Anda di halaman 1dari 44

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY.

S DENGAN MASALAH
PSIKOSOSIAL : GANGGUAN KONSEP DIRI

Oleh :

Gusti Putu Dian Septiani (20089014021)


Ni Wayan Juni Winata Sari (20089014026)
Ni Luh Putu Lia Kristina (20089014027)
Mang Trisma Destari (20089014028)
Kadek Suastini Nadila Furtuna (20089014046)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG

PRODI S1 KEPERAWATAN

2022
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan rasa syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa /
Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, kami menyambut baik atas
terselesaikannya tugas Askep dengan judul “Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Ny,S
Dengan Masalah Psikososial; Gangguan Konsep diri” yang mempunyai sebuah
peranan yang penting yang perlu untuk kita telaah bersama dalam Mata Kuliah
Keperawatan Jiwa.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca sebagai panduan dalam
pembelajaran. Meskipun demikian, masih banyak kekurangan dalam asuhan
keperawatan ini. Kritik dan saran dari segenap pembaca sangat kami harapkan
demi kesempurnaan tugas ini pada pembuatan yang akan datang.

Singaraja , 10 November 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
TINJAUAN TEORI ................................................................................................ 3
2.1 Definisi.................................................................................................. 3
2.2 Aspek - Aspek Konsep Diri .................................................................. 3
2.3 Komponen Konsep Diri ........................................................................ 4
2.4 Rentang Respon Konsep Diri ............................................................... 6
2.5 Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri ............................... 7
2.6 Faktor Resiko Konsep Diri. .................................................................. 9
BAB III ................................................................................................................. 10
ASUHAN KEPERAWATAN ................................................................................ 10
BAB IV ................................................................................................................. 39
PENUTUP ............................................................................................................. 39
4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 39
4.2 Saran ........................................................................................................ 39
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 40

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Konsep diri adalah semua bentuk kepercayaan, perasaan, dan
penilaian yang diyakini individu tentang dirinya sendiri dan
mempengaruhi proses interaksi sosial dengan lingkungan sekitar
(Pambudi, 2012). Gangguan konsep diri adalah suatu kondisi dimana
individu mengalami kondisi pembahasan perasaan, pikiran atau
pandangan dirinya sendiri yang negatif. (Muhith, 2015).
Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2016,
terdapat sekitar 60 juta orang terkena bipolar, 47,5 juta terkena dimensia,
35 juta orang terkena depresi, serta 21 juta terkena skizofrenia. Sedangkan
di Indonesia sendiri prevalensi ganggunan mental emosional dengan
gejala depresi dan kecemasan pada usia 15 tahun ke atas mencapai kurang
lebih 6,1% dari jumlah penduduk Indonesia (Widianti, 2018). Sedangkan
gangguan jiwa berat, seperti skizofrenia mencapai kurang lebih 400.000
orang atau sebesar 1,7 per 1.000 penduduk (Kemenkes RI, 2018).
Berdasarkan data dari rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Arif Zainuddin
Surakarta pasien penderita gangguan jiwa pada tahun 2012 berjumlah
26449 jiwa, 2013 berjumlah 28098 jiwa, 2014 berjumlah 29952 jiwa,
2015 berjumlah 35322 jiwa, 2016 berjumlah 38210 jiwa, 2017 berjumlah
43877 jiwa, 2018 berjumlah 2.146 jiwa, 2019 berjumlah 2.147 jiwa, serta
di tahun 2020 berjumlah 1.939 jiwa.
Menurut sekretaris jendral departemen kesehatan (Sekjen Depkes),
H. Syafii Ahmad, kesehatan jiwa saat ini telah menjadi masalah kesehatan
global bagi setiap negara termasuk indonesia.
Dengan demikian perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan
dalam menghadapi klien dengan gangguan konsep diri mampu
memberikan fungsi suportif berupa dukungan informasional, dukungan

1
penilaian, dukungan fisik dan dukungan emosional termasuk psikis
kepada klien dan dapat menyertakan keluarga dalam rencana perawatan
klien, membantu keluarga berprilaku terupetik yang dapat menolong
pemecahan masalah klien, dan memberikan Pendidikan kesehatan yang
berhubungan dengan masalah kesehatan jiwa, sehingga masalah kesehatan
jiwa khususnya gangguan konsep diri dapat teratasi dan dicegah.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa definisi dari konsep diri?
1.2.2 Apa saja aspek - aspek konsep diri?
1.2.3 Apa saja komponen konsep diri?
1.2.4 Bagaimana rentang respon dari konsep diri?
1.2.5 Apa saja faktor - faktor yang mempengaruhi konsep diri?
1.2.6 Apa saja faktor resiko konsep diri?
1.2.7 Bagaimana asuhan keperawatan pada gangguan konsep diri ?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Untuk mengetahui definisi dari konsep diri.
1.3.2 Untuk mengetahui aspek - aspek konsep diri.
1.3.3 Untuk mengetahui komponen kosep diri.
1.3.4 Untuk mengetahui rentang respon dari konsep diri.
1.3.5 Untuk mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi konsep diri.
1.3.6 Untuk mengetahui faktor resiko konsep diri.
1.3.7 Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada gangguan konsep diri.

