id
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister
Program Studi Kedokteran Keluarga
Minat Utama Pendidikan Profesi kesehatan
Oleh:
PAJAR
HARYATNO
S 541208063
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
T A H U N 2 01 4
c o m m it to u s e r
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
MOTTO
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
PERSEMBAHAN
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
Pajar Haryatno
S541208063
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul
“Hubungan Intensitas Olahraga dan Pola Tidur dengan Tingkat Stres Pada
Mahasiswa Tingkat Satu Poltekkes Surakarta”. Tesis ini disusun untuk memenuhi
sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Kesehatan pada Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penyusunan tesis ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak,
sehingga pada kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S, selaku Rektor Universitas Sebelas Maret
Surakarta, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
mengikuti pendidikan di kampus Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S, selaku Direktur Program Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan kesempatan
penulis untuk mengikuti pendidikan di Pascasarjana Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
3. Dr. Hari Wujoso, dr, Sp.F, MM, selaku Ketua Program Studi Magister
Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah
memberikan saran dan masukan untuk penyusunan tesis ini .
4. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd selaku pembimbing I yang telah membimbing
dalam tesis ini.
5. Dr. Sariyatun, M.Pd., M.Hum. selaku pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan dan penelitian tesis
ini.
6. Direktur Poltekkes Surakarta yang telah memberi ijin untuk tempet
penelitian di Jurusan Fisioterapi Poltekkes Surakarta.
7. Ketua Jurusan Fisioterapi, Bapak M. Mudatsir Sy, Dipl.PT, SPsi, M.Kes
yang mendukung dan memotivasi serta memfasilitasi dalam kelancaran
selama pendidikan di pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
8. Bapak Drs. Yadi Hartanto dan Ibu Tri Sarwoni yang terhormat, istriku
(Dyah Retnaningsih) dan putra-putraku (Irfan Habib Ramadhan dan Rafi
Hannan Adib) tercinta yang senantiasa membantu, memanjatkan do’a,
dorongan dan semangat sehingga dapat menyelesaikan tesis ini.
9. Teman-teman seperjuangan mahasiswa pascarsarjana Program Magister
Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Semoga semua kebaikan yang diberikan memperoleh ridlo dan pahala dari
Allah SWT sebagai amal sholeh. Akhirnya saran dan kritik yang membangun
untuk perbaikan tesis ini sangat penulis harapkan.
Penulis
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar.......................................................................................................vii
Daftar Isi.................................................................................................................ix
Daftar Gambar.........................................................................................................xi
Daftar Tabel...........................................................................................................xii
Lampiran...............................................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................5
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................5
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................7
A. Landasan Teori...........................................................................................7
1. Stres.........................................................................................................7
2. Intensitas Olahraga...............................................................................18
3. Pola Tidur..............................................................................................21
B. Penelitian yang relevan.............................................................................28
C. Kerangka pikir............................................................................................30
D. Hipotesis.....................................................................................................33
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................34
A. Jenis Penelitian...........................................................................................34
B. Tempat Dan Waktu Penelitian.................................................................35
C. Populasi dan Sampel................................................................................35
D. Identifikasi Variabel.................................................................................35
E. Definisi Operasional................................................................................36
F. Teknik Pengumpulan Data.......................................................................37
G. Uji Validitas dan Reliabilitas.................................................................39
1. Uji validitas............................................................................................39
2. Uji Reliabilitas... ..........c..o..m...m...i.t..t.o...u..s..e..r ..................40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
DAFTAR GAMBAR
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
DAFTAR TABEL
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
LAMPIRAN
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
ABSTRAK
Latar Belakang : Memasuki dunia kuliah merupakan suatu perubahan besar pada
kehidupan seseorang termasuk transisi dari seorang senior di Sekolah Menengah
Atas (SMA) menjadi mahasiswa baru di perguruan tinggi. Mahasiswa tahun
pertama memiliki tingkat stres lebih tinggi dibandingkan mahasiswa lainnya, hal
ini karena mahasiswa tahun pertama harus menyesuaikan diri jauh dari rumah
untuk pertama kalinya, ingin memperoleh prestasi akademis yang tinggi, dan
harus menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial yang baru. Cara untuk
mengelola stres adalah melakukan olahraga secara teratur untuk kebugaran
merupakan salah satu cara terbaik untuk mengurangi stres. Faktor lain yang
mempengaruhi tingkat stres adalah pola tidur seseorang. Pola tidur yang baik dan
teratur memberikan efek yang bagus terhadap kesehatan.
Tujuan : Menganalisis hubungan intensitas olahraga dan pola tidur dengan
tingkat stres pada mahasiswa tingkat satu Prodi DIII Fisioterapi Politeknik
Kesehatan Surakarta
Metoda : Menggunakan analitik observasional dengan desain penelitian cross
sectional. Sampel yaitu seluruh mahasiswa tingkat I Prodi DIII Fisioterapi
Politeknik Kesehatan Surakarta sejumlah 91 orang. Instrumen yang digunakan
adalah kuisioner. Data dianalisis menggunakan analisis korelasi dan regresi linier
berganda dengan program SPSS versi 17.0 for windows.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) intensitas olahraga tidak
berhubungan secara signifikans dengan tingkat stres karena nilai probabilitasnya
menunjukkan 0,510 > 0,05 (2) pola tidur berhubungan secara signifikan dengan
tingkat stres, karena nilai probabilitasnya menunjukkan 0,00 < 0,05 (3) ada
hubungan secara simultan antara intensitas olahraga dan pola tidur dengan tingkat
stres, karena signifikansi menunjukkan 0,00 < 0,05.
Kesimpulan : Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan secara
bersama-sama antara intensitas olahraga dan pola tidur dengan tingkat stres.
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
ABSTRACT
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
BAB I
PENDAHULUAN
memenuhi kebutuhan hidup baik fisik, mental emosional, dan sosial tidak
yang esensial. Stres dapat mengganggu kondisi fisik dan kesehatan mental
(Krohne, 2002).
Dewasa ini, stres diakui sebagai pembunuh nomor satu di dunia karena
stres diyakini sebagai akar penyakit. Menurut catatan The American Medical
Association, stres adalah penyebab dasar dari 60 persen semua penyakit manusia
(2012) terhadap 221 mahasiswa yang direkrut secara acak menunjukkan bahwa
satu dari empat mahasiswa mengalami tingkat stres sedang, sementara hampir 4 %
menunjukkan tingkat burn-out yang tinggi. Sebanyak dua belas persen dari 217
dilakukan oleh Utami (2011), klien-klien yang dilayani di GMC sebagian besar
tertekan, gangguan konsentrasi, perasaan bingung, kesulitan tidur, putus asa, dan
dorongan mengakhiri hidup, bahkan pada beberapa kasus telah terjadi percobaan
besar pada hidup seseorang termasuk transisi dari seorang senior di Sekolah
2003 dalam Silalahi, 2010). Secara khusus Greenberg merangkum penyebab stres
pada mahasiswa yang memasuki perkuliahan setelah lulus dari SMA, yaitu
perubahan gaya hidup, nilai, jumlah mata kuliah yang diambil, masalah
pertemanan, cinta, rasa malu, dan kecemburuan (Silalahi, 2010). Sejalan dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Towbes & Cohen (1996) dalam Ross (1999)
menyatakan bahwa mahasiswa tahun pertama memiliki tingkat stres lebih tinggi
dibandingkan mahasiswa lainnya, hal ini karena mahasiswa tahun pertama harus
menyesuaikan diri jauh dari rumah untuk pertama kalinya, ingin memperoleh
prestasi akademis yang tinggi, dan harus menyesuaikan diri dengan lingkungan
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
riwayat pola pengasuhan asuh dari orangtua, perbedaan prinsip dengan orangtua.
hubungan pertemanan dengan latar belakang sosial dan budaya yang berbeda,
kesulitan adaptasi umum, masalah dalam hubungan lawan jenis, serta masalah di
permasalahan yang serius bagi mahasiswa (Center for Public Mental Health
UGM, 2012).
Mencari cara untuk mengelola stres adalah bagian yang penting untuk
menjaga diri kita sendiri. Melakukan olahraga secara teratur untuk kebugaran
merupakan salah satu cara terbaik untuk mengurangi stres (Suryanto, 2011).
Beberapa studi telah menunjukkan aktivitas fisik dapat mengurangi insiden dan
tingkat keparahan gangguan mood stres yang terkait, termasuk ansietas dan
depresi (Greenwood & Fleshner, 2008). Temuan ini juga menunjukkan bahwa
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
olahraga memberi dampak protektif terhadap stres secara konsisten baik pada
olahraga jenis aerobik ataupun anaerobik (Greenwood & Fleshner, 2008). Efek ini
dopamin. Selain itu olahraga juga dapat meningkatkan sekresi opioid endogen
ataupun endorfin (Greenwood & Fleshner, 2008). Olahraga dapat menjadi sumber
yang berguna untuk memerangi efek kesehatan yang merugikan dari stres (Castro,
stres adalah pola tidur seseorang. Belakangan ini, pola tidur yang dimiliki para
mahasiswa tidak teratur lagi. Pola tidur yang tidak baik itu sangat berdampak
buruk bagi para mahasiswa. Hubungan pola tidur dengan konsentrasi belajar siswa
tentulah tidak asing lagi yang pernah kita dengar. Banyak sekali mahasiswa yang
tidak memperhatikan pola tidurnya saat ini, hal tersebut bisa kita lihat ketika
pelajaran sedang berlangsung ada mahasiswa yang tertidur ketika guru sedang
semua orang. Setiap orang memerlukan kebutuhan istirahat atau tidur yang cukup
agar tubuh dapat berfungsi secara normal. Pada kondisi istirahat dan tidur, tubuh
dalam kondisi yang optimal. Pola tidur yang baik dan teratur memberikan efek
yang bagus terhadap kesehatan (Guyton & Hall, 1997). Menurut Lanywati (2001),
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
kebutuhan tidur yang cukup, ditentukan selain oleh jumlah faktor jam tidur
setiap individu dengan mekanisme yang kompleks dan berbeda antara satu sama
lain.
mengenai hubungan antara intensitas berolahraga dan pola tidur dengan tingkat
stres pada mahasiswa tingkat satu Prodi DIII Fisioterapi Politeknik Kementerian
B. Rumusan Masalah
2013-2014. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
tingkat stres.
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
penelitian selanjutnya.
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Stres
a. Pengertian stres
yang esensial. Stres dapat mengganggu kondisi fisik dan kesehatan mental kita
(Krohne, 2002).
