Anda di halaman 1dari 42

1.

CITRA DALAM PUBLIC RELATIONS

A. PENGERTIAN CITRA
Image atau Citra didefinisikan sebagai a picture of mind, yaitu suatu
gambaran yang ada di dalam benak seseorang. Citra dapat berubah menjadi buruk
atau negatif, apabila kemudian ternyata tidak didukung oleh kemampuan atau
keadaan yang sebenarnya. Bill Canton mengatakan bahwa citra adalah kesan,
perasaan, gambaran dari publik terhadap perusahaan; kesan yang dengan sengaja
diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi.
Menurut Philip Henslowe, citra adalah kesan yang diperoleh dari tingkat
pengetahuan dan pengertian terhadap fakta (tentang orang-orang, produk atau
situasi). Kemudian Rhenald Kasali juga mendefinisikan citra sebagai kesan yang
timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan. Pemahaman itu sendiri timbul
karena adanya informasi.
Sedangkan Frank Jefkins mengartikan citra sebagai kesan, gambaran atau
impresi yang tepat (sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya) mengenai berbagai
kebijakan, personel, produk, atau jasa-jasa suatu organisasi atau perusahaan. Citra
adalah seperangkat ide dan kesan seseorang terhadap suatu obyek tertentu. Sikap
dan tindakan seseorang terhadap suatu obyek akan ditentukan oleh citra obyek
tersebut yang menampilkan kondisi terbaiknya (Ruslan). Suatu perusahaan harus
melakukan analisis citra (image analysis) dalam mengetahui sejauhmana peranan
PR dalam perusahaan tersebut. Analisis citra tersebut terdiri dari analisis terhadap
khalayak sasaran yang memerlukan penilaian (tanggapan), peserta/publik tentang
citra perusahaan, citra program, pelayanan jasa, penampilan pemberian pelayanan,
dan para pesaingnya. Power menyebutkan citra perusahaan adalah citra
keseluruhan dari kesatuan dari citra merek produk (product brand image), citra
merek perusahaan (corporate brand image) dan citra pemimpin perusahaan. Citra
dapat berbentuk positif dan negatif. Citra positif dapat terbentuk apabila publik
mendapatkan informasi yang baik mengenai suatu perusahaan dan begitu
sebaliknya untuk citra negatif. 

B. JENIS-JENIS CITRA
Lima jenis citra (image) yang dikemukakan oleh Frank Jefkins dalam buku
Public Relations, yakni:
1.         Citra bayangan (mirror image). Citra ini melekat pada orang dalam atau
anggota-anggota organisasi––biasanya adalah pemimpinnya––mengenai anggapan
pihak luar tentang organisasinya. Citra yang dianut oleh orang dalam mengenai
luar(eksternal) terhadap organisasinya. Hanya merupakan pandangan atau
pengalaman seseorang terhadap organisasi atau perusahaan, citra ini timbul karena
kurangnya informasi, pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki oleh kalangan
dalam organisasi mengenai pendapat pihak luar, jadi hanya berupa ilusi. Jadi citra
bayangan cenderungan pada persepsi positif.
Contoh :
            PT. Pertamina telah banyak dikenal publik sebagai perusahaan minyak di
Indonesia. Saat mengalami krisis tangki minyak yang bocor. Untuk menanggapi
krisis tersebut pemimpin Direktur PT. Pertamina langsung bertemu dengan publik
untuk memberikan konfirmasi terhadap krisis yang dihadapi perusahaan ini.
2.         Citra yang berlaku (current image). Adalah suatu citra atau pandangan
yang dianut oleh pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi. Image atau
pandangan dari eksternal perusahaan terhadap perusahaan, image yang terbentuk
di public eksternal ini ditentukan dari informasi yang mereka dapat mengenai
perusahaan, atau hanya sekedar ilusi. Image ini lebih cenderung pada image
negative perusahaan (informasi atau pengalaman terbatas).
Contoh:
Contoh dari citra yang berlaku adalah kepolisisan di Indonesia, citra
kepolisian di Indonesia sudah cenderung pada negative. Ditambah lagi kasus polri
dan KPK yang membuat citra kepolisisan ini memburuk. Memburuknya citra
kepolisisan di mata public ini karena kurangnya informasi masyarakat terhadap
masalah yang dihadapi, ditambah lagi pengalaman masyarakat dengan kepolisian
selalu buruk, misalnya terkena denda tilang

3.         Citra yang diharapkan (wish image). Adalah suatu citra yang diinginkan
oleh pihak manajemen. Suatu citra yang dibentuk sesuai dengan keingininan
perusahaan atau organisasi. Citra yang diharapkan cenderung pada hal yang baik
atau kesesuaian denga publiknya. Sehingga dapat menarik respon masyarakat
yang lebih luas. Citra harapan ini adalah citra yang selalu diingikan setiap
perusahaan. Walaupun untuk pencapaiannya sangat sulit. Perusahaan juga harus
mengetahui bagaimana proses public mendapatkan informasi kenyataan tentang
perusahaan sehingga tidak terjadi miskomunikasi.
Contoh:
PT Djarum adalah salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia. Rokok
saat ini masih banyak mengalami pertentangan karena ada anggapan bahwa rokok
itu haram untuk dikonsumsi oleh masyarakat muslim. Ini merupakan salah satu
isu yang mengancam perusahaan PT Djarum. walaupun isu yang kontra terhadap
PT Djarum ini banyak namun tidak menghalangi perusahaan ini tetap berjalan,
salah satu cara untuk membangun citra harapan adalah dengan mengadakan
program CSR (Corporate Social Responsibility/ Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan). Dengan berbagai program CSR yang diadakan perusahaan ini
masyarakat akan melihat PT. Djarum sebagai perusahaan yang turut membangun
negeri seperti teks linenya, jadi masyarakat lebih memandang PT Djarum dari sisi
positif dengan berbagai program CSR yang dijalankan, dibanding sisi negatifnya.

4. Citra perusahaan (corporate image). Adalah citra dari suatu organisasi secara
keseluruhan, jadi bukan sekedar citra atas produk dan pelayanannya.Citra
perusahaan merupakan citra secara keseluruhan yang dipandang dari kinerja
internal perusahaan yang meliputi sejarah, visi& misi perusahaan, kualitas
pelayanan, keberhasilan, hingga tanggung jawab sosial yang dijalankan
perusahaan. Melalui hal tersebut public akan mengetahui gambaran pesan yang
akan disampaikan dari perusahaan tersebut.
Contoh:
Perusahaan maskapai penerbangan Air Asia, sebagai maskapai baru pasti
membutuhkan image yang baik sehingga dapat menarik konsumen atau
penumpang agar mau menggunakan jasa penerbangan Air Asia. Citra Air asia
sekarang ini yang diusung adalah armadanya yang selalu baru dengan pilot yang
sudah mempunyai jam terbang panjang. Dengan teks line ini maka dapat menarik
konsumen dari kalangan yang berpengalaman atau menengah keatas, walaupun
sebelumnya Air Asia selalu mengusung promo untuk menarik penumpang
menengah kebawah.
5. Citra majemuk (multiple image). Banyaknya jumlah pegawai (individu),
cabang, atau perwakilan dari sebuah perusahaan atau organisasi dapat
memunculkan suatu citra yang belum tentu sama dengan organisasi. Image yang
bermacam-macam dari public terhadap perusahaan akibat penyampaian, sikap,
maupun tingkah laku yang berbeda dari setiap individu (karyawan) yang mewakili
perusahaan tersebut dengan tujuan perusahaan. Image ini dapat dibentuk dengan
melalui pakaian seragam, warna mobil, simbol, pelatihan staf, bentuk bangunan,
papan nama, dll.
Contoh:
Produk Yamaha, image dari perusahaan adalah Yamaha semakin didepan.
Namun citra yang dimiliki produk ini cukup banyak, image ini timbul dari
konsumen maupun karyawan. Bila dari karyawan atau perusahaan di mata public
produk Yamaha adalah sebagai produk yang onderdilnya mudah didapat, bila
dilihat dari konsumen yang kebanyakan anak muda maka produk Yamaha dapat
dikatakan sebagai Motor anak muda. Selain dua image yang muncul di tengah
masyarakat ada banyak image lainnya, seperti sebagai motor injeksi pertama,
sehingga image produk Yamaha menjadi citra majemuk.
C. MANFAAT MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN (CORPORATE
IMAGE)
Citra perusahaan dipandang sebagai salah satu faktor penting yang dapat
mempengaruhi efektivitas pemasaran. Oleh karena itu sangat layak kalau citra
dipandang sebagai salah satu aset terpenting yang dimiliki oleh perusahaan atau
organisasi.
Menurut Zinkhan ada beberapa alasan yang mendasari pentingnya perusahaan
membangun dan mengelola citra perusahaan yaitu :
Ø  dapat merangsang penjualan
Ø  dapat membangun nama baik perusahaan
Ø  membangun identitas bagi karyawannya
Ø  mempengaruhi investor dan lembaga-lembaga keuangan
Ø  memajukan hubungan baik dengan suatu komunitas, dengan pemerintah, dengan
tokoh masyarakat dan dengan para opinion leaders
Ø  mendapatkan posisi dalam persaingan.