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi
Konsep diri adalah konseptualisasi individu terhadap dirinya
sendiri. Konsep diri secara langsung memengaruhi harga diri dan
perasaan seseorang tentang dirinya sendiri (Sharma, 2017).
Perkembangan dan pengelolaan konsep diri dimulai pada usia muda dan
terus berlangsung sepanjang masa kehidupan. Dilaporkan ada
kecenderungan bahwa pria memiliki harga diri lebih tinggi dibanding
Wanita (Rutherford-Hemming et.al., 2019).
Konsep diri yaitu gambaran secara menyeluruh tentang diri
individu yang bersangkutan, dari konsep diri ini akan menentukan
bagaimana individu tersebut berperilaku dan merespon lingkungannya
(Situmorang, 2016)

2.2 Aspek - Aspek Konsep Diri


Konsep diri tersebut dapat dilihat dari beberapa aspek, aspek-aspek
dalam konsep diri (Nurhaini, 2018) mengemukakan aspek - aspek konsep
diri yaitu :
a) Aspek fisik
Merupakan penilaian seseorang terhadap segala sesuatu yang
dimilikinya. Seperti warna kulit, tinggi dan berat badan, tampan,
cantik, sedang, jelek, kondisi badan yang normat atau cacat,
b) Aspek sosial
Merupakan bagaimana peranan sosial yang dimainkan oleh
seseorang dan sejauh mana penilaian terhadap kerjanya. Contohnya
orang tua, teman, lingkungan sekolah.
c) Aspek moral

3
Merupakan nilai-nilai etika dan prinsip-prinsip yang memberi arti
dan arah bagi kehidupan seseorang.
d) Aspek psikis
Merupakan pikiran, perasaan, dan sikap individu terhadap dirinya
sendiri

2.3 Komponen Konsep Diri


Komponen Konsep Diri Konsep diri dapat digambarkan dalam
istilah rentang diri kuat sampai lemah atau positif sampai negatif yang
kesemuanya tergantung pada kekuatan individu dari kelima komponen
konsep diri (Stuart, 2013) :
a) Citra Tubuh
Citra tubuh adalah sikap individu terhadap tubuhnya baik disadari
atau tidak disadari meliputi persepsi masa lalu atau masa sekarang
mengenai ukuran dan bentuk, fungsi, penampilan dan potensi
tubuh. Citra tubuh sangat dinamis karena secara konstan berubah
seiring dengan persepsi dalam pengalaman-pengalaman baru.
Citra tubuh harus realistis karena semakin dapat menerima dan
menyukai tubuhnya individu akan lebih bebas dan merasa aman
dari kecemasan. Cara individu memandang diri mempunyai
dampak yang penting pada aspek psikologisnya. Individu yang
stabil, realistis dan konsisten terhadap citra tubuhnya akan
memperlihatkan kemampuan mantap ter hadap realisasi yang
akan memacu sukses di dalam kehidupan (Pardede & Laia, 2020).
b) Identitas diri
Kesadaran akan keunikan diri sendiri yang bersumber dari
penilaian dan observasi diri sendiri. Hal ini mencakup keutuhan
internal individu, konsistens individu tersebut sepanjang waktu
dan dalam berbagai situasi. Identitas menunjukan ciri khas
seseorang yang membedakannya dengan orang lain, tetapi
menjadikannya unik. Seseorang yang memiliki identitas yang

4
kuat akan memandang dirinya berbeda dengan orang lain, dan
tidak ada keduanya.
c) Peran diri
Peran adalah suatu pola sikap, nilai dan tujuan yang diharapkan
dari seseorang yang berdasarkan posisinya dimasyarakat.
Sementara untuk posisi tersebut merupakan identifikasi dari status
atau tempat seseorang. Setiap orang di- sibukkan oleh beberapa
peran yang berhubungan dengan posisi pada tiap waktu sepanjang
daur kehidupan. Harga diri yang tinggi merupakan hasil dari
peran yang memenuhi kebutuhan dan cocok dengan ideal diri
(Widyawati, 2020).
d) Ideal Diri
Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia
seharusnya bertingkah laku berdasarkan standar pribadi. Standar
dapat berhubungan dengan tipe orang yang diinginkan atau
sejumlah inspirasi, tujuan, nilai yang diraih. Idela diri akan
mewujudkan cita-cita atau pengharapan diri berdasarkan norma-
norma sosial di masyarakat tempat individu tersebut melahirkan
penyesuaian diri. Seseorang yang memiliki konsep diri yang baik
tentang ideal diri apabila dirinya mampu bertindak dan
berperilaku sesuai dengan kemampuan yang ada pada dirinya dan
sesuai dengan apa yang diinginkannya. Pembentukan ideal diri
dimulai pada masa kanak-kanak dipengaruhi oleh orang yang
penting pada dirinya yang memberikan harapan atau tuntutan
tertentu. Seiring dengan berjalannya waktu individu
menginternalisasikan harapan ter- sebut dan akan membentuk
dasar dari ideal diri. Pada usia remaja, ideal diri akan terbentuk
melalui proses identifikasi pada orang tua, guru dan teman. Pada
usia yang lebih tua akan dilakukan penyesuaian yang
merefleksikan berkurangnya kekuatan fisik dan perubahan peran
dan tanggung jawab (Dogra, 2017).

5
e) Harga Diri
Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai
dengan menganalisis seberapa banyak kesesuaian tingkah laku
dengan ideal dirinya. Harga dir diperoleh dari diri sendiri dan
orang lain yaitu dicintai, dihormati dan dihargai. Individu akan
merasa harga dirinya tinggi bila sering mengalami keberhasilan,
sebaliknya individu akan merasa harga dirinya rendah bila sering
mengalami kegagalan, tidak dicintai atau diterima lingkungan.
Frekuensi tujuan akan menghasilkan harga diri yang rendah atau
harga diri yang tinggi. Jika individu sering gagal, maka cenderung
harga diri rendah. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang
lain. Aspek utama adalah dicintai dan menerima penghargaan dari
orang lain (Keliat, 2015 dalam Pujiningsih, 2021).

2.4 Rentang Respon Konsep Diri


Konsep diri terdiri atas lima komponen yaitu perubahan dalam
citra tubuh, ideal diri, harga diri, peran, serta identitas. Rentang individu
terdapat konsep diri berfluktuasi sepanjang rentang respons konsep diri,
yu adaptif sampai maladaptif (Sharma, 2017).

