Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Sabdariffarma Tahun 2020 Vol 6 No.

1:43-50 ISSN 2338-6851

UJI EFEKTIVITAS DIURETIK EKSTRAK ETANOL DAUN GEDI


(Abelmoschus manihot L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN GALUR SWISS
WEBSTER

Sri Maryam, Thito Dwi Evrianto, Dinur Hayati


Prodi Farmasi, Universitas Al-Ghifari

ABSTRAK

Diuretik adalah salah satu zat yang dapat meningkatkan laju pengeluaran volume urine.
Tanaman Daun Gedi (Abelmoschus manihot L.) dapat memiliki efek diuretik karena pada tanaman
daun gedi memiliki senyawa flavonoid. Pada penelitian kali ini menggunakan 25 ekor mencit
jantan putih galur Swiss Webster yang dibagi menjadi 5 kelompok uji. Kelompok kontrol normal
diberi aquadest 0,5 ml, kelompok pembanding diberi furosemid 0,104 mg/20g BB, kelompok uji
dosis I diberi ekstrak etanol daun gedi 3 mg/20g BB, dosis II diberi ekstrak etanol daun gedi 6
mg/20g BB, dan dosis III diberi ekstrak etanol daun gedi 12 mg/20g BB. Penelitian Menggunakan
metode Lipschitz. Pengujian dilakukan dengan mengukur volume urin yang keluar selama 6 jam
dan pengukuran kadar Na+ dan K+ dalam urin . Data yang diperoleh dianalisis dengan one way
ANOVA . Hasil penelitian menunjukan ekstrak etanol daun gedi memiliki efek diuretik terhadap
mencit putih jantan galur Swiss Webster dengan volume urin terbanyak ditunjukan pada dosis III
(12 mg/20g BB) yang mendekati efek diuretik pembanding furosemid. Dari hasil data grafik dan
statistik, pemberian ekstrak etanol daun gedi memberikan efek diuretik berbeda bermakna dengan
taraf α=0,05.

Kata kunci : Abelmoschus manihot, Diuretik, Daun Gedi.

ABSTRACT

Diuretics are one of the substances that can increase urine volume expenditure. Gedi
Leaves (Abelmoschus manihot L.) can have diuretic effects because the gedy leaf plants have
flavonoid compounds. In this study, 25 white mice from Swiss Webster were divided into 5 test
groups. Normal control group was given 0,5 ml of aquadest, the comparison group was given
0.104 mg / 20g BB of furosemid, the first dose test group was given 3 mg / 20g BB ginger ethanol
extract, dose II was given 6 mg / 20g BB of gedy leaves ethanol extrack, and dose III was given 12
mg / 20g of gedy leaves ethanol extract. Study in using Lipschitz method. The test was performed
by measuring the volume of urine out for 6 hours and measuring the levels of Na + and K + in the
urine. The data obtained were analyzed by one way ANOVA. The results showed that ethanol
extract of gedy leaves had diuretic effect on white mice of Swiss Webster strain with the highest
urine volume indicated in dose III (12mg / 20g BB)almost comparable with the diuretic effect of
furosemide. From the results of graph data and statistics, giving ethanol extract of gedy leaves has
diuretic effect is significantly different with α = 0,05.
Keywords : Abelmoschus manihot, leaves gedy, diuretic effect.

