Anda di halaman 1dari 148

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

PENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP TATA SURYA MELALUI


METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VI
SD NEGERI PEKUNCEN 04 KROYA CILACAP
TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh :
BINAR ROSVITA SARI
K7108104

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
commiti to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Binar Rosvita Sari


NIM : K7108104
Jurusan/Program Studi : Ilmu Pendidikan/PGSD

menyatakan bahwa skripsi saya berjudul PENINGKATKAN PENGUASAAN


KONSEP TATA SURYA MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA
SISWA KELAS VI SD NEGERI PEKUNCEN 04 KROYA CILACAP
TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ini benar-benar merupakan hasil karya saya
sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya
bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juni 2012


Yang membuat pernyataan

Binar Rosvita Sari

commitiito user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP TATA SURYA MELALUI


METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VI
SD NEGERI PEKUNCEN 04 KROYA CILACAP
TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh :
BINAR ROSVITA SARI
K7108104

Skripsi
diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juni 2012

commitiiito user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji


Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Juni 2012

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Hadi Mulyono, M.Pd. Idam Ragil W.A, S.Pd.,M.Si.


NIP. 19561009 198012 1 001 NIP.19830813 200912 1 004

commitivto user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
a.n Dekan

commitv to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

MOTTO

Kebajikan atau pengetahuan saja takkan cukup sebagai modal menjadi Guru
Anugrah mengajar adalah bakat yang khas dan melibatkan kebutuhan
Serta hasrat dalam diri sang Guru sendiri. (John Jay Chapman)

Seorang pemenang yang sesungguhnya adalah seseorang yang mampu melawan


amarahnya dengan kesabarannya, memaafkan dengan ketulusan, dan
melepaskannya dengan keikhlasanya. Karena sabar adalah kunci segalanya.

Tuhan tidak menurunkan takdir begitu saja.


Tuhan memberikan takdir sesuai dengan apa yang kita lakukan.
Jika kita maju dan berusaha, Tuhan akan memberikan takdir kesuksesan.
Jika kita lengah dan malas, maka Tuhan akan memberikan takdir kegagalan.

Mengajar bukan profesi.


Mengajar adalah kegemaran.( Haim Ginott)

commitvito user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini Kepada:

Kedua orang tuaku (Rustinah dan Slamet) tersayang


yang selalu memberi dukungan, semangat, bantuan, serta doa
yang tiada henti demi lancarnya tugas skripsi ini.

Suamiku (Akhmad Tsabit) tercinta


yang selalu mendampingiku, mendukungku, memberi semangat,
serta doa yang tiada henti demi lancarnya tugas skripsi ini.

Anakku (Nada Salsabila Indahati) terkasih


yang selalu membuatku bangkit dan ingin terus maju
untuk meraih yang terbaik.

Kakakku (Agung Kurniawan) tersayang yang selalu


memberi semangat dan doa.

Sahabatku (Dian K) yang memberikan semangat,


dorongan dan motivasi.

Teman-temanku (Kos Bu Gun) yang selalu menemani


dan memberikan semangat.

Semua teman-teman mahasiswa S1 PGSD kelas B


angkatan 2008 yang selalu membantu dan
memberikan semangat kepada peneliti.

commit
viito user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRAK

Binar Rosvita Sari. PENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP TATA


SURYA MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VI
SD NEGERI PEKUNCEN 04 KROYA CILACAP TAHUN PELAJARAN
2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret Surakarta. Juni 2012.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan penguasaan konsep tata
surya dalam mata pelajaran IPA melalui metode role playing di kelas VI SD
Negeri Pekuncen 04 tahun pelajaran 2011/2012.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian
dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap sikuls terdiri dari perencanaan,
tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI
SD Negeri Pekuncen 04 Kroya Cilacap yang berjumlah 26 siswa. Teknik analisis
data yang digunakan adalah model analisis interaktif (Miles & Huberman) yang
terdiri dari tiga komponen yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan atau verifikasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi, wawancara, dokumentasi,dan tes. Uji validitas data pada penelitian ini
menggunakan triangulasi data dan triangulasi metode.
Hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat menunjukkan bahwa
penerapan metode role playing dapat meningkatkan penguasaan konsep tata surya
pada siswa kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 Kroya Cilacap tahun pelajaran
2011/2012. Peningkatan penguasaan konsep tersebut dapat dibuktikan dengan
meningkatnya nilai peguasaan konsep tata surya siswa pada setiap siklus yaitu
nilai rata-rata penguasaan konsep tata surya siswa sebelum tindakan (prasiklus)
hanya sebesar 70,5, pada siklus I nilai rata-rata pemahaman konsep siswa menjadi
75,6, dan pada siklus II meningkat menjadi 79,11. Sebelum dilaksanakan
tindakan, siswa yang memperoleh nilai di atas KKM ( 5) hanya sebanyak 14
siswa (53,84%), pada siklus I meningkat menjadi 20 siswa (76,92%), dan pada
siklus II meningkat lagi menjadi 22 siswa (84,61%).
Simpulan penelitian ini adalah penerapan metode role playing dapat
meningkatkan penguasaan konsep tata surya siswa kelas VI SD Negeri Pekuncen
04 Kroya Cilacap tahun pelajaran 2011/2012.

Kata Kunci: penguasaan konsep, metode role playing

commit
viiito user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRACT

Binar Rosvita Sari. THE IMPROVEMENT OF SOLAR SYSTEM CONCEPT


MASTERY USING ROLE PLAYING METHOD IN THE VI GRADERS OF
SD NEGERI PEKUNCEN 04 KROYA CILACAP IN THE SCHOOL YEAR
OF 2011/2012. Thesis, Teacher Training and Education Faculty of Surakarta
Sebelas Maret University, June 2012.
The objective of research is to improve the solar system concept mastery
in science subject using role playing method in the VI graders of SD Negeri
(Public Elementary School) Pekuncen 04 Kroya Cilacap in the school year of
2011/2012.
This study was a classroom action research (CAR). The research was
conducted in two cycles, each of which consisted of planning, acting, observing,
and reflecting. The subject of research was the VI graders of SD Negeri Pekuncen
04 Kroya Cilacap consisted of 26 students. Technique of analyzing data used was
an interactive model of analysis (Miles & Huberman) consisting of three
components: data reduction, data display, and conclusion drawing or verification.
Techniques of collecting data used were observation, interview, documentation,
and test. The data validation test in this research was conducted using data and
method triangulations.
The result of research that had been conducted could showed that the
application of role playing method could improve the solar system concept
mastery using role playing method in the VI graders of SD Negeri Pekuncen 04
Kroya Cilacap in the school year of 2011/2012. It could be seen from the increase

(pre-cycle), to 75.6 in cycle I and to 79.11 in cycle II. In prior condition, only 14
students obtained value higher than KKM (
to 20 students (76.92%), and in cycle II, it increased to 22 students (84.61%).
The conclusion of research was that the application of role playing method
could improve the solar system concept mastery using role playing method in the
VI graders of SD Negeri Pekuncen 04 Kroya Cilacap in the school year of
2011/2012.

Keywords: concept mastery, role playing method

commitixto user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang
memberi ilmu, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat
menyelesaikan sekripsi dengan judul PENINGKATKAN PENGUASAAN
KONSEP TATA SURYA MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA
SISWA KELAS VI SD NEGERI PEKUNCEN 04 KROYA CILACAP
TAHUN PELAJARAN 2011/2012 .
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagaian dari persyaratan untuk
mendapatkan gelar Sarjana pada program PGSD, Jurusan Ilmu Pendidikan,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis
menyampaikan terimakasih kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu
Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
4. Drs. Hadi Mulyono, M.Pd. selaku Pembimbing I, yang selalu memberikan
motivasi dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Idam Ragil, M.Si. selaku Pembimbing II, yang selalu memberikan
pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Kepala Sekolah SD Negeri 04 Pekuncen Kroya Cilacap, yang telah
memberikan kesempatan dan tempat guna pengambilan data dalam
penelitian.
7. Yuswanti, S.Pd. selaku guru kelas VI SD Negeri Pekuncen 04, yang telah
memberi bimbingan dan bantuan dalam penelitian.
8. Bapak/Ibu Guru SD Negeri Pekuncen 04 Kroya Cilacap, yang banyak
memberikan bantuan dan dorongan.
commitx to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

9. Para siswa SD Negeri Pekuncen 04 Kroya Cilacap, yang telah bersedia


untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian ini.
10. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang
tidak mungkin disebut satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini
bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Surakarta, Juni 2012

Penulis

commitxito user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... . ii
HALAMAN PENGAJUAN ......................................................................... . iii
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... . v
HALAMAN ABSTRAK .............................................................................. . vi
HALAMAN MOTTO .................................................................................. . viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... . xiii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ . xv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakan Masalah ........................................................... 1
B. Perumusan Masalah .............................................................. 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka .................................................................... 8
1. Hakekat Penguasaan Konsep Tata Surya ......................... 8
a. Pengertian Penguasaan .............................................. 8
b. Pengertian Konsep ..................................................... 9
c. Pengertian Penguasaan Konsep ................................. 10
d. Tinjauan Tentang Materi Tata Surya .......................... 11
commit
xiito user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

e. Penguasaan Konsep Tata Surya ................................ . 19


2. Hakekat Metode Role playing ........................................... 20
a. Pengertian Metode ...................................................... 20
b. Pengertian Metode Pembelajaran .............................. 20
c. Jenis-jenis Metode Pembelajaran ............................... 21
d. Pengertian Metode Role playing ................................ 22
e. Tujuan Metode Role playing ...................................... 25
f. Alasan Menggunakan Metode Role playing .............. 26
g. Manfaat Metode Role playing .................................... 26
h. Langkah-langkah Metode Role playing ................... . 27
i. Metode Pembelajaran Role playing ......................... .. 28
B. Penelitian yang Relevan ......................................................... 29
C. Kerangka Berfikir ................................................................... 30
D. Hipotesis ................................................................................. 31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................... 32
B. Subjek Penelitian ................................................................... 33
C. Bentuk Penelitian ................................................................... 33
D. Sumber Data ........................................................................... 35
E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 35
F. Validitas Data ......................................................................... 37
G. Teknik Analisis Data .............................................................. 38
H. Indikator Kinerja .................................................................... 40
I. Prosedur Penelitian ................................................................. 41
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Pratindaka .............................................................. 50
B. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................... . 52
1. Siklus I ........................................................................... 52
2. Siklus II ......................................................................... . 61
3. Antarsiklus ..................................................................... 70
C. Pembahasan .......................................................................... . 72
commit
xiiito user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN


A. Kesimpulan .......................................................................... 74
B. Implikasi .............................................................................. 74
C. Saran .................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 77


LAMPIRAN ................................................................................................. .. 80

commit
xivto user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR TABEL

Tabel halaman
3.1. Indikator ketercapaian tujuan penelitian .................................................... 41
4.1. Data Nilai Materi Tata Surya Pada Kondisi Awal ..................................... 51
4.2. Data Nilai Materi Tata Surya Mata Pada Siklus I ..................................... 60
4.3. Data Nilai Materi Tata Surya Mata Pada Siklus II.................................. ...... 69
4.4. Perkembangan Hasil Belajar IPA materi tata surya
pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II ................................................ 71

commit
xvto user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR

Gambar halaman
2.1. Tata Surya .................................................................................................... 12
2.2. Matahari ....................................................................................................... 13
2.3. Merkurius ..................................................................................................... 14
2.4. Venus ........................................................................................................... 15
2.5. Bumi .............................................................................................................. 16
2.6. Mars .............................................................................................................. 17
2.7. Jupiter ........................................................................................................... 17
2.8. Saturnus ........................................................................................................ 18
2.9. Uranus .......................................................................................................... 18
2.10. Neptunus .................................................................................................... 19
2.11. Bagan Kerangka Berfikir .......................................................................... 31
3.1. Siklus Penelitian Tindakan .......................................................................... 34
3.2. Komponen-komponen Analisis Data .......................................................... 40
3.3. Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas ....................................................... 42
4.1. Grafik 1. Nilai Materi Tata Surya Mata Pelajaran IPA
Siswa Kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 Pada Kondisi Awal ..................... 51
4.2. Grafik 2 Nilai Materi Tata Surya Mata Pelajaran IPA
Siswa Kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 Pada Siklus I ............................... 60
4.3. Grafik 3 Nilai Materi Tata Surya Mata Pelajarn IPA
Siswa Kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 Pada Siklus II ............................. 70
4.4. Grafik 4 Perkembangan Hasil Belajar IPA materi tata surya
saat Pratindakan, Siklus I dan Siklus II ...................................................... 71

commit
xvito user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran halaman
1. Rincian Waktu dan Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ................................. 80
2. Deskripsi Wawancara Sebelum Tindakan .................................................... 81
3. Deskripsi Wawancara Siswa Sebelum Tindakan .......................................... 83
4. Daftar Nilai Penguasaan Konsep Tata surya pada Kondisi Awal ............... 85
5. Silabus Kelas VI ................................................................................................ 87
6. Kisi kisi soal Siklus 1 ............................................................................. 91
7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1 .......................... 93
8. Lembar Evaluasi Siswa Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1 ...................... 132
9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2 .......................... 137
10. Lembar Evaluasi Siswa Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2 ................... 153
11. Nilai Penguasaan Konsep Tata Surya Siklus I ........................................ 157
12. Silabus Kelas VI ..................................................................................... 159
13. Kisi-kisi soal silkus II .............................................................................. 163
14. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1 .................... 165
15. Lembar Evaluasi Siswa Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1 ................. 181
16. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 2 .................... 186
17. Lembar Evaluasi Siswa Pembelajaran Siklus II Pertemuan 2 ................. 203
18. Nilai Penguasaan Konsep Tata Surya Siklus II ....................................... 209
19. Deskripsi Wawancara Sesudah Tindakan ................................................ 211
20. Deskripsi Wawancara Siswa Sesudah Tindakan ..................................... 213
21. Lembar Pengamatan Kinerja Guru .......................................................... 215
22. Dokumentasi Penelitian .................................................................................. 228
23. Surat Perijinan .................................................................................................. 235

commit to user
xvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

IPA merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan


berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui
suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah. Tujuan dari pembelajaran IPA
adalah untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA
yang bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari. IPA menawarkan cara-cara agar kita dapat memahami
kejadian-kejadian di alam dan agar kita dapat hidup di alam ini. IPA sebagai
disiplin ilmu dan perannya dalam masyarakat membuat pendidikan IPA menjadi
penting (Srini M. Iskandar, 2001:16). Pembelajaran IPA memiliki fungsi yang
fundamental dalam menimbulkan serta mengembangkan kemampuan berfikir
kritis, kreatif, dan inovatif. Agar tujuan pembelajaran IPA dapat tercapai, maka
pembelajaran IPA perlu diajarkan dengan cara yang tepat dan dapat melibatkan
siswa secara aktif.
Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga
perkembangan teknologi, dan merupakan upaya untuk membangkitkan minat
siswa serta kemampuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pembelajaran IPA akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempunyai
kecakapan dan keterampilan yang baik. Siswa sekolah dasar perlu diberi
kesempatan untuk mempelajari, berlatih keterampilan-keterampilan proses IPA.
Banyaknya konsep-konsep dan penerapan IPA dalam kehidupan, sehingga
penerapan pada pendidikan di sekolah harus disesuaikan. Srini M. Iskandar (2001:
2) menegaskan bahwa IPA untuk siswa SD harus dimodifikasi agar siswa dapat
menguasai konsep IPA dengan baik. Mutu pembelajaran IPA perlu ditingkatkan
secara berkelanjutan agar dapat mengimbangi perkembangan teknologi.
Tujuan utama pembelajaran IPA adalah agar siswa memahami konsep-
konsep IPA secara sederhana dan mampu menggunakan metode ilmiah, bersikap

commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dengan lebih


menyadari kebesaran dan kekuasaan pencipta alam. Pembelajaran IPA memiliki
fungsi yang fundamental dalam menimbulkan serta mengembangkan kemampuan
berpikir kritis, kreatif dan inovatif. Pembelajaran IPA merupakan konsep
pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang sangat luas terkait dengan
kehidupan manusia. Pembelajaran IPA juga mengandung pemahaman tentang
alam semesta yang mempunyai banyak fakta yang belum terungkap dan masih
bersifat rahasia. Sehingga fakta penemuannya dapat dikembangkan dan diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Kenyataan yang terjadi, pembelajaran IPA kurang dikaitkan dengan isu
sosial dan teknologi yang ada di masyarakat, terutama yang berkaitan dengan
perkembangan teknologi dan kehadiran produk-produk teknologi di masyarakat,
serta akibat yang ditimbulkannya. Pembelajaran IPA di sekolah semata-mata
hanya berorientasi pada tuntutan kurikulum yang telah dituangkan di dalam buku
teks. Pembelajaran di kelas juga masih didominasi oleh ceramah dari guru.
Aktivitas siswa dapat dikatakan hanya mendengarkan penjelasan guru dan
mencatat hal-hal yang dianggap penting. Guru hanya menjelaskan sebatas produk
dan sedikit proses. Sehingga mata pelajaran IPA kurang diminati dan kurang
disukai oleh siswa. Bahkan sebagian besar siswa beranggapan mata pelajaran IPA
sulit untuk dipelajari. Sehingga penguasaan konsep mata pelajaran IPA sangat
kurang dikuasai oleh siswa dan mengakibatkan nilai mata pelajaran IPA lebih
rendah dibandingkan mata pelajaran lainnya. Hasil dari pengalaman guru kelas VI
dari tahun ke tahun pembelajaran IPA materi tata surya tergolong sulit dipelajari
oleh siswa dan hasil dari pembelajaran tata surya masih tergolong rendah.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas, siswa
kelas VI masih belum dapat menerima secara maksimal pembelajaran IPA konsep
tata surya yang diajarkan. Pembelajaran yang dilaksanakan belum memperhatikan
segi penyampaian materi yang dapat membuat siswa mudah dan senang belajar
IPA. Perhatian terhadap minat belajar sains siswa masih kurang. Dari hasil
observasi yang telah dilakukan peneliti, diperoleh bahwa penguasaan konsep tata
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

surya masih sangat rendah. Hal ini dapat terlihat pada hasil nilai mata pelajaran
IPA khususnya pada materi Tata Surya siswa kelas VI SD Negeri Pekuncen 04.
Siswa kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 berjumlah 26 siswa, yang terdiri dari 14
siswa (53,84%) mendapat nilai di atas Kriteria Ketuntasan Mengajar (KKM) dan
12 siswa (46,16%) mendapat nilai dibawah KKM, dari data tersebut menunjukkan
bahwa penguasaan konsep tata surya siswa masih rendah. KKM mata pelajaran
IPA SD Negeri Pekuncen 04 yaitu 65 dan hal ini menunjukkan bahwa penguasaan
konsep IPA tata surya siswa kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 masih belum
maksimal dan perlu ditingkatkan agar mencapai angka kriteria ketuntasan
mengajar.
Dari hasil wawancara dan observasi (lampiran 2 halaman 81) dengan
guru kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 diperoleh permasalahan yang muncul
dalam pembelajaran IPA, yaitu 1) Interaksi siswa kurang dalam proses
pembelajaran, hal tersebut terlihat pada saat proses pembelajaran siswa lebih
banyak diam mendengarkan penjelasan guru 2) Kurangnya minat siswa dalam
pembelajaran IPA. Pembelajaran IPA kerap kali menjadi sesuatu hal yang dibenci
dan menakutkan bagi para siswa. Sebagian besar siswa masih memiliki
pandangan bahwa mata pelajaran IPA merupakan materi yang sulit. 3) Kurangnya
sarana dan prasarana dalam pembelajaran IPA. Media-media yang diperlukan
untuk mendukung pembelajaran masih terbatas sekali. 4) Pembelajaran IPA lebih
menekankan pada menghafal sejumlah konsep dan kurang menekankan pada
penguasaan konsep belajar IPA. Guru cenderung mementingkan agar siswa
mengetahui sesuatu dan mengesampingkan siswa dapat melakukan sesuatu. 5)
Ketidaktepatan metode mengajar yang digunakan oleh guru. Metode pembelajaran
memiliki peranan yang sangat penting dalam proses kegiatan belajar mengajar dan
merupakan salah satu parameter utama keberhasilan guru dalam mengajar.
Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru sangat mempengaruhi
tercapainya sasaran belajar sehingga guru perlu memilih metode yang tepat.
Pemilihan metode pembelajaran tidak hanya didasarkan pada kebiasaan,

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

melainkan pada bagaimana cara membuat siswa menjadi aktif dan memiliki minat
belajar tinggi.
Hal tersebutlah yang dapat menyebabkan kurang bermaknanya pelajaran
IPA saat ini, sehingga menyebabkan aktivitas belajar siswa menjadi rendah dan
pembelajaran cenderung pasif. Padahal, dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), pendekatan pengajaran yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran seharusnya siswa diposisikan sebagai pusat perhatian atau dengan
kata lain siswa yang aktif.
Permasalahan yang muncul, jika dibiarkan berlanjut tidak hanya
bermasalah pada penguasaan konsep tata surya yang menyebabkan hasil
pembelajaran IPA rendah akan tetapi berdampak kepada pola pikir siswa yang
tidak akan segera berkembang tentang pengetahuan sains yang tentunya sangat
penting bagi kehidupan sehari-hari nantinya. Selain itu juga dapat berpengaruh
terhadap pembelajaran tata surya pada tingkat sekolah yang lebih tinggi yaitu
pembelajaran tata surya akan di pelajari lagi ditingkat SMP dan SMA. Jika pada
pembelajaran tata surya tingkat dasar belum tuntas maka ditingkat selanjutnya
akan lebih tidak memahami materi tata surya.
Salah satu solusi yang dapat ditempuh guru untuk meningkatkan hasil
belajar siswa adalah dengan menerapkan variasi pembelajaran melalui suatu
strategi pembelajaran aktif atau disebut juga active learning. Belajar aktif
merupakan cara yang baik untuk membekali siswa dalam rangka meningkatkan
kemampuan belajar mandiri. Pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa sangat
diperlukan untuk menggali potensi siswa, pembelajaran aktif menuntut peran serta
siswa secara utuh dalam proses pembelajaran agar siswa mendapatkan
pengalaman belajar dan mengeksplorasi kemampuan yang dimiliki. Dengan
adanya pengalaman belajar akan mempermudah siswa dalam menerima materi
yang disampaikan sehingga tercapainya prestasi belajar yang sesuai standar.
Pengalaman belajar siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan belajar secara aktif
akan membuat siswa lebih mengerti dan menguasi konsep pembelajaran.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Dari permasalahan tersebut, peneliti menitikberatkan pada penerapan


penggunaan metode role playing (bermain peran), pemilihan metode ini
berdasarkan asumsi bahwa para siswa dapat memperoleh lebih banyak
pengalaman dengan cara keterlibatan secara aktif dan personal, dibandingkan bila
mereka hanya melihat materi atau konsep. Penerapan pengajaran berdasarkan
pengalaman salah satunya yaitu dengan metode role playing. Pembelajaran aktif
dapat dilakukan dengan kegiatan menghadapi suatu bentuk permasalahan.
Pembelajaran yang bertujuan untuk memecahkan permasalahan dapat direkayasa
dalam suatu bentuk peran tertentu. Metode role playing merupakan pembelajaran
yang menekankan pada kemampuan penampilan peserta didik untuk memerankan
status dan fungsi pihak-pihak lain yang terdapat pada kehidupan nyata (Sudjana,
2001: 134).
Metode ini menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar
aktif, serta dalam proses belajar mengajar akan terjalin komunikasi dua arah
sehingga dapat meningkatkan peluang bagi guru untuk memperoleh balikan dalam
rangka menilai efektivitas pengajarannya. Pembelajaran dengan metode role
playing diharapkan dapat meningkatkan minat dan keaktifan siswa dalam belajar.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka dalam penelitian ini