Menurut Lazarus & Folkman (1984) stres adalah keadaan internal yang
dapat diakibatkan oleh tuntutan fisik dari tubuh atau kondisi lingkungan dan sosial
individu untuk mengatasinya. Menurut Hans Selye (dalam Hawari, 2002), stres
adalah respon tubuh yang sifatnya tidak spesifik terhadap setiap tuntutan beban
atasnya.
b. Fisiologi stres
terhadap situasi yang mengancam. Akan tetapi bila stres yang tinggi terus
Hans Selye (dalam Niven, 2002) mempelajari akibat yang diperoleh bila
Syndrome (GAS) yang terdiri atas rangkaian tahapan reaksi fisiologis terhadap
stresor yaitu:
seperti jantungnya berdegup, keluar keringat dingin, muka pucat, leher tegang,
nadi bergerak cepat dan sebagainya. Fase ini merupakan pertanda awal orang
terkena stres.
Pada fase ini tubuh membuat mekanisme perlawanan pada stres, sebab
tubuh harus cukup tersuplai oleh gizi yang seimbang, karena tubuh sedang
Fase disaat orang sudah tak mampu lagi melakukan perlawanan. Akibat
yang parah bila seseorang sampai pada fase ini adalah penyakit yang dapat
c. Tipe stres
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
efek positif yang menguntungkan kesehatan. Stres terbagi atas dua tipe yaitu
distress dan eustress. Distress adalah stres yang merugikan dan memiliki efek
negatif terhadap tubuh kita sedangkan eustress adalah stres positif yang
stres akut, stres akut episodik, dan stres kronik. Stres akut adalah stres yang terjadi
hanya sesaat setelah seseorang mengalami suatu kejadian. Stres akut episodik
sering terjadi pada mahasiswa yang akan mengikuti ujian. Mereka akan
mengalami stres yang dimulai pada saat pengumuman waktu ujian sampai ujian
tersebut selesai. Stres kronik adalah stres yang berlangsung dalam jangka waktu
yang lama.
(Personality stress)
Stres kepribadian adalah stres yang dipicu oleh masalah dari dalam diri
seseorang. Berhubungan dengan cara pandang pada masalah dan kepercayaan atas
dirinya. Orang yang selalu bersikap positif akan memiliki risiko yang kecil
Stres psikososial adalah stres yang dipicu oleh hubungan dengan orang
mengadaptasi lingkungan baru, masalah keluarga, stres macet di jalan raya dan
lain-lain.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
Stres bio-ekologi adalah stres yang dipicu oleh dua hal. Hal yang
pertama adalah ekologi atau lingkungan seperti polusi serta cuaca. Sedangkan hal
yang kedua adalah kondisi biologis seperti menstruasi, demam, asma, jerawatan,
dan lain-lain.
terlalu tinggi, usaha yang diberikan tidak berhasil, persaingan bisnis adalah
beberapa hal umum yang dapat memicu munculnya stres akibat karir pekerjaan.
terdapat tiga kelompok stresor yaitu stresor dari segi personal dan sosial, gaya
hidup dan budaya, serta stresor yang dicetuskan oleh faktor akademis kuliah itu
e. Tahapan stres
perjalanan awal tahapan stres timbul secara lambat dan baru dirasakan bilamana
tahapan gejala sudah lanjut dan mengganggu fungsi kehidupannya sehari-hari baik
Dr. Robert J. Van Amber pada tahun 1979 (dalam Hawari, 2002) dalam
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
Tahapan ini merupakan tahapan stres yang paling ringan dan biasanya
berlebihan (over acting), (2) penglihatan tajam tidak sebagaimana biasanya, (3)
disadari cadangan energi dihabiskan (all out) disertai rasa gugup yang berlebihan
pula, (4) merasa senang dengan pekerjaannya itu dan semakin bertambah
diuraikan pada tahap I di atas mulai menghilang dan timbul keluhan-keluhan yang
disebabkan cadangan energi tidak lagi cukup sepanjang hari karena tidak cukup
waktu untuk beristirahat. Istirahat antara lain dengan tidur yang cukup bermanfaat
pada stres tahap II adalah sebagai berikut: (1) merasa letih sewaktu bangun pagi,
(2) merasa mudah lelah sesudah makan siang, (3) lekas merasa capai menjelang
sore hari, (4) sering mengeluh lambung atau perut tidak nyaman (bowel
discomfort), (5) detakan jantung lebih keras dari biasanya (berdebar), (6) otot-otot
semakin nyata dan mengganggu yaitu: (1) gangguan lambung dan usus semakin
nyata, misalnya gastritis dan diare, (2) ketegangan otot-otot semakin terasa, (3)
Pada tahapan ini seseorang sudah harus berkonsultasi pada dokter untuk
sehubungan dengan keluhan-keluhan stres pada tahap III di atas, oleh dokter
dinyatakan tidak sakit karena tidak ditemukan kelainan-kelainan fisik pada organ
tubuhnya.
Bila hal ini terjadi dan yang bersangkutan terus memaksakan diri untuk
bekerja tanpa mengenal istirahat, maka gejala stres tahap IV akan muncul: (1)
untuk bertahan sepanjang hari saja sudah terasa amat sulit, (2) aktivitas pekerjaan
terasa lebih sulit, (3) semula tanggap terhadap situasi menjadi kehilangan
melaksanakan kegiatan rutin sehari-hari, (5) gangguan pola tidur disertai dengan
mimpi-mimpi yang menegangkan, (6) seringkali menolak ajakan karena tidak ada
semangat dan gairah, (7) daya ingat dan konsentrasi menurun, (8) timbul perasaan
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
Bila keadaan berlanjut, maka akan terjadi stres tahap V yang ditandai
dengan hal-hal berikut: (1) kelelahan fisik dan mental yang semakin mendalam
pekerjaan sehari-hari yang ringan dan sederhana, (3) gangguan sistem pencernaan
semakin berat (gastro-intestinal disorder), (4) timbul perasaan takut dan cemas
panik dan perasaan takut mati. Tidak jarang orang yang mengalami stres tahap VI
ini berulang kali dibawa ke Unit Gawat Darurat bahkan ke ICCU, meskipun pada
Gambaran stres tahap ini adalah sebagai berikut: (1) debaran jantung
teramat keras, (2) susah bernafas, (3) sekujur badan terasa gemetar, dingin dan
keringat bercucuran, (4) ketiadaan tenaga untuk hal-hal yang ringan, (5) pingsan
atau collapse.
f. Tingkat stres
tingkatan. Stres ringan adalah stres yang tidak merusak aspek fisiologis dari
seseorang. Stres ringan umumnya dirasakan oleh setiap orang misalnya lupa,
ketiduran, dikritik, dan kemacetan. Stres ringan biasanya hanya terjadi dalam
beberapa menit atau beberapa jam. Situasi ini tidak akan menimbulkan penyakit
Stres sedang dan stres berat dapat memicu terjadinya penyakit. Stres
sedang terjadi lebih lama, dari beberapa jam hingga beberapa hari. Contoh dari
stresor yang dapat menimbulkan stres sedang adalah kesepakatan yang belum
selesai, beban kerja yang berlebihan, mengharapkan pekerjaan baru, dan anggota
Stres berat adalah stres kronis yang terjadi beberapa minggu sampai
beberapa tahun. Contoh dari stresor yang dapat menimbulkan stres berat adalah
hubungan suami istri yang tidak harmonis, kesulitan finansial, dan penyakit fisik
yang lama.
Stres disebabkan oleh banyak faktor yang disebut dengan stressor. Stressor
menunjukkan suatu kebutuhan yang tidak terpenuhi dan kebutuhan tersebut bisa
stressor internal dan stressor eksternal. Stressor internal berasal dari dalam diri
seseorang misalnya kondisi fisik, atau suatu keadaan emosi. Stressor eksternal
berasal dari luar diri seseorang misalnya perubahan lingkungan sekitar, keluarga
pribadi dan kategori kelompok atau organisasi. Kedua kategori ini, baik secara
langsung maupun tidak langsung berpengaruh pada individu atau kelompok dan
1) Beban yang terlalu berat, konflik dan frustasi Beban yang terlalu berat
oleh stres akibat pekerjaan yang sangat berat dan akan membuat penderitanya
2) Faktor kepribadian
kompetitif yang sangat berlebihan, kemauan yang keras, tidak sabar, mudah
3) Faktor kognitif
1) Perkawinan
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
sakit, hubungan yang tidak baik dengan mertua, ipar, besan dan lain sebagainya.
3) Hubungan interpersonal
4) Pekerjaan
5) Lingkungan hidup
seseorang. Rasa tercekam dan tidak merasa aman ini amat mengganggu
ketenangan dan ketenteraman hidup, sehingga tidak jarang orang jatuh kedalam
6) Keuangan
usaha, soal warisan dan lain sebagainya sangat berpengaruh terhadap kesehatan
jiwa seseorang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
7) Hukum/peraturan
8) Perkembangan
mental seseorang, misalnya masa remaja, masa dewasa, menopouse, usia lanjut,
dan sebagainya.
Faktor keluarga yang dimaksud disini adalah faktor stres yang dialami
oleh seseorang yang disebabkan karena kondisi keluarga yang tidak baik yaitu
11) Lain-lain
2007).
umumnya adalah: pindah ke daerah baru, masuk perguruan tinggi, pindah sekolah,
menikah, hamil, baru bekerja, gaya hidup baru, perceraian, kematian orang yang
suasana atau bunyi yang sangat ramai atau bising, tidak puas atau tidak nyaman.
tanda umum dan awal dari gangguan kesehatan fisik, psikologis, bahkan spiritual.
