Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Akademi Farmasi Prayoga

ISSN-Online : 2548-141X
Diterbitkan Oleh Akademi Farmasi Prayoga Padang
http:// jurnal.akfarprayoga.ac.id

UJI EFEK ANTIHIPERTENSI EKSTRAK ETANOL DAUN SELEDRI


(Apium graveolens L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN DIINDUKSI
PREDNISON DAN NaCl

Nessa, Sanubari Rela Tobat, M.Husni Mukhtar, Sufi Auliya Muztika.

Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia Yayasan Perintis Padang

ABSTRACT

This study used celery ethanol extract (Apium graveolens L.) which is expected to reduce
blood pressure in rat body previously induced with prednisone 1.5 mg / kgBW and 2.5%
NaCl. The test animals were divided into 6 groups, each group consisting of 3 male white
rats. Group 1 is a negative control group given susension Na CMC 0,5%. Group 2 was a
positive control group given prednisone 1.5 mg / kgBW and 2.5% NaCl. Group 3, 4, 5 were
treated with ethanol extract of celery leaves with 3 dose variations (100; 200 and 400) mg /
kgBW. Group 6 was the comparison group given Captopril 2.5 mg / kgBB. Treatment was
performed for 10 days, observed on day 7 and 10 using a CODA Non-Invasive blood
pressure gauge. From the research done in get the result of blood pressure group average 1:
(121,85 / 99,21 mmHg). Group 2: (159,85 / 136,25 mmHg). Group 3: (120,35 / 94,71
mmHg). Group 4: (109.335 / 82.51 mmHg). Group 5: (107.59 / 74.94 mmHg) and Group 6:
(117.19 / 95.94 mmHg). The results of this study showed that ethanol extract of celery leaves
can lower blood pressure to normal at doses of 100 mg / KgBW compared to other doses.
Based on statistical test of variance analysis using ANOVA one way, it was found that
ethanol extract of celery leaves significantly affected blood pressure (P <0,05).

Keywords : Antihypertensive, CODA non invasive blood pressure.

PENDAHULUAN Indonesia. Hipertensi adalah kondisi dimana


Hipertensi merupakan faktor resiko utama tekanan darah berada diatas batas-batas
penyakit-penyakit kardiovaskular yang tekanan darah normal. Hipertensi dan
menjadi penyebab kematian tertinggi di penyakit kardiovaskular masih cukup tinggi
dan bahkan cenderung meningkat seiring Bangsa Indonesia telah lama mengenal dan
dengan gaya hidup yang jauh dari perilaku menggunakan tanaman berkhasiat obat
hidup yang bersih dan sehat, mahalnya sebagai salah satu upaya dalam
biaya pengobatan hipertensi, disertai menanggulangi masalah kesehatan.
kurangnya sarana dan prasarana Pengetahuan tentang tanaman berkhasiat
penanggulangan hipertensi (Depkes RI, obat berdasar pada pengalaman dan
2009). keterampilan yang secara turun temurun
Menurut WHO, sekitar 40% dari orang yang telah diwariskan dari suatu generasi ke
berusia lebih dari 25 tahun menderita generasi berikutnya (Oktora, 2006).
hipertensi pada tahun 2008. Dalam World Banyak jenis tanaman obat yang dilaporkan
Health Statistik tahun 2012, WHO mempunyai efek untuk menurunkan tekanan
melaporkan bahwa sekitar 51% dari darah tinggi dan salah satunya adalah
kematian akibat stroke dan 45% dari seledri. Seledri memiliki efek yang baik
penyakit jantung koroner disebabkan oleh untuk menurunkan tekanan darah pada
hipertensi (Bansil,Pooja,dkk. 2011). penderita tekanan darah tinggi (hipertensi).
Diperkirakan bahwa sekitar 25% dari Seledri mengandung flavonoid, fenolik,
populasi orang dewasa didunia mengalami saponin, tanin, minyak atsiri, flavo-
hipertensi dan akan cenderung meningkat glukosida (apiin), minyak menguap,
29% pada tahun 2025. Di Eropa apigenin dan alkaloid (Saputra, 2016).
diperkirakan 37%-55% dari populasi orang Hasil penelitian Dianat et al (2015)
dewasa mengalami hipertensi. Prevalensi menunjukkan bahwa ekstrak hidro alkohol
hipertensi bahkan lebih tinggi dibeberapa daun seledri menggunakan penginduksi
negara berkembang (Chen,Xiao.F,dkk. fruktosa dapat menurunkan tekanan darah
2014). sistol tikus menjadi tekanan darah sistol
Usaha pengembangan tanaman obat tikus normal. Siska (2010) menunjukkan
tradisional kearah fitofarmaka perlu bahwa fraksi etanol ekstrak akar seledri
dilakukan, sehingga pemanfaatan tanaman menggunakan penginduksi NaCl dapat
obat tidak lagi hanya berdasarkan menurunkan tekanan darah tikus. Faezeh
pengalaman, namun didukung oleh (2016) menunjukkan bahwa ekstrak heksan
pengujian klinis, uji khasiat, uji keamanan dan hidroalkohol biji seledri dengan
serta uji toksisitas sehingga mutu obat penginduksi NaCl dapat menurunkan
tradisional dapat terjamin (Ma’arifin H, tekanan darah tikus. Dengan demikian
1983). seledri memiliki aktivitas antihipertensi.

