Anda di halaman 1dari 7

STATEMENT OF INTENT (SOI)

Nama peserta

1. Erika Qotrun Nada

Nominasi Pembimbing

1. Pak Faiz Maulana. M, Si


2. Pak Naeni Amanulloh. M, Si
3. Ibu Shinta Mutiara Rezeky. M, Si

1. Judul penelitian

Analisis Tampilan Instagram Mahasiswa dalam Teori Dramaturgi

2. Deskripsi ringkas penelitian (Latar Belakang)

Pembentukan citra diri atau self presenting esksistensi seseorang di depan orang lain itu juga
perlu dan dianggap sebagai suatu strategi untuk membentuk suatu kesan yang baik pada orang
lain sehingga diri kita dianggap oleh orang lain itu orang yang berkesan, modis, berwibawa,
menarik, profesional bahkan sempurna. Layaknya seorang actor yang sedang berakting dia akan
selalu menampilkan kepada penonton sisi tampilan mereka yang terbaik dan menutupi bagian
diri mereka yang asli dan sebenarnya tanpa di rekayasa ketika dibelakang public.

Adapun fenomena outfit of the day cukup menggambarkan presentasi diri yang dianggap
Sebagian orang itu berkualitas dan dianggap lebih berkelas digambarkan dengan menampilkan
fashion terkini sehingg mampu mengikat perhatian orang banyak sehingga mereka bersedia
mengikutinya. Dari beberapa upaya untuk membentuk sebuah kesan (impression management)
tersebut seseorang bisa memupuk kesan dengan tujuan tertentu kepada khalayak umum/followers
di akun Instagram pribadi. Hal tersebut bisa dilihat dari foto-foto yang diunggah oleh salah satu
influencer asal Jakarta dengan nama lengkap alamanda putri atau yang akrab disapa manda
dengan nama instagramnya @alamandaptrr konten yang biasanya ditampilkannya seperti tentang
fashion, lifestyle, dan beauty di feed instagramnya. hanya menampilkan sisi fashionable atau
kecantikannya yang dapat menarik perhatian banyak netizen. Nah menariknya dibeberapa feed
miliknya terdapat beberapa fotonya Ketika sedang tidak memakai riasan yang kalo di lihat
sangat berbeda bahkan hampir seperti menjadi dua orang yang berbeda dari sini bisa dilihat
bahwa dia tidak takut akan hujatan netizen yang mengomentari wajah aslinya yang berbeda
tersebut, dari sini penulis memiliki hipotesis bahwa selain gelar dan kualitas diri seperti halnya
IQ itu kecantikan dan penampilan tentu bisa menjadi modal untuk menambah relasi, menarik
perhatian orang bahkan bisa sampai mempengaruhi orang lain untuk mengikuti seperti apa yang
kita pakai.

Hal ini melatar belakangi penulis untuk mengkaji sekaligus melihat realita yang sebenarnya pada
tampilan Instagram yang dmiliki mahasiswa Unusia serta bagaimana proses dramaturgi
berlangsung di dalamnya.

3. Rumusan Masalah

a. Deskripsi tentang rumusan masalah dari rencana penelitian.

Dari uraian diatas maka tampilan instgram yang berbeda dari realitas sosialnya maka instagram
bisa dikatakan sebagai tempat untuk memenuhi harapan orang lain. Maka tak sedikit
orang0orang ketika akan mempost foto di feed instagram harus selektif bahkan pada hal yang
sekecil apapun yang bahkan terkadang orang lain tak akan melihatnya. Dari fenomena di atas
menurut penulis berkaitan dengan analisis teori yang di pakai juga oleh para peneliti terdahulu.
Jadi memiliki dua tampilan entah penampilan atau kepribadian itu apalagi menyembunyikan jati
diri yang sesungguhnya itu sama saja membohongi entah kepada orang lain bahkandiri sendiri
Dari sini menimbulkan pertanyaan yang perlu untuk dijawab

b. Pertanyaan utama/inti. Apa pertanyaan utama/inti yang Saudara ingin jawab dengan
penelitian ini?

Apakah tampilan instagram sudah cukup mempresentasikan diri seseorang (mewakili


kehidupan mahasiswa yang sebenarnya) dan bisa dijadikan tolak ukur untuk mengenal
seseorang sepenuhnya?
Memiliki 2 tampilan yang berbeda yang saling bertolak belakang apakah baik atau buruk
atau wajar saja?