Metode Role Playing Pada Siswa Kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 Kroya

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan


masalah penelitian ini adalah:
role playing dapat meningkatkan
penguasaan konsep tata surya dalam mata pelajaran IPA di kelas VI SD Negeri

C. Tujuan Penelitian

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Berdasarkan rumusan masalah tujuan yang hendak dicapai dalam


penelitian tindakan kelas yaitu:
an konsep tata surya dalam mata
pelajaran IPA melalui metode role playing
D. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian harus bermanfaat terhadap para pembaca maupun
peneliti sendiri. Adapun manfaat yang diharapkan adalah :
1. Manfaat Teoritis
a. Memberikan pengetahuan kepada pendidik untuk dapat meningkatkan
proses pembelajaran IPA di Sekolah Dasar melalui metode role playing
dan menambah pengembangan proses pembelajaran yang inovatif, kreatif,
aktif dan menyenangkan.
b. Membantu pembinaan peserta didik untuk meningkatkan penguasaan
konsep tata surya melalui metode role playing.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini secara praktis dapat bermanfaat :
a. Bagi Guru
Bagi guru hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah
pengalaman guru pada proses pembalajaran yaitu membantu guru dalam
memilih metode pembelajaran yang sesuai sehingga dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran konsep-konsep IPA.
b. Bagi siswa
Bagi siswa penelitian ini bermanfaat untuk membantu memudahkan
siswa dalam rangka mengingat, memahami, dan menerima pelajaran
sehingga dapat meningkatnya penguasaan konsep IPA. Membuat siswa
tidak merasa jenuh, lebih aktif, dan semangat dalam belajar karena siswa
tidak hanya sekadar menghafal, akan tetapi siswa dapat mengalami sendiri.
c. Bagi sekolah
Diharapkan metode role playing ini dapat memberikan konstribusi
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di sekolah dasar dan juga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dapat bermanfaat untuk menumbuhkan inovasi sekolah. Memberikan


masukan pada sekolah bahwa pembelajaran IPA melalui metode role
playing dapat meningkatkan penguasaan konsep-konsep IPA pada siswa
sekolah dasar.
d. Bagi peneliti
Bagi peneliti hasil penalitian ini bermanfaat untuk menambah
wawasan mengenai penggunaaan metode pembelajaran yang tepat dalam
proses pembelajaran dan memperoleh bukti bahwa penerapan metode role
playing dapat meningkatkan penguasaan konsep tata surya pada siswa
kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 Kroya Cilacap Tahun Pelajaran
2011/2012.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Hakekat Penguasaan Konsep Tata Surya

a. Pengertian Penguasaan
Penguasaan merupakan kemampuan untuk menguasai dan memahami
sesuatu dengan pikiran untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh karena itu,
dalam belajar berarti harus mengerti maksud dan implikasinya, sehingga
menyebabkan pembelajar dapat menguasai suatu materi tertentu.
Penguasaan dapat diartikan proses, cara, atau perbuatan menguasai atau
menguasakan dapat juga berarti kemampuan untuk memahami atau
menerapkan pengetahuan, dan kepandaian. Sedangkan, menguasai berarti
mampu dalam suatu bidang (Peter Salim dan Yenni, 1991:769). Menurut
Abin Syamsuddin (2009:187) menyatakan bahwa menguasai adalah
melakukan tindakan untuk dapat menggunakan sesuatu dengan tepat, dan
dapat memberikan contoh-contoh.
Menurut Winkel (2005:463) penguasaan berarti siswa dituntut supaya
siswa mencapai tujuan intruksional yang pertama lebih dahulu, sebelum siswa
diperbolehkan mempelajari unit pelajaran yang baru untuk mencapai tujuan
intruksional yang kedua, tujuan intruksional kedua harus tercapai lebih
dahulu, sebelum siswa maju lebih lanjut dan seterusnya. Tujuan intruksional
harus dikuasai sebelum melanjutkan materi berikutnya, begitu seterusnya,
dengan kata lain yang berikutnya tidak dimulai jika yang sebelumnya
dikuasai oleh siswa.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas maka dapat
disimpulkan bahwa penguasaan adalah kemampuan seseorang untuk
memahami atau menerapkan pengetahuan, kepandaian dengan suatau cara,
proses atau perbuatan dengan contoh-contoh.

commit to user
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

b. Pengertian Konsep
Secara harfiah kata konsep mempunyai arti mempunyai keunggulan
kecakapan dalam ilmu pengetahuan. Konsep merupakan istilah yang
digunakan untuk menggambarkan secara abstrak suatu objek. Mulyani
Sumantri dan Johar Permana (2001:42) menyatakan bahwa konsep
mempunyai lima elemen yaitu: nama, contoh-contoh (positif dan negatif),
atribut (esensial dan non-esensial), nilai-nilai atribut, dan aturan.
Ciri-ciri konsep antara lain: 1) atribut konsep adalah suatu sifat yang
membedakan antara konsep satu dengan konsep yang lainnya; 2) atribut nilai-
nilai, adanya variasi-variasi yang terdapat pada suatu atribut; 3) jumlah atribut
yang bermacam-macam satu konsep dengan konsep lainnya; 4) kedominan
atribut, menunjukan pada kenyataan bahwa beberapa atribut lebih dominan
dari pada yang lainnya (Oemar Hamalik, 2002: 162)
Menurut Oemar Hamalik (2003: 165) belajar konsep berguna dalam
rangka pendidikan siswa atau paling tidak punya pengaruh tertentu. Adapun
kegunaan konsep antara lain:
1) Mengurangi kerumitan lingkungan.
2) Membantu kita untuk mengidentifikasi objek-objek yang ada di sekitar
kita.
3) Membantu kita untuk mempelajari sesuatu yang baru, lebih luas, dan
lebih maju.
4) Mengarahkan kegiatan instrumental.
5) Memungkinkan pelaksanaan pengajaran.
Selanjutnya menurut Oemar Hamalik (2004:162-163), yang disebut
konsep atau ciri konsep itu adalah :
1) Atribut konsep adalah suatu sifat yang membedakan antara konsep satu
dengan konsep lainnya.
2) Atribut nilai-nilai, adanya variasi-variasi yang terdapat dalam suatu
atribut.
3) Jumlah atribut yang bermacam-macam antara satu konsep dengan konsep
lainnya.
4) Kedominanan atribut, menunjuk pada kenyataan bahwa beberapa atribut
lebih dominan (abvious) daripada yang lainnya.

Konsep merupakan suatu abstraksi dari pemikiran (ide) yang


merupakan generalisasi dari sesuatu yang khusus atau spesifik. Konsep
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

10

dibedakan atas konsep konkret dan konsep yang didefinisikan. Konsep


konkret adalah pengertian yang menunjuk pada aneka objek dalam
lingkungan fisik. Sedangkan, konsep yang didefinisikan adalah konsep yang
mewakili realitas hidup, tetapi tidak langsung menunjuk pada realitas dalam
lingkungan hidup fisik, karena realitas itu tidak berbeda (Menurut Winkel,
2005:113).
Sedangkan, menurut Oemar Hamalik (2010:162) konsep adalah suatu
kelas atau kategori stimuli yang memiliki ciri-ciri umum. Stimuli merupakan
obyek-obyek atau orang (person). Konsep-konsep tidak terlalu kongruen
dengan pengalaman pribadi kita tetapi menyajikan usaha-usaha manusia
untuk mengklasifikasikan pengalaman kita. Konsep adalah suatu yang sangat
luas.
Oleh karena itu konsep-konsep itu merupakan penyajian-penyajian
internal dari sekelompok stimuli, konsep-konsep itu tidak dapat diamati,
konsep-konsep harus disimpulkan dari perilaku. Walaupun kita tidak dapat
memberikan suatu definisi verbal dari suatu konsep, suatu definisi tidak
mungungkapkan semua hubungan-hubungan antara konsep itu dengan konsep
yang lain.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas maka dapat
disimpulkan bahwa konsep adalah sesuatu penyajian atau gagasan yang
umum mengenai sesesutu yang dapat berupa benda, peristiwa, atau kegiatan,
yang di dalamnya terkandung makna yang luas.

c. Pengertian Penguasaan Konsep


Penguasaan konsep berarti memahami benar atau menyanggupi untuk
menggunakan pengetahuan maupun kepaindaian. Penguasaan konsep
merupakan kemampuan siswa dalam memahami makna secara ilmiah baik
konsep teori maupun penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001:41)
mendifinisikan penguasaan konsep adalah individu mampu menyebutkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

11

kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan dari contoh-contoh yang


menyajikan informasi tentang karakteristik dan nilai atribut dari konsep,
kemudian dirumuskan kembali tentang konsep itu.
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk mengetahui keberhasilan siswa
memahami suatu konsep yaitu: (1) dapat menyebutkan contoh konsep; (2)
dapat menyatakan ciri-ciri konsep; (3) dapat memilih dan membedakan antara
contoh dari yang bukan konsep; (4) dapat memecahkan masalah yang
berkenaan dengan konsep. (Oemar Hamalik, 2002:166).
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa penguasaan
konsep adalah suatau proses atau cara untuk menguasai sesuatu yang
merupakan alat untuk membantu kegiatan berfikir yang berupa ide atau
gagasan dengan stimuli yang memiliki ciri umum guna untuk memecahkan
suatu masalah.

d. Tinjauan Tentang Materi Tata Surya


Tata surya merupaka suatu kumpulan dari benda-benda langit dan
matahari sebagai pusatnya. Tata surya juga memiliki anggota, selain matahari
sebagai pusatnya anggota tata surya di antaranya adalah planet-planet, bulan,
asteroid, meteroid, komet.
Sulistyanto (2008 :133) menyatakan bahwa tata surya adalah benda-
benda langit yang terdiri dari matahari, planet, dan benda langit lainnya.
Sedangkan, menurut Rositawaty (2008:154) tata surya adalah kumpulan
benda langit yang berpusat mengelilingi matahari. Benda-benda langit itu
adalah bulan, asteroid, meteroid, komet, dan planet-planet. Tata surya terletak
di dalam satu galaksi yang disebut Bimasakti.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa tata surya
adalah susunan benda-benda langit yang terdiri dari matahari, planet, benda
langit lainnya.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

12

Susunan Tata Surya dilihat pada gambar 2.1, sebagai berikut :

Gambar 2.1 Tata Surya


(Heri Sulistyanto:2008 )

1. Matahari sebagai Pusat Tata Surya


Matahari memancarkan cahaya dan panasnya karena pada inti
matahari terjadi reaksi fusi yang menghasilkan energi yang sangat
besar. Suhu inti matahari ± 15 juta °C dan suhu di permukaan kurang
lebih 6.000 °C.
Panas yang dipancarkan matahari merupakan sumber energi
utama di bumi. Jika dibandingkan dengan bumi, ukuran matahari sangat
besar. matahari bentuknya menyerupai bola gas dengan diameter ±1,4
juta kilometer.
Volume matahari hampir 1 juta kali volume bumi. Dengan
ukuran matahari yang sangat besar seperti dijelaskan di atas, maka
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

13

matahari memiliki gaya gravitasi yang sangat besar. Dengan gaya


gravitasi tersebut terjadi gaya tarikmenarik antara matahari dengan
planet-planet dan benda langit lainnya. Hal ini yang menyebabkan
planet-planet dan benda langit lainnya selalu beredar mengelilingi
matahari. Gambar matahari dapat dilihat pada gambar 2.2, sebagai
berikut :

Gambar 2.2 Matahari


(Heri Sulistyanto:2008 )
2. Planet-Planet
Berbeda halnya dengan matahari, planet tidak dapat bercahaya.
Planet termasuk benda langit yang selalu berputar pada orbitnya dalam
mengelilingi matahari sebagai pusatnya. Planet berputar pada masing-
masing garis edarnya. Garis edar planet disebut orbit.
Sampai saat ini planet yang ditemukan dalam tata surya ada
delapan buah planet, yaitu Merkurius, Venus, bumi, Mars, Jupiter,
Saturnus, Neptunus, dan Uranus. Berdasarkan letak planet terhadap
bumi, planet dikelompokkan menjadi planet dalam dan planet luar.
Planet dalam terdiri terdiri dari Merkurius dan Venus karena kedua
planet ini berada di dalam orbit bumi. Sedangkan Mars, Jupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus disebut planet luar karena berada di
luar orbit bumi.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

14

a. Merkurius
Merkurius adalah planet yang paling dekat dengan matahari
dengan jarak ± 58 juta kilometer. Karena jaraknya yang dekat
dengan matahari serta tidak memiliki atmosfer, suhu permukaan
Merkurius pada siang hari kurang lebih 340 °C, sedangkan pada
malam hari turun hingga minus 200 °C. Permukaan Merkurius
pertama kali dipotret dari pesawat ruang angkasa Marinir 10 pada
tahun 1974. Berdasarkan hasil pemotretan tersebut pada permukaan
Merkurius banyak terdapat kawah.
Merkurius merupakan planet kecil dengan diameter kurang lebih
4.879 km. Merkurius mendapat julukan bintang fajar atau bintang
senja karena kadangkadang terlihat menjelang matahari terbit atau
beberapa saat setelah matahari terbenam. Gambar planet merkurius
dapat dilihat pada gambar 2.3, sebagai berikut :

Gambar 2.3 Merkurius


(Heri Sulistyanto:2008 )

b. Venus
Venus adalah planet kedua dari matahari. Jarak Venus dari
matahari kurang lebih 108 juta km. Planet Venus merupakan planet
terdekat dengan bumi. Oleh karena itu, Venus tampak paling jelas
dari bumi. Pada pagi hari, Venus terlihat jelas seperti bintang di ufuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

15

timur, sehingga banyak orang menyebutnya bintang timur, bintang


barat, bintang malam, bintang pagi atau bintang kejora. Venus
memiliki atmosfer yang terdiri atas gas, kabut tebal berupa uap asam
dan debu sehingga permukaannya sulit diamati.
Foto-foto yang didapatkan oleh pesawat ruang angkasa milik
Uni soviet, Venera-9 dan Venera-10, memperlihatkan permukaan
venus terdiri dari batu dan suhu permukaannya kurang lebih 500 °C.
Keadaan atmosfer Venus yang panas ini disebabkan oleh kandungan
gas karbon dioksida yang sangat tinggi sehingga menghasilkan efek
rumah kaca. Ukuran Venus hampir sebesar bumi dengan diameter
kurang lebih 12.104 km. Gambar planet venus dapat dilihat pada
gambar 2.4, sebagai berikut :

Gambar 2.4 Venus


(Heri Sulistyanto:2008 )
c. Bumi
Bumi adalah planet ketiga pada tata surya denga jarak dari
matahari kurang lebih 150 juta km. Bumi yang kita tempati ini
memiliki faktor-faktor pendukung bagi kehidupan makhluk hidup
sebagai berikut: 1) Bumi cukup menerima sinar matahari sehingga
suhu permukaan bumi berkisar 22°C. Dengan suhu tersebut
memungkinkan makhluk hidup melakukan proses kehidupannya.
Karena suhu tersebut tidak terlalu dingin atau tidak terlalu panas. 2)
Bumi mempunyai atmosfer yang mengandung oksigen. Atmosfer ini

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

16

melindungi bumi dari jatuhnya benda langit yang lain. Selain itu,
atmosfer yang menyelimuti bumi berperan menahan panas dan
cahaya matahari yang berlebihan dan membahayakan, seperti sinar
ultraviolet. 3) Permukaan bumi terdiri dari daratan dan perairan.
Perairan di bumi lebih luas dari pada daratannya. Dengan demikian
dapat menyediakan air sebagai sumber kehidupan. Bumi merupakan
planet ke lima terbesar dari sembilan planet lainnya. Diameter bumi
kurang lebih 12.756 km. Orbit bumi berbentuk elips. Bumi memiliki
satu satelit, yaitu Bulan. Gambar planet bumi dapat dilihat pada
gambar 2.5, sebagai berikut :

Gambar 2.5 Bumi


(Heri Sulistyanto:2008 )
d. Mars
Planet keempat ini berukuran kecil, diameternya hanya
berukuran kurang lebih 6.800 km. Atmosfer yang menyelimuti Mars
sangat tipis sehingga permukaan Mars dapat diamati dari bumi
dengan menggunakan teropong. Mars adalah planet yang berwarna
merah. Pesawat ruang angkasa Viking I dan Viking II milik Amerika
Serikat berhasil mengamati permukaan Mars.
Permukaan Mars berupa ribuan kawah, lembah-lembah besar
dan gunung berapi. Kawah Olympus Mars yang berdiameter kurang
lebih 700 km dan tinggi 25 km merupakan kawah terbesar di tata
surya. Pada siang hari suhu permukaan Mars sekitar 20 °C
sedangkan pada malam hari suhu sekitar minus 70 °C. Planet Mars
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

17

memiliki dua satelit, yaitu Phobos dan Deimos. Gambar planet mars
dapat dilihat pada gambar 2.6, sebagai berikut :

Gambar 2.6 Mars


(Heri Sulistyanto:2008 )
e. Jupiter
Jupiter merupakan planet terbesar dalam tata surya. Diameter
Jupiter 11 kali diameter bumi atau sekitar 141.700 km. Jupiter
memiliki 17 satelit, dan yang terbesar di antaranya adalah
Ganymedes. Sebagian besar Jupiter tersusun atas gas, terutama
hidrogen dan helium. Gambar planet jupiter dapat dilihat pada
gambar 2.7, sebagai berikut :

Gambar 2.7 Jupiter


(Heri Sulistyanto:2008 )
f. Saturnus
Saturnus merupakan planet terbesar kedua setelah Jupiter
dengan diameter 10 kali diameter bumi. Keistimewaan planet ini,
yaitu cincin yang mengelilinginya. Cincin ini diperkirakan terdiri
atas debu halus, kerikil dan butir-butir es. Cincin saturnus sangat
tipis tebalnya sekitar 10 1000 m dan lebarnya sekitar 275.000 km.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

18

Saturnus memiliki 22 satelit. Satelit yang terbesar adalah Titan.


Gambar planet saturnus dapat dilihat pada gambar 2.8, sebagai
berikut:

Gambar 2.8 Saturnus


(Heri Sulistyanto:2008)
g. Uranus
Sampai tahun 1781, orang mengira Saturnus adalah planet
terjauh dari bumi. Akan tetapi, William Herschel menemukan planet
Uranus. Uranus mempunyai suhu lebih dingin dari Saturnus. Pada
planet ini tidak ada oksigen dan selalu dikelilingi awan yang tebal.
Hal ini yang menyebabkan sinar matahari terhalangi untuk mencapai
Uranus.
Uranus merupakan planet ketiga terbesar setelah Jupiter dan
Saturnus. Diameter Uranus hampir empat kali diameter bumi atau
kurang lebih 50.800 km. Karena jaraknya yang sangat jauh dari bumi
serta atmosfernya sangat tebal, Uranus angat sulit diamati dari bumi.
Uranus dikelilingi lima buah satelit dan yang paling besar adalah
Titania. Gambar planet uranus dapat dilihat pada gambar 2. 9,
sebagai berikut :

Gambar 2.9 Uranus


(Heri Sulistyanto:2008 )
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

19

h. Neptunus
Neptunus pertama kali ditemukan pada tahun 1846 oleh
observatorium Berlin. Planet ini tampak seperti kembaran Uranus
karena ukurannya yang hampir sama. Neptunus berdiameter kurang
lebih 48.600 km. Suhu permukaannya lebih dingin daripada Uranus,
yaitu sekitar minus 200° C. Pada planet Neptunus tidak ada oksigen,
penuh dengan awan yang tebal, dan tidak ada kehidupan.
Neptunus memiliki dua buah satelit, yaitu Triton dan Nereid.
Triton adalah satelit terbesar. Gambar planet neptunus dapat dilihat
pada gambar 2.10, sebagai berikut :

Gambar 2.10 Neptunus


(Heri Sulistyanto:2008 )

e. Penguasaan Konsep Tata Surya


Penguasaan konsep adalah suatau proses atau cara untuk menguasai
sesuatu yang merupakan alat untuk membantu kegiatan berfikir yang berupa
ide atau gagasan dengan stimuli yang memiliki ciri umum guna untuk
memecahkan suatu masalah. Sedangkan tata surya adalah susunan benda-
benda langit yang terdiri dari matahari, planet,dan benda langit lainnya.
Planet dan benda-benda langit lainnya secara teratur mengelilingi matahari
sebagai pusatnya.
Jadi penguasaan konsep tata surya adalah suatau proses atau cara untuk
menguasai materi tata surya yang merupakan alat untuk membantu kegiatan
berfikir yang berupa ide atau gagasan dengan stimuli yang memiliki ciri

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

20

umum guna untuk memecahkan suatu masalah yang berkaitan dengan benda-
benda langit yang terdiri dari matahari, planet,dan benda langit lainnya.
2. Hakekat Metode Role Playing

a. Pengertian Metode
Metode berasal dari Bahasa Latin yang berarti cara atau
jalan yang ditempuh. Martinis Yamin (2010:58) menyatakan bahwa metode
merupakan bagian dari stategi yang berfungsi sebagai cara untuk menyajikan,
menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan kepada siswa untuk
mencapai tujuan tertentu. Sedangkan, menurut Wina Sanjaya (2006:126)
metode adalah upaya mengimplementasikan rencana yang sudah disusun
dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.
Metode merupakan cara atau suatu alat untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Dengan memanfaatkan metode secara akurat, guru akan
mampu mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Oleh karena itu guru harus
menggunakan metode yang menunjang kegiatan pembelajaran, sehingga
dapat dijadikan sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Menurut Syaiful B. Djamarah dkk (2006:82), metode berkedudukan
sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan pembelajaran, mensiasati
perbedaan individual anak didik, untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dari berbagai pengertian metode yang telah diuraikan, dapat
disimpulkan bahwa metode adalah cara atau jalan untuk menyajikan atau
melaksanakan kegiatan guna mencapai suatu tujuan tertentu. Untuk mencapai
hasil pembelajaran yang maksimal diperlukan metode pembelajaran yang
tepat.

b. Pengertian Metode Pembelajaran


Metode pembelajaran merupakan suatu cara untuk melaksanakan proses
pembelajaran. Nana Sudjana (1995:76) menyatakan bahwa metode mengajar
ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengandalkan hubungan dengan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

21

siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Metode mengajar sangat


diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini membuat
guru sebagai komponen pendidikan yang memiliki tugas utama mengajar
untuk menguasai metode.
Metode pembelajaran merupakan bagian dari strategi intruksional,
metode pembelajaran berfungsi sebagai cara untuk menyajikan, menguraikan,
memberi contoh, dan memberi latihan kepada siswa untuk mencapai tujuan
tertentu (Martinis Yamin, 2009:145).
Sedangkan menurut Nana Sudjana (2000: 76) menjelaskan bahwa
metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan
hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pembelajaran.
Ahli lain, yakni Hamzah B. Uno (2007:2), juga menjelaskan bahwa
metode pembelajaran sebagai cara yang digunakan guru, yang dalam
menjalankan fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dari beberapa pengertian dari para ahli mengenai metode pembelajaran,
maka dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah cara yang
digunakan oleh guru saat berlangsungnya pembelajaran guna mencapai suatu
tujuan pembelajaran.

c. Jenis-jenis Metode Pembelajaran


Jenis-jenis metode pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam
proses pembelajaran, diantaranya yaitu: metode caramah (lecture), metode
demonstrasi dan ekspserimen, metode tanya jawab, metode penampilan,
metode diskusi, metode studi mandiri, metode pembelajaran terprogram,
metode latihan bersama teman, metode simulasi, metode pemecahan masalah,
metode studi kasus, metode insiden, metode pratikum, metode proyek,
metode bermain peran, metode seminar, metode simposium, metode tutorial,
metode deduktif, dan metode induktif (Martinis Yamin, 2010: 64).