2
Hipertensi dapat diinduksi dengan Bahan
menggunakan obat-obatan dan garam Ekstrak etnol daun Seledri (Apium
(Handayany, 2014). Salah satu obat yang graveolens L.), aquadest, NaCl, etanol 90%,
dapat meningkatkan tekanan darah yaitu Na CMC 0,5% b/v, Prednison® 5 mg,
obat golongan kortikosteroid. Kortikosteroid Kaptopril ® 25 mg.
dapat menyebabkan hipertensi melalui efek Pengambilan Sampel
mineralokortikoid yaitu dengan cara Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
meningkatkan retensi natrium dan air di adalah daun Seledri (Apium graveolens L)
ginjal sehingga volume darah bertambah yang diambil di Pasar Raya, Padang,
dan meningkatkan tekanan darah (Sitompul, Sumatera Barat.
2011). Ekstraksi Daun Seledri (Apium
Penelitian aktivitas antihipertensi ekstrak graveolens L.)
etanol daun seledri dengan menggunakan Daun seledri dibersihkan, dicuci dengan air
penginduksi prednison dan garam belum mengalir, dirajang lalu ditimbang sebanyak
diketahui. Oleh karena itu peneliti 1 kg kemudian dimasukkan ke dalam botol
bermaksut melakukan penelitian tentang maserasi dan tambahkan etanol 96% hingga
khasiat daun seledri (Apium graveolens L.) sampel terendam. Maserasi dilakukan
secara in vivo dalam menurunkan tekanan selama 5 hari sambil sesekali diaduk, lalu
darah menggunakan tikus putih jantan dan disaring. Lakukan sebanyak 3 kali
mengetahui dosis efektif ekstrak etanol daun pengulangan sehingga didapatkan maserat.
seledri dalam menurunkan tekanan darah Hasil maserasi tersebut diuapkan dengan
tikus mendekati tekanan darah normal. rotary evaporator hingga didapatkan ekstrak
kental.
METODE PENELITIAN
Evaluasi Ekstrak Etanol Akar Berenuk
Alat
a. Penentuan Rendemen Ekstrak
Seperangkat alat destilasi vacuum “rotary
Timbang sampel yang telah dibersihkan
evaporator”, gelas ukur, sudip, spatel, pipet
kemudian hasil ekstraksi yang diperoleh
tetes, botol semprot, erlemeyer, lumpang
ditimbang kembali. Hitung rendemen
dan alu, timbangan analitik, tabung reaksi,
dengan rumus (Departemen Kesehatan
rak tabung reaksi, plat tetes, cawan penguap,
RI, 2000).
timbangan hewan, kandang hewan dan
b. Uji fitokimia (Harborne, 1987)
perlengkapannya, alat suntik (spuit), corong,
Ekstrak kental akar berenuk (Crescentia
dan alat pengukur tekanan darah CODA®.
cujete L.) ditimbang 0,5 gram kemudian
dimasukkan kedalam tabung reaksi.
3
Ditambahkan kloroform dan air masing dikocok perlahan biarkan memisah.
– masing 5 ml (1:1) kemudian kocok Lapisan asam ditambahkan beberapa
kuat biarkan sejenak hingga terbentuk 2 tetes pereaksi mayer, reaksi positif
lapisan yaitu air (bagian atas) dan alkaloid ditandai dengan adanya kabut
kloroform (bagian bawah). putih hingga gumpalan putih.
- Uji flavonoid c. Pemeriksaan susut pengeringan
Ambil lapisan air 1-2 tetes, teteskan Ekstrak kental ditimbang 1 gram
pada plat tetes lalu tambahkan serbuk dimasukkan ke dalam cawan penguap
Mg dan Hcl (p), terbentuknya warna yang sebelumnya telah dipanaskan pada
merah menandakan adanya flavonoid. suhu 105oC selama 30 menit dan telah
- Uji fenolik ditara. Kemudian di masukan ke dalam
Ambil lapisan air 1-2 tetes, teteskan oven pada suhu 105oC selama 2 jam,
pada plat tetes lalu tambahkan lalu didinginkan dalam desikator dan
pereaksi FeCl3, terbentuknya warna ditimbang sampai diperoleh bobot tetap
biru menandakan adanya kandungan (Departemen Kesehatan RI, 2011).
