Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Social Philantropic Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas

2022, Vo1.1, No.2, 16-22 Bhayangkara Jakarta Raya


e-ISSN: xxxx xxxx; p-ISSN:

Self-Esteem dengan Self-Presentation Unggahan Selfie Instagram pada


Mahasiswi
1Syifa Nur Baity, 2Timorora Sandha Perdhana
1,2Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
timororasandha@gmail.com

Abstrak

Selfie merupakan kegiatan berfoto dengan menggunakan kamera ponsel yang menampilkan seluruh atau pun sebagian
tubuh dari pengguna, mengunggah selfie kedalam Instagram dapat menjadikan pengguna nya meyakini menjadi terkenal. Self-
esteem dan self-presentation kaitan penting dalam unggahan selfie, dengan self-presentation individu dapat memberikan kesan
yang baik kepada individu lainnya. Self-Esteem terbentuk dari interaksi individu dengan individu lainnya. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui Hubungan Antara Self-Esteem dengan Self-Presentation Unggahan Selfie Instagram Pada
Mahasiswi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya. Peneliti menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan korelasional
yaitu teknik korelasi spearman’s rho, dan menggunakan 105 subjek yaitu mahasiswi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi 0.198* dengan taraf signifikansi nya ialah (p) sebesar < 0,001
yang menunjukan hasil signifikannya (p) < 0,05 yang artinya ada hubungan antara self-esteem dengan self-presentation
unggahan selfie Instagram pada mahasiswi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya dengan arah penelitian positif, yang dimana
apabila semakin tinggi self-esteem maka semakin tinggi pula self-presentation dan sebaliknya. Adapun saran untuk peneliti
selanjutnya dapat meneliti faktor lain yang memiliki hubungan dengan self-presentation mahasiswi di media sosial Instagram
seperti faktor body image dan faktor popularitas.

Kata kunci : Instagram, Self-Presentation, Self-Esteem, Selfie

Abstract

Selfie is the activity of taking pictures using a mobile phone camera that displays all or part of the user's body,
uploading selfies to Instagram can make users believe in becoming famous. Self-esteem and self-presentation are important
links in selfie uploads, with individual self-presentations can make a good impression on other individuals. Self-Esteem is
formed from the interaction of an individual with another individual. This study aims to determine the Relationship
Between Self-Esteem and Self-Presentation of Instagram Selfie Uploads at Bhayangkara University Students, Greater
Jakarta. The researchers used a quantitative method with a correlational approach, namely the spearman's rho correlation
technique, and used 105 subjects, namely students of Bhayangkara University, Greater Jakarta. The results of this study show
that the value of the correlation coefficient of 0.198* with its significance level is (p) of < 0.001 which shows significant
results (p) < 0.05 which means that there is a relationship between self-esteem and self-presentation of
Instagram selfie uploads at Bhayangkara University students, Greater Jakarta with a positive research direction, which if the
higher the self-esteem then the higher the self-presentation and vice versa. As for suggestions for researchers, they can then
examine other factors that have a relationship with the self-presentation of female students on Instagram social media such
as body image factors and popularity factors.