Respons adaptif Respons maladaptif

Aktualisasi diri Konsep diri Harga diri Kerancuan Depersonalisasi


rendah identitas

Gambar Respons Konsep Diri


(Stuart dan Sudden dalam Sharma, 2017)

6
Keterangan:
a) Aktualisasi diri: pernyataan diri tentang konsep diri yang positif
dengan latar belakang pengalaman nyata yang sukses dan dapat
diterima.
b) Konsep diri positif: apabila individu mempunyai pengalaman yang
positif dalam beraktualisasi diri dan menyadari hal-hal positif
maupun yang negatif dari dirinya.
c) Harga diri rendah individu cenderung untuk menila dirinya negate
dan merasa lebih rendah dari orang lain.
d) Identitas kacau: kegagalan individu mengintegrasikan aspek-aspek
identitas masa kanak-kanak ke dalam kematangan aspek psiko-
sosial kepribadian pada masa dewasa yang harmonis.
e) Depersonalisasi: perasaan yang tidak realistis dan asing terhadap
diri sendiri yang berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta
tidak dapat membedakan dirinya dengan orang lain.

2.5 Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri


Faktor-faktor yang memengaruhi konsep diri adalah sebagai berikut
(Alfianto, 2021).

a) Tingkat Perkembangan dan Kematangan


Konsep diri terbentuk melalui proses belajar sejak masa
pertumbuhan se seorang manusia dari kecil hingga dewasa.
Pengalaman, pola asuh serta perlakuan orang tua serta
lingkungannya turut memberikan pengaruh terhadap pembentukan
konsep diri. Sikap atau respons dari orang tua dan lingkungannya
akan menjadi bahan informasi bagi anak untuk menilai siapa
dirinya.

7
b) Budaya
Pada usia anak-anak nilai akan diadopsi dari orang tua, kelompok,
dan lingkungannya. Orang tua yang bekerja seharian akan
membawa anak lebih dekat pada lingkungannya.

c) Sumber Eksternal dan Internal


Kekuatan dan perkembangan pada individu sangat berpengaruh
terhadap konsep diri. Pada sumber internal, misalnya orang yang
humoris koping individunya lebih efektif. Sumber eksternal,
misalnya adanya dukungan dari masyarakat dan ekonomi yang
kuat.

d) Pengalaman Sukses dan Gagal


Ada kecenderungan bahwa riwayat sukses akan meningkatkan
konsep diri, demikian pula sebaliknya.

e) Stresor
Stresor dalam kehidupan, misalnya perkawinan, pekerjaan baru,
ujian, dan ketakutan. Jika koping individu tidak adekuat maka akan
menimbulkan depresi, menarik diri, dan kecemasan.

f) Usia dan Trauma


Usia tua akan memengaruhi persepsi seseorang terhadap dirinya.
Semakin cukup umur, tingkat kematangan serta kekuatan seseorang
akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Dari segi
kepercayaan masyarakat. seseorang yang lebih dewasa akan lebih
mudah dipercaya daripada orang yang belum cukup tinggi
kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan
kematangan jiwanya. Makin tua umur seseorang makin konstruktif
dalam menggunakan koping terhadap masalah yang dihadapi.
Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan akan mengubah

8
perilaku seseorang dalam menghadapi lingkungan di sekitarnya,
seseorang akan cenderung tertutup dan koping terhadap masalah
tidak efektif dikarena kan kurangnya komunikasi dengan orang
lain.

g) Pendidikan
Faktor pendidikan seseorang sangat menentukan kecemasan, klien
dengan pendidikan tinggi akan lebih mampu mengatasinya dan
menggunakan

h) Status Perkawinan.
Seseorang yang telah menikah akan lebih mempunyai rasa percaya
diri serta ketenangan dalam melakukan kegiatan, karena mereka
pernah mengalami menjadi bagian dari keluarga maupun sebagai
anggota masya rakat, sehingga diharapkan dapat memahami
keberadaannya.

2.6 Faktor Resiko Konsep Diri.


Faktor risiko yang menyebabkan gangguan konsep diri, yaitu sebagai
berikut (Siregar et.al., 2021).

a) Gangguan identitas diri: perubahan perkembangan, trauma, jenis


kelamin, dan budaya.
b) Gangguan citra tubuh (body image) hilangnya bagian tubuh,
perubahan perkembangan, dan kecacatan.
c) Gangguan harga diri: hubungan interpersonal yang tidak harmonis,
kegagalan perkembangan, kegagalan mencapai tujuan hidup dan
ke-gagalan dalam mengikuti aturan moral.
d) Gangguan peran: kehilangan peran, peran ganda, dan ketidakmam
puan dalam mengikuti aturan moral
e) Gangguan ideal diri: kehilangan harapan, keinginan, dan cita-cita

9
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA PADA KLIEN NY.S

DENGAN MASALAH PSIKOSOSIAL : GANGGUAN KONSEP DIRI

DI RUANG DARMAWANGSA RUMAH SAKIT JIWA PROPINSI BALI

DI BANGLI

TANGGAL 14 NOVEMBER 2022

I. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 14 November 2022 di ruang
Darmawangsa RSJ Provinsi Bali, dengan sumber data yaitu dari klien, perawat
ruangan, catatan medik, pemeriksaan fisik dan observasi.

