id
SKRIPSI
Oleh:
ENDARIAN SETIAJI
X4610049
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Endarian Setiaji
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Oleh:
ENDARIAN SETIAJI
X4610049
Skripsi
diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN
Pembimbing I Pembimbing II
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Hari :
Tanggal : Oktober 2012
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
a.n. Dekan
Pembantu Dekan I
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
# Guru yang hebat adalah guru yang dapat memberikan inspirasi pada
muridnya
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
“Ghratia Lana”
Terima kasih atas doa, semangat, dan kasih sayangnya selama ini.
“ Yahya Farkani”
Terima kasih atas doa, semangat, dan kasih sayangnya. Kau senantiasa
mendorong langkahku dengan perhatian dan semangat, kau selalu ada
disampingku baik disaat ku tegar maupun disaat ku terluka.
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Pengasih dan penyayang atas
segala limpahan kasih dan sayang-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul ”PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
MELEMPAR BOLA DALAM PERMAINAN KASTI PADA SISWA KELAS
V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN
SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk
mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan,
dan Rekreasi, Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari
bahwa terselesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dan
pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih
kepada:
1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. H. Mulyono, M.M. selakuKetua Jurusan Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
3. Waluyo, S.Pd., M.Or. selakuKetua Program Studi Pendidikan Jasmani
Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Drs. Bambang Wijanarko, M.kes. selaku pembimbing I, yang selalu
memberikan motivasi dan bimbingan dalam menyusun skripsi ini.
5. Drs. Sarjoko Lelono, M.kes. selaku pembimbing II, yang selalu memberikan
pengarahan dan bimbingan dalam menyusun skripsi ini.
6. Tutik Khamidah, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan
Sumowono Kabupaten Semarang, yang telah memberikan kesempatan dan
tempat guna pengambilan datacommit to user
dalam penelitian.
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7. Vita Sugiyarti, S.Pd. selaku Guru mata pelajaran Penjasorkes SD Negeri Jubelan
02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang, yang telah memberi bimbingan
dan bantuan dalam penelitian.
8. Siswa kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten
Semarang, yang telah bersedia untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian
ini.
9. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
mungkin disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skrisi ini masih jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan penulis. Akhirnya penulis berharap semoga hasil penelitian yang
sederhana ini dapat bermanfaat penulis khususnya dan pembaca umumnya.
Penulis
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………………………………………………………. i
HALAMAN PERNYATAAN…………………………………………….. ii
HALAMAN PENGAJUAN……………………………………………….. iii
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………….. iv
HALAMAN PENGEASAHAN………………………………………….... v
HALAMAN ABSTRAK…………………………………………………... vi
HALAMAN MOTTO……………………………………………………… vii
HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………… viii
KATA PENGANTAR……………………………………………………... ix
DAFTAR ISI……………………………………………………………….. xi
DAFTAR GAMBAR...…………………………………………………….. xv
DAFTAR TABEL……….…………………………………………………. xvii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….. xix
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….. 1
A. Latar Belakang Masalah………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………… 4
C. Tujuan Penelitian……………………………………………….. 4
D. Manfaat Penelitian……………………………………………… 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKA……………... 6
A. Kajian Teori……………………………………………………. 6
1. Permaianan Kasti ………………………………………….. 6
a. Pengertian Permainan Kasti……………………………. 6
b. Teknik Dasar Permaianan Kasti……………………….. 6
1) Melempar Bola……………………………………… 6
a) Melempar Bola dari Bawah……………………. 7
b) Melempar Bola dari Samping………………….. 7
c) Melmpar Bola dari Atas……………………….. 8
2) Menangkap Bola…………………………………... 8
commit to user
a) Menangkap Bola Melambung…………………. 8
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Cara Melempar Bola dari Bawah……………………………… 7
2. Cara Melempar Bola dari Samping……………………………. 7
3. Cara Melempar Bola dari Atas………………………………… 8
4. Cara Menangkap Bola dari atas………………………………... 8
5. Cara Menangkap Bola dari Samping atau Mendatar………….. 9
6. Cara Menangkap Bola Rendah………………………………… 9
7. Cara Menangkap Bola menggelinding…………………………. 10
8. Cara Memegang Kayu Pemukul……………………………….. 10
9. Pukulan dari Bawah……………………………………………. 11
10. Pukulan dari Samping atau Mendatar………………………….. 11
11. Pukulan dari Atas………………………………………………. 12
12. Lapangan Permainan kasti……………………………………… 13
13. Bola Kasti………………………………………………………. 13
14. Kayu Pemukul…………………………………………………... 14
15. Tiang Hinggap…………………………………………………... 14
16. Alur Kerangka Berpikir…………………………………………. 25
17. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas……………………………. 31
18. Grafik Perbandingan Kemampuan Melempar Bola dalam
Permainan Kasti pada Siswa Kelas V SD Negeri Jubelan 02
Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2012 / 2013 dari Kondisi Awal ke Siklus........... 53
19. Grafik Perbandingan Rata-Rata Hasil Belajar Melempar Bola
dalam Permainan Kasti pada Siswa Kelas V SD Negeri Jubelan 02
Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2012/2013........................................................... 54
20. Grafik Perbandingan Peningkatan Kemampuan Melempar Bola
Dalam Permainan Kasti Pada Siswa Kelas V SD Negeri Jubelan 02
Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang
commit to user
Tahun Pelajaran 2012/2013 dari Siklus I ke Siklus II................... 55
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Table Halaman
1. Rincian Kegiatan, waktu pelaksanaan, dan jenis kegiatan penelitian… 27
2. Teknik Pengumpulan Data Penelitian………........................................ 29
3. Presentase target capaian kemampuan melempar bola
dalam permainan kasti………………………………………………... 34
4. Kondisi Awal Kemampuan Melempar Bola Dalam Permainan Kasti
dan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Jubelan 02
Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2012/2013…………………………………………... 36
5. Diskripsi Data Hasil Belajar Melempar Bola Dalam Permainan Kasti
Pada Kondisi Awal Sebelum Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif…………………………………………………………….. 37
xvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Silabus Pembelajaran……………………………………………….. 69
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I pertemuan I…... 70
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I pertemuan II….. 79
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II pertemuan I….. 88
5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus III pertemuan II... 97
6. Lembar observasi psikomotor………………………………………. 106
7. Lembar observasi afektif…………………………………………… 107
8. Lembar Observasi Kognitif………………………………………… 108
9. Lembar Observasi…………………………………………………... 109
10. TabelDaftar Nama Siswa & Absensi Siswa Selama Pembelajaran… 110
11. Data Awal Kemampuan Melempar Bola Dalam Permainan Kasti
pada Siswa Kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/ 2013…………………. 111
12. Data Awal Ketuntasan Hasil Belajar Melempar Bola
Siswa SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012 / 2013………………… 112
13. Data Kemampuan Melempar Bola Dalam Permainanj Kasti
pada Siswa Kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012 / 2013 Setelah Siklus I... 113
14. Data Ketuntasan Hasil Belajar Melempar Bola Siswa
SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012 / 2013 Setelah Siklus I.... 114
15. Data Kemampuan Melempar Bola Dalam Permainan Kasti
pada Siswa Kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012 / 2013 Setelah Siklus II... 115
16. Data Ketuntasan Hasil Belajar Melempar Bola Siswa
SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2012 / 2013 Setelah Siklus II………………………. 116
17. Data Perbandingan Kemampuan commit to userBola
Melempar
dan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V
xix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xx
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.”
