PENDAHULUAN
1
Christianna (2015), dengan melakukan wawancara dan eksperimen terhadap
10 wanita dari Jakarta, Bandung, dan Surabaya dalam hasil riset mereka
dikatakan bahwa responden secara sadar dan sukarela melakukan
pengambilan foto diri setelah itu meningkatkan efek dengan aplikasi 360
sebelum menggunggahnya ke media sosial.
2
Penelitian lainnya menurut Jiyoung Chae (2017) Study ini di
lakukan melalui survei online longitudinal yang melibatkan wanita Korea
selatan yang berumur 20 sampai 39 tahun, yang dibagi menjadi dua
gelombang, pada gelombang pertama terdapat sebanyak 1064 jumlah
responden sementara pada gelombang kedua sebanyak 782 responden, hasil
penelitian menunjukan bahwa melakukan selfi memiliki tingkat kesadaran
diri yang tinggi dan banyak penggunaan di media sosial.
3
menyebabkan efek kepada individu dengan melakukan pengeditan pada
selfie mereka (Chae, 2017).
4
Singkatnya, penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh perbandingan
sosial dengan selfie editing pada individu terutama pada dewasa awal yang
menggunakan sosial media.
5
BAB II
KAJIAN TEORI
6
Penelitian empiris telah menemukan bahwa perbandingan sosial adalah
wadah yang digunakan individu guna mengeksplorasi, mengkonfirmasi
bahkan menolak bagian yang ada pada diri individu sendiri (Eyal, dkk.,
2013).
7
Selanjutnya motivasi individu melakukan perbadingan adalah bukan
hanya untuk evaluasi diri, perbadingan terjadi juga karena untuk
meningkatkan kemampuan diri. Individu membandingkan dirinya ke atas
saat mencari inspirasi dan mencari informasi agar dirinya terus berkembang.
Individu melakukan perbandingan ke bawah ketika dirinya hendak
menghadapi kecemasan dan meningkatkan kesejahteraan pada dirinya.
Singkatnya, perbandingan sosial baik ke atas maupun ke bawah yang
dilakukan seseorang memiliki motif untuk dapat meningkatkan diri menjadi
individu yang lebih baik.
8
b. Berbeda dengan perbandingan keatas, perbandingna kebawah atau disebut
Downward Comparison adalah perbandingan kebawah. Jenis
perbandingan ini terjadi saat individu membandingan dirinya dengan
orang lain yang lebih buruk darinya. Berbandingan terbalik dengan
perbandingan keatas, jenis perbandingan ini memberikan dampak kepad
aindividu lebih positif, karena dapat meningkatkan harga diri (Myres,
dkk., 2009).
a. Evaluasi diri
Festinger (1954) mengemukakan bahwa perbandingan diri
dengan orang lain yang serupa penting untuk evaluasi diri yang
akurat. Motif evaluasi diri (self-evaluation) mencerminkan
keinginan individu untuk mendapatkan informasi yang akurat
mengenai pendapat dan kemampuan dirinya, serta memberi tahu
orang lain yang berkaitan dengan dirinya dalam sebuah kelompok
(Brown, dkk., 2007: Eddleston, 2009). Perbandingan sosial
memberikan informasi individu mengenai cara relatifnya dalam
kelompok serta merupakan tolak ukur untuk menilai keterampilan,
kemampuan, dan atribut diri (Helgeson & Mickelson, 1995)
b. Perbaikan diri
Festinger (1954) tidak membahas motif perbaikan diri
sebagai motif yang berbeda atau terpisah dari motif evaluasi diri.
Motif perbaikan diri (self-improvement) mencerminkan keinginan
individu untuk mempelajari kemampuan mereka dan menemukan
perbaikan diri menjadi lebih baik (Buunk, dkk., 2005). Untuk
mendapatkan informasi dan petunjuk mengenai cara memperbaiki
diri, individu melakukan perbandingan sosial ke atas (Corcoran,
9
Crusius, & Messweiler, 2011). Motif perbaikan diri mencerminkan
keinginan individu untuk memperbaiki diri, yang juga termotivasi
dan mengajarkan individu untuk meningkatkan kinerjanya
(Eddleston, 2009).
c. Peningkatan diri.