Sedangkan dampak dari stressor tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor
yaitu: Sifat stressor, jumlah stressor pada saat yang bersamaan, lama pemajanan
terhadap stressor, pengalaman masa lalu, tingkat perkembangan (Kozier & Erb,
2. Intensitas Olahraga
Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana yang
dinyatakan bahwa olahraga ialah setiap kegiatan fisik yang bersifat permainan dan
Olahraga dilakukan secara teratur setiap hari atau 3 kali seminggu minimal
seluruh organ tubuh dengan cara dan periode tertentu, serta dilakukan secara
teratur agar tubuh terlihat bugar dan sehat. Sesuai yang dianjurkan oleh Depkes
waktu minimal berolahraga yang paling sedikit dalam seminggu. Jadi berdasarkan
hal tersebut maka dibagi 2 kategori untuk tingkat olah raga yaitu ringan (<90
menit) dan berat (> 90 menit). Tingkat aktifitas olahraga didapat dengan
a. Manfaat olahraga
jasmani merupakan suatu kondisi kompleks yang terdiri dari kekuatan otot, daya
(Bernstein & Nash, 2006). Selain itu, olahraga yang teratur juga membantu dalam
kontrol berat badan dan optimisasi berat badan. Obesitas dapat diperbaiki dengan
berolahraga yaitu dengan durasi 60-90 menit setiap hari mungkin diperlukan
Dalam tahun terakhir ini, ahli psikologis kesehatan telah meneliti tentang
aerobik juga memberi manfaat yang banyak terhadap kesehatan. Olahraga kira-
kira hanya 30 menit sehari dapat menurunkan risiko untuk menderita penyakit
kronis seperti penyakit jantung dan kanker (Taylor, 2009). Selain daripada
terhadap stres dan pengurangan kebiasaan yang buruk seperti merokok, konsumsi
menderita diabetes tipe II pada golongan yang berisiko tinggi. Olahraga juga
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
Kiecolt-Glaser, Malarkey, & Frid, 2005). Olahraga yang teratur juga dapat
kebugaran fisik yang lebih tinggi dapat menunda mortalitas yang dipicu oleh
Ketika seseorang mengambil bagian dalam suatu aktivitas fisik maka otak
akan memberi respon kimia tertentu. Endorfin adalah polipeptida yang mengikat
pada reseptor neuron di otak dandapat menghilangkan efek dari stres (Carruthers,
2006). Mekanisme terjadi efek ini disebabkan oleh terjadinya perubahan struktur
itu, olahraga yang teratur boleh meningkatkan kepekaan insulin. Kepekaan insulin
meningkat karena peningkatan volume otot, aliran darah kepada otot-otot yang
aktif dan kapasitas oksidatif bahan bakar dalam tubuh. Peningkatan kapasitas
oksidatif yang disebabkan oleh proses biogenesis mitokondrial juga memberi efek
alamiah untuk menjamin survival ketika menghadapi suatu kejadian stres dan
sembuh dari kejadian tersebut (Booth. Et al, 2002). Di samping itu, beberapa
keparahan gangguan mood yang berkaitan dengan stres termasuk ansietas dan
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
Maka, olahraga adalah salah satu cara yang sungguh bermanfaat untuk
O’Sullivan, Baumann, & King, 2002). Jadi, olahraga yang teratur dapat
mempengaruhi tingkat stres dengan adanya perubahan kimia dalam otak setelah
2007).
3. Pola Tidur
Pola tidur adalah model, bentuk atau corak tidur dalam jangka waktu yang
relatif menetap dan meliputi (1) jadwal jatuh (masuk) tidur dan bangun, (2) irama
tidur, (3) frekuensi tidur dalam sehari, (4) mempertahankan kondisi tidur, dan (5)
kepuasan tidur.
kesadaran yang bersifat sementara dan merupakan suatu keadaan fisiologik aktif
yang ditandai dengan adanya fluktuasi yang dinamik pada parameter susunan
syaraf pusat, hemodinamik, ventilasi dan metabolik. Fase tidur terbagi menjadi
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
dua macam yaitu rapid eye movement (REM) dan non-rapid eye movement
beberapa tingkat dimulai dari keadaan mengantuk sampai tidur nyenyak. Tingkat
awal (tingkat I dan II) adalah mudah terbangun dan bahkan tidak menyadari bila
sedang tertidur. Tingkat lanjutan (tingkat III dan IV) ialah sangat sulit
kebutuhan tidur bervariasi antara tiap orang dan sangat sulit untuk menilai berapa
lama tidur yang dibutuhkan oleh seseorang untuk dapat berfungsi optimal. Pola
tidur remaja perlu perhatian lebih karena berhubungan pada performa sekolah.
Pada 20 tahun terakhir ini, para peneliti mengenai tidur menyadari perbedaan
perubahan pola tidur pada remaja. Perubahan tersebut ialah jam biologis remaja
atau disebut irama sirkadian. Pada permulaan masa pubertas, fase tidurnya
menjadi telat. Untuk terjatuh tidur menjadi lebih malam dan bangun tidur lebih
telat pada pagi hari. Dan remaja tersebut lebih waspada pada malam hari dan
tidur dalam sehari. Namun nyatanya sekitar 8 jam sehari karena pengaruh waktu
sekolah. Waktu tidur dan bangun berdasarkan waktu sekolah dan kehidupan sosial
dilakukan oleh Iglowstein dkk terhadap anak di Swiss mendapatkan hasil bahwa
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
anak usia 12 sampai 15 tahun memiliki rata-rata jumlah waktu tidur sebanyak 8,4
Salah satu contoh pola tidur yang tidak baik adalah kurang tidur. Pada
dasarnya penyebab kurang tidur disebabkan oleh diri kita sendiri. Menurut
Carpenter dan Graham bahwa remaja sering kurang tidur karena adanya
dihasilkan oleh otak. Selain itu, perkembangan teknologi seperti permainan lewat
komputer, internet, video dan televisi juga menjadi penyebab utama kurangnya
Dari beberapa pendapat para ahli tentang tidur dapat disimpulkan bahwa
tidur sangat penting bagi tubuh. Karena pada saat tidur sebagian organ tubuh
termasuk otak akan beristirahat. Jika kita kurang tidur maka otak kita pun kurang
biologis merupakan pengatur waktu internal dalam tubuh yang bekerja secara
menentukan waktu bangun dan tidur kita. Setiap orang memiliki jam biologis
yang berbeda-beda tergantung pada umurnya. Jika kita melawan jam biologis
Insomnia adalah kesulitan untuk tidur atau kesulitan untuk hidup tertidur,
atau gangguan tidur yang membuat penderita merasa belum cukup tidur pada saat
terbangun. Ada Tiga macam insomnia :(1) Transient insomnia: kesulitan tidur
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
hanya beberapa malam, (2) Insomnia jangka pendek: dua atau empat minggu
mengalami kesulitan tidur, (3) Insomnia kronis: kesulitan tidur yang dialami
2). Parasomnia
psikologis abnormal yang muncul di kala tidur, tahapan tertentu, atau transisi fase
tidur-terjaga. Parasomnia lebih umum terjadi pada anak-anak dan tidak selalu
disaat tidur. Tidur apnea sangat umum terjadi, layaknya diabetes yang lazim
menimpa orang dewasa. Tidur apnea bisa muncul pada segala kelompok usia dan
4). Narkolepsi
siang hari secara tak terkendali. Penderita sering kali jatuh tertidur di sembarang
waktu dan tempat, juga terjadi berulang kali dalam sehari. Narkolepsi adalah
kelainan neourologis (yang menyerang otak dan syaraf) kronis yang melibatkan
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
c. Penyebab Yang Memicu Terjadinya Pola Tidur Yang Tidak Baik Pada
Siswa
Siswa itu sendiri memerlukan waktu 9-10 jam tidur dalam sehari. Tetapi
faktanya sekarang ini jam tidur siswa tidak sampai segitu lagi, semua itu
dikarenakan oleh beberapa hal yang menyebabkan pola tidur yang tidak baik
terjadi pada siswa. Tanpa mereka sadari penyebab pola tidur yang tidak baik dapat
yang lebih pasif. Sehingga membuat para siswa akan semakin sulit untuk tidur.
Hal tersebut dapat menjadi kebiasaan dan dapat mengganggu konsentrasi siswa
dalam belajar.
Ada beberapa gejala pola tidur yang tidak baik seperti merasa mengantuk
sepanjang hari, tidak merasa segar setelah tidur malam, kesulitan bangun di pagi
hari, merasa perlu untuk tidur siang terus-menerus sepanjang hari, merasa
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
memiliki kebutuhan untuk meminuman kopi setiap saat, merasa perlu untuk tidur
Aktivitas yang sibuk saat ini begitu menyita waktu, sehingga banyak orang
cenderung kekurangan tidur. Padahal, efek kurang tidur bukan sekadar membuat
Anda mengantuk keesokan harinya, dan jadi kurang dapat berkonsentrasi saat
belajar. Banyak orang yang menganggap pola tidur yang tidak baik adalah hal
yang sepele, tetapi dibalik semua itu, pola tidur yang tidak baik dapat berdampak
buruk bagi kesehatan. Salah satu contoh pola tidur yang tidak baik adalah kurang
tidur. Berikut adalah beberapa dampak buruk yang diakibatkan dari pola tidur
motorik kita melambat dan kurang gesit. Akibatnya, kita jadi sering gugup,
menabrak atau menumpahkan sesuatu. Hal itu disebabkan refleks kita berkurang
dan otak kita kurang fokus sehingga kita jadi terlihat seperti orang ceroboh.
2). Tidur yang cukup dan berkualitas adalah bagian penting agar tubuh sehat.
Karena pada saat tidur malam hari saatnya proses regenerasi sel dari dalam. Bila
kita kurang tidur, otomatis daya tahan tubuh akan melemah. Tubuh akan mudah
terserang virus yang ringan, seperti flu dan batuk. Walaupun kita mengatur pola
makan, tanpa diimbangi tidur yang berkualitas, daya tahan tubuh akan tetap
melemah.
tubuh yang lemas membuat kita tidak bisa menilai situasi secara akurat dan
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
bijaksana. Mereka yang kurang tidur sangat rentan terhadap penilaian buruk
ketika sampai pada saat menilai apa yang kurang terhadap sesuatu. Dalam dunia
yang serba cepat saat ini, kebiasaan tidur menjadi semacam lencana kehormatan.
4). Kebanyakan orang mengalami kulit pucat dan mata bengkak setelah
beberapa malam kurang tidur. Keadaan tersebut benar karena kurang tidur yang
kronis dapat mengakibatkan kulit kusam, garis-garis halus pada wajah, dan
lingkaran hitam di bawah mata. Bila Anda tidak mendapatkan cukup tidur, tubuh
Anda melepaskan lebih banyak hormon stres atau kortisol. Dalam jumlah yang
berlebihan, kortisol dapat memecah kolagen kulit atau protein yang membuat kulit
tetap halus dan elastis. Kurang tidur juga dapat menyebabkan tubuh lebih sedikit
"Ini terjadi saat tubuh sedang tidur nyenyak—yang kami sebut tidur gelombang
CBSM, Asisten Profesor Psikiatri dan Direktur Klinis dari Program Behavioral
5). Tidur yang baik sangat berperan penting dalam berpikir dan belajar.
belajar menjadi sulit dan tidak efisien. Kedua, siklus tidur pada malam hari
berperan dalam “menguatkan” memori dalam pikiran. Jika tidak cukup tidur,
maka kemampuan mengingat hal-hal yang dipelajari dan dialami selama seharian
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
akan menurun. Menurut Sean Drummond PhD, seorang peneliti masalah tidur dari
University of California, San Diego, orang yang sedang capek biasanya lebih
mudah mengambil risiko dengan harapan mendapat hasil maksimal. Padahal, hal
itu justru sering membuat rencana berantakan. Alhasilnya, saat di sekolah siswa
jadi tidak bisa berkonsentrasi saat belajar karena pada malam harinya kekurangan
tidur dan saat di sekolah siswa pun jadi tertidur di kelas. Akibatnya konsentrasi
sukarelawan perempuan (usia 18 - 20 tahun, mean 18,8 ± 0,7 tahun) dengan gejala
depresi ringan sampai sedang, seperti yang telah diukur dengan Centre for
delapan minggu yang terdiri dari lima kali per minggu dan 50 menit tiap sesinya.