Berdasarkan pandangan di atas, maka permasalahan yang muncul adalah
bagaimana guru dapat menciptakan suatu proses pembelajaran yang hidup dan
mampu meningkatkan kualitas belajar siswa dalam pelajaran dengan model
pembelajaran yang tepat. Perubahan dalam dunia pendidikan memang merupakan
tantangan tersendiri bagi semua pihak yang terkait. Selain sistem pendidikan yang
perlu diperbaharui lagi, proses pembelajaran yang lebih inovatif perlu
dikembangkan untuk mencapai kompetensi peserta didik.
Proses pembelajaran yang efektif diciptakan agar prestasi belajar yang
dicapai siswa lebih optimal, maka diperlukan usaha dari guru untuk memotivasi
seluruh siswa untuk belajar dan saling membantu satu sama lain, menyusun
kegiatan kelas sedemikian rupa sehingga siswa dapat memahami ide, konsep, dan
keterampilan yang diberikan. Hal tersebut dapat dicapai melalui penerapan
metode pembelajaran kooperatif (cooperative learning), karena metode
pembelajaran kooperatif menciptakan sebuah revolusi pembelajaran didalam
kelas. Cooperative learning merupakan suatu sikap atau perilaku bersama dalam
bekerja, dalam struktur kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap
anggota kelompok itu sendiri.
Pada pembelajaran kooperatif, interaksi ditandai dengan tujuan saling
tergantung dengan individu yang lain. Bila dalam suatu kelompok siswa diberi
tugas untuk membuat laporan, tetapi hanya satu siswa saja yang mengerjakan
semuanya dan yang lain tidak mendukungnya, ini bukan suatu kelompok
kooperatif. Kelompok kooperatif mempunyai rasa tanggung jawab pribadi. Ini
berarti semua siswa perlu mengetahui materi yang sedang digarap dan
memberikan kontribusi agar seluruh kelompok berhasil
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang sadar dan sengaja
mengembangkan interaksi yang silih asuh umtuk menghindari ketersinggungan
dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan. Dengan ringkas
Abdurrahman dan Bintoro (2000:78) mengatakan bahwa ”pembelajaran
commit
kooperatif adalah pembelajaran yang to user
secara sadar dan sistematis mengembangkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
interaksi yang silih asah, silih asih, dan silih asuh antar sesama siswa sebagai
latihan hidup di dalam masyarakat nyata
Dari hasil pengamatan oleh peneliti saat melekukan pembelajaran
penjaskes pada siswa kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono
Kabupaten Semarang Tahun pelajaran 2012/2013 dalam materi melempar bola
pada permainan kasti, pembelajaran di dalam kelas tersebut belum menunjukkan
proses pembelajaran yang efektif. Siswa masih kesulitan mampraktikkan
melempar bola dalam permainan kasti seperti yang diinstruksikan guru, sehingga
siswa belum mampu memahami secara benar gerak dasar dari melempar bola,
baik melalui penjelasan secara verbal maupun unjuk kerja yang telah dicontohkan.
Seperti apa posisi badan, kemudian posisi tangan maupun gerakan tangan dan
kaki, maupun koordinasi gerak tubuh yang lain dalam melakukan lemparan dalam
permainan kasti belum mampu dilakukan dengan sempurna oleh siswa.
Dari latar belakang tersebut maka perlu dilakukan penelitian untuk
mengetahui efektifitas penerapan model pembelajaran Kooperatif sebagai salah
satu upaya memecahkan permasalahan kemampuan melempar bola dalam
pembelajaran permaianan kasti. Hal itu dilakukan sebagai upaya member jalan
keluar masalah serta meningkatkan keberhasilan dalam permainan kasti di SD
Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang khususnya pada
siswa kelas V.
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi guru penjasorkes dalam
menyampaikan materi khususnya melempar bola, maka peneliti perlu untuk
melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa kelas V SD Negeri
Jubelan Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun pelajran 2012/2013
dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Melempar Bola Dalam Permainan Kasti Pada Siswa Kelas V SD
Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2012/2013”
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, peneliti dapat
merumuskan masalah sebagai berikut:
Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil
belajar melempar bola dalam permainan kasti pada siswa kelas V SD Negeri
Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2012/2013 ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, tujuan penelitian Tindakan Kelas ini
adalah:
Untuk mengetahui seberapa efektifnya penerapkan metode pembelajaran
kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar melempar bola dalam permainan kasti
pada siswa kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013.
D. Manfaat Penelitian
Masalah dalam penelitian ini perlu untuk diteliti dengan harapan dapat
memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi siswa :
a. Menciptakan suasana pembelajaran yang lebih baik dan
menyenangkan dalam pelajaran olahraga khususnya melempar bola
dalam permainan Kasti.
b. Meningkatkan kemampuan dan kreatifitas melemoar bola dalam
permainan Kasti.
2. Bagi guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan :
a. Meningkatkan kreatifitas guru di sekolah dalam membuat rencana
metode pembelajaran atau gaya mengajar mana yang tepat untuk
siswa.
b. Meningkatkan kinerja guru dalam menjalankan tugas dan
commit to user
kewajibannya secara professional.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5
3. Bagi sekolah :
a. Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat dipergunakan sebagai bahan
pertimbangan sekolah untuk mengembangkan pendekatan
pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan .
b. Sebagai bahan pertimbangan dalam penerapan model pembelajaran
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di masa yang akan datang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Kajian Teori
1. Permaianan Kasti
a. Pengertian Permainan Kasti
Permainan kasti terrmasuk dalam permainan bola kecil. Apabila
diamati permainan kasti merupakan jenis permainan yang lebih mengutamakan
kegiatan fisik. Banyak membutuhkan aktifitas gerak. Apabila permainan bola
kasti dilakukan secara benar dan baik, maka akan memiliki tingkat kesegaran
jasmani yang baik.
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
2) Menangkap Bola
Keterampilan dasar berikutnya yang harus dikuasai seorang pemain
kasti adalah keterampilan menangkap bola. Cara melakukan penangkapan
bola yang baik tergantung dari cara kita, terutama sikap badan dan posisi
tangan pada saat akan menangkap bola yang datang. Apakah bola itu
melambung, bola lurus ke arah badan, bola melengkung, bola rendah
ataupun bola menggelinding menyusuri tanah.
Berikut ini beberapa cara memngakap bola:
a) Menangkap Bola Melambung
Apabila arah bola melambung, maka untuk menangkap bola
tersebut posisi kedua tangan berada di atas. Kedua tangan hampir
seluruhnya menghadap ke arah datangnya bola, kedua jari dan telunjuk
saling berdekatan.
