)
TERHADAP EFEK SEDASI MENCIT (MUS MUSCULUS L.) DAN
SUMBANGANNYA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA
Abstract: This study research aims to determine the effect of extracts of betel leaf (Piper bettle
Linn.) For sedation mice (Mus musculus L.). The method is used the experimental method with
completely randomized design (CRD), which consists of 4 treatments and 6 replications. The
treatment consisted of a negative control group (distilled water), and three groups of mice were
given extracts of betel leaf with each dose of 0.5 mg / 10 gBW, 1 mg / 10 gBW, and 2 mg / 10
gBW. Data were analyzed by calculating the Diversity Analysis and continued with Test BNT.
To decrease muscle power with Traction Test method, then a decreased activity and sensitivity
to the environment with Fireplace Test method. Diversity analysis results indicate that the betel
leaf extract significant effect on the increase in sedation mice, decreased muscle power, then a
decreased activity and sensitivity to the environment with Fireplace Test method. BNT test
results show that betel leaf extract dose of 0.5 mg / 10 gBW is the most effective dose in mice
increases sedation. Information on the results of this study can be alternatif examples for
learning and teaching material and contribution to the Learning Class XI Biology Semester II
Basic Competence 3.10.
Abstrak: Gangguan tidur dapat diatasi dengan pemberian obat yang memiliki efek sedasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun sirih (Piper bettle Linn.)
terhadap efek sedasi mencit (Mus musculus L.). Metode yang digunakan adalah metode
eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 6
ulangan. Perlakuan terdiri dari satu kelompok kontrol negatif (aquadest), dan tiga kelompok
mencit diberikan ekstrak daun sirih dengan dosis masing-masing 0,5 mg/10 gBB, 1 mg/10
gBB, dan 2 mg/10 gBB. Data dianalisis dengan perhitungan Analisis Keragaman dan
dilanjutkan dengan Uji BNT. Untuk penurunan daya otot dengan metode Traction Test, serta
penurunan aktivitas dan kepekaan terhadap lingkungan dengan metode Fireplace Test. Hasil
Analisis Keragaman menunjukkan bahwa ekstrak daun sirih berpengaruh sangat nyata terhadap
peningkatan efek sedasi mencit, penurunan daya otot, serta penurunan aktivitas dan kepekaan
terhadap lingkungan sekitar. Hasil Uji BNT menunjukkan bahwa ekstrak daun sirih dosis 0,5
mg/10 gBB merupakan dosis yang paling efektif dalam meningkatkan efek sedasi mencit.
Informasi hasil penelitian ini dapat menjadi altenatif contoh materi pembelajaran dan
sumbangan bahan ajar pada Pembelajaran Biologi Kelas XI Semester II pada Kompetensi
Dasar 3.10.
27
28 JURNAL PEMBELAJARAN BIOLOGI, VOLUME 3, NOMOR 1, MEI 2016
metabolisme tubuh dapat menurun sampai yang berupa tanaman obat, salah satunya
20% (Atmadja, 2002). adalah daun sirih (Piper bettle Linn.).
Dalam kehidupan sehari hari, seseorang Daun sirih dapat dimanfaatkan sebagai
dapat mengalami gangguan tidur. Gangguan obat karena mengandung senyawa metabolit
tidur adalah suatu keadaan seseorang yang sekunder. Uji fitokimia ekstrak etanol daun
mengalami kesulitan untuk tidur atau terjaga sirih mengandung senyawa alkaloid,
pada malam hari, dan tidak dapat kembali flavonoid, saponin, dan tanin. Adanya
tidur. Gangguan tidur dapat diakibatkan oleh senyawa alkaloid jenis arakene serta senyawa
masalah stress. Stress adalah tekanan metabolit sekunder lainnya pada daun sirih
psikologis yang dapat menimbulkan penyakit diduga memiliki efek sedasi dilihat dari
fisik dan penyakit jiwa. Proses terjadinya penurunan daya otot dan penurunan aktivitas
stress yaitu adanya stimulus yang mencekam dan kepekaan terhadap lingkungan sekitar.