Keywords : Instagram, Self-Presentation, Self-Esteem, Selfie

16
S.N BAITY & T.S PERDHANA

LATAR BELAKANG (Databoks, 2020) Instagram menjadi media sosial


yang paling diminati oleh kalangan muda. Instagram
Media sosial Instagram diluncurkan pada tahun memberikan ruang bagi pengguna nya untuk bebas
2010, dengan berjalannnya waktu pengguna nya berkreasi dalam menampilkan diri dengan sebaik
semakin terus bertambah dan sampai pada saat ini mungkin (Gustina, 2015). Hal ini membuat
Instagram menjadi media yang paling sering penggunanya cenderung melakukan self-
digunakan oleh kalangan muda di Indonesia. presentation melalui foto selfie yang diunggahnya
Instagram menjadi tempat untuk menyampaikan (Hendraswara et al., 2021).
pesan melalui foto atau video, pengguna nya dapat
membuat dan mengunggah hasil foto dan video yang Self-presentation menjadi hal yang penting
telah di edit dengan berbagai filter yang tersedia dikarenakan ketika mahasiswi mencoba
pada Instagram (Anggrahini, et al., 2020). Pengguna mempersentasikan dirinya dalam media sosial
Instagram juga dapat berinteraksi dengan pengguna individu tersebut akan mendapatkan sebuah umpan
lainnya dengan menggunakan konsep mengikuti balik atau feedback dari banyak individu
(Following) dan pengikut (Follower). Instagram kini disekitarnya, hal ini akan dijadikan sebuah evaluasi
telah menjadi media yang sangat mempengaruhi (acuan) untuk mendapatkan pemahaman lebih
kehidupan individu terutama wanita. Dilansir dari terhadap dirinya sendiri. Self-presentation adalah
(Databoks, 2021) mayoritas 52,6% penggguna usaha yang dilakukan individu untuk untuk
Instagram pada mei tahun 2021 adalah wanita, menggambarkan atau menunjukan kesan yang baik
sedangkan 47,4% pengguna lainnya dalah laki-laki. pada individu lainnya (Aiyuda & Syakarofath,
Hal tersebut dikarenakan wanita gemar 2019). Cara Self-presentation merupakan bentuk
bersosialisasi dan salah satunya adalah berbagi pengungkapan diri untuk menunjukan kesan positif
informasi untuk berkomunikasi menggunakan dihadapan individu lainnya (Damayanti &
media sosial Instagram (Helpiastuti, 2016). Purworini, 2018). Self-Presentation berkembang
pesat dengan kehadiran media sosial Instagram.
Instagram digunakan sebagai alat untuk Instagram merupakan salah satu tempat untuk self-
membagikan foto dan video. Adanya Instagram presentation, Instagram menjadi pangggung depan
kegiatan-kegiatan dapat diabadikan melalui foto, dari self-presentation di internet. Melakukan Self-
salah satunya dengan kegiatan selfie. Selfie adalah presentation yang berlebihan di Instagram dapat
kegiatan berfoto dengan menggunakan kamera membentuk identitas diri yang berbeda antara dunia
ponsel yang menampilkan seluruh atau pun sebagian nyata dan dunia maya (Rarasati et al., 2019). Hal ini
tubuh dari penggguna (Simatupang, 2015). menjadi dampak negative bagi individu dalam
Mengambil dan mengunggah selfie sudah menjadi melakukan self-presentation, bahwa individu yang
bagian penting dalam kehidupan sehari-hari bagi melakukan self-presentation di Instagarm
kalangan muda. Kemunculan selfie membuat menampilkan hal-hal yang tidak sesuai dengan
penggunanya meyakini bahwa selfie dapat kehidupan sehari-harinya yang akan membuat
mendatangkan banyak like dan bertambah nya individu tersebut menjadi kesulitan dalam mengenal
jumlah followers. Mendapatkan like yang banyak diri dan dapat mempengaruhi pembentukan identitas
adalah salah satu tujuan pengguna mengunggah foto diri (Rahmah et al., 2019).
ke Instagram, karena dapat menjadikan
penggunanya menjadi terkenal (Setiawan & Audie, Dalam melakukan self-presentation para pengguna
2020). Melalui kegiatan selfie dan mengunggah nya Instagram harus mengatur penampilan mereka
ke dalam Instagram dapat membuat individu menilai dengan berbagai cara. Pengguna Instagram memiliki
diri nya atau dinilai oleh individu lainnya, karena cara yang berbeda-beda untuk melakukan self-
dengan melalui selfie individu dapat lebih presentation, baik dengan cara bentuk yang nyata
mengekspresikan diri nya sesuai dengan yang atau tidak (Setiawan & Audie, 2020). Menurut
mereka pikirkan. Wanita lebih sering melakukan Jones & Pittman faktor – faktor yang mempengaruhi
kegiatan selfie dibandingkan laki-laki, wanita juga self-presentation yaitu, adanya keinginan untuk
lebih sering mengunggah hasil foto mereka ke dapat disukai individu lain, keinginan untuk
Instagram dalam kehidupan sehari-harinya (Lestari memperlihatkan kekuasaan kepada individu lainnya,
et al., 2017). keinginan untuk terlihat dan dianggap sebagai
individu yang baik, keinginan untuk dihargai
Instagram memiliki fitur andalan yaitu filter. individu lain atau kemampuan yang dimilikinya, dan
Pengguna Instagram menggunakan filter untuk keinginan untuk mendapatkan perhatian dari
mempercantik diri nya, karena filter tersebut dapat individu lain (Rozika & Ramdhani, 2018). Adapun
memberikan efek tambahan efek preset dan juga faktor lain yang dapat mempengaruhi individu
beauty filters. Banyaknya fitur-fitur yang tersedia di melakukan self-presentation di media sosial yaitu
dalam Instagram menjadikan Instagram sebagai narsisme, kecemasan sosial, kesepian, dan harga diri
media sosial yang banyak diminati oleh individu. (Ariana, 2014) . Perilaku self-presentation individu
Berdasarkan hasil survei Maverick Indonesia