fenolik. d. Pemeriksaan organoleptis
- Uji saponin Pengamatan dilakukan secara visual dengan
Ambil lapisan air, kocok kuat – kuat mengamati bentuk, warna, dan bau
dalam tabung reaksi, terbentuknya (Departemen Kesehatan RI, 2000).
busa yang permanen (± 15 menit) e. Pemeriksaan kadar abu
menunjukkan adanya saponin. Ekstrak kental ditimbang 2 gram,
- Uji terpenoid dan Steroid dimasukkan ke dalam krus porselen yang
Ambil sedikit lapisan kloroform telah dipijarkan dan ditara. Dipijar perlahan-
tambahkan norit, tambahkan H2SO4 lahan hingga arang habis, kemudian
(p), tambahkan asam asetat anhidrat, didinginkan dalam desikator kemudian
terbentuknya warna biru ungu ditimbang. Setelah itu arang tersebut
menandakan adanya steroid, dimasukkan dalam furnes selama 4 jam
sedangkan bila terbentuk warna merah pada suhu 600°C, sehingga terbentuk abu,
menunjukkan adanya terpenoid. dinginkan dalam desikator timbang berat
- Uji alkaloid abu yang diperoleh (Departemen Kesehatan
Ambil sedikit lapisan kloroform RI, 2011).
tambahkan 10 ml kloroform amoniak Penyiapan Hewan Percobaan
0,05 N, aduk perlahan tambahkan Hewan percobaan yang digunakan adalah
beberapa tetes H2SO4 2 N kemudian tikus putih jantan sebanyak 18 ekor yang
4
dikelompokkan secara acak menjadi 6 Pembuatan Bahan Pembanding
kelompok. Captopril®.
Pembuatan Sediaan Uji Ditimbang tablet captopril sebanyak 3
Dosis ekstrak etanol yang digunakan tablet. Kemudian dihitung bobot rata-rata
berturut-turut : 100, 200 dan 400 tiap tablet. Setelah itu semua tablet
mg/KgBBB. Dibuat suspensi ekstrak etanol dimasukkan kedalam lumpang dan digerus
daun seledri (Apium graveolens L.) dengan hingga halus dan homogen. Kemudian
3 perbandingan dosis, ditimbang ekstrak hitung berat serbuk kaptopril. Serbuk
daun seledri lalu dimasukkan kedalam labu kaptopril dimasukkan kedalam labu ukur
ukur kemudian disuspensikan dengan Na kemudian disuspensikan dengan Na CMC
CMC 0,5% b/v sedikit demi sedikit hingga 0,5% b/v sedikit demi sedikit hingga
homogen lalu cukupkan masing-masing homogen, dicukupkan volumenya hingga
hingga volumenya 100 ml. 100 mL.
Pembuatan Suspensi Penginduksi Perlakuan Hewan Uji
1. Pembuatan Suspensi NaCMC 0,5% Hewan percobaan diaklimatisasi selama 7
Ditimbang 0,05 gram Na CMC lalu hari. Hewan percobaan terdiri dari 18 ekor
ditaburkan diatas air panas sebanyak 20 yang dibagi menjadi 6 kelompok.
kalinya didalam lumpang panas, dibiarkan 1. Kelompok I adalah kelompok kontrol
mengembang selama 15 menit. Kemudian negatif (Pemberian larutan Na CMC 0,5%
digerus hingga menjadi massa yang selama 10 hari)
homogen dan diencerkan dengan aquadest 2. Kelompok II adalah kelompok kontrol
ad 10 mL. induksi (kelompok yang dibuat hipertensi)
2. Pembuatan Suspensi Prednison dan NaCl tanpa diberi suspensi bahan uji.
Tablet prednison ditimbang 720 mg (3 3. Kelompok III, IV dan V adalah kelompok
tablet) dimasukkan kedalam lumpang dan uji (kelompok yang dibuat hipertensi dan
digerus sampai halus dan homogen. Serbuk diberikan suspensi bahan uji pada masing-
prednison dimasukkan kedalam labu ukur masing dosis yang telah ditentukan).
kemudian disuspensikan dengan Na CMC 4. Kelompok VI adalah kelompok kontrol
0,5% b/v dan tambahkan 2,5 gr NaCl yang pembanding (kelompok yang dibuat
telah dilarutkan dalam aq destilata lalu hipertensi dan diberikan suspensi obat
dicukupkan volumenya hingga 100 ml. pembanding).

