Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk sosial yang ditandai dengan proses

interaksi yang terjadi. Manusia bergantung pada orang lain yang tidak dapat

hidup tanpa bantuan orang lain atau lingkungan yang lain. Salah satu cara

memenuhi kebutuhan dari orang lain adalah dengan melakukan komunikasi,

komunikasi merupakan sebuah proses yang dilakukan manusia untuk menjalin

hubungan dengan lingkungan sekitarnya.

Terjadinya komunikasi antar dua pihak ini disebut sebagai komunikasi

interpersonal, dimana komunikasi antar dua orang yang mana terjadi kontak

langsung dalam bentuk percakapan (Effendi dalam Hanami, 2017). Kontak

bisa berlangsung secara bertatapan muka (face to face) bisa juga melalui

media, seperti telepon, yang bersifat dua arah atau timbal balik (two way

traffic communication). Komunikasi interpesonal dapat terjadi dimana saja,

baik itu di dalam keluarga, perkuliahan ataupun tempat-tempat dimana

individu itu tinggal.

Dalam dunia perkuliahan setidaknya menghabiskan 4 tahun untuk

mendapatkan gelar sarjana. Dalam kurun waktu tersebut, mahasiswa

melakukan kegiatan perkuliahan secara tatap muka dimana terjadinya interaksi

antar teman sebaya, dosen dan staff kampus lainnya.

Mahasiswi umumnya telah memasuki tahap perkembangan remaja akhir

atau menurut pembagian perkembangan remaja secara global yaitu berikisar

pada usia 18-21 tahun ( Suminar & Dewi dalam Rahmawati & Muslikah

2021). Dalam tahap tersebut, terdapat beberapa perubahan dalam dirinya.


Sehingga, menyebabkan beberapa dampak yang dapat terlihat secara fisik

yaitu mulai tumbuh jerawat di wajah, flek hitam, bekas jerawat, kulit yang

kering, atau berminyak, bau badan dan lain-lain. Kadang dengan adanya

perubahan tersebut membuat mahasiswi menjadi tidak puas akan kondisi

fisiknya dan akan menimbulkan permasalahan rendahnya rasa percaya diri.

Apalagi remaja lebih tertarik dengan penampilan fisiknya karena mereka lebih

banyak melakukan aktifitas di luar ruangan bersama teman sebayanya (Laowe

dalam Rahmawati & Muslikah 2021). Dengan penampilan fisik yang terlihat

lebih baik dengan menggunakan make up, akan membuat kepercayaan diri

pada mahasiswi meningkat. Mereka akan lebih nyaman dalam berinteraksi dan

bersosialisasi.

Hasil penelitian dari Aulya Rahmawati dan Muslikah (2021) yang

berjudul Kepercayaan Diri pada Mahasiswi Pengguna Kosmetik di Fakultas

Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang, hasil penelitianya menunjukkan

bahwa remaja putri sangat memperdulikan penampilan fisik. Penampilan fisik

setelah menggunakan make up, remaja putri menjadi lebih positif dalam

memandang dirinya sendiri, mendapat kepuasan terhadap kondisi tubuh,

mudah diterima dan berinteraksi di lingkungan sosial serta merasa memiliki

kemampuan atau keterampilan yang berbeda dari orang lain.

Nisa Rengganis, salah satu mahasiswi Prodi Psikologi Fakultas

kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS), di dalam penelitiannya yang

berjudul Hubungan antara Stereotip Daya Tarik Fisik dan Kesepian dengan

Perilaku Konsumtif terhadap Produk Kosmetik pada Mahasiswi Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret melakukan observasi pada

mahasiswi UNS menjunjukkan bahwa dalam sepuluh fakultas, terdapat tiga


fakultas yang cenderung lebih banyak mahasiswinya menunjukan perilaku

menggunakan produk kosmetik pada saat dikampus. Bentuk perilaku yang

tampak antara lain pemakaian make up yang cukup kentara pada saat

dikampus, perbaikan make up di sela-sela jeda jam kuliah, dan pemakaian

pewarna rambut bagi mahasiswi yang tidak berkerudung. Salah satu dari tiga

fakultas tersebut tersebut adalah mahasiswi di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

(FISIP).

Make up banyak dipilih karena dengan menggunakannya dapat

memberikan dampak positif terhadap daya tarik fisik perempuan (Scoot,

2007). Menurut pendapat Hurlock (1999) dalam Safitri & Rini (2021) rasa

percaya diri yang rendah dan penampilan yang kurang menarik pada remaja

putri membuat mereka mencoba mencari berbagai jalan keluar untuk

memperbaiki dirinya lebih baik lagi sehingga rasa percaya dirinya lebih tinggi

lagi. Pernyataan tersebut diperkuat oleh pernyataan menurut Thomas Kristo

(2010) penampilan fisik adalah modal utama seorang remaja, karena itulah

yang akan dijadikan tameng paling depan yakni ketampanan, kecantikan,

membuat dirinya semenarik mungkin.

Seseorang dengan menggunakan make up yang berwarna dapat terlihat

cantik bahkan jauh lebih cantik dari sebelumnya. Hal tersebut secara langsung

akan membuat penggunanya merasa lebih percaya diri (Listianti, 2013).

Dengan memandang dirinya positif, mahasiswi menjadi lebih percaya diri

untuk melakukan komunikasi antar teman sabaya ataupun dengan orang lain.