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

22

Sedangkan Menurut Wina Sanjaya (2006:147) terdapat beberapa


metode pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru di dalam
pembelajaran, diantaranya adalah:
1) Metode ceramah, yaitu metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara
mengajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan
langsung kepada sekelompok siswa.
2) Metode demonstrasi, yaitu metode pembelajaran yang menyajikan
pembelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa
tentang sesuatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau
hanya sekedar tiruan.
3) Metode diskusi, yaitu metode pembelajaran yang menghadapkan siswa
pada suatu permasalahan.
4) Metode simulasi, metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara
menyajikan pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk
memahami tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu. Jenis-jenis
simulasi yaitu sosiodrama, psikodrama, dan role playing.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas maka dapat


disimpulkan bahwa jenis-jenis metode sangat banyak diantaranya adalah
metode caramah, metode demonstrasi dan ekspserimen, metode tanya jawab,
metode penampilan, metode diskusi, metode studi mandiri, metode
pembelajaran terprogram, metode latihan bersama teman, metode simulasi,
metode pemecahan masalah, metode studi kasus, metode insiden, metode
pratikum, metode proyek, metode bermain peran, metode seminar, metode
simposium, metode tutorial, metode deduktif, dan metode induktif.

d. Pengertian Metode Role Playing


Bermain peran pada prinsipnya merupakan metode untuk menghadirkan
peran-peran yang ada dalam dunia nyata ke dalam suatu pertunjukan peran di
dalam kelas atau pertemuan, yang kemudian dijadikan sebagai bahan refleksi
agar peserta memberikan penilaian terhadap sesuatu.
Metode role playing merupakan suatu cara penguasaan bahan-bahan
pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa.
Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan
memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

23

umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa
yang diperankan. Role playing adalah salah satu bentuk permainan
pendidikan yang dipakai untuk menjelaskan peranan, sikap, tingkah laku,
nilai, dengan tujuan menghayati perasaan, sudut pandang dan cara berpikir
orang lain (Husein Achmad, 1981:80).
Mann (Michael Hitchens and Anders Drachen, 2008:6): A role-playing
situation is here defined as a situation in which an individual is explicitly
asked to take a role not normally his own, or if his own in a setting not
normal for the enactment of the role. Pendapat di atas berarti, menurut Mann
(Michael Hitchens and Anders Drachen, 2006: 6) menyatakan bahwa situasi
bermain peran didefinisikan sebagai situasi di mana seorang individu secara
eksplisit diminta untuk mengambil peran dan biasanya tidak sendiri, atau jika
sendiri dalam lingkungan tidak normal untuk berlakunya peran.
Syaiful Bahri Djamarah (2000: 199) menyatakan bahwa metode
bermain peran ( role playing ) ialah suatu cara penguasaan bahan pelajaran
melalui pengembangan dan penghayatan dilakukan oleh anak didik. Role
playing adalah metode pembelajaran sebagai bagian dari simulasi yang
diarahkan untuk mengkreasikan peristiwa sejarah, mengkreasikan peristiwa-
peristiwa aktual, atau kejadian-kejadian yang mungkin muncul pada masa
mendatang. (Wina Sanjaya, 2006:161)
Henriksen (Michael Hitchens and Anders Drachen, 2008: 6): role-play
is a media, where a person, through immersion into a role and the world of
this role, is given the opportunity to participate in and interact with the
contentsof this world. Pendapat di atas berarti, menurut Henriksen (Michael
Hitchens and Anders Drachen, 2006: 6) menyatakan bahwa bermain peran
adalah sebuah media, ketika seseorang mulai mengawalinya dari dalam peran
dan dunia dari peran ini, diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dan
berinteraksi dengan isi dunia ini.
Sedangkan, menurut Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, dan Sekar Ayu
Aryani (2008: 98) menyatakan bahwa role playing adalah suatu aktivitas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

24

pembelajaran terencana yang dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan


pendidikan yang spesifik. Selain itu Ronald L. Partin (2009: 182) menyatakan
bahwa bermain peran adalah teknik yang berharga untuk menstimulasi situasi
kehidupan nyata.
Hitchens and Drachen (Jonne Arjoranta, 2010: 4 ): A role-playing game
is a game set in an imaginary world. Players are free to choose how to
explore the game world, in terms of the path through the world they take, and
may revisit areas previously explored. The amount of the game world
potentially available for exploration is typically large. Pendapat di atas
berarti, menurut Hitchens and Drachen (Jonne Arjoranta, 2010: 4)
menyatakan bahwa role playing adalah suatu permainan ditetapkan dalam
sebuah dunia imajiner. Pemain bebas untuk memilih cara untuk menjelajahi
dunia permainan, dalam hal dari jalur melalui dunia mereka ambil, dan dapat
mengunjungi daerah yang sebelumnya dieksplorasi. Itu jumlah permainan
dunia berpotensi tersedia untuk eksplorasi biasanya besar.
Bermain peran menyediakan lingkungan yang aman bagi siswa untuk
mengeksperimen dengan perilaku dan keterampilan baru. Bermain peran
dapat membangkitkan minat dalam sebuah topik, maupun menyemangati
siswa untuk berempati dengan sudut pandang berbeda. Karena siswa menjadi
sepenuhnya terlibat di dalam peran mereka, maka pembelajaran itu bersifat
holistik, melibatkan wilayah emosi dan psikomotor maupun kognitif mereka.
Bermain peran adalah aktivitas yang di dalamnya siswa tidak perlu merasa
cemas karena harus siap dengan jawaban tunggal yang benar. Mengizinkan
mereka untuk mencetak kesalahan akan lebih mendorong untukmengambil
resiko dan bereksperimen. Bahkan siswa berkemampuan rendah dapat
merasakan sukses. Kreativitas dari semua siswa dapat terlepas melalui
aktivitas bermain peran.
Berdasarkan berbagai pendapat dari para ahli mengenai metode role
playing dapat disimpulkan bahwa metode role playing merupakan suatu
metode yang digunakan dalam pembelajaran dimana siswa memerankan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

25

sesuatu yang bertujuan agar siswa lebih mengembangkan kemampuan


berimajinasi, menanamkan kemampuan bertanggungjawab dalam
bekerjasama dengan orang lain, menghargai pendapat dan kemampuan orang
lain dan belajar mengambil keputusan.

e. Tujuan Metode Role Playing


Metode Bermain Peran digunakan dengan tujuan agar memahami sebab
akibat suatu kejadian, membantu siswa dalam memperjelas pola berpikir,
berbuat, dan memiliki keterampilan dalam membuat atau mengambil
keputusan menurut caranya sendiri, membina kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah, berpikir, kritis, dapat hidup dalam kelompok, dan
sebagai alat mendiagnosa keadaan, kemampuan, dan kebutuhan siswa.
Menurut Oemar Hamalik (2003: 199) tujuan role playing sesuai dengan
jenis belajar adalah sebagai berikut: (1) Belajar dengan berbuat yaitu siswa
melakukan peranan tertentu sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya.
Tujuannya untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan interaktif atau
reaktif. (2) Belajar melalui peniruan yaitu pengamat (siswa) menyamakan diri
dengan pelaku dan tingkah laku pemeran. (3) Belajar melalui balikan,
pengamat menanggapi perilaku para pemain peran yang telah ditampilkan. (4)
Belajar melalui pengkajian, penilaian, dan pengulangan yaitu pemeran dapat
memperbaiki keterampilan-keterampilan mereka dengan mengulanginya
dalam penampilan berikutnya.
Sedangkan, menurut Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, dan Sekar Ayu
Aryani (2008:101) bahwa role playing untuk tujuan yang spesisfik ada empat
pokok yaitu role playing berbasis keterampilan (skill-based), berbasis isu
(issues-based), berbasis problem (problems-based), dan berbasis spekulasi
(speculative-based).
Berdasarkan dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan
bahwa tujuan role playing adalah siswa dapat belajar dari pengalaman yang
diperankannya. Bermain peran dapat meningkatkan dan menumbuhkan kerja
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

26

sama siswa dalam proses belajar. Kerja sama merupakan kegiatan dalam
kehidupan masyarakat. Melalui kerja sama manusia dapat membangkitkan
rasa kebersamaan yang berarti. Metode role playing diterapakan dengan cara
bekerja sama antarsiswa.

f. Alasan Metode Role Playing


Herman J.Waluyo (2002:189) mengatakan bahwa dari role playing
dapat dicapai aspek perasaan, sikap, nilai, persepsi, keterampilan pemecahan
masalah, dan pemahaman terhadap permasalahan. Sedangkan, menurut
Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, dan Sekar Ayu Aryani (2008:99) role
playing dapat membuktikan diri sebagai suatu media pendidikan yang ampuh,
di mana saja terdapat peran-peran yang dapat didefinisikan dengan jelas, yang
memiliki interaksi yang mungkin dieksplorasi dalam keadaan yang bersifat
simulasi (skenario).
Berdasarkan dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan
bahwa alasan menggunakan metode role playing adalah karena keterlibatan
siswa dalam kegiatan role playing yang sangat maksimal sehingga proses
pembelajaran dapat tercapai dengan baik, dari aspek perasaan, sikap, nilai,
persepsi, keterampilan pemecahan masalah, dan pemahaman terhadap
permasalahan dalam pembelajaran.

g. Manfaat Metode Role Playing


Manfaat penggunaan metode bermain peran atau Role Playing dalam
proses belajar mengajar adalah membangkitkan minat siswa, memupuk dan
mengembangkan rasa kerjasama siswa, mengembangkan kreatifitas, serta
memberi pengalaman bekerjasama dalam memecahkan masalah. Manfaat
role playing bergantung pada kualitas pemeranan dan khususnya analisis
yang mengiringinya. Manfaat ini juga ditentukan oleh persepsi siswa
mengenai peran yang juga terdapat dalam situasi kehidupan nyata.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

27

Manfaat role playing menurut Bruce Joyce, et al (2009: 341), adalah


sebagai berikut :
1) Siswa dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengenali dan
memperhitungkan perasaannya sendiri serta perasaan orang lain.
Siswa bisa memiliki perilaku baru dalam menghadapi situasi sulit
yang tengah dihadapi, dan siswa meningkatkan kemampuan
memecahkan masalah.
2) Role playing bisa merangsang timbulnya beberapa aktivitas siswa
menikmati tindakan atau pemeranan. Role playing adalah salah satu
sarana untuk mengembangkan materi instruksional. Tingkatan
dalam metode ini tidakakan pernah berakhir dengan sendirinya,
tetapi hanya membantu siswa untuk mengekspos nilai-nilai,
perasan, solusi masalah, dan tingkah laku yang ada dan terpendam
dalam diri siswa.

Sedangkan Fannie R. Shaftel dan George Shaftel (dalam Abdul Azis


Wahab, 2009: 109) mengemukakan bahwa role playing memiliki dua manfaat
education for citizen group counseling
manfaat tersebut masih terdapat beberapa manfaat lainnya. Penggunaan
metode ini akan memberikan manfaat apabila dilakukan dengan langkah-
langkah yang benar.
Berpijak dari pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manfaat
role playing adalah untuk membantu siswa untuk mengembangkan
keberaniannya untuk bekerjasama dan mengungkapkan apa yang siswa
kuasai.

h. Langkah-langkah Metode Role Playing


Menurut Oemar Hamalik (2003: 215) dalam rangka menyiapkan suatu
situasi role playing (bermain peran) di dalam kelas, guru mengikuti langkah-
langkah sebagai berikut :
1) Persiapan dan Instruksi
a. Guru memiliki skenario bermian peran.
b. Sebelum pelaksanaan bermian peran, siswa harus mengikuti latihan
pemanasan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

28

c. Guru memberikan instruksi khusus kepada peserta bermain peran


stelah memberuikan penjelasan pendahuluan kepada keseluruhan
kelas.
d. Guru memberitahukan peran-peran yang akan diamainkan serta
memberikan instruksi-instruksi yang berhubungan dengan masing-
masing peran kepada para siswa.

2) Tindakan Dramatik dan Diskusi


a. Para siswa terus melakukan perannya sepanjang situasi bermain
peran.
b. Bermain peran harus berhenti pada titik-titik penting atau apabila
terdapat tingkah laku tertentu yang menuntut diberhentikannya
permainan tersebut.
c. Keseluruhan kelas selanjutnya berpartisipasi dalam diskusi yang
terpusat pada situasi bermain peran.
3) Evaluasi Bermain Peran
a. Siswa memberikan keterangan baik secara tertulis maupun dalam
kegiatan diskusi tentang keberhasilan dan hasil-hasil yang dicapai
dalam bermain peran.
b. Guru menilai efektifitas an keberhasilan bermain peran.
c. Guru membuat bermain peran yang telah dilaksanakan dan telah
dinilai.

Sedangkan menurut Sri Anitah (2009:112) langkah-langkah


pelaksanaan role playing adalah sebagai berikut : 1) guru menerangkan teknik
baru ini dengan cara sederhana. 2) guru menceritakan kisah yang akan
diperankan. 3) guru menunjukan beberapa orang pelaku untuk melaksanakan
tugas bermain peran. 4) guru menetapkan dengan jelas masalah dan peranan
yang harus dimainkan oleh para pelaku. 5) guru menetapkan peranan
pendengar. 6) guru menyarankan kalimat pertama. 7) guru mengentikan role
playing pada detik-detik masalah diskusi umum. 8) guru memberi
kesempatan kepada pendengar untuk memeberikan pendapat atau mencari
pemecahan dengan cara-cara lain, kemudian diambil kesimpulan.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa langkah-


langkah dalam proses belajar mengajar menggunakan metode role playing
diarahkan pada upaya pemecahan masalah-masalah yang berkaitan dengan
hubungan antarmanusia, terutama yang menyangkut kehidupan peserta didik.
i. Metode Pembelajaran Role Playing
Metode role playing adalah metode atau suatu cara penguasaan bahan-
bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

29

dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai sesuatu benda atau hal.


Dalam pembelajaran metode role playing, interaksi sosial menjadi salah satu
faktor penting bagi perkembangan skema mental yang baru. Ketika
pembelajaran siswa ikut berperan aktif dan dapat mengetahui secara langsung
bagaimana proses dari suatu kegiatan dalam pembelajaran. Diharapkan lebih
bermakna bagi siswa untuk memecahkan persoalan berfikir kritis dan
melakukan observasi serta menarik kesimpulan.

B. Penelitian yang Relevan


Heny Susilowati (2011) dalam skripsinya yang berjudul peningkatan
penguasaan konsep gaya magnet melalui pembelajaran Guided Inquiry Method
Sisiwa kelas V SD Negeri 2 Ampel Boyolali tahun pelajaran 2010/ 2011. Dari
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Guided Inquiry
dapat meningkatkan penguasaan konsep gaya magnet pada siswa kelas V SD
Negeri 2 Ampel Boyolali tahun pelajaran 2010/ 2011. Hal ini dilihat dari
prosentase per siklus kenaikan penguasaan konsep IPA siswa kelas V dari siklus I
sampai siklus II. Pada pembelajaran sebelum ada tindakan siswa yang
mendapatkan nilai minimal 60 ada 16 siswa (47,37%) dari 34 siswa. Pada siklus I
siswa yang mendapatkan nilai minimal 60 ada 24 siswa (70,59%) dari 34 siswa.
Pada siklus I siswa yang mendapatkan nilai minimal 60 ada 31 siswa (91,18%)
dari 34 siswa. Kesimpulannya yaitu bahwa penguasaan konsep siswa dapat
meningkat dengan menggunakan metode tersebut.
Penelitian lain yang relevan adalah penelitian milik Sutino (2011), yang
berjudul peningkatan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode role
playing pada siswa kelas V SD Negeri Pandak 1 Sidoharjo Sragen tahun ajaran
2010/2011. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode
role playing dapat meningkatkan kualitas hasil keterampilan berbicara pada siswa
kelas V SD Negeri Pandak 1 Sidoharjo Sragen. Hal ini ditandai dengan nilai rata-
rata keterampilan berbicara siswa yang mengalami peningkatan pada tiap
siklusnya, yaitu pada siklus I sebesar 66,09 dan siklus II sebesar 73,33. Dilihat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

30

dari hasil tes berbicara pada siklus I diketahui 15 siswa (71,42%) dari 21 siswa
telah mencapai KKM (62) dan meningkat pada siklus II sebanyak 18 siswa
(85,72%) dari 21 siswa telah berhasil mencapai nilai KKM. Kesimpulannya
bahwa penggunaan metode role playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Persaaman dari penelitian yang relevan tersebut adalah penggunaan
metode dalam suatu pembelajaran dapat meningkathan hasil belajaran siswa.
Sedangkan perbedaannya adalah pada penelitian yang pertama menggunakan
metode Guided Inquiry untuk meningkatkan penguasaan konsep gaya magnet dan
penelitian kedua menggunakan metode role playing untuk meningkatankan
keterampilan berbicara.

C. Kerangka Berpikir
Survei awal yang peneliti lakukan sebelum tindakan dilaksanakan, yaitu
diperoleh gambaran bahwa penguasaan konsep siswa pada materi tata surya dalam
belajar IPA belum maksimal, hal ini disebabkan bahwa cara mengajar guru yang
kurang maksimal.
Pembelajaran IPA di SD Negeri Pekuncen 04 khususnya kelas VI,
selama ini masih menggunakan pembelajaran konvensional yaitu masih
menggunakan metode ceramah. Inilah yang membuat siswa kurang termotivasi
mengikuti pembelajaran sehingga berakibat pada rendahnya penguasaan konsep
siswa dalam pembelajaran tata surya. Hal ini dapat dilihat dari kondisi awal siswa
yang sering tidak memperhatikan guru ketika guru meyampaikan pelajaran seperti
siswa sering mengobrol dengan siswa lain.
Berdasarkan permasalahan yang ada tersebut perlu dilakukan usaha
pemecahan. Supaya penguasaan konsep siswa dalam materi tata surya meningkat,
maka peneliti memberikan solusi berupa penggunaan metode pembelajaran. Salah
satu alternatif metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran
IPA materi tata surya adalah dengan menggunakan metode role playing. Metode
role playing ini merupakan suatu metode pembelajaran dimana siswa bermain
peran menjadi bahan materi yang diajarkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

31

Metode role playing merupakan metode yang tetap berpusat pada siswa
karena siswa dapat menemukan sendiri pengalaman belajarnya untuk
meningkatkan keaktifan siswa sehingga penguasaan konsep siswa khususnya
dalam pokok bahasan tata surya pada mata pelajaran IPA meningkat.
Berdasarkan kerangka berpikir di atas maka dapat dibuat alur sistematis
seperti pada gambar 2.11, sebagai berikut :

Kondisi Pebelajaran Penguasaan konsep tata surya


Awal1. yang bersifat rendah
konvensional

Siklus I
Penggunaaan Pembelajaran
Tindakan
Metode Role dilakukan dengan
Playing Metode Role
Playing

Siklus II
Refleksi dari siklus
Kondisi Penguasaan
I Pembelajaran
Akhir konsep tata
dilakukan dengan
surya pada
Metode Role
siswa
Playing
meningkat

Gambar 2.11 Bagan kerangka berpikir

D. Hipotesis
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir diatas, maka hipotesis
tindakan dalam penelitian ini adalah :
role playing dapat meningkatkan penguasaan
terhadap konsep tata surya pada siswa kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 Kroya
Cilacap tahun pelajaran 2011/ 2012.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

32

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pekuncen 04 yang terletak di
kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap. Alasan yang mendasari penelitian
dilaksanakan di SD Negeri Pekuncen 04, yaitu situasi pembelajaran IPA di
SD Negeri Pekuncen 04 yang belum optimal karena masih menggunakan
metode ceramah dan penugasan, penghematan waktu dan biaya, dan lokasi
penelitian dekat dengan tempat tingggal peneliti. SD Negeri Pekuncen 04
terletak di desa Pekuncen, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap. SD Negeri
Pekuncen 04 berdiri pada tahun 1979. Ketika berdiri memiliki Nomor
Statistik Sekolah (NSS): 101030107027.
Sejak awal berdirinya SD dari tahun 1979 sampai sekarang telah
mengalami beberapa pergantian Kepala Sekolah. Kepala Sekolah yang
menjabat saat ini adalah Bapak Sadirun, S.Pd. Sekolah Dasar Negeri
Pekuncen 04 telah terakreditasi. Hal ini mendorong pihak sekolah untuk
berusaha dalam meningkatkan kinerja dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan. Secara geografis Sekolah Negeri Pekuncen 04
berada di wilayah Kabupaten Cilacap, tepatnya terletak di desa Pekuncen
Kecamatan Kroya. Letak SD Negeri Pekuncen 04 sangat strategis karena
dekat dengan pemukiman, selain itu SD Negeri Pekuncen 04 terletak jauh
dari jalan utama, sehingga proses belajar tidak terganggu oleh suara bising
kendaraan.
Sekolah Dasar Negeri Pekuncen 04 Kecamatan Kroya Kabupaten
Cilacap pada tahun 2011/2012 dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah dan
memiliki 5 guru yang telah berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), 2 orang
tenaga pengajar masih Wiyata Bakti dan 1 penjaga sekolah. Jumlah seluruh
siswa Sekolah Dasar Negeri Pekuncen 04 pada tahun 2011/2012 adalah 143
commit to user
32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

33

siswa yang terdiri dari 73 siswa laki-laki dan 70 siswa perempuan. Siswa
terbagi dalam 6 kelas yakni kelas I sebanyak 23 siswa, kelas II sebanyak 19
siswa, kelas III sebanyak 22 siswa, kelas IV sebanyak 23 siswa, kelas V
sebanyak 30 siswa, kelas VI sebanyak 26 siswa. Siswa berasal dari berbagai
latar belakang sosial yang berbeda-beda.
Bangunan gedung Sekolah Dasar Negeri Pekuncen 04 berdiri di atas
tanah seluas 3020 meter persegi, dengan luas bangunan 837 meter persegi.
Bangunan yang ada adalah 6 ruang kelas, 1 ruang Kepala Sekolah, 1 ruang
guru, 1 gudang, perpustakan, UKS, tempat parkir dan 3 kamar mandi. Selain
mempunyai beberapa ruangan, SD Negeri Pekuncen 04 juga mempunyai
halaman yang luas yang biasanya digunakan untuk upacara, olahraga dan
berbagai ekstrakurikuler yang diadakan oleh sekolah serta tempat bermain
para siswa waktu istirahat.