17
SELF-ESTEEM DENGAN SELF-PRESENTATION UNGGAHAN SELFIE INSTAGRAM PADA MAHASISWI

Tempat penelitian
pada media sosial Instagram dapat membentuk self-
esteem (Damayanti & Purworini, 2018). Pada penelitian kali ini peneliti menentukan lokasi
penelitian di Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.
Self-esteem adalah peniliain individu terhadap dalam pengambilan data peneliti menggunakan
dirinya sendiri secara positif atau negative sebuat platform online yaitu google form sehingga
(Husnaniyah et al., 2017) . Self-esteem berkembang dengan adanya ini dalam penyebaran kuisioner tidak
dan terbentuk dari interaksi individu dengan berbentuk fisik. hal itu membuat peneliti menjadi
individu lainnya melalui penghargaan, menerima, lebih menghemat dalam biaya mencetak kuisioner
dan menanggapi sikap baik dari individu lain secara dan juga di karenakan masih terjadinya pandemi
terus menerus (Amalia, 2014). Pengguna media dalam wilayah penelitian. dan juga dengan adanya
sosial dengan berbagai aktivitas yang dijalani nya di google form membuat peneliti lebih mudah dalam
dunia maya menunjukan gambaran akurat mengenai mengambil sampel yaitu bisa menyebarkan lewat
dirinya sendiri (Prawesti & Dewi, 2016). Unggahan online seperti grup whatsapp.
selfie pengguna Instagram dapat secara positif Alat Ukur
mempengaruhi self-esteem mereka, individu yang
memiliki kebutuhan popularitas yang lebih rendah
Penelitian ini akan menggunakan alat ukur dari
dapat memperoleh manfaat lebih banyak dari
dimensi Self-Presentation dari Yang & Bradford
mengunggah selfie (Kim, 2020). Brown (2016) yaitu keluasan informasi (breadth),
kedalaman informasi (depth), kepositifan
METODE PENELITIAN
(positivity), keaslian (authenticity), intensionalitas
Variabel Dan Definisi Operasional
(intentionality). Aspek tersebut sesuai dengan
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah self-
fenomena yang terjadi di lapangan. Dan juga Alat
presentation serta variabel bebas dalam penelitian ukur dalam penelitian ini menggunakan aspek dari
ini adalah self-esteem. Definisi operasional dari Coopersmith (dalam K. Hidayat & Bashori, 2016)
masig-masing variabel penelitian adalah sebagai
yaitu kekuasaan (power), keberartian (significance),
berikut:
kebajikan (virtue), kemampuan (competence).
Self-presentation
Aspek tersebut sesuai dengan fenomena yang terjadi
Self-presentation adalah sebuah cara yang dilakukan
di lapangan.
individu untuk memperlihatkan dirinya seperti
sikap, sifat, maupun penampilan nya kepada Teknik Analisis Data
individu lain dengan harapan dapat diterima di
lingkungan nya. Metode Analisis data yang digunakan oleh peneliti
Self-esteem adalah analisis statistic, dengan menggunakan
Self-esteem adalah suatu penilaian diri sendiri dalam metode analisis Spearman. Berdasarkan dengan
memahami dirinya baik dalam hal positif maupun metode analisis ini, penelitian ini menggunakan
negatif yang ada didalam diirinya. Penilaian tersebut statistic korelasi yang bertujuan untuk menemukan
digunakan dengan tujuan agar dapat mengetahui hubungan antara Self-Presentation dengan Self-
seseorang tersebut dapat diterima ataupun ditolak Esteem. Peneliti menggunakan teknik analisis data
dalam masyarakat sekitar. dengan menggunakan bantuan software JASP 0.16
Sampel Penelitian/Subjek Penelitian for windows
Populasi penelitian ini adalah mahasiswa universitas HASIL PENELITIAN
Bhayangkara Jakarta Raya angkatan 2018 yang Uji Asumsi
berjumlah 2005 orang. Karakteristik populasi dalam Tabel 1 Berdasarkan hasil uji normalitas
penelitian ini antara lain pertama, mahasiswi aktif menggunakan Shapiro Wilk didapatkannya
universitas Bhayangkara Jakarta Raya. Kedua, signifikansi (p) untuk skala Self-Presentation dan
berusia 18-24 tahun. Ketiga, memiliki aplikasi dan Self-Esteem ialah <0.001 yang mana hal tersebut
akun media sosial instagram. Keempat, aktif dalam menunjukan bahwa (p) <0.05, dengan itu bisa di
mengunggah selfie di Instagram. Kelima, katakan bahwa kedua variabel dalam penelitian ini
menggunakan instagram lebih dari 1 tahun. tidak berdistribusi normal, maka dalam hal ini
analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian yaitu non parametrik. Menurut Santoso (2010) Jika
ini adalah nonprobabilty sampling dengan ada asumsi yang tidak terpenuhi, maka masih bisa
menggunakan metode purposive sampling yang dilakukan transformasi data dan tetap menggunakan
artinya pengambilan sampel dengan tidak prosedur parametrik.
memberikan peluang atau kesempatan sama bagi Kategorisasi Self-presentation
setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih Setelah peneliti melakukan pengambilan data, maka
menjadi sampel. Jumlah sampel pada penelitian didapatkannya subjek penelitian yaitu mahasiswi
sebanyak 105 responden. Universitas Bhayangkara Jakarta Raya. Pada
penelitian kali ini peneliti menggunakan skala Self-