memenuhi kriteria: pekerja pria atau wanita, usia 20-40 tahun. Metode yang
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
Varians. Alat ukur yang digunakan adalah mood scale dan stages of exercise self
report. Hasil: Adanya perbedaan mood yang sangat signifikan ditinjau dari
yang berolahraga secara teratur selama enam bulan (lebih) mengalami mood yang
atau learned helplessness sebagai analog perilaku depresi dan kecemasan hewan
seperti pada tikus, peneliti menyelidiki faktor-faktor yang bisa menjadi penting
bagi antidepresan dan anxiolytic sifat latihan (yaitu, wheel running). Hasil: Wheel
tingkat kesalahan absolut (d) sebesar 0,1. Teknik pengambilan sampel adalah
data dilakukan dengan program Statistical Product and Service Solutions (SPSS)
versi 17.0. Hasil penelitian menunjukkan persentase stres ringan, sedang, dan
berat adalah 26,7%, 22,2%, dan 22,2%. Sekitar 28,9% mahasiswa kedokteran
sampel sebanyak 145 responden , analisis data dengan menggunakan uji statistik
tingkat stres dengan kejadian insomnia pada mahasiswa Program Studi Ilmu
C. Kerangka Berpikir
semua orang. Setiap orang memerlukan kebutuhan istirahat atau tidur yang cukup
agar tubuh dapat berfungsi secara normal. Pada kondisi istirahat dan tidur, tubuh
dalam kondisi yang optimal. Pola tidur yang baik dan teratur memberikan efek
yang bagus terhadap kesehatan (Guyton & Hall, 1997). Menurut Lanywati (2001),
kebutuhan tidur yang cukup, ditentukan selain oleh jumlah faktor jam tidur
(kuantitas tidur), juga oleh kedalaman tidur (kualitas tidur). Kebutuhan waktu
tidur bagi setiap orang adalah berlainan, tergantung pada kebiasaan yang dibawa
kesehatan dan lain sebagainya. Kebutuhan tidur pada dewasa 6-9 jam untuk
menjaga kesehatan, usia lanjut 5-8 jam untuk menjaga kondisi fisik karena usia
yang semakin senja mengakibatkan sebagian anggota tubuh tidak dapat berfungsi
protein yang berperan dalam memperbaiki sel–sel yang rusak menjadi menurun.
aktivitas sehari–hari adalah akibat yang sering terjadi apabila waktu tidur tidak
tercukupi. Hasil penelitian yang menunjukkan ada hubungan antara tingkat stres
yang memiliki efek analgesik dan adiktif (seperti halnya morphin dan kodein).
Selain itu endorfin juga dapat memberikan perasaan nyaman, tenang (relaksasi)
tubuh dan menekan pertumbuhan kanker (Abdilah & Nurhayati, 2008). Hormon
ini dikeluarkan salah satunya saat berolahraga. Inilah mengapa setelah melakukan
olahraga aerobik (renang, jogging, bersepeda) membuat merasa lebih fresh dan
menurunkan insiden dan keparahan gangguan mood yang berkaitan dengan stres
(Greenwood & Fleshner, 2008). Maka, olahraga adalah salah satu cara yang
Dari beberapa hasil penelitian tentang pola tidur dengan tingkat stres dan
hubungan antara intensitas berolahraga dan pola tidur terhadap tingkat stres.
Adapun hubungan antara intensitas berolahraga dan pola tidur dengan tingkat
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
Stressor
Kepribadian
Kognitif
Lingkungan
Tingkat Stres
Keuangan
Uji korelasi
Hukum
Perkembangan
fisk mental
D. Hipotesis
berikut :
c. Ada hubungan bersama intensitas berolahraga dan pola tidur dengan tingkat
stres.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
sectional yang bertujuan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi. Adapun
bentuk rancangan penelitian ini dapat digambarkan dengan pola sebagai berikut:
Intensitas Berolahraga
r1
r 1.2
Tingkat Stres
r2
Pola Tidur
Gambar 3.1.
Desain penelitian
Keterangan gambar:
r1.2: hubungan antara intensitas berolahraga dan pola tidur terhadap tingkat stress
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
1. Tempat
Surakarta.
2.Waktu
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Tingkat satu Prodi
91 orang.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini diambil dari total populasi mahasiswa tingkat
satu tahun ajaran 2013/2014 yang bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian
D. Identifikasi Variabel
1) Intensitas berolahraga : X1
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
2) Pola tidur : X2
akibat karena variabel independen. (Aziz alimul,2007 :35). Variabel terikat dalam
E. Definisi Operasional
1. Intensitas berolahraga
2. Pola Tidur
3. Tingkat Stres
intensitas olahraga, pola tidur dan tingkat stres, sehingga responden hanya perlu
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau
kuisioner. Skala pengukuran kuisioner intensitas olahraga dan pola tidur dengan
berikut:
Aitem
Variabel Indikator Jumlah
Favourable Unfavourable
Kisi-kisi kuisioner tenytang pola tidur dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :
Aitem
Variabel Indikator Jumlah
Favourable Unfavourable
Pola tidur a. Pola/waktu 3,11,13 1,2,10 6
b. Manfaat 12 9,20 3
b. Dampak 2,4,5,6,7,8 11
14,15,16,17,19
Jumlah 15 5 20
Kisi-kisi kuisioner tentang tingkat stres dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :
Aitem
Variabel Indikator Jumlah
Favourable Unfavourable
Tingkat a. Gejala fisik 3,4,5,8,10,11 9 7
Stres b. Emosi 1,2,12,15,18,19 16 7
b. Perilaku 6,7,13,14,17,21 20 9
22,23
Jumlah 20 3 23
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
Tabel 3.4 Skoring Kuisioner Intensitas Olahraga, Pola Tidur dan Tingkat Stres
Selalu 4
Sering 3
Jarang 2
Tidak Pernah 1
1. Uji validitas
Dilakukan uji coba dari kuesioner ini diberikan kepada perwakilan dari
populasi yang homogen tetapi tidak dipakai sebagai sampel pada penelitian
selanjutnya. Butir soal yang digunakan sebagai data penelitian adalah butir soal
yang valid. Sebuah instrumen dikatakatakn valid jika mampu mengukur apa yang
diinginkan, mampu mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.
seharusnya dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini, uji
validitas dihitung dengan menghitung korelasi antar skor tiap butir pernyataan
dengan total skor atau disebut uji korelasi Pearson dengan tingkat kesalahan
sebesar 0,05.
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
Keputusan Uji :
Suatu item dikatakan valid atau memberikan kontribusi yang baik apabila
memiliki koefisien validitas yang berkisar antara 0,30 sampai dengan 0,50.
∑X = Jumlah skor X
∑Y = Jumlah skor Y
2. Uji Reliabilitas
indikator dari variabel. Suatu kuisioner dikatakan reliabel apabila jawaban dari
seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Reliabilitas diukur dengan menggunakan Cronbach Alpha > 0,60. Rumus yang
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
Keterangan :
k = jumlah item
Keputusan Uji :
item total > 0,2 dan Alpha Cronbach > 0,6 yaitu 0,92 sebanyak 15 item. Adapun
item-item yang drop out adalah nomor 7, 8, 9, 10, 11, 12, 15.
Uji coba untuk 20 item dari kuesioner pola tidur mahasiswa, dinyatakan
memenuhi syarat reliabilitas dimana korelasi item total total > 0,2 dan Alpha
Cronbach > 0,6 yaitu 0,79 sebanyak 13 item. Adapun item-item yang drop out
memenuhi syarat reliabilitas dimana korelasi item total total > 0,2 dan Alpha
Cronbach > 0,6 yaitu 0,94 sebanyak 19 item. Adapun item-item yang drop out
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
Tabel 3.5 Hasil uji konsistensi internal dari item-item variabel intensitas olahraga,
pola tidur dan tingkat stres yang memenuhi syarat reliabilitas
3. Uji hipotesis
pola tidur dengan tingkat stres digunakan uji korelasi Spearman dengan
menggunakan bantuan program komputer program SPSS versi 17.0 for windows.
Sedangkan uji hipotesis hubungan antara intensitas berolahraga dan pola tidur
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
BAB IV
HASIL PENELITIAN
analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda yang bertujuan untuk
jenis kelamin, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :
a. Umur
20 tahun 57 62.6
Total 91 100.0
Sumber : hasil analisis data dengan spss Juni 2014
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
berumur < 20 tahun 28 orang (30,8%) dan sisanya sebanyak 6 orang (6,6%)
b. Jenis Kelamin
Perempuan 67 73,6
Total 91 100.0
Sumber : hasil analisis data dengan spss Juni 2014
a. Karakteristik Data
intensitas olahraga memiliki mean 54.29 dengan nilai minimum 37 dan nilai
berarti memiliki
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
data dengan variabilitas atau keberagaman data semakin kecil atau semakin
homogen. Pola tidur memiliki mean 46.59 dengan nilai minimum 32 dan
maksimum 61 dengan nilai standar deviasi sebesar 5.24 yang berarti memiliki
data dengan variabilitas atau keberagaman data semakin kecil atau semakin
homogen. Tingkat stres memiliki nilai men 52.64 dengan nilai minimum 35 dan
nilai maksimum 78 dengan nilai standara deviasi sebesar 8.14 yang berarti
memiliki data dengan variabilitas atau keberagaman data semakin kecil atau
semakin homogen.
b. Distribusi Frekuensi
cara dibuat rentang skala, sehingga dapat diketahui dimana letak rata-rata
tabulasi data minat, motivasi dan kecerdasan emosi serta prestasi belajar, peneliti
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
diagram lingkaran (piechart) tergambar sesuai pada gambar 4.1 sebagai berikut :
Tinggi
1.1 %
Rendah
33 %
Sedang
65.9 %
orang dengan 15 soal dari skala Linkert minimum adalah 20, sedangkan
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
1 39 – 52 Tinggi 4 4.4 %
2 26 - 38 Sedang 83 91.2 %
3 < 26 Rendah 4 4.4 %
Jumlah 91 100 %
nilai rentang 26-38 merupakan frekuensi tertinggi yaitu 91.2%, sehingga rata-rata
TinggiRendah
4.4 %4.4 %
Sedang
91.2 %
Adapun deskripsi data untuk pola tidur nilai minimum, maksimum dan
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
Pada tabel tersebut nilai total pola tidur mahasiswa sebanyak 91 orang
dengan 13 soal dari skala Linkert minimum adalah 17, sedangkan maksimumnya
1 57 – 76 Tinggi 25 27.5 %
2 38 - 56 Sedang 65 71.4 %
3 < 38 Rendah 1 1.1 %
Jumlah 91 100 %
nilai rentang 38-56 merupakan frekuensi tertinggi yaitu 71.4%, sehingga rata-rata
Rendah
1.1 %
Tinggi
27.5 %
Sedang
71.4 %
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
Adapun deskripsi data untuk tingkat stres nilai minimum, maksimum dan
dengan 19 soal dari skala Linkert minimum adalah 26, sedangkan maksimumnya
3. Analisis Data
dan pola tidur (X2). Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah tingkat stres
yaitu variabel Y.