Terkadang individu yang melakukan perbandingan sosial
tidak mencari umpan balik yang akurat tentang diri mereka sendiri,
namun untuk menciptakan dan mempertahankan citra diri yang
positif. Motif peningkatan diri (self-enhancement) bertujuan untuk
melindungi atau meningkatkan citra diri individu (Eddleston, 2009).
Motif peningkatan mencerminkan keinginan individu untuk
memenuhi kebutuhan sosioemosional seperti harga diri dan
persetujuan orang lain melalui perbandingan sosial (Suls & Wheeler,
2000).
10
sosial yang dilakukan individu juga dapat meningkatkan kesejahteraan diri
individu (Diener & Fujita, 1997).
11
Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh McLean (2015)
pengeditan ini terjadi karena adanya rasa khawatir tentang kualitas foto
yang dihasilan, ditambah pandangan tentang foto yang dihasilkan akan
menggambarkan invidu tersebut. Jadi, individu melakukan pengeditan foto
mencakup elemen yang ada dalam foto menggunakan program pengeditan
yang disediakan.
12
2.4 Elaborasi
13
Berdasarkan pemaparan diatas penelitian ini memiliki tujuan untuk
melihat pengaruh perbandingan sosial terhadap perilaku selfie editing yang
terjadi. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengisi kekosongan pada
lietratur yang ada mengenai aktifitas individu setelah selfie dan sebelum
mengupload selfie, yaitu pengeditan selfie dengan perbandingan sosial.
2.5 Hipotesis
14
BAB III
Metode Penelitian
15
3.3 Definisi Operasional
16
mereka. Responden dalam penelitian ini sebanyak 200 orang yang
dikumpulkan secara (online) dengan menggunakan google form dan
sebelum menjawab kuesioner yang akan diberikan responden diminta untuk
mengisi pernyataan persetujuan untuk mengisi kuesioner penelitian tanpa
paksaan.
17
3.5.2 Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini salah satu jenis instrument yang ada adalah
skala. Sekumpulan item di urutkan sesuai dengan ketentuan penulisan item
dan berfokus pada indikator prilaku disebut, skala (Azwar, 2012). Skala yan
digunakan dalam penelitian adalah skala likert. Untuk mengukur setiap
variabel yang ada, skala setiap variabel sebagai berikut:
a. Perbandingan Sosial
Tabel 3.1
Bentuk Skala Likert Perbandingan Sosial
Item
Sangat
Sangat
Tidak
Setuju
Pertanyaan Setuju 12345
Tabel 3.2
18
Blueprint Skala Perbandingan Sosial
No
Dimensi Item Jumlah Item
1 Upward 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 10
2 Downward 8
18
b. Selfie Editing
Tabel 3.3
Bentuk Skala Likert Selfie Editing
Item
Sangat
Tidak Selalu
Pertanyaan Setuju 1234567
Tabel 3.4
19
o Item
Teknik analisa lain yang digunakan adalah teknik uji regresi. Teknik
jenis ini dilakukan untuk melihat apakah adanya pengaruh perbandingan
sosial debagai variabel dependen kepada perilaku pengeditan selfie yang
20
merupakan variabel independen.. Selain itu, untuk membantu proses analisa
data penelitian ini menggunakan bantuan Statistical Packages for Social
Science (SPSS) versi 22.0
BAB IV
HASIL PENELITIAN
21
4.1 Deskripsi Subjek Penelitian
22
tingkatan reliabilitas suatu alat ukur. Ketentuan reliabilitas yang baik
ditunjukkan oleh nilai alpha cornbach lebih dari 0.7 (Azwar, 2012).