18
SELF-ESTEEM DENGAN SELF-PRESENTATION UNGGAHAN SELFIE INSTAGRAM PADA MAHASISWI

Presentation yang mana telah didapatkannya 32 maka dapat dikatakan terdapat hubungan dengan
aitem yang valid dengan kategori skor 5 merupakan arah positif antara Self-Esteem dengan Self-
skor tertinggi dan skor 1 untuk skor terendah. Presentation dan melihat kekuatan antar variabel
Tabel 2 Setelah diketahui skor kategorisasi, maka berada pada kategori sedang.
terdapat 0.95% subjek dengan 1 responden
memasuki kategori rendah, lalu didapatkannya juga PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
sebanyak 98,09% dengan 103 responden yang Hasil dalam penelitian ini dimulai dari di
berkategori sedang, kemudian terdapat 0.95% dapatkannya sebanyak 105 responden yang terlibat
subjek dengan 1 responden yang berkategori tinggi. dalam penelitian ini, yang dimana 105 responden ini
Merujuk kepada hasil mean empiric maka responden sesuai dengan kriteria yang peneliti gunakan yaitu
rata-rata skor Self-persentation berada pada kategori mahasiswi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya,
sedang. lalu memiliki Aplikasi dan Akun Media Sosial
Kategorisasi Self-Esteem Instagram, Aktif dalam mengunggah selfie di
Setelah peneliti melakukan pengambilan data, maka Instagram dan menggunakan Instagram lebih dari 1
didapatkannya subjek penelitian yaitu mahasiswi tahun. Kemudian penjelasan terkait kedua variabel
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya. Pada yaitu self-presentation dan self-esteem dilakukan
penelitian kali ini peneliti menggunakan skala self- berdasarkan hasil kategorisasi kedua variabel
esteem yang mana telah didapatkannya 22 aitem tersebut. Dengan dimulai dari variabel self-
yang valid dengan kategori skor 5 merupakan skor presentation didapatkannya sebanyak 103
tertinggi dan skor 1 untuk skor terendah. responden berada pada kategorisasi sedang, apabila
Tabel 3 Setelah diketahui skor kategorisasi, maka dijelaskan dengan persentase yaitu sebesar 98.09%
terdapat 0.95% subjek dengan 7 responden lalu terdapatnya 1 responden dengan kategorisasi
memasuki kategori rendah, lalu didapatkannya juga rendah dengan hasil persentasenya 0,95% terakhir
sebanyak 98,14% dengan 102 responden yang didapatkannya 1 responden dengan kategorisasi
berkategori sedang, kemudian terdapat 1.90% tinggi dengan hasil persentasenya 0,95% Kemudian
subjek dengan 2 responden yang berkategori tinggi. dijelaskan kategorisasi berdasarkan variabel self-
Merujuk kepada hasil mean empiric maka responden esteem didapatkannya 102 responden berada pada
rata-rata skor Self-esteem berada pada kategori kategorisasi sedang dengan hasil persentase 97,14%
sedang. lalu didapatkannya juga sebanyak 2 responden yang
