Ditulis Oleh:
Hafsah A' Bidah
Dosen pengampu:
Dr. Fitri Kusumawati, M,Si
PONTIANAK
KALIMANTAN BARAT
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nya hingga
saat ini kita masih diberi umur dan kesehatan, terlebih penulis dapat menyelesaikan makalah akhir ini
dengan tepat lancar dan tepat waktu.
Makalah yang berjudul “Peran Public Relations dalam Menangani Krisis Kepercayaan dan
Menurunnya Citra Perusahaan” ini bertujuan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Menulis dan
Berpikir Ilmiah, selain itu tulisan ini berguna untuk memberikan informasi tentang Public Relations dan
media pembelajaran bagi masyarakat dan khusunya bagi penulis.
DAFTAR ISI
1. Latar Belakang
Kepercayaan dan citra yang baik di mata masyarakat merupakan salah satu yang terpenting bagi
eksistensi sebuah perusahaan. “ Pada era persaingan sekarang ini, bukan publik yang membutuhkan
perusahaan, tetapi perusahaan yang butuh publik “ (Ardianto, 2004: 3)[1]. Apabila kepercayaan dan citra
perusahaan rusak di mata masyarakat, maka perusahaan tersebut harus bersiap-siap untuk menghadapi
krisis. Suatu perusahaan yang mengalami permasalahan sudah dianggap selesai secara hukum, justru akan
berdampak negative dan akan terus berkepanjangan, serta tingkat kepercayaan atau citra masyarakat
menjadi turun secara tajam.
Sehubungan dengan masalah di atas, orang yang mempunyai peranan penting untuk
mengembalikan citra perusahaan yang baik adalah seorang Public Relations (PR) atau Humas. “ Seorang
PR tidak hanya harus mempunyai technical skill dan managerial skilldalam keadaan normal, tapi PR juga
harus memiliki kemampuan dalam mengantisipasi, menghadapi atau menangani suatu krisis kepercayaan
(crisis of trust) dan penurunan citra (lost of image) yang terjadi “ (Ruslan, 2006: 247)[2]. Selanjutnya
merupakan tantangan berat adalah pemulihan citra positif (recovery of image) masyarakat terhadap
kepercayaan perusahaan.
2. Perumusan Masalah
* Apa peran dari seorang PR dalam menangani krisis kepercayaan dan citra negatif perusahaan?
* Apa tujuan PR secara universal?
* Bagaimana metode PR untuk memulihkan krisis kepercayaan dan citra negatif perusahaan?
Tabel diatas menguatkan bahwa PR menjadi kegiatan yang sangat penting saat ini. Dalam konsep
marketing kuno dikenalkan dengan 4P (product, price, place, dan promotion), tetapi dewasa ini 4P sudah
banyak ditinggalkan orang, tetapi saat ini diperkenalkan dengan 6P. Dua yang lain adalah power dan
public relatios (Nurudin, 2008:5).
3. Public Relations dan Penanganan Krisis Kepercayaan Serta Turunnya Citra Perusahaan
Citra merupakan hal yang terpenting dari suatu perusahaan. Citra ini dengan sengaja diciptakan
agar memberikan nilai positif. Nilai positif sangat diperlukan bagi sebuah perusahaan untuk mendapatkan
kepercayaan dari publik agar eksistesnsi dari perusahaan dapat terus berlanjut. Saat terjadi krisis
kepercayaan dan menurunnya citra perusahaan, peran PR sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Untuk lebih
jelas mengetahui peran PR dalam menangani krisis kepercayaan dan menurunnya citra perusahaan ada
beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :
PENUTUP
1. Kesimpulan
Peran Public Relations sangat besar dalam penanganan krisis kepercayaan dan penurunan citra
perusahaan. PR ini mempunyai tujuan universal yaitu menciptakan public understanding, public
confidence, public support, public coorperation. Selain itu PR mempunyai fungsi mengetahui secara pasti
dan mengevaluasi pendapat umum yang berkaitan dengan perusahaannya, menasehati para eksekutif
mengenai cara-cara menangani pendapat umum yang timbul, menggunakan komunikasi untuk
mempengaruhi pendapat umum.
Dalam peranannya, PR ini mempunyai metode untuk menangani krisis kepercayaan dan
menurunnya citra. Metode ini terdiri dari beberapa tahap yaitu penelitian (research), perencanaan
(planning), pelaksanaan (action), dan penilaian (evaluation).
2. Saran
Citra perusahaan terletak pada praktisi PR. Sebaiknya praktisi PR bekerjasama dengan praktisi
lain secara koordinasi, integratif, antisipatif, dan solutif untuk menjaga citra perusahaan. Selain itu
praktisi PR harus tetap bertahan menjaga citra perusahaan dalam keadaan apapun.