4. Pertimbangan teoritis dan penelitian sebelumnya (Kajian Teori dan Literarur Review)
Buatlah skema tentang pendekatan atau teori yang dominan dalam bidang penelitian Saudara.
Berikan juga temuan-temuan empiris yang dominan dari penelitian sebelumnya. Bagaimana
Saudara meletakkan penelitian ini dalam diskusi teoritis dan penelitian yang telah ada?

Analisis teori dramaturgi Media sosial yang saat ini sudah menjadi bagian hidup sehari-hari,
posting story sana-sini di berbagai akun, menjadikan kehidupan nyata kita bisa dilihat oleh
beberapa khalayak umum yang bahkan kita tidak kenal sama sekali dengan orang tersebut.
Kehidupan nyata kita yang di tampilkan dalam media sosial lewat postingan atau story apakah
akan cukup representatif dalam menggambarkan kehidupan kita di dunia nyata? Beberapa orang
mungkin pernah memoto buku Madilog Tan Malaka dan kopi di café dengan dikasih emot kopi
atau api dan memposting nya, bahkan memposting pasangan nya dengan caption “aku tak bisa
hidup tanpa kamu”. Apakah hal-hal seperti itu cukup representatif untuk medeskripsikan
kehidupan nyata seseorang dengan kehidupan nya di media sosial?. Hal tersebut akan di analisis
melalui Teori Dramaturgi dari Erving Goffman, Teori Dramaturgi merupakan sebuah teori yang
menjelaskan bahwa di dalam kegiatan interaksi satu sama lain sama halnya dengan
pertunjukkan sebuah drama. Dalam hal ini, manusia merupakan aktor yang menampilkan segala
sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu melalui drama yang dilakukannya. Identitas seorang
aktor dalam berinteraksi dapat berubah, tergantung dengan siapa sang aktor berinteraksi.
Kehidupan dalam bermedia sosial sebetulnya sangat tidak representatif dalam menggambarkan
seseorang, bila kita lihat dalam teori dramaturgi, bahwa manusia mempunyai Backstage
(panggung belakang) dan frontstage (panggung depan). Dalam bermedia sosial cenderung
manusia menggunakan panggung depan untuk mencitrakan dirinya sesuatu yang positif agar
tercermin bahwa mereka adalah insan yang produktif. Tapi ternyata hal tersebut sangat
berbanding jauh dengan kehiduan nya di belakang panggung yang dimana itu sifat asli nya.
Dalam media sosial manusia ingin terlihat lebih baik daripada dalam kehidupan sehari-harinya,
dengan berbagai postingan atau story yang mereka tampilkan dalam media sosial nya,
memposting band pop punk misalnya hanya karena gebetan nya suka dengan lagu-lagu pop
punk, atau membagikan postingan Wiki Puisi hanya karena ingin mendapatkan legitimasi
sebagai sesorang yang puitis misalkan, nah hal tersebut dikatakan Frontstage karena panggung
depan menjadi ajang untuk mendapatkan legitimasi dari orang banyak dan mereka rela untuk
berdrama dengan kehidupan bersosial media nya.

Menurut Goffman orang berinteraksi adalah ingin menyajikan suatu gambaran diri yang akan
diterima orang lain, yang disebut sebagai penegeloalan pesan. Maka dari itu media sosial
sebagai gambaran diri seseorang maka tak heran mengapa begitu banyak orang yang
menggambarkan kehidupan social nya dengan baik di media social karena ada interaksi dalam
media social yang akan di terima oleh orang lain.

Media sosial merupakan panggung sandiwara (front stage) yang dijadikan individu sebagai
media untuk menampilkan dirinya karena ada pengguna media sosial lain yang melihat atau
menonton. Karena ada yang melihat atau menonton maka individu berusaha memperlihatkan
kebaikan dari dirinya di media sosial. Sedangkan ketika seorang individu sedang ada di dunia
nyata (back stage) maka yang terlihat adalah sifat yang sebenarnya