43
Jurnal Sabdariffarma Tahun 2018 Vol 6 No. 1:43-50

PENDAHULUAN juga akan meningkatkan ekskresi air dan


menyebabkan volume urin bertambah
Diuretik adalah obat yang bekerja (Nessa., 2013)
pada ginjal untuk meningkatkan ekskresi air
dan natrium klorida. Diuretik merupakan METODE PENELITIAN
zat-zat yang dapat memperbanyak
pengeluaran kemih (diuresis) melalui kerja Determinasi Tanaman
langsung terhadap ginjal (Tjay dan Determinasi ini dilakukan di
Rahardja, 2002). Prinsip kerja diuretik Laboratorium Taksonomi Jurusan Biologi
secara umum adalah menurunkan reabsorbsi FMIPA Universitas Padjajaran (UNPAD)
elektrolit oleh tubulus ginjal, dimana Bandung.
peningkatan ekskresi elektrolit akan disertai Pembuatan Simplisia
dengan peningkatan ekskresi air yang Bahan tanaman yang digunakan adalah
diperlukan untuk mencapai keseimbangan Daun Gedi (Abelmoschus manihot L.) Daun
osmotik. Senyawa yang dapat merangsang yang telah dikumpulkan disortasi basah
pengeluaran air sangat potensial untuk kemudian dicuci dengan air mengalir, dan
digunakan dalam keadaan seperti udema, dikeringkan menggunakan oven dengan
gagal jantung, gagal ginjal, dan hipertensi suhu 40˚C. Daun yang telah kering disortasi
(Permadi, 2006). Fungsi utama diuretik kering dan diserbukkan. Untuk
adalah memobilisasi cairan edema, yang penyeragaram ukuran pengayakan dilakukan
berarti mengubah keseimbangan cairan pada derajat pengayakan 30 mesh.
sedemikian rupa sehingga volume cairan Penetapan Kadar Air Simplisia
ekstrasel kembali menjadi normal Siapkan alat pengukur kadar air
(Nafrialdi., 2007 : 341). (moisture balance), Alat pengukur kadar air
dipastikan ada pada posisi nol dan jarum
Tanaman daun gedi (Abelmoschus berada pada posisi netral, anak timbangan 2
manihot L.), suku Malvaceae, merupakan g diletakan dan masukan serbuk massa
tumbuhan tahunan yang berbatang tegak cetakan sampai stabil 2 g dengan posisi
dengan tinggi sekitar 1,2 – 1,8 m, jarum ada di tengah. Lampu dinyalakan dan
merupakan tanaman yang banyak tumbuh suhu diatur maksimal 1000 C. setelah suhu
di daerah beriklim tropis seperti Afrika dan mencapai 1000 C, nyalakan stopwatch dan
Asia. Tanaman daun gedi juga dapat hitung waktunya selama 15 menit dan suhu
meningkatkan fungsi penyaringan tetap dijaga agar stabil. Setelah 15 menit,
glomerular, mengurangi proteinuria, lampu dimatikan dan tombol pengukur di
hyperplasia messangium yang dapat putar ke sebelah kiri sampai jarum
mengurangi kerusakan jaringan ginjal menunjukan ke posisi semula. Kemudian
(Shao-Yu et al., 2006). Tanaman Daun angka kadar air dibaca. Menurut Amponsah
Gedi dapat memiliki efek diuretik karena et al. (2014) kadar air dalam simplisia
pada tanaman daun gedi memiliki senyawa merupakan senyawa yang bertanggung
flavonoid. Senyawa flavonoid tidak tahan jawab terhadap terjadinya dekomposisi
terhadap pemanasan dan mudah teroksidasi komponen utama, baik yang disebabkan
pada suhu yang tinggi (Lenny,2006). yang oleh mikroba maupun perubahan struktur
mempunyai aktivitas biologis yang cukup kimia. Kadar air yang tinggi pada simplisia
beragam diantaranya aromatik, diuretik, akan menyebabkan aktivasi enzim tertentu
analgetik, pengendur otot, antioksidan dan dan menyebabkan tumbuhnya mikroba
antiinflamasi. Flavonoid merupakan dalam simplisia tersebut (Arora et al. 2013).
senyawa yang mempunyai aktivitas 2.1 Pembuatan Ekstrak Daun Gedi
biologis sebagai diuretik (Anna, 2011). Pembuatan ekstrak yang digunakan
Mekanisme kerja flavonoid jenis flavonol adalah metode maserasi. Masukan sebanyak
yang diduga sebagai diuretik yang 150 g serbuk simplisia kering kedalam
disebutkan oleh Khabibah (2011), yaitu maserator, tambahkan 5 bagian pelarut.
dengan menghambat reabsorbsi Na+ , K+ , Rendam selama 6 jam pertama sambil
dan Cl- sehingga terjadi peningkatan sekali-sekali diaduk, kemudian diamkan
elektrolit di tubulus sehingga terjadilah selama 18 jam. Ulangi proses penyarian
diuresis. Dengan meningkatnya ekskresi sekurang-kurangya dua kali dengan jenis