Kategorisasi Self-Presentation Dengan Self- termasuk pada kategori tinggi dengan hasil
Esteem Berdasarkan Usia peresentase 1,90% lalu, sisanya sebanyak 1
Tabel 4 rata-rata skala Self-presentation tertinggi responden dengan kategori rendah dengan hasil
berada pada usia 22 Tahun, sedangkan rata-rata skor persentase sebasar 0,95% Setelah diberikan
Self-persentation terendah berada pada usia 20 penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa kedua
Tahun. Dan jumlah responden terbanyak berada variabel yaitu self-presentation dan self-esteem,
pada usia 22 Tahun. Kemudian, tabel rata-rata skala kedua variabel sama-sama berada pada kategori
Self-esteem tertinggi berada pada usia 21 Tahun, sedang khususnya pada Mahasiswi Universitas
sedangkan rata-rata skor self-esteem terendah berada Bhayangkara Jakarta Raya yang melakukan
pada usia 20 Tahun. Lalu kategorisasi skala self- unggahan selfie di Instagram.
presentation dan self-esteem berdasarkan usia
termasuk pada kategori sedang. Selanjutnya Merujuk kepada hasil yang dijelaskan pada bagian
kategorisasi skala Self-persentation, usia 19 hingga kategorisasi di dapatkan hasil hitung yang
21 tahun berada pada kategori sedang batas bawah, menempatkan responden berada pada kategori
sedangkan usia 22 Tahun hingga 24 tahun berada sedang. Kemudian pada variabel self-presentation
pada kategori sedang batas atas. lalu kategorisasi dari keseluruhan responden menunjukan rata-rata
untuk self-esteem, usia 19 hingga 24 Tahun berada skor berada pada kategori sedang. Begitu juga
pada kategori sedang batas atas. dengan rata-rata skor pada variabel self-esteem
beada pada kategori sedang. Kondisi self-
Uji Hipotesis presentation dalam kategori sedang, mengartikan
Uji korelasi pada penelitian ini menggunakan bahwa individu dengan tingkat self-presentation
korelasi Spearman, yaitu untuk mengetahui seberapa sedang cenderung membuat kesan yang
besar atau seberapa kuat hubungan antara. Self- membingungkan individu lain, dimana individu
Esteem dan Self-Presentation. dalam kondisi tertentu terlihat baik dan peduli
Tabel 5 Berdasarkan uji korelasi Spearman pada namun di lain waktu terlihat tidak peduli terhadap
Self-Presentation dengan Self-Esteem didapatkan keadaan sekitar menurut Fiske & Taylor (dalam
hasil signifikansi (p) sebesar 0.022, yang Rahmadeni & Ningsih, 2021) Selanjutnya kondisi
menunjukkan hasil siginifikansi tersebut < (p) 0.05 self-esteem dalam kategorisasi sedang memiliki ciri-
yang berarti terdapat hubungan antara Self- ciri yang hampir sama dengan self-presentation
Presentation dengan Self-Esteem. Lalu dengan kategori tinggi yaitu mempunyai penilaian tentang
melihat hasil korelasi spearmannya ialah 0.198* kemampuan, harapan-harapan dan kebermaknaan