1. penelitian dilakukan oleh Diana Sari Fajriati (2020) dengan judul “ Instagram Sebagai
Media Sosial Untuk Membangun Personal Branding Branding di Kalangan Komunitas
Instameet Indonesia di Jakarta”. Hasil penelitian ini menyimpulkan Instagram cukup akurat
dalam menampilkan cerminan personality seorang sehingga cukup ideal untuk dijadikan
sebagai media dalam membangun personal branding Proses membangun personal branding di
media social Instagram setidaknya melalui tiga tahapan, yaitu : 1) memilih peran, 2) mensetting
performance, 3) impression management. Dari beberapa fitur-fitur yang disediakan oleh
Instagram, instagrammers dapat membentuk image tertentu melalui atribut-atribut yang
ditampilkan di profil instagramnya, di antaranya 1. Konsep foto 2. Caption foto 3.
Hastag/tagline, di mana ketiganya melalui berbagai proses dan strategi di wilayah belakang
sebelum akhirnya ditampilkan di hadapan audiens. Selanjutnya proses instagrammers
membangun personal branding bukan semata-mata kinerja tunggal saja namun diperlukan
adanya kinerja tim yang membantu dalam memproyeksikan situasi tertentu. Dalam hal ini,
kinerja tim dapat dilihat pada wilayah offline dalam proses membuat konten, dan wilayah online
dalam upaya menyesuaikan algoritma Instagram

2. penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Nur (2018) dengan judul “Konstruksi Citra Diri
Di Media Sosial (Studi Terhadap Santri Pengguna Instagram di PP. Nuruk Ummah Kotagede
Yogyakarta)”. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa santri mengkontruksi citra dirinya (self
performance) juga di dalam media social Instagram yang sebaik dan semaksimal mungkin
sebagai pribadi muslim religius dan inklusif yang diformulasikan melalui konstruksi front stage
dan back stage. Adapaun formulasi dalam mengkonstruksi citra dirinya dalam front stage
(panggung depan) meliputi beberapa unsur diantaranya self performance, social identity, dan
audience atau public, sedangkan konstruksi back stage (panggung belakang) adalah hal yang
diangapnya sebagai privasi yang harus disembunyikan. Santri disini sebagai pengguna
Instagram menghendaki untuk mencerminkan menjadi sosok muslim yang membawa wajah
islam yang berkultur tradisionalis gaya pesantren, yakni dengan berbagai setting dan atribusi
yang mereka gunakan meskipun dengan memalingkan dan merekayasa diri dari realitas aslinya
ke dalam realitas virtual, yang disebut sebagai hipperealitas, dimana realitas asli dapat
dikonstruk ulang menjadi lebih lebih baik di tampilan media social Instagram Adapun santri
memaknai dirinya di media social Instagram sebagai alat untuk mempertahankan eksistensi diri
dan sebagai ajang popularitas, kebebasan mengekspresikan diri melalui foto agar dikenal
menjadi “siapa” dan membentuk dunia seperti apa

3. penelitian yang dilakukan oleh Luky Amelia & Saiful Amin dengan judul ANALISIS SELF-
PRESENTING DALAM TEORI DRAMATURGI ERVINGGOFFMAN PADA TAMPILAN
INSTAGRAM MAHASISWA vol 1, no 2 (2022) Dramaturgi panggung depan merupakan
penampilan pilihan yang disuguhkan oleh mahasiswa yang menunjukkan citra diri mereka
masing- masing. Self-presenting yang dilakukan mahasiswa PIPS UIN Malang antara lain
dengan membagikan fotoatau video yang menggambarkan diri mahasiswa. Beberapa mahasiswa
menampilkan latarindoor seperti pergi ke kafe dengan berpenampilan menaik yang dapat
menunjang citranyasebagai mahasiswa fashionable,eksis dan kekinian.Pemetaan panggung
depan menunjukkan kehidupan yang sebenarnya darimahasiswa PIPS UIN Malang. Selain
kehidupan aslinya, mahasiswa memiliki akun keduayang biasa digunakan sebagai panggung
belakang di dunia maya. Momen-momen dipanggung depan ini jarang dipublikasikan di
khalayak. Analisis panggung belakangmenunjukkan bahwa terdapat usaha-usaha yang
dilakukan aktor untuk mempersiapkan diriagar dapat tampil sempurna dan maksimal dihadapan
khalayak (followers). Dramaturgi pada panggung belakang adalah inrorman menjadi diri sendiri
yang sesungguhnya karena telah menanggalkan topeng yang biasa digunakan dalam berperan di
panggung depan Instagram