44
Uji Efektivitas Diuretik.. (Sri Maryam,dkk)

dan jumlah pelarut yang sama. Kumpulkan Sejumlah kecil sampel dalam tabung reaksi
semua maserat, kemudian uapkan dengan dicampur dengan serbuk magnesium dan
rotary evaporator hingga diperoleh ekstrak asam klorida 2N. Campuran dipanaskan di
kental. Hitung rendemen yang diperoleh atas tangas air, lalu disaring. Kepada filtrat
yaitu Persentase bobot (b/b) antara dalam tabung reaksi ditambahkan amil
rendemen dengan bobot serbuk simplisia alkohol, lalu dikocok kuat-kuat. Adanya
yang digunakan dengan penimbangan. flavonoid ditandai dengan terbentuknya
Rendemen harus mencapai angka sekurang- warna kuning hingga merah yang dapat di
kurangya sebagaimana ditetapkan pada tarik oleh amil alcohol ( Harbone, 2007).
masing-masing monografi ekstrak 4. 4. Steroid dan triterpenoid
(Farmakope herbal 2010). Sampel ditambahkan dengan eter, kemudian
disaring. Filtrat ditempatkan dalam cawan
penguap, kemudian dibiarkan menguap
hingga kering. Hasil pengeringan
ditambahkan pereaksi Liebermann-
Bouchard. Terjadinya warna ungu
menunjukkan adanya senyawa triterpenoid
sedangkan adanya warna hijau biru
Skrining Fitokimia dilakukan untuk menunjukkan adanya senyawa steroid (
mengetahui senyawa kimia dalam daun gedi Harbone, 2007 ).
secara kualitatif. Skrining ini dilakukan 5. 5. Saponin
terhadap sampel yang telah dihaluskan dan Serbuk simplisia ditambahkan aquadest
selalu dibuat baru yang digunakan dalam panas 10 ml kemudian didinginkan dan
penelitian meliputi pemeriksaan senyawa dikocok kuat selama 10 detik. Terbentuk
kimia golongan alkaloid, steroida dan busa setinggi 1-10 cm yang stabil selama 10
triterpenoida, flavonoid, saponin, tanin. menit. Pada penambahan 1 tetes asam
1. Identifikasi Alkaloid klorida 2N, busa tidak hilang
Sampel dibasakan dengan 1 ml amonia (Harbone,2007).
pekat, kemudian ditambahkan kloroform 5 Penyiapan Hewan Uji
ml dan di kocok kuat. Lapisan kloroform Hewan percobaan yang digunakan dalam
dipipet, kemudian ke dalamnya ditambahkan penelitian adalah mencit putih jantan galur
1 ml asam klorida 2N. Campuran dikocok Swiss Webster dengan berat badan antara
kuat-kuat hingga terdapat dua lapisan. 20-30 g, dengan kondisi sehat (aktif dan
Lapisan asam dipipet, kemudian dibagi tidak cacat), Mencit yang digunakan
menjadi tiga bagian: sebanyak 25 ekor dibagi menajdi 5
a. Bagian pertama ditambahkan pereaksi kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5
Mayer. Bila terjadi endapan atau kekeruhan mencit. kelompok 1 sebagai kelompok
putih, berarti dalam simplisia kemungkinan kontrol normal, kelompok 2 kontrol
terkandung alkaloid. pembanding, kelompok 3, 4 dan 5 sebagai
b. Bagian dua ditambahkan pereaksi kelompok perlakuan, yang diberikan ekstrak
Dragendroff. Bila terjadi endapan atau etanol daun gedi dengan dosis yang berbeda.
kekeruhan berwarna jingga kuning, berarti sebelum perlakuan hewan uji diadaptasikan
dalam simplisia kemungkinan terkandung selama 7 hari. Setelah 7 hari hewan uji
alkaloid. dipuasakan terlebih dahulu selama 12 jam.
c. Bagian tiga digunakan sebagai blanko ( Pembuatan Sedian
Harbone, 2007 ). a. Pembuatan Larutan Furosemid
2. Tanin Tablet furosemid 40 mg digerus dalam
Sejumlah kecil sampel dalam tabung reaksi mortir kemudian tambahkan PGS 2%
dipanaskan di atas tangas air. Kemudian dilarutkan dengan akuades sedikit demi
disaring. Kepada filtrat ditambahkan larutan sedikit ad terbentuk korpus suspensi
gelatin 1%. Adanya senyawa tannin ditandai tambahkan aqua dest hingga 10 ml,
dengan terjadinya endapan berwarna putih ( kemudian diambil 1 ml (mengandung 4 mg
Harbone, 2007). furosemid) dimasukan kedalam labu ukur 25
3. Flavonoid ml dan ditambahkan aquadest hingga tanda
batas