19
SELF-ESTEEM DENGAN SELF-PRESENTATION UNGGAHAN SELFIE INSTAGRAM PADA MAHASISWI

dirinya bersifat positif. Perbedaannya ada pada dikatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
keraguan individu tersebut dalam menilai diri antara self-esteem dengan self-presentation
sehingga memerlukan dukungan sosial yang lebih unggahan selfie Instagram pada mahasiswi. Lalu
tinggi Coopersmith (dalam Rahmadeni & Ningsih, melihat arah hubungan yang positif yang apabila
2021) semakin tinggi self-esteem maka semakin tinggi pula
self-presentation, begitupun sebaliknya apabila
Merujuk pada hasil skor tertinggi pada kategorisasi semakin rendah self-esteem maka semakin rendah
usia untuk self-presentation terjadi pada usia 22 pula self-presentation. Penelitian Rahmadeni &
tahun, hal ini didukung oleh (Santrock, 2012) Ningsih (2021) menjelaskan bahwa adanya korelasi
menjelaskan bahwa pada usia 22 tahun berada positif yang signifikan antara self-esteem dengan
diantara tahapan dimana inidvidu mencari identitas self-presentation pada pengguna instagram, dimana
diri dan membentuk relasi yang dekat dengan orang, ketika individu memiliki self-esteem yang tinggi
individu yang kesulitan membentuk identitas diri maka semakin tinggi pula self-presentation yang ia
akan mengalami kebingungan dalam menentukan lakukan di Instagram. Penelitian Rozika &
indentitas nya serta, individu yang tidak memiliki Ramdhani (2018) dan T. Yang & Ying (2021)
relasi akrab maka individu tersebut akan merasa di menujukan bahwa terdapat adanya hubungan yang
kucilkan. Kemudian berdasarkan hasil skor tertinggi positif antara self-esteem dengan self-presentation.
pada kategorisasi usia untuk self-esteem terjadi pada Menurut Zhang (2015) dan Mehdizadeh (2010)
usia 21 tahun, hal ini didukung oleh Siregar (Dalam menemukan bahwa self-esteem berhubungan
Farhan & Rosyidah, 2021) yang menjelaskan bahwa dengan self-presentation pada situs jejaring sosial.
mahasiswi yang berada pada usia 21 tahun sedang Hasil penelitian tersebut menunjukkan hubungan
mencari identitas diri dan meningkatkan rasa harga yang negatif, ketika self-esteem individu tersebut
diri mereka dikarenakan permasalahan yang berada pada kategori rendah, maka semakin tinggi
dihadapi mahasiswi sangat kompleks. self-presentation yang dilakukan individu tersebut.
Adapun kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat
Selanjutnya, pada pembahasan terkait dengan uji Hubungan antara Self-Esteem dengan Self-
korelasi. Uji korelasi pada penelitian ini Presentation unggahan selfie Instagram pada
menggunakan teknik korelasi non parametric yaitu mahasiswi, yang berarti dengan ini hipotesis null
dengan spearman. Berdasarkan hasil uji korelasi ditolak dan hipotesis alternatif di terima.
spearman pada variabel self-presentation dan self- Bahwa terdapatnya hubungan yang positif antara
esteem didapatkannya hasil signifikansi (p) sebesar Self-Esteem dengan Self-Presentation unggahan
< 0.001 yang dimana hasil signifikansi tersebut (p) selfie Instagram pada mahasiswi, yang dimana
< 0.05 yang berarti terdapat hubungan antara di self- artinya ialah semakin tingginya Self-Esteem maka
presentation dengan self-esteem. Selain itu, semakin tinggi pula Self-Presentation begitupun
didapatkannya nilai koefisian korelasi sebesar 0.022 sebaliknya.
maka dapat dikatakan terdapat arah hubungan yang Adapun kelemahan dan keterbatasan dalam
positif antara self-presentation dengan self-esteem. penelitian ini yaitu hasil penelitian dapat berbeda
jika peneliti dilakukan pada situasi dan waktu yang
Setelah melihat hasil kolerasi pada kedua variabel berbeda. Selain itu, adanya hasil data self-
self-presentation dan self-esteem maka dapat presentation dan self-esteem yang tidak terdistribusi
dikatakan bahwa hipotesis alternative (Ha) diterima normal juga menjadi kelemahan dalam penelitian ini
dan hipotesis null (Ho) ditolak. Dengan ini
DAFTAR PUSTAKA
Aiyuda, N., & Syakarofath, N. A. (2019). Examining The Relationship Between
Presentasi diri di sosial media (Instagram dan Facebook Use, Narcissism, Social Anxiety,
Facebook) Sebuah literature review. Loneliness And Self-Esteem.
Psychopolytan (Jurnal Psikologi), 2(2), 124–
130. Damayanti, A., & Purworini, D. (2018a).
Pembentukan Harga Diri : Analasis
Amalia, L. (2014). Stain Ponorogo Dengan Presentasi Diri Pelajar SMA di Media Sosial.
Pelatihan Pengenalan Diri. Kodifisika, Vol. 8 Pembentukan Harga Diri: Analisis
No. Presentasi Diri Pelajar SMA Di Media
Sosial.
Anggrahini, Y. T., Saputri, R. Y., & Safitri, U.
(2020). Pengaruh Intensitas Penggunaan Damayanti, A., & Purworini, D. (2018b).
Instagram Terhadap Timbulnya Sindrom Pembentukan Harga Diri: Analisis Presentasi
Body Dismorphic Disorder di Kalangan Diri Pelajar SMA di Media Sosial. Jurnal
Remaja Putri. Komunikasi, 10(1), 33.
https://doi.org/10.24912/jk.v10i1.1282
Ariana. (2014). Online Self – Presentation:

20
S.N BAITY & T.S PERDHANA

Databoks. (2020). Instagram Jadi Media Sosial Lestari, L. M., Made, N., Amanda, R., & Pradipta,
Terfavorit Anak Muda dalam Mengakses A. D. (2017). Motif Mengunggah Foto Selfie
Berita. ke Dalam Media Sosial Instagram di
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/20 Kalangan Remaja SMAN 1 Denpasar. Jurnal
20/12/17/instagram-jadi-media-sosial- Medium, 1(1), 1–9.
terfavorit-anak-muda-dalam-mengakses-
berita Mehdizadeh, S. (2010). Narcassism and Self-
Esteem on Facebook. Cyberpsychology,
Databoks. (2021). Pengguna Instagram di Behavior and Social Working, 13(4), 357–
Indonesia Mayoritas Perempuan. 364.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/20
21/06/29/perempuan-paling-banyak-gunakan- Prawesti, F. S., & Dewi, D. K. (2016). Self Esteem
instagram-di-indonesia dan Self Disclosure Pada Mahasiswa
Psikologi Pengguna Blackberry Messenger.
Farhan, Y. T., & Rosyidah, R. (2021). Hubungan 7(1), 1–8.
Antara Self-Esteem Dengan Kecenderungan
Nomophobia Pada Mahasiswa Perempuan Di Rahmadeni, T., & Ningsih, Y. T. (2021).
Surabaya. Personifikasi: Jurnal Ilmu Hubungan Self Esteem Dengan Self
Psikologi, 12(2), 162–179. Presentation Pada Remaja Pengguna Media
https://doi.org/10.21107/personifikasi.v12i2.1 Sosial Instagram. 3(4), 351–361.
1921 Rahmah, T. R., Permatasari, N., & Pada, T. (2019).
Frita Faulia Simatupang. (2016). Studi Hubungan Antara Self Presentation Pada
Fenomenologi Pada Remaja Di Kelurahan Media Sosial Dan Pembentukan Identitas
Simpang Baru Pekanbaru). FENOMENA Diri Pada Remaja Akhir. Prosiding Temu
SELFIE (SELF PORTRAIT) DI Ilmiah Nasional (TEMILNAS XII), Temilnas
INSTAGRAM. Xii, 134–143.