Tabel 4.1
Reliabilitas Perbanidngan Sosial
Koefisien Alpha (α) .878
Tabel 4.2
Validitas Perbanidngan Sosial
23
No Item
No Dimensi Tidak Jumlah
Valid
Valid
1 Upward 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, - 10
9, 10
Tabel 4.3
Reliabilitas Selfie Editing
Koefisien Alpha (α) .866
Pada tabel ini dapat diketahui jika skala perilaku pengeditan selfie
yang digunakan untuk mengukur intensitas pengeditan dalam melakukan
selfie berada pada nilai reliabilitas .866. Hasil uji reliabilitas pada tabel 4.3
menjelaskan bahwa nilai (α) .866 > .7 sehingga kuesioner yang
menggunakan alat ukur perilaku pengeditan selfie reliabel dan dapat
digunakan untuk penelitian.
Tabel 4.4
24
Validitas Selfie Editing
No Item
No Dimensi Tidak Jumlah
Valid
Valid
1 Selfie Edting 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 2 13
9, 10, 11, 13
Total 12 1
Tabel 4.5
ANOVA Table
25
ANOVAa
a. Dependent Variable: SE
Dari tabel uji ANOVA yang sudah dilakukan dapat dilihat hasilnya
pada tabel 4.5 diatas diketahui beberapa hal. Nilai signifikansi yang ada
pada tabel diatas menunjukkan = 0.000 >0.05 yang artinya signifkansi
kurang dari 0.05 sehingga dapat diketahui bahwa adanya linear yang
signifikan antara perbandingan sosial dengan perilaku pengeditan selfie.
4.3.2.1 Regresi
Tabel 4.6
Korelasi
Correlations
SE SCO
SCO 0.000 .
Hasil analisis yang dilakukan untuk menguji sebanyak 200
responden memiliki korelasi atau hubungan sebesar 0.355. Dari hasil
korelasi tersebut dapat diketahui bahwa variabel independen (perbandingan
sosial) memiliki hubungan antara variabel dependen (perilaku pengeditan
selfie). Hubungan ini terjalin pada nilai 0.355 dengan taraf signifikansi
0.000 >0.05 yang artinya keterhubungan ini positif signifikan. Singkatnya,
perkembangan sosial berhubungan positif signifikan terhadap perilaku
pengeditan selfie.
27
secara upward maupun downward akan memberikan dampak yang sama
terhadap selfie editing.
Tabel 4.7
Korelasi Perdimensi
DV
Tabel 4.8
Model Summary
Mode R R Square Adjusted R Std. Error of
l Square the Estimate
a. Predictors: (Constant), IV
Koefisien yang ada dapat dilihat melalui tabel yang disimbolkan
oleh nilai R. Hasil yang sudah dilakukan dapat dilihat pada tabel 4.8
diatas menunjukkan nilai korelasi sebesar 0.355. Hasil dengan nilai
ini dapat menjelaskan bahwa hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen berada pada kategori yang baik. Selain itu
juga didapatkan nilai R Square atau kontribusi besaran yang
mempengaruhi antara interaksi variabel independen dengan variabel
dependen. Nilai R Square yang diperoleh adalah 12.6% nilai ini
menjelaskan jika perbandingan sosial memiliki pengaruh kontribusi
sebesar 12.6% terhadap variabel dependen yaitu perilaku pengeditan
selfie.
Tabel 4.9
Coefficientsa
28
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model T Sig.
B Std. Beta
Error
b. Dependent Variabel: DV
Pengujian koefisien regresi yang sudah dilakukan dapat
dilihat hasilnya pada tabel 4.9 diatas. Tabel tersebut menjelaskan
koefisien konstanta sebesar 21.399 koefisien variabel independen
sebesar 0.490. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa
nilai konstannya sebesar 21.399 nilai ini menunjukkan bahwa pada
saat perbandingan sosial 0 maka perilaku pengeditan selfie memiliki
nilai 21.399.
Adanya nilai positif (0.490) yang berada pada nilai variabel
independen yaitu perbandingan sosial menjelaskan bahwa arah
hubungan antara variabel independen (perbandingan sosial) terhadap
variabel dependen yaitu perialku pengeditan selfie adalah hubungan
searah. Singkatnya setiap kenaikan nilai satuan dari variabel
independen (perbandingan sosial) maka akan membuat kenaikan
perilaku pengeditan selfie sebesar 0.490.