1. Identitas Pasien
Ruang rawat : Darmawangsa

Inisial : Ny. S

Umur : 20 Tahun

Pekerjaan : Mahasiswa

Tanggal masuk : 10 November 2022

No R.M : 190***

Status : Belum Menikah

Pendidikan : Pelajar

10
2. Alasan Masuk
a) Keluhan Utama Saat MRS
Jelaskan : Klien merasa dirinya tidak berguna dan sering sendiri dan
sering berpikir hal-hal yang negative pada dirinya. Ketika
pertama kali masuk kerumah sakit klien sempat marah-marah
kepada orang tuanya. Dan klien juga tidak pernah mau mandi,
ketika klien disuruh mandi klien marah-marah.

b) Keluhan Utama Saat Pengkajian


Jelaskan : Klien merasa bahwa dirinya tidak berguna.

c) Riwayat Penyakit
Jelaskan : Perawat ruangan mengatakan klien pertama kali masuk RSJ.

3. Faktor Predisposisi
1) Pernah mengalami gangguan jiwa masa lalu
 Ya
✓ Tidak
Jelaskan : Klien sebelumnya tidak mengalami gangguan jiwa di masa lalu.

2) Pengobatan sebelumnya?
 Berhasil
 Kurang berhasil
 Tidak berhasil
Jelaskan : Klien sebelumnya belum pernah melakukan pengobatan.

3) Penolakan Dari Lingkungan


 Ya
✓ Tidak
Jelaskan : Klien mengatakan tidak mendapatkan penolakan dari lingkungan
tetapi klien mengatakan bahwa klien tidak disukai oleh teman-

11
temannya di sekolah.

4) Trauma
Usia
Trauma Pelaku Korban Saksi
(th)

Aniaya Fisik

Aniaya Seksual

Penolakan 7 Th Teman Ny. S Keluarga

Kekerasan dalam keluarga

Tindakan kriminal

Jelaskan : Perawat ruangan mengatakan pada saat SD sampai SMA klien


mendapat penolakan dari teman-temannya. Klien merasa
dikucilkan karena orang tuanya berpisah, sehingga pasien menjadi
depresi dan tidak mau berinteraksi dengan orang lain.

5) Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?


 Ya
✓ Tidak
Hubungan dengan : Tidak ada
keluarga
Gejala : Tidak ada

Riwayat pengobatan : Tidak ada

6) Adakah pengalaman masa lalu yang menyakitkan?

12
Jelaskan : Klien mengatakan setiap dia sekolah selalu di bully
oleh teman-temannya karena orang tuanya berpisah.

Masalah Keperawatan : Harga diri rendah

4. Faktor Presipitasi
Jelaskan : Klien mengaku tidak disukai oleh teman-temannya,
klien merasa tersisihkan.

Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

5. Pemeriksaan Fisik
1) Tanda Vital
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 90 x/mnt
Suhu : 36,7 oC
Respirasi : 18 x/mnt
2) Ukuran
Berat Badan : 55 Kg
TB : 162 cm
3) Keluhan fisik
Jelaskan : Klien mengatakan tidak ada keluhan fisik

Masalah Keperawatan : Tidak Ada

6. Psikososial
1) Genogram

13
: Perempuan

: Laki-laki

: Meninggal

: Orang tinggal
serumah

: Orang terdekat
dengan pasien

: Klien

: Cerai atau putus

Jelaskan : Klien mengatakan bahwa dirinya adalah anak tunggal, orang tuanya
berpisah sejak klien berusia 8 tahun, klien tinggal bersama ayahnya
namua ayahnya meninggal 3 tahun yang lalu karna kecelakaan lalu
lintas.

2) Konsep Diri
a) Citra Diri
Jelaskan : Klien mengatakan tidak ada masalah dengan citra
tubuhnya..............................................................................................

b) Identitas Diri
Jelaskan : Klien mengatakan namanya Ny.S umur 20th, seorang mahasiwa.
Klien adalah seorang anak tunggal , orang tuanya berpisah sejak
klien masih berusia 8th. Klien tidak mau berinteraksi dengan orang
lain karena merasa malu dengan teman-temannya.

c) Peran diri
Jelaskan : Selama dirumah klien berperan sebagai anak, berbakti dengan
orang tua, ketika di rumah sakit jiwa berperan sebagai salah satu
pasien di ruang darmawangsa rumah sakit jiwa provinsi Bali.

14
d) Ideal diri
Jelaskan : Pasien mengatakan ingin segera pulang

e) Harga Diri
Jelaskan : Klien mengatakan merasa tidak percaya diri, menarik diri karena
takut di tolak oleh teman-temannya.

Masalah Keperawatan : Gangguan konsep diri : harga diri


rendah................................................................................
..........................................................................................
3) Hubungan Sosial
a) Orang yang berarti
Jelaskan : Saat dirumah klien mengatakan dekat dengan ayahnya,
sedangkan saat ini ayahnya sudah meninggal karena kecelakaan.
saat di RS klien mengatakan tidak mempunyai teman dekat
dikamar dan pasien tidak pernah berinteraksi atau mengobrol
dengan teman sekamarnya

b) Peran serta dalam kehidupan masyarakat/kelompok


Jelaskan : Saat di rumah klien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan
kelompok atau masyarakat di lingkungan. Saat di RS klien
mengikuti kegiatan harian seperti: senam dan bersih-bersih.

c) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain


Jelaskan : Saat di RS klien mengatakan merasa malu untuk berbicara
dengan teman sekamar karena tidak tahu ingin berbicara apa saat
dirumah klien mengatakan kesulitan untuk mengajak bicara
dengan orang lain karena malu.

Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

15
4) Spiritual
a) Nilai dan keyakinan
Jelaskan : Klien mengatakan beragama Hindu, saat di Rumah sakit jiwa klien
mengatakan jarang sembahyang karena lupa

b) Kegiatan ibadah
Jelaskan : klien mengatakan jarang beribadah

Masalah Keperawatan : Distress Spiritual

7. Status Mental
1) Penampilan
✓ Tidak rapi
 Penggunaan pakaian yang tidak sesuai
 Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan : Kurang rapi klien kotor Klien mengaku berusia 20th tahun, klien
bersikap labil, cara berpakaian, bau menyengat, kuku klien kotor,
timbul kerak dikuku klien, dan makan blepotan.