D. MEMPERBAIKI DAN MEMPERTAHANKAN CITRA


Membangun citra perusahaan membutuhkan proses yang panjang, karena
citra merupakan semua persepsi yang dibentuk oleh konsumen, dengan cara
memproses informasi dari berbagai sumber sepanjang waktu. Seorang Humas
harus memiliki sikap mental yang baik, luwes tetapi lugas, jeli, suka belajar,
mempunyai pergaulan yang baik dengan internal dan eksternal perusahaan, serta
notabene dekat dengan pimpinan.
Ketika membangun citra perusahaan, perusahaan dapat membedakan
dirinya dari perusahaan kompetitor dengan reputasi yang baik. Relations atau PR
mengacu pada sebuah konsep yaitu proses komunikasi dua arah antara perusahaan
dengan publiknya (internal maupun eksternal). Rumanti mengungkapkan PR
adalah untuk menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik secara teratur
antara organisasi dan publiknya. PR membantu manajemen dalam penyampaian
informasi dan tanggap terhadap opini publik dan secara efektif memantau
berbagai perubahan. Suhandang dalam Putri menyebutkan bahwa titik berat
kegiatan PR adalah kepentingan dan kepercayaan publiknya. Effendy dalam
Redjeki menyatakan bahwa PR memiliki tugas dan tanggung dan tanggung jawab
membina hubungan dengan publik-publiknya, meliputi hubungan (dengan publik)
internal (karyawan, pemegang saham dan pemasok) dan hubungan (dengan
publik) eksternal (konsumen, pelanggan, komunitas, instansi pemerintah dan
kalangan pers).

Apabila citra telah rusak maka perlu dilakukan hal-hal berikut :


Penelitian (Research)
Meneliti apa penyebab dari rusaknya cita, sebesar apa pengaruhnya di
masyarakat, keterkaitan pihak dalam atau pihak luar, dll.
Perencanaan (Planning)
Setelah mendapatkan hasil laporan yang berupa data dan fakta dari penelitian,
PR kemudian menyusun rencana kerja. Dalam hal ini rencana kerja disusun tidak
berdasarkan pada keinginan yang dipaksakan dan irrasional. Perencanaan yang
baik bersifat rasional, flexible, dan berkelanjutan.
-Mengubah citra.
-Membentuk citra baru.
-Memberitahukan kegiatan penelitian.
Keberhasilan perencanaan tergantung pada keterampilan dan efisiensi praktisi
PR. Salah satu faktor yang bisa dijadikan tolak ukur keberhasilan dari perncanaan
tersebut adalah pembentukkan opini, sikap, dan citra.
  Pelaksanaan (Action)
:• Publisitas, merupakan komunikasi kepada publik melalui media massa atau
langsung face to face, dan tidak memerlukan suatu bayaran, baik dari pihak
komunikator (PR) maupun dari pihak media massa yang bersangkutan.
• Periklanan (Advertising), Iklan yang terus menerus yang ditayangkan dapat
mempengaruhi pola perilaku,pandangan, serta kepercayaan masyarakat.
• Demonstrasi adalah sesuatu yang bisa mempercepat pengaruh terhadap khalayak
sasaran serta meningkatkan citra.
• Propaganda, Propaganda merupakan kegiatan persuasif untuk mempengaruhi
seseorang, suatu kelompok, atau orang banyak dengan dasar-dasar psikologis agar
menerima suatu ide yang pada waktu tertetu belum tentu di terima.
• Pameran , salah satu cara yang menarik untuk menanamkan citra positif pada
perusahaan adalah dengan melakukan pameran. Tujuan utama dari pameran
adalah mengundang publik untuk mengenal, melihat, dan mengerti akan hal-hal
mengenai perusahaan, terutama sekali hasil dari produksinya
• Sales Promotion. Di samping untuk meningkatkan citra perusahaan, promosi
dilakukan bertujuan untuk meningkatkan penjualan dengan memberikan
rangsangan atau bujukan yang membangkitkan pembelian barang dan jasa.
• House Organ ( Penerbitan Majalah Perusahaan/lembaga ). Agar pencitraan yang
sudah dicapai tetap bertahan maka diberikanlah informasi kepada pihak khlayak
atau pihak eksternal melalui majalah khusus yang diterbitkan oleh perusahaan,
dan biasa disebut house organ.
• Open House, memperkenalkan citra perusahaan dapat juga dilaksanakan dengan
cara mengundang dan menerima tamu untuk keperluan pencitraan tersebut.
Tujuan utamanya adalah agar dikenal dan populernya perusahaan dikalangan
masyarakat.
Penilaian (Evaluation)
Penilaian ini tahap dimana pemeriksaan terhadap program dan rencana yang dapat
dilakukan. Tahap ini berguna untuk mengetahui permasalahan yang harus
diperhatikan lebih lanjut.
2. CSR (Corporate Social Responbility)

CSR (Corporate Sosial Responbility) adalah suatu mekanisme sebuah perusahaan


untuk secara sadar mengintegrasikan perhatiannya terhadap lingkungan sosial ke
dalam operasi dan interaksinya dengan stakehilder  yang melampaui tanggung
jawab sosial khususnya di bidang hukum.
Secara sederhanya, CSR adalah sebuah konsep dan tindakan yang dilakukan
oleh sebuah perusahaan sebagai rasa tanggung jawabnya terhadap sosial dan
lingkungan sekitar dimana perusahaan tersebut berdiri.
Seperti dengan melaksanakan suatu kegiatan yang bisa meningkatkan
kesejahteraan masyarakat atau penduduk sekitar, menjaga lingkungan sekitar,
memberikan beasiswa pendidikan kepada masyarakat yang kurang mampu,
membangun fasilitas umum, dan memberikan bantuan berupa dana ataupun
kebutuhan pokok untuk kesejahteraan masyarakat sekitar.
Pada dasarnya CSR  adalah bentuk tanggung jawab sebuah perusahaan
terhadap stakeholder atau pemangku kepentingan. Menurut para ahli, CSR
memiliki 3 definisi, yakni :
- Melakukan tindakan sosial, termasuk di dalamnya adalah kepedulian terhadap
lingkungan hidup yang diharuskan dalam peraturan perundangan-undangan.
-Komitmen usaha yang dilakukan secara etis, beroperasi secara resmi, serta
dapat berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi yang di iringi dengan
peningkatan kualitas hidup karyawan termasuk keluarganya, komunitas lokal,
serta masyarakat luas.
-Komitmen bisnis untuk turut berkontribusi dalam pembangunan ekonomi
yang berkelanjutan, bekerja dengan karyawan perusahaan, keluarga karyawan,
komunitas lokal, serta masyarakat luas dalam rangka untuk meningkatkan kualitas
hidup bersama.

Fungsi CSR (Corporate Sosial Responbility)


Berikut ini adalah beberapa penjelasan mengenai fungsi CSR sebagai bentuk
tanggung jawab kepada berbagai pihak yang terlibat.

1. Izin Sosial untuk Beroperasi


Bagi sebuah perusahaan, masyarakat merupakan salah satu faktor yang
membuat perusahaan itu bisa berkembang atau tidak. Dengan adanya CSR,
masyarakat yang bertempat tinggal disekitar perusahaan tersebut akan
mendapatkan manfaat dari perusahaan yang bersangkutan. Tentunya hal ini akan
menguntungkan bagi masyarakat sekitar. Sehingga lama kelamaan masyarakat
akan menjadi loyal dengan perusahaan tersebut. Jika sudah seperti ini perusahaan
akan jauh lebih mudah untuk menjalankan program atau kegiatannya di daerah
yang bersangkutan.

2. CSR Dapat Memperkecil Resiko Bisnis Perusahaan


CSR (Corporate Sosial Responbility)  akan membuat hubungan antara
perusahaan dengan pihak yang terlibat semakin menjadi lebih baik lagi, sehingga
resiko bisnis seperti adanya kerusuhan bisa diatasi dengan mudah. Jika seperti itu
maka biaya pengalihan resiko bisa digunakan untuk suatu hal yang lebih
bermanfaat untuk masyarakat atau perusahaan.

3. CSR Dapat Melebarkan Akses Sumber Daya


CSR (Corporate Sosial Responbility) jika dikelola dengan baik akan menjadi
keunggulan tersendiri untuk dapat bersaing dan untuk memudahkan perusahaan
untuk mendapatkan sumber daya yang diperlukan.

4. CSR Memudahkan Akses Menuju Market


Seluruh investasi serta biaya yang telah dikeluarkan untuk program
CSR (Corporate Sosial Responbility) sebenarnya bisa menjadi sebuah peluang
yang baik untuk mendapatkan market yang lebih besar lagi.
Termasuk di dalamnya bisa membangun loyalitas konsumen serta bisa
menembus pangsa pasar yang baru. Hal ini dikarenakan program CSR bisa
membuat nama atau brand perusahaan menjadi lebih terkenal dan di kagumi oleh
masyarakat luas.

5. CRS Bisa Memperkecil Biaya Pengeluaran


Program CSR (Corporate Sosial Responbility) juga bisa menghemat biaya
perusahaan seperti menerapkan konsep daur ulang dalam perusahaan. Sehingga
limbah yang dihasilkan akan berkurang dan biaya untuk produksi juga akan lebih
berkurang.

6. CSR Dapat Memperbaiki Hubungan dengan Stakeholder


Pelaksanaan program CSR (Corporate Sosial Responbility) bisa membantu
atau memudahkan komunikasi dengan stakeholder. Dimana hal tersebut akan
menambah trust stakeholder kepada perusahaan yang bersangkutan.

7. CSR Bisa Memperbaiki Hubungan dengan Regulator


Perusahaan yang melakukan program CSR pada umumnya akan turut
meringankan beban pemerintah sebagai regulator. Dimana pemerintahlah yang
sebenarnya memiliki tanggung jawab besar terhadap kesejahteraan lingkungan
dan masyarakatnya.

8. CSR Meningkatkan Semangat dan Produktivitas Karyawan


Reputasi sebuah perusahaan yang baik adalah perusahaan yang bisa
berkontibusi besar kepada stakeholder, masyarakat sekitar, dan lingkungannya.
Hal ini tentunya akan menambah kebanggan tersendiri untuk karyawan yang
bekerja di perusahaan tersebut yang mana hal ini akan berdampak pada
peningkatan etos kerja dan produktivitas para karyawannya.
9. CSR Memperbesar Peluang Mendapatkan Penghargaan
Perusahaan yang memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat luas dan
lingkungan sekitar melalui program CSR (Corporate Sosial Responbility) akan
berpeluang lebih besar untuk mendapatkan sebuah penghargaan. Tentunya hal ini
akan menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi perusahaan tersebut.