2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian diadakan pada semester genap tahun pelajaran 2011/
2012 selama 4 bulan, yaitu mulai bulan Januari 2012 sampai dengan April
2012. Secara rinci jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian pada lampiran 1
halaman 80.

B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 Kroya
Cilacap tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah siswa 26 siswa yang terdiri
dari 13 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Di kelas tersebut kondisi siswa
heterogen dengan kata lain kemampuannya berbeda-beda (lampiran 4 halaman
85).
C. Bentuk Penelitian
Bentuk Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
action research). Adapun langkah-langkah pelaksanaan PTK dilakukan melalui

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

34

empat tahap, yaitu perencanaan (Planning), Tindakan (Acting), Pengamatan


(Observing), dan refleksi (reflecting).
Secara jelas langkah-langkah dalam PTK dapat diperlihatkan pada
gambar 3.1 di bawah ini :

Perencanaan

Refleksi Siklus I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Siklus II Pelaksanaan

Pengamatan

Tindak Lanjut

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan


(Suharsimi Arikunto & Sugiyanto, 2009: 12)
Keterangan :
a. Perencanaan : Berisi hal-hal yang diperlukan guru untuk mengajar serta segala
sesuatu yang dapat membantu siswa untuk meningkatkan penguasaan konsep
tata surya dengan metode role playing.
b. Tindakan : Pelaksanaan pembelajaran tata surya dengan metode role playing.
c. Pengamatan (observasi) : Pengamatan terhadap proses penerapan metode role
playing terhadap pembelajaran IPA materi tata surya.
d. Refleksi (analisis dan refleksi) : Mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan
penerapan metode role playing yang telah dilakukan pada siklus I ke siklus II.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

35

D. Sumber Data
Data atau informasi yang paling penting untuk dikumpulkan dan dikaji
dalam penelitian ini diperoleh dari data kualitatif. Informasi data ini diperoleh dari
berbagai macam sumber data. Adapun sumber data yang akan dimanfaatkan
dalam penelitian ini antara lain:
1. Informasi data yang diperoleh dari narasumber yang terdiri atas peserta
didik kelas VI Semester II SD Negeri Pekuncen 04 Kroya Cilacap
TahunAjaran 2011/2012 yang berjumlah 26 siswa dan guru kelas VI SDN 4
Pekuncen Kroya Cilacap.
2. Hasil observasi yang diperoleh dari pengamatan peneliti dan guru kelas VI.
3. Dokumen, arsip nilai ulangan harian terkait materi tata surya kelas VI tahun
ajaran 2011/2012.
4. Informasi lain tentang kondisi SD Negeri Pekuncen 04 Kroya Cilacap.

E. Teknik Pengumpulan Data


Untuk memecahkan masalah dalam penelitian diperlukan data yang
relevan dengan permasalahannya, sedangkan untuk mendapatkan data yang
relevan perlu digunakan teknik pengumpulan data yang tepat. Teknik
pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Teknik obsevasi langsung
Dalam penelitian ini peneliti berperan sebagai partisipan pasif
(observer) sedangkan guru kelas sebagai pelaksana penelitian. Observasi
dilakukan oleh peneliti (observer) dan guru kelas (pelaksana penelitian).
Observasi dalam penelitian ini berupa observasi langsung yaitu pengamat
melihat dan mengamati secara langsung kemudian mencatat perilaku dan
kejadian yang terjadi pada keadaan yang sebenarnya.
Observasi dilakukan untuk mengamati kegiatan kelas tempat
berlangsungnya pembelajaran mulai dari awal hingga akhir. Pengamatan
tersebut, disertai dengan pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau
perilaku objek sasaran. Pengamatan dilakukan terhadap kegiatan siswa dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

36

guru dalam proses pembelajaran. Data ini digunakan dalam menyusun


langkah-langkah perbaikan yang efektif. Instrumen observasi akan lebih
efektif jika informasi yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta
alami, tingkah laku dan hasil kerja responden dalam situasi alami.
Sebaliknya, instrumen observasi mempunyai keterbatasan dalam menggali
informasi yang berupa pendapat atau persepsi dari subyek yang diteliti.
Observasi dipusatkan pada kegiatan siswa dan kegiatan guru kelas VI SD
Negeri Pekuncen 04 Kroya Cilacap selama pembelajaran IPA materi tata
surya.
2. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab, baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan sumber data. Wawancara yang dilakukan
oleh peniliti bersifat fleksibel. Tidak berstruktur ketat, tidak dalam suasana
formal, dan dapat dilakukan berulang pada informan yang sama.
Wawancara ini lebih tepat disebut mendalam (in-depth interviewing) yang
dilakukan pada semua informan.
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data kualitatif dengan
menggunakan menggunakan instrumen berupa pedoman wawancara.
Wawancara dilakukan oleh peneliti dengan subjek penelitian yang
terbatas. Wawancara digunakan untuk mengetahui keadaan siswa kelas VI,
yaitu memperoleh data tentang latar belakang siswa, pendidikan, orangtua,
perhatian, nilai hasil pembelajaran dan sikap terhadap sesuatu. Teknik ini
dilakukan kepada guru kelas VI SD Negeri Pekuncen 04.
Dengan wawancara mendalam berharap akan memperoleh informasi
yang rinci dan mendalam mengenai bagaimana proses pembelajaran IPA
materi tata surya dan teknik pembelajaran yang digunakan dalam
pembelajaran IPA materi tata surya. Wawancara ini dilakukan untuk
mendapatkan informasi kelemahan dan kesulitan yang ada dalam
pembelajaran IPA materi tata surya, sehingga dengan informasi tersebut
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

37

dapat diketahui langkah-langkah perbaikan dalam pembelajaran IPA


materi tata surya yang lebih efektif.
3. Metode Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan
dokumen resmi dan dokumen pribadi. Dengan melakukan pengamatan
terhadap dokumen-dokumen dan catatan sekolah mengenai kegiatan
pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa. Digunakan untuk
memperoleh data berupa nama siswa kelas VI, data nilai siswa, dan sejarah
perkembangan SD Negeri Pekuncen 04 Kroya Cilacap. Selain itu, saat
proses pembelajaran berlangsung dilakukan dokumentasi yang berupa
pengambilan vidio oleh orang lain.
4. Metode Tes
Tujuan penggunaan teknik ini adalah mengetahui ada tidaknya
peningkatan kemampuan siswa dalam pembelajaran IPA pada setiap siklus
dengan menggunakan metode role playing. Tes dilakukan untuk
mengetahui penguasaan konsep siswa sehingga peneliti dapat
merencanakan tindakan yang akan diambil dalam memperbaiki proses
pembelajaran. Pemberian tindakan dilakukan melalui dua siklus dan tes
dilakukan diakhir siklus untuk mengetahui prestasi belajar tata surya mata
pelajaran IPA siswa pada setiap siklus.

F. Validitas Data
Di dalam penelitian ini untuk menguji kesahihan data digunakan
triangulasi data. Adapun yang dimaksud hal tersebut adalah:
Triangulasi data adalah data atau informasi yang diperoleh selalu
dikomparasikan dan diuji dengan data dan informasi lain, baik dari segi
koheren sumber yang sama atau sumber yang berbeda. Melalui teknik
triangulasi data diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih tepat
sesuai keadaan siswa kelas VI SD Negeri Pekuncen 04, misalnya pada saat
mengumpulkan data di SD Negeri Pekuncen 04, dilakukan dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

38

membandingkan hasil pengamatan langsung dari peneliti dengan isi dokumen


yang terkait (arsip nilai yang sesuai dengan KKM, absensi harian siswa dan
lainnya). Triangulasi data (sumber) yang diteliti akan sama tetapi data yang
diperoleh berasal dari sumber yang berbeda, sumber dari penelitian ini adalah
dari guru dan siswa.

G. Teknik Analisis Data


Setelah semua data yang diperlukan terkumpul, langkah berikutnya
adalah mengolah data dan menganalisis data dengan menggunakan model analisis
interaktif. Agar hasil penelitian dapat terwujud sesuai dengan tujuan yang
diharapkan maka dalam menganalisis data penelitian ini menggunakan teknik
triangulasi. Untuk menguji validitas data adalah cara mengelola data yang sudah
diperoleh dari dokumen. Agar hasil penelitian dapat terwujud sesuai dengan
tujuan yang diharapkan maka dalam menganalisis data penelitian ini
menggunakan analisis model interaktif Milles dan Huberman (2007: 20). Kegiatan
pokok analisa model ini meliputi : reduksi data, penyajian data, kesimpulan-
kesimpulan penarikan atau verifikasi (Milles dan Huberman, 2007: 20).
Adapun langkah-langkah analisis interaktif adalah sebagai berikut :
1. Reduksi data
Data yang direduksi dalam penelitian ini disederhanakan dan mengarah
pada pengetahuan mengenai seberapa jauh penguasaan konsep tata surya
siswa, dalam mata pelajaran IPA.
Langkah yang dilakukan berupa pencatatan data yang diperoleh dari
hasil observasi. Dalam pencatatan tersebut dilakukan seleksi, pemfokusan dan
penyederhanaan data, data mana yang akan diambil. Proses reduksi data
dilakukan dengan mengumpulkan hasil observasi dan wawancara.

2. Penyajian data
Penyajian data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks deskripsi
dalam bentuk narasi. Melalui sajian data, data yang telah terkumpul
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

39

dikelompokkan dalam beberapa bagian sesuai dengan jenis permasalahannya


supaya mudah dilihat dan dimengerti, sehingga mudah dianalisis. Penyajian
data ditulis dalam bentuk paparan data serta tabel hasil observasi dan tabel
hasil penilaian kemampuan membaca siswa. Dalam penyajian ini dapat
dilakukan melalui berbagai macam cara visual misalnya, gambar, grafik,
chart network, diagram, matrik, dan sebagainya.

3. Penarikan simpulan
Data-data yang telah didapatkan dari hasil penelitian kemudian diuji
kebenarannya. Penarikan kesimpulan ini merupakan bagian dari konfigurasi
utuh, sehingga kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian
berlangsung. Verifikasi data yaitu : pemeriksaan tentang benar dan tidaknya
hasil laporan penelitian. Sedangkan kesimpulan adalah tinjauan ulang pada
catatan di lapangan atau kesimpulan dapat diuji kebenarannya, kekokohannya
merupakan validitasnya.
Simpulan perlu diverifikasi agar cukup mantap dan benar-benar bisa
dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu dilakukan verifikasi yang
merupakan aktivitas pengulangan untuk tujuan pemantapan, penelusuran data
kembali dengan cepat. Penarikan simpulan dilakukan dengan mengecek
kembali data yang telah dikumpulkan berupa hasil wawancara, observasi, tes
dan dokumentasi, disesuaikan dengan tujuan dan rumusan masalah. Sehingga
dapat menjawab hipotesis.
Berdasarkan uraian di atas maka reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan atau verifikasi sebagai suatu yang jalin-menjalin pada
saat sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang
sejajar, untuk membangun wawasan umum yang disebut analisis. Kegiatan
pengumpulan data itu sendiri merupakan siklus dan interaktif.
Oleh karena penelitian ini sifatnya kualitatif maka diperlakukan adanya
objektifitas, subjektifitas, dan kesepakatan intersubjektifitas dari peneliti agar

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

40

hasil penelitian tersebut mudah dipahami bagi para pembaca secara


mendalam. Secara visual dapat dilihat pada gambar 3.2 di bawah ini :

Pengumpulan Data
(Data Collection)

Penyajian Data
(Data Display)

Reduksi Data
(Data Reduction)

Kesimpulan-Kesimpulan
Penarikan / Verifikasi

Gambar 3.2 Komponen-Komponen Analisis Data : Model interaktif


(Milles dan Huberman, 2007:19)

H. Indikator Pencapaian
Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan
atau tolak ukur dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian. Yang
menjadi indikator kinerja dalam penelitian ini adalah meningkatnya penguasaan
konsep tata surya melalui metode role playing. Indikator kinerja dalam penelitian
ini bersumber dari silabus KTSP IPA kelas VI dan KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal) 65. Siswa dikatakan berhasil apabila siswa mendapat nilai di atas 65.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

41

Indikator ketercapaian tujuan penelitian akan dijelaskan secara lebih rinci


pada tabel 3.1 di bawah ini:
Tabel 3.1 Indikator Ketercapaian Tujuan Penelitian
Pencapaian Siklus
Indikator Cara Mengukur
Terakhir
Penguasaan konsep IPA Minimal 75% siswa telah Dihitung dari jumlah
pokok bahasan tata surya. mencapai batas Kriteria siswa yang telah
Ketuntasan Minimum mencapai nilai
(KKM). batas Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM), yaitu
65.
Penelitian ini akan dihentikan apabila sudah mencapai indikator, yaitu

I. Prosedur Penelitian
Peningkatkan Penguasaan
Konsep Tata Surya Melalui Metode Role Playing Pada Siswa Kelas VI SD Negeri
Pekuncen 04 Kroya Cilacap merupakan penelitian penelitian tindakan kelas,
sehingga mekanisme kerjanya diwujudkan dalam bentuk siklus (direncanakan 2
siklus), yang dalam setiap siklusnya tercakup 4 kegiatan, yaitu (1) perencanaan,
(2) pelaksanaan (tindakan), (3) observasi, dan (4) refleksi.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

42

Adapun rancangan (desain) PTK yang digunakan dalam penelitian ini


adalah sebagai berikut:

Perencanaan Pelaksanaan
Permasalahan
tindakan I tindakan I

Pengamatan atau
Refleksi I pengumpulan data
Siklus I

Permasalahan
baru hasil Perencanaan Pelaksanaan
refleksi tindakan II tindakan II

Siklus II Pengamatan atau


Refleksi II pengumpulan
data II

Gambar 3.3 Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas


(Suhardjono dalam Suharsimi Arikunto dkk, 2006: 74)
Rancangan prosedur penelitian tindakan kelas ini diuraikan sebagai
berikut:
Gambar 3.3 menunjukkan bahwa pertama, sebelum melaksanakan
tindakan, terlebih dahulu peneliti merencanakan secara seksama jenis tindakan
yang akan dilakukan. Kedua, setelah rencana disusun secara matang, barulah
tindakan itu dilakukan. Ketiga, bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan,
peneliti mengamati proses pelaksanaan tindakan itu sendiri dan akibat yang

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

43

ditimbulkannya. Keempat, berdasarkan hasil pengamatan tersebut, peneliti


kemudian melakukan refleksi atas tindakan yang telah dilakukan. Jika hasil
refleksi menunjukkan perlunya dilakukan perbaikan atas tindakan yang dilakukan,
maka rencana tindakan perlu disempurnakan lagi agar tindakan yang dilaksanakan
berikutnya tidak sekedar mengulang apa yang telah diperbuat sebelumnya.
Demikian seterusnya sampai masalah yang diteliti dapat dipecahkan secara
optimal.

1. Rancangan Siklus Pertama ( Siklus I )

a. Tahap Persiapan atau Perencanaan Tindakan, meliputi langkah-langkah sebagai


berikut :
Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam dengan KD Mendeskripsikan sistem tata surya dan
posisi penyusun tata surya dengan menggunakan metode pembelajaran role
playing.
1) Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam mengajar, misalnya
buku-buku penunjang, dan alat tulis.
2) Menyiapkan peralatan dokumentasi, misalnya kamera
3) Menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan.
4) Membuat lembar observasi.
5) Menyiapkan modul pembelajaran.
6) Menyiapkan buku reward individu dan kelompok siswa.
7) Menyiapkan lembar penilaian.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan


Peneliti melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP mata
pelajaran IPA dengan KD Mendeskripsikan sistem tata surya dan posisi
penyusun tata surya dengan menggunakan metode pembelajaran role playing.
Untuk apersepsi guru mengajak siswa-siswi bertanyajawab tentang tata surya.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

44

Pada tahap inti (pelaksanaan pembelajaran) siswa diberi penjelasan


mengenai metode pembelajaran role playing. Kemudian siswa diberi naskah
dialog anggota tata surya oleh guru. Setelah itu siswa melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan metode role playing sambil membaca
dialog. Selanjutnya, guru menilai pekerjaan siswa dari kegiatan role playing
sampai evaluasi.
c. Tahap Observasi dan Interpretasi
Kegiatan observasi dilaksanakan untuk mengamati tingkah laku dan
sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran IPA dengan menggunakan metode
pembelajaran role playing. Peneliti sebagai guru pelaksana KBM, sedangkan
guru kelas VI sebagai kolabolator melakukan observasi terhadap aktivitas
siswa dan kinerja guru (peneliti). Dilaksanakan juga penilaian pada saat
melaksanakan pembelajaran dengan metode role playing sebagai nilai
kombinasi evaluasi.
Tahap ini dilakukan pada proses pembelajaran atau pada tahap
pelaksanaan tindakan. Observasi diarahkan pada poin-poin yang telah
ditetapkan dalam indikator :
1) Indikator keberhasilan guru yang sudah dicapai adalah: guru berhasil
menyampaikan materi pelajaran IPA pada siklus I namun masih perlu
ditingkatkan lagi pada pelaksanaan siklus berikutnya. Ketepatan
pelaksanaan metode pembelajaran role playing masih kurang maksimal,
pada pertemuan pertama penyampaian materi dan langkah role playing
masih terlalu cepat dan suara kurang lantang, lalu masih ada
kesalahpahaman pada pemberian informasi arah revolusi. Guru sudah
memberikan variasi dalam pembelajaran namun perlu ditingkatkan lagi,
agar pembelajaran pada siklus berikutnya lebih menarik dan tidak
membosankan. Kesesuaian dalam menyampaikan bimbingan kelas yang
dibutuhkan sudah dilaksanakan oleh guru, namun guru harus lebih
meningkatkan bimbingan bagi siswa yang kurang jelas pada siklus
berikutnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

45

2) Indikator-indikator keberhasilan siswa yang sudah dicapai adalah:


Kedisiplinan siswa dalam mengikuti pelajaran IPA meningkat namun masih
belum maksimal. Siswa aktif dalam pembelajaran IPA namun belum semua
siswa berani menyatakan pendapat atau menjawab pertanyaan. Peningkatan
penguasaan konsep tata surya siswa sudah lebih baik namun masih ada
siswa yang belum menguasai pembelajaran dengan baik. Penguasaan
konsep tata surya siswa meningkat namun harus lebih ditingkatkan lagi pada
pelaksanaan siklus berikutnya.
Pelaksanaan siklus pertama sudah memenuhi target, siswa yang
memperoleh nilai di atas KKM atau sama dengan KKM sudah lebih dari 75%.
Akan tetapi untuk memenuhi target pada siklus kedua maka harus dilakukan
perbaikan dalam pembelajaran. Hal yang dirasa kurang dalam pembelajaran
pada pelaksanaan siklus I adalah : 1) Keaktifan siswa selama pembelajaran
masih belum maksimal, 2) Penjelasan guru yang masih terlalu cepat, sehingga
membuat siswa masih kebingungan, 3) Guru kurang memberikan motivasi
kepada siswa, sehingga masih banyak siswa yang kurang termotivasi selama
pembelajaran, 4) Media pembelajaran yang digunakan hanya satu, jadi hanya
sebagian siswa saja yang mengerti terhadap materi yang diajarkan guru, 5)
Pengkondisian kelas kurang. Suara guru kurang keras.
d. Tahap Analisis dan Refleksi
Guru dan kepala sekolah secara bersama-sama membahas hasil
pembelajaran. Hasil menentukan perlu ada pelaksanaan siklus berikutnya.
Dalam siklus pertama peneliti sudah berhasil mencapai KKM yaitu 76,92%
akan tetapi peneliti belum yakin apakah hasil itu hanya kebetulan atau memang
benar-benar hasil penguasaan konsep tata surya siswa yang meningkat, maka
peneliti melaksanakan siklus kedua. Dalam siklus kedua membahas yang harus
diperbaiki oleh peneliti adalah :
1) Untuk meningkatkan keaktifan siswa, guru harus mengutamakan cara
pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center).
2) Memberikan reward pada siswa diberikan langsung.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

46

3) Memperbanyak media pembelajaran.


4) Pengkondisian kelas yang lebih baik, mencakup keseluruhan kelas dan
siswanya.
5) Suara guru harus lebih nyaring dan tegas, jangan ragu-ragu untuk menegur
anak yang ramai sendiri.

2. Rancangan Siklus Kedua ( Siklus II )

a. Tahap Persiapan Tindakan pada siklus II.