Selain itu, dari hasil diatas dapat menjawab hipotesis yang
ada dalam penelitian. Hipotesis yang sudah ada sebelumnya
merumuskan bahwa ada atau tidaknya pengaruh yang diberikan oleh
variabel independen (perbandingan sosial) terhadap variabel
dependen, yaitu perilaku pengeditan selfie. Hasil analisis
menjelaskan bahwa adanya pengaruh antara perbandingan sosial
dengan perilaku pengeditan selfie yang menandakan bahwa hipotesa
diterima.
29
BAB V
PENUTUP
5.1 Diskusi
Penelitian ini hadir untuk mejawab kekosongan yang ada dalam beberapa
pengambilan selfie, mengedit selfie sampai mengupload selfie. Penelitian ini hadir
untuk menjawab pertanyaan yang ada jika dilihat bedasarkan teori perbandingan
dependen perilaku pengedita selfie. Pengaruh ini dapat dilihat berdasarkan hasil
analisa diatas sebesar .355 dengan kontribusi dari variabel independen sebesar
12.6% maka dapat ditarik kesimpulkan bahwa hipotesis nol (Ho) ditolak dan (Ha)
diterima. Selain itu jika dlihat dari kontribusi yang diberikan perbandingan sosial
maka akan semakin tinggi juga perilaku pengeditan selfie yang dilakukan oleh
individu tersebut.
pada dasarnya melakukan pengeditan pada selfie bukan karena tidak puas dengan
30
penampilan yang ada, tetapi karena ingin merasa lebih baik daripada yang lain
dilakukan hampir seluruh individu bahkan individu yang tampan atau cantik
Pengeditan dilakukan agar foto yang akan di posting nanti menjadi foto
selfie yang sempurna. Hal ini dapat diperkuat dengan individu yang lebih sering
melakukan selfie karena merasa tersaingi pada proses evaluasi diri yang dilakukan
selfie juga memiliki indikasi pengguna media sosial yang berlebihan. Secara
teoritis memang kegiatan ini memiliki hubungan antara extravert dan narsis
sehingga wajar jika kegiatan tersebut dapat terjadi karena memang bagian dari
kepribadian individu.
Berdasarkan hasil analisa diatas juga dapat dilihat bahwa individu yang
indikasi seperti ini lebih banyak berinteraksi secara sosial dibandingan introvert
5.2 Kesimpulan
Penelitian ini hadir untuk membantu mengisi ruang kosong yang ada pada
literatur ilmiah yang ada. Terutama perilaku yang membahas mengenai selfie
dengan proses evaluasi diri, yaitu perbandingan sosial. Banyaknya penelitian yang
31
membahas pengenai perbandingan sosial tidak menjawab pengaruhnya terhadap
selfie mereka.
perilaku pengedita selfie yang berhubungan positif signifikan pada dewasa awal.
berkegiatan bermain media sosial terutama dalam berkegiatan selfie maka akan
tersebut.
5.3 Saran
Dari bebrapa kekurangan yang ada dalam penelitian ini berikut yang dapat
a. Penelitian hanya fokus pada gender perempuan saja jadi hasil tidak dapat
b. Perilaku yang dilihat hanya pengeditan selfie saja. Perilaku lain yang
32
diri sendiri, keputusan dalam pemilihan foto dan lain sebagainya dapat
33
DAFTAR PUSTAKA
Aspinwall, L. G., Hill, D. L., & Leaf, S. L. (2002). Prospects, pitfalls, and plans:
Brown, D. J., Ferris, D. L., Heller, D., & Keeping, L. M. (2007). Antecedents and
Buunk, B. P., Zurriaga, R., Peíró, J. M., Nauta, A., & Gosalvez, I. (2005). Social
Chae, J. (2017). Virtual makeover: Selfie-taking and social media use increase
Chua, T. H. H., & Chang, L. (2016). Follow me and like my beautiful selfies:
34
Corcoran, K., Crusius, J., & Mussweiler, T. (2011). Social comparison: motives,
Resolution, 120-137.