a. Hasil uji
Normalitas
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
Ha = Skor pengukuran tidak berdistribusi normal
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
intensitas olahraga, pola tidur dan tingkat stres berdistribusi normal, hal ini
2) Uji Linieritas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antar variabel yang
diteliti bersifat linier atau tidak. Uji linieritas menggunakan uji F dengan bantuan
program komputer SPSS for windows. Hipotesis yang digunakan untuk menguji
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
Tabel 4.11. Hasil Uji Linieritas Hubungan Intensitas Olahraga dan Pola
Tidur dengan Tingkat Stres
ANOVAb
Total 5961.033 90
a. Predictors: (Constant), Pola Tidur, Intensitas Olahraga
liniearity sebesar 0,000 untuk semua variabel. Karena signifikansi kurang dari
0,05 maka terdapat hubungan yang linier antara intensitas olahraga dan pola tidur
3) Uji Multikolinieritas
multikolinieritas dapat dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation Factor). Jika nilai
VIF lebih kecil dari 10, maka variabel terebut tidak memiliki persoalan dengan
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
diketahui bahwa untuk semua variabel mmempunyai nilai dibawah angka 10,
4) Uji Hipotesis
Tabel 4.13. Hasil Uji Product Moment Hubungan Intensitas Olahraga dan
Tingkat Stres
Correlations
intensitas
olahraga tingkat stres
intensitas olahraga Pearson Correlation 1 -.070
Sig. (2-tailed) .510
Dari tabel diatas berdasarkan analisis uji Product Moment diatas diperoleh
p = 0.510, hal ini menunjukkan p > 0.05 sehingga Ho diterima. Dengan demikian
dapat simpulkan bahwa tidak ada hubungan antara variabel intensitas olahraga
Tabel 4.14. Hasil Uji Product Moment Pola Tidur dan Tingkat Stres
Correlations
= 0.000, hal ini menunjukkan p < 0.05 sehingga Ho ditolak. Dengan demikian
dapat simpulkan bahwa ada hubungan antara variabel pola tidur dengan tingkat
stres serta memiliki hubungan yang sedang terlihat dari pearson corelation yang
Tabel 4.15. Hasil uji Regresi Linier Berganda untuk mengetahui hubungan
intensitas olahraga dan pola tidur dengan tingkat stres.
ANOVAb
Total 5961.033 90
liniearity sebesar 0,000 untuk semua variabel. Karena signifikansi kurang dari
0.05 artinya Ho ditolak terdapat hubungan intensitas olahraga dan pola tidur
Tabel 4.16. Hasil uji Regresi Linier Berganda pada Anova untuk mengetahui
hubungan intensitas olahraga dan pola tidur dengan tingkat stres.
Model Summaryb
Change Statistics
Dari tabel diatas angka R Square sebesar 0,315 atau 31,5%. Hal ini
menunjukkan bahwa intensitas olahraga dan pola tidur mempunyai hubungan
sebesar 31,5% dengan tingkat stres sedangkan sisanya 68,5% dipengaruhi variabel
lain diluar penelitian.
Tabel 4.17. Hasil uji Regresi Linier Berganda pada Coefficient untuk mengetahui
hubungan intensitas olahraga dan pola tidur dengan tingkat stres.
Coefficientsa
Standardized
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
olahraga terhadap tingkat stres adalah 10.23% serta sumbangan relatif 20% dan
sumbangan efektif pola tidur terhadap tingkat stres adalah 30.48% serta
B. Pembahasan
intensitas olahraga dan tingkat stres diperoleh p = 0.510 > 0.05 dalam taraf
signifikansi 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intensitas olahraga tidak
Poltekkes Surakarta.
Hal ini dapat diartikan bahwa tidak berlakunya intensitas olahraga sebagai
koping stres yang mendominasi pada mahasiswa Prodi DIII Fisioterapi Poltekkes
mendominasi, shopping, main game, tidur, makan dan mencari suasana baru.
Sesuai dengan teori ‘Strategi coping’ merupakan suatu upaya individu untuk
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
rasa aman dalam dirinya sendiri. Menurut Lazarus dan Folkman (1984), ada dua
jenis strategi coping, yaitu: (1) problem-solving focused coping, dimana individu
secara aktif mencari penyelesaian dari masalah untuk menghilangkan kondisi atau
situasi yang menimbulkan stres dan (2) emotion-focused coping, dimana individu
diri dengan dampak yang akan ditimbulkan oleh suatu kondisi atau situasi yang
penuh tekanan.
sebagai koping yang paling mendominasi, shopping, main game, tidur, makan,
dan mencari suasana baru. Keadaan ini mungkin bagi mahasiswa lebih
mempermudah, tidak perlu keluar rumah atau kos untuk sekedar menghilangkan
stres dengan cara berolahraga. Menonton film dan main games hanya butuh duduk
emosional terhadap situasi yang sangat menekan. Fungsi koping ini cenderung
dilakukan apabila individu tidak mampu atau merasa tidak mampu mengubah
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Jemirda
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
terhadap tingkat stres pada mahasiswa reguler 2008 Fakultas Matematika dan
beberapa cara, antara lain adalah dengan melakukan aktifitas yang disukai selain
olahraga seperti menonton film untuk mengalihkan perhatian dari masalah. Begitu
juga halnya dengan shoping dan main games. Hal tersebut menunjukkan tidak
motivasi dan prestasi belajar diperoleh p = 0.000 < 0.05 dalam taraf signifikasi
5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola tidur mempunyai hubungan
positif dan signifikan dengan tingkat stres mahasiswa Prodi D III Fisioterapi
Poltekkes Surakarta.
Pola tidur adalah model, bentuk atau corak tidur dalam jangka waktu yang
relatif menetap dan meliputi jadwal jatuh (masuk) tidur dan bangun, irama tidur,
frekuensi tidur dalam sehari, mempertahankan kondisi tidur, dan kepuasan tidur.
Lamanya kebutuhan tidur bervariasi antara tiap orang dan sangat sulit untuk
menilai berapa lama tidur yang dibutuhkan oleh seseorang untuk dapat berfungsi
optimal. Pola tidur remaja perlu perhatian lebih karena berhubungan pada
performa sekolah. Pada 20 tahun terakhir ini, para peneliti mengenai tidur
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
menyadari perbedaan perubahan pola tidur pada remaja. Perubahan tersebut ialah
jam biologis remaja atau disebut irama sirkadian. Pada permulaan masa pubertas,
fase tidurnya menjadi telat. Untuk terjatuh tidur menjadi lebih malam dan bangun
tidur lebih telat pada pagi hari. Dan remaja tersebut lebih waspada pada malam
hari dan menjadi lebih susah tidur. Gangguan pola tidur adalah suatu keadaan di
Salah satu contoh pola tidur yang tidak baik adalah kurang tidur. Pada
dasarnya penyebab kurang tidur disebabkan oleh diri kita sendiri. Menurut
Carpenter dan Graham (2002) bahwa remaja sering kurang tidur karena adanya
dihasilkan oleh otak. Selain itu, perkembangan teknologi seperti permainan lewat
komputer, internet, video dan televisi juga menjadi penyebab utama kurangnya
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Resti
terhadap tingkat stres pada mahasiswa skripsi di salah satu Fakultas Rumpun
Dari hal tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa tidur sangat penting bagi
tubuh. Karena pada saat tidur sebagian organ tubuh termasuk otak akan
beristirahat. Jika kita kurang tidur maka otak kita pun kurang istirahat, hal itu
pengatur waktu internal dalam tubuh yang bekerja secara otomatis. Jam biologis
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
manusia sudah terprogram secara genetik untuk menentukan waktu bangun dan
tidur kita. Setiap orang memiliki jam biologis yang berbeda-beda tergantung pada
umurnya. Jika kita melawan jam biologis maka akan berdampak buruk bagi
kesehatan. Hal ini yang bisa menjadikan stresor atau pemicu terjadinya stres pada
olahraga dan pola tidur dengan tingkat stres, hal ini dibuktikan dengan nilai
signifikansi (0.00) lebih kecil dari 0,05 dan F hitung 21.526. Sumbangan efektif
intensitas olahraga terhadap tingkat stres adalah 10,23% serta sumbangan relatif
20%. Sedangkan sumbangan efektif pola tidur terhadap tingkat stres adalah
30,48% dan sumbangan relatif 80% sehingga pengaruh pola tidur lebih dominan
Berdasarkan hal tresebut diatas bahwa pola tidur lebih dominan terhadap
tingkat stres hal ini disebabkan mahasiswa mengalami gangguan pola tidur karena
menyebabkan gangguan tidur (Potter & Perry, 2005). Individu dengan kelelahan
sepanjang hari akan merasakan ketidaknyamanan pada tubuh saat malam hari. Hal
ini akan menyebabkan individu sulit rileks sehingga sulit untuk memulai tertidur.
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
C. Keterbatasan penelitian
dengan tingkat stres pada mahasiswa Prodi DIII, memliki keterbatasan yaitu
tertutup sehingga data tidak bisa divariasikan dalam melakukan analisi data..
kuesioner dengan maksud untuk memperoleh informasi sebagai data dari subyek
tentang dirinya sendiri sehingga bersifat self report. Akibat self report tersebut,
maka data yang diberikan belum tentu semuanya tepat sesuai dengan kondisi yang
seharusnya.
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
BAB V
A. Kesimpulan
probabilitasnya 0,510 > 0,05 atau diperolehnya nilai rhitung > rtabel atau -0.07 < 0.21
2. Ada hubungan negatif dan signifikan pola tidur dengan tingkat stres
diterima atau teruji kebenarannya. Hal tersebut terbukti dengan diperolehnya nilai
probabilitasnya 0,000 < 0,05 atau diperolehnya nilai r hitung > rtabel atau 0.54 > 0.21
3. Ada hubungan secara simultan antara intensitas olahraga dan pola tidur
dengan tingkat stres, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi (0.000) lebih
kecil dari 0,05 dan Fhitung 21.526. Dengan demikian hipotesis penelitian yang
berbunyi “ada hubungan secara bersama-sama antara intensitas olahraga dan pola
adalah 10.23% serta sumbangan relatif (SR) 20% dan sumbangan efektif (SE)
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
pola tidur terhadap tingkat stres adalah 30.48% serta sumbangan relative (SR)
80%.