Manfaat CSR (Corporate Sosial Responbility) 


Ada beberapa manfaat jika sebuah perusahaan memiliki program CSR. Berikut ini
adalah manfaatnya :

A. Manfaat CSR untuk Perusahaan


1. Meningkat citra perusahaan di mata masyarakat.
2. Mengembangkan kerja sama dengan perusahaan lain.
3. Membedakan perusahaan tersebut dengan para kompetitornya.
4. Memperkuat brand merk perusahaan di mata masyarakat.
5. Mmberikan inovasi bagi perusahaan tersebut.
B. Manfaat CSR untuk Masyarakat
1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan meningkatkan
kelestarian lingkungan hidup sekitar.
2. Adanya beasiswa untuk anak tidak mampu di daerah tersebut.
3. Meningkatnya pemeliharaan fasilitas umum.
4. Adanya pembangunan fasilitas masyarakat yang sifatnya sosial dan
berguna untuk masyarakat banyak khususnya untuk masyarakat yang
berada di sekitar perusahaan tersebut.
Karakterisitik CSR yang Baik dan Benar
1.CSR harus merupakan kegiatan yang melebihi kepatuhan kepada hukum
dan peraturan yang berlaku.
2.CSR harus bisa menciptakan dampak jangka panjang bagi perusahaan dan
masyarakat.
3.CSR harus mempertimbangkan dan memperhatikan kepentingan pemangku-
kepentingan di dalam dan di luar perusahaan.

4. CSR harus mengandung sistem govermance yang baik, diantaranya memiliki


transparasi dan akuntabilitas.
5. CSR sebaiknya mengikuti panduan ISO 26000.
3. PUBLIC RELATIONS ON THE NET
Pada zaman sekarang internet telah menjadi bagian yang tidak bisa di
pisahkan dengan kehidupan masyarakat modern, Internet dan komunikasi
teknologi merupakan saru-satunya media yang membuat seluruh dunia
tersambung sehingga mendatangkan dampak sekaligus manfaat yang tidak bisa
kita bayangkan. Meskipun kebanyakan orang sekarang mengetahui pentingnya
media internet dan tidak dapat dipisahkan dari dunia bisnis dan gaya hidup namun
banyak orang masih belum mengerti bagaimana memanfaatkan media ini untuk
kepentingan perusahaan dalam hal membangun merek yang solid yang
dikombinasikan dengan strategi Public Relations konvensional.

Public Relations (PR) adalah sebuah profesi yang sudah terbangun berpuluh-
puluh tahun lalu. Ilmu ke-PR-an sudah tertata begitu bagus dan mapan, serta
diajarkan di berbagai Perguruan Tinggi, baik di Jurusan Komunikasi, maupun di
sekolah-sekolah khusus ke-PR-an seperti  London School of Public Relations.
Namun, ilmu-ilmu yang sudah mapan itu kini harus diperbarui lantaran
munculnya fenomena social media seperti Facebook, Twitter, Plurk, dan
sebagainya.

Internet membuat kerja praktisi PR masa kini mengalami perubahan yang


sangat luar biasa. PR masa kini bukan hanya harus lihai berhubungan
dengan influencer, termasuk media, tetapi juga dituntut untuk fasih berhubungan
langsung dengan konsumen. Dan kita semua paham, karakter konsumen maya
sudah pasti tidak sama dengan karakter jurnalis, media atau industri media, atau
karakter medium dan influencer lain.

Konsumen yang bergabung di social media tidak butuh bahasa yang manis
dan formal ala siaran pers. Yang mereka butuhkan adalah juru bicara perusahaan
yang mengerti kebutuhan mereka dan sekaligus merespon keluhan mereka secepat
mungkin. Konsumen juga butuh seorang praktisi PR yang bisa berinteraksi
langsung dengan mereka dan melakukan percakapan. Tentu saja, ini bukan
pekerjaan mudah. Apalagi praktisi PR itu wajib “berbicara” sesuai brand
personality yang diwakilinya. Sebab konsumen bebas berteriak di Internet. Produk
yang mengecewakan atau cacat tak mudah ditutupi dengan taktik-taktik PR
tradisional. Kita tidak bisa begitu saja mengancam dan membungkam mereka.
Bahkan upaya membungkam akan menimbulkan gerakan melawan yang lebih
kencang, bahkan mendapat dukungan dari konsumen lain yang merasa mendapat
pengalaman yang serupa.

Bukan hanya perilaku konsumen yang berubah dengan adanya social media.
Yang juga juga berpotensi memusingkan banyak praktisi PR adalah kecepatan
perubahan medium di social media. Tiga tahun lalu Friendster merajalela di
Indonesia. Namun sejak setahun Facebooklah yang menjadi fenomena. Jika
sebelumnya Plurk mendominasi microblogging di Indonesia,kini giliran Twitter
yang lagi dipuja-puja.

Kehadiran internet telah mengubah cara orang berkomunikasi karena internet


menyebabkan terjadinya the new way of doing business dalam berbagai bidang
bisnis, termasuk public relations. Public Relations adalah ilmu dan seni yang
sangat strategis dan dinamis berubah setiap saat seiring perubahan situasi dan
kondisi. Peran PR bukan saja secara fungsional berada di bawah PR Manager,
melainkan pada setiap fungsi front liniers dan senior executives sehingga dapat
menghasilkan corporate PR yang efektif.

Melalui penggunaan internet, PR dapat memiliki peranan yang lebih besar


dibandingkan saudaranya di dunia fisik. Oleh karena itu setiap aspek aktivitas
online suatu perusahaan sebenarnya memiliki kekuatan untuk mempengaruhi
hubungannya dengan publik. Informasi dan komunikasi harus dapat diupayakan
dengan upaya yang maksimal. Melalui media inilah terbentuk suatu tren baru,
suatu bentuk PR baru yang disebut dengan Cyber Public relations atau
disingkat E-PR, melalui internet ini pula setiap individu bisa menjadi penerbit,
konsumen atau melakukan kampanye untuk mempengaruhi konsumen Tekhnologi
telah mengubah pola komunikasi Public Relations sebelumnya yang masih
konvensional seperti komunikasi dari atas ke bawah, bawah ke horizontal,atau
pola komunikasi massa. Semua itu telah di tinggalkan demi
komunikasi actual yaitu internet. Internet dan intranet ini membawa persfektif dan
pola baru di era informasi dalam bentuk jaringan teknologi yang memungkinkan
setiap orang mengakses ke mana saja untuk memenuhi kebutuhannya, organisasi
atau perusahaan yang mengadopsi internet akan mengalami perkembangan pesat
di tengah-tengah masyarakat yang semakin heterogen dan dapat meraup khalayak
atau pasar sasaran yang lebih banyak jumlahnya. Melalui internet pula, annual
report yang dibuat divisi Public Relations perusahaan dapat memasukan  ke dalam
situs atau web perusahaaan atau perusahaan jasa Public Relations di internet , dan
tidak perlu mengirimkannya dengan cara-cara konvensional , seperti pengiriman
via pos. kini dunia Public Relations memasuki masa keemasan, karena teknologi
internet ini telah membawa praktisi Public Relations mampu mencapai publik
sasaran secara langsung tanpa intervensi dari pihak-pihak lain, seperti redaksi atau
wartawan di media massa, yang biasanya bertindak sebagai penjaga gawangpesan
komunikasi dan penyosoran terhadap pesan informasi Public Relations bagi
khalayak.

  Public Relation pada saat ini sudah mulai berkembang penggunaannya.


Penggunaan media demi tercapainya tujuan public relation untuk membentuk
opini publik telah berkembang sesuai zamannya. Kehadiran internet telah
mengubah cara orang berkomunikasi. Artinya, saat ini Cyber PR  atau media
online merupakan media yang sangat membantu penyebarluasannya dalam era
globalisasi.  Cyber Public Relations kini sudah semakin di kenal di mana dalam
bidang Public Relations ini sangat terkait dengan perkembangan tekhnologi
komunikasi yang mukhtahir (munculnya media online atau internet). Penggunaan
internet oleh para professional merupakan cikal bakal dari perkembangan
teknologi internet, dimana pemakaian internet sangat efektif, terutama pada krisis
komunikasi, mengidentifikasi masalah, manajemen, dan komunikasi interaktif,
kegunaan lainnya adalah untuk pembuatan newsrelease, elektronik, pengiriman
pesan kepada khalayak sasaran, dan aplikasi internet dan web one to one dalam
kegiatan marketing dan komunikasi.
Saat ini, banyak praktisi Public Relations yang di mana menurut Holtz   yang
berbicara atas nama perusahaan telah mempertimbangkan penggunaan internet
sebagai salah satu strategi komunikasi. Mereka tidak punya pilihan lain dan
menjadikan internet sebagai bagian dari budaya perusahaan Public Relations,
Internet telah membuat penanganan krisis menjadi semakin buruk. Berkat era
informasi dan begitu banyaknya model komunikasi, krisis dapat mengubah
keadaan semula yang tidak tahu apa-apa menjadi memanfaatkan berbagai faktor
dengan mengambil berbagai keputusan atau tindakan yang sangat cepat. Selama
krisis, perusahaan dan para eksekutif dihadapkan pada posisi pengambilan
keputusan kritis di bawah keadaan: tekanan yang begitu intens, tingkat stress yang
tinggi, ketelitian dan kecermatan terhadap faktor lingkungan eksternal, tekanan
waktu cukup dramatik, ketidak jelasan informasi.