Berdasarkan hasil analisis dan refleksi pada siklus I diketahui bahwa perlu
adanya perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran, maka dari itu peneliti
mempersiapkan rancangan pembelajaran pada siklus II. Adapun rancangan
tindakan pada siklus II, meliputi langkah-langkah sebagai berikut :
1) Identifikasi masalah pada siklus I dan penetapan alternatif pemecahan
masalah.
2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA
dengan KD Mendeskripsikan peristiwa rotasi bumi, revolusi bumi, dan
revolusi bulan dengan menggunakan metode pembelajaran role playing.
3) Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam mengajar, misalnya buku-
buku penunjang, dan alat tulis
4) Menyiapkan peralatan dokumentasi, misalnya kamera.
5) Menyiapkan media pembelajaran dengan baik.
6) Menyiapkan reward.
7) Menyiapkan lembar penilaian.
8) Membuat lembar observasi untuk menilai keaktifan siswa dalam
pembelajaran.
9) Mempersiapkan penampilan guru di kelas agar suasana kelas menjadi
kondusif.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

47

Peneliti melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP mata


pelajaran IPA dengan KD Mendeskripsikan peristiwa rotasi bumi, revolusi
bumi, dan revolusi bulan dengan menggunakan metode pembelajaran role
playing. Sebelum mengajar guru mengawalinya dengan membuka pelajaran
dengan salam, absensi siswa dan pengkondisian kelas. Untuk memusatkan
perhatian siswa sebelum masuk pada inti pelajaran guru menyampaikan
apersepsi yaitu menanyakan materi yang telah dipelajari sebelumnya dan
bertanya jawab tentang tata surya.
Pada kegiatan inti siswa diberi penjelasan mengenai pembelajaran
dengan metode role playing dan dijelaskan penilaian pada penerapan
pembelajaran dengan metode role playing. Siswa juga diberi contoh cara
bagamana proses pembelajaran dengan metode role playing, yaitu bagaiman
arah revolusi dan rotasi planet . Siswa kemudian dibagi menjadi tiga kelompok
besar. Tiap kelompok terdiri dari 9 siswa, yang satu siswa diambilkan dari
kelompok lain secara bergantian. Ketika kelompok 1 maju, salak satu anggota
kelompok 2 menjadi bulan dalam kelompok 1. Lalu ketika kelompok 2 maju
salah satu anggota kelompok 3 menjadi bulan kelompok 2. Dan ketika
kelompok 3 maju salah satu anggota kelompok 1 menjadi bulan kelompok 3.
Kemudian siswa melakukan kegiatan pembelajaran dengan metode role
playing dimana selain berevolusi siswa juga melakukan rotasi.
c. Tahap Observasi dan Interpretasi
Kegiatan observasi dilaksanakan untuk mengamati tingkah laku dan
sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran mata pelajaran IPA dengan KD
Mendeskripsikan peristiwa rotasi bumi, revolusi bumi, dan revolusi bulan
dengan menggunakan metode pembelajaran role playing. Peneliti bertugas
sebagai guru pelaksana KBM, sedangkan guru kelas VI sebagai kolabolator
melakukan observasi terhadap aktivitas siswa dan kinerja guru (peneliti).
Dilaksanakan juga tes sebagai evaluasi.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

48

Tahap ini dilakukan pada proses pembelajaran atau pada tahap


pelaksanaan tindakan. Observasi diarahkan pada poin-poin yang telah
ditetapkan dalam indikator :
1) Indikator keberhasilan yang sudah dicapai adalah: Keberhasilan
penyampaian materi pelajaran IPA, ketepatan penggunaan metode role
playing dengan jumlah kelompok, variasi dalam pembelajaran yang
membuat siswa lebih aktif dan kondusif, kesesuaian dalam menyampaikan
bimbingan kelas yang dibutuhkan oleh setiap siswa.
2) Indikator-indikator keberhasilan siswa yang sudah dicapai adalah:
Kedisiplinan siswa dalam mengikuti pelajaran IPA meningkat, keaktifan
siswa dalam pembelajaran IPA meningkat, peningkatan penguasaa konsep
siswa dalam pelajaran IPA materi Tata Surya meningkat dibandingkan pada
siklus sebelumnya. Siswa telah berhasil mendapatkan nilai di atas atau sama
dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).
Pada siklus kedua pertemuan satu siswa sebagian besar sudah
memenuhi target, siswa yang memperoleh nilai di atas atau sama dengan KKM
lebih dari 80%. Siswa aktif dalam pembelajaran, berani maju ke depan kelas,
berani menjawab pertanyaan dari guru dan penguasaan konsep tata surya
meningkat. Selanjutnya, pada siklus kedua pertemuan kedua 85% siswa sudah
mendapatkan nilai di atas atau sama dengan KKM. Kedua nilai tersebut
kemudian dirata-rata, dan siswa pada siklus II yang mendapat nilai di atas
KKM sudah lebih dari 80%.

d. Tahap Analisis dan Refleksi


Guru dan kepala sekolah secara bersama-sama membahas hasil
pembelajaran. Hasil yang diperoleh menentukan tidak perlu melaksanakan
siklus berikutnya, karena dalam siklus kedua peneliti sudah berhasil. Pada
siklus kedua peneliti sudah berhasil memenuhi target dari indikator yang ingin
dicapai yaitu lebih dari 75% dari keseluruhan siswa sudah mendapat nilai di
atas atau sama dengan KKM. Penguasaan konsep tata surya meningkat dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

49

memenuhi target yang ingin dicapai, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan
metode role playing tersebut telah berhasil dan penelitian dapat dihentikan.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

50

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pratindakan
Sebelum melaksanakan tindakan, terlebih dahulu peneliti melaksanakan
kegiatan survei awal dengan tujuan mengetahui keadaan nyata yang ada di
lapangan. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan observasi, siswa banyak
menemui kesulitan dalam pelajaran IPA, keadaan seperti ini terjadi pada siswa
kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 yaitu pada penguasaan konsep tata surya. Siswa
masih menemui kesulitan karena guru belum mengupayakan metode
pembelajaran yang tepat dan menarik untuk meningkatkan kemampuan siswa
terhadap materi pembelajaran sehingga hasil yang diperoleh pun juga belum
maksimal. Hal ini ditunjukkan pada kegiatan pra siklus 12 siswa atau sekitar
46,16% siswa yang nilainya belum dapat memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yaitu 65, dengan perolehan nilai terendah 40 dan 14 siswa atau 53,84%
mendapat nilai diatas KKM dengan nilai tertinggi 91. Sedangkan rata-rata nilai
kelas 70,5 (lampiran 4 halaman 85). Untuk mengantisipasi hal tersebut maka
peneliti mengadakan penelitian di kelas VI dengan menerapkan metode
pembelajaran role playing.
Rendahnya penguasaan konsep tata surya siswa dapat dilihat dari hasil tes
yang diberikan kepada 26 siswa kelas VI SDN 04 Pekuncen dapat dilihat pada
lampiran 4 halaman 89.
Agar lebih jelas maka kondisi awal (pre tes) hasil belajar materi tata surya
mata pelajaran IPA Siswa Kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 dapat dilihat dari
tabel 4.1 dan grafik 1 di bawah ini :

commit50to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

51

Tabel 4.1. Tabel Distribusi Nilai Materi Tata Surya Mata Pelajaran IPA Siswa
Kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 Pada Kondisi Awal
Interval Frekuensi Nilai Persentase
No fi.xi
Nilai (fi) Tengah (xi) (%)
1 40-49 1 44,5 44,5 3,84
2 50-59 6 54,5 333 23,08
3 60-69 5 64,5 322,5 19,24
4 70-79 6 74,5 447 23,08
5 80-89 7 84,5 591,5 26,92
6 90-99 1 94,5 94,5 3,84
Jumlah 26 1833 100
Nilai rata-rata = 1833 : 26 = 70.5

Dari tabel 4.1 nilai IPA materi tata surya pada siswa kelas VI SD
Negeri Pekuncen 04 sebelum diadakan tindakan melalui penerapan metode role
playing, dapat disajikan dalam bentuk grafik 1 pada gambar 4.1 sebagai berikut :

Gambar 4.1. Grafik 1 Nilai Materi Tata Surya Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas
VI SD Negeri Pekuncen 04 Pada Kondisi Awal
Berdasarkan gambar 4.1 menunjukkan bahwa siswa yang mendapat
nilai dalam interval 40-49 sebanyak 1 siswa, interval 50-59 sebanyak 6 siswa,

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

52

interval 60- 69 sebanyak 6 siswa, interval 70-79 sebanyak 5 siswa, interval 80-89
sebanyak 7 siswa, dan interval 90-99 sebanyak 1 siswa.
Dari data pada tabel 4 siswa yang mendapat nilai di bawah KKM yaitu
sebanyak 12 siswa atau 46,16% dan siswa yang mendapat nilai di atas KKM yaitu
14 orang atau 53,84%. Jadi ketuntasan klasikal hanya 53,84%. Pada tabel 4 dapat
dilihat rata-rata kelas adalah 70,5.
Berdasarkan kondisi awal, kemudian peneliti mencari solusi untuk
meningkatkan penguasaan konsep tata surya siswa kelas VI SDN Pekuncen 04,
sehingga dicapailah kesepakatan bahwa peneliti akan melakukan penelitian

Melalui Metode Role Playing Pada Siswa Kelas VI SDN Pekuncen 04 Kroya
dakan ini difokuskan pada
peningkatan penguasaan konsep tata surya melalui metode role playing.

B. Deskripsi Hasil Penelitian


1. Tindakan Siklus I
Tindakan siklus I dilakukan selama 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan
terdiri dari tiga jam pelajaran (3 x 35 menit) yang dilaksanakan selama dua
pertemuan yaitu pada tanggal 17 Maret dan 19 Maret 2012. Adapun tahapan-
tahapan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a. Tahap Perencanaan
Peneliti menggunakan acuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) tahun 2006 dalam pembelajaran. Langkah-langkah pembelajarannya
sebagai berikut :
1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pembelajaran yang
direncanakan adalah pembelajaran IPA materi tata surya dengan metode
role playing.
2) Membuat lembar observasi siswa dan observasi guru untuk mengetahui
kondisi belajar mengajar di kelas ketika diajarkan dengan metode
pembelajaran role playing.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

53

3) Menyiapkan media atau peralatan yang digunakan dalam pembelajaran dan


menyiapakan sumber-sumber pelajaran yang diperlukan dalam menunjang
kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran yang akan diajarkan.
Dan membuat lintasan orbit tata surya di halaman sekolah untuk media
pembelajaran menggunakan metode role playing.
4) Menyiapkan instrumen penilaian dalam pembelajaran role playing untuk
meningkatkan penguasaan konsep siswa sesuai kompetensi dasar yang ingin
dicapai.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini guru melaksanakan pembelajaran dengan metode
pembelajaran role playing sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang telah disusun.
1) Pertemuan I
Pertemuan I dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2012. Pada
pertemuan ini materi yang diajarkan adalah Pengertian tata surya , anggota
tata surya, dan macam-macam planet yang mengitari matahari dengan
menggunakan metode role playing.
Berikut ini urutan pelaksanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan
pertama :
Mengucapkan salam kepada siswa. Setelah guru mengucapkan
salam guru memperkenalkan diri kepada siswa. Selanjutnya guru
mengadakan presensi terhadap kehadiran siswa. Dilanjutkan dengan guru
membagikan buku modul untuk panduan siswa saat pembelajaran
berlangsung.
Setelah itu guru menjelaskan mengenai tata surya berupa
pengertian dan macam-macam anggota tata surya. Tindakan selanjutnya
guru menjelaskan manfaat dari modul yang diberikan dan buku reward
yang diberikan untuk penghargaan siswa yang aktif dan dapat menjawab
pertanyaan dari guru dengan baik. Kegiatan selanjutnya yaitu guru
bertanya jawab tentang ciri-ciri dari planet dalam tata surya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

54

Kegiatan selanjutnya siswa menyimak penjelasan dari guru


tentang metode yang akan dilakukan dalam pembelajaran yaitu metode
role playing. Selanjutnya guru membagi siswa menjadi 3 kelompok besar
yang setiap kelompok besar terdiri dari 9 siswa. Setiap kelompok besar
dibagi menjadi tugas masing-masing ada ketua dan wakil. Guru
membagi siswa dalam bermain peran, guru memilih siswa mana yang
akan berperan menjadi Matahari, planet Merkurius, planet Venus, Bumi,
Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Setelah semua terbagai
guru menjelaskan tugas yang akan dilakukan oleh siswa. Guru menaskan
tugas yang diberikan kepada siswa yaitu kelompok 1 akan bermain peran
dan kelompok dua akan meringkas materi dan kelompok 3 akan menilai
dan untuk selanjutnya setelah selesai masing-masing kelompok
bergantian bermain peran. Setelah menjelaskan tugas masing-masing
kelompok, guru mengajak siswa untuk keluar kelas dan menuju ke
lapangan. Saat berada di lapangan guru langsung mendemonstrasikan
kegiatan yang akan berlangsung dan guru juga membagikan media dalam
bermain peran yaitu kalung tata surya. Guru memberikan contoh
bagaimana siswa akan belajar dengan metode role playing. Guru
menjelaskan peran matahari dalam sistem tata surya yaitu sebagai pusat
tata surya sehingga yang berperan sebagai matahari hanya diam dan yang
berperan sebagai planet-planet, mereka mengitari matahari layaknya
planet yang sedang berevolusi. Arahnya dari barat ke timur, kecuali dua
planet lainnya yaitu Uranus dan Venus arahnya dari timur menuju barat.
Pada saat kelompok satu bermain peran kelompok dua meringkas
materi yang dipaparkan oleh kelompok satu melalui dialog yang
dilakukan oleh kelompok satu. Kelompok tiga menilai kegiatan yang
dilakukan oleh kelopok satu. Setelah semua kelompok seslesai bermain
peran guru memerintahkan siswa untuk kembali ke dalam kelas. Ketika
di dalam kelas siswa mengumpulkan hasil kerja kelompoknya.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

55

Setelah itu guru bertanya jawab kepada siswa mengenai materi


yang telah diajarkan. Selanjutnya guru memberikan penguatan positif
kepada setiap keberhasilan siswa dengan memberikan reward kepada
masing-masing kelompok. Siswa diberikan motivasi agar lebih semangat
dan aktif dalam pembelajaran.
Pada kegiatan akhir guru memberikan evaluasi untuk mengukur
sejauh mana pemahaman tentang materi. Guru dan siswa bersama-sama
memantapkan materi dengan membuat kesimpulan dari pokok bahasan
yang telah dipelajari sebagai bentuk refleksi. Guru tidak lupa senantiasa
memberikan pesan moral agar siswa selalu giat belajar menuruti nasihat
orang tua dan guru. Terakhir guru menutup proses pembelajaran dengan
salam.
2) Pertemuan II
Pertemuan II dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2012. Pada
pertemuan ini materi yang diajarkan adalah Pengertian tata surya, macam-
macam anggota tata surya, ciri-ciri planet-planet.
Berikut ini urutan pelaksanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan
kedua :
Pada tindakan awal guru mengucapkan salam kepada siswa.
Setelah guru mengucapkan salam guru memperkenalkan diri kepada
siswa. Selanjutnya guru mengadakan presensi terhadap kehadiran siswa.
Kegiatan yang dilakukan guru dalam inti guru menjelaskan
mengenai tata surya berupa pengertian dan macam-macam anggota tata
surya. Tindakan selanjutnya yaitu dengan pendalaman materi kerjasama
timbal balik dalam pembelajaran antara guru dan siswa. Kegiatan
selanjutnya yaitu guru bertanya jawab tentang ciri-ciri dari planet dalam
tata surya.
Kemudian siswa menyimak penjelasan dari guru tentang metode
yang akan dilakukan dalam pembelajaran yaitu metode role playing.
Selanjutnya guru membagi siswa menjadi 3 kelompok besar yang setiap
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

56

kelompok besar terdiri dari 9 siswa. Setiap kelompok besar dibagi


menjadi tugas masing-masing ada ketua dan wakil. Guru menjelaskan
tugas yang diberikan kepada siswa yaitu kelompok 1 akan bermain peran
dan kelompok dua akan meringkas materi dan kelompok 3 akan menilai
dan untuk selanjutnya masing-masing kelompok bertukar tugas. Setelah
menjelaskan tugas masing-masing kelompok, guru mengajak siswa untuk
keluar kelas dan menuju kelapangan.
Saat berada di lapangan guru langsung mendemonstrasikan
kegiatan yang akan berlangsung dan guru juga membagikan media dalam
bermain peran yaitu kalung tata surya. Guru memberikan contoh
bagaimana siswa akan belajar dengan metode role playing. Guru
menjelaskan peran matahari dalam sistem tata surya yaitu sebagai pusat
tata surya sehingga yang berperan sebagai matahari hanya diam. Dan
yang berperan sebagai planet-planet, mereka mengitari matahari
layaknya planet yang sedang berevolusi. Arahnya dari barat ke timur,
kecuali dua planet lainnya yaitu Uranus dan Venus arahnya dari timur
menuju barat. Saat kelompok satu bermain peran kelompok dua
meringkas materi yang dipaparkan oleh kelompok satu melalui dialog
yang dilakukan oleh kelompok satu. Kelompok tiga menilai kegiatan
yang dilakukan oleh kelopok satu.
Setelah semua kelompok selesai bermain peran, guru menugaskan
kepada siswa untuk kembali ke dalam kelas. Ketika di dalam kelas siswa
mengumpulkan hasil kerja kelompoknya. Kegiatan konfirmasi, guru
bertanya jawab kepada siswa mengenai materi yang telah diajarkan.
Selanjutnya guru memberikan penguatan positif kepada setiap
keberhasilan siswa dengan memberikan reward kepada masing-masing
kelompok. Siswa diberikan motivasi agar lebih semangat dan aktif dalam
pembelajaran.
Sebelum menutup kegiatan pembelajaran guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menanyakan dialog dalam naskah yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

57

masih sulit dibaca. Guru dan siswa bersama-sama memantapkan materi


dengan membuat kesimpulan dari pokok bahasan yang telah dipelajari.
Guru tidak lupa senantiasa memberikan pesan moral agar siswa selalu
giat belajar, menuruti nasihat orang tua dan guru. Dan guru memberikan
salam serta berdoa bersama setelah pembelajran usai.
c. Observasi
Peneliti melalui pengamat (observer) melakukan pemantauan dalam
pelaksanaan tindakan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu meningkatkan
penguasaan konsep tata surya melalui metode role playing. Dalam tahap ini
peneliti mengadakan kolaborasi dengan guru kelas dalam melaksanakan
pemantauan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran yaitu dengan
menggunakan lembar observasi. Observasi aktivitas siswa dilakukan untuk
mengetahui seberapa besar keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran
yang dapat meningkatkan penguasaan konsep tata surya siswa kelas VI SD
Negeri Pekuncen 04. Dari data observasi aktivitas siswa dalam siklus I selama
dua kali pertemuan diperoleh hasil observasi sebagai berikut:
1) Kedisiplinan siswa dalam memulai pembelajaran cukup disiplin namun
keadaan siswa lebih dikondisikan agar suasana kelas menjadi lebih
kondusif.
2) Kesiapan siswa dalam menerima pelajaran masih kurang terutama pada saat
proses diskusi kelompok.
3) Keaktifan siswa dalam bertanya, mengemukakan pendapat dan
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran sudah cukup baik akan tetapi belum
maksimal.
4) Kemampuan siswa dalam melakukan kegiatan berkelompok masih kurang.
5) Kemampuan siswa berbicara dalam kegiatan kelompok masih rendah.
6) Keadaan siswa dengan lingkungan belajar dalam mengikuti proses
pembelajaran cukup maksimal karena siswa sudah mengenal lingkungan
belajarnya.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

58

7) Kemampuan siswa dalam mengerjakan evaluasi cukup baik namun masih


ada beberapa siswa yang nilainya masih kurang maksimal.
Observasi tidak hanya dilaksanakan pada aktivitas siswa dalam
mengikuti pembelajaran tetapi juga ditujukan pada aktivitas peneliti sebagai
guru. Observasi dilakukan untuk mendapatkan data mengenai aktivitas peneliti
dalam kesesuaian antara rencana pembelajaran yang disusun dengan
pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan. Dari data observasi aktivitas
guru dalam siklus I selama dua kali pertemuan diperoleh hasil sebagai berikut:
1) Persiapan guru memulai kegiatan pembelajaran cukup baik.
2) Kemampuan guru dalam memberikan apersepsi sudah cukup baik.
3) Kemampuan guru dalam menyampaikan materi sudah cukup baik, meskipun
belum maksimal.
4) Kemampuan guru dalam pelaksanaan konsep pembelajaran cukup baik.
5) Kemampuan mengelola waktu pelajaran sudah baik, guru tepat waktu
memulai pelajaran dan memberi batasan waktu dalam melakukan diskusi.
6) Kemampuan guru mengelola kelas belum cukup baik.
7) Keterampilan guru mengajukan pertanyaan sudah cukup baik.
8) Perhatian guru terhadap seluruh siswa cukup baik, meskipun masih ada
beberapa yang belum berperan aktif dalam kelompok.
9) Kemampuan dalam pengembangan aplikasi sudah cukup baik meskipun
siswa belum maksimal dalam mengerjakan soal.
10) Kemampuan menutup pelajaran sudah cukup baik dengan memberi pesan,
motivasi dan juga menyampaikan kesimpulan bersama-sama dengan siswa.
d. Refleksi
Analisis data dari kolaborasi dengan guru kelas, bahwa beberapa
siswa belum mampu menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru secara
optimal karena guru belum dapat menyampaikan informasi secara jelas. Hal ini
membuat kurangnya ketelitian siswa dalam mengerjakan tugas. Selain itu,
masih ada beberapa siswa yang belum menunjukkan keaktifan dalam bertanya.
Mereka belum mempunyai keberanian untuk mengungkapkan pendapatnya,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

59

kreatifitas dan inisiatif siswa kurang karena mereka belum mampu


mengembangkan ide yang dimiliki. Beberapa siswa masih ada yang berbicara
dengan temannya diluar materi pelajaran dan masih ada yang belum mampu
bekerjasama dengan baik dalam kelompoknya karena belum begitu memahami
peranannya dalam kelompok.
Perolehan hasil nilai kemampuan menulis deskripsi siswa pada siklus
I yaitu siswa yang mendapat nilai di bawah KKM (65) sebanyak 6 siswa
dengan perolehan nilai terendah 45 dan siswa yang mendapat nilai di atas
KKM (65) sebanyak 20 siswa atau 76,92% dengan perolehan nilai tertinggi 95.
Sedangkan rata-rata nilai kelas yaitu 75,6. Dari data tersebut masih ada 13
siswa dari 30 siswa yang nilainya di bawah KKM (65).
Belum tuntasnya siswa sesuai dengan KKM dalam menyelesaikan
tugas pada saat proses pembelajaran berlangsung bersumber dari hal-hal
sebagai berikut : 1) siswa belum berani mengungkapkan pendapat/ide mereka
dalam kelompok, 2) siswa belum mampu bekerjasama dengan kelompoknya,
3) siswa belum memahami langkah-langkah atau tahapan pembelajaran yang
masih tergolong baru bagi mereka, 4) masih ada siswa yang suka mengganggu
teman yang lain sehingga menghambat konsentrasi dalam bermain peran, dan
5) siswa kurang konsentrasi dan teliti dalam mengerjakan soal. Hal tersebut
terjadi karena siswa belum memahami perannya dalam kelompok dan
kurangnya kemampuan guru dalam pengelolaan kelas. Dengan demikian dapat
direnungkan bahwa penelitian dalam siklus I belum menunjukkan keberhasilan
dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka
peneliti mencari solusi dengan memberikan arahan kembali kepada siswa
tentang tentang penguasaan konsep tata surya melalui metode role playing.
Selain itu guru lebih meningkatkan kemampuan dalam mengelola kelas yaitu
perhatian guru lebih menyeluruh ke seluruh siswa dan mengadakan interaksi
langsung. Hal ini dilakukan dengan alasan agar pembelajaran dapat berjalan
secara efektif dengan menggunakan metode role playing. Dengan beberapa hal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