yang berupa banyak nya informasi yang Maka perlu dilakukan penelitian untuk
masuk ke otak menyebabkan hipotalamus menguji khasiat sedasi ekstrak daun sirih.
mengaktifkan medula adrenal melalui impuls Informasi hasil penelitian ini dapat
saraf dan korteks adrenal melaui sinyal dijadikan materi tambahan mata pelajaran di
hormonal. SMA kelas X semester 2 pada materi pokok
Gangguan tidur dapat diatasi dengan tentang Sistem Saraf dengan KD 3.10
melakukan cara non farmakologis antara lain Kurikulum 2013. Selama ini materi
minum susu sebelum tidur (Campbell, dkk., pembelajaran mengenai sistem koordinasi
2004). Bila cara non farmakologis tidak hanya berupa konsep, prinsip dan prosedur
berhasil, baru diberikan pengobatan secara saja padahal dalam materi pembelajaran juga
farmakologis, yaitu dengan pemberian obat harus menampilkan informasi berupa fakta.
yang memiliki efek sedasi (Tjay dan Kirana, Beberapa buku paket kurang
2002). Sedasi dapat didefinisikan sebagai menginformasikan tentang penggunaan
suatu penekanan dari kesiapsiagaan terhadap tanaman obat yang berpotensi untuk
stimulasi tetap, dengan ditandai adanya suatu mengurangi gangguan/kelainan pada sistem
penurunan tonus otot, penurunan aktivitas dan saraf. Oleh karena itu, data hasil penelitian
kepekaan terhadap lingkungan sekitar. mengenai peranan daun sirih sebagai sedasi
Salah satu obat golongan sedatif- akan memberikan kontribusi ilmu
hipnotik adalah fenobarbital. Fenobarbital pengetahuan tambahan. Dimuat dalam bentuk
bekerja dengan cara berikatan dengan wacana hasil penelitian yang berisi
komponen-komponen molekuler reseptor gangguan/kelainan sistem saraf yaitu
GABA pada membran neuron sistem saraf gangguan tidur, dan pengaruh senyawa aktif
pusat. Ikatan ini akan meningkatkan lama ekstrak daun sirih terhadap efek sedasi mencit
pembukaan kanal ion klorida yang diaktivasi untuk mengatasi gangguan/kelainan sistem
oleh GABA. Peristiwa ini menyebabkan saraf.
masuknya ion klorida pada badan neuron, dan Permasalahan dalam penelitian ini
terjadi hiperpolarisasi, sehingga menimbulkan apakah pengaruh ekstrak daun sirih (Piper
efek sedatif (Katzung, 2004). Fenobarbital bettle Linn.) terhadap efek sedasi, penurunan
memiliki efek samping yang dapat daya otot, dan penurunan kepekaan terhadap
mengganggu proses mental, kecanduan, lingkungan sekitar pada mencit dan berapa
memperlemah seluruh bagian otak, dan dosis yang efektif dalam ekstrak daun sirih
kematian (Tyrer, 1991). Oleh karena itu, (Piper bettle Linn.) dapat meningkatkan efek
untuk mengatasi efek samping dari sedasi pada mencit.
penggunaan fenobarbital diperlukan alternatif
Pengaruh Ekstrak Daun Sirih (Piper Bettle Linn.), Siti Rakhmi A., Riyanto, Kodri Madang 29
Tabel 1 Rata-Rata Efek Sedasi Setelah Perlakuan Ekstrak Daun Sirih (Piper bettle Linn.)