Pengertian Online PR

         Selain Online PR, terdapat pula nama yang ber beda namun tetap sama
dalam artian media internet yang dipakai oleh PR, di mana nama tersebut
berupa Cyber PR, atau pun E-PR, di mana pengertian Istilah ini adalah :

Menurut Bob Julius Onggo dalam "Cyber Public Relations—Strategi Membangun


dan Mempertahankan Merek Global di Era Globalisasi Lewat Media Online": E-
PR (electronic public relations), Cyber PR, Online PR, atau PR on the net, adalah
kegiatan PR yang menggunakan internet sebagai media komunikasi. Media
internet dimanfaatkan oleh PR untuk membangun merek (brand) dan memelihara
kepercayaan publik. Ribuan on-to-one relations dapat dibangun secara simultan
melalui media internet karena sifatnya yang interaktif.

Public Relations yang menggunakan media internet disebut juga E-PR atau
Inisiatif PR. Inisiatif PR ini di Indonesia lebih dikenal dengan Cyber PR. E dalam
E-PR adalah mengacu pada media elektronik internet (co : E-mail, E-Commerce).
Bagi perusahaan membangun hubungan antara bisnis di suatu perusahaan dan
public audience merupakan hal yang sangat penting , dan internet mampu
melakukan nya Ribuan One to One Relations dapat dibangun secara simultan
secara Interaktif.

E-PR adalah penerapan dari perangkat ICT (Information and Communication


Technologies) untuk keperluan PR. Dunia yang ditenggarai oleh Internet, di mana
setiap aktivitas secara langsung atau tidak langsung ditenggarai oleh Internet,
karena itu setiap bentuk aktivitas PR semakin membutuhkan satu atau lebih unsur
ICT setiap praktisi PR perlu memiliki perangkat ICT dan terampil dalam
menggunakannya, dan tentu dalam hal ini tanpa ICT kegiatan PR mereka tidak
akan efektif. Pada prinsipnya untuk menggunakan perangkat tersebut tidak
diperlukan suatu keahlian atau learning curve yang tinggi.  E-PR juga lebih dari
pengertian di atas, mengingat hal tersebut mencakup pengetahuan untuk
menerapkan kapan perangkat dan keahlian tersebut harus diterapkan dan
pengaruhnya apa. Disiplin E-PR pada prinsipnya mengikuti pinsip "membangun
hubungan". E-PR merujuk ke para praktisi yang pandai mencari, mengevaluasi,
dan menyebarkan pengetahuan atau berita dari intranet dan internet untuk
memproses komunikasi.  Praktisi E-PR harus seorang yang handal dalam
berselancar di dunia maya dan tahu ke mana saja mereka harus berselancar untuk
membangun brand.

Seorang praktisi E-PR mampu mengembangkan content untuk format


distribusi apa saja (media cetak, radio, TV, situs web, e-mail, iTV, PDA, WAP,
Usenet dan sejenisnya) agar dapat dengan tepat menjangkau berbagai macam
audiens. Dan tahu kapan ia harus mempromosikan dan bilamana ia harus memberi
tanggapan dan bereaksi. E-PR adalah satu-satunya cara untuk membangun brand
di dunia yang tidak kasat yaitu dunia maya mengingat internet telah menghadirkan
dunia maya di samping dunia nyata, demikian seperti yang dikatakan oleh David
Phillips, penulis dari buku terkenal yg berjudul Online Public Relations, sewaktu
mendefinisikan E-PR ke dalam beberapa pengertian.
Beberapa Hal yang perlu di  perhatikan oleh praktisi PR dalam menggunakan
internet :

1.PR harus menyadari bahwa public dapat mengakses semua Press


Release atau News Release yang dikirimkan melalui internet atau server, dengan
menggunakan kata-kata yang mudah dicari dan dipahami publik.

2.Publik dapat mengakses Press Release dalam home page yang ada di Home
Page perusahaan.

3. PR dapat membuat mailing list dari publiknya. Mailing list adalah perangkat
elektronik yang dapat menyebarkan Press Release kepada publiknya melaluui
kotak e-mail.

Semua aktivitas Public Relations di atas, yang melalui internet tersebut


memungkinkan

Semua aktivitas PR melalui Internet tersebut, memungkinkan PR dalam


menjalin hubungan baik untuk mempertahankan dukungan publik internal
maupun eksternalnya. Publik akan sangat bergantung pada PR sebagai sumber
informasi berita  yang tidak tersaji di surat kabar dan media massa lainnya.

Kendati PR telah melakukan kegiatan melalui internet, tidak berarti PR harus


menyepelekan media massa lainnya. Media massa lainnya tetap menjadi bagian
terpenting dalam melakukan penyebaran berita atau informasi PR.

Kelebihan Online PR :

1. Dapat melakukan komunikasi secara langsung sehingga dapat dengan segera


mengetahui balasan yang dibutuhkan oleh klien, hal ini dapat dicontohkan dengan
Chatting.

2. Internet bekerja selama 24/7 (24 jam x 7 hari) 

Internet bekerja selama 24/7 (24 jam x 7 hari), Internet mempermudah PR


mendapatkan feedback, atau timbal balik dari publik melalui interaksi langsung,
yang tentu saja dapat merupakan metode yang sangat efisien.
3. Potensi target publik seluruh dunia - Pasar global

Internet telah menutup jurang pemisah geografis (kecuali psikologis) setelah


seorang PR terhubung ke dunia online. PR dapat langsung berkomunikasi dengan
pasar di Arab Saudi, investor di Swedia, dan mitra bisnis di California dengan
biaya yang sangat minim.

4. Respons yang cepat

Dapat dengan mudah untuk mengetahui respons yang di berikan kepada klien
atau masyarakat itu sendiri.

5. Interaktif, komunikasi dua arah.

Komunikasi antara organisasi PR dan publik merupakan tujuan utama aktivitas


E-PR karena aktivitas ini akan membantu PR dalam membangun hubungan yang
kuat dan saling bermanfaat yang tidak dapat dilakukan langsung oleh media
offline.

Dalam hal ini tentu saja menimbulkan dampak komunikasi dua arah di mana
dengan melakukan komunikasi atau interaksi menggunakan  media Online ini kita
dengan cepat dapat mengetahui respon yang telah di berikan, sehingga ketika kita
menemukan masalah lain pada saat itu juga kita dapat bertanya langsung.

6.      Hemat.

Seorang praktisi PR tidak harus menemui klien atau bergantung kepada suatu
media sebagai perantara mereka untuk melakukan kegiatan kehumasannya. Cara
seperti ini juga dapat lebih menghemat waktu, tenaga dan biaya

7.      Sasaran dari PR juga pasti tepat, karena khalayak yang merasa


membutuhkan suatu informasi akan mencari sendiri informasi itu. Disini khalayak
dituntut untuk lebih aktif.
PR cyber ini tidak terbatas oleh ruang dan waktu, khalayak dapat memperoleh
informasi dimanapun dia berada dan kapanpun, selama 24 jam nonstop. Tidak
seperti suatu instansi yang tutup pada jam dan hari tertentu. Dengan adanya PR
cyber ini maka praktisi PR dapat menerima feedback secara langsung dan lebih
cepat dari khalayaknya. Adanya feedback yang cepat diharapkan dapat
memuaskan keingintahuan khalayak, sehingga dapat tercipta hubungan yang baik
antara praktisi PR dan khalayak.
Namun diantara kelebihan-kelebihan diatas, PR cyber juga memiliki kekurangan,
diantaranya

Kekurangan Online PR :

1. tidak semua sasaran/ khalayak dapat memperoleh informasi melalui internet


karena tidak semua khalayak mengerti tentang dunia internet.

2. isu-isu dapat berkembang dengan lebih cepat dan meluas di kalangan publik
organisasi karena interaksi yang tinggi di dunia maya memungkinkan timbulnya
opini publik yang beragam.

3. Kurangnya ketertarikan masyarakat kepada hal-hal positif yang disampaikan


perusahaan karena masyarakat lebih fokus pada berita-berita buruk dan promosi
produk saja. Sedangkan yang tertarik pada berita baik dari sebuah perusahaan
hanyalah beberapa saja, seperti investor dan penanam saham.

4. Kurang bisa diakses oleh semua pihak atau semua kalangan. Alasannya adalah
tidak semua masyarakat bisa mengakses internet, hanyalah orang-orang yang
memiliki peralatan untuk mengakses internet (seperti: modem atau handphone).

5. Online PR efeknya adalah akan ada banyak mengalami feedback dari


masyarakat sehingga peluang untuk terjadi multi tafsir yang sangat besar.
Penafsiran yang salah ini dapat berakibat menjadi isu negatif jika tidak segera
diatasi.
Karakteristik Online PR :

Karakteristik PR :

a. Untuk melakukan pendekatan PR online membutuhkan keberanian.

b. Internet membawa beberapa peralatan media yang merubah wajahInternet


membawa beberapa peralatan media yang merubah wajahpublic relations dan
merupakan perubahan yang mendadak.public relations dan merupakan perubahan
yang mendadak.

c. Baru sedikit pakar PR yang memiliki keberanian untuk mencoba mediaBaru


sedikit pakar PR yang memiliki keberanian untuk mencoba media jenis baru ini
dan menciptakan layanan pers secara online yang merubah jenis baru ini dan
menciptakan layanan pers secara online yang merubahbanyak pebisnis lokal kecil
menjadi pemain global.banyak pebisnis lokal kecil menjadi pemain global.

d. Walau dimulai dalam ukuran kecil, online PR telah membantu


perusahaanWalau dimulai dalam ukuran kecil, online PR telah membantu
perusahaanuntuk tumbuh lebih cepat, dan bukan hanya itu keuntungan dari online
untuk tumbuh lebih cepat, dan bukan hanya itu keuntungan dari online PR.