B. Implikasi
1. Implikasi Teoritis
Berdasarkan kesimpulan penelitian mengenai “Hubungan Intensitas
Olahraga dan Pola Tidur dengan Tingkat Stres pada Mahasiswa Prodi D III
Fisioterapi Poltekkes Surakarta" yaitu adanya hubungan antara pola tidur dengan
tingkat stres, maka pola tidur mahasiswa semakin baik atau teratur, semakin
2. Implikasi Praktis
tidurnya yang lebih baik dengan waktu tidur yang cukup supaya pemulihan
stamina fisiknya setelah beraktifitas bisa optimal sehingga dengan kondisi fisik
yang prima akan menguangi tingkat stres bahkan bisa terhindar dari stres yang
C. Saran
Poltekkes Surakarta.
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
1. Bagi mahasiswa
banyak kegiatan selain olahraga seperti menonton tv, bernyanyi, main games,
yang sebaik-baiknya dengan pengaturan pola tidur yang teratur dan memiliki
waktu yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tidur dalam upaya pencegahan
tingkat stres.
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
DAFTAR PUSTAKA
Akandere, M., Tekin, A., 2002; The Effect of Physical Exercise on Anxiety; The
Sport Journal. United States Sports Academy. Diakses pada tanggal
22/1/2014, dari http://www.thesportjournal.org/article/effect-physical-
exercise-anxiety
Anisah, Pratiwi, Utami, Widianingrum, 2012; Center for Public Mental Health
UGM; Diakses tanggal 13/1/2014, dari
http://cpmh.psikologi.ugm.ac.id/kesehatan-mental-sekolah/program-
kampus-indonesia-sejahtera/dasar-pemikiran/
Castro, C. M., Wilcox, S., O’Sullivan, P., Bauman, K., A.C., 2002; An Exercise
program for women are caring for relatives with dementia; Psychosomatic
Medicine, No. 64, Hal. 458-468.
Center for Public Mental Health UGM, 2012; Dasar Pemikiran: Program Kampus
Indonesia Sejahtera; Diakses tanggal 13/1/2014, dari
http://cpmh.psikologi.ugm.ac.id/kesehatan-mental-sekolah/program-
kampus-indonesia-sejahtera/dasar-pemikiran/
Dahlan, M.S., 2006; Seri Evidance Based Medicine: Statistika untuk Kedokteran
dan Kesehatan; Edisi kedua, PT. Arkans, Jakarta, Hal. 55, 161.
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
Folkman, S., & Moskowitz, J.T., 2004; Coping: Pitfalls and promise; Annual
Review of Psychology, No. 55, Hal. 745-774.
Greenwood, B. N., Fleshner, M., 2008; Exercise, Learned Helplessness, and the
Stress-Resistant Brain; Neuromolecular Medicine, No. 10, Hal. 81–98.
Hawari, D., 2002; Manajemen Stres, Cemas dan Depresi; Balai Penerbit FKUI,
Jakarta, Hal. 17, 27-33.
Jati, A.A., 2012; Pengaruh Stress terhadap Sistem Imun. Kekuatan Berfikir
Positif; Diakses tanggal 13/1/2014, dari
http://astumd.wordpress.com/2012/11/06/pengaruh-stress-terhadap-sistem-
imun-kekuatan-berfikir-positif/
Kremer, J., Scully, D., 1994; Psychology in Sport; Psychology Press, England,
Hal. 175.
Krohne, H.W., 2002; Stress and Coping Theories; Diakses tanggal 13/1/2014, dari
http://www.yourans.com/wp-content/uploads/2012/12/Krohne_Stress.pdf
Lazarus, R., Folkman, S., 1984; Stress, Appraisal, and Coping; 3rd ed., Springer
Publishing Company, New York, Hal. 233.
Lubis, N.L., Simanjuntak, M., 2007; Perbedaan Mood Ditinjau Dari Kebiasaan
Berolahraga; Majalah Kedokteran Nusantara. Vol. 40. No. 2. Hal. 90.
Nabkasorn, C., Miyai, N., Sootmongkol, A., Junprasert, S., Yamamoto, H., Arita,
M., Miyashita, K., 2005; Effects of Physical Exercise on Depression,
Neuroendocrine Stress Hormones and Physiological Fitness in Adolescent
Females with Depressive Symptoms; European Journal of Public Health,
Vol. 16, No. 2, Hal. 179-184.
Niven, N., 1995; Psikologi Kesehatan: Pengantar untuk Perawat & Profesional
Kesehatan Lain; Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, Hal. 122-123.
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
Ogden, J., 2004; Health Psychology: A Textbook; 3rd ed., McGraw-Hill, England,
Hal. 233.
Pin, T.L, 2011; Hubungan Kebiasaan Berolahraga Teratur dengan Tingkat Stres
pada Mahasiswa Fakultas Kedikteran Universitas Sumatera Utara;
Universitas Sumatera Utara, Medan, Hal. 9.
Ross, S.E., Niebling, B.C., Heckert, T.M., 1999; Sources of Stress among College
Students; College Students Journal, Vol.33, No.2, Hal.6.
Sajoto, M., 1995; Peningkatan & Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam Olah
Raga; Dahara Prize; semarang, Hal. 121, 133-139.
Setiawan, E., 2012; Kamus Besar Bahasa Indonesia; Diakses tanggal 13/1/2014,
dari http://www.kbbi.web.id/
Silalahi, N., 2010; Gambaran Stres pada Mahasiswa Tahun Pertama Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara; Universitas Sumatera Utara,
Medan, Hal. 1-2.
Soejono, S., Harjadi, F.I., 1984; Olahraga dan Umur; dalam Moeloek, O.,
Tjokronegoro, A. (ed); Kesehatan dan Olahraga; Balai Penerbit FKUI,
Jakarta, Hal. 7, 26-29.
Sugiyono, 2003; Statistik untuk Penelitian; Edisi ketujuh, CV. Alfabeta, Bandung,
Hal. 115-134.
Syarifah, F., 2013; Fakta yang Terjadi pada Tubuh Saat Orang Stres; Diakses
tanggal 13/1/2014, dari http://health.liputan6.com/read/485164/fakta-yang-
terjadi-pada-tubuh-saat-orang-stres
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
Surakarta.,.......................2014
Hormat saya,
Pajar Haryatno
S541208063
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
Surakarta,
2014
Mengetahui, Pembuat
Pernyataan
Peneliti,
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
Tidak
No Pernyataan Selalu Sering Jarang
pernah
1. Kesulitan untuk memulai tidur
2. Tiba-tiba terbangun pada malam hari
3. Bisa terbangun lebih awal/dini hari
4. Merasa mengantuk di siang hari
5. Sakit kepala pada siang hari
6. Merasa kurang puas dengan tidur anda
7. Merasa kurang nyaman/gelisah saat tidur
8. Mendapat mimpi buruk
9. Badan terasa lemah, letih, kurang tenaga
setelah tidur
10. Jadwal jam tidur sampai bangun tidak beraturan
11. Tidur selama 6 jam dalam semalam
12. Badan terasa segar dan ringan setelah tidur
13. Tidur pada waktu siang hari
14. Susah bangun tidur di pagi hari
15. Menguap ketika perkuliahan di siang hari
16. Tidur larut malam karena main game / nonton
TV
17. Minum obat-obatan penenang
18. Konsumsi suplemen vitamin sebelum tidur
19. Begadang malam untuk mengerjakan tugas
20. Kurang tidur malam akan menyebabkan sakit
pagi harinya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
No Nama Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18 Q19 Q20 Q21 Q22 Total
1 anggun ayu 2 2 3 2 2 2 2 4 1 4 2 1 4 2 4 3 2 3 4 4 3 3 59
2 anggun r 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 4 1 2 2 1 2 3 3 4 4 55
3 anis r 2 2 1 2 2 3 3 3 2 4 1 2 4 1 2 4 4 2 4 4 4 4 60
4 anis wichita 3 3 2 2 4 1 1 4 1 2 1 1 4 2 3 2 1 2 4 4 4 4 55
5 anisah 2 2 1 2 2 1 3 4 2 4 2 2 3 1 2 1 1 1 2 4 4 4 50
6 azar 2 2 3 2 3 2 3 4 2 3 1 2 3 2 3 3 2 2 2 4 3 3 56
7 baiq 2 2 3 1 2 2 1 4 2 2 3 1 4 2 2 2 2 2 2 3 4 4 52
8 choiruniswah 2 1 1 1 1 1 3 3 2 3 1 3 2 1 2 1 1 1 1 3 1 2 37
9 desy 1 1 1 1 2 1 3 3 2 3 2 1 3 2 2 1 1 2 3 3 3 2 43
10 devi 2 2 2 2 2 3 2 4 1 3 2 1 4 1 2 2 1 1 3 4 3 4 51
11 diah 2 2 3 2 2 3 3 4 2 3 1 2 3 2 2 3 2 1 4 4 4 4 58
12 elwina 3 2 3 3 3 3 1 4 1 1 2 1 3 4 3 2 3 4 4 4 4 4 62
13 farida 2 1 1 1 1 1 3 4 2 4 3 2 3 2 2 2 1 1 2 3 3 2 46
14 farida R 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 1 2 3 3 1 1 4 4 3 3 54
15 firmansyah 3 2 4 3 3 2 2 3 1 2 2 1 3 2 3 4 3 3 3 3 4 4 60
16 futri 2 1 2 2 2 2 2 3 1 4 1 1 3 1 3 2 2 1 3 4 4 4 50
17 galuh 2 1 3 1 3 2 4 4 2 4 1 2 2 3 1 2 2 3 2 3 2 2 51
18 gilang 2 2 2 3 2 2 2 4 1 3 1 1 4 2 2 1 1 1 3 4 4 4 51
19 ida 2 1 3 1 3 2 3 2 1 1 1 1 3 1 3 2 1 1 3 4 4 4 47
20 intan 2 1 2 1 2 1 2 3 2 3 2 1 3 1 2 2 1 1 3 4 2 2 43
21 ismail 4 2 4 2 2 2 2 1 2 3 2 1 3 2 3 3 1 1 2 3 3 3 51
22 janti 2 2 2 3 3 1 3 3 2 3 4 1 4 2 2 2 1 1 3 3 3 3 53
23 khoirul 2 2 3 2 2 3 3 4 2 3 1 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 55
24 lia 3 2 2 2 2 3 2 3 1 3 1 1 3 1 2 2 3 2 2 3 3 3 49
25 lilis 2 2 2 2 2 2 2 4 1 4 2 1 4 2 1 2 1 2 4 4 3 4 53
26 marita 2 2 3 2 2 1 2 4 1 3 2 1 4 2 3 4 2 2 4 4 4 4 58
27 mavi 2 2 1 1 3 2 3 4 2 3 1 2 2 2 2 2 2 1 3 4 3 3 50
28 melina 1 1 2 1 1 1 3 4 2 4 3 1 4 3 2 2 1 1 3 4 4 4 52
29 muhsin 3 2 3 3 2 4 2 4 2 3 3 2 4 2 2 2 3 3 4 4 4 4 65
