermatogenesis terjadi
dalam tiga fase, yaitu fase spermatogonial, fase meiosis, dan fase
Lama satu kali daur epitel seminiferus pada mencit adalah 207 jam
2008).
17
untuk membuahi sel telur. Spermatozoa terdiri atas bagian kepala, leher
yang sangat penting untuk menembus dinding sel telur pada saat
dan ekor.
terdiri dari dua bagian ujung (end piece). Pada bagian pangkal (middle
bagian ujung (end piece) berfungsi sebagai alat menarik untuk pergerakan
spermatozoa.
20
sel mati memiliki membrane sel yang rusak sehingga dapat dimasuki zat
menyerap zat warna. Pada sel yang mati akan terjadi kerusakan membran
Semen terdiri atas dua bagian yaitu sel spermatozoa dan cairan
struktur spesifik yang terdiri atas bagian kepala, leher dan ekor
spermatozoa.
preparat ulas berdasarkan afinitas zat warna antara sel-sel sperma yang
mati dan hidup. Jumlah sperma yan hidup dihitung secara objektif.
2.6. Simplisia
tanaman atau eksudat tanaman. Eksudat tanaman ialah isi sel yang
secra spontan keluar dari selnya atau zat-zat nabati lainya ynag dengan
hewan atau zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa
pelikan atau mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara
senyawa aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani atau hampir
semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan
2000).
larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut
cair. Metode ekstraksi dibagi menjadi tiga cara yaitu : ekstraksi dengan
1. Maserasi
2. Perkolasi
ekstrak (perkolat) yang jumlahnya 1-5 kali bahan (Depkes RI, 2000).
24
1. Refluks
didih, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif
2. Soklet
3. Digesti
4. Infus
Infus adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur penangas air
2000).
25
5. Dekok
Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama (lebih dari 30 menit)
METODE PENELITIAN
Universitas Mataram.
Mataram.
3.4.1. Alat
alat gelas, ayakan no.60 Mesh, blender, disposable syiringe 1 ml, kandang
26
27
dan tempat minum hewan uji, oven, pisau bedah, rotary evapolator,
sonde lambung.
3.4.2. Bahan
daun mangkokan. Etanol 70%, mencit jantan, eter, aluminium foil, eosin,
Desa Jati Sela Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat Provinsi
metode maserasi yang diberikan dalam 3 variasi dosis yaitu dosis 1, 5 dan
10 mg/KgBB.
3.6.1. Variabelbebas
3.6.2. Variabelterikat
maserasi mengacu pada penelitian oleh Berna Elya dan Dadang Kusmana
pedoman perawatan hewan uji yang dikeluarkan oleh Komite Etik Hewan
sperma dibuat dalam suspensi NaCl 0,9% dengan cara Bagian caudae
0,9% sampai tanda 11l (pengenceran 20x) dan digojog sampai homogen
hapusan spermatozoa yang telah ditetesi oleh 1 tetes perna eosin 1% dan
One Way ANOVA, dan jika didapatkan perbedaan yang bermakna, maka
Alur pembuatan ekstrak dengan metode maserasi dan uji aktivitas secra in
vivo