Anda di halaman 1dari 9

JUDUL PAPER

“MEMBENTUK KEPERCAYAAN PUBLIK UNTUK MENINGKATKAN


CITRA SEBUAH PERUSAHAAN”

Disusun Oleh :
IMAM INDRAJAB MARWAN (152001013)
WALFAJRIN ABIDIN TALGU (152001031)
FAJAR (152001035)
ZAFARUDIN (152001033)
SINTA NOVRIANTI ERIK (152001046

Program Studi Ilmu Komunikasi


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Buton
2021
ABSTRAK

Menurut kami, yang harus dilakukan dalam praktisi PR ketika citra perusahaan
mengalami penurunan kepercayaan public adalah bagaimana PR harus mempunyai technical
skill dan managerial skill dalam mengembalikan kepercayaan public dan disamping itu PR juga
harus memiliki kemampuan dalam mengantisipasi, menghadapi atau menangani suatu penurunan
kepercayaan public terhadap citra perusahaan karena Kepercayaan dan citra yang baik di mata
masyarakat merupakan salah satu yang terpenting bagi eksistensi sebuah perusahaan. “ Pada era
persaingan sekarang ini, bukan publik yang membutuhkan perusahaan, tetapi perusahaan yang
butuh publik “Apabila kepercayaan dan citra perusahaan rusak di mata masyarakat, maka
perusahaan tersebut harus bersiap-siap untuk menghadapi krisis. Suatu perusahaan yang
mengalami permasalahan sudah dianggap selesai secara hukum, justru akan berdampak negative
dan akan terus berkepanjangan, serta tingkat kepercayaan atau citra masyarakat menjadi turun
secara tajam.

.
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, berbagai perusahaan, instansi,


atau lembaga baik swasta maupun negeri yang bergerak di berbagai bidang mulai
memperhatikan arti penting keberadaan Public Relations. Public Relations dianggap
sebagai suatu kegiatan yang akan memberikan masukan bagi pembangunan citra yang
baik di dalam ataupun di luar lembaga itu sendiri. Menyadari hal tersebut, setiap
perusahaan atau instansi mulai meletakkan Public Relations pada posisi yang strategis.
Public Relations merupakan suatu keharusan fungsional dalam rangka tugas
penyebaran informasi dan kebijakan. Pentingnya peran Public Relations menghasilkan
tingginya permintaan akan praktisi Public Relations yang profesional.

Di era globalisasi sekarang ini, sebuah profesi Public Relations harus memiliki
muatan standar yang jelas. Hal ini menjadi sangat penting terutama untuk profesi
Public Relation di organisasi pemerintahan atau swasta. Maka dari itu dalam
menjalankan fungsi Public Relations, Public Relations Officer dituntut untuk memiliki
empat kemampuan yaitu Pertama, memiliki kemampuan mengamati dan menganalisis
suatu persoalan berdasarkan fakta dilapangan, perencanaan kerja, komunikasi dan
mampu mengevaluasi suatu problem yang dihadapinya. Kedua, kemampuan untuk
menarik perhatian, melalui berbagai kegiatan publikasi yang kreatif, inovatif, dinamis,
dan menarik bagi publiknya sebagai target sasarannya. Ketiga, kemampuan untuk
mempengaruhi pendapat umum, melalui kekuatan Public Relations dalam merekayasa
pandangan atau opini publik yang searah dengan kebijakan organisasi/instansi yang
diwakilinya itu dalam posisi yang saling menguntungkan. Keempat, kemampuan
Public Relations menjalin suasana saling percaya, toleransi, saling menghargai, good
will dan lain sebagainya dengan berbagai pihak, baik publik internal maupun publik
eksternal.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan, dapat dirumuskan sebuah rumusan masalah
yakni : Langkah apa yang akan diambil oleh praktisi PR ketika citra perusahaan
mengalami penurunan kepercayaan public?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penelitian ini agar dapat mengetahui langkah apa yang akan diambil oleh praktisi
PR ketika citra perusahaan mengalami penurunan kepercayaan public.
PEMBAHASAN

Pengertian Public Relations (PR)

Menurut Ardianto (2004: 3)[3] Public Relatios (PR) adalah sebagai jembatan antara
perusahaan atau organisasi dengan publiknya, terutama tercapainya mutual
understanding (saling pengertian) antara perusahaan dengan publiknya. Pengertian lain dari
PR menurut Cutlip (2000: 6)[4] adalah fungsi manajemen yang membangun dan
mempertahankan hubungan baik dan bermanfaat antar organisasi dengan publik yang
mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. Jadi, PR itu merupakan
kedudukan dalam suatu perusahaan atau organisasi sebagai penghubung antar perusahaan
atau organisasi dengan publiknya