Masalah Keperawatan : Defisit perawatan diri

2) Pembicaraan
 Cepat  Keras ✓ Gagap  Inkoheren
 Apatis ✓ Lambat  Membisu  Tidak mampu memulai
 Kecil pembicaraan

Jelaskan : Klien berbicara lambat, volume pelan, jumlah sedikit karakternya


kata-kata bersambung, klien gagap ketika berbicara

Masalah Keperawatan : Gangguan komunikasi verbal

3) Aktivitas motorik
Penurunan

16
 Hipokinesia  Sub Stupor  Katalepsia  Flesibilitas
Katatonik serea

Peningkatan

 Hiperkinesia  Gaduh gelisah  Tremor  Konfulsif


katatonik
 Grimase
 TIK

Jelaskan : Klien tidak mau berinteraksi, banyak diam, dan menyendiri reaksi
pasien terhadap lingkungan berkurang, gerakan dan aktifitas lambat
pasien mempertahankan posisi badan secara kaku. Klien tampak
jarang menunjukkan perhatian pada lingkungan dan muka tanpa
mimik.....................................................................................................

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah........................................................

4) Alam perasaan
✓ Sedih ✓ Khawatir  Ketakutan
 Putus asa  Gembira berlebihan

Jelaskan : Klien tampak sedih saat menceritakan keluarganya dan tanpak


kwatir ketika banyak orang menghampirinya.
.....................................................................................................

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

17
5) Afek dan emosi
 Adekuat  Inadekuat  Datar/dangkal  Tumpul
✓ Labil  Anhedonia  Kesepian  Euforia
 Ambivalensi  Apatis  Marah  Cemas

Jelaskan : Karena saat pengkajian mood klien sering berubah-ubah, terkadanag


membaik dan tidak bisa diajak
berinteraksi.............................................................................................

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

6) Interkasi selama wawancara


 Bermusuhan ✓ Kontak mata berkurang  Gagap
 Tidak kooperatif  Defensif  Membisu

Jelaskan : Klien selama interaksi kontak mata kurang, klien tidak mampu
memulai pembicaraan, klien tidak menatap lawan
bicaranya.......................................................................................

Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

7) Persepsi
 Pengecapan  Perabaan  Penghidu
 Pendengaran  Penglihatan

Jelaskan : Klien mengatakan tidak mengalami halusinasi maupun ilusi


……………………………………………………………………........
................................................................................................................
................................................................................................................

18
....................................................................................................

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

8) Arus pikir
✓ Koheren  Inkoheren  Sirkumtansial
 Tangensial  Asosiasi longgar  Flight of idea
✓ Blocking  Perseverasi  Logorea

Jelaskan : Klien berbicara sesuai dengan yang terjadi, pembicaraan klien


terhenti secara tiba-tiba tanpa ada faktor eksternal, kemudian
beberapa lama kemudian melanjutkan kembali pembicaraannya. Dan
klien sukar berbicara dengan orang lain

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

9) Isi pikir
 Obsesi  Dipersonalisasi ✓ Pikiran magis
 Fobia  Ide yang terkait  Hipokondria
Waham

 Agama  Nihilistik  Curiga  Kontrol


 Somatik ✓ Sisip pikir  Kebesaran pikir
 Siar pikir

Jelaskan : klien merasa tidak cocok dan tidak pantas untuk bergaul dengan
orang lain dan klien meyakini bahwa ucapak teman-temannya
terhadap dirinya itu benar, klien tidak bisa seperti teman-temannya
karna klien tidak memiliki keluarga yang lengkaps eperti teman-

19
temannya………………………………………………………………
………………………………………………………………………...

Masalah Keperawatan : Harga diri rendah

10) Bentuk Pikir


✓ Realistik  Non Realistik

Jelaskan : Klien mengatakan sesuai realistik yang terjadi pemikiran yang logis
atau masuk akal berdasarkan kenyataan................................................

Masalah Keperawatan :Tidak ada masalah


........................................................................................
.....................................................................................

11) Tingkat kesadaran


 Bingung  Stupor  Disorientasi orang
 Sedasi  Disorientasi waktu  Disorientasi tempat

Jelaskan : Waktu: Klien mengetahui tanggal, bulan dan tahun


Tempat: klien mengetahui bahwa saat ini berada di rumah sakit jiwa
Orang: klien mampu mengenal dirinya dan susah mengenal orang
lain

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

12) Memori

20
 Gangguan daya ingat jangka panjang  Gangguan daya ingat
saat ini
 Konfabulasi
 Gangguan daya ingat jangka pendek

Jelaskan : Klien mengatakan mengingat keluarganya klien mengatakan bahwa


dia berada dirumah sakit jiwa dan klien mengingat kejadian kejadian
awal dibawa dirumah sakit jiwa

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

13) Tingkat konsentrasi dan berhitung


 Mudah beralih  Tidak mampu berkonsentrasi
 Tidak mampu berhitung sederhana

Jelaskan : Konsentrasi klien tidak mudah beralih dan Klien mampu berhitung
1 - 20. Mampu berhitung penjumlahan misalnya 2+2=4, 5+5=10.
Mampu menghitung perkalian misalnya 2x1=2, 3x1=3

…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

14) Kemampuan penilaian


✓ Gangguan ringan  Gangguan bermakna

21
Jelaskan : Klien mengatakan ketika ia ditolak oleh lingkungan klien langsung
terdiam diri dikamar

…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………

Masalah Keperawatan : Isolasi social

15) Daya tilik diri


 Mengingkari penyakit yang diderita
✓ Menyalahkan hal-hal diluar dirinya

Jelaskan : Klien mengatakan bahwa ia menyadari penyakit yang diderita


dimana klien mengatakan bahwa penyakitnya adalah gangguan jiwa
yang menyebabkan klien tidak ingin bergaul dengan orang lain

Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

8. Kebutuhan Perencanaan Pulang


1) Makan dan minum
 Bantuan Minimal  Bantuan Total ✓ Mandiri

Jelaskan : Klien makan dan minum secara mandiri


................................................................................................................
................................................................................................................
..................................................................................................

