1 (2014)
Irawati Kartono
Fakultas Psikologi
irawatikartonoo@gmail.com
Abstrak– Cinta, karir, dan pandangan hidup merupakan fokus utama individu
pada masa emerging adulthood. Untuk mencapai ketiga fokus tersebut salah satu
hal yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan make-up. Menggunakan
make-up akan membuat perempuan tampil cantik dan menarik. Namun tidak
hanya sekedar untuk menjadi cantik, perempuan juga memiliki pertimbangan lain
yang mendasari ketika menggunakan make-up terutama yang berkaitan dengan
fokus hidupnya pada tahap emerging adulthood. Beberapa penelitian
menyebutkan bahwa ada faktor psikologis yang mendasari penggunaan make-up
seperti kepribadian, self estem, dan body image. Oleh karena itu melalui penelitian
ini peneliti ingin mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan make-
up pada perempuan emerging adulthood. Subjek penelitian ini adalah 114
mahasiswi Universitas Surabaya usia 18-25 tahun yang pernah menggunakan
minimal 2 jenis make-up (tidak termasuk bedak). Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif eksploratif. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
teknik analisis faktor. Teknik sampel yang digunakan adalah tipe non-random,
snowball dan accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-
faktor yang memengaruhi penggunaan make-up pada perempuan emerging
adulthood adalah: ekstraversion, neuroticism, body-image, anxiety, assertiveness,
tuntutan situasi terkait gender role, kondisi fisik yang mempengaruhi personal
relationship, romantic relationship, dan penerimaan sosial. Faktor-faktor tersebut
merupakan faktor-faktor psikologis yang berkaitan dengan fungsi sosial yaitu
ketika individu berinteraksi dengan lingkungannya.
1
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.1 (2014)
PENDAHULUAN
2
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.1 (2014)
tampil cantik. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk tampil cantik adalah
dengan menggunakan make-up.
Make-up merupakan pemolesan serta pemberian sentuhan warna pada
wajah sehingga membuat wajah menjadi cantik dan menarik. Make-up bila
diaplikasikan ke tubuh akan menghasilkan suatu warna contohnya seperti lipstick,
mascara, eyeliner, eyeshadow, dan blush on (Yuwanto, 2011; Melliana, 2006).
Make-up bila diaplikasikan ke tubuh akan menghasilkan suatu warna contohnya
seperti lipstick, mascara, eyeliner, eyeshadow, dan blush on (Yuwanto, 2011;
Melliana, 2006). hingga Rp. 1,87 triliun (Penjualan Kosmetik Impor, 2012).
Make-up banyak dipilih karena dengan menggunakan make-up dapat
memberikan dampak positif terhadap daya tarik fisik perempuan (Scoot,2007).
Seseorang dengan menggunakan make-up yang berwarna dapat terlihat cantik
bahkan jauh lebih cantik dari sebelumnya. Hal tesebut secara langsung akan
membuat penggunanya merasa lebih percaya diri (Listianti, 2013). Rasa percaya
diri akan penampilan secara langsung akan memberikan dampak postif bagi
suasana hati seseorang (Handayani, 2012).
Penelitian oleh Korichi, Pelle-de-Queral, Gazano, dan Aubert (2008)
menyebutkan bahwa ada lima faktor psikologis yang mendasari seseorang
menggunakan make-up diantaranya adalah kepribadian, citra tubuh, self-esteem,
anxiety, dan assertiveness. Faktor-faktor psikologis menurut penelitian Korichi
dkk (2008) tersebut kemudian diuji secara empiris oleh beberapa peneliti.
Tabel 1
Penelitian terkait faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan make-up
Peneliti Tujuan Hasil
Congadi (2010) Untuk mengetahui Penelitian di lakukan pada SPG make-up
profil kepribadian dengan hasil yaitu subjek penelitian yang
Sales Promotion Girl menggunakan make-up sebagai sarana
(SPG) make-up untuk meningkatkan penampilan fisik
ditinjau dari fungsi memiliki profil kepribadian extraversion
psikologis make-up. sangat tinggi, agreeableness sangat tinggi,
conscentiusness sedang, neuroticism tinggi
dan openness sedang.