Pentingnya Public Relations

Sebuah survei yang diadakan oleh American Advertising Federation (AFF)


tentang 1.800 eksekutif bisnis. Para eksekutif diberi pertanyaan departemen mana yang
paling penting bagi keberhasilan perusahaan mereka. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
PR menduduki tingkat tiga teratas setelah pengembangan produk dan perencanaan
strategis, kemudian disusul oleh periklanan, penelitian dan pengembangan (Litbang), dan
hukum. Hal ini dapat dilihat dari tabel :

Nama Departemen Presentase

Pengembangan produk 29 persen

Perencanaan strategis 27 persen

Public relations 16 persen

Periklanan 10 persen

Penelitian dan pengembangan 4 persen


(Litbang)

Strategi keuangan 4 persen


Hukum 3 persen

Tabel 1

Sumber : buku Hubungan Media Konsep dan Aplikasi, 2008

Menurut Nurudin, 2008:5)[5] tabel diatas mengutkan bahwa PR menjadi


kegiatan yang sangat penting saat ini. Dalam konsep marketing kuno dikenalkan dengan
4P (product, price, place, dan promotion), tetapi dewasa ini 4P sudah banyak ditinggalkan
orang, tetapi saat ini diperkenalkan dengan 6P. Dua yang lain adalah power dan public
relations.

Tujuan Universal Public Relatios

Public Relations memiliki tujuan yang universal diantaranya, yaitu :

1. Menciptakan public understanding (pengertian publik). Pengertian belum berarti


persetujuan/penerimaan, dan persetujuan belum berarti penerimaan. Di sini public
memahami organisasi/perusahaan tersebut dalam masalah produk/jasa, aktivitas-
aktivitas, reputasi, perilaku manajemen, dsb.

2. Menciptakan public Confidence  (adanya kepercayaan publik terhadap perusahaan).

3. Menciptakan public Support (adanya unsur dukungan dari publik terhadap


perusahaan) baik itu dalam bentuk material maupun spiritual.

4. Menciptakan public Coorperation (adanya kerjasama dari publik terhadap


perusahaan).

Metode Public Relations dalam Menangani Krisis Kepercayaan dan Menurunnya Citra


Perusahaan

Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang berhasil mencapai cita-cita


dan tujuannya secara maksimal. Begitu pula dengan kerja praktisi PR yang bertugas
menangani krisis kepercayaan dan mengembalikan citra positif perusahaan dimana
praktisi PR ini bernaung. Untuk kelancaran jalannya proses pencapaian tujuan tersebut
dilakukan cara-cara penyelenggaraan kerja yang seefisien mungkin dengan mengingat
faktor tujuan, biaya, fasilitas, waktu, dan tenaga. Dengan kata lain bahwa PR
memerlukan metode kerja yang menjadi syarat mutlak untuk mencapai tujuan.
Metode pekerjaan PR ditekankan pada penelitian terhadap publik. Dari
penelitian disusun rencana kerja, kemudian dilaksanakan, lalu dilakukan evaluasi.
Menurut Rosady Ruslan dalam buku Metode Penelitian Public Relations dan
Komunikasi hal. 247 tahun 2006 proses pekerjaan PR dalam menangani krisis dan
menurunnya citra perusahaan dapat digambarkan sesuai tahapan tadi, yaitu :

1. Penelitian (Research)

Penelitian mempunyai peranan sangat penting sebagai kegiatan


pendukung dalam melaksanakan fungsi PR, baik untuk memperoleh data, fakta
lapangan mengenai citra perusahaan, persepsi, pandangan, dan opini public
secara akurat serta tanggapan khalayak sebagai target sebagai sasaran mengenai
kebikajsanaan, pelayanan, program kerja, aktivitas perusahaan.

Menurut Ann H. Barkelew, Senior Vise President of Fleishman-Hillard’s


Office, Amerika menjelaskan bahwa sangat pentingnya peranan penelitian untuk
mencapai kesuksesan atau efektivitas dalam pelaksanaan praktik PR

Secara ilmiah kita mengenal beberapa jenis penelitian : survey, case study,
activity analysis, content/document analysis, serta penelitian follow up. Semua
jenis penelitian tersebut dapat digunakan praktisi PR untuk mencapai tujuannya.

2. Perencanaan (Planning)

Setelah mendapatkan hasil laporan yang berupa data dan fakta dari
penelitian, PR kemudian menyusun rencana kerja. Dalam hal ini rencana kerja
disusun tidak berdasarkan pada keinginan yang dipaksakan dan irrasional.
Perencanaan yang baik bersifat rasional, flexible, dan berkelanjutan.

Tujuan dari perencanaan PR adalah :

1. Mengubah citra.
2. Membentuk citra baru.
3. Memperkenalkan perusahaan.
4. Meningkatkan community relatios.
5. Menentukan partisipasi pemimpin dalam kehidupan masyarakat (public
life).
6. Memberitahukan kegiatan penelitian.

Keberhasilan perencanaan tergantung pada keterampilan dan efisiensi


praktisi PR. Salah satu faktor yang bisa dijadikan tolak ukur keberhasilan dari
perncanaan tersebut adalah pembentukkan opini, sikap, dan citra.