60

tersebut maka peneliti mengadakan tindakan untuk siklus berikutnya untuk


memperbaiki proses pembelajaran agar proses pembelajaran menjadi lebih baik
untuk mendapatkan hasil yang meningkat.
Adapun hasil yang diperoleh pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.2
dan grafik 2 di bawah ini:
Tabel 4.2. Tabel Distribusi Nilai Materi Tata Surya Mata Pelajaran IPA Siswa
Kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 Pada Siklus I
Interval Frekuensi Nilai Persentase
No fi.xi
Nilai (fi) Tengah (xi) (%)
1 40-49 1 44,5 44,5 3,84
2 50-59 3 54,5 163,5 11,53
3 60-69 3 64,5 193,5 11,53
4 70-79 9 74,5 670,5 34,61
5 80-89 5 84,5 422,5 19,23
6 90-99 5 94,5 472,5 19,23
Jumlah 26 1967 100
Nilai rata-rata = 1967 : 26 = 75,6

Dari tabel 4.2 nilai IPA materi tata surya pada siswa kelas VI SD
Negeri Pekuncen 04 setelah diadakan tindakan melalui penerapan metode role
playing, dapat disajikan dalam bentuk grafik 2 pada gambar 4.2 sebagai berikut
:

Gambar 4.2. Grafik 2 Nilai Materi Tata Surya Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas
VI SD Negeri Pekuncen 04 Pada Siklus I
Berdasarkan gambar 4.2 menunjukkan bahwa siswa yang mendapat
nilai dalam interval 40-49 sebanyak 1 siswa, interval 50-59 sebanyak 3 siswa,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

61

interval 60- 69 sebanyak 3 siswa, interval 70-79 sebanyak 9 siswa, interval 80-89
sebanyak 5 siswa, dan interval 90-99 sebanyak 5 siswa.
Dari data pada tabel 5 siswa yang mendapat nilai di bawah KKM yaitu
sebanyak 6 siswa atau 23,08% dan siswa yang mendapat nilai di atas KKM yaitu
20 orang atau 76,92%. Jadi ketuntasan klasikal hanya 76,92%. Pada tabel 5 dapat
dilihat rata-rata kelas adalah 75,6.
Berdasarkan kondisi siklus I, kemudian peneliti mencari solusi untuk
meningkatkan penguasaan konsep tata surya siswa kelas VI SDN Pekuncen 04,
sehingga dicapailah kesepakatan bahwa peneliti akan melakukan selanjutnya yaitu
melakukan tindakan siklus II.
2. Tindakan Siklus II
Tindakan siklus II dilakukan selama 2 kali pertemuan. Tiap-tiap
pertemuan terdiri dari tiga jam pelajaran (3 x 35 menit) yang dilaksanakan selama
satu minggu yaitu pada tanggal 21 Maret 2012 dan 22 Maret 2012. Adapun
tahapan-tahapan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a. Tahap Perencanaan
Peneliti mengadakan koordinasi dengan guru kelas VI dan Kepala
Sekolah untuk mencari solusi yang dapat meningkatkan penguasaan konsep
tata surya dengan mengoptimalkan metode pembelajaran role playing.
Pembelajaran pada siklus II dilaksanakan sesuai dengan Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar yang terdapat dalam silabus KTSP. Perencanaan pada
siklus II yaitu sebagai berikut:
1) Menentukan pokok bahasan.
Pokok bahasan disesuaikan dengan Standar Kompetensi yaitu
Memahami matahari sebagai pusat tata surya dan interaksi bumi dalam tata
surya. Kompetensi Dasar yaitu mendeskripsikan peristiwa rotasi bumi,
revolusi bumi, dan revolusi bulan. Pemilihan materi ini berdasarkan pokok
bahasan yang terdapat pada silabus KTSP kelas VI semester 2.
2) Mengembangkan silabus menjadi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

62

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun untuk tiga jam pelajaran


yaitu 3x35 menit. RPP dibuat secara rinci meliputi: standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, kegiatan
pembelajaran, sumber belajar, media pembelajaran, model, dan penilaian.
3) Mempersiapkan metode pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan
penguasaan konsep tata surya adalah metode role playing.
4) Mempersiapkan sumber belajar
Sumber belajar terdiri dari buku-buku pelajaran IPA Kelas VI,
silabus KTSP kelas VI semester 2, modul pembelajaran, buku reward,
artikel dari internet, serta lingkungan belajar siswa.
5) Menyusun lembar kerja siswa
Lembar kerja siswa menyatu dengan RPP disusun untuk mengukur
penguasaan konsep tata surya siswa.
6) Mengembangkan soal evaluasi pembelajaran.
Siswa menggambarkan lintasan orbit tata surya lalu menjelaskan
ciri-ciri planet.
7) Menyiapkan instrumen penilaian penguasaan konsep tata surya siswa sesuai
kompetensi dasar yang ingin dicapai.
8) Menyiapkan bahan untuk membuat lintasan orbit tata surya, yaitu gamping
tabur untuk melukis lintasan orbit pada lapangan.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini guru melaksanakan pembelajaran dengan metode
pembelajaran role playing dengan pemantapan dari siklus I yaitu pada materi
pokok tata surya sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang telah disusun.
1) Pertemuan I
Pertemuan I dilaksanakan pada tanggal 21 Maret 2012. Pada
pertemuan ini materi yang diajarkan adalah Pengertian tata surya, anggota
tata surya, ciri-ciri planet, rotasi planet dan revolusi planet dan penambahan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

63

materi untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I yaitu ciri-ciri planet.


Berikut ini urutan pelaksanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan
pertama :
Pada tindakan awal guru mengucapkan salam kepada siswa.
Selanjutnya guru mengadakan presensi terhadap kehadiran siswa.
Dilanjutkan dengan guru membimbing siswa untuk menyiapkan alat
pembelajaran.
Kegiatan selanjutnya guru mengulas untuk menjelaskan mengenai
tata surya berupa pengertian dan macam-macam anggota tata surya.
Selain mengulas untuk pematangan guru juga menambahkan materi
sesuai dengan Kompetensi Dasar yang akan dicapai yaitu memberika
materi tentang revolusi dan rotasi. Kegiatan selanjutnya yaitu guru
bertanya jawab tentang ciri-ciri dari planet dalam tata surya dan berapa
lama rotasi dan revolusinya.
Selanjutnya guru membagi siswa menjadi 3 kelompok besar yang
setiap kelompok besar terdiri dari 9 siswa seperti kelompok sebelumnya
pada pertemuan sebelumnya. Setiap kelompok besar dibagi menjadi
tugas masing-masing ada ketua dan wakil. Setelah semua terbagai guru
menjelaskan tugas yang akan dilakukan oleh siswa. Guru menjelaskan
tugas yang diberikan kepada siswa yaitu kelompok 1 akan bermain peran
dan kelompok dua akan meringkas materi dan kelompok 3 akan menilai
dan untuk selanjutnya masing-masing kelompok bertukar tugas. Setelah
menjelaskan tugas masing-masing kelompok, guru mengajak siswa untuk
keluar kelas dan menuju kelapangan.
Saat berada di lapangan guru langsung mengajak siswa utuk
membuat lintasan orbit tata surya yang berbentuk elips setelah selesai
membuat lintasan guru mendemonstrasikan kegiatan yang akan
berlangsung. Guru memberikan contoh bagaimana siswa akan belajar
dengan metode role playing. Guru menjelaskan peran matahari dalam
sistem tata surya yaitu sebagai pusat tata surya sehingga yang berperan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

64

sebagai matahari hanya diam. Dan yang berperan sebagai planet-planet,


mereka mengitari matahari layaknya planet yang sedang berevolusi.
Arahnya dari barat ke timur, kecuali dua planet lainnya yaitu Uranus dan
Venus arahnya dari timur menuju barat. Selain berevolusi planet juga
melakukan rotasi, sehingga siswa yang sedang bermain peran selain
mengelilingi matahari juga berputar pada porosnya dan berjalan sambil
mengitari matahari. Selagi kelompok satu bermain peran dengan
menggunakan media kalung tata surya dan topi tata surya, kelompok dua
meringkas materi yang dipaparkan oleh kelompok satu melalui dialog
yang dilakukan oleh kelompok satu. Kelompok tiga menilai kegiatan
yang dilakukan oleh kelopok satu.
Setelah semua kelompok selesai bermain peran guru mengajak
siswa untuk kembali ke dalam kelas. Ketika di dalam kelas siswa
berdiskusi bersama kelompoknya untuk mengerjakan lembar kerja
kelompok setelah selesai ketua kelompok mengumpulkan hasil kerja
kelompoknya. Selanjutnya guru memberikan penguatan positif kepada
setiap keberhasilan siswa dengan memberikan reward kepada masing-
masing kelompok. Siswa diberikan motivasi agar lebih semangat dan
aktif dalam pembelajaran.
Sebelum menutup kegiatan pembelajaran guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menanyakan dialog dalam naskah yang
masih sulit dibaca. Guru dan siswa bersama-sama memantapkan materi
dengan membuat kesimpulan dari pokok bahasan yang telah dipelajari.
Guru tidak lupa senantiasa memberikan pesan moral agar siswa selalu
giat belajar, menuruti nasihat orang tua dan guru. Dan guru memberikan
salam serta berdoa bersama setelah pembelajran usai.
2) Pertemuan II
Pertemuan II dilaksanakan pada tanggal 22 Maret 2012. Pada
pertemuan ini materi yang diajarkan adalah menjelaskan arah revolusi dan
menjelaskan berapa lama waktu revolusi dan rotasi planet, menjelaskan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

65

planet yang lama planet berevolusi dari yang tercepat sampai yang terlambat
dengan menggunakan metode pembelajaran role playing.
Berikut ini urutan pelaksanaan pembelajaran pada siklus II
pertemuan kedua :
Pada tindakan awal guru mengucapkan salam kepada siswa.
Selanjutnya guru mengadakan presensi terhadap kehadiran siswa.
Dilanjutkan dengan guru membimbing siswa untuk menyiapkan alat
pembelajaran berupa buku modul, pulpen, pensil dan perlengkapan lainnya
yang menunjang pembelajaran. Kemudian guru menyampaikan tujuan
yang
mengetahui macam-macam planet yang mengitari matahari untuk
berevolusi
aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Guru mengulas untuk menjelaskan mengenai tata surya berupa
pengertian dan macam-macam anggota tata surya. Selain mengulas untuk
pematangan guru juga menambahkan materi sesuai dengan Kompetensi
Dasar yang akan dicapai yaitu memberikan materi tentang revolusi dan
rotasi. Kegiatan selanjutnya yaitu guru bertanya jawab tentang ciri-ciri dari
planet dalam tata surya dan berapa lama rotasi dan revolusinya.
Kemudian siswa menyimak penjelasan dari guru tentang metode
yang akan dilakukan dalam pembelajaran yaitu metode role playing.
Selanjutnya guru membagi siswa menjadi 3 kelompok besar yang setiap
kelompok besar terdiri dari 9 siswa seperti kelompok sebelumnya pada
pertemuan sebelumnya. Setiap kelompok besar dibagi menjadi tugas
masing-masing ada ketua dan wakil. Setelah semua terbagai guru
menjelaskan tugas yang akan dilakukan oleh siswa.
Guru menjelaskan tugas yang diberikan kepada siswa yaitu
kelompok 1 akan bermain peran dan kelompok dua akan meringkas materi
dan kelompok 3 akan menilai dan untuk selanjutnya masing-masing
kelompok bertukar tugas. Setelah menjelaskan tugas masing-masing
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

66

kelompok, guru mengajak siswa untuk keluar kelas dan menuju kelapangan.
Saat berada di lapangan guru langsung mendemonstrasikan kegiatan yang
akan berlangsung. Guru memberikan contoh bagaimana siswa akan belajar
dengan metode role playing.
Guru menjelaskan peran matahari dalam sistem tata surya yaitu
sebagai pusat tata surya sehingga yang berperan sebagai matahari hanya
diam. Dan yang berperan sebagai planet-planet, mereka mengitari matahari
layaknya planet yang sedang berevolusi. Arahnya dari barat ke timur,
kecuali dua planet lainnya yaitu Uranus dan Venus arahnya dari timur
menuju barat. Selain berevolusi planet juga melakukan rotasi, sehingga
siswa yang sedang bermain peran selain mengelilingi matahari juga berputar
pada porosnya dan berjalan sambil mengitari matahari.
Selanjutnya guru juga menjelaskan bahwa bumi itu selain mengitari
matahari tapi juga bumi diitari oleh bulan karena bulan itu merupakan satelit
alami bumi. Selain adanya rotasi dan revolusi, siswa juga dijelaskan lama
planet berevolusi sehingga dalam bermain peran kecepatan planet pada saat
mengitari matahari berbeda-beda. Selagi kelompok satu bermain peran
dengan menggunakan media kalung tata surya dan topi tata surya, kelompok
dua meringkas materi yang dipaparkan oleh kelompok satu melalui dialog
yang dilakukan oleh kelompok satu. Kelompok tiga menilai kegiatan yang
dilakukan oleh kelopok satu. Setelah semua kelompok seslesai bermain
peran guru memerintahkan siswa untuk kembali ke dalam kelas.
Ketika di dalam kelas siswa berdiskusi bersama kelompoknya untuk
mengerjakan lembar kerja kelompok setelah selesai ketua kelompok
mengumpulkan hasil kerja kelompoknya. Kegiatan konfirmasi, guru
bertanya jawab kepada siswa mengenai materi yang telah diajarkan.
Selanjutnya guru memberikan penguatan positif kepada setiap keberhasilan
siswa dengan memberikan reward kepada masing-masing kelompok. Siswa
diberikan motivasi agar lebih semangat dan aktif dalam pembelajaran.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

67

Pada akhir kegiatan guru memberikan evaluasi dengan siswa maju


berkelompok untuk dinilai. Guru dan siswa bersama-sama memantapkan
materi dengan membuat kesimpulan dari pokok bahasan yang telah
dipelajari sebagai bentuk refleksi. Guru tidak lupa memberikan pesan moral
agar siswa selalu giat belajar, menuruti nasihat orang tua dan guru. Terakhir
guru menutup proses pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama.
c. Observasi
Pada tahap ini peneliti melakukan kolaborasi dengan guru kelas untuk
mengadakan pengamatan terhadap sikap, perilaku siswa selama pembelajaran
berlangsung serta kemampuan guru dalam mengajar dengan metode
pembelajaran role playing materi tata surya. Dari hasil observasi aktivitas
siswa dan kegiatan pembelajaran siklus II selama dua kali pertemuan diperoleh
hasil sebagai berikut:
1) Kedisiplinan siswa dalam memulai pembelajaran sudah baik suasana kelas
menjadi lebih kondusif.
2) Kesiapan siswa dalam menerima pelajaran sudah baik terutama pada saat
proses diskusi kelompok.
3) Keaktifan siswa dalam bertanya, mengemukakan pendapat dan
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran sudah baik.
4) Kemampuan siswa dalam melakukan kegiatan kelompok sudah baik dan
aktif.
5) Kemampuan siswa berbicara dalam kegiatan kelompok sudah baik.
6) Keadaan siswa dengan lingkungan belajar dalam mengikuti proses
pembelajaran sudah maksimal karena siswa sudah sangat mengenal
lingkungan belajarnya.
7) Kemampuan siswa dalam mengerjakan evaluasi sudah baik.
Observasi tidak hanya dilaksanakan pada aktivitas siswa dalam
mengikuti pembelajaran tetapi juga ditujukan pada aktivitas peneliti sebagai
guru. Observasi dilakukan untuk mendapatkan data mengenai aktivitas peneliti
dalam kesesuaian antara rencana pembelajaran yang disusun dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

68

pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan. Dari data observasi aktivitas


guru dalam siklus II selama dua kali pertemuan diperoleh hasil sebagai berikut:
1) Persiapan guru memulai kegiatan pembelajaran sudah baik.
2) Kemampuan guru dalam memberikan apersepsi sudah baik.
3) Kemampuan mengelola waktu pelajaran sudah baik, guru tepat waktu
memulai pelajaran dan memberi batasan waktu dalam melakukan diskusi.
4) Kemampuan guru mengelola kelas sudah baik.
5) Kemampuan guru dalam menyampaikan materi sudah baik, meskipun
belum maksimal.
6) Keterampilan guru mengajukan pertanyaan sudah baik.
7) Kemampuan guru dalam pelaksanaan konsep pembelajaran sudah baik
8) Perhatian guru terhadap seluruh siswa sudah baik, meskipun masih ada
beberapa yang belum berperan aktif dalam kelompok.
9) Kemampuan dalam pengembangan aplikasi sudah baik meskipun siswa
belum maksimal dalam mengerjakan soal.
10) Kemampuan menutup pelajaran sudah baik dengan memberi pesan,
motivasi dan juga menyampaikan kesimpulan bersama-sama dengan siswa.
d. Refleksi
Pada siklus II juga dilakukan diskusi yang mendalam terhadap
penguasaan konsep tata surya seperti yang dilakukan pada siklus I. Pada
lembar observasi aktivitas siswa terjadi perubahan cara menjawab pertanyaan
pada proses belajar dan jawaban yang benar cukup berarti. Pada siklus I siswa
masih ragu-ragu dalam berbicara, namun pada siklus II siswa sudah
mempunyai keberanian untuk berbicara dengan lafal yang jelas dan intonasi
disertai dengan jawaban yang baik. Demikian juga dalam mengerjakan tugas
kelompok atau diskusi, secara keseluruhan siswa sudah memperlihatkan
aktivitas yang baik.
Perolehan nilai materi tata surya siswa pada siklus II yaitu siswa yang
mendapat nilai di bawah KKM (65) sebanyak 4 siswa atau 15,38% dengan
perolehan nilai terendah 50 dan siswa yang mendapat nilai di atas KKM (65)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

69

sebanyak 22 siswa atau 84,61% dengan perolehan nilai tertinggi 95. Sedangkan
rata-rata nilai kelas yaitu 79,11. Dari data tersebut hanya ada 4 siswa dari 26
siswa yang nilainya di bawah KKM (65), jadi ada peningkatan 7,65% dari
siklus I ke siklus II yaitu siswa yang memperoleh nilai diatas KKM pada siklus
I 76,92% meningkat menjadi 84,61% pada siklus II.
Adapun hasil yang diperoleh pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.3
dan grafik 3 di bawah ini:
Tabel 4.3. Tabel Distribusi Nilai Materi Tata Surya Mata Pelajaran IPA Siswa
Kelas VI SD Negeri Pekuncen 04 Pada Siklus II
Nilai
Interval Frekuensi Persentase
No Tengah fi.xi
Nilai (fi) (%)
(xi)
1 40-49 0 44,5 0 0
2 50-59 4 54,5 218 15,38
3 60-69 0 64,5 0 0
4 70-79 4 74,5 298 15,38
5 80-89 16 84,5 1352 61,53
6 90-99 2 94,5 189 7,6
Jumlah 26 2057 100
Nilai rata-rata = 2057 : 26 = 79,11
Dari tabel 4.3 nilai IPA materi tata surya pada siswa kelas VI SD
Negeri Pekuncen 04 setelah diadakan tindakan melalui penerapan metode role
playing, dapat disajikan dalam bentuk grafik 3 pada gambar 4.3 sebagai
berikut:

Gambar 4.3. Grafik 3 Nilai Materi Tata Surya Mata Pelajarn IPA Siswa Kelas
VI SD Negeri Pekuncen 04 Pada Siklus II
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

70

Berdasarkan gambar 4.3 menunjukkan bahwa siswa yang mendapat


nilai dalam interval 40-49 sebanyak 0 siswa, interval 50-59 sebanyak 4 siswa,
interval 60- 69 sebanyak 0 siswa, interval 70-79 sebanyak 4 siswa, interval 80-
89 sebanyak 16 siswa, dan interval 90-99 sebanyak 2 siswa.
Dari data pada tabel 7 siswa yang mendapat nilai di bawah KKM yaitu
sebanyak 4 siswa atau 15,38 % dan siswa yang mendapat nilai di atas KKM
yaitu 22 orang atau 84,61%. Jadi ketuntasan klasikal hanya 84,61%. Pada tabel
7 dapat dilihat rata-rata kelas adalah 79,11.
Dari hasil penelitian siklus II, maka peneliti menyimpulkan bahwa
dilihat dari nilai rata-rata kelas pembelajaran IPA materi tata surya dengan
metode pembelajaran role playing sudah berhasil tetapi apabila dilihat dari
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) masih ada siswa yang belum tuntas.
Dengan mempertimbangkan temuan nyata selama proses
pembelajaran serta diskusi dengan observer dan siswa, maka peneliti
menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode pembelajaran role playing
menyenangkan karena dapat meningkatakan antusias siswa dalam proses
pembelajaran dan lebih memperkaya rasa tanggungjawab siswa baik terhadap
dirinya maupun orang lain. Selain hal tersebut, ditunjukkan pula peningkatan
terhadap konsep tata surya siswa yang signifikan. Dari fakta tersebut maka
penelitian tindakan kelas ini dianggap cukup dan diakhiri pada siklus II.

