BAB II
PEMBAHASAN
Tugas
perusahaan
dalam
rangka
membentuk
citranya
adalah
dengan
Jika rangsang di tolak proses selanjutnya tidak akan berjalan. Hal ini menunjukkan
bahwa rangsang tersebut tidak efektif dalam mempengaruhi individu karena tidak ada perhatian
dari individu tersebut. Sebaliknya, jika rangsang itu di terima oleh individu, berarti terdapat
komunikasi dan terdapat perhatian dari organisme, dengan demikian proses selanjutnya dapat
berjalan.Empat komponen persepsi-kognisi-motivasi-sikap di artikan sebagai citra individu
terhadap rangsang. Ini di sebut sebagai picture in our head oleh walter Lipman.
Jika stimulus mendapat perhatian, individu akan berusaha untuk mengerti tentang
rangsang tersebut. Persepsi di artikan sebagai hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang
di kaitkan dengan suatu proses pemaknaan. Dengan kata lain, individu akan memberikan makna
terhadap rangsang berdasarkan pengalamannya mengenai rangsang. Kemampuan mempersepsi
itulah yang dapat melanjutkan proses pembentukan citra. Persepsi atau pandangan individu akan
positif apabila informasi yang di berikan oleh rangsang dapat memenuhi kognisi individu.
Kognisi yaitu suatu keyakinan diri dari individu terhadap stimulus. Keyakinan ini akan
timbul apabila individu telah mengerti rangsang tersebut, sehingga individu harus di berikan
informasi-informasi yang cukup yang dapat mempengaruhi perkembangan kognisinya. Motivasi
dan sikap yang ada akan menggerakkan respons seperti yang di inginkan oleh pemberi rangsang.
Motif adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu
untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Sikap adalah
kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi
atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan
cara-cara tertentu. Sikap mempunyai daya pendorong atau motivasi. Sikap menentukan apakah
orang harus pro atau kontra terhadap sesuatu, menentukan apa yang di sukai, di harapkan dan di
inginkan. Sikap mengandung aspek evaluative, artinya mengandung nilai menyenangkan atau
tidak menyenangkan. Sikap ini juga dapat di perteguh atau di ubah.
Proses pembentukan citra pada akhirnya akan menghasilkan sikap, pendapat, tanggapan
atau perilaku tertentu. Untuk mengetahui bagaimana citra suatu perusahaan atau lembaga di
benak publiknya di butuhkan adanya suatu penelitian. Melalui penelitian, perusahaan dapat
mengetahui secara pasti sikap public terhadap lembaganya, mengetahui apa yang di sukai dan
apa yang tidak di sukai oleh publiknya. Penelitian citra menentukan sosok institusional dan citra
perusahaan dalam pikiran public dengan mengetahui secara pasti sikap masyarakat terhadap
sebuah organisasi, bagaimana mereka memahami dengan baik, dan apa yang mereka sukai dan
tidak sukai tentang organisasi. Penelitian citra memberikan informasi untuk mengevaluasi
diri
(performance
Misalnya
image)
para
dalam memberikan
professional
berbagai
pada
bentuk
perusahaan
dan
kualitas
pelayanannya, menyambut telepon, tamu, dan pelanggan serta publiknya, harus serba
menyenangkan serta memberikan kesan yang selalu baik. Mungkin masalah citra
penampilan ini kurang di perhatikan atau banyak di sepelekan orang.
2. HUBUNGAN CITRA DENGAN OPINI PUBLIK
Citra dan opini public itu sangatlah berkaitan erat karena citra itu muncul karna adanya
persepsi dari public atau masyarakat. Para pakar komunikasi menjelaskan bahwa citra itu harus
di kelolo memalui dialog dan hubungan baik dengan khalayak organisasi. Karna citra organisasi
di bangun dari elemen visual,verbal dan perilaku yang menjadi cerminan aktualisasi dari visi
pemimpin organisasi yang terintegritas dengan misi dan rencana strategis organisasi (Howard,
1998). Citra organisasi juga merupakan cerminan identitas organisasi yang akan membangun
nama baik organisasi (Fomburn,1996).
Yang mana organisasi mempunyai peran penting untuk mengelola dan memberi makna yang
baik tentang perusahaannnya sehingga terbentuknya persepsi dan kemudian persepsi ini akan di
perkuat oleh informasi yang di dapat oleh public maka akan muncullah citra yang baik serta
sebaliknya jika citra yang buruk muncul di public atau khalayak maka reputasi perusahaan akan
terpengaruhi. Persepsi yang telah di bentuk di dalam benak khalayak akan menjadi gambaran
atau citra mengenai organisasi atau perusahaan yang akan melekat pada benak khalayak.
Bukan hanya itu Public Relations bertugas membangun, menjaga, menjalin dan
mempertahankan citra baik suatu organisasi dengan khlayaknya. Citra baik bukan hanya sekedar
nama baik, atau penggambaran yang baik dimuka umum, melainkan kredibilitas yang tidak perlu
dipertanyakan. Citra yang terbangun baik dimata masyarakat menandakan suksesnya PR dalam
menjalankan tugasnya.
Istilah opini publik sering didunakan untuk menunjuk kependapat pendapat kolektif
sebagian besar orang. Arti publik sendiri bukanlah masyarakat secara umum, atau semua
masyarakat. Publik berarti sejumlah orang yang mempunyai minat, kepentingan, atau kegemaran
yang samapublik melakukan interaksi secara langsung maupun tidak langsung melalui alat alat
seperti alat komunikasi, pembicaraan antar pribadi, desas-desus, radio, sutrat kabar, mauoun
televisi dan media internet.