3) Memukul Bola
Gerakan dasar berikutnya adalah keterampilan memukul bola.
Seorang pemaian kasti harus bisa menguasai cara memukul yang baik, agar
pukulannya sesuai yang diinginkan. Cara memegang kayu pemukul bola
cukup dengan menggunakan satu tangan.
Adapun cara memukul bola kasti bisa dilakukan dengan tiga cara,
yaitu:
a) Pukulan dari bawah
Pukulan seperti ini dalakukan jika bola melambung agak
rendah dan pemukul melakukan pemukulan, sehingga bola melambung
ke atas.
b) Kayu pemukul
Bentuknya bulat telur yang memanjang, bahan kayu serat memanjang,
panjang 50-60 cm, panjang pegangan 15-20 cm dengan garias tengan 3
cm, bidang pemukul bergaris tengah 5 cm.
d. Peraturan Permainan
Adapun bebarapa peraturan dalam permainan kasti. Yaitu:
1) Jumlah pemain
Pemain terdiri atas dua regu yang masing-masing regu terdiri atas
12 orang yang dipimpin oleh seorang kapten tim. Pemain cadangan
berjumlah 3 orang.Setiap pemain harus memiliki nomor dada yang jelas.
2) Waktu
Lama permainan kasti adalah 2 x 20 menit atau bisa juga 2 x 30
menit. Sedangkan untuk waktu istirahat adalah 10 menit.
3) Wasit
Dalam permainan kasti dipimpin oleh seorang wasit dan dibantu
oleh 2 orang penjaga garis yang bertugas melaporkan pelanggaran-
pelanggaran permainan dengan member isyarat. Selain itu wasit juga
dibantu oleh seorang pencatat nilai yang bertugas sebagai pencatat nilai
dari masing-masing regu. Keputusan wasit tidak dapat dibantah.
4) Regu pemukul
Regu pemukul berada pada ruang bebas. Setiap pemain berhak
satu kali dalam melakukan pemukulan terakhir. Untuk pemain terakhir
berhak memukul sebanyak tiga kali pukulan. Setelah melakukan pukulan,
maka pemain harus meletakkan alat pemukul di dalam ruang pemukul.
Jika alat pengukur itu berada di luar, maka pemain tersebut tidak
mendapatkan nilai.
Pada permulaan permainan dan sehabis istirahat, giliran untuk
melakukan pukulan dimulai dari nomor terkecil. Regu yang pada
permulaan permainan menjadi pemukul, maka sehabis istirahat menjadi
penjaga.
5) Regu penjaga
Regu penjaga merupakan lawan main dari regu pemukul. Regu
penjaga boleh berada bebas dalam lapangan kecuali pelambung yang
berada pada tempat pelambung, penjaga belakang yang berada peda
commit
ruangan petak, tidak berada to user
pada jalan tiang pertolongan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
b) Bila pukulan salah atau tdak kena kecuali kalau regu penjaga
memainkan bola tersebut.
c) Bola hilang dan wasit meniup peluitnya.
d) Terjadi pergantian bebas.
9) Pergantian bebas
Pergantian bebas terjadi apabila:
a) Regu penjaga berhasil berhasil menangkap bola sebanyak tiga kali
dalam satu babak.
b) Regu penjaga membakar ruang bebas.
c) Bila seorang pelari keluar dari batas lapangan.
d) Seorang pemain dari regu pemukul keluar dari ruang bebas, tetapi
tidak untuk memukul.
e) Kayu pemukul terlepas dari tangan pemukul.
f) Salah satu pemukul memasuki ruang bebas melalui garis belakang.
10) Giliran memukul
Pemukul pertama adalah nomor punggung atau nomor dada
terendah atau nomor satu. Begitu juga setelah istirahat yang melakukan
pukulan pertama harus nomor terendah. Akan tetapi untuk memulai pada
giliran setelah regu penjaga menjadi regu pemukul, yang berhak memulai
pukulan pertama adalah lanjutan dari sebelum menjadi regu penjaga.
Begitu juga seterusnya apabila terjadi suatu pergantian bebas.
11) Pukulan benar
Suatu pukulan dikatakan benar apabila bola yang dipukul melalui
garis pemukul dan menyentuh tanah pada lapangan. Atau bola yang
dipukul tidak keluer dari garis salah atau lapangan. Kayu pemukul
diletakkan dalam ruangan atau daerah petak pemukul dengan baik. Pelari
boleh langsung lari pada tiang bebas dan kalau mungkin kembali lagi
dengan mendapat nilai dua.
12) Pukulan salah
Suatu pukulan dianggap salah apabila bola yang dipukul tidak
commit
bisa melewati garis pukul. Atau tobola
usertidak menyentuh tanah lapangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
Atau bola yang dipukul keluar dari garis salah atau lapangan. Kayu
pemukul setelah melakukan pukulan tidak diletakkan dalam daerah petak
pemukul. Apabila terjadi pukulan salah, maka pelari tidak diperbolehkan
lari ke tiang bebas, tetapi dia harus berhenti di tiang petolongan sampai
salah satu dari temannya melakukan pukulan bola.
13) Nilai
Secara umum penilaian permainan bola kasti sebagai berikut:
a) Regu pemukul yang melakukan pukulan dengan baik kemudian ia
berlari ke tiang bebas lalu ia kembali ke ruang atas pukulan sendiri,
maka akan mendapat nilai 2 (dua).
b) Tetapi regu pemukul yang berada di tiang hinggap atau tiang bebas
berlari menuju ke rueng bebas atas pukulan bola temannya, maka
mendapat nilai 1 (satu).
c) Regu penjaga yang dapat menangkap pukulan regu pemukul sebelum
bola menyentuh tanah mendapat nilai 1 (satu).
d) Seseorang yang bisa masuk ruangan babas akan tetapi pukulannya
salah, maka ia tidak mendapatkan nilai.
e) Pemenang pertandinag adalah regu yang berhasil mengumpulkan nilai
terbanyak.
f) Apabila di akhir pertandigan jumlah nilainya sama, maka yang menang
adalah regu yang mencatat nilai lari lebih banyak.
2. Hakikat Pembelajaran
Pembelajaran merupakan istilah baru yang digunakan untuk
menunjukkan kegiatan guru dan siswa. Pembelajaran mengandung pengertian
bagaimena mengajarkan sesuatu kepada peserta didik, tetapi juga ada suatu
pengertian bagaimana anak didik mempelajarinya
Gagne mendefinisikan istilah pembelajaran sebagai “a set of events
embedded in purposeful activities that facilitate learning”. Pembelajaran adalah
serangkaian aktivitas yang sengaja diciptakan dengan maksud untuk memudahkan
terjadinya proses belajar. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
3. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan akibat atau sebab dari proses pembelajaran.
Hasil belajar ini adalah perubahan perilaku yang meliputi pengetahuan dan
keterampilan serta kemampuan, perubahan sikap serta nilai siswa. Hasil
belajar sangat tergantung pada mutu masukan dan proses pembelajaran. Mutu
masukan yang baik yang dianggap dengan tidak tepat akan menghasilkan
hasil belajar yang tidak baik, sebaliknya apabila mutu masukan kurang baik
tetapi di proses dengan baik akan menghasilkan kasil belajar yang baik.