45
Jurnal Sabdariffarma Tahun 2018 Vol 6 No. 1:43-50

Pembuatan Sediaan Ekstrak etanol daun HASIL DAN PEMBAHASAN


Gedi
Ekstrak etanol daun gedi diberikan Determinasi Tanaman
kepada hewan uji dengan dosis I diberi Hasil determinasi menunjukan benar
ekstrak etanol daun gedi 3 mg/20g BB, dosis bahwa tanaman yg digunakan pada
II diberi ekstrak etanol daun gedi 6 mg/20g penelitian kali ini adalah Abelmoschus
BB, dan dosis III diberi ekstrak etanol daun manihot (L) dengan nama daerah Daun
gedi 12 mg/20g BB. Pemberian sediaan pada Gedi.
mencit dari setiap kelompok secara peroral. Hasil Penetapan Kadar Air
Ekstrak dibuat sediaan suspensi dalam Tujuan penetapan kadar air adalah untuk
larutan PGS 2 %. untuk dosis I dan dosis II mengukur kandungan air yang terkandung
dibuat dengan 100 mg Ekstrak etanol daun dalam simplisa, serta memberikan batasan
gedi dengan 10 ml air , gerus ekstrak etanol minimal rentang tentang besarnya
daun gedi + PGS2% + air sedikit demi kandungan air dalam bahan. Kadar air Daun
sedikit sampai homogen ditambahkan aqua Gedi (Abelmoschus manihot L.) yang
dest ad 10 ml dalam labu ukur . untuk dosis diperoleh adalah 4 % dan telah memenuhi
III dengan 200mg Ekstrak Etanol Daun Gedi syarat MMI sebesar 10 %.
sama seperti dosis I dan II namun pada dosis Hasil Ekstraksi
III dilakukan pengenceran dengan cara di Ekstraksi menggunakan metode maserasi
ambil 5ml dari sediaan pertama kemudian dengan merendam 150g simplisia daun gedi
encerkan dengan 10ml dalam labu ukur . dalam pelarut etanol 96% 1:5 selama 3×24
Uji Efek Diuretik jam dan di dapat filtrat sebanyak 1,8 L.
Mencit yang digunakan sebanyak 25 Ekstrak cair dipekatkan di atas penangas air
ekor dibagi menjadi 5 kelompok, setiap pada suhu 400C menghasilkan ekstrak kental
kelompok terdiri dari 5 hewan uji. sebelum sebanyak sebanyak 11,63 g. Hasil dapat
perlakuan hewan uji diadaptasikan selama 7 dilihat pada tabel 1 dan tabel 2.
hari. hewan uji dipuasakan terlebih dahulu
selama 12 jam namun tetap diberi air, 5 Tabel 1 Hasil Ekstrak Yang Diperoleh
kelompok terdiri dari Kelompok I diberi
Aqua dest Kelompok II diberi furosemid
sebagai pembanding dengan dosis 0,104
mg/20 g BB mencit Kelompok dosis I diberi
ekstrak etanol daun gedi 3 mg/20g BB, dosis Tabel 2 Hasil Rendemen Ekstarak Daun
II diberi ekstrak etanol daun gedi 6 mg/20g Gedi
BB, dan dosis III diberi ekstrak etanol daun
gedi 12 mg/20g BB, Diberikan secara oral.
Kemudia dilakukan penampungan urin
dengan alat penampung urine danvolume Hasil Skrining Fitokimia
urin yang diekskresikan dicatat selama 6
jam. Tabel 3 Hasil Skrining Fitokimia
Pengukuran Kadar Na dan K
Urin yang telah diperoleh dari hasil
pengujian efek diuretik kemudian dilakukan
pengukuran kadar Na+ dan K+ menggunakan
alat flame photometer.
Analisis Data Dan Statistik
Hasil pengamatan disajikan dalam
bentuk tabel dan diagram. Evaluasi hasil
pengamatan dalam kelima kelompok hewan
percobaan untuk volume urin yang
dihasilkan dan kadar natrium dan kalium
dievaluasi masing-masing secara statistik
dengan menggunakan Analysis of Variance
(ANOVA).