5
Pengukuran tekanan darah hewan uji 2017) rendemen seledri yang diperoleh
Pengukuran tekanan darah dilakukan pada adalah 5,65%. rendemen ekstrak yang
hari ke 7 dan 10. pengukuran tekanan darah didapat pada penelitian ini sangat kecil hal
menggunakan metode non-invasive blood ini disebabkan karna saat proses penguapan
pressure. Dilakukan dengan cara terlebih menggunakan rotary evaporator banyak
dahulu tikus dimasukkan kedalam restainer ekstrak yang menempel didalam tabung,
(kandang individual) yang berukuran tepat sehingga mengurangi jumlah ekstrak yang
untuk satu tubuh tikus dengan ekor dihasilkan.
menjuntai keluar. Kemudian ekor tikus Setelah itu dilakukan pemeriksaan
dijepit dengan alat pressure kit lalu pendahuluan terhadap ekstrak etanol daun
dihubungkan pada pressure meter untuk seledri, meliputi uji organoleptik yang
mengetahui tekanan darah sistol dan diastol. merupakan cara pengujian dengan
Prinsip kerja pengukuran tekanan darah menggunakan alat indra manusia yang
adalah cuff digelembungkan sampai memiliki peranan penting dalam penerapan
mencapai tekanan darah diatas tekanan mutu. Hasil uji organoleptik menunjukkan
darah sistol, sehingga nadi menghilang bentuk kental, warna hijau pekat, bau yang
kemudian tekanan cuff dikurangi perlahan- khas dan rasa yang pahit. Hasil yang
lahan. Pada saat tekanan darah mencapai didapatkan sesuai dengan farmakope herbal
dibawah tekanan sistol nadi akan muncul yang menyatakan bahwa ekstrak seledri
pada layar kaca monitor. mempunyai bentuk yang kental, warna hijau
Analisa Data tua, mempunyai bau dan rasa yang khas
Data hasil penelitian yang didapatkan diolah (Depkes RI, 2004).
dengan uji statistik ANOVA satu arah dan Dilanjutkan dengan uji fitokimia yang
dilanjutkan dengan uji Duncan’s untuk merupakan pengujian kualitatif terhadap
mengetahui perbandingan nilai rata-rata dari kandungan senyawa metabolit sekunder
setiap perlakuan yang di uji menggunakan yang terdapat dalam tumbuhan. Didapatkan
SPSS 23.0. hasil positif mengandung flavonoid,
HASIL DAN PEMBAHASAN saponin, fenol dan steroid. Berdasarkan
Berdasarkan hasil yang didapat diperoleh penelitian sebelumnya (Karlina et al, 2013)
persentase rendemen 3,23%. Rendemen ekstrak seledri mengandung flavonoid,
adalah perbandingan jumlah (kuantitas) saponin, fenol dan steroid.
ekstrak yang dihasilkan dari ekstraksi Setelah itu dilanjutkan dengan pengujian
tanaman. Berdasarkan penelitian susut pengeringan dan kadar abu. Susut
sebelumnya yang dilakukan oleh (Kusnadi, pengeringan adalah persentase senyawa
6
yang menghilang selama proses pemanasan Efek antihipertensi dari ekstrak etanol daun
(tidak hanya menggambarkan air yang seledri disebabkan karna terdapatnya
hilang, tetapi juga senyawa menguap lain senyawa flavonoid. Dimana senyawa
yang hilang). Sedangkan kadar abu flavonoid yang telah diisolasi dari tanaman
bertujuan untuk memberikan gambaran seledri akan menjadi apigenin dan apiin.
kandungan mineral internal dan eksternal Apigenin yang terkandung dalam seledri
dengan prinsip pemanasan hingga senyawa bersifat vasodilator yang dapat melebarkan
organik menguap sampai tinggal unsur pembuluh darah dengan mekanisme
mineral dan organik saja. penghambatan kontraksi yang disebabkan
Dari hasil penelitian ini didapatkan nilai oleh pelepasan kalsium yang dapat
susut pengeringan sebesar 9,06 % dan kadar menurunkan tekanan darah dengan
abu sebesar 14,74% dimana nilai standar memblokade masuknya kalsium ke dalam
susut pengeringan dan kadar abu menurut darah. Jika kalsium memasuki sel otot,
Farmakope Herbal adalah susut pengeringan maka akan berkontraksi. Dengan