Hasil belajar dapat digunakan sebagai indikator atau petunjuk secara
dasar tentang proses pembalajaran. Dengan demikian hasil belajar adalah
sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa barkat adanya usaha atau fikiran
yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan,
kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan. Aspek hasil
belajar meliputi domain kognitif, domain afektif, dan domain psikomotor
yang seimbang.
Minat, motivasi, dan perhatian siswa dapat dikondisikan oleh guru. Setiap
individu memiliki kecakapan yang berbeda-beda. Kecakapan tersebut
dapat dikelompokkan berdasarkan kecepatan belajar, yakni sangat cepat,
sedang, dan lambat. Demikian pula pengelompokkan kemampuan siswa
berdasarkan kemampuan penerimaan, misalnya proses pemahaman harus
dengan cara perantara visual, verbal, dan atau harus di bantu dengan
alat/media.
2) Faktor dari luar diri siswa (ekstern)
Faktor dari luar diri siswa yang mempengaruhi hasil belajar di
antaranya adalah lingkungan fisik dan non fisik (termasuk suasana kelas
dalam belajar, seperti riang gembira, menyenangkan), lingkungan sosial
budaya, lingkungan keluarga, program sekolah (termasuk dukungan
komite sekolah), guru, pelaksanaan pembelajaran, dan teman sekolah.
Guru meerupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap proses maupun
hasil belajar, sebab guru merupakan manajer atau sutradara dalam kelas.
Dalam hal ini, guru harus memiliki kompetensi dasar yang di syaratkan
dalam profesi guru.
4. Model Pembelajaran
a. Pegertian Model Pembelajaran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
B. Kerangka Berpikir
Kerangka pemikiran merupakan arahan penalaran untuk dapat sampai pada
pemberian jawaban sementara atas masalah yang telah dirumuskan. Untuk
mencapai prestasi belajar yang optimal landasan teori yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka dapat diuraikan kerangka pemikiran dalam penelitian ini
bahwa banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar.
Permasalahan atau kendala yang dihadapi dalam pembelajaran disebabkan
oleh banyak faktor, di antaranya model pembelajaran yang tidak efektif.
Pembelajaran melempar bola dalam permainan kasti pada umumnya dilakukan
secara konvensional. Siswa harus mendengarkan penjelasan dari guru, selanjutnya
melakukan tugas ajar sesuai instruksi dari guru secara berualang-ulang.
Pembelajaran secara konvensional kurang menyenangkan, bahkan menyebabkan
siswa menjadi jenuh dan bosan, sehingga berakibat kemampuan melempar bola
dalam permainan kasti rendah. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
Alur kerangka pemikiran dalam penelitian ini secara skematis dapat dilihat
pada skema di bawah ini:
Siswa:
Kurang tertarik dengan model
Guru: pembelajaran melempar bola
Belum menerapkan yang diberikan oleh guru
model pembelajaran Hasil pembelajaran melempar
KONDISI kooperatif dalam bola pada permainan kasti
AWAL pembelajaran kurang maksimal
melempar bola pada
permainan kasti Siklus I
Guru menyusun bentuk
gerakan melempar bola
Meningkatkan
kemampuan gerak dasar pada permainan kasti
dengan berbagi gaya dan
TINDAKAN melempar bola pada
arah lemparan, hal ini
permainan kasti dengan
dimaksudkan untuk
Model Pembelajaran
kooperatif meningkatkan hasil belajar
siswa dalam melempar bola
pada permainan kasti
melalui Model
Melalui Model Pembelajaran Kooperatif.
Pembelajaran Kooperatif Dengan target capaian hasil
dapat meningkatkan hasil 50%.
belajar gerak dasar
KONDISI melempar bola pada
AKHIR permainan kasti ( siswa Refleksi I
lebih semangat serta
prestasi belajar
meningkat)
Siklus II
Upaya perbaikan dari
tindakan yang dilakukan
pada Siklus I sehingga
melalui penerapan model
pembelajaran Kooperatif
berhasil meningkatkan
kemampuan siswa dalam
melakukan gerakan
melempar bola pada
permainan kasti. Dengan
target capaian hasil 80%
Refleksi II
Siklus III
....................
Gambar 16. Alur Kerangka Berpikir
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
C. Hipotesis Tindakan
Melalui kerangka pemikiran yang telah disusun sebelumnya maka dapat
dirumuskan hipotesis dalam penelitian adalah sebagai berikut:
“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dapat Meningkatkan Kemampuan
Hasil Belajar Melempar Bola Dalam Permainan Bola Kasti Pada Siswa Kelas V
SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2012/2013”.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan
bulan Oktober 2012. Agar lebih jelas maka rincian waktu dan kegiatan penelitian
dapat dilihat pada table berikut ini:
Tahun 2012
No Rencana Kegiatan
Mei Juni Agustus September Oktober
1 Persiapan
a. Observasi
b. Identifikasi masalah
c. Penentuan tindakan
d. Pengajuan judul
e. Penyusunan proposal
f. Pengajuan izin
penelitian
2 Pelaksanaan
a. Seminar Proposal
b. Pengumpulan data
penelitian
3 Penyusunan laporan
a. Penulisan laporan
b. Ujian skripsi
commit to user
27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh siswa kelas V
SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2012/2013 berjumlah 22 siswa.Dengan rincian siswa putra 12 orang dan
siswa putri 10 orang.
D. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi tes
dan pengamatan.
1. Tes dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil kemampuan
melempar bola dalam permainan kasti yang dilakukan siswa.
2. Pengamatan dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang
aktivitas siswa dan guru selama kegiatan pembelajaran melempar bola pada
permainan kasti menggunakan commit to user
penerapan model pembelajaran kooperatif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
Test kemampuan
gerak dasar
Hasil keterampilan gerak melempar bola
Test praktik
1 Siswa dasar melempar bola sesuai dengan
dan observasi
dalam permainan kasti rubrik penilaian
dalam RPP
Kemempuan melakukan
rangkaian gerakan dalam Praktik dan Lembar
2 Siswa pengamatan
melempar bola pada unjuk kerja
permainan kasti
F. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini
adalah deskriptif dengan mengunakan teknik prosentase untuk melihat
kecenderungan yang terjadi dlam proses pembelajaran(Iskandar, 2009 : 131).
Analisis data deskriptif dapat dilakukan dengan jalan sebagai berikut:
1. Hasil kemampuan melempar bola dalam permainan kasti : menganalisis nilai
rata-rata tes melempar bola, kemudian dikategorikan dalam beberapa
klasifikasi yang telah ditentukan.