Masalah Keperawatan :Tidak ada masalah


........................................................................................

22
.....................................................................................
2) BAB dan BAK
 Bantuan Minimal  Bantuan Total ✓ Mandiri

Jelaskan : Klien melakukan BAB dan BAK secara mandiri


................................................................................................................
................................................................................................................
............................................................................................................

Masalah Keperawatan :Tidak ada masalah


........................................................................................
.....................................................................................

3) Mandi
 Bantuan Minimal  Bantuan Total ✓ Mandiri

Jelaskan : Klien mandiri saat mandi


................................................................................................................
................................................................................................................
............................................................................................................

Masalah Keperawatan :Tidak ada masalah


........................................................................................
.....................................................................................

4) Istirhat tidur
Jelaskan : Klien selalu tidur sesuai jadwal yang diatur oleh perawat
....................................................................................................................
.................................................................................................................

5) Penggunaan obat
 Bantuan Minimal  Bantuan Total ✓ Mandiri

Jelaskan : Pasien mandiri saat penggunaan obat


................................................................................................................
................................................................................................................

23
............................................................................................................

Masalah Keperawatan :Tidak ada masalah


........................................................................................
.....................................................................................
6) Pemeliharaan kesehatan
Jelaskan : Klien mengatakan rajin minum obat
................................................................................................................
................................................................................................................
7) Aktifitas dirumah
Jelaskan : Klien sering bermain dengan boneka yang ada dikamarnya dan
membaca buku-buku novel
................................................................................................................
................................................................................................................
8) Aktifitas diluar rumah
Jelaskan : Klien tidak melakukan aktivitas diluar rumah karna takut akan
bullyan dari teman-temannya sekitar rumahnya
................................................................................................................
.............................................................................................................

9. Mekanisme Koping
Adaptif Maladaptif

✓ Bicara dengan orang lain  Minum alkohol


 Mampu menyelesaikan masalah ✓ Reaksi lambat/berlebihan
 Teknik relokasi  Bekerja berlebihan
 Aktivitas konstruktif ✓ Menghindar
 Olahraga  Mencederai diri
 Lainnya ........................................  Lainnya..................................

Jelaskan : Terlihat lebih dominan “maladaptive” pada mekanisme koping klien

24
Masalah Keperawatan :Isolasi Sosial

10. Masalah Psikososial Dan Lingkungan


Masalah dengan dukungan kelompok
Jelaskan : Klien mengatakan sulit untuk berinteraksi dengan orang lain
..................................................................................................................
..................................................................................................................

Masalah berhubungan dengan lingkungan


Jelaskan : Klien mengatakan memiliki masalah yang berhubungan dengan
lingkungnya, klien menarik diri tidak mau berinteraksi dengan
lingkungan sekitar
..................................................................................................................

Masalah dengan pendidikan


Jelaskan : Klien mengatakan saat berada dibangku kuliah klien ditolak dengan
teman-temanya karena orang tua klien berpisah.
.................................................................................................................

Masalah dengan perumahan


Jelaskan : Klien mengatakan tidak ada masalah dengan perumahan, klien
mengatakan tinggal bersama ayahnya namun ayahnya meninggal karna
kecelakaan
..................................................................................................................
..................................................................................................................

Masalah dengan ekonomi


Jelaskan : Klien mengatakan tidak ada masalah dengan ekonominya
..................................................................................................................
..................................................................................................................

25
..............................................................................................................

Masalah dengan pelayanan kesehatan


Jelaskan : Keluarga klien mengatakan tidak pernah ada masalah dengan
pelayanan kesehatan
..................................................................................................................
..................................................................................................................

Masalah lainnya
Jelaskan : Tidak ada masalah lainnya
..................................................................................................................
..................................................................................................................

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah


..........................................................................................
.......................................................................................

11. Pengetahuan
✓ Penyakit jiwa  Sistem pendukung
 Faktor presipitasi  Penyakit fisik
 Koping  Obat-obatan
 Lainnya ........................................

Masalah Keperawatan : Harga diri rendah

12. Aspek Medik


1) Diagnosa Medik a. : Axis I : F20.2, Skizofrenia katatonik

b. Axis II : Pendiam, tertutup

26
c. Axis III : Tidak ditemukan

d. Axis IV : Masalah psikososial dan lingkungan


lainnya

e. Axis V : 30-21

2) Terapi Medik a. :Trif luop erazine 5mg : (1-0-1-0)

b. Lorazapa 2mg : (1-0-1-0)

c. Olazapin 10mg : (0-0-1-0)

d. Depakote 250mg : (0-0-1-0)

13. Analisa Data

No Data subyektif Data Objektif Kesimpulan

1 2 3 4

1. - Pasien pernah kehilangan - Pasien tampak Harga diri


orang terdekat yaitu kontak mata rendah kronis
ayahnya, klien pernah kurang
mengalami penolakan saat
SD-SMP - Pasien tampak
ekspresi wajah
- Pasien merasa tidak malu
mempunyai teman dekat
dan tidak ada harapan - Pasien tampak
punya teman sering menunduk
saat berinteraksi
- Pasien mengatakan malu
berinteraksi dengan orang - Pasien tampak
lain dan tidak berguna banyak diam,
menyendiri dan
- Pasien merasa tidak berbicara
memiliki kelebihan atau seperlunya
kemampuan positif
- Pasien merasa sulit
konsentrasi dan sulit