tidak lebih dari 10% dan kadar abu tidak menghambat kontraksi otot yang melingkari
lebih dari 16,1%. Berarti ekstrak etanol pembuluh darah, pembuluh darah akan
daun seledri yang dihasilkan telah melebar sehingga darah mengalir dengan
memenuhi standar penetapan susut lancar dan tekanan darah akan menurun.
pengeringan dan penetapan kadar abu Apiin bersifat diuretik yaitu membantu
(Departemen Kesehatan RI, 2010). ginjal mengeluarkan kelebihan cairan dan
Dari data tekanan darah sistol dan diastol garam dari dalam tubuh, sehingga
tikus yang diperoleh menunjukkan bahwa berkurangnya cairan dalam darah akan
tekanan darah tikus kelompok negatif menurunkan tekanan darah.
121,85/99,21 mmHg, positif 159,85/136,25 Setelah pengukuran tekanan darah
mmHg, uji 1 (100mg/KgBB) 120,35/98,04 dilanjutkan dengan analisa uji statistik
mmHg, uji 2 (200mg/KgBB) 109,35/82,51 ANOVA satu arah (p < 0,05) dilanjut
mmHg, uji 3 (400mg/KgBB) 107,59/74,94 Analisa dengan uji Duncan (SPPS 23.0).
mmHg dan pembanding 117,19/95,94 Uji ANOVA adalah analisis statistik yang
mmHg. Dari data diatas didapatkan bahwa digunakan untuk menguji perbedaan mean
dosis ekstrak etanol seledri paling efektif (rata-rata) data lebih dari dua kelompok.
menurunkan tekanan darah mendekati Pada penelitian ini menggunakan ANOVA
tekanan darah kelompok negatif adalah satu arah karna hanya terdapat satu variabel
kelompok uji 1. bebas dan satu variabel terikat. Sebelum
dilakukan uji ANOVA terlebih dahulu
7
dilakukan uji homogenitas terhadap data paling baik bila dibandingkan dengan
tekanan darah sistol dan diastol diperoleh kelompok pembanding karna mendekati
nilai signifikan p > 0,05. Dapat disimpulkan tekanan darah kelompok kontrol negatif.
bahwa data yang diperoleh homogen
DAFTAR PUSTAKA
sehingga dapat dianalisa dengan metoda
ANOVA satu arah. Bansil P., Kuklina E. V., Merrit R. K., Yoon
P. W. 2011. Association Between Sleep
Hasil pengujian statistik anova satu arah
Disorders, Sleep Duration, Quality
terhadap tekanan darah sistol dan diastol Of Sleep, and Hypertension : Result
From The National Health and
menunjukkan bahwa ekstrak etanol seledri
Nutrition Examination Survey 2005 to
mempunyai efek antihipertensi yang 2008. Americana Society Of
Hypertension. 13 (10) : 739-743.
ditandai dengan nilai signifikan p < 0,05
artinya ada perbedaan secara bermakna Chen, Xiao. F., Li, Lezhi., Zhou, Tao., Li,
antara kelompok yang diberikan sediaan uji, Zhanzhan. 2014. Prevalence of
Hypertensionin Rural Areas of China:
pembanding dengan kelompok kontrol. A Meta-Analysis of Published Studies :
Setelah dilakukan uji ANOVA dilanjutkan Journal Plos One. 9. 1-16.
dengan uji duncan. Uji duncan adalah uji
Dianat, Mahin, et al. 2015. The Effect of
lanjutan untuk menguji perbedaan diantara Hydro-alcoholic celery (Apium
semua pasangan perlakuan. Hasil analisa graveolens) Leaf Extract On
Cardiovascular Parameters and Lipid
dari uji Duncan terhadap tekanan darah Profile in Animal Model Of
sistol dan diastol tikus dapat disimpulkan Hipertension Induced by Fructose.
Avicenna Journal of Phytomedicine. 5.
bahwa kontrol negatif tidak berbeda nyata 203-209.
dengan kelompok uji 1 dan kelompok
Departemen Kesehatan RI. 2004. Monografi
pembanding namun berbeda nyata dengan Ekstrak Tumbuhan Obat Indonesia.
kelompok uji 2, kelompok uji 3 dan kontrol Jakarta.
positif.
Departemen Kesehaan RI. 2009. Hipertensi
KESIMPULAN Faktor Resiko Utama Penyakit
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat Kardiovaskuler. Artikel Tanggal 6
Maret 2009. Di unduh dari
disimpulkan bahwa dengan pemberian www.depkes.co.id pada tanggal 30
sediaan uji ekstrak etanol daun seledri September pukul 15.00 WIB.