3. Pelaksanaan (Action)
Pelaksanaan dilakukan setelah rencana yang matang mendapatkan
persetujuan dari semua pihak terkait. Pelaksanaan kerja merupakan kegiatan
operasional dalam melakukan apa yang telah direncanakan. Pengembalian
kepercayaan dan citra perusahaan dilakukan dengan menggabungkan tenaga
kerja, alat-alat, informasi, waktu, tempat, dan uang. Pelaksanaan ini dikatakan
sukses apabila tujuan telah tercapai. Dalam hal ini berbagai cara dan teknik
digunakan diantaranya yaitu pendekatan terhadap pegawai (internal public) dan
pendekatan kepada umum (eksternal public). Untuk mengebalikan kepercayaan
publik dan citra perusahaan diutamakan pendekatan kepada umum karena
menyangkut pandangan masyarakat secara luas.

4. Penilaian (Evaluation)

Penilaian ini tahap dimana pemeriksaan terhadap program dan rencana


yang dapat dilakukan. Tahap ini berguna untuk mengetahui permasalahan yang
harus diperhatikan lebih lanjut.

Salah satu contoh beberapa waktu lalu, citra, reputasi dan kepercayaan masyarakat
terhadap Jakarta International School (JIS) yang selama ini bagus, kini menjadi antiklimaks,
hancur berantakan. Di sekolah internasional itu terungkap kasus pelecehan seksual yang terjadi
pada murid JIS. Di awal kemunculan kasus, dalam waktu yang cukup lama, JIS mengambil
sikap untuk diam. Pihak JIS seperti tidak peduli dengan arus deras cercaan dan makian warga
bangsa dan warga dunia terhadap JIS. JIS tidak mampu menangani komunikasi krisis dengan
baik. Selama kasus mengemuka, media massa begitu bebas memberitakan kasus krisis yang
terjadi di JIS, tidak ada penanganan media, apalagi juru bicara yang representatif. Pada saat
TV masuk, tidak ada yang menghadapi TV dengan baik, sehingga mereka disebut menghindar
dan terkesan takut dan menutup-nutupi. Dalam kasus tersebut tentunya dibutuhkan
kemampuan Public Relations Officer yang handal, sehingga citra baik dari JIS dapat di
perolehnya kembali.

Berawal dari kasus itu, baik lembaga ataupun perusahaan tentunya membutuhkan
sumber daya manusia yang memiliki kapabilitas untuk secepatnya menangkap peluang pasar
dalam lingkungannya. Kecepatan (speed) merupakan kapabilitas kunci dalam mengembalikan
citra buruk serta melawan pesaing atau merespon serangan pesaing. Speed merupakan bagian
penting dalam keunggulan bersaing karena meningkatkan kemampuan dalam melayani
khalayak. Pentingnya peran Public Relations dan prospeknya yang cerah di masa depan juga
disadari oleh berbagai pihak, termasuk oleh berbagai instansi pendidikan. Sudah semakin
banyak sekolah yang membuka jurusan Public Relations. Pengetahuan yang mumpuni di
bidang Public Relations tentunya bermanfaat bagi perusahaan yang membutuhkan jasa Public
Relations profesional.
PENUTUP
Kesimpulan

Peran Public Relations sangat besar dalam penanganan krisis kepercayaan dan


penurunan citra perusahaan. PR ini mempunyai tujuan universal yaitu menciptakan public
understanding, public confidence, public support, public coorperation. Selain itu PR
mempunyai fungsi mengetahui secara pasti dan mengevaluasi pendapat umum yang
berkaitan dengan perusahaannya, menasehati para eksekutif mengenai cara-cara menangani
pendapat umum yang timbul, menggunakan komunikasi untuk mempengaruhi pendapat
umum.

Dalam peranannya, PR ini mempunyai metode untuk menangani krisis kepercayaan


dan menurunnya citra. Metode ini terdiri dari beberapa tahap yaitu penelitian (research),
perencanaan (planning), pelaksanaan (action), dan penilaian (evaluation).
DAFTAR PUSTAKA
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2012), hlm. 132.

Elvinaro Ardianto, Public Relations Suatu Pendekatan Praktis (Bandung: Pustaka Bani
Quraisy, 2004), hlm. 3.

 Elvinaro Ardianto dalam buku Public Relations hal.3 tahun 2004.

Rosady Ruslan dalam buku Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi hal. 247
tahun 2006.

Scott M Cutlip dalam buku Effective PR hal. 6 tahun 2000

Nurudin dalam buku Hubungan Media Konsep dan Aplikasi hal. 5 tahun 2008.

https://testanirwana.wordpress.com/2010/05/11/peran-public-relations-dalam-menangani-
krisis-kepercayaan-dan-menurunnya-citra-perusahaan/

Anda mungkin juga menyukai