Waktu (detik)
Dosis Ekstrak Daun Sirih (Piper Penurunan Aktivitas dan
Penurunan Daya
bettle Linn.) Kepekaan terhadap
Otot
Lingkungan
P0 (Aquadest) 208,83 208,84 23,66
P1 (0,5 mg/10 gBB) 111,551 111,55 110,66
P2 (1 mg/10 gBB) 45 45,00 284,50
P3 (2 mg/10 gBB) 16, 1 16,66 586,16
Tabel 1 memperlihatkan adanya mencit pada kelompok P1, P2, dan P3 lebih
perbedaan antara kelompok P0, P1, P2, dan P3. tinggi dibandingkan dengan kelompok P0.
Hasil perlakuan ekstrak daun sirih (Piper Perbedaan rata-rata efek sedasi mencit dapat
bettle Linn.) menunjukkan bahwa efek sedasi dilihat pada Gambar 1.
700
600
500
Waktu (s)
400 P0(aquadest)
300 P1(0,5 mg/10gr BB)
200 P2(1 mg/10 gr BB)
100
P3(2 mg/10 gr BB)
0
Traction test Fireplace test
Metode
Gambar 1 memperlihatkan adanya sedasi. Hal ini sesuai dengan parameter efek
peningkatan rata-rata efek sedasi mencit pada sedasi bahwa ada penurunan waktu rata-rata
masing-masing kelompok perlakuan P1, P2, efek sedasi mencit yang menunjukkan bahwa
dan P3 untuk penurunan daya otot dengan terjadinya penurunan daya otot dengan
metode traction test dan penurunan aktivitas metode traction test memiliki rata-rata waktu
dan kepekaan terhadap lingkungan sekitar tertinggi adalah 208,84 detik pada dosis
dengan metode fireplace test yang ditandai kontrol, sedangkan yang terendah adalah
dengan adanya perubahan waktu yang terjadi. 16,66 detik pada P3 dosis 2 mg/10 gBB dan
Semakin cepat waktu yang dibutuhkan oleh ada peningkatan waktu rata-rata efek sedasi
mencit untuk jatuh, maka efek sedasi semakin mencit yang menunjukkan bahwa terjadinya
besar untuk penurunan daya otot, sedangkan penurunan aktivitas dan kepekaan terhadap
semakin lama waktu yang dibutuhkan mencit lingkungan sekitar dengan metode fireplace
untuk keluar dari gelas kimia, maka semakin test memiliki rata-rata terendah adalah 23,66
besar efek sedasi yang ditimbulkan untuk detik pada dosis kontrol, sedangkan yang
penurunan aktivitas dan kepekaan terhadap tertinggi adalah 586,16 detik pada P3 dosis 2
lingkungan. mg/10 gBB dapat dlihat pada Tabel 1.
Peningkatan efek sedasi menunjukkan Peningkatan efek sedasi yang terjadi
bahwa semakin tinggi dosis ekstrak daun pada kelompok perlakuan menunjukkan
sirih, maka semakin tinggi peningkatan efek bahwa ekstrak daun sirih (Piper bettle Linn.)
Pengaruh Ekstrak Daun Sirih (Piper Bettle Linn.), Siti Rakhmi A., Riyanto, Kodri Madang 31
memiliki potensi sebagai efek sedatif. untuk penurunan daya otot dan penurunan
Berdasarkan peningkatan efek sedasi yang aktivitas dan kepekaan terhadap lingkungan
terjadi, maka dilakukan analisis keragaman sekitar dapat dilihat pada Tabel 2 dan Tabel 3.
Sumber F Tabel KK
DB JK KT F Hitung
Keragaman
5% 1%
Perlakuan(P) 3 131192,3 43730,8 1696,087* 3,1 4,94 5,3
* 1
Galat (G) 20 515,66 25,783
7
Total 23 131708
Keterangan : ** = Berbeda Sangat Nyata
Total 23 111263
5
Keterangan : ** = Berbeda Sangat Nyata
Tabel 4. Hasil Uji BNT terhadap Rerata Efek Sedasi Mencit untuk Penurunan Daya Otot
Dosis BNT
Rata-rata
(5%) (1%)
P3 (2 mg/10 gBB) 16,66 a A
P2 (1 mg/10 gBB) 45,00 b B
32 JURNAL PEMBELAJARAN BIOLOGI, VOLUME 3, NOMOR 1, MEI 2016
Tabel 5. Hasil Uji BNT terhadap Rerata Efek Sedasi Mencit untuk Penurunan Aktivitas dan
Kepekaan terhadap Lingkungan Sekitar.