(Apium graveolens L,.) pada semua


Faezeh, Tashakori., et al. 2016. Evaluation
kelompok dapat menurunkan tekanan darah of Mechanism For Antihypertensive
and Vasorelaxant of Celery Seed in
tikus putih jantan. Pemberian ekstrak etanol
Normatensive and Hypertensive Rats.
daun seledri (Apium graveolens L,.) pada Braziliant Journal of
Pharmacognosy. 26. 619-626.
dosis 100mg/kgBB menunjukkan hasil yang
8
Handayany, Gemy Nastity. 2014. Oktora, Lusia. 2006. Pemanfaatan Obat
Farmakologi Toksikologi Hipertensi. Tradisional Dengan Pertimbangan
Makassar : Alauddin University Press. Manfaat dan Keamanannya.
Majalah Ilmu Kefarmasian. Vol. III,
Kusnadi., Egie Triana Devi. 2017. Isolasi No.1
dan Identifikasi Senyawa Flavonoid
Pada Ekstrak Daun Seledri Siska, dkk. 2010. Pemanfaatan Akar Seledri
Dengan Metode Refluks. Tegal : Sebagai Antihipertensi. Jurnal
Universitas Pancasakti. Farmasains. 1. (1).

Ma’arifin H. 1983. Farmakologi dalam Sitompul, Ratna. 2011. Kortikosteroid


Pengembangan Obat Tradisional. dalam Tatalaksana uveitis, Mekanisme
Risalah Simposium Penelitian Kerja, Aplikasi Klinis dan efek
Tumbuhan Obat III. 25-26 September Samping. Jakarta: FK UI
1980. Fakultas Farmasi Universitas
Gadjah Mada. Yogyakarta.

9
2

Anda mungkin juga menyukai