Kegiatan PR yang dilakukan di internet, meliputi:

a. Publikasi

Publikasi disini adalah dengan tulisan yang berupa arikel, press release tetang
sebuah organisasi maupun perusahaan-perusahaan. Kegiatan publikasi yang
dilakukan PR dalam internet dapat dilakukan dengan jalan mengikuti mailing list
yang sesuai dengan target market perusahaan/organsisasi. Dalam kegiatan E-PR
millis ada dua jenis yaitu millis yang moderated dan millis yang non moderated.
Kegiatan publikasi E-PR lain yang dapat dilakukan adalah melalui
e-newsletter/ezine. Sesuai dengan manfaat E-PR maka ezine dapat menciptakan
keharuman reputasi perusahaan/organisasi. Namun hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam publikasi online menggunakan ezine adalah jangan sekali-kali
melakukan spamming terhadap pengguna internet, karena dengan melakukan
spamming maka kredibilitas perusahaan/organisasi akan hancur. Spamming
adalah kegiatan berkonotasi negatif bagi pengguna internet, spamming bisa
dikatakan sebagai kegiatan yang memaksakan kehendak dalam memberikan
informasi. Jalan yang paling aman adalah mengirimkan newsletter pada anggota
website yang secara sukarela mendaftarkan alamat emailnya untuk dikirimkan
informasi tentang perusahaan/organisasi.

b. Menciptakan Berita (Media Relations)

Untuk menjaga hubungan baik dengan wartawan dapat dilakukan melalui


email, jika seorang PR mempunyai database alamat email seorang wartawan akan
lebih sangat mudah dalam mengirimkan siaran pers. Jika suatu
perusahaan/organisasi mempunyai siaran pers yang butuh disampaikan dengan
segera, kita tinggal sekali “click” maka siaran pers akan langsung sampai di meja
wartawan.

Untuk tetap menjaga hubungan baik, kita bisa menyapa wartawan tersebut
lewat email menanyakan kabar wartawan tersebut dan kegiatan-kegiatan yang
sedang dilakukan. Bahkan jika sudah sangat akrab dengan wartawan tersebut, kita
dapat melakukan wawancara/konferensi dengan menggunakan Instant Messenger
seperti Yahoo Messenger, ICQ, atau yang lainnya.
Keuntungan melakukan kegiatan media relations dengan Internet adalah kita
sebagai seorang PR sangat memudahkan para kuli tinta tersebut melakukan
pekerjaannya. Bayangkan jika mereka harus melakukan wawancara dengan
mendatangi kantor suatu perusahaan/organisasi, akan membuang waktu
perjalanan yang cukup lama. Tetapi jika melakukan wawancara dengan melalui
Instant Messenger, kerja para wartawan akan lebih mudah, hanya duduk di meja
mereka, login, dan langsung dapat wawancara. Hasil wawancara langsung dapat
dirangkum dalam bentu teks yang dapat diformat dalam MS word. Praktisi e-PR
harus seorang yang handal dalam berselancar di dunia maya dan tahu kemana saja
mereka harus berselancar untuk membangun brand image. Selain itu praktisi e-PR
juga harus mampu mengembangkan content untuk format distribusi apa saja
(media cetak, radio, TV, situs web, e-mail, iTV, PDA, WAP, Usenet, dan
sebagainya) agar dapat dengan tepat menjangkau berbagai macam audiens. Serta
mengetahui kapan PR harus mempromosikan dan kapan PR harus bereaksi dan
memberi tanggapan. Sifat dari e-PR adalah one to one secara cepat dan interaktif.

C. PR Konvensional Menurut kamus bahasa Indonesia, arti kata konvensional itu


sendiri adalah monoton, klasik, umumnya. Dapat diartikan bahwa PR
konvensional adalah cara kerja PR yang klasik, seperti selayaknya kegiatan PR
umumnya. Jadi, PR konvensional bukanlah sebuah terobosan baru setelah e-PR,
melainkan sebuah kegiatan yang biasanya dilakukan PR secara tatap muka, tidak
menggunakan media internet.PR konvensional publiknya dan waktunya terbatas,
tidak sepanjang hari, berbeda sekali dengan e-PR yang publiknya luas bahkan bisa
keseluruh dunia dan dilakukan sepanjang hari. Hanya saja adanya ancaman
hacking karena dapat merusak bahkan mencemarkan nama baik perusahaan yang
menggunakan jasa internet. Memang semua ada kekurangan dan kelebihannya,
seperti yang sudah dibicarakan sebelumya, bahwa semua saling melengkapi. PR
konvensional juga tidak begitu saja kita tinggalkan, karena masih banyak publik
yang belum paham dengan adanya e-PR.
Kegiatan PR yang dilakukan secara konvensional dapat dilakukan secara internal
dan eksternal, yaitu: Internal dimana dalam hubungan internal iniSegenap
kegiatan PR yang konvensional yang secara khusus diarahkan pada pihak-pihak
dalam lingkungan perusahaan atau organisasi. Komunikasi internal seperti
komunikasi ke atas (komunikasi dari karyawan pada pimpinan), komunikasi ke
bawah (komunikasi sejajar yaitu komunikasi antar karyawan).
Eksternal
Segenap kegiatan PR yang konvensional yang diarahkan pada khalayak di luar
perusahaan atau organisasi seperti masyarakat luas, agen, konsumen, dan
pemerintah.

Cara melakukan Public Relations online adalah dengan mempublikasikan


secara online. Melakukan ‘PR online’ secara off line adalah melalui website,
email ataupun blog yang tidak memungkinkan melakukan komunikasi dua arah
dengan public secara Offline. Sedangkan melakukan ‘PR online’ secara online
adalah melalui twitter atau melalui facebook, yang memungkinkan untuk
berkomunikasi dengan public secara online. meskipun pada saat ini sudah banyak
blog yang bisa langsung terhubung dengan facebook ataupun twitter.

Beberapa Peristilahan dalam dunia E-PR :

Banners ads yaitu sejenis iklan kecil yang ditempatkan di situs web 

Cost per click(CpC) yaitu biaya yang dikenakan kepada si pengiklan setiap kali
seorang pengunjung mengklik iklan banner mereka. 

CPM (Cost Per Thousand) yaitu menghitung biaya iklan banner jika suatu situs
web menjual ruang iklan yang didasarkan atas impression. 

CyberMall yaitu kumpulan took maya yang dikumpulkan dalam satu situs mall
online, disebut juga internet shopping mall.

 Cybernout yaitu orang yang ber’selancar’ di dunia maya. 

Hits yaitu berapa kali pengunjung mengakses ke suatu situs web atau file atau
objek yang ada di situs web.

 Unsolicited Email yaitu mengirim email promosi ke sekelompok orang secara


random dan tanpa dasar persetujuan. Sama dengan spamming. 

Viral marketing yaitu gaya publisitas dari mulut ke mulut . 


Impressions / Page views yaitu apabila iklan banner dilihat.jika seseorang
mengunjungi suatu halaman web enam kali dan melihat iklan berarti akan
menghasilkan enam impressions.

Beberapa hal yang bisa dipahami PR melalui penggunaan internet:

- PR harus menyadari bahwa khalayak /public dapat mengakses Press Release


yang dikirim melalui internet atau server dengan kata-kata yang mudah dipahami. 

- Public dapat mengakses Press Release dalam home page yang ada di world wide
web.

- PR dapat membuat mailing list dari publiknya. 

Keuntungan PR menggunakan internet :

- Informasi cepat sampai pada public.

- Bagi PR, internet dapat berfungsi sebagai iklan , media , alat marketing sarana
penyebaran informasi dan promosi. 

- Siapapun dapat mengakses internet. 

- Tidak terbatas ruang dan waktu. 

- Internet dapat membuka kesempatan melakukan hubungan komunikasi dalam


bidang pemasaran secara langsung.

Kegiatan PR dengan internet akan sangat mendukung kegiatan offline PR untuk


menghasilkan ‘3R’ bagi perusahaan yaitu :
- Relations—mampu berinteraksi dengan berbagai target audiens untuk
membangun hubungan dan citra perusahaan.

- Reputasi—merupakan suatu seni dalam membangun reputasi online yang baik


secara berkesinambungan

- Relevansi—mengupayakan agar setiap inisiatif online relevan dengan target


audiens korporat.
Pemanfaatan internet harus all out didunia fisik  identitas perusahaan , karakter-
karakter nya , reputasi nya dapat dilihat langsung oleh siapapun mulai dari
pelanggan , competitor , investor , wartawan , dan bahkan competitor bisnis.
Pengalamatan di internet
Fasilitas dan layanan internet adalah : 

hyper text transfer protocol (http)

file transfer protocol (ttp)

gopher

telnet

usenet

volc

IRC

WAP

shareware

freeware

e-mail

Koneksi Internet
Hal-hal yang di perlukan:

memiliki hardware yang memenuhi syarat untuk koneksi ke internet.

berlangganan dengan ISP sebagai badan jasa layanan internet.

memiliki software aplikasi untuk internet.

Cara koneksi ke internet dapat dilakukan dengan :

penyedia layanan internet (ISP)

gateway
leased line

dial up

Protokol TCP/IP
Dengan adanya TCP/IP (transmission control protocol) memungkinkan semua
sistem yang terhubung ke dalam nya bias berkomunikasi dengan sistem yang lain
nya.
Istilah dalam internet protocol :

Host

Internet

Node

Router

Fasilitas yang disediakan Internet, antara lain :

- Browsing/Surfing, yaitu kegiatan ber ‘selancar’ di internet. Searching yaitu


kegiatan mencari data atau informasi tertentu di internet. 

- E-mail, kita dapat saling berkirim surat secara elektronik. 

- Mailing list, merupakan salah satu fasilitas untuk berdiskusi melalui e-mail dan
dapat bertukar surat atau pesan. 

- Chatting, yaitu kegiatan berkomunikasi dengan orang lain di internet. 

- Download, adalah proses mengambil file dari computer lain menlalui internet ke
computer kita. 

- Upload, yaitu proses meletakkan file dari computer kita ke computer lain melalui
internet.