696-704.
Eyal, K., & Te’eni-Harari, T. (2013). Explaining the relationship between media
Psychology.
7(2), 117-140.
Fox, A. K., Bacile, T. J., Nakhata, C., & Weible, A. (2018). Selfie-marketing:
35
Fox, J., & Rooney, M. C. (2015). The Dark Triad and trait self-objectification as
Gilbert, P., Price, J., & Allan, S. (1995). Social comparison, social attractiveness
13(2), 149-165.
Haferkamp, N., & Krämer, N. C. (2011). Social comparison 2.0: Examining the
Halpern, D., Katz, J. E., & Carril, C. (2017). The online ideal persona vs. the
114-123.
36
Halpern, D., Valenzuela, S., & Katz, J. E. (2016). “Selfie-ists” or “Narci-
https://tekno.tempo.co/read/1392384/pengguna-internet-di-cina-capai-940-juta-
seperlima-dari-total-dunia#:~:text=TEMPO.CO%2C%20Beijing%20%2D
%20Jumlah,pada%20Selasa%2C%2029%20September%202020.
https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20180630124532-33-21208/kalahkan-
jerman-penetrasi-internet-korsel-tertinggi-di-dunia
https://www.kominfo.go.id/content/detail/30653/dirjen-ppi-survei-penetrasi-
pengguna-internet-di-indonesia-bagian-penting-dari-transformasi-
digital/0/berita_satker
37
Jones, D. C. (2001). Social comparison and body image: Attractiveness
comparisons to models and peers among adolescent girls and boys. Sex
Kim, E., Lee, J. A., Sung, Y., & Choi, S. M. (2016). Predicting selfie-posting
108(2), 195.
Lamp, S. J., Cugle, A., Silverman, A. L., Thomas, M. T., Liss, M., & Erchull, M.
Lockwood, P., & Kunda, Z. (1997). Superstars and me: Predicting the impact of
73(1), 91.
Manago, A. M., Graham, M. B., Greenfield, P. M., & Salimkhan, G. (2008). Self-
38
Marsh, H. W. (1984). Self-concept, social comparison, and ability grouping: A
799-806.
McGee, D. L., & Diverse Populations Collaboration. (2005). Body mass index
Photoshopping the selfie: Self photo editing and photo investment are
Morse, S., & Gergen, K. J. (1970). Social comparison, self-consistency, and the
O’Brien, L. T., & Major, B. (2009). Group status and feelings of personal
443.
39
Oxford Dictionaries (2013) “Selfie,” Oxford University Press. Available from:
https://en.oxforddictionaries.com/definition/us/selfie
Pyszczynski, T., Greenberg, J., & LaPrelle, J. (1985). Social comparison after
success and failure: Biased search for information consistent with a self-
195-211.
http://renfrewcenter.com/news/ afraid-be-your-selfie-survey-reveals-most-
people-photoshop-their-images.
Shafran, R., Fairburn, C. G., Robinson, P., & Lask, B. (2004). Body checking and
35(1), 93-101.
40
Suls, J., & Wheeler, L. (Eds.). (2013). Handbook of social comparison: Theory
Alfabeta
Taylor, S. E., & Lobel, M. (1989). Social comparison activity under threat:
569.
Tifentale, A. (2018). The selfie: More and less than a self-portrait. Routledge
Tiggemann, M., Anderberg, I., & Brown, Z. (2020). Uploading your best self:
Van de Ven, N. (2017). Envy and admiration: Emotion and motivation following
129.
41
Weiser, E. B. (2015). # Me: Narcissism and its facets as predictors of selfie-
Wood, J. V. (1996). What is social comparison and how should we study it?.
Yue, Z., Toh, Z., & Stefanone, M. A. (2017, July). Me, myselfie, and I: Individual
42