46
Uji Efektivitas Diuretik.. (Sri Maryam,dkk)

Keterangan :
Positif = Terdapat senyawa yang ada
di golongan metabolit
Negatif = Tidak terdapat senyawa
yang ada di golongan
metabolit sekunder

Berdasarkan tabel di atas menunjukan


bahwa tanaman daun gedi terdapat metabolit
sekunder yang terdiri dari Flavonoid,
Saponin, Steroid /Terpenoid.

Hasil Uji Efek Diuretik


Pada penelitian kali ini menggunakan
metode Lipschitz, Pengujian dilakukan
dengan alat penampung urine, Pengamatan Tabel 4 Rata-Rata Volume Urin Selama
dilakukan terhadap volume urin mencit yang 6 Jam
dikeluarkan setiap jam selama 6 jam.
Selanjutnya hasil pengujian pada mencit Pada diagram diatas kelompok kontrol
dibandingkan terhadap kelompok normal normal volume urin pada kelima mencit
dan pembanding menggunakan persen memiliki rata-rata 1,7 ml dimana lebih
potensi diuretik. Berikut pada tabel 4 hasil sedikit dibandingkan kelompok pembanding
pengujian volume urine selama 6 jam. dan kelompok uji dengan berbagai dosis, hal
ini dikarenakan kelompok normal hanya
diberikan akuadest sebagai kontrol normal.
Keterangan : Pada penelitian ini menggunakan obat
Akuades 0,5 ml, furosemid 0,104 mg/20g kontrol pembanding adalah furosemid,
BB, Dosis I ekstrak etanol daun gedi karena furosemid merupakan obat yang
3mg/20g BB; Dosis II 6 mg/20g BB; Dosis bekerja sebagai peluruh air seni (diuretik),
III 12 mg/20g BB. obat ini bekerja dengan mengahambat co-
transporter Na+ / K+ / 2 Cl- pada ascending
Pada tabel di atas menunjukan rata- limb lengkung henle sehingga menghambat
rata volume urine selama 6 jam, pada hasil reabsorpsi Na+ dan Cl- dan termasuk
tabel di atas menunjukan volume urine pada golongan Loop diuretics obat ini termasuk
dosis III mendekati pembanding yaitu diuresis yang paling poten. Pada kelompok
furosemid. kontrol pembanding (furosemid)
menunjukan hasil volume urin rata-rata
yang lebih banyak yaitu 3,6ml dan hampir
mendekati dengan kelompok uji yang diberi
ekstrak dosis III volume urin rata-rata yaitu
3ml dibandingkan dengan kelompok ekstrak
dosis I volume rata-rata urin hanya 1,82ml
dan ekstrak dosis II volume rata-rata 2,12
ml. Ekstrak dosis III merupakan ekstrak
dengan dosis terbesar sehingga mempunyai
efek yang hampir sebanding dengan
furosemid. Penelitian ini menunjukan bahwa
peningkatan volume urin yang terlihat
Gambar 1 Diagram Rata-Rata Volume selama penelitian bukan karena efek osmotik
Urin Selama 6 Jam aquaretik melainkan disebabkan olek adanya
aktivitas diuretik (Mary JM., dkk 2000).