Strategi online PR adalah membidik situs berita dan komunitas online yang
berorientasi khusus. PR dapat menyampaikan siaran pers, artikel, foto, suara
dan/atau video ke situs berita, dan dapat mengikuti diskusi dengan komunitas
yang berkaitan atau berhubungan dengan core business organisasi.
Media Online yang di pakai Oleh PR diantaranya :

- E-mail
E-mail merupakan sarana yang efektif untuk membangun dan meruntuhkan
reputasi. Cara menulis e-mail yang salah atau terlalu lama dalam menjawab
pertanyaan melalui e-mail yang masuk akan meruntuhkan reputasi.

Cara membuat pesan e-mail yang efektif, yaitu:

Perhatikan subject line email Anda. Subject line hendaknya singkat, namun


menggoda. Subject line mirip dengan tajuk rencana atau headline di suatu majalah
atau surat kabar untuk menggoda minat baca. Prinsip subject line lainnya, adalah:
jangan mirip iklan; positif; taruh kata-kata yang paling penting terlebih dahulu;
tonjolkan manfaat yang paling penting; tarik perhatian penerima e-mail dengan
kata-kata yang bakal mendorongnya untuk bertindak; bangun kredibilitas bisnis;
jika Anda tahu nama si penerima e-mail, sapa namanya di subject line; dan jangan
gunakan huruf besar.

- Gunakan e-mail merge, agar tidak terkesan massal.

- Gunakan nama pribadi.

- Fokus pada satu topik.

Penggunaan attachement. Kirim attachement setelah mendapat persetujuan dari


pihak resipien atau setidaknya mereka telah meminta Anda mengirimnya dalam
bentuk attachement. Cara lain, taruh file yang akan Anda kirim di web server,
kemudian kirim alamat URL-nya sehingga resipien bisa mengambil sendiri; atau
buat informasi dalam bentuk e-brochure yang menyatu (blend) dengan e-mail
Anda dan tidak terlihat seperti attachement.

Ekspresikan diri lewat emoticon dan tulisan singkat. Wakili emosi tulisan


melalui penggunaan ikon (emoticon). Namun, jangan gunakan banyak emoticon
untuk urusan komunikasi bisnis. Selain itu, beberapa frase tertulis dapat disingkat,
namun frase yang umum dikenal adalah yang berbahasa Inggris, seperti: BTW (by
the way), ICU (I see you later), CYA (see ya), dan BBL (be back later).
Milis
Milis (mailing list) merupakan daftar alamat e-mail yang mempercepat
pengiriman informasi kepada sekumpulan orang. Ikut serta dalam suatu Milis
yang relevan dapat membantu menarik pelanggan/anggota baru. PR juga dapat
membuat Milis sendiri untuk perusahaan. Milis disusun secara hierarki
berdasarkan subjeknya.
Ada dua jenis Milis publik, yaitu:

- Milis yang moderated. Milis jenis ini mempunyai penjaga yang menyaring


pesan-pesan yang masuk sebelum diteruskan kepada anggotanya.

- Milis yang tidak moderated. Walaupun Milis ini ada penjaganya namun semua


e-mail yang masuk langsung secara otomatis diteruskan kepada anggota-anggota
yang lain.

Cara menjadi anggota Milis yang bermartabat, yaitu:

- Pastikan pesan Anda sesuai dengan pokok yang sedang dibicarakan.

- Anda harus menjadi kontributor ide yang baik sebelum akhirnya pesan-pesan
komersial Anda ditanggapi dengan baik.

- Promosi dalam bentuk advertorial akan lebih disukai daripada yang terus terang.

- Periksa dan evaluasi Milis mana yang mendatangkan lebih banyak respons dan
kunjungan ke situs web serta mendatangkan hasil yang diharapkan.

- Pesan e-mail Anda pun harus berisi desakan atau dorongan agar mereka
bertindak berdasarkan apa yang Anda inginkan tanpa terkesan menggurui.

- Tetapkan target yang masuk akal. Umumnya, jika Milisnya tepat dan pesan
Anda menggoda, tingkat responsnya bisa 1% hingga 3% atau mungkin lebih
tinggi lagi.
Newsletter Elektronik (Ezine)
Lebih dari 60% pengguna internet sering, suka membaca atau subscribe suatu
ezine yang sesuai minat mereka. Ezine atau majalah elektronik sarat akan
informasi, artikel dan solusi. Beberapa ezine berbasis web dan e-mail. Ezine yang
paling populer adalah yang dikirim melalui e-mail. Biasanya, ezine tidak berisi
semua artikel dan berita, namun hanya artikel atau kolom tertentu; dan arsip ezine
pun tersedia di situs webnya. Ezine berbasis web berfungsi seperti majalah,
namun memberikan akses informasi online kepada para pembacanya. Beberapa
ezine berbasis web mengharuskan pembaca menjadi pelanggan (subscriber) jika
ingin membaca artikel atau mendapatkan informasi lebih lengkap. Sedangkan
ezine berbasis e-mail memudahkan pembaca untuk langsung membacanya di
inbox e-mailnya tanpa harus pergi ke situs web pemilik majalah. Ezine berbasis e-
mail biasanya lebih content-oriented dan pembacanya lebih targeted. Halamannya
juga tidak banyak, hanya sekitar dua atau tiga halaman, 80% berisi artikel atau
ulasan informasi yang bermutu dan 20% berisi sponsor atau iklan untuk membidik
pembaca yang targeted. Ezine berbasis e-mail ini biasanya dikirim seminggu
sekali, dua minggu sekali, atau sebulan sekali. Jika Anda mendapatkan ezine yang
sesuai dengan organisasi, Anda dapat menjadi sponsor atau menulis artikel untuk
ezine tersebut.
Blog
Dan Zarella dalam "The Social Media Marketing Book", menyatakan: Blog
adalah sejenis manajemen konten (content management system atau CMS) yang
memudahkan siapa saja untuk mempublikasikan tulisan-tulisan pendek yang
dinamakan post. Setiap perusahaan yang mempunyai situs internet harus memiliki
blog. Blog bukan tempat yang tepat untuk menyebarkan siaran pers perusahaan;
blog harus bersifat konversasional (percakapan interaktif). Setiap kali perusahaan
Anda melakukan sesuatu yang baru atau bagus, segera tulis post tentangnya.
Menurut Phillips & Young dalam "Online Public Relations—A Practical Guide to
Developing an Online Strategy in the World of Social Media", a weblog, usually
shortened to blog, is a type of website. It allows the owner (the blogger) to write
web pages (posts) and make them available in reverse chronological order. Most
blogs are public, but many companies have internal blogs for staff to read, create,
write and add content to.
Blog menyediakan fasilitas, seperti:

- Post. Blog berisikan banyak post. Panjang sebuah post berkisar dari 100 atau
200 kata sampai berhalaman-halaman, tetapi supaya efektif, satu post harus selalu
membicarakan satu topik. Sebaiknya, tulislah post pendek dan panjang secara
selang-seling.

- Permalink.  Setiap post di blog dapat dilihat di banyak tempat, misalnya di


beranda (home page), halaman kategori, dan halaman arsip. Tempat- tempat ini
bersifat dinamis, dan ketika post-post baru bertambah, post-post yang lama
dimundurkan. Satu tempat yang selalu berisi satu post khusus (dan hanya satu
post itu) adalah halaman permalink. Tautan-tautan permanen inilah yang Anda
promosikan di Twitter atau situs-situs berita sosial.

- Komentar.  Kebanyakan blog menyediakan sebuah tempat di bawah setiap post


bagi para pengguna untuk menuliskan komentar. Tempat komentar ini merupakan
tempat yang sangat bagus untuk membangun komunitas dan mendapat komentar.
Responslah sebanyak mungkin komentar yang masuk, terutama ketika blog Anda
baru mulai beroperasi. Jika ada orang yagn menulis komentar negatif dengan niat
yang baik, responslah, jangan menghapusnya. Namun, jika komentarnya membuat
kacau, atau menyerang Anda, sah-sah saja untuk menghapusnya. Luangkanlah
waktu setiap hari untuk menulis komentar-komentar yang bermakna di blog-blog
lain di bidang bisnis Anda. Carilah beberapa blog yang terkenal dan relevan
dengan bisnis Anda, dan jadilah anggota “istimewa” dari komunitas-komunitas
mereka. Ini merupakan cara yang sangat bagus untuk berhubungan dengan orang
lain di bidang Anda, tetapi Anda perlu mengimbanginya dengan meluangkan
waktu untuk membuat konten Anda sendiri berkualitas di blog Anda, karena
kontenlah yang mengundang komentar.
Twitter dan Microblogging

Zarella: Microblogging adalah bentuk blogging yang membatasi ukuran setiap


post-nya. 

Micro-blogging is a form of blogging with very limited space for text (140–200
characters usually).These small comments are made available for people to follow
and monitor on their PCs or mobiles. The first such service wasTwitter, which
was launched in July 2006, and its main competitors are FriendFeed, Jaiku and
Pownce. 

Phillips & Young: There are a number of copycat services and embedded


examples in popular social networking websites Facebook and MySpace that have
a micro-blogging feature, such as ‘status update.

Zarella: Kebanyakan perusahaan hadir di Twitter; Twitter itu mudah, hanya


memerlukan sedikit waktu, dan dapat membuat anggotanya dengan cepat jadi
buah bibir, serta meningkatkan penjualan dan pengetahun konsumen. Anda dapat
memanfaatakn Twitter untuk menyampaikan tawaran, memberitakan peritiwa,
mempromosikan post-post baru di blog, aatau menghubungkan para pembaca
Anda denagn tautan-tautan yang berisi berita-berita penting.
Facebook
Facebook bermula di kampus, sehingga banyak anggotanya adalah mahasiswa.
Akan tetapi, belakangan segme penggunanya yang bertambah pesat adalah orang-
orang yang berusia 35 tahun ke atas, dan data terbaru menunjukkan bahwa
pengguna Facebook dengan kelompok usia 35-54 tahun lebih banyak ketimbang
usia 18-24 tahun. Perusahaan-perusahaan dapat membuat profil terbuka di
Facebook yang banyak fiturnya sama dengan fitur-fitur profil individu. Para
pengguna dapat bersambungan dengan halaman Facebook dan menjadi fannya.
Halaman-halaman Facebook bisa berisi wall untuk pesan terbuka, berita kegiatan,
foto, dan aplikasi-aplikasi yang dapat diubah.
YouTube
YouTube didirikan oleh tiga karyawan PayPal pada 2005 dan didanai 11,5 juta
dolar oleh perusahaan modal ventura Sequoia Capital. Sekarang, YouTube
menjadi situs video bersama terbesar di web dan merupakan situs ketiga yang
paling sering dikunjungi di internet. Anda dapat memanfaatkan YouTube dengan
membuat video pendek dan sangat menarik.