4. penelitian yang dilakukan Berti Alia Bahaduri dengan judul REPRESENTASI GAYA HIDUP
PEREMPUAN INDONESIA IDEAL DALAM MEDIA SOSIAL : TAMPILAN FOTO INSTAGRAM SELEBRITA
CHELSEA OLIVIA vol 3, no 1(2018) Tampilan persona dalam media sosial mendukung personal branding,
termasuk foto-foto yang ditampilkan selebrita Indonesia. Generasi muda Indonesia sebagai pengguna
internet sehari-hari, paling sering menggunakan media sosial instagram. Unggahan Chelsea Olivia
sebagai selebrita perempuan Indonesia menampilkan kehidupan yang ideal. Para responden dalam hal
ini membaca tandatanda kehidupan ideal melalui pemantauan foto-foto. Dalam foto ditampilkan
tempat, produk, kegiatan-kegiatan yang dianggap menyenangkan (leisure activities). Para responden
membaca foto-foto tersebut sebagai kegiatan-kegiatan ideal yang akan mereka wujudkan dalam
kehidupan personal. Konsep ideal juga didukung oleh tampilan kehidupan personal Chelsea Olivia yang
telah berkeluarga dan memiliki anak. Bagi para responden, contoh kehidupan ideal perempuan
Indonesia ditampilkan dalam gaya hidup yang ditampilkan Chelsea Olivia dalam unggahan instagram.
Para responden memantau foto-foto secara berkala sebagai panduan gaya hidup ideal.

5. penelitian yang dilakukan oleh Edy Juliyanto, Farid Rusdi Strategi Penyampaian Informasi Melalui
Instagram Dengan Tampilan Infografis (di Kementerian Perdagangan RI) vol 2, no 2 (2018) Penggunaan
medium infografis merupakan hal yang tepat oleh peneliti dalam meningkatkan ketertarikan dan
pemahaman publik. Sebab, untuk mengambil perhatian dari publik terutama para generasi muda yang
saat ini memiliki minat baca yang rendah perlu dihadirkan satu langkah yang tepat salah satunya
penyampaian informasi menggunakan medium infografis ini. Peneliti menemukan kelemahan dari
penggunaan infografis oleh Kementerian Perdagangan RI ini adalah masih banyaknya penggunaan
bahasa atau istilah ekonomi yang kurang dipahami masyarakat luas. Hal ini menjadi sebuah kelemahan
sebab penggunaan bahasa atau istilah ekonomi yang tercantum di dalam infografis Kementerian
Perdagangan RI bisa menjadi berkurangnya pemahaman dari publik Kementerian Perdagangan RI.
Meskipun begitu, peneliti menyadari mengganti bahasa dan istilah lain dalam ranah ekonomi memang
sulit dan mungkin tidak ada bahasa dan istilah lain yang secara tepat dapat menggantikan bahasa dan
istilah ekonomi, tetapi itu addalah tantangan tersendiri bagi Kementerian Perdagangan. Jika
Kementerian Perdagangan RI dapat menjelaskan keadaan dan situasi ekonomi dengan bahasa dan
istilah yang umum dan dapat diterima oleh publik luas, pasti akan menghasilkan suatu pemahaman
yang berbeda dan tentunya mengarah kepada hal yang lebih baik. Untuk meningkatkan ketertarikan
dan pemahaman publik, Kementerian Perdagangan RI dapat menghadirkan videografis sebagai medium
baru dalam penyampaian pesannya. Terbukti generasi muda saat ini sering mengkonsumsi videovideo
yang terdapat di aplikasi Youtube. Tidak perlu video animasi yang panjang, karna menurut pengamat
media sosial Nukman Luthfie, tiga menit merupakan durasi ideal untuk para generasi muda menonton
sebuah video.

5. Konsep-konsep

Apa saja konsep-konsep utama yang akan Saudara gunakan dalam penelitian ini

Aplikasi instagram dan mahasiswa unusia yang mempunyai instagram.

Dari tampilan-tampilan instagram dalam mempengaruhi orang lain dengan tujuan tertentu

6. Data (Metode Penelitian)

Deskripsikan sumber-sumber data yang akan digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Bagaimana Saudara akan mengumpulkan data?
Dari jurnal-jurnal di google scholar Melakukan wawancara untuk mengumpulkan data
narasumber kemudian mengolah datanya

7. Rencana waktu studi.

Buatlah rencana studi saudara secara ringkas

No. Nama Kegiatan Waktu


Pengumpulan teori tentang 30 februari 2023
1. konsep-konsep yang terkait
dengan tema penelitian
Menyusun teori yang telah 25 maret 2023
2.
didapat
3. Analisis data awal 29 maret 2023
4. Pematangan teori 1 mei
Observasi langsung ke 8 mei 2023
5.
lapangan penelitian
Menyusun data yang telah 9 mei 2023
6.
didapat di lapangan
7. Analisis data dan 11 mei 2023
penyelesaian penelitian

Anda mungkin juga menyukai