27
mengungkapkan

1. Rumusan masalah
1. Isolasi sosial
2. Harga diri rendah kronis
3. Koping individu inefektif

2. Pohon Masalah

Isolasi sosial
Effect
Menarik diri

Harga diri rendah kronis Care Problem

Koping Individu Cause

Respon pasca trauma

28
Bangli, 14 November 2022
Mahasiswa,

Kelompok 2
...................................................................
NIM.
I. Diagnosa Keperawatan
1. Harga diri rendah kronis (D.0086)

II. Perencanaan
1. Diagnosa Prioritas (Core Problem)
Harga diri rendah kronis (D.0086)

..........................................................................................................................

29
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Inisial Klien : Ny. S


Ruangan : Darmawangsa
No.RM : 190xxx

Diagnosa Rencana Tindakan Keperawatan


Hari, tgl,
Keperawatan Paraf
jam SLKI SIKI Rasional
(SDKI)
Harga Diri Harga diri (L.09069) Manajemen perilaku Observasi
Rendah (I. 12463) - Dengan
Setelah dilakukan asuhan
Kronis keperawatan selama 3 x 24 Observasi mengidentifikasi
(D.0086) jam . diharapkan harga diri - Identifikasi harapan pasien bisa untuk
rendah kronik teratasi untuk mengendalikan mengetahui seberapa
dengan kriteria hasil : perilaku besar harapan pasien
untuk mengendalikan
- Penilaian diri positif
meningkat perilaku

- Perasaan memiliki Terapeutik Terapeutik


kelebihan atau - Diskusikan tanggung - Dengan
kemampuan positif
jawab terhadap perilaku mendiskusikan
meningkat
tanggung jawab agar
- Penerimaan penilaian harapan
positif terhadap diri pasien,mempunyai

30
sendiri meningkat tanggung jawab atas
diri sendiri
- Minat mencoba hal baru
meningkat
- Jadwalkan kegiatan - Dengan
- Berjalan menampakkan terstruktur menjadwalkan
wajah meningkat kegiatan agar pasien
- Postur tubuh mengikuti kegiatan
menampakkan wajah secara teratur
meningkat
- Ciptakan lingkungan dan - Dengan lingkungan
- Perasaan malu menurun
kegiatan perawatan dan perawatan yang
- Perasaan bersalah konsisten setiap dinas konsisten pasien
menurun dapat melakukan
- Perasaan tidak mampu kegiatan dan
melakukan apapun perawatan dengan
menurun nyaman dan teratur

- Meremehkan
- Tingkatkan aktivitas - Dengan
keamampuan mengatasi
masalah menurun fisik sesuai kemampuan Meningkatkan dapat
membuat pasien
beraktifitas dan
mempunyai kegiatan

31
- Bicara dengan nada - Dengan bicara rendah
rendah dan tenang dan tenang membuat
pasien lebih berani
berbicara

- Beri penguatan positif - Dengan penguatan


terhadap keberhasilan Positif membuat
mengendalikan perilaku pasien menjadi lebih
semangat

32
IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN

Inisial Klien :Ny.S


Ruangan : Darmawangsa
No. R.M :190xxx

Diagnosa
Hari, tgl, jam Implementasi Keperawatan Respon (Evaluasi Formatif) Paraf
Keperawatan
Senin, 14/11 Harga Diri 1. Mengidentifikasi harapan S: klien mengatakan namanya
2022 Rendah Kronis untuk mengendalikan … biasa dipanggi …
(D.0086) perilaku O:
2. Mendiskusikan tanggung
Pukul: 10.00 jawab terhadap perilaku − Tidak ada kontak mata saat
3. Menjadwalkan kegiatan diajak bicara
terstruktur − Espresi wajah datar
4. Menciptakan lingkungan
dan kegiatan perawatan − Selalu menyendiri
konsisten setiap dinas − Susah diajak bicara
5. Meningkatkan aktivitas
fisik sesuai kemampuan − Menghindar saat diajak
bicara
6. Melakukan pembicaraan
dengan nada rendah dan A : Ganguan konsep diri belum
tenang teratasi, klien belum bisa
7. Memberi penguatan melakukan bina hubungan

33
positif terhadap saling percaya
keberhasilan
P: Lanjutkan sp 1
mengendalikan perilaku

34
Selasa, 15/11 Harga Diri 1. Mengidentifikasi harapan S:Klien mengatakan tidak
2022 Rendah Kronis untuk mengendalikan mau diganggu
(D.0086) perilaku O:
2. Mendiskusikan tanggung
Pukul: 10.00 jawab terhadap perilaku − Tidak ada kontak mata saat
3. Menjadwalkan kegiatan diajak bicara
terstruktur − Ekspresi wajah datar
4. Menciptakan lingkungan
dan kegiatan perawatan − Selalu menyendiri
konsisten setiap dinas − Susah diajak bicara
5. Meningkatkan aktivitas
fisik sesuai kemampuan − Menghindar saat diajak bicara
6. Melakukan pembicaraan A:Gangguan Konsep diri harga
dengan nada rendah dan diri rendah
tenang
P:Lanjutkan sp1
7. Memberi penguatan
positif terhadap
keberhasilan
mengendalikan perilaku
Rabu, 16/11 Harga Diri 1. Mengidentifikasi harapan S:Klien mengatakan tidak
2022 Rendah Kronis untuk mengendalikan mau diganggu
(D.0086) perilaku O:
2. Mendiskusikan tanggung
Pukul: 10.00 jawab terhadap perilaku − Tidak ada kontak mata saat