Pada berbagai dosis Ekstrak etanol


daun Gedi terdapat volume urine diatas
kelompok normal dan mendekati kelompok

47
Jurnal Sabdariffarma Tahun 2018 Vol 6 No. 1:43-50

pembanding yaitu dengan dugaan yang dihasilkan dalam pemberian


kandungan metabolit sekunder flavonoid furosemid dan ekstrak etanol Daun Gedi
pada Daun Gedi. Flavonoid merupakan dosis ke II dengan pengujian kembali dosis
senyawa yang mempunyai aktivitas yang berada pada pasaran dan dosis ke III
biologis sebagai diuretik (Anna, 2011). dengan pengujian dua kali dosis yang
Mekanisme kerja flavonoid jenis flavonol berada pada pasaran. Hal ini menunjukkan
yang diduga sebagai diuretik yang bahwa dengan pemberian kelompok
disebutkan oleh Khabibah (2011), yaitu furosemid sebagai pembanding dan
dengan menghambat reabsorbsi Na+ , K+ , pemberian ekstrak etanol Daun Gedi
dan Cl- sehingga terjadi peningkatan dengan dosis II yaitu 6mg/20 g BB mencit
elektrolit di tubulus sehingga terjadilah dan dosis III yaitu 12mg/20g BB mencit
diuresis. Dengan meningkatnya ekskresi dapat meningkatkan ekskresi volume urin
juga akan meningkatkan ekskresi air dan melebihi volume urin pada kelompok
menyebabkan volume urin bertambah normal yaitu akuadest. nilai signifikansi
(Nessa., 2013). yang diperoleh 0,005<0,05 sehingga dapat
Hasil Analisis Data Secara Statistik disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1
Pada pengujian ini menggunakan One diterima, artinya terdapat perbedaan
Way Anova karena hanya menggunakan 1 volume urine pada lima kelompok yang
tanaman yaitu Daun Gedi dengan 5 diuji terbukti berpengaruh signifikan
kelompok pengujian pada α=0,05. terhadap volume urine mencit.

Tabel 6 Hasil Uji Statistik One Way


Tabel 5 Hasil Analisis Data Statistik Annova

Keterangan : *berbeda makna


dibandingkan dengan kelompok normal
(p>0,05)

Pada tabel diatas dapat dilihat


perbedaan bermakna ditunjukkan pada
Gambar 2 Diagram Hasil Uji Statisitik
percobaan kelompok pembanding
Volume Urin Selama 6 Jam
(furosemid), kelompok ekstrak etanol Daun
Gedi Daun Gedi dosis II ( 6 mg/20g BB
mencit), dan kelompok ekstrak etanol Daun
Gedi dosis III ( 12 mg/20g BB mencit)
dibandingkan dengan kelompok normal
dosis ketiga ini dilihat perbedaan bermakna