Gustina, H. (2015). Korelasi Media Sosial Rarasati, D. B., Hudaniah, H., & Prasetyaningrum,
Isntagram dengan Presentasi Diri Mahasiswa S. (2019). Strategi presentasi diri pengguna
Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Riau. instagram ditinjau dari tipe kepribadian.
Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ilmu Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 7(2), 235–
Sosial Dan Ilmu Politik, 2(2), 1–15. 251. https://doi.org/10.22219/jipt.v7i2.8164
https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/art Rozika, L. A., & Ramdhani, N. (2018). Hubungan
icle/view/7304 antara Harga Diri dan Body Image dengan
Helpiastuti, S. B. (2016). Media Sosial Dan Online Self-Presentation pada Pengguna
Perempuan (Analisis Wacana Terhadap Instagram. Gadjah Mada Journal of
Facebook Sebagai Media Komunikasi Psychology (GamaJoP), 2(3), 172.
Terkini Bagi Perempuan). Media Sosial Dan https://doi.org/10.22146/gamajop.36941
Perempuan. Santoso, S. (2010). Statistik Non Parametri Konsep
Hendraswara, A. R., Hutabarat, H. N., & Hanami, Dan Aplikasi Dengan SPSS. PT Elex Media
Y. (2021). Gambaran Tipe Self-Presentation Komputindo.
melalui Konten Foto Instagram pada Santrock, J. W. (2012). Life Span Development
Mahasiswi. Psympathic : Jurnal Ilmiah Edisi 13. Erlangga.
Psikologi, 7(2), 299–314.
https://doi.org/10.15575/psy.v7i2.7159 Setiawan & Audie, 2020. (2020). Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa. MEDIA SOSIAL
Hidayat, K., & Bashori, K. (2016). Psikologi Sosial INSTAGRAM SEBAGAI PRESENTASI DIRI
Aku, Kami, dan Kita. Erlangga. PADA MAHASISWI PENDIDIKAN
Husnaniyah, D., Lukman, M., & Susanti, R. D. SOSIOLOGI FKIP UNTIRTA.
(2017). Faktor-Faktor yang berpegaruh Setiawan, R., & Audie, N. (2020). Media Sosial
Terhadap Harga Diri ( Self steem ) Penderita Instagram Sebagai Presentasi Diri Mahasiswi
Tuberkulosis Paru di Wilayah Eks Kwdanan Pendidikan Sosiologi Untirta. Community :
Indramayu. Pengawas Dinamika Sosial, 6(1), 10.
Kim, M. (2020). Instagram selfie-posting and https://doi.org/10.35308/jcpds.v6i1.1792
young women’s body dissatisfaction: Yang, C. chen, & Bradford Brown, B. (2016).
Investigating the role of self-esteem and need Online Self-Presentation on Facebook and
for popularity. Cyberpsychology, 14(4), 1–15. Self Development During the College
https://doi.org/10.5817/CP2020-4-4 Transition. Journal of Youth and

21
S.N BAITY & T.S PERDHANA

Adolescence, 45(2), 402–416. 11(January).


https://doi.org/10.1007/s10964-015-0385-y https://doi.org/10.3389/fpsyg.2020.586204
Yang, T., & Ying, Q. (2021). Online Self- Zhang, H. (2015). Gender, Personality, and Self
Presentation Strategies and Fulfillment of Esteem as Predictors of Social Media
Psychological Needs of Chinese Sojourners Presentation. ProQuest Dissertations and
in the United States. Frontiers in Psychology, Theses, 71.

22

Anda mungkin juga menyukai