Rasa percaya diri akan penampilan secara langsung akan memberikan

dampak postif bagi suasana hati seseorang (Handayani, 2012). Ingin tampil

menarik, cantik, dan bentuk self love biasanya digambarkan oleh bagaimana
cari mahasiswi merawat dan mempercantik diri. Hal ini yang menjadi motivasi

mahasiswi dalam menggunakan make up.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nusaresearch.net pada bulan

Agustus 2020, dengan responden sebanyak 2830 orang, mengungkapkan

alasan mengapa wanita menggunakan make up, 75.1% dari responden

menyatakan bahwa menggunakan make up untuk mempercantik diri,

selanjutnya 66.7% dari responden juga menyatakan untuk meningkatkan

kepercayaan diri.

Kepercayaan diri bagi mahasiswi adalah hal yang harus dipunyai oleh

masing-masing individu, karena Kepercayaan diri merupakan salah satu aspek

kepribadian yang penting dalam masa perkembangan remaja (Walgito, 2000).

Percaya diri juga berperan besar bagi mahasiswi, keyanikan atas kemampuan

diri serta penilaian yang positif bagi dirinya sendiri maupun lingkungannya

sehingga, seseorang dapat tampil dengan penuh keyakinan.

Berdasarkan data dari Kementrian Perindustrian Republik Indonesia,

industri kosmetik nasional mencatat kenaikan pertumbuhan 20% atau empat

kali lipat dari pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2017. Kenaikan

pertumbuhan yang besar ini didorong oleh permintaan besar dari pasar

dosmetik dan ekspor seiring tren masyarakat yang mulai memperhatikan

produk perawatan tubuh sebagai kebutuhan utama. Apalagi pada saat ini trend

kosmetik lokal juga sedang banyak diminati oleh masyarakat. Brand kosmetik

lokal juga tidak kalah saing dengan brand internasional. Dilansir melalui

Kompas, 50% dari brand Kecantikan Wajah yang masuk dalam peringkat 10

besar di bulan Januari ini merupakan brand lokal. Ini bisa menunjukan bahwa

kualitas brand-brand lokal juga tak kalah saing dengan brand asing.
Berdasarkan data, jumlah pasar di Indonesia yang menggiurkan yakni 267

juta jiwa, dengan demografi populasi wanita mencapai 130 juta jiwa dan

sekitar 68 % nya merupakan usia wanita produktif. Dari data tersebut, kita

mengetahui bahwa pasar kosmetik di Indonesia sangat menggiurkan.

Kalangan mahasiswi dikategorikan sebagai wanita usia produktif, yang artinya

pasar kosmetik di Indonesia salah satunya kalangan dari mahasiswi.

Total penjualan untuk kategori Kosmetik Wajah di awal tahun 2021

sudah mencapai Rp620 Juta. Transaksi untuk kategori Kosmetik Wajah pun

paling banyak terjadi pada marketplace Shopee dengan 85.8% dibandingkan

dengan Tokopedia yaitu sebesar 14.2%. (Kompas.co.id, 2021).

Pesatnya perkembangan make up di Indonesia juga membuat banyak

mahasiswi dan pelajar saat ini sudah mulai memakai make up dalam

kesehariannya seolah-olah make up merupakan hal penting yang harus

dilakukan disetiap harinya. Didukung dengan penelitian yang berjudul

“Penggunaan Make Up Sebagai Identitas Diri” juga menyebutkan bahwa

penggunaan make up sudah menjadi kebutuhan yang mendasar bagi para

mahasiswi (Elianti & Pinasti, 2017). Hal ini diperkuat dengan pernyataan

kosmetik merupakan produk yang memiliki kemampuan untuk memenuhi

kebutuhan mendasar wanita akan kecantikan (Fabricant & Gould dalam

Wardani & Hastjarja, 2013). Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan

di atas, maka peneliti menarik melakukan penelitian tentang “Make Up dan

Kepercayaan Diri (Studi Korelasi Antara Intensitas dan Motivasi

Penggunaan Make Up Terhadap Tingkat Kepercayaan Diri dalam Komunikasi

Interpersonal Mahasiswi Ilmu Komunikasi UNS Angkatan 2017-2020)”.


B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah seperti yang telah dipaparkan di

atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara intensitas penggunaan

make up terhadap kepercayaan diri dalam komunikasi interpersonal

mahasiswi Ilmu Komunikasi UNS Angkatan 2017-2020?

2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi penggunaan

make up berpengaruh terhadap kepercayaan diri dalam komunikasi

interpersonal mahasiswi Ilmu Komunikasi UNS Angkatan 2017-2020?

3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara intensitas dan motivasi

penggunaan make up berpengaruh terhadap kepercayaan diri dalam

komunikasi interpersonal mahasiswi Ilmu Komunikasi UNS Angkatan

2017-2020?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini ialah:

1. Untuk mengetahui pengaruh intensitas penggunaan make up terhadap

kepercayaan diri mahasiswi dalam komunikasi interpersonal Ilmu

Komunikasi UNS Angkatan 2017-2020

2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi penggunaan make up terhadap

kepercayaan diri dalam komunikasi interpersonal mahasiswi Ilmu

Komunikasi UNS Angkatan 2017-2020

3. Untuk mengetahui pengaruh intensitas dan motivasi penggunaan make up

terhadap kepercayaan diri dalam komunikasi interpersonal mahasiswi Ilmu

Komunikasi UNS Angkatan 2017-2020


D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis

a. Bagi penulis

Dapat menambah wawasan dan pengalaman penulis dalam membuat

sebuah penelitian yang berkaitan dengan make up dan kepercayaan diri

b. Peneliti selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi dalam

pengembangan teori mengenai make up dan kepercayaan diri, bagi yang

ingin melanjuti penelitian ini.

2. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana

yang bermanfaat sebagai pijakan dan referensi pada penelitian-penelitian

selanjutnya yang berhubungan dengan Make up dan Kepercayaan Diri.

Anda mungkin juga menyukai