48
Uji Efektivitas Diuretik.. (Sri Maryam,dkk)

3.1 Pengukuran Kadar Na+ dan K+ dengan kontrol positif(furosemid) tetapi


Pada Urine disarankan untuk digunakan sesuai dengan
dosis efektif yang di rekomendasikan karna
Pengukuran kadar Na+ dan K+ jika melebihi dapat mengakibatkan
dilakukan terhadap masing-masing volume gangguan homeostasis ion di dalam tubuh,
urin berdasarkan kelompoknya dehidrasi ion, dan pada kondisis kronis
menggunakan alat Flame Photometer mengganggu kerja jantung.

Tabel 7 Pengukuran Natrium (Na+) Pada Tabel 8 Pengukuran Kalium (K+) Pada
Urin Mencit Urin Mencit

Keterangan : Keterangan :
Akuades 0,5 ml, furosemid 0,104 mg/20g Akuades 0,5 ml, furosemid 0,104 mg/20g
BB Mencit, Dosis I 3 mg/20g BB; Dosis II BB Mencit, Dosis I 3 mg/20g BB; Dosis II
6 mg/20g BB; Dosis III 12 mg/20g BB. 6 mg/20g BB; Dosis III 12 mg/20g BB.

Gambar 3 Diagram Pengukuran Natrium


(Na+) Pada urin Mecit Gambar 4 Diagram Pengukuran Kalium
(K+) Pada Urin Mencit
Berdasarkan tabel dan diagram hasil
pengukuran kadar Natrium dapat dilihat Berdasarkan tabel dan diagram hasil
Pada data kontrol negarif (aquadest pengukuran kadar Kalium ekstrak etanol
2,02mEq/L) kadar natrium lebih rendah dari daun gedi menunjukkan hasil lebih kecil
kontrol positif (furosemid 4,18 mEq/L) hal dibandingkan natrium karena kalium sangat
tersebut disebabkan karna adanya sedikit dieksresikan oleh tubuh secara alami
mekanisme kerja dari furosemid sehingga serta kalium sangat dibutuhkan oleh tubuh,
kadar natrium banyak di keluarkan pada jika kalium dieksreksikan berlebih maka
urine. Hasil tersebut menunjukkan disebut dengan hipokalemia ,kalium
kandungan ion natrium pada kelompok berfungsi sebagai diuretik untuk
kontrol (akuades) sebesar 2,02 mEq/L, pada pengeluaran natrium cairan yang meningkat
ekstrak etanol daun gedi dosis 3mg/20g BB, hal tersebut dapat membantu menurunkan
6mg/20g BB, dan 12 mg/20g BB secara tekanan darah. Hasil pengukuran kandungan
berturut-turut sebesar 2,03 mEq/L, 2,42 ion kalium terhadap kelompok kontrol
mEq/L, dan 2,65mEq/L. Dari data yang di (akuades) diperoleh hasil sebesar 0,18
dapat hasil ekstrak etanol daun gedi pada mEq/L. Kandungan ion kalium pada ekstrak
dosis 3mg/20g BB, 6mg/20g BB, dan 12 etanol daun gedi secara berturut-turut
mg/20g BB lebih besar dari kontrol normal sebesar 0,37 mEq/L, 0,87 mEq/L, dan 1,59
hal ini berarti bahwa ekstrak etanol daun mEq/L. hasil Kedua ion ini jika banyak
gedi memiliki khasiat yang hampir setara diekskresikan bisa menimbulkan