30 naela 2 2 4 1 2 1 1 4 1 3 2 1 3 1 3 2 1 1 3 2 2 2 44
pLearmpupsirtaanka7a.nTa.ubnesl .haacs.iildanalisis Uji reliabilitas kuisioner uji coba
olahraga
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.702 .699 22
Scale Statistics
commit to
perpustakaan.uns.ac.id Item-Total digilib.uns.ac.i
Mean Variance
Scale Std. Deviation N of Items
52.33 37.954 6.161 22
Reliability
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.842 .845 15
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
36.13 40.602 6.372 15
commit to
perpustakaan.uns.ac.Iitdem Statistics digilib.uns.ac.id
Mean Std. Deviation N
Q1 2.20 .610 30
Q2 1.77 .504 30
Q3 2.37 .928 30
Q4 1.83 .699 30
Q5 2.20 .664 30
Q6 1.93 .828 30
Q13 3.20 .805 30
Q14 1.80 .714 30
Q16 2.23 .817 30
Q17 1.70 .877 30
Q18 1.70 .837 30
Q19 3.00 .830 30
Q20 3.57 .568 30
Q21 3.30 .794 30
Q22 3.33 .802 30
Item-Total Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted
Q1 33.93 37.306 .392 .592 .837
Q2 34.37 36.861 .570 .608 .831
Q3 33.77 35.771 .358 .617 .841
Q4 34.30 34.631 .667 .571 .822
Q5 33.93 37.099 .378 .412 .838
Q6 34.20 34.717 .533 .711 .829
Q13 32.93 37.444 .255 .541 .846
Q14 34.33 37.540 .291 .468 .842
Q16 33.90 35.266 .481 .648 .832
Q17 34.43 34.461 .522 .808 .830
Q18 34.43 34.530 .546 .710 .828
Q19 33.13 34.326 .574 .584 .826
Q20 32.57 38.047 .318 .641 .840
Q21 32.83 34.420 .596 .810 .825
Q22 32.80 34.097 .626 .866 .823
commit to
Lampiran 8. Tabel Data Uji Coba Variabel Pola Tidur
No Nama Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18 Q19 Q20 Total
1 anggun ayu 4 2 1 3 1 4 2 3 2 4 2 3 1 3 3 3 1 1 4 2 49
2 anggun r 3 3 2 3 3 3 2 2 1 2 3 3 2 2 3 2 1 1 3 2 46
3 anis r 2 2 3 3 1 1 1 1 1 3 2 4 2 1 3 3 1 3 3 3 43
4 anis wichita 2 3 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 4 4 1 3 3 2 55
5 anisah 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 3 2 1 1 2 1 40
6 azar 2 3 3 3 1 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 1 1 3 2 46
7 baiq 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 4 1 2 2 1 46
8 choiruniswah 2 2 3 3 2 1 2 1 2 3 3 3 2 2 2 2 1 1 3 2 42
9 desy 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 1 1 2 3 46
10 devi 2 3 3 3 1 3 2 2 1 3 3 4 3 2 2 3 1 1 4 4 50
11 diah 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 4 1 4 3 4 58
12 elwina 2 3 3 4 3 4 2 2 2 4 3 3 2 2 3 3 1 1 2 2 51
13 farida 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 1 1 3 2 47
14 farida R 2 2 2 3 3 4 4 3 3 2 4 2 3 3 3 2 1 1 3 4 54
15 firmansyah 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 1 1 3 2 46
16 futri 2 3 4 2 1 1 1 2 2 2 2 4 2 2 2 2 1 1 3 2 41
17 galuh 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 1 1 1 2 2 43
18 gilang 2 3 3 2 1 2 2 2 2 4 2 4 2 2 2 3 1 1 2 2 44
19 ida 1 1 3 3 1 2 1 1 1 2 3 4 2 1 3 1 1 1 2 1 35
20 intan 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 1 2 3 3 49
21 ismail 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 1 1 3 1 42
22 janti 1 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 1 1 3 2 45
23 khoirul 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 1 1 3 2 49
24 lia 1 2 4 3 1 1 2 2 1 2 3 4 2 1 3 1 1 1 2 1 38
25 lilis 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 1 2 3 1 48
26 marita 3 2 4 3 1 3 2 2 2 3 2 4 2 2 3 3 1 2 3 4 51
27 mavi 3 4 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 1 2 4 2 1 1 3 3 50
28 melina 1 2 2 3 1 2 2 2 2 4 3 2 2 3 3 3 1 1 3 2 44
29 muhsin 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 1 1 4 2 49
30 naela 1 1 1 3 1 3 2 1 1 3 3 3 1 3 3 1 1 1 1 2 36
pLearmpupsirtaanka9a.Tna.buenlsh.aacsi.lidanalisis Uji reliabilitas kuisioner uji coba
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.723 .711 19
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
45.10 28.162 5.307 19
commit to
perpustakaan.uns.ac.id Item-Total digilib.uns.ac.i
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted
Q1 42.97 24.585 .420 . .699
Q2 42.70 24.631 .459 . .696
Q3 42.57 28.599 -.126 . .755
Q4 42.23 27.426 .120 . .723
Q5 43.27 25.582 .268 . .714
Q6 42.47 23.154 .524 . .686
Q7 43.00 23.931 .586 . .685
Q8 43.13 25.775 .431 . .704
Q9 43.07 24.478 .489 . .694
Q10 42.30 26.838 .128 . .726
Q11 42.33 27.885 .004 . .731
Q12 42.03 30.930 -.447 . .769
Q13 43.07 26.754 .230 . .717
Q14 42.90 25.955 .295 . .712
Q15 42.17 25.937 .368 . .707
Q16 42.63 22.654 .582 . .678
Q18 43.73 24.823 .361 . .705
Q19 42.33 24.782 .432 . .699
Q20 42.90 22.921 .495 . .688
Reliability
N %
Cases Valid 30 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.817 .818 14
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
31.07 28.685 5.356 14
commit to
perpustakaan.uns.ac.Iitdem Statistics digilib.uns.ac.id
Mean Std. Deviation N
Q1 2.13 .730 30
Q2 2.40 .675 30
Q5 1.83 .747 30
Q6 2.63 .850 30
Q7 2.10 .662 30
Q8 1.97 .490 30
Q9 2.03 .669 30
Q13 2.03 .490 30
Q14 2.20 .610 30
Q15 2.93 .521 30
Q16 2.47 .860 30
Q18 1.37 .765 30
Q19 2.77 .679 30
Q20 2.20 .925 30
Item-Total Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted
Q1 28.93 24.685 .478 .680 .803
Q2 28.67 25.471 .405 .388 .808
Q5 29.23 25.357 .368 .567 .812
Q6 28.43 23.289 .569 .668 .795
Q7 28.97 24.240 .615 .639 .794
Q8 29.10 25.955 .499 .570 .805
Q9 29.03 24.309 .596 .575 .795
Q13 29.03 27.551 .174 .599 .821
Q14 28.87 25.637 .433 .637 .807
Q15 28.13 26.395 .377 .632 .810
Q16 28.60 23.421 .543 .618 .798
Q18 29.70 25.734 .305 .726 .817
Q19 28.30 25.183 .446 .553 .805
Q20 28.87 23.913 .433 .507 .809
commit to
Lampiran 10 . Tabel Data Uji Coba Variabel Tingkat Stres
No Nama Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18 Q19 Q20 Q21 Q22 Q23 Total
1 anggun ayu 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 3 39
2 anggun r 2 1 3 2 2 1 1 3 3 3 3 2 2 1 2 1 2 2 2 1 3 3 2 47
3 anis r 3 1 3 2 2 2 1 3 3 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 3 4 3 45
4 anis wichita 2 2 3 3 3 2 3 1 1 3 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 4 4 4 54
5 Anisah 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 3 2 2 3 3 3 45
6 Azar 2 1 3 2 2 2 1 3 2 3 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 4 4 3 48
7 Baiq 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 1 1 2 2 3 1 2 2 2 2 44
8 choiruniswah 2 1 2 2 1 2 1 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 43
9 Desy 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 52
10 Devi 2 2 3 3 3 2 1 3 3 2 2 3 3 1 2 2 1 1 3 2 3 4 3 54
11 Diah 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 4 4 4 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 66
12 Elwina 3 2 4 2 2 2 1 4 2 2 2 3 2 1 2 1 2 2 1 2 4 4 2 52
13 Farida 2 2 3 2 1 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 57
14 farida Rahma 3 1 3 3 2 3 1 3 1 4 3 3 2 2 3 1 2 2 3 2 4 3 2 56
15 firmansyah 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 3 1 1 2 2 1 4 4 4 46
16 Futri 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 1 44
17 Galuh 2 2 3 1 2 3 2 3 3 2 2 2 2 1 3 2 3 2 2 4 4 4 4 58
18 Gilang 3 3 2 2 1 3 2 1 2 2 2 2 1 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 54
19 Ida 1 1 2 3 1 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 4 4 4 40
20 Intan 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 56
21 Ismail 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 57
22 Janti 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 1 2 2 3 3 2 2 1 2 2 54
23 Khoirul 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 61
24 Lia 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 47
25 Lilis 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 56
26 Marita 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 4 4 49
27 Mavi 2 2 3 2 2 2 1 3 2 3 3 2 2 1 3 1 2 2 2 1 3 3 3 50
28 Melina 4 4 4 3 2 4 3 2 3 3 4 2 2 3 3 2 2 3 2 4 2 3 2 66
29 Muhsin 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 59
30 Naela 1 1 2 2 1 3 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 3 3 3 39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
Lampiran 11. Tabel hasil analisis Uji reliabilitas kuisioner uji coba variabel
tingkat stres
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