Cara mengukur keefektifitasan program PR Online adalah sebagai berikut :

1. Menghitung  jumlah orang yang mengunjung dan memberikan informasi secara


rinci mengeni dirinya pada website yang disediakan PR ?  menghitung jumlah
orang yang mengunjungi dan memberikan informasi rinci mengenai dirinya pada
website tersebut. Dalam suatu promosi, PR officer harus mengintegrasikan
berbagai media sebagai publisitas, misalnya untuk peluncuran website baru,
dibuat iklan secara serial mulai beberapa hari sebelum peluncuran sampai pada
hari peluncuran baik di media cetak maupun elektronik. Iklan ini dimaksudkan
untuk menimbulkan rasa penasaran khayalak, sehingga pada hari peluncuran
banyak sekali orang yang mengunjungi website tersebut. Website dibuat
semenarik mungkin, sehingga orang merasa senang dan kagum dan mau
memberikan informasi rinci mengenai dirinya pada website tersebut.

2. Mengukur tingkah laku khalayak

mengukur tingkah laku khayalak. Mengukur dampak dari kegiatan internet dapat
dilihat dari perilaku khayalak. Perusahaan harus memfasilitasi situs mereka
dengan segala informasi yang perlu diketahui oleh masyarakat. Dalam situs
tersebut juga perlu diketahui oleh masyarakat. Dalam situs tersebut juga harus
dilengkapi dengan informasi bagaimana dan saluran apa yang dapat dipakai
pengunjung untuk menyampaikan umpan baliknya kepada perusahaan.
Pengukuran dapat dilihat pada berapa banyak orang yang memberikan umpan
balik melalui saluran-saluran yang disediakan.
3. Volume orang  yang member umpan balik melalui saluran yang di sediakan PR

4. Kampanye PR yang diadakan sehubungan dengan kehadiran kegiatan PR


online dapat mendatangkan para pelanggan baru walaupun situs tidak melakukan
transaksi jual beli. Dalam situs, mereka dapat mengetahui semua yang mereka
ketahui mengenai perusahaan tersebut dan produk yang dihasilkan. Dari situ pula
mereka dapat menentukan apa yang ingin mereka beli. Walaupun perusahaan
tidak menjual secara langsung, namun dari data yang mereka berikan, anda dapat
memberikan informasi/ laporan dari para pengecer mengenai dimana pembeli
mengetahui pengecer tersebut, dan berapa jumlah pasar yang pasti.

5. Memantau liputan media

memantau liputan media. Beberapa studi kasus membuktikan bahwa


penggunaan website untuk media relations dapat meningkatkan tingkatan liputan
di media massa. Dengan membuka website dari perusahaan, wartawan bisa
mendapatkan berita hanya dengan meng-copy dan mem-paste informasi yang ada
di website atau dengan menggunakan software yang dapat men-download semua
halaman website beserta link-nya untuk kemudian dijadikan berita. Jadi, salah
satu cara yang dapat digunakan untuk mengukur berapa efektivitas kegiatan PR
online adalah dengan memantau berapa banyak informasi dari website yang
dijadikan berita di media massa.

6. Berapa banyak informasi yang disediakan di website yang dijadikan sebuah


berita oleh media massa, mamantau penambahan database. Sifat internet
yang ‘one to one’ memungkinkan PR officer untuk mendapatkan informasi rinci
tentang khayalak sasaran, yang tidak dapat diperoleh dari tatanan komunikasi lain
yang konvensional.

7. Memungkinkan PR mendapatkan informasi yang rinci tentang khalayak sasaran


yang tidak dapat di peroleh dr media konvensional
Mengukur keefektifan online dalam hubungan media diantaranya :

1.   Berapa banyak wartawan yang membiarkan alamat e-mailnya untuk


mendapatkan press release?

2.    Berapa banyak wartawan yang berlangganan e-mail?

3.   Terdapat berapa banyak wartawan yang terdaftar yang menggunakan


hubungan lewat website dan mengunjungi situs PR?

4.  Ke mana arah mereka?

5.  Berapa banyak informasi yang mereka muat?

6.  Berapa lengkap bahan informasi dari website PR  yang di tulis oleh wartawan
yang bersangkutan?

7.  Apakah wartawan berusaha mencari klarifikasi informasi kepada PR mengenai


perusahaan yang diberitakan orang?

8.  Berapa banyak jumlah wartawan yang ikut berpartisifasi dalam konferensi pers
yang di adakan oleh PR?

Menurut Holtz, kebanyakan aktifitas PR dalam internet masih terbatas pada


penggunaan media satu arah, yakni dari atas ke bawah untuk penerbitan informasi
masih membutuhkan formula  komunikasi  massa yang tradisional ditambah lagi
banyaknya perusahaan yang mengadopsi sebagai media PR suatu perusahaan.

Dunia PR pada saat ini bisa dibilang memasuki masa keemasan, karena
teknologi internet pada saat ini telah membawa prkatisi mampu mencapai publik
sasaran secara langsung, tanpa intervensi dari pihak-pihak lain, seperti redaksi
atau wartawan di media massa, yang biasanya bertindak sebagai penjaga gawang
pesan komunikasi dan melakukan penyensoran terhadap pesan informasi PR bagi
khalayak (publik).
Menurut Shel, holts 1999 dalam bukunya PR on the net menyebutkan
pendekatan strategi PR diantaranya:

-  Pertemuan antara pihak manajemen yang telah di breafing oleh PR  dengan


perwakilan dari kantor pajak

-  Mengadakan open house untuk menginformasikan program-program


perusahaan yang telah mempekerjakan karyawan lokas, komunitas terdekat,  yang
memiliki keahlian memadai.

-   Mengirim press realese mengenai investasi perusahaan sebagai informasi


komunitas local dan dampaknya terhadap kehidupan sosial ekonomi mereke

-    Membuat website perusahaanmembentuk citra positif  di mata publiknya.

-    Berpartisipasi dalam kelompok diskusi tertentu dan membahas tentang


perkembangan situasi Negara

Keberhasilan program PR bergantung pada siapa publiknya, bagaimana


strategi yang digunakan, dapat tidaknya mempengaruhi kemampuan perusahaan
dalam membina hubungan baik dan dialog  yang sehat agar perusahaan dan
publiknya semakin dekat.

Baru-baru ini internet juga merambah dunia bisnis. Banyak konglomerat-


konglomerat muda dilahirkan oleh internet. Bisnis menjadi lebih mudah dan lebih
cepat berkembang dengan bantuan internet. Promosi, yang dahulunya memakan
banyak waktu dan biaya dengan internet, menjadi lebih cepat dan murah. Itulah
kenapa PR online menjadi sangat penting dalam perkembangan bisnis pada saat
ini. Bisnis dapat berfungsi hanya bila ia diterima oleh masyarakat, karena kegiatan
bisnis ditujukan untuk masyarakat, sehingga perusahaan bisa memperoleh
keberadaannya dari komunitas. Komunitas mencakup: komunitas luas di daerah
perusahaan, komunitas masyarakat yang tinggal dekat dengan perusahaan,
kelompok partisipasi Negara, kelompok pendidikan, organisasi komunitas,
organisasi sosial, dan khalayak khusus. Melalui internet dapat menetukan
spesifikasi target bisnis berdasarkan hubungan komunitas.
4.Media Relations