2. Kemampuan melakukan gerak dasar melempar bola : menganalisis gerak
dasar melempar bola, kemudian dikategorikan dalam beberapa klasifikasi
yang telah ditentukan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
G. Prosedur Penelitian
Siklus I Pengamatan/
Refleksi I
Pengumpulan
Data I
Siklus II
Refleksi II Pengamatan/
Pengumpulan
Apabila Data II
permasalahan
Dilanjutkan ke siklus
belum selesai
berikutnya
1. Rancangan Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti dan guru menyusun scenario
pembelajaran yang terdiri dari:
1) Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar
yang akan disampaikan siswa dalam pembelajaran penjasorkes.
2) Menyusun Rencana Program Pembelajaran (RPP) yang mengacu
pada tindakan (treatment) yang diterapkan dalam PTK, yaitu
pembelajaran melempar bola dalam permainan kasti.
3) Menyusun instrument test melempar bola dalam permainan kasti.
4) Menyusun lembar penilaian dan hasil pembelajaran.
5) Menyusun lembar observasi.
6) Menyiapkan media yang diperlukan dalam pembelajaran.
7) Menyiapkan tempat penelitian.
8) Sosialisasi kepada sunjek tentang penelitian.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan scenario
pembelajaran yanmg telah dibuat dan direncanakan sebelumya, tahap ini
dilakukan bersama dengan tahap observasi terhadap dampak
tindakan.Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah
melaksanakan proses pembelajaran di lapangan dengan langkah-langkah
kegiatan:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
f. Tahap Pengamatan
Kegiatan pengamatan dilakukan bersama dengan kegiatan
pelaksanaan tindakan. Dalam tahap ini dilakukan pengamatan terhadap
penerapan Model Pembelajaran kooperatif yang diterapkan terhadap:
1) Gerak dasar melempar bola dalam permainan kasti.
2) Kemampuan melakukan rangkaian gerak dasar melempar bola dalam
permainan kasti.
3) Aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.
g. Tahap evaluasi
Tahap evaluasi dilakukan dengan menganalisa hasil pengamatan
dan interpretasi sehingga diperoleh kesimpulan apa saja yang perlu
diperbaiki dan apa saja yang perlu dipertahankan untuk dilanjutkan. Pada
tahapan ini mengemukakan hasil penemuan dari pelaksanaan tindakan
Siklus I yang memerlukan perbaikan pada siklus berikutnya. Dalam tabel
di bawah ini dapat dilihat presentase keberhasilan penelitian.
Tabel 3. Presentase target capaian kemampuan melempar bola dalam permainan
commit to user
kasti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
2. Rancangan Siklus II
Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang
telah dicapai pada tindakan tahapan siklus I. Siklus II dilakukan sebagai
upaya perbaikan dari siklus I dengan materi pembelajaran sesuai dengan
silabus mata pelajaran pendidikan jasmani.Demikian juga termasuk
perwujudan tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, serta analisis, dan
evaluasi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Survei Awal
Kondisi awal kemampuan melempar bola dalam permainan kasti dan nilai
ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan
commit to user
Sumowono Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2012 / 2013 diketahui melalui
35
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
observasi dan tes kemampuan melempar bola dalam permainan kasti. Tes awal
atau data awal kemampuan melempar bola tersebut bertujuan untuk mengetahui
apakah dari siklus I dan siklus II yang diberikan ada peningkatan terhadap
kemampuan melempar bola dalam permainan kasti. Kondisi awal kemampuan
melempar bola dan ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Jubelan 02
Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2012 / 2013
disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 4. Kondisi Awal Kemampuan Melempar Bola Dalam Permainan Kasti dan
Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan
Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013.
KEMAMPUAN HASIL
NO NAMA
MELEMPAR BOLA BELAJAR
1 Alfin Setiawan 8 80
2 Rahma Sofariani 5 50
3 Ita Dewi Ningtyas 8 80
4 Farhan yusuf 6 60
5 Tri Sarjono 9 90
6 Maftuh Bastul H. 8 80
7 Aditiya Evan G. 6 60
8 Asnawi Khasan M. 5 50
9 Anik Su’ma 6 60
10 Ayu Ariski F. 5 50
11 Bagas Wicaksono 8 80
12 Dama Budiman 6 60
13 Fani Ratri Pamuji 6 60
14 Hana Anjali 6 60
15 Itsnaini Irvina K. 5 50
16 Lisa Argiyani 4 40
17 Risma Fajar H. 5 50
18 Ulfa Khumairoh 5 50
19 Fuji Rohmiyati 7 70
20 Arjun Andhika Yuda P. 8 80
21 Surya Maha K. 8 80
22 Ibnu Rahmad I. 6 60
JUMLAH 140 1400
RATA-RATA 6,36 63,63
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
Tabel 5. Diskripsi Data Hasil Belajar Melempar Bola Dalam Permainan Kasti
Pada Kondisi Awal Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah Anak Prosentase
>80 Baik Sekali Tuntas 1 4,55%
76 – 80 Baik Tuntas 6 27,27%
70 – 75 Cukup Tuntas 1 4,55%
<70 Kurang Tidak Tuntas 14 63,63%
JUMLAH 22 100%
ditingkatkan dengan pembelajaran yang tepat yaitu membuat siswa tertarik, tidak
bosan, senang dan mudah melakukannya dengan cara menerapkan model
pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar
melalui penempatan siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat
kemampuan yang berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota
saling bekerja sama dan membantu memahami suatu bahan pelajaran artinya
bahan belum selesai jika salah satu teman dalam sekelompok belum menguasai
bahan pembelajaran.Pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif merupakan bentuk pembelajaran yang dapat mendatangkan
ketertarikan, kemudahan sehingga rasa senang muncul pada peserta didik. Pada
siklus I ini diberikan dua permainan dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif. Bentuk permainan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif
pada siklus I sebagai berikut: (1) permaianan lempar bola 2 regu dengan 1 bola,
(2) permainan lempar bola 3 regu dengan 1 bola. Pembelajaran melempar bola
dalam permainan kasti dengan penerapan model pembelajaran kooperatif siklus I
dilakukan selama 2 kali pertemuan yaitu 6 x 35 menit.
a. Rencana Siklus I
Kegiatan perencanaan tindakan I peneliti dan guru yang bersangkutan
(mitra kolaboratif) mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam
proses penelitian ini, seluruh rencana tindakan pada siklus I termuat dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I. Melalui RPP siklus I tersebut
maka disepakati bahwa pelaksanaan tindakan siklus I diadakan selama dua kali
pertemuan. Peneliti bersama kolaborator melakukan penilaian kemampuan
melempar bola dalam permainan kasti pada siswa kelas V SD Negeri Jubelan
02Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2012 / 2013. Dari
hasil pengukuran dan penilaian diperoleh hasil yang kurang maksimal, dari
keseluruhan siswa yang mengikuti pembelajaran dan tes hasilnya belum optimal.