Dengan menghimpun opini publik tentang perusahaan atau produk PR membuat analisis
tentang kepusan publik terhadap kinerja organisasi. Melalui jalan ini PR akan mendapatkan hasil
yang berisi hal-hak apa saja yang harus ditingkatkan, serta hal-hal apa saja yang harus diperbaiki.
Opini publik membantu organisasi untuk mempertahankan serta membentuk citra dimata publik.
Jadi opini publik dan citra sangat berhubungan satu sama lainnya karena, opni publik
memiliki peranan yang besar terhadap pembentukan citra sebuah organisasi atau produk dari
organisasi tersebut.
harapan. Kata opinion sendiri dalam Bahasa inggris berhubungan erat dengan kata opinion dan
hope, yang berasal dari Bahasa latin optio yang artinya pilihan atau harapan. Sedangkan publicus
mempunyai arti milik masyarakat luas. Dengan demikian, hubungan antara kedua kata itu,
opini public, menyangkut hal seperti dugaan, perkiraan, harapan dan pilihan yang di lakukan
oleh banyak orang.
Opini public asal kata dari Bahasa inggris public opinion. Menurut Soenarjo, opini public
dalam Bahasa Indonesia sering di terjemahkan dengan pendapat umum, dengan demikian
public di terjemahkan dengan umum sedangkan opinion di alihbahasakan dengan pendapat.
Opini public adalah kumpulan pendapat individu terhadap masalah tertentu yang
mempengaruhi suatu kelompok orang-orang (masyarakat) pendapat lain menyebutkan bahwa
opini public mewakili suatu kesepakatan, dan kesepakatan di mulai dengan sikap orang-orang
terhadap isu yang masih tanda Tanya. Mencoba untuk mempengaruhi suatu sikap yang di miliki
individu-bagaimana tanggapan dia terhadap suatu pokok masalah yang di hadapinya adalah suatu
fokus utama dari kegiatan Public relations. Lebih jauh, Seitel menyebutkan bahwa sikap di
dasarkan pada sejumlah karakteristik :
1. Personal, secara fisik, unsur emosional suatu individu termasuk kondisi, usia, dan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
status sosial.
Cultural, lingkungan dan gaya hidup dalam area geografis tertentu.
Pendidikan, tingkat dan kualitas pendidikan seseorang
Familial, semacam akar rumput orang-orang
Religi, suatu system kepercayaan tentang tuhan atau supernatural
Tingkatan sosial, posisi dalam masyarakat.
Ras, asal etnik/suku.
Menurut Effendy, untuk memperoleh kejelasan mengenai opini public, perlu di
kemukakan tentang jenis-jenis opini lainnya yang berkaitan dengan opini publik,
yaitu :
1. Opini individu, pendapat seseorang secara perorangan mengenai sesuatu yang
terjadi di masyarakat.
2. Opini pribadi, pendapat asli seseorang mengenai suatu masalah sosial.
3. Opini kelompok, pendapat kelompok mengenai masalah sosial yang menyangkut
kepentingan banyak orang.
4. Opini mayoritas, pendapat orang-orang terbanyak dari mereka yang berkaitan
dengan suatu masalah yang pro, mungkin yang kontra, mungkin yang mempunyai
penilaian lain.
5. Opini minoritas, pendapat orang-orang yang relative jumlahnya.
Kemampuan (expertise)
Yang mana persepsi publik bahwa perusahaan dirasa mempunyai kemampuan dalam
memenuhi kebutuhan, harapan maupun kepentingan publik. Misalnya produk-produk yang
PENUTUP
A. Kesimpulan
Citra perusahaan bukan hanya dilakukan oleh seorang PR, tetapi juga didukung oleh
perilaku seluruh unsur perusahaan (karyawan, manajer, dan lainnya) ikut adil dalam
pembentukan citra ini, baik disadari ataupun tidak. Bukan hanya itu Public Relations bertugas
membangun, menjaga, menjalin dan mempertahankan citra baik suatu organisasi dengan
khlayaknya. Citra baik bukan hanya sekedar nama baik, atau penggambaran yang baik dimuka
umum, melainkan kredibilitas yang tidak perlu dipertanyakan. Citra yang terbangun baik dimata
masyarakat menandakan suksesnya PR dalam menjalankan tugasnya.
B. Saran
Makalah yang kami buat ini mungkin jauh dari kesempurnaan, karena kami memiliki
keterbatasan dalammendapatkan informasi secara lengkap dan jelas. Untuk itu, kami
mengharapkan saran serta masukan dari pembaca serta teman-teman sediskusi dalam
menanggapi pembahasan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Rasyid,
Anuar.2011.
Dasar-dasar
Public
Relations.
Pekanbaru
:PusatPengembanganPendidikanUniversitas Riau
Anggoro,M.
Linggar.2005.
TeoridanProfesiKehumasan
(sertaaplikasinya
di
Indonesia).Jakarta :BumiAksara
Soemirat,Soleh. 2004. Dasar-dasar Public Relations. Bandung :RemajaRosdakarya
Davis,Anthony. 2005. Everything You Should Know About Public Relations
(PanduanLengkaptentang PR). Jakarta :Elex Media Komputindo
Ruslan,Rosady. 2005. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Jakarta :
Raja GrafindoPersada