Media relations adalah aktivitas komunikasi public relations/humas untuk


menjalin pengertian dan hubungan baik dengan media massa dalam rangka
pencapaian publikasi organisasi yang maksimal serta berimbang. (Wardhani,
2008:9)
Mengelola relasi yang baik dengan media menjadi sangat penting untuk
menunjang kegiatan PR. Bahkan dibanyak organisasi, ukuran keberhasilan
kegiatan PR seringkali didasarkan pada jumlah pemberitaan yang disiarkan media
massa. (Iriantara, 2005:80)
Menarik menyimak pernyataan mantan PRO Universitas Winconsin-River
Fall, Barbara Averill (1997), “media relations hanyalah salah satu bagian
dari public relations, namun ini bisa menjadi perangkat yang sangat penting dan
efisien. Begitu kita bisa menyusun pesan yang bukan saja diterima tetapi juga
dipandang penting oleh media lokal, maka kita sudah membuat langkah besar
menuju keberhasilan program”. (Iriantara, 2005:28)
Reputasi perusahaan atau organisasi sedikit banyak bergantung pada seberapa
baik hubungan yang terjalin antara perusahaan atau organisasi dan insan pers.
Peluncuran produk baru maupun informasi penting yang berkenaan dengan
kebijakan sangat memerlukan peran media massa. Melalui pemberitaan media
massa tersebut diharapkan agar publik dapat menerima serta memahami setiap
langkah yang diambil oleh perusahaan atau organisasi. Media massa membutukan
berita, sedangkan perusahaan atau organisasi memerlukan sarana untuk
menyampaikan informasi. Sebuah hubungan yang saling memiliki
kebergantungan satu dengan lain. Sebuah hubungan yang sederhana, namun jika
tidak tepat dalam mengelola akan memberikan akibat yang buruk. Hubungan
dengan media yang buruk akan menyulitkan disaat perusahaan tengah berada
dalam situasi krisis. (Fariani dan Aryanto, 2009: 41)
Media massa atau pers itu mempunyai kekuatan yang dahsyat. Sampai-sampai
Napoleon Bonaparte pernah mengatakan “jika media dibiarkan saja, saya tidak
akan bisa berkuasa lebih dari tiga bulan” ini membuktikan bahwa media
mempunyai kekuatan yang besar. (Nurudin, 2008:51)
Media memiliki kekuatan untuk membentuk pendapat umum atau yang biasa
disebut opini publik. Menurut Leonard W.Doob, dalam Sunarjo, 1984, pengertian
opini publik adalah sikap orang-orang mengenai sesuatu soal, dimana mereka
merupakan anggota dari sebuah masyarakat yang sama. Definisi ini menyebutkan
bahwa opini publik itu berhubungan erat dengan sikap manusia yaitu sikap secara
pribadi maupun sebagai anggota kelompok. Doob lebih jauh mengungkapkan
bahwa yang membentuk opini publik adalah sikap pribadi seseorang ataupun
sikap kelompoknya,karena sikap ditentukan oleh pengalamannya, yaitu
pengalaman dari dan dalam kelompok itu pula. (Adrianto dan Soemirat,2002:
103-104)
Lesly (1991:7) menjelaskan definsi media relations sebagai hubungan dengan
media komunikasi untuk melakukan publisitas atau merespon  kepentingan media
terhadap organisasi. Yosal Iriantara dalam bukunya Media Relations
menyimpulkan bahwa media relations merupakan bagian dari PR eksternal yang
membina dan mengembangkan hubungan baik dengan media massa sebagai
sarana komunikasi antara organisasi dan publiknya untuk tujuan organisasi.
(Iriantara, 2005:32)

Ada lima prinsip dasar yang menjadi pedoman praktisi public relations atau
humas dalam berhubungan dengan media massa yakni :
1.      Memperhatikan tenggat waktu (deadline) media massa.
2.      Jengan pernah berbicara bohong, bicara benar atau diam.
3.      Mengembangkan kedekatan dan hubungan akrab dengan media.
4.      Menjadi nara sumber yang berharga.
5.      Jangan membuka pertengkaran yang tak perlu. (Iriantara, 2005:92)

Frank Jefkins pernah memberikan kiat agar hubungan pers atau media bisa terbina
secara baik, antara lain sebagai berikut.
1.    Servicing the media (memahami dan melayani media). Seperti dengan
memberikan yang dibutuhkan media, informasi yang disenangi media dan lain-
lain.
2.   Establishing a reputations for realibility (membangun reputasi sebagai orang yang
dapat dipercaya). Para praktisi humas sudah sepantasnya senantiasa  siap
menyediakan atau memasok materi-materi yang akurat, lengkap, dan terpercaya
dimana saja dan kapan saja dibutuhkan.
3.    Supplying good copy (menyediakan salinan yang baik). Salinan ini tidak hanya
berupa data-data yang tercetak dalam kertas, tetapi juga rekaman foto, kaset dan
video yang berguna bagi wartawan. Keahlian dalam mengoprasionalkan peralatan
tersebut akan mendukung kegiatan humas.
4.   Coorperation in providing material  (bekerja sama dalam penyediaan materi).
Karena kerja praktisi humas sangat berkaitan erat dengan wartawan, maka dua
pihak itu harus bekerja sama dengan baik.
5.  Providing verivications facilities (menyediakan fasilitas verifikasi). Jika para
wartawan tersebut masih sangsi dengan materi yang diberi praktisi humas, praktisi
humas harus siap untuk menerima wartawan yang ingin mengadakan cek ulang
materi.
6.  Building personal relationship with media (membangun hubungan personal yang
kokoh). Kejujuran, keterbukaan serta saling pengertian antara humas dan
wartawan sudah selayaknya dilakukan. (Nurudin, 2008:46-49)
Tujuan media relations bagi organisasi, yaitu :

1.  Untuk memperoleh publisitas seluas mungkin mengenai kegiatan serta langkah
lembaga/organisasi yang baik untuk diketahui umum.
2.    Untuk memperoleh tempat dalam pemberitaan media (liputan, laporan, ulasan
tajuk yang wajar, obyektif dan seimbang) mengenai hal-hal yang menguntukan
lembaga/organisasi.
3.  Untuk memperoleh umpan balik dari masyarakat mengenai upaya dan kegiatan
lembaga/organisasi.
4.   Untuk melengkapi data/informasi bagi pimpinan lembaga organisasi bagi
keperluan pembuatan penilaian (assesment) secara tepat mengenai situasi atau
permasalahan yang mempengaruhi keberhasilan lembaga/perusahaan.
5.   Mewujudkan hubungan yang stabil dan berkelanjutan yang dilandasi oleh rasa
saling percaya dan menghormati. (Rachmadi, 1882:56)
(Wardhani, 2008:13)
Publik dalam Public Relations

Publik menjadi bagian dari konsep organisasi yang sangat penting. Tanpa
adanya publik sebuah orgaisasi tidak akan bisa melangsungkan kehidupannya.
Mereka adalah sasaran utama dan yang harus ‘dijaga’, oleh sebab itu peran humas
sebagai salah satu ‘management function’ adalah bisa membuat hubungan baik
dengan publik, mencari informasi dari publik dan men-supply informasi kepada
publik.

Baik dari perspektif sosiologi, psikologi (gabungan dari Herbert, Blumer dalam
Grunig & Hunt -1984; Bernard Hessey-1998; Newson, Turk, Kruckerberg dan
Moore) maupun komunikasi (Rahmat -1997) Publik atau sejumlah besar orang,
heterogen dalam latar belakang demography,memiliki ketertarikan pada suatu
masalah, ada yang saling mengikat dan mereka tidak saling mengenal. Sedangkan
Jefkins – 1995 menyebutkan bahwa pubik dalam Publik Relations adalah
kelompok orang yang berkomunikai dengan suatu organisasi baik internal
maupun external.

Ada dua bagian publik dalam organisasi yaitu:


1. Publik internal yaitu orang-orang yang ada dalam lingkungan organisasi
meliputi karyawan dari berbagai tingkatan termasuk pemegang saham
2. Publik external yakni orang-orang diluar organisasi yang biasa disebut ‘stake
holder’ atau pemangku kepentingan yang terkait dengan organisasi seperti
penduduk sekitar, komunitas, konsumen, distributor, agen, asosiasi, supplier,
LSM, pemerintah dan media.

Kelompok kepentingan ini terdapat ikatan berupa kepentingan yang


mempersatukan dan menciptakan kesamaan pandangan yang mengarah pada satu
kebulatan terhadap persoalan (Moore – 1981).

Mereka inilah kelompok yang bisa membuat ‘opini’ atau ekspresi / anggapan
yang baik maupun yang merugikan organisasi. Mereka juga dapat mempengaruhi
kelangsungan hidup perusahan baik secara ekonomi, social dan budaya. Secara
ekonomi bisa menumbuhkan multiplyer effect misalnya pada tempat pabrik
muncul pedagang kaki lima yang dapat merubah status social masyarakat sekitar
dan juga dapat menimbulkan permasalahan mengingat penjualnya terdiri dari
berbagai etnis dengan budaya berbeda-beda. Demikian pula media memiiki
kemampuan menggiring opini untuk keberpihakan misalnya kampanye capres
atau LSM peduli TKI yang memaksa pemerintah menghentikan ‘ekspor’ tenaga
kerja Indonesia ke beberapa Negara.
BERITA
Klasifikasi berita tentang sikap tegas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
jelas masuk pada ranah publik external. Laporan penelitian Edelman bertajuk
Edelman Trust Barometer 2014 (Okezon,5 Feb.2014), dilakukan secara online
terhadap 1000 responden kategori masyarakat umum berumur 18 tahun ke atas
dan terhadap 200 responden dalam kategori masyarakat yang berumur 25-26
tahun, berlangganan koran dan minimal pendidikan S1 selama Oktober-November
2013. Nampaknya Edelman bermaksud menjaring opini publik ‘luar’ terkait
efektifitas kerja KPK, sehingga tidak menggunakan publik internal agar didapat
pandangan yang objektif.

IMPLIKASINYA PEMBAGIAN PUBLIK TERHADAP HUMAS


Salah satu fungsi Humas (Grunig 1984:6) adalah the management of
communication between an organization and its publiks. Publik disini menurut
Zawawi(2000:4) adalah a group of people who share interest or concerns.

Mereka (publik/kelompok orang-orang) bisa berada didalam (internal) atau


diluar (external) organisasi yang bisa membuat opini menguntungkan atau
merugikan organisasi. Mereka sering disamakan sebagai Stakeholder (Kasali
1994).

Pembagian publik pada Humas memiliki implikasi penanganan yang sangat


kompleks meski mempunyai kesamaan dalam hal komunikasi terbuka yang oleh
Ivy Ledbetter Lee berasas ketulusan (candor) dan kebenaran (truth).

1. Publik internal yaitu orang-orang yang ada dalam lingkungan organisasi


meliputi seluruh karyawan termasuk pemegang saham perlu pendekatan psikologi
secara phisik karena mereka berada dalam tempat yang sama.
2. Publik external yakni orang-orang diluar organisasi yang tersebar secara
geografis,heterogen, anonim yang menerima pesan komunkasi baik melalui
pendekatan atau memerlukan komunikasi secara massa yang melibatkan media

Oleh sebab itu seorang humas harus memiliki keahlian komunikasi dua arah
yaitu dengan siapa berbicara, dimana, apa pesan yang ingin disampaikan dan
mudah ditangkap dengan hasil apa, selain kompetensi khusus dalam hal
berhubungan dengan media disertai tehnik-tehniknya yaitu kwalitas press release,
penyelenggaraan acara media dan lain lain.

Anda mungkin juga menyukai