35
3. Menjadwalkan kegiatan diajak bicara
terstruktur
− Ekspresi wajah datar
4. Menciptakan lingkungan
dan kegiatan perawatan − Selalu menyendiri
konsisten setiap dinas
− Susah diajak bicara
5. Meningkatkan aktivitas
fisik sesuai kemampuan − Menghindar saat diajak bicara
6. Melakukan pembicaraan
A:Gangguan Konsep diri harga
dengan nada rendah dan diri rendah
tenang
7. Memberi penguatan P:Lanjutkan sp1
positif terhadap
keberhasilan
mengendalikan perilaku

36
EVALUASI SUMATIF/
CATATAN PERKEMBANGAN

Inisial Klien : Ny.S


Ruangan : Darmawangsa
No. R.M : 190xxx

Hari, tgl, Evaluasi Sumatif


Diagnosa keperawatan Paraf
jam (SOAP)
Kamis, Harga Diri Rendah Kronis S:Klien mengatakan ingin pulang
17/11 (D.0086)
O:
2022
− Tidak ada kontak mata saat diajak bicara
− Ekspresi wajah datar
Pukul:
10.00 − Selalu menyendiri
− Susah diajak bicara
− Menghindar saat diajak bicara
A:Gangguan Konsep diri harga diri rendah
P:Lanjutkan sp1

37
38
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Gangguan konsep diri adalah suatu kondisi dimana individu
mengalami kondisi pembahasan perasaan, pikiran atau pandangan dirinya
sendiri yang negatif. Konsep diri merupakan semua pikiran, keyakinan,
dan kepercayaan yang membuat seseorang mengetahui siapa dirinya dan
memengaruhi hubungannya dengan orang lain. Komponen konsep diri
terdiri dari 5 komponen yaitu : Gambaran diri, Ideal diri, Harga diri, Peran,
Identitas diri.
Konsep diri bukan merupakan suatu hal yang dibawa sejak lahir
tetapi dipelajari sebagai hasil dari pengalaman unik individu dengan:
dirinya sendiri, orang terdekat serta dengan realitas yang terjadi
disepanjang kehidupannya.

4.2 Saran
Kami sadar bahwa penulisan ini masih banyak kekurangan, baik
dari tulisan maupun bahasa yang kami sajikan. Oleh karena itu kami
berharap untuk kritik dan saran yang membangun agar kami dapat
membuat askep lebih baik lagi dan semoga askep ini bisa bermanfaat bagi
kita semua.

39
DAFTAR PUSTAKA

Ackley, B. J. , L. G. B. , & M. M. B. F. (2017). Nursing Diagnosis Handbook An


Evidence-Based Guide to Planning Core 11 Ed. St. Louis Elsevier .
Aini, N. (2018). Teori Model keperawatan Beserta Aplikasinya dalam Keperawatan .
Universitas Muhamad Malang.
Alfianto, A. (2021). Buku Pratikum Asuhan Keperawatan Jiwa. Literasi Nusantara.
Berman, A. , S. S. & F. G. (2016). Kozier & Erb’s Fundamentals of Nursing (10 th
ed.). USA Pearson Education.
Carpemito-Moyet, L. J. (2013). Nursing Diagnosis Application to Clinical Practice
14th Ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Delys, M. (2019). Asuhan Keperawatan Jiwa pada Tn.Q Dengan harga Diri rendah Di
Ruang Bangau Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodinigrat Lawang. Jurnal
Universitas Muhammadiyah.
Dogra, N. (2017). Nursing in Child and Adolescent Mental Health. Open University
Press.
Dougherty, L. & L. S. (2015). Manual of Clinical Nursing Procedures (9th ed.). UK:
The Royal Marsden NHS Foundation Trust.
Herdman, T. H. , & K. S. (2014). Nursing Diagnosis Definitions and Classification
2015-2017. 10th Ed. Oxford: Wiley Blackwell. .
Muhith, A. (2015). Pendidikan Keperawatan Jiwa Teori dan Aplikasi. ANDI.
Newfield, S. A. , H. M. D. , T. D. S. , S. K. L. , M. P. J. (2012). Cox’s Clinical
Applications of Nursing Diagnosis Adult, Child, Women’s, Mental Health,
Gerontic, and Home Health Considerations. 6th Ed. Philadelphia: F.A. Davis
Company.
Pardede, J. A. & L. B. (2020). Decreasing Symptoms of Risk of Violent Behavior in
Schizophrenia Patients Through Group Activity Therapy. Jurnal Ilmu
Keperawatan Jiwa, 3(3), 291–300.
Pinquart, M. M. (2013). Self-esteem of children and adolescents with chronic alness: a
meta-analysis. (Vol. 39). Child: Care, Health & Development.
Pony, A. G. & P. P. A. (2014). Nursing Skills & Procedures (8 ed.). St Louis Elsevier.
Pujiningsih, E. (2021). Keperawatan Kesehatan Jiwa. Guepedia.
Sharma. (2017). Potter and Perry’’s Fundamentas Of Nursing: Second South Asia
Edition. Elsevier Health Sciences.

40
Siregar, I. , R. F. , & S. A. F. Q. (2021). Therapeutic Com munication Strategies in
Nursing Process of Angry, Anxious, and Fearful Schizophrenic Patients. British
Journal of Nursing Studies, 1(1), 13–19.
Stuart, G. W. (2013). Buku Saku Keperawatan Jiwa. EGC.
Widyawati, W. (2020). Keperawatan Jiwa. Literasi Nusantara.
Wilkinson, J. M. , T. L. S. , B. K. & S. M. H. (2016). Fundamentals of Nursing (3th
ed.). Philadelphia: F. A. Davis Company.

41

Anda mungkin juga menyukai