Dosis BNT
Rata-rata
(5%) (1%)
P3 (2 mg/10 gr BB) 586,16 A A
P2 (1 mg/10 gr BB) 284,5 B B
P1 (0,5 mg/10 gr BB) 110,66 C C
P0 (Aquadest) 23,66 D D
Keterangan : - Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan bahwa antar
perlakuan berbeda tidak nyata (5%) dan berbeda tidak sangat nyata (1%).
Hasil Uji BNT pada Tabel 4 dan Tabel sedasi ditandai dengan adanya penurunan
5 memperlihatkan bahwa bahwa perlakuan daya otot dan penurunan aktivitas dan
dengan dosis ekstrak daun sirih yang efektif kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Hal ini
untuk meningkatkan efek sedasi mencit yaitu dikarenakan ekstrak daun sirih mengandung
dosis 0,5 mg/10 gBB. Hal ini berarti dengan senyawa metabolit sekunder, yaitu alkaloid
dosis yang rendah dapat menimbulkan efek dan flavonoid yang diduga dapat
sedasi, sedangkan pada perlakuan P0 tidak menimbulkan efek sedasi.
terjadi efek sedasi pada mencit, dikarenakan Alkaloid merupakan ligan yang secara
diberikan perlakuan kontrol dengan aquadest. selektif dapat berikatan dengan GABA
Data hasil penelitian menunjukkan binding site (Ikawati, 2006). Sedangkan
bahwa ekstrak daun sirih berpengaruh flavonoid, saponin, dan tanin berikatan
terhadap peningkatan efek sedasi. dengan sisi reseptor GABA 𝛼 dalam
Peningkatan efek sedasi yang terjadi pada kompleks benzodiazepin (Adeyemi,
kelompok perlakuan P1, P2, dan P3 dkk.,2006) (Gambar 2).
menunjukkan bahwa ekstrak daun sirih (Piper
bettle Linn.) memiliki potensi sebagai efek
Alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin yang bila kontraksi dapat menghasilkan efek
memiliki pengaruh agonis (senyawa kimia maksimum) pada reseptor GABA 𝛼. GABA
Pengaruh Ekstrak Daun Sirih (Piper Bettle Linn.), Siti Rakhmi A., Riyanto, Kodri Madang 33
merupakan neurotransmitter yang bekerja berbagai jenis zat terlarut, yang meliputi
pada sinapsis inhibitoris di otak. Pengikatan beragam zat yang bermuatan listrik (ion). Di
alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin pada dalam sel, kation utama (ion bermuatan
reseptor GABA 𝛼 di membran pascasinaptik positif) adalah kalium K + dan anion utama
membuat sel tersebut mengubah potensial adalah protein, asam amino, sulfat, fosfat, dan
membrannya sebagai respon terhadap ion bermuatan negatif lain yang disimbolkan
stimulus yang diterima oleh sel tersebut. dengan A-. Di luar sel, keadaan menjadi
Potensial membran disebabkan oleh terbalik, dengan Na+ menjadi kation utama
perbedaan komposisi ionik dalam cairan dan K+ mempunyai konsentrasi yang rendah,
intrasellular dan ekstrasellular. Cairan sedangkan anion utama adalah Cl- yang dapat
intrasellular dan ekstrasellular mengandung dilihat pada (Campbell, 2004) (Gambar 3).