Masih banyak siswa yang nilainya kurang, di bawah nilai KKM (70) atau tidak
tuntas. Melalui hasil penelitian tersebut maka peneliti dan kolaborator merancang
rencana pelaksanaan tindakan siklus I sebagai berikut: (1) peneliti bersama
commit todari
kolaborator merancang permainan user model pembelajaran, untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
materi pertama yakni melempar bola dalam permainan kasti dengan penerapkan
model pembelajaran kooperatif melalui permainan lempar tangkap bola 2 regu
dengan 1 bola. Siswa diminta memperhatikan pelaksanaan contoh yang
dicontohkan peliti, (5) siswa diminta untuk melakukan gerakanmelempar bola
dalam permainan kasti dengan penerapan model pembelajaran kooperatif melalui
permainan lempar tangkap bola 2 regu dengan 1 bola, sesuai dengan contoh yang
dicontohkan peneliti, (6) peneliti memberikan bimbingan dan evaluasi kepaa
siswa tentang gerakan yang dilakukan serta memberikan kesempatan bertanya
apabila terjadi kesulitan, (7) peneliti dan kolaborator menyampaikan penjelasan
mangenai materi yang kedua yakni melempar bola dalam permainan kasti dengan
penerapan model pembelajaran kooperatif melalui permainan lempar tangkap bola
3 regu dengan 1 bola. Siswa diminta memperhatikan pelaksanaan contoh yang
dicontohkan oleh peneliti, (8) siswa diminta melakukan gerakan melempar bola
dalam permainan kasti dengan penerapan model pembelajaran kooperatif melalui
permainan lempar tangkap bola 3 regu dengan 1 bola sesuai dengan contoh yang
dilakukan peneliti, (9) peneliti dan kolaborator memberikan bimbingan dan
evaluasi kepada siswa tentang gerakan yang dilakukan serta memberikan
kesempatan bertanya apabila terjadi kesulitan, (10) para siswa mengulang-ulang
gerakan tersebut sampai waktu yang telah ditentukan oleh peneliti, (11) diakhir
pertemuan peneliti dan kolaborator melakukan evaluasi terhadap hasil
pembelajaran yang telah dilakukan serta memberikan informasi mengenai materi
yang akan disampaikan minggu depan, (12) pelajaran diakhiri dengan berdo’a dan
siswa dibubarkan untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.
Materi pada pelaksanaan siklus I pertemuan ke dua (Kamis, 13 September
2012) adalah mengulangi materi pada pertemuan 1 dan melakukan penilaian
proses pembelajaran. Urutan pelaksanaan tersebut : (1) peneliti dan kolaborator
menyiapkan siswa dengan memulai proses pembelajaran dengan berdo’a
kemudian mempresensi, (2) peneliti dan kolaborator memberi motivasi kepada
siswa dan menyampaikan materi pembelajaran, (3) peneliti dan koaborator
memberikan pemanasan dan streatching, (4) siswa mengulangi pembelajaran
commit
permainan kasti dengan penerapan to userpembelajaran kooperatif melalui
model
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
permainan lempar tangkap bola 2 regu dengan 1 bola dan lempar tangkap bola 3
regu 1 bola. (5) peneliti dan kolaborator melakukan evaluasi serta mengecek
pelaksanaan praktik yang dilakukan oleh siswa, serta menyiapkan materi
selanjutnya, (6) peneliti dan kolaborator menyiapkan siswa untuk mengikuti tes
akhir pada siklus I dengan memanggil satu per satu untuk melakukan tes
kemampuan melempar bola dalam permainan kasti dengan, yaitu tes melempar
papan sasran dengan bola kasti. Peneliti dan kolaborator melakukan tes untuk
siklus I dengan mencatat hasil tes kemampuan melempar bola dalam permainan
kasti pada blangko yang telah disiapkan, (7) diakhir pertemuan peneliti dan
kolaborator melakukan evaluasi terhadap hasil tes yang telah dilakukan serta
memberi informasi mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan.
c. Observasi dan Interpretasi Siklus I
Observasi dan interpretasi siklus I dilakukan selama siklus I berlangsung.
Peneliti dan kolaborator melakukan observasi dan interpretasi siklus I, adapun
pelaksanaan siklus I yakni: (1) sebelum pembelajaran berlangsung peneliti dan
kolaborator bersangkutan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
sebagai pedoman atau acuan dalam proses pelaksanaan pembelajaran, (2) sebelum
siklus I dilaksanakan peneliti dan kolaborator mengobservasi hasil belajar dan tes
kemampuan melempar bola dalam permainan kasti sebagai bahan acuan dalam
membandingkan hasil observasi kondisi awal dengan hasil observasi pada akhir
siklus I, (2) peneliti melakukan proses pembelajaran melempar bola dalam
permainan kasti, dalam hai ini peneliti mengacu pada sintaks (alur pembelajaran)
pada model pembelajaran, yakni adanya penjelasan materi, demontrasi/ unjuk
kerja contoh, serta pelaksanaan instruksi secara langsung oleh siswa, (3) peneliti
mengamati proses pembelajaran melempar bola dalam permainan kasti dengan
penerapan model pembelajaran kooperatif pada siswa kelas V SD Negeri Jubelan
02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012 /2013.
Pada pertemuan pertama (Kamis, 6 September 2012 selama 3x35 menit), peneliti
mengajarkan materi melempar bola dalam permainan kasti dengan penerapan
model pembelajaran kooperatif, yakni: lempar tangkap bola 2 regu dengan 1 bola
dan lempar tangkap bola 3 regucommit to user
1 bola. Pada pertemuan ke dua (Kamis, 13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
september 2012, selama 3x35 menit) peneliti memberikan materi yang sama,
mengulangi pembelajaran pada pertemuan pertama, serta mengadakan observasi
akhir siklus I. Peneliti bersama kolaborator melakukan penilaian melalui lembar
observasi siswa, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa
dalam menerima pembelajaran melempar bola dalam permainan kasti dengan
penerapan model pembelajaran kooperatif.
d. Diskripsi Data Hasil Setelah Siklus I
Selama pelaksanaan siklus I, maka peneliti melakukan pengambilan data
penelitian melalui observasi dan tes kemampuan passing bawah. Adapun deskripsi
data peningkatan kemampuan melempar bola dalam permainan kasti dan nilai
ketuntasan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif pada
siswa kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang
tahun pelajaran 2012 / 2013, disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 6. Kemampuan Melempar Bola Dalam Permainan Kasti dan Nilai
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Jubelan 02
Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2012/2013 Pada Siklus 1
KEMAMPUAN HASIL
NO NAMA
MELEMPAR BOLA BELAJAR
1 Alfin Setiawan 8 80
2 Rahma Sofariani 4 40
3 Ita Dewi Ningtyas 7 70
4 Farhan yusuf 7 70
5 Tri Sarjono 8 80
6 Maftuh Bastul H. 8 80
7 Aditiya Evan G. 7 70
8 Asnawi Khasan M. 5 50
9 Anik Su’ma 5 50
10 Ayu Ariski F. 6 60
11 Bagas Wicaksono 8 80
12 Dama Budiman 6 60
13 Fani Ratri Pamuji 6 60
14 Hana Anjali commit to user 7 70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
15 Itsnaini Irvina K. 6 60
16 Lisa Argiyani 5 50
17 Risma Fajar H. 6 60
18 Ulfa Khumairoh 5 50
19 Fuji Rohmiyati 8 80
20 Arjun Andhika Yuda P. 8 80
21 Surya Maha K. 8 80
22 Ibnu Rahmad I. 6 60
JUMLAH 144 1440
RATA-RATA 6,54 65,45
Tabel 7. Diskripsi Data Hasil Belajar melempar bola dalam permainan kasti
dengan penerapan model pembelajaran kooperatif pada Siklus I
Data siklus I kemampuan melempar bola dalam permainan kasti dan nilai
ketuntasan hasil belajar menunjukkan bahwa, rata-rata kemampuan melempar
bola siswa kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten
Semarang tahun pelajaran 2012 / 2013 yaitu 6,54, sedangkan nilai ketuntasan
belajar rata-rata 65,45. Siswa yang berada pada kriteria tuntas berdasarkan KKM
70 yaitu 11 siswa (50%).