49
Jurnal Sabdariffarma Tahun 2018 Vol 6 No. 1:43-50

hiponatremia (kadar natrium dalam darah Harborne, J.B, 2007., Metode Fitokimia:
lebih rendah dari batas normal) dan Penuntun Cara Modern
hipokalemia (kadar kalium dalam darah Menganalisis Tumbuhan., Edisi III.
lebih rendah dari batas normal) (Imelda & Institusi Teknologi Bandung.,
Andani., 2006). Bandung.,
SIMPULAN
Berdasrakan hasil penelitian yang Imelda, R.E., dan Andani, E. P., 2006.,
telah dilakukan yaitu uji efek diuretik Perbandingan Efek Diuretika Serta
Ekstrak Etanol Daun Gedi (Abelmoschus Kadar Natrium Dan Kalium Darah
manihot L.) pada mencit putih jantan galur Antara Pemberian Ekstrak Etanol
Swiss Webster dapat disimpulkan sebagai Daun Tempuyung (Sonchus
berikut : arvensis Linn) Dengan
Furosemida., Jurnal Sains Dan
1. Pemberian Ekstrak Etanol Daun Gedi Teknologi Farmasi Vol.11, No. 2
(Abelmoschus manihot L.) secara oral
dengan dosis 3 mg/20g BB mencit, 6 Khabibah, N. 2011. Uji Efek Diuretik
mg/20g BB mencit, dan 12 mg/20g Ekstrak Buncis (Phaseolus Vulgaris
BB mencit dapat memberikan efek L.) Pada Tikus Putih Jantan Galur
diuretik. Wistar STIKES Ngudi Waluyo,
2. Terdapat hubungan antara peningkatan Ungaran.
dosis Ekstrak Etanol Daun Gedi
(Abelmoschus manihot L.) dengan Lenny, S. (2006). Isolasi dan Uji
hasil volume urin dari setiap kelompok Bioaktifitas Kandungan Kimia
uji. Utama Puding Merah dengan
3. Dosis 12 mg/20g BB mencit Ekstrak Metoda Uji Brine Shrimp. FMIPA
Etanol Etanol Daun Gedi
Universitas Sumatera Utara : Medan.
(Abelmoschus manihot L.) adalah
dosis paling baik efek diuretik. Dengan Marry, J.M., 2000., Farmakologi Ulasan
volume rata-rata 3ml dan kadar ion Na+ Bergambar., Jakarta., Widya
adalah 2,65 mEq/L sedangkan kadar Medika.
ion K+ adalah 1,59 mEq/L yang dimana
lebih dekat dengan hasil pembanding Nafriadi, 2012., Farmakologi dan Terapi.,
furosemid. Departemen Farmakologi dan
Terapetik FKUI. Jakarta., Balai
Penerbit FKUI.
DAFTAR PUSTAKA
Nessa., 2013., Efek Diuretik dan Daya
Amponsah, I.K., Mensah A.Y., Otoo A., Larut Batu Ginjal dari Ekstrak
Mensah M.L.K., Jonathan J., 2014., Etanol Rambut Jagung(Zea mays
Pharmacognostic Standardisation Of L.)., FakultasFarmasi., Universitas
Hilleria Latifolia (Lam.) H. Walt. Andalas., Padang.
(Phytolaccaceae)., Asian Pac J Trop
Biomed; 4(12): Hal. 941-946. Permadi, A., (2006)., Tanaman
Obat Pelancar Air Seni
Cetakan I jakarta : penebar
Anna, 2011. Uji Efek Diuretik Ekstrak swadaya. 16-20
Etanol 70% Daun Ceplukan
(Physalis angulata L.) . Universitas Shao-Yu Z., Nai-Ning S., Wen-Yuan G.,
Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. Wei J., Hong-Quan D., Pei-Gen X.,
2006., Progress in the treatment of
Arora, M., Siddiqui AA., Paliwal S., Mishra chronic glomerulonephritis with
R., 2013., Pharmacognostical And traditional Chinese medicine, Asian
Phytochemical Investigation Of Journal of Pharmacodynamic and
Salvadora Oleoides Decnestem., Int Pharmacokinetics., 6 (4): 317 – 325.
JPharm Pharm Sci ; 5 : Hal. 128-130.

50

Anda mungkin juga menyukai