Ketika sel tersebut mengubah potensial cara membuka saluran ion (gated ion channel)
membrannya akan membuat membran yang menimbulkan efek sedasi (Gambar 4.4).
tersebut mengalami hiperpolarisasi dengan
Saluran ion terbuka, maka membran yang besar dapat dilihat pada Gambar 3.
tersebut lebih permeabel terhadap K+ yang Ketika K+ keluar, muatan positif dipindahkan
meninggalkan sel, atau terhadap Cl- yang dari dalam keluar sel. Karena A- tetap berada
memasuki sel karena gradien konsentrasinya didalam sel, maka bagian dalam sel lebih
34 JURNAL PEMBELAJARAN BIOLOGI, VOLUME 3, NOMOR 1, MEI 2016
negatif dibandingkan bagian luar. Aliran ion Campbell, N.A., Reeca J.B, dan L.G.
mendorong potensial membran pada voltase Mitchell. 2004. Biologi. Alih
yang lebih negatif dibandingkan potensial Bahasa:Wasmen Menalu. Jakarta:
istirahatnya (Hiperpolarisasi), sehingga akan Erlangga.
menghambat proses penghantaran potensial Housay,B.A. 1995. Physiology of Sleep (
aksinya yang menyebabkan sel sukar Human Fisiology) 2nd. London :
tereksitasi (Campbell, 2004).Ketika sel sukar McGraw-Hill Book Company Inc.
tereksitasi, maka terjadi penurunan tonus otot https://www.cnsforum.com/educationalresour
dan penurunan aktivitas (Katzung, 2006) yang ces/imagebank/receptor_gabanergic/hrl
ditandai dengan jatuhnya hewan uji pada _rcpt_sys_gab. The Lundbeck
kawat dengan metode traction test, serta Institute,diakses tangga 7 april 2014
lamanya hewan uji berada didalam tabung Ikawati, Z., 2006. Pengantar Farmakologi
dengan metode fireplace test, karena hewan Molekuler, gadjah Mada University
uji berada dalam pengaruh efek sedasi.Hal ini Press, Yogyakarta:9, 12, 22-27, 4549.
dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun sirih Katzung, B.G. 2002. Farmakologi Dasar dan
mengandung efek sedasi mencit. Klinik. Edisi 8. Jakarta: Salemba
medika.
KESIMPULAN Tjay, Tan Hoay, dan Kirana Rahardja. 2007.
Penelitian yang telah dilakukan dapat Obat-obat Penting. Jakarta: PT.
disimpulkan bahwa Gramedia Pustaka.
1. Ekstrak daun sirih (Piper bettle Linn.) Tyrer, Peter. 1991. Mengatasi Insomnia. Alih
berpengaruh sangat nyata terhadap efek bahasa: Yustina Rostiawati. Jakarta:
sedasi pada mencit (Mus musculus L.). Arcan.
2. Ekstrak daun sirih (Piper bettle Linn.) Tjitrosoepomo, Gembong. 2005. Morfologi
berpengaruh sangat nyata terhadap Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada
penurunan daya otot pada mencit (Mus University.
musculus L.). Siegel GJ, Agranoff BW, Albers RW.
3. Ekstrak daun sirih (Piper bettle Linn.) 1999.Basic Neurochemistry :
berpengaruh sangat nyata terhadap Molecular, Cellular and Medical
penurunan kepekaan terhadap lingkungan Aspects. 6th edition. Philadelphia:
pada mencit (Mus musculus L.). Lippincott-Raven.
4. Ekstrak daun sirih pada dosis 0,5
mg/10gBB efektif meningkatkan efek
sedasi mencit (Mus musculus L.).
DAFTAR PUSTAKA
Adeyemi OO, Yetmitan OK, Taiwo AE.,
2006. Neurosedative and Muscle
Relaxant Activities of Ethyl Acetate
Extract of Baphia Nitida AFZEL.
Ethnopharmacol journal: 106-316.
Atmadja, Beny. 2002. Fisiologi Tidur. Jurnal
Kesehatan Masyarakat. Vol 1(2) : 98-
101.