Dalam pelaksanaan siklus I terdapat kelebihan dan yang dapat digunakan
sebagai tolak ukur keberhasilan siklus I, adapun kelebihan dalam pelaksanaan
tindakan I diantaranya: (1) siswa merasa tertarik dengan model pembelajaran yang
disampaikan oleh peneliti yakni dengan melalui penjelasan guru dan peneliti,
penyampaian materi denganmodel pembelajaran kooperatif dalam melakukan
pembelajaran melempar bola dalam permainan kasti yakni: lempar tangkap bola 2
regu dengan 1 bola dan lempar tangkap bola 3 regu 1 bola, siswa merasa senang
dengan kegiatan belajar melalui commit to user
model pembelajaran kooperatif sehingga siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
mudah melakukan gerakan melempar bola dalam permainan kasti yang selama ini
dianggap sulit, disamping itu model pembelajaran ini dianggap jarang digunakan
dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pada mata pelajaran pendidikan
jasmani, (2) siswa mudah menyerap pelaksanaan pembelajaran menggunakan
model pembelajaran kooperatif karena sangat membantu sekali siswa dalam
melakukan melempar bola dalam permainan kasti, sehingga pelaksanaan KBM
menjadi terlaksana dengan baik, dan siswa dapat secara cepat mengadaptasi
materi karena sudah melihat gerakan yang diinstruksikan sebelumnya oleh
peneliti. Situasi kelas lebih tertata, sehingga materi yang diberikan terarah.
Akan tetapi dalam pelaksanaan siklus I ini masih terdapat kelemahan
sehingga membuat kekurangan dalam pelaksanaan siklus I, adapun kelemahan
dan kekurangan dalam pelaksanaan siklus I tersebut adalah: (1) peneliti hanya
mengamati gerakan siswa belum ada pembenahan gerakan secara langsung, (2)
alat bantu yang digunakan masih kurang, tidak sebanding dengan jumlah siswa
sehingga kesempatan siswa untuk melakukan pembelajaran lebih sedikit, (3)
masih ada beberapa siswa belum dapat mempraktekkan beberapa gerak melempar
bola dalam permainan kasti yang dicontohkan oleh peneliti secara benar, (4) saat
pembelajaran melempar bola, bola yang lempar sering kali tidak tepat kesasaran
sehingga siswa harus berlari mengejar bola, (5) masih terdapat siswa yang kurang
serius dalam melaksanakan pembelajaran, sering bercanda menggoda teman yang
sedang melakukan pembelajaran, (6) kebanyakan siswa ingin segera bermain bola
kasti yang sesungguhnya sehingga siswa tidak konsentrasi saat mengikuti
pembelajaran melempar bola dalam permainan kasti.
e. Analisis dan Refleksi Siklus I
Berdasarkan observasi siklus I tersebut, peneliti dan kolaborator
melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut: (1) jumlah dan frekuensi
pertemuan pada siklus I telah menunjukkan hasil yang sesuai, (2) pelaksanaan
proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang dibuat pada Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I, (3) observasi kondisi awal untuk
mengetahui kemampuan siswa pada kondisi awal sebelum mendapatkan siklus,
commit to user
(4) modifikasi alat bantu pembelajaran yang ditetapkan oleh peneliti dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45
3. Deskripsi Siklus II
Siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I, dimana dalam pelaksanaan
siklus I, rata- rata siswa menunjukkan hasil yang kurang maksimal dan belum
sesuai dengan target yang ditentukan. Pelaksanaan siklus II mengacu pada
pelaksanaan siklus I, karena merupakan perbaikan dari siklus I. Adapun tahapan
yang dilakukan pada siklus II ini diantaranya:
a. Rencana Siklus II
Peneliti dan kolaborator yang bersangkutan mendiskusikan perencanaan
siklus II yang akan dilakukan dalam proses penelitian ini, seluruh rencana
tindakan pada siklus II, mengacu pada hasil analisis dan refleksi siklus I yang
termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II.
Melalui hasil observasi tersebut maka peneliti dan kolaborator merancang
commit to user
rencana pelaksanaan siklus II sebagai berikut: (1) peneliti bersama kolaborator
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
KEMAMPUAN HASIL
NO NAMA
MELEMPAR BOLA BELAJAR
1 Alfin Setiawan 9 90
2 Rahma Sofariani 7 70
3 Ita Dewi Ningtyas 8 80
4 Farhan yusuf 8 80
5 Tri Sarjono 9 90
6 Maftuh Bastul H. 9 90
7 Aditiya Evan G. 8 80
8 Asnawi Khasan M. 6 60
9 Anik Su’ma 7 70
10 Ayu Ariski F. 8 80
11 Bagas Wicaksono 9 90
12 Dama Budiman 7 70
13 Fani Ratri Pamuji 7 70
14 Hana Anjali 8 80
15 Itsnaini Irvina K. 8 80
16 Lisa Argiyani 5 50
17 Risma Fajar H. 6 60
18 Ulfa Khumairoh 5 50
19 Fuji Rohmiyati 8 80
20 Arjun Andhika Yuda P. 9 90
21 Surya Maha K. 9 90
22 Ibnu Rahmad I. 8 80
JUMLAH 168 1680
RATA-RATA 7,63 76,36
Tabel 9. Diskripsi Data Hasil Belajar Melempar Bola Dalam Permainan Kasti
Dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Siklus II
Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah Anak Prosentase
>80 Baik Sekali Tuntas 6 27,28%
76 – 80 Baik Tuntas 8 36,36%
70 – 75 Cukup Tuntas 4 18,18%
<70 Kurang commit
TidaktoTuntas
user 4 18,18%
JUMLAH 22 100%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51
Data siklus II kemampuan passing bawah dan nilai ketuntasan hasil belajar
menunjukkan bahwa, rata-rata kemampuan melempar bola siswa kelas V SD
Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang tahun pelajaran
2012 / 2013 yaitu 7,63, sedangkan nilai ketuntasan belajar rata-rata 76,36, Siswa
yang berada pada criteria tuntas berdasarkan KKM 70 yaitu 18 siswa (81,82%).
Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi selama pelaksanaan siklus II
berlangsung hasil pekerjaan siswa dapat diidentifikasi. Telah memenuhi target
dengan capaian berhasil atau tuntas lebih dari target pencapaian yang diharapkan.