Cronbach's Alpha
Based on
Cronbach's Alpha Standardized Items N of Items
.819 .832 23
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Q1 2.27 .640 30
Q2 1.90 .923 30
Q3 2.63 .615 30
Q4 2.20 .610 30
Q5 1.93 .640 30
Q6 2.37 .615 30
Q7 1.67 .758 30
Q8 2.23 .817 30
Q9 2.17 .699 30
Q10 2.43 .568 30
Q11 2.47 .730 30
Q12 2.37 .556 30
Q13 2.17 .648 30
Q14 1.57 .774 30
Q15 2.07 .785 30
Q16 1.67 .606 30
Q17 2.10 .662 30
Q18 2.20 .664 30
Q19 2.13 .681 30
Q20 2.07 .828 30
Q21 2.90 .845 30
Q22 3.10 .759 30
Q23 2.67 .802 30
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
51.27 53.789 7.334 23
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Cronbach's Alpha if
Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation Item Deleted
Q1 49.00 48.000 .607 . .802
Q2 49.37 43.757 .752 . .789
Q3 48.63 49.206 .487 . .807
Q4 49.07 51.030 .274 . .816
Q5 49.33 49.057 .482 . .807
Q6 48.90 48.714 .547 . .805
Q7 49.60 46.524 .647 . .798
Q8 49.03 51.551 .134 . .824
Q9 49.10 49.059 .433 . .809
Q10 48.83 50.557 .360 . .813
Q11 48.80 46.717 .655 . .798
Q12 48.90 49.334 .531 . .807
Q13 49.10 50.231 .342 . .813
Q14 49.70 46.286 .656 . .797
Q15 49.20 46.372 .636 . .798
Q16 49.60 49.559 .452 . .809
Q17 49.17 49.385 .426 . .810
Q18 49.07 48.340 .542 . .804
Q19 49.13 47.706 .597 . .802
Q20 49.20 46.579 .577 . .801
Q21 48.37 58.654 -.431 . .852
Q22 48.17 57.178 -.346 . .845
Q23 48.60 57.421 -.352 . .847
Reliability
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based ocnommi t to user
Cronbach's Alpha Standardized Items N of Items
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
N %
Cases Valid 30 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 30 100.0
.910 .907 19
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
40.37 65.895 8.118 19
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Q1 2.27 .640 30
Q2 1.90 .923 30
Q3 2.63 .615 30
Q4 2.20 .610 30
Q5 1.93 .640 30
Q6 2.37 .615 30
Q7 1.67 .758 30
Q9 2.17 .699 30
Q10 2.43 .568 30
Q11 2.47 .730 30
Q12 2.37 .556 30
Q13 2.17 .648 30
Q14 1.57 .774 30
Q15 2.07 .785 30
Q16 1.67 .606 30
Q17 2.10 .662 30
Q18 2.20 .664 30
Q19 2.13 .681 30
Q20 2.07 .828 30
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Cronbach's Alpha if
Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation Item Deleted
Q1 38.10 59.679 .588 . .905
Q2 38.47 54.051 .810 . .898
Q3 37.73 61.651 .400 . .910
Q4 38.17 62.971 .263 . .913
Q5 38.43 61.151 .433 . .909
Q6 38.00 59.655 .617 . .905
Q7 38.70 56.976 .729 . .901
Q9 38.20 60.166 .483 . .908
Q10 37.93 62.685 .321 . .911
Q11 37.90 57.403 .719 . .902
Q12 38.00 60.897 .540 . .907
Q13 38.20 61.269 .415 . .910
Q14 38.80 57.200 .692 . .902
Q15 38.30 57.872 .620 . .904
Q16 38.70 60.148 .572 . .906
Q17 38.27 59.926 .540 . .907
Q18 38.17 58.833 .650 . .904
Q19 38.23 59.013 .613 . .905
Q20 38.30 57.734 .594 . .905
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
Nama :
Usia : Jenis Kelamin : L/P
Berilah tanda centang (√ ) sesuai dengan jawaban yang Anda pilih!
Tidak
No Pernyataan Selalu Sering Jarang
pernah
1. Anda melakukan kegiatan olahraga
2. Anda melakukan olahraga setiap
harinya
3. Waktu yang Anda gunakan dalam
setiap berolahraga minimal 30
menit
4. Anda melakukan olahraga 3 kali
seminggu
5. Anda melakukan olahraga di pagi
hari
6. Anda melakukan olahraga di sore
hari
7. Setelah berolahraga badan Anda
merasa segar dan ringan
8. Saat berolahraga Anda mengalami
kram otot
9 Anda melakukan olahraga ringan 30
menit-60 menit
10. Anda melakukan olahraga berat
(bulu tangkis, volley, sepakbola)
11. Anda melakukan olahraga berat
lebih dari 60 menit
12. Sehabis olahraga nafsu makan Anda
meningkat
13. Olahraga membuat Anda minum
lebih banyak
14. Kebiasaan berolahraga membuat
Anda terhindar dari penyakit
15. Kebiasaan berolahraga membuat
Anda tampil prima dan buga r
c ommit user
to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
Nama :
Usia : Jenis Kelamin : L/P
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
56 Dino 4 3 4 4 2 4 3 1 2 4 4 2 4 4 4 49
57 Dwi 2 2 2 3 2 3 2 3 2 1 1 4 4 4 4 39
58 dwi sapti 2 2 1 2 2 1 4 1 1 1 1 3 3 3 3 30
59 Febrianto 2 2 3 2 2 2 3 2 2 4 3 2 4 3 3 39
60 Galih 2 2 3 2 3 2 4 2 3 1 1 3 3 4 3 38
61 Hana 3 3 4 3 1 4 3 1 4 2 2 4 4 3 3 44
62 Ika 2 2 2 1 2 2 4 2 2 1 1 3 4 4 4 36
63 Intan 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 3 4 2 2 33
64 Kadek 2 2 1 2 2 2 4 1 1 1 1 2 2 3 3 29
65 Kiki 2 2 2 2 4 2 4 2 3 2 2 3 4 3 3 40
66 Kresna 2 2 4 2 2 2 4 3 4 3 3 4 4 4 4 47
67 Masora 2 1 2 2 3 2 4 2 2 2 2 3 3 4 4 38
68 Mery 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 1 3 3 2 2 26
69 muhamad 2 2 3 2 1 3 2 1 2 3 2 2 4 2 2 33
70 Nova 2 2 3 1 3 2 2 2 3 1 1 3 3 3 3 34
71 Nurul 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 3 4 3 3 33
72 Patricia 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 3 4 4 4 37
73 Pujining 2 1 2 2 2 2 3 1 2 1 1 3 4 3 3 32
74 Radika 2 2 2 2 2 1 3 2 2 3 2 3 4 4 4 38
75 Raditya 2 2 3 2 2 3 4 2 3 3 2 3 4 4 4 43
76 Randy 4 2 2 4 1 4 2 1 2 2 1 3 4 2 4 38
77 Restu 3 2 2 3 1 3 4 1 3 1 2 2 4 4 4 39
78 Rochmadi 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 4 4 3 3 37
79 Ruby 2 2 4 2 1 1 4 1 2 3 2 4 4 4 4 40
80 Singgih 3 2 4 2 3 3 4 2 2 2 1 2 4 4 4 42
81 Siwi 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 1 4 4 2 2 35
82 Syarif 3 3 4 3 2 3 3 2 3 4 2 4 4 4 4 48
83 Tessa 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 4 3 3 25
84 Tiara 2 2 2 2 2 1 4 1 2 1 1 3 4 4 4 35
85 Tri 2 3 2 2 2 2 4 1 2 1 1 4 4 4 4 38
86 Ula 2 2 2 2 2 3 4 1 2 2 1 1 4 4 3 35
87 Wenda 2 1 2 1 2 1 4 3 2 1 1 4 4 3 3 34
88 Wildan 3 3 3 3 3 2 4 1 3 3 2 3 4 4 4 45
89 Wulan 2 1 4 2 1 3 3 1 3 1 1 2 4 4 4 36
90 Yanuar 2 2 3 2 2 2 3 3 4 2 1 4 4 3 3 40
91 Zidni 2 2 3 2 2 2 4 3 2 2 2 3 4 4 4 41
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
51 buyung L 22 46 29 39
52 chaidir L 19 50 31 39
53 christian L 21 47 30 39
54 christina P 19 31 34 39
55 daniel L 20 39 28 40
56 Dino L 20 49 27 45
57 Dwi P 19 39 40 62
58 dwi sapti P 20 30 28 42
59 febrianto L 20 39 33 43
60 Galih P 20 38 31 40
61 Hana P 20 44 36 44
62 Ika P 20 36 31 50
63 Intan P 20 33 27 39
64 kadek P 20 29 32 50
65 Kiki P 19 40 22 32
66 kresna P 20 47 28 32
67 masora L 19 38 34 40
68 Mery P 20 26 27 42
69 muhammad L 20 33 36 59
70 Nova P 20 34 33 47
71 nurul P 20 33 29 37
72 patricia P 20 37 30 52
73 pujining P 19 32 27 31
74 radika P 22 38 31 33
75 raditya L 20 43 30 47
76 randy L 19 38 17 34
77 Restu L 19 39 29 29
78 rochmadhi L 20 37 28 30
79 Ruby L 20 40 36 45
80 singgih L 19 42 28 37
81 Siwi P 19 35 26 42
82 syarif L 20 48 30 43
83 Tessa P 20 25 31 46
84 Tiara P 20 35 28 36
85 Tri P 20 38 30 34
86 Ula P 19 35 36 46
87 wenda P 20 34 29 45
88 wildan L 19 45 32 48
89 wulan P 21 36 19 43
90 yanuar L 20 40 29 42
91 Zidni P 20 41 27 55
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
Lampiran 17. Data deskriptif variabel intensitas olahraga dan hasil uji hubungan
variabel intensitas olahraga dan tingkat stres
Descriptive Statistics
Correlations
intensitas
olahraga tingkat stres
N 91 91
N 91 91
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
Lampiran 18. Data deskriptif variabel pola tidur dan hasil uji hubungan variabel pola
tidur dan
tingkat stres
Descriptives
Descriptive Statistics
Correlations
tingkat stres pola tidur
N 91 91
N 91 91
commit to
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.i
Lampiran 19. Uji Linier berganda hubungan intensitas olahraga dan pola tidur dengan
tingkat stres
Regression
Descriptive Statistics
Correlatio intensitas
olahraga pola tidur tingkat stres
N 91 91 91
N 91 91 91
N 91 91 91
Correlations
intensitas
tingkat stres olahraga pola tidur
Pearson Correlation tingkat stres 1.000 -.070 .543
intensitas olahraga -.070 1.000 .136
pola tidur .543 .136 1.000
Sig. (1-tailed) tingkat stres . .255 .000
intensitas olahraga .255 . .100
pola tidur .000 .100 .
N tingkat stres 91 91 91
intensitas olahraga 91 91 91
pola tidur 91 91 91
Model Summaryb
Change Statistics
ANOVAb
Total 5645.033 90
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
commit to user