Subjek yang menggunakan make-up untuk
menutupi kekurangan yang ada di
wajahnya memiliki profil kepribadian
extraversion sedang dan rendah,
agreeableness tinggi, conscientiousness
3
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.1 (2014)
4
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.1 (2014)
METODE PENELITIAN
Fokus penelitian ini adalah fakor-faktor yang memengaruhi penggunaan
make-up pada perempuan emerging adulthood. Berdasarkan rangkuman hasil
teori dan survey awal didapatkan 22 faktor yang mempengaruhi penggunaan
make-up pada perempuan emerging adulthood. 22 faktor tersebut akan dijadikan
aspek awal pengukuran faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan make-up
pada perempuan emerging adulthood Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
mahasiswa Universitas Surabaya yang berusia 18-22 tahun yang pernah
menggunakan make-up minimal 2 jenis make-up (tidak termasuk bedak). Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik non-random
sampling dengan tipe accidental sampling dan snowball sampling. Data dalam
penelitian ini akan dikumpulkan dengan menggunakan wawancara dan dua buah
angket, yaitu angket terbuka dan angket tertutup. Angket tertutup digunakan untuk
mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan make-up pada
permpuan emerging adulthood. Angket tertutup dibuat sendiri oleh peneliti
dengan blueprint sebagai berikut:
Tabel 2
Blueprint faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan make-up
5
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.1 (2014)
6
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.1 (2014)
Mean ideal :
7
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.1 (2014)
Tabel 3
Katergori Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Penggunaan Make-up
Faktor Kategori
Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi
F % F % F % F % F %
Ekstraversion 24 21.1 40 35.1 23 20.2
8 7.0 19 16.7
Neuroticism 29 25.4 32 28.1 28 24.6 17 14.9 8 7.0
Body image 14 12.3 22 19.3 40 35.1 24 21.1 14 12.3
Anxiety 15 13.2 28 24.6 29 25.4 24 21.1 18 15.8
Assertiveness 21 18.4 36 31.6 27 23.7 21 18.4 9 7.9
Tuntutan situasi terkait
- - 16 14.0
gender role 5 4.4 - - 93 81.6
Kondisi fisik yang
memengaruhi personal 8 7.0 27 23.7 37 32.5 22 19.3 20 17.5
relationship
Romantic relationship 15 13.2 20 17.5 35 30.7 22 19.3 22 19.3
Penerimaan sosial 15 13.2 27 23.7 26 22.8 23 20.2 23 20.2
KESIMPULAN
Berdasarkan seluruh hasil dan pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Pada peneltian ini didapatkan hasil bahwa faktor-faktor yang memengaruhi
penggunaan make-up pada emerging adulthood yaitu: ekstraversion, neuroticism,
body image, anxiety, assertiveness, tuntutan sosial terkait gender role, kondisi
8
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.1 (2014)
SARAN
1. Perempuan Emerging Adulthood
Penggunaan make-up oleh perempuan emerging adulthood selain untuk
kecantikan juga perlu memperhatikan asepek make-up sebagai fungsi keseahatan.
2. Orangtua
Orangtua diharapkan dapat memberikan pemahaman yang tepat kepada
anak tentang fungsi make-up serta memberikan pengarahan mengenai penggunaan
make-up sesuai dengan situasi dan kondisi anak.
3. Penelitian selanjutnya
a. teknik pengambilan data pada peneliitian ini bisa menggunakan teknik random
sampling sehingga bisa mendapatkan data yang lebih representatif.
b. penelitian ini bisa dilakukan dengan mengambil pada subjek di luar Universitas
Surabaya sehingga ditemukan faktor-faktor penggunaan make-up pada perempuan
emerging adulthood yang khas dan lebih menyeluruh.
c. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mempersiapkan pertanyaan yang detail
dan mendalam ketika melakukan survey awal maupun angket penelitian sehingga
penelitian akan mendapatkan faktor yang lebih banyak dan detail.
9
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.1 (2014)
Daftar Pustaka
10