Dalam pelaksanaan siklus II terdapat kelebihan yang dapat digunakan sebagai
tolak ukur keberhasilan pada pelaksanaan siklus II, adapun kelebihan pada
pelaksanaan siklus II diantaranya: (1) sebagian siswa telah mampu menunjukkan
melempar bola dalam permainan kasti dengan penerapan model pembelajaran
kooperatif dengan baik, (2) dengan dibantu oleh beberapa teman peneliti tidak
kerepotan dalam proses transfer materi kepada siswa. Melalui penguatan
penerapan model pembelajaran kooperatif, siswa menjadi lebih tertarik dan
senang melakukannya, sehingga siswa aktif dalam pembelajatan.
Akan tetapi dalam pelaksanaan siklus II ini masih terdapat kelemahan
sehingga membuat kekurangan dalam pelaksanaan siklus II, adapun kelemahan
atau kekurangan dalam pelaksanaan siklus II tersebut adalah: masih ada siswa
yang kurang serius sehingga kegiatan pembelajaran kurang maksimal
dilaksanakan, terutama siswa bercanda dan menggoda teman yang sedang
mengikuti pembelajaran. Selain itu masih ada siswa yang kurang percaya diri
dalam mengikuti pembelajaran.
e. Analisis dan Refleksi Siklus II
Berdasarkan observasi siklusII tersebut, peneliti dan kolaborator
melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut: (1) jumlah dan frekuensi
pertemuan pada siklus II telah menunjukkan hasil yang sesuai yakni 2 kali
pertemuan dengan 1 kali pertemuan untuk pengambilan data akhir siklus II,(2)
pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang dibuat
pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II, (3) model pembelajaran
commitdan
kooperatif yang diterapkan oleh peneliti to user
guru mampu mengatur kondisi kelas,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52
sehingga proses belajar mengajar serta transfer materi dapat berlangsung lebih
maksimal, serta penguatan materi yang dilakukan pada siklus II dapat terlaksana
dengan baik, (4) melihat hasil yang diperoleh pada tindakan II maka Penelitian
Tindakan Kelas telah memenuhi target dari rencana target yang telah ditentukan.
Dan dirasa sudah optimal sesuai dengan yang diharapkan.
Kondisi Awal
Peningkatan Kemampuan
Kemampuan Kondisi Siklus 1
Melempar Bola
Melempar Bola
8 11 3
20
15 11
8
10
3
5
0
Kondisi Awal Siklus 1 Peningkatan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54
Rata-Rata Kondisi
Rata-Rata Hasil Belajar Peningkatan Hasil
Awal Hasil
Siklus 1 Belajar
BelajarMelempar Bola
63,63 65,45 1.82
60
40
20 1.82
0
Kondisi Awal Siklus 1 Peningkatan
Gambar 19. Grafik Perbandingan Rata-Rata Hasil Belajar Melempar Bola dalam
Permainan Kasti pada Siswa Kelas V SD Negeri Jubelan 02
Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2012/2013.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55
18
20
15 11
10 7
0
Siklus I Siklus II Peningkatan
Rata-Rata Hasil
Rata-Rata Hasil Belajar Peningkatan Hasil
BelajarMelempar Bola
Melempar Bola Siklus II Belajar Melempar Bola
Siklus I
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
57
60
40
10,91
20
0
Siklus 1 Siklus 2 Peningkatan
Gambar 21. Grafik Perbandingan Rata-Rata Hasil Belajar Melempar Bola Dalam
Permaianan Kasti pada Siswa Kelas V SD Negeri Jubelan 02
Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2012/2013 dari Siklus I ke Siklus II.
Kondisi Awal
Kemampuan Melempar Peningkatan Kemampuan
Kemampuan Melempar
Bola Siklus II Melempar Bola
Bola
8 18 10
18
20
15 10
8
10
0
Kondisi Awal Siklus I Peningkatan
60
40
12,72
20
0
Kondisi Awal Siklus II Peningkatan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
60
Gambar 23. Grafik Perbandingan Rata-Rata Hasil Belajar Melempar Bola Dalam
Permainan Kasti pada Siswa Kelas V SD Negeri Jubelan 02
Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2012/2013 dari Kondisi Awal ke Siklus II.
10
0
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
80.00%
70.00%
60.00% 63,63%
Kondisi
50.00% Awal
36,36% 31,82% 50% Siklus 1
40.00%
30.00% 27,28% 27,27% Siklus 2
Gambar 25. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Melempar Bola Dalam Permainan
Kasti dari Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II pada Siswa Kelas V SD
Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2012/2013.
2012/2013 yang memiliki kategori baik sekali (tuntas) sebanyak 1 siswa (4,55%),
kategori baik (tuntas) sebanyak 6 siswa (27,27%), kategori cukup (tuntas)
sebanyak 1 siswa (4,55%) dan kategori kurang (tidak tuntas) sebanyak 14 siswa
(63,63%). Pada siklus I yang memiliki kategori baik sekali (tuntas) sebanyak 0
siswa (0,00%), yang memiliki kategori baik (tuntas) sebanyak 7 siswa (31,82%),
kategori cukup (tuntas) sebanyak 4 siswa (18,18%) dan kategori kurang (tidak
tuntas) sebanyak 11 siswa (50%). Pada siklus II yang memiliki kategori baik
sekali (tuntas) sebanyak 6 siswa (27,28%), kategori baik (tuntas) sebanyak 8 siswa
(36,36%), kategori cukup (tuntas) sebanyak 4 siswa (18,18%), kategori kurang
(tidak tuntas) sebanyak 4 siswa (18,18%).
Dari data dan grafik tersebut dapat disimpulkan pada kondisi awal siswa
yang tuntas sebanyak 36,37%, siklus I sebanyak 50% dan siklus II sebanyak
81,82%. Peningkatan hasil belajar dari kondisi awal sebelum menerapkan model
pembelajaran kooperatif hingga akhir siklus II sebesar 45,45%.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
B. Implikasi
63
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
64
Faktor dari siswa yaitu, minat dan motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran,
ketersediaan alat/media serta model pembelajaran yang menarik dapat membantu
siswa dalam mengikuti pembelajaran, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang
optimal.
Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa,melalui
penerapan model pembelajaran kooperatifdapat meningkatkanmotivasi belajar
siswa (baik proses maupun hasil), sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai
suatu pertimbangan bagi guru yang ingin menggunakan model pembelajaran
kooperatif sebagai model pembelajaran alternatif dalam pembelajaran melempar
bola dalam permainan kasti. Bagi guru bidang studi Pendidikan Jasmani, hasil
penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu alternatif dalam melaksanakan proses
pembelajaran pendidikan jasmani khususnya yang berkaitan dengan
pengoptimalan kemampuan melempar bola dalam permainan kastiyang efektif
dan menarik yang membuat siswa lebih aktif serta menghapus persepsi siswa
mengenai pembelajaran pendidikan jasmani yang pada awalnya membosankan
menjadi pembelajaran yang menyenangkan.
C. Saran
commit to user