3. Perbandingan Antar Siklus


Berdasakan hasil pengamatan dan analisa data yang telah diperoleh dapat
diketahui meningkatnya penguasaan konsep tata surya siswa pada proses
pembelajaran melalui metode role playing.
Peningkatan dapat dilihat pada data perkembangan hasil belajar IPA
materi tata surya, nilai rata-rata dan ketuntasan klasikal yang dapat dilihat pada
tabel 9 sebagai berikut :

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

71

Tabel 4.4. Perkembangan Hasil Belajar IPA materi tata surya pada Kondisi Awal,
Siklus I dan Siklus II

Sebelum Sesudah dilaksanakan tindakan


Pembelajaran IPA
No Tindakan
materi Tata Surya
(Pra Siklus) Siklus I Siklus II
1 Nilai Terendah 40 45 50
2 Nilai Tertinggi 91 95 95
3 Nilai rata-rata 70,11 75,6 79,11
4 Persentase ketuntasan 53,89 % 76,92 % 84,61 %
klasikal

Untuk memperjelas data perkembangan hasil belajar IPA materi tata


surya dan ketuntasan klasikal pada saat pratindakan, siklus I dan siklus II, dapat
disajikan dalam gambar 4.4 sebagai berikut :

Gambar 4.4. Grafik 4 Perkembangan Hasil Belajar IPA materi tata surya saat
Pratindakan, Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan tabel 4.4 dan gambar 4.4, dapat dilihat bahwa hasil belajar
IPA materi tata surya siswa kelas VI SDN Pekuncen 04 mengalami peningkatan
mulai dari saat pratindakan, siklus I dan siklus II. Dengan adanya perkembangan
hasil belajar IPA materi tata surya tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

72

belajar IPA materi tata surya siswa sudah mengalami peningkatan. Peningkatan
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Nilai terendah mengalami kemajuan atau peningkatan, yaitu pada kondisi awal
40 dan pada siklus II menjadi 50.
2. Nilai tertinggi mengalami peningkatan, yaitu dari 91 menjadi 95.
3. Nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan, yaitu dari 70,11 menjadi 79,11.
4. Ketuntasan klasikal mengalami peningkatan sebesar 30,72%, yaitu dari
53,89% menjadi 84,61%.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat maka dapat


disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran role playing dapat
meningkatkan penguasaan konsep tata surya pada siswa kelas VI SDN
Pekuncen 04 tahun pelajaran 2011/2012. Hal ini sesuai dengan pendapat
Oemar Hamalik (2003: 199) yang menyatakan bahwa tujuan dari role playing
(1) Belajar dengan berbuat yaitu siswa melakukan peranan tertentu sesuai
dengan kenyataan yang sesungguhnya. Tujuannya untuk mengembangkan
keterampilan-keterampilan interaktif atau reaktif. (2) Belajar melalui peniruan
yaitu pengamat (siswa) menyamakan diri dengan pelaku dan tingkah laku
pemeran. (3) Belajar melalui balikan, pengamat menanggapi perilaku para
pemain peran yang telah ditampilkan. (4) Belajar melalui pengkajian,
penilaian, dan pengulangan yaitu pemeran dapat memperbaiki keterampilan-
keterampilan mereka dengan mengulanginya dalam penampilan berikutnya.
Dari ketrampilan-ketrampilan tersebut siswa akan lebih menguasai materi,
pembelajaran, pada penelitian ini khususnya materi tata surya.
Melalui metode role playing guru dapat mentranfer ilmu kepada siswa
secara baik karena siswa tidak merasa jenuh ketika belajar dan siswa akan
lebih berpartisipasi dalam pembelajaran. Hal ini terbukti dengan peningkatan
penguasaan konsep tata surya pada siswa kelas VI SDN Pekuncen 04 yaitu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

73

hasil belajar IPA materi tata surya meningkat hingga 30,72% dengan
penggunaan metode role playing. Kenyataan tersebut sehubungan dengan
pendapat Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, dan Sekar Ayu Aryani (2008:99)
yang menyatakan bahwa role playing dapat membuktikan diri sebagai suatu
media pendidikan yang ampuh, di mana saja terdapat peran-peran yang dapat
didefinisikan dengan jelas, yang memiliki interaksi yang mungkin
dieksplorasi dalam keadaan yang bersifat simulasi (skenario).
Pada penelitian ini selain penguasaan konsep meningkat, terlihat pula
siswa lebih aktif dan kreatif dalam proses belajar. Hal tersebut berkaitan
dengan pendapat Bruce Joyce, et al (2009: 341), yang menyatakan manfaat
dari role playing adalah sebagai berikut :
a. Siswa dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengenali dan
memperhitungkan perasaannya sendiri serta perasaan orang lain. Siswa
bisa memiliki perilaku baru dalam menghadapi situasi sulit yang tengah
dihadapi, dan siswa meningkatkan kemampuan memecahkan masalah.
b. Role playing bisa merangsang timbulnya beberapa aktivitas siswa
menikmati tindakan atau pemeranan. Role playing adalah salah satu sarana
untuk mengembangkan materi instruksional. Tingkatan dalam metode ini
tidakakan pernah berakhir dengan sendirinya, tetapi hanya membantu
siswa untuk mengekspos nilai-nilai, perasan, solusi masalah, dan tingkah
laku yang ada dan terpendam dalam diri siswa.
Dalam penelitian terdapat siswa yang tidak tuntas sebanyak 4 siswa, 2
siswa diantaranya adalah siswa berkebutuhan khusus. Upaya yang dilakukan
peneliti untuk mengatasi masalah tersebut adalah merundingkannya dengan
guru kelas kemudian guru kelas meminta peneliti untuk mengembalikan
masalah ini kepada guru kelas.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

74

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan


bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran role playing dapat
meningkatkan penguasaan konsep tata surya pada siswa kelas VI SD Negeri
Pekuncen 04 tahun pelajaran 2011/2012. Hal ini dapat dilihat pada kondisi awal
sebelum dilaksanakan tindakan nilai rata-rata siswa 70,11 dengan persentase
ketuntasan klasikal sebesar 53,84%, siklus I nilai rata-rata kelas 75,6 dengan
persentase ketuntasan klasikal sebesar 76,92%, dan siklus II nilai rata-rata kelas
meningkat menjadi 79,11 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 84,61%.
Dengan demikian penerapan metode pembelajaran role playing dapat digunakan
untuk meningkatkan penguasaan konsep tata surya pada siswa kelas VI SD Negeri
Pekuncen 04 tahun pelajaran 2011/2012 karena metode pembelajaran role playing
merupakan metode pembelajaran yang menyenangkan, bekerja secara kelompok
tetapi lebih menekankan pada keterampilan setiap individu.
B. Implikasi

Berdasarkan simpulan penelitian di atas maka dapat diketahui bahwa


penerapan metode role playing dapat meningkatkan penguasaan konsep tata surya
siswa kelas VI SDN Pekuncen 04 Kroya Cilacap tahun pelajaran 2011/2012.
Implikasi dari simpulan penelitian dapat dikaji sebagai berikut :
1. Implikasi Teoritis
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode role playing
dapat meningkatkan penguasaan konsep tata surya siswa kelas VI SDN
Pekuncen 04 Kroya Cilacap tahun pelajaran 2011/2012 dari segi proses
maupun hasil. Segi proses dapat dilihat kegiatan siswa yang meningkat dalam
pembelajaran pada setiap siklusnya. Sedangkan untuk segi hasil dapat dilihat
dari nilai penguasaan konsep tata surya yang meningkat pada setiap siklusnya.

commit to user
74
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

75

Dengan demikian penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk guru lain
yang ingin menerapkan metode sejenis sebagai metode pembelajaran.
2. Implikasi Praktis
Hasil penelitian secara praktis dapat diterapkan pada kegiatan belajar
mengajar di SDN Pekuncen 04 Kroya Cilacap, yakni bahwa hasil belajar siswa
dapat ditingkatkan dengan adanya upaya penerapan metode pembelajaran yang
tepat.
C. Saran
Berdasarkan dengan simpulan dan implikasi hasil penelitian, maka ada
beberapa saran yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan antara lain:
a. Bagi siswa
Siswa hendaknya lebih berperan secara aktif dalam mengikuti proses
pembelajaran tata surya melalui metode pembelajaran role playing,
sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan hasil yang
diharapkan dapat tercapai secara optimal. Di samping itu siswa perlu
memberikan masukan ataupun saran apabila siswa kurang setuju terhadap
cara mengajar guru yang bersangkutan, sehingga pembelajaran dengan
metode role playing dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
b. Bagi guru
Guru hendaknya mengembangkan dan memanfaatkan pembelajaran
dengan merancang proses pembelajaran yang inovatif, kreatif dan
menyenangkan salah satunya dengan metode pembelajaran role playing
dalam pembelajaran tata surya. Siswa menjadi lebih tertarik dan
termotivasi dan tercipta suasana pembelajaran yang baru dan kondusif. Hal
ini membuat siswa tidak mudah bosan dan tetap semangat untuk mengikuti
proses pembelajaran.
c. Bagi kepala sekolah
Kepala Sekolah hendaknya memotivasi guru guna meningkatkan
kompetensinya agar lebih memperluas wawasan mengenai model-model
pembelajaran yang kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran. Untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

76

itu Peneliti menyarankan penggunaan metode pembelajaran role playing


sebagai metode pembelajaran alternatif dalam pembelajaran tata surya di
kelas tinggi sekolah dasar. Disamping itu, Kepala sekolah meningkatkan
kompetensi guru, karena kompetensi tersebut berpengaruh pada kinerja
guru dalam pembelajaran di kelas.
d. Bagi peneliti lain
Bagi peneliti lain yang hendak mengkaji permasalahan yang sama agar
lebih cermat mengupayakan pengkajian teori-teori yang berkaitan dengan
pembelajaran yang menerapkan metode role playing. Jika ada
permasalahan yang sama pada materi yang berbeda peneliti lain dapat
menerapkan metode role playing untuk meningkatkan hasil belajar.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

77

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

77

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Azis Wahab. 2009. Metode dan Model-model Mengajar Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS). Bandung: Alfabeta.

Anders Drachen and Michael Hitchens. 2008. The Many Faces of Role- Playing
Games. International Journal of Role-Playing, issue 1, 3-21.

Bruce Joyce, Weil Marsha., & Calhoun Emily. 2009. Models of Teaching Model-
Model Pengajaran Edisi Delapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Hamzah B. Uno. 2007. Belajar dengan Menggunakan Pailkem. Jakarta.

Heny Susilowati. 2011. Judul : peningkatan penguasaan konsep gaya magnet


melalui pembelajaran Guided Inquiry Method Sisiwa kelas V SD Negeri 2
Ampel Boyolali tahun pelajaran 2010/ 2011. Surakarta.Skripsi.Surakarta:
FKIP Universitas Sebelas Maret.

Herman J.Waluyo. 2002. Drama : Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta : PT.


Hanindita Graha Widya.

Hisyam Zaini., Bermawy Munte., & Sekar Ayu Aryani. 2008. Strategi
Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Intan Madani.

Jonne Arjoranta.2010. Defining Role-Playing Games as Language-Games.


International Journal of Role-Playing, issue 2, 3-17.

Martinis Yamin. 2009. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan


Pendidikan. Jakarta : Gaung Persada Press

Martinis Yamin. 2010. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta :


Gaung Persada Press

Miles, M.B & Huberman, A.M. 2007. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press

Mulyani Sumantri dan Johar Permana. 2001. Strategi Belajar Mengajar.


Bandung: CV Maulana

Nana Sudjana. 1995. Penilaian Hasil Belajar. Bandung : Rosdakarya

commit to user
77
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

78

Nana Sudjana. 2000. Dasar-dasar proses belajar mengajar. Bandung : PT. Sinar
Bandung : ALGESINDO

Oemar Hamalik. 2002. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.


Jakarta: Bumi Aksara.

Oemar Hamalik. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Oemar Hamalik. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Penerbit Bumi Akasara

Peter Salim dan Yenni. 1991. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta:
Modern English Press

Popham. W.J dan Baker. E.L. 2003. Teknik Mengajar Secara Sistematis. Jakarta:
Rineka Cipta.

Ronald L. Partin.2009. Kiat Nyaman Mengajar di Dalam Kelas. Jakarata:Indeks

Rositawaty,S.2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 6. Jakarta : Pusat


Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Sardiman, A.M. 2000. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada

Sarwiji Suwandi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya
Ilmiah. Surakarta: Mata Padi Presindo.

Sri Anitah. 2009. Teknologi Pembelajaran. Surakarta : Yuma Pustaka.

Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas.


Jakarta: PT Bumi Aksara

Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi . 2008. Penelitian Tindakan Kelas .


Jakarta : Bumi Aksara

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

79

Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas.


Jakarta: CV. Rajawali.

Sudjana. 2001. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah


Production.

Sulistyanto, Heri.2008. Ilmu Pengetahuan Alam 6. Jakarta : Pusat Perbukuan,


Departemen Pendidikan Nasional.

Sutino 2011. Judul: peningkatan keterampilan berbicara dengan menggunakan


metode role playing pada siswa kelas V SD Negeri Pandak 1 Sidoharjo
Sragen tahun ajaran 2010/2011.Surakarta.Skripsi.Surakarta: FKIP
Universitas Sebelas Maret.

Syaiful Bahri Djamarah .2000.Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukasi.
Jakarta:Rineka Cipta

Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mangajar. Jakarta:
PT Rineka Cipta.

Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta : Kencana.

Winkel, W.S. 2005. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

80

Lampiran 1
RINCIAN WAKTU DAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENELITIAN

Bulan
Januari Februari Maret April Mei Juni
No Kegiatan
2012 2012 2012 2012 2012
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan dan x x
pengajuan
proposal
2 Mengurus izin
penelitian
3 Persiapan
penelitian
4 Pelaksanaan
siklus I
5 Pelaksanaan
siklus II
6 Analisis data
7 Penyusunan
laporan
8 Ujian skripsi

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

81

Lampiran 2
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU
SEBELUM DITERAPKAN METODE PEMBELAJARAN ROLE
PLAYING DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGENAI
MATERI TATA SURYA
1. Bagaimana pengajaran IPA yang ibu lakukan di SD Negeri Pekuncen 04

Kroya Cilacap selama ini?

Ya Seperti pelajaran lain pada umumnya mba, terutama pada pelajaran


IPA terutama materi tata surya, saya lebih sering menggunakan metode
ceramah kemudian saya variasikan dengan metode tanya jawab. Ya hanya
sepeti itu mba, untuk mengejar materi kan untuk kelas VI waktunya lebih
pendek dibanding kelas lain.

2. Kendala apa saja yang sering ibu temui saat pengajaran berlangsung?

Kendalanya adalah jika terdapat beberapa siswa yang kurang paham


mengenai penjelasan saya dan mereka tidak bertanya, ya mereka hanya
diam saja karena merasa malu jika bertanya. Hal itu baru saya ketahui
setelah saya mengadakan evaluasi. Kemudian kendala lain yang saya
alami adalah jika terdapat peserta didik yang mengantuk saat proses
pembelajaran berlangsung, lalu berbicara dengan teman sebangku atau
mainan benda yang tidak terkait dengan pembelajaran.

3. Apakah dalam pembelajaran ibu sudah menggunakan metode tertentu?

Paling saya ya menggunakan metode yang biasa, saya menggunakan


metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan penugasan.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

82

4. Bagaimana keaktifan siswa saat proses pembelajaran khususnya dalam

mata pelajaran IPA ?

Gimana ya mba? Keaktifan siswa dalam kelas itu cukup kurang, hanya
beberapa saja yang aktif bertanya dan menjawab. Biasanya peserta didik
yang aktif merupakan peserta didik yang memang menonjol di kelas ya
yang dapat peringkat 1,2 dan 3 paling mba.

5. Apakah dengan pembelajaran yang ibu lakukan tersebut, penguasaan

konsep siswa dalam pembelajaran IPA khususnya materi perubahan

kenampakan bumi dan benda langit pada siswa sudah baik?

Pada pembelajaran IPA mengenai tata surya penguasaan konsep siswa


masih tergolong rendah, karena banyak peserta didik yang nilainya masih
berada di bawah KKM

Kesimpulan hasil wawancara:


Pembelajaran IPA terutama mengenai tata surya, selama ini guru masih
menggunakan metode ceramah, tanya-jawab, diskusi dan penugasan. Kendala
yang ditemui adalah jika terdapat siswa yang kurang paham mengenai penjelasan
guru, namun mereka tidak bertanya, serta jika ditemui siswa ada yang mengantuk,
dan berbicara sendiri. Keaktifan siswa masih kurang. Nilai siswa dalam
pembelajaran IPA mengenai perubahan kenampakan bumi dan benda langit masih
rendah.
Narasumber Pewawancara,

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

83

Lampiran 3
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK SISWA
SEBELUM DITERAPKAN METODE PEMBELAJARAN ROLE
PLAYING DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGENAI
MATERI TATA SURYA
Hari/ Tanggal : Sabtu / 4 Februari 2012

1. Apakah kamu senang dengan mata pelajaran IPA?

2. Apakah kamu senang saat mempelajari IPA dengan materi tata surya ?

3. Kenapa kamu merasa kesulitan saat mempelajari materi tata surya?

4. Apakah kamu selalu aktif bertanya saat proses pembelajaran IPA

berlangsung?

5. Apa kesanmu terhadap pembelajaran IPA materi tata surya yang diajarkan

oleh gurumu selama ini?

Kesimpulan hasil wawancara:


Hasil dari jawaban siswa bermacam-macam, ringkasan jawabannya adalah
sebagai berikut:
Ringkasan jawaban pertanyaan pertama (1):
Hampir seluruh peserta didik dalam kelas senang dengan mata pelajaran IPA.
Hanya 10 anak yang tidak senang dengan mata pelajaran IPA
Ringkasan jawaban kedua (2):
16 peserta didik tidak senang dengan materi tata surya, 10 peserta didik senang
dengan materi tata surya.

Ringkasan jawaban ketiga (3):


9 peserta didik merasa kesulitan karena kurang bisa memahami maksud dari soal
evaluasi yang diberikan oleh guru, 1 peserta didik mengantuk saat pembelajaran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

84

IPA materi tata surya berlangsung, 4 peserta didik tidak mengerti dengan
penjelasan guru dan sebagian dari peserta didik tersebut tidak berani untuk
bertanya, 3 siswa menjawab tidak tahu serta 9 peserta didik tidak merasa kesulitan
saat mempelajari materi tata surya.
Ringkasan jawaban keempat (4):
19 peserta didik menjawab tidak, dengan alasan malu, takut (tidak berani), 4
peserta didik menjawab jarang serta 3 peserta didik menjawab sering bertanya.
Ringkasan jawaban kelima (5):
Hampir seluruh peserta didik yakni 19 anak menjawab menyenangkan dengan
alasan guru jelas dalam menyampaikan materi dan sisanya 7 peserta didik
menjawab tidak menyenangkan.

Kesimpulan hasil wawancara:


Hampir seluruh peserta didik senang dengan pembelajaran IPA. Akan
tetapi, dalam materi tata surya siswa merasa kesulitan. Gurupun sudah
menjelaskan materi sedetail mungkin. Adapun alasan siswa merasa kesulitan
diantaranya adalah karena siswa kurang bisa memahami maksud dari soal evaluasi
yang diberikan oleh guru, siswa mengantuk saat pembelajaran IPA materi
perubahan kenampakan bumi dan benda langit berlangsung, siswa kurang
mengerti dengan penjelasan guru serta siswa tidak berani untuk bertanya.

Pewawancara,

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

85

Lampiran 4

Nilai Penguasaan Konsep Materi Tata Surya


Siswa Kelas VI SDN Pekuncen 04 Kroya Cilacap Sebelum Tindakan

No Nama Nilai KKM (65)


1 HA 40 Tidak Tuntas
2 DIS 89 Tuntas
3 EFN 60 Tidak Tuntas
4 NR 70 Tuntas
5 RR 57 Tidak Tuntas
6 ST 63 Tidak Tuntas
7 SS 52 Tidak Tuntas
8 VEL 80 Tuntas
9 WN 78 Tuntas
10 AP 60 Tidak Tuntas
11 DAL 84 Tuntas
12 DJS 64 Tidak Tuntas
13 IS 86 Tuntas
14 RP 75 Tuntas
15 RPW 91 Tuntas
16 SPN 84 Tuntas
17 S 70 Tuntas
18 SCI 56 Tidak Tuntas
19 SP 86 Tuntas
20 SL 60 Tidak Tuntas
21 VSS 57 Tidak Tuntas
22 VDS 76 Tuntas
23 YA 77 Tuntas
24 TNF 86 Tuntas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

86

25 AP 57 Tidak Tuntas
26 AAI 50 Tuntas
Skor rata-rata kelas 70,5
Ketidaktuntasan : (12:26) x 100% = 46,16%
Ketuntasan Klasikal : (14:26) x 100% = 53,84%

commit to user
87

Lampiran 5
perpustakaan.uns.ac.id

SILABUS PEMBELAJARAN
SIKLUS I

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : VI / 2
Standar Kompetensi : 9. Memahami matahari sebagai pusat tata surya dan interaksi bumi dalam tata

commit to user
surya.
Kompetensi Dasar : 9.1 Mendeskripsikan sistem tata surya dan posisi penyusun tata surya.
digilib.uns.ac.id
88

KEGIATAN ALOKASI SUMBER BELAJAR


INDIKATOR MATERI PENILAIAN
PEMBELAJARAN WAKTU DAN MEDIA
perpustakaan.uns.ac.id

Kognitif
Proses Tata Bertanya jawab 6 x 35 1. Prosedur tes 1. Sumber belajar
1. Mengidentifik Surya. tentang planet-planet menit : tes dalam a. ROSITAWATY, S,
asi planet- dan benda-benda proses dan dkk. 2008. Senang
planet dan langit yang beredar tes akhir belajar Ilmu
benda-benda mengelilingi 2. Jenis tes : Pengetahuan Alam 6
langit yang matahari. perbuatan untuk Kelas VI Sekolah
beredar Menyebutkan dan tertulis Dasar/Madrasah

commit to user
mengelilingi macam-macam planet 3. Teknik tes : Ibtidaiyah. Jakarta:
matahari. yang ada di galaksi Tes dan Pusat Perbukuan,
Produk bimasakti. nontes Departemen
2. Mencontohka Menyebutkan benda- (pengamata Pendidikan Nasional.
n planet- benda langit yang ada n) b. IBAYATI, Yayat.
planet dan di galaksi bimasakti. 4. Bentuk tes : 2008. Ilmu
digilib.uns.ac.id
89

benda benda Diskusi kelompok Subjektif Pengetahuan Alam:


yang beredar dengan bermain 5. Contoh soal SD/MI Kelas VI.
perpustakaan.uns.ac.id

mengelilingi peran dimana siswa Jakarta: Pusat


matahari. menjadi planet-planet Perbukuan,
3. Menjelaskan yang mengelilingi Departemen
ciri-ciri dari matahari. Planet Pendidikan Nasional.
planet-planet disampin c. SULISTYANTO, Heri.
Diskusi kelompok
yang g adalah 2008. Ilmu
dengan bermain
mengelilingi planet .... pengetahuan alam 6
peran untuk
matahari. Sebutkan untuk sd dan mi kelas
menyebutkan ciri-ciri

commit to user
Psikomotorik ciri VI. Jakarta : Pusat
planet mereka
khusu Perbukuan,
perankan.
4. Menggambark dari
Diskusi kelompok Departemen
an lintasan planet
membuat ringkasan Pendidikan Nasional.
planet-planet tersebut!
tentang ciri-ciri 2. Media
terhadap
planet yang a. Kalung Tata Surya
digilib.uns.ac.id
90

matahari. mengelilingi b. Gambar-gambar Tata


matahari. surya
Afektif
perpustakaan.uns.ac.id

5. Menunjukkan
sikap
menghargai
terhadap
lingkungan
alam

commit to user
digilib.uns.ac.id
91

Lampiran 6
KISI-KISI SOAL TES
perpustakaan.uns.ac.id

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Negeri Pekuncen 04


Mata Pelajaran : Ikmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : VI / 2
Bentuk
Jumlah No Kunci
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Penilai Contoh soal
Penilaian butir Jawaban
an
9. Memahami 9.1 1. Siswa dapat Isian Terlampir 1 Terlampir Terlampir
matahari Mendeskripsi mengidentifikasi planet- dan
sebagai pusat kan sistem planet dan benda-benda ujuk

commit to user
tata surya dan tata surya dan langit yang beredar kerja
interaksi bumi posisi mengelilingi matahari
dalam tata surya penyusun tata dengan benar. 2
surya. 2. Siswa dapat
mencontohkan planet-
planet dan benda benda
digilib.uns.ac.id
92

yang beredar mengelilingi 3, 4


matahari dengan tepat.
perpustakaan.uns.ac.id

3. Siswa dapat menjelaskan


ciri-ciri dari planet-planet
yang mengelilingi 5
matahari dengan benar.
4. Menggambarkan lintasan 5
planet-planet terhadap
matahari.
5. Menunjukkan sikap

commit to user
menghargai terhadap
lingkungan alam
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

93

Lampiran 7
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP SIKLUS I PERTEMUAN 1
Satuan Pendidikan : SD Negeri Pekuncen 04
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : VI / 2
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit ( 1 x pertemuan)
I. Standar Kompetensi
9. Memahami matahari sebagai pusat tata surya dan interaksi bumi
dalam tata surya.
II. Kompetensi Dasar

9.1 Mendeskripsikan sistem tata surya dan posisi penyusun tata surya.
III. Indikator
Kognitif
Proses

9.1.1 Mengidentifikasi planet-planet dan benda-benda langit


yang beredar mengelilingi matahari.
Produk
9.1.2 Mencontohkan planet-planet dan benda benda yang
beredar mengelilingi matahari.
9.1.3 Menjelaskan ciri-ciri dari planet-planet yang beredar
mengelilingi matahari.
Psikomotorik

9.1.4 Menggambarkan lintasan planet-planet terhadap


matahari.

Afektif

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

94

9.1.5 Menunjukkan sikap menghargai terhadap lingkungan


alam.
Nilai Karakter : Kerja keras, Disiplin, Rasa ingin tahu, Mandiri,
Komunikatif, Ketelitian, Keberanian dan cinta tanah air.
IV. Tujuan Pembelajaran
Kognitif
Proses
1. Melalui ceramah bervariasi siswa dapat mengidentifikasi
planet-planet dan benda-benda langit yang beredar
mengelilingi matahari dengan benar.
Produk
2. Melalui tanya jawab siswa dapat mencontohkan planet-
planet dan benda benda yang beredar mengelilingi
matahari dengan tepat.
3. Melalui penugasan siswa dapat menjelaskan ciri-ciri dari
planet-planet yang beredar mengelilingi matahari dengan
benar.
Psikomotorik
4. Melalui role playing siswa dapat menggambarkan lintasan
planet-planet terhadap matahari dengan baik.
Afektif
5. Melalui penugasan siswa dapat menunjukkan sikap
menghargai terhadap lingkungan alam dengan tepat.
V. Dampak Pengiring
Setelah pembelajaran ini selesai diharapkan siswa dapat menguasai
konsep tata surya dengan baik. Sehingga Siswa diharapkan mampu
memecahkan masalah yang berkaitan dengan tata surya dengan benar
dalam kehidupan sehari-hari.
VI. Materi Pembelajaran
TATA SURYA
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

95

Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri dari


matahari, planet,dan benda langit lainnya. Planet dan benda-benda langit
lainnya secara teratur mengelilingi matahari sebagai pusatnya.

1. Matahari sebagai Pusat Tata Surya


Matahari bentuknya menyerupai bola gas dengan diameter ±1,4 juta
kilometer.
3. Planet-Planet
Planet berputar pada masing-masing garis edarnya.
a. Merkurius
b. Venus
c. Bumi
d. Mars
e. Jupiter
f. Saturnus
g. Uranus
h. Neptunus
VII. Model dan Metode Pembelajaran
1. Model pembelajaran :
Cooperative Learning (STAD)
2. Metode Pembelajaran :
a. Role playing
b. Demonstrasi
c. Penugasan
d. Tanya jawab
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

96

e. Ceramah bervariasi
VIII. Langkah-langkah Pembelajaran
No. Kegiatan Metode Nilai
Karakter
1. Kegiatan Awal (10 menit)
a. Salam pembuka Ceramah Religius
b.
c. Mengatur tempat duduk, presensi Ceramah Disiplin
siswa, dan persiapan saran pelajaran.
d. Apersepsi guru berupa Tanya jawab Tanya jawab Rasa ingintahu
mengenai bangun ruang.
Apa nama benda yang
menyinari bumi kita saat
siang hari?
Merkurius itu termasuk ?
Contoh benda-benda lain
yang ada di langit kecuali
matahari dan planet? Ceramah Rasa ingin

e. Siswa mendengarkan tujuan tahu

pembelajaran yang disampaikan oleh


guru yaitu Siswa diharapkan dapat
penguasai konsep tata surya dengan
baik dan dapat menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Ceramah Rasa ingin

f. Siswa mendengarkan penjelasan guru tahu

tentang materi yang akan di bahas


pada pertemuan kali ini.
2. Kegiatan Inti (50 menit)
1. Siswa memperhatikan penjelasan guru Ceramah Disiplin

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

97

tentang pengertian tata surya. bervariasi


(elaborasi)
2. Siswa mencontohkan benda-benda Tanya jawab Keberanian
yang ada di luar angkasa.
( Eksplorasi)
Misal : matahari, bulan,planet dan
bintang.
3. Siswa mendengarkan penjelasan guru Demonstrasi Ketelitian
tentang macam-macam planet yang
ada di galaksi bima sakti. (Elaborasi)

4. Siswa bertanya jawab dengan guru


Tanya jawab Rasa ingintahu
untuk mengulas kembali
tentangmacam-macam planet. (
Konfirmasi)
5. Siswa dan guru Tanya jawab
Tanya Jawab Rasa ingintahu
tentangurutan planet yang berada di
galaksi bimasakti. (Eksplorasi)
6. Siswa memperhatikan penjelasan guru
Ceramah Rasa ingin
tentang ulasan singkat ciri-ciri planet.
bervariasi tahu
(elaborasi)
7. Siswa memperhatikan contoh gambar-
Tanya jawab Rasa ingin
gambar planet yang ada digalaksi
tahu
bimasakti. (elaborasi)
Contoh :

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

98

Penugasan keberanian

8. Beberapa siswa maju (setiap kali


jedepan diwakili oleh 2siswa)
kedepan untuk menjawab soal latihan
yang diberikan oleh guru berupa
menyebutkan nama planet yang
ditunjuk oleh teman. (konfirmasi) Tanya jawab Demokratif

9. Siswa bersama guru membahas


jawaban dari siswa yang maju ke
depan. (konfirmasi) Tanya jawab Mandiri, kerja

10. Siswa bersama guru membahas materi keras

yang belum dipahami. (konfirmasi) Penugasan Kerja keras

11. Siswa memperhatikan penjelasan guru


tentang pembagian kelompok.
Dimana siswa dibagi menjadi 3
kelompok. (elaborasi) Penugasan Kerja keras,

12. Siswa memperhatikan penjelasan guru mandiri,

tentang tugas dari setiap kelompok. Komunikatif

(elaborasi)
(kelompok pertama bermain
peran,kelompok kedua meringkas
materi yang dijelaskan oleh kelompok
pertama, kelompok ke tiga menilai
penampilan kelompok pertama dan
bergantian tugas dari setiap
kelompok) Penugasan Kerja keras

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

99

13. Siswa memperhatikan penjelasan guru Role playing


tentang tata cara bermain
peran.(elaborasi)
(kelompok siswa yang bermain peran
akan diberi kalung dan topi tata surya
dan akan berada di lintasan orbit tata
surya dan mereka yang menjadi planet
yang akan menelilingi matahari
berajalan mengitari matahari sambil
berputar seperti planet yang berotasi,
selain mengitari sambil berputar siswa
juga melakukan dialog sesuai dengan
skenario yang tersedia.) Penugasan Kerja keras
14. Siswa melakukan kegiatan Role playing
pembelajaran dengan menggunakan
metode role playing. (eksplorasi)
(siswa yang berperan sebagai
matahari tetap pada sumbu lintasan,
siswa yang berperan sebagai planet-
planet menggelilingi matahari sesuai
dengan arah revolusi yaitu dari arah
barat ke timur atau berlawanan arah
dengan jarum jam. Kecuali pada
planet venus dan uranus arah
revolusinya berlawanan dengan arah
revolusi planet lain yaitu searah jarum
jam dari timur kebarat. Siswa yang
berperan sebagai bumi selain
mengelilingi matahari juga dikelilingi

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

100

oleh bulan.) Penugasan Demokratif


15. Setiap siswa dari masing-masing
kelompok membuat ringkasan materi
yang dijabarkan pada waktu bermain
peran. (Eksplorasi) Tanya jawab Demokratif
16. Perwakilan tiap kelompok melaporkan
hasil kerja kelompoknya. (elaborasi) Penugasan Bekerja keras
17. Seluruh Siswa melaporkan ringkasan
materi yang telah dilaksanakan.
(Konfirmasi) Tanya Jawab Komunikatif
18. Siswa bertanya jawab tentang materi
yang telah dibahas. (konfirmasi) Tanya Jawab Demokratif
19. Siswa dibimbing oleh guru
menyimpulkan hasil dari
pembelajaran tata surya. (konfirmasi) Penugasan Bekerja keras
20. Siswa mengerjakan soal evaluasi.
(Konfirmasi)
3. Kegiatan Akhir (10 menit)
1. Refleksi memberikan umpan balik Ceramah Komunikatif
terhadap proses hasil belajar yaitu
mengingat kembali materi yang telah Ceramah Komunikatif
dipelajari.
2. Guru memberikan PR tentang tata Tanya jawab Religius
surya.
3. Salam penutup

IX. Sumber dan Media Pembelajaran


A. Sumber belajar.

1. Silabus kelas VI
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

101

2. ROSITAWATY, S, dkk. 2008. Senang belajar Ilmu


Pengetahuan Alam 6 untuk Kelas VI Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
3. IBAYATI, Yayat. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam: SD/MI Kelas
VI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
4. SULISTYANTO, Heri. 2008. Ilmu pengetahuan alam 6 untuk
sd dan mi kelas VI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
B. Media Pembelajaran.
1. Gambar Planet-planet.
2. Kalung tata surya.
3. Topi tata surya.
X. Penilaian
A. Prosedur : Tes proses dan tes akhir
B. Teknik tes : Tes dan non tes
C. Jenis : Tulis dan perbuatan
D. Bentuk : Subjektif
E. Instrumen : Soal Evaluasi, Kunci Jawaban, Kriteria Penilaian

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

102

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

103

Petunjuk Bermain Peran!


1. Ketua kelompok menentukan peran pada setiap anggotanya!

2. Setelah semua mendapat perannya ambillah kalung tata surya sebagai


media pendukung, kalungkan media sebagai ciri khas peran yang
dimainkan.

3. Masuklah kedalam area elips bermain peran dan berdirilah pada posisi
masing-masing!

4. Matahari sebagai pusat tata surya, pemeran matahari tetaplah pada titik
matahari akan tetapi siswa yang berperan sebagai planet berjalan
mengelilingi matahari dan juga berputar seperti melakukan rotasi.

5. Planet-planet mengelilingi matahari sesuai dengan arah revolusi yaitu dari


arah barat ke timur kecuali planet venus dan uranus mengelilingi
matarahari dari arah timur ke barat.

6. Siswa yang berperan sebagai bumi selain mengelilingi matahari juga


dikeliling oleh bulan.

7. Kecepatan siswa dalam berperan sebagai planet ketika mengelilingi


matahari disesuaikan dengan lamanya revolusi planet-planet tersebut
sesuia dengan data dibawah ini :

Planet Merkurius Venus Bumi Mars Jupiter Saturnus Uranus Neptunus


Lama 88 hari 225 365,25 687 11,9 29,5 84 164,8
Hari tahun
revolusi hari hari hari tahun tahun
Kecepatan Cepat ke Cepat Cepat Cepat Paling Cepat Cepat Paling
dua ketiga Keempat kelima cepat keenam ketujuh lambat

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

104

8. Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus


berada pada lintas elips sesuai dengan urutan yang telah ditetapkan.
Mereka sebagai planet-planet, memutari matahahari sambil berdialog.

9. Dialog pada kegiatan bermain peran!

Matahari : Perkenalkan nama saya Matahari.

Planet : oh iya....salam kenal.

Matahari : saya berbentuk menyerupai bola gas, tubuh saya sangat


besar dan sangat panas.

Planet : seberapa besar?

Matahari : saya memiliki diameter ±1,4 juta kilometer. Sangat besar


kan?

Planet : lalu seberapa suhu kamu?

Matahari : Suhu permukaan saya adalah 5.000 6.000 derajat Celsius


dan suhu di inti matahari 15 juta derajat Celsius.

Planet : untuk apa fungsinya?

Matahari : itu berfungsi untuk memberikan sumber energi kepada


kalian semua.
Saya juga memiliki gaya gravitasi, dengan gaya gravitasi ini
terjadi gaya tarikmenarik antara aku dengan kalian semua.
Hal ini yang menyebabkan kalian semua selalu beredar
mengelilingi matahari.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

105

Merkurius : kalau saya merkurius.


Saya planet terdekat dengan matahari lho....

Matahari : iya kamulah yang palin dekat denganku.


Berapa jarakmu terhadap aku?

Merkurius : jarak ku kurang lebih 58 juta kilometer.

Matahari : lalu berapa ukuranmu?

Merkurius : saya merupakan planet kecil, diameterku kurang lebih


4.879 km.

Planet : lalu berapa suhu kamu?


Karena jaraknya saya yang dekat dengan matahari serta
saya juga tidak memiliki atmosfer, suhu permukaan saya
pada siang hari kurang lebih 340 °C, sedangkan pada
malam hari turun hingga minus 200 °C.

Venus : hai....
Perkenalkan namaku venus. Saya adalah planet kedua dari
matahari.

Planet : berapa jarakmu?

Venus : Jarakku dari matahari kurang lebih 108 juta km.

Matahari : lalu berapa besar kamu?

Venus : diameter saya kurang lebih 12.104 km.


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

106

Planet : berapa suhu kamu?

Venus : suhu permukaannya kurang lebih 500 °C.

Matahari : ohh...

Bumi : perkenalkan nama saya bumi. Saya adalah planet ketiga


pada tata surya.

Matahari : memang jarakmu dari ku berapa?

Bumi : jarak ku dari matahari kurang lebih 150 juta km. Dan Suhu
permukaan bumi berkisar 22°C.

Planet : lalu seberapa besar kamu?

Bumi : Diameter saya kurang lebih 12.756 km.

Mars : saya adalah Planet keempat ini berukuran kecil,


diameternya hanya berukuran kurang lebih 6.800 km.
Nama saya mars.

Matahari : berapa suhu kamu?

Mars : Pada siang hari suhu permukaan Mars sekitar 20 °C


sedangkan pada malam hari suhu sekitar minus 70 °C.

Jupiter : perkenalkan nama saya jupiter.

Planet : kamu tampak sangat besar?


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

107

Jupiter : ya, saya merupakan planet terbesar dalam tata surya.


Diameter saya 11 kali diameter kamu bumi atau sekitar
141.700 km.

Bumi : waw, lalu berapa sushu kamu?

Jupiter : Suhu saya adalah 150 °C. Dan jarak saya dari matahari
adalah 778 juta Km.

Saturnus : nama saya Saturnus. Saya merupakan planet terbesar


kedua setelah Jupiter dengan diameter 10 kali diameter
bumi.

Matahari : sepertinya kamu lain dari pada yang lain. Apa


keistimewaan kamu?

Saturnus : Keistimewaan saya yaitu cincin yang mengelilinginya.


Cincin ini diperkirakan terdiri atas debu halus, kerikil dan
butir-butir es. Cincin saturnus sangat tipis tebalnya sekitar
10 1000 m dan lebarnya sekitar 275.000 km.

Planet : lalu berapa suhu kamu?

Saturnus : Suhu saya sangat dingin mencapai -180 C. Dan Diameter


Saya 120.000 km.

Matahari : lalu berapa jarakmu terhadapku?

Satuirnus : Jarakku dari matahari adalah 1.427.000.000 km

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

108

Uranus : perkenalkan nama saya uranus. Saya merupakan planet ke


tujuh dari tata surya, Jarakku dari matahari adalah
2.869.6000 km. Sedangkan Diameterku kurang lebih
50.800 km.

Matahari : lalu berapa suhu kamu?

Uranus : Suhu permukaanku sekitar 214 C.

Neptunus : kalau aku Neptunus. Jarakku dari matahari adalah


4.497.000.000 km. Dan berdiameterku kurang lebih
48.600 km. Suhu permukaannya lebih dingin daripada
Uranus, yaitu sekitar minus 200° C.

(planet yang sedang memperkenalkan diri sambil berputar mengelilingi


matahari)

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

109

Petunjuk Penilaian Bermain Peran!


Penilaian oleh Siswa (teman sekelas)
1. Nilailah teman ada yang sedang melakukan kegiatan bermain peran!

2. Isilah tabel penilaian dibawah ini dengan memberi tanda centang (V) pada
setiap kolom !

Aspek
Ketepatan
Volume dalam Intonasi
No Nama siswa Peran Kekompakan
suara memerankan Penjelasan
planet
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1

3. Kriteria Penilaian

Volume Suara : 3 = Suara Sangat Keras


2 = Suara Keras
1 = Suara sulit didengar / kecil
Ketepatan : 3 = Dalam melakukan peran sangat tepat
2 = Dalam melakukan peran tepat
1 = Dalam melakukan peran kurang tepat
Kekompakan : 3 = Sangat Kompak
2 = Kompak
1 = Cukup Kompak
Intonasi : 3 = Penjalasan Mudah didengar dan sangat mudah dipahami
2 = Penjalsan Mudah didengar dan cukup mudah didengar
1 = Penjalsan cukup mudah didengar

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

110

Penilaian Observer (guru)


Isilah tabel penilaian dibawah ini dengan memberi tanda centang (V) pada
setiap kolom !
Kriteria Penilaian

Aspek

Ketepatan Jumlah
Nama dalam
No Peran Suara Sikap Penjelasan skor
siswa memerankan
planet
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1

Suara : 3 = Suara Sangat Keras dan intonasi pembacaan dialog


sangat baik
2 = Suara Keras dan intonasi pembacaan dialog baik
1 = Suara sulit didengar / kecil dan intonasi pembacaan
dialog cukup baik
Ketepatan : 3 = Dalam melakukan peran sangat tepat
2 = Dalam melakukan peran tepat
1 = Dalam melakukan peran kurang tepat
Sikap : 3 = Sikap atau perilaku ketika bermain peran sangat sopan
2 = Sikap atau perilaku ketika bermain peran sopan
1 = Sikap atau perilaku ketika bermain peran cukup sopan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

111

Penjelasan : 3 = Penjalsan Mudah didengar dan sangat mudah dipahami


2 = Penjalsan Mudah didengar dan cukup mudah didengar
1 = Penjalsan cukup mudah didengar

Nilai
80 keatas = Skor 8 12
65-79 = skor 4 7
64 kebawah = skor 1 3

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

112

Soal Evaluasi
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat!
1. Sebutkan benda-benda apa saja yang berada di tata surya?
2. Sebutkan planet-planet yang mengelilingi matahari?

3. Planet disamping adalah planet ....

Sebutkan ciri khusus dari planet tersebut!


4. Sebutkan ciri-ciri matahari, bumi, dan merkurius?
5. Jelaskan urutan planet yang ada di galaksi bimasakti?
Sesuai pada gambar dibawah ini, isilah nama planet sesuai dengan arah
garis yang ditunjuk pada gambar!

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

113

Kunci Jawaban
1. Matahari, planet-planet, bulan, bintang, asteroid, komet dan meteroid.
2. Merkurius, venus, bumi, mars, jupiter, saturnus, uranus dan neptunus.
3. Planet saturnus
Memiliki cincin yang mengelilinginya yang diperkirakan terdiri atas debu
halus, kerikil dan butir-butir es.
4. a. Matahari = bintang besar yang paling dekat bumi, memiliki gaya
gravitasi, dengan gaya gravitasi terjadi gaya tarikmenarik antara matahari
dengan planet-planet dan benda langit lainnya. Hal ini yang menyebabkan
planet-planet dan benda langit lainnya selalu beredar mengelilingi
matahari.
b.bumi = merupakan planet urutan ketiga yang paling dekat matahari,
memiliki atmosfir.
c.merkurius = merupakan planet urutan pertama yang paling dekat dengan
matahari, permukaan merkurius banyak terdapat kawah.
5. 1. Merkurius
2. Venus
3. Bumi
4. Mars
5. Jupiter
6. Saturnus
7. Uranus
8. neptunus.

Kriteria Penilaian
Setiap jawaban benar = 20
Skor = jumlah jawaban benar x 20
= 5 x 20 = 100

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

114

Penilaian Proses
Berilah tanda cek (v) sesuai dengan pernyataan di bawah ini !
Kriteria Penilaian
1. Kerjasama
3 = kerjasama baik
2 = kerjasama cukup baik
1 = kerjasama kurang baik
2. Volume dan intonasi saat bermain peran
3 = Volume dan intonasi saat bermain peran sangat baik
2 = Volume dan intonasi saat bermain peran baik
1 = Volume dan intonasi saat bermain peran sangat baik
3. Sikap
3 = sangat aktif
2 = aktif
1 = cukup aktif
Nama Siswa Aspek Jumlah
No Kerjasama Volume Sikap Skor
nilai 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

115

Jumlah
Rata-rata

Nilai 85 = Skor 7 9 70-84 = skor 4 6 69 = skor 1 3

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

116

MODUL PEMBELAJARAN TATA SURYA


UNTUK KELAS VI
SD NEGERI PEKUNCEN 04

BINAR ROSVITA SARI


K7108104

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

117

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan berkat,
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan modul
pembelajaran Tata Surya. Modul ini merupakan penunjang untuk melakukan
penelitian Peningkatkan Penguasaan Konsep Tata Surya Melalui
Metode Role Playing Pada Siswa Kelas VI SD Negeri 4 Pekuncen Kroya Cilacap

Dalam menyusun proposal ini, tentunya penulis tidak lepas dari bantuan
maupun kerja sama dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
11. Drs. Hadi Mulyono, M.Pd selaku Ketua Program Studi PGSD Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta serta
selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan
dalam penyusunan proposal ini.
12. Idam Ragil, M.Si selaku Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan proposal ini.
13. Dr. Peduk Rintayati, M. Pd selaku nara sumber dalam seminar proposal.
14. Kepala Sekolah SD Negeri 4 Pekuncen Kroya Cilacap yang telah
memberikan ijin penelitian.
15. Bapak/Ibu Guru SD Negeri 4 Pekuncen Kroya Cilacap yang banyak
memberikan bantuan dan dorongan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan modul ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan tugas
ini. Penulis berharap semoga modul pembelajaran ini bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan, bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca.
Surakarta, Maret 2012

Penulis

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

118

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i


KATA PENGANTAR ............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................ iv
INDIKATOR PEMBELAJARAN ......................................................... 1
MATERI TATA SURYA ........................................................................ 2
LANGKAH BERMAIN PERAN ........................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 12

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

119

Indikator Pembelajaran
Kognitif
Proses
1. Mengidentifikasi planet-planet dan benda-benda langit
yang beredar mengelilingi matahari.
Produk
2. Mencontohkan planet-planet dan benda benda yang
beredar mengelilingi matahari.
3. Menjelaskan ciri-ciri dari planet-planet yang mengelilingi
matahari.
Psikomotorik
4. Menggambarkan lintasan planet-planet terhadap matahari.
Afektif
5. Menunjukkan sikap menghargai terhadap lingkungan alam

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

120

MATERI TATA
SURYA

Pernahkah kamu memandang langit pada malam hari? Pada malam hari di langit
ada bulan dan bintang. Pandanglah langit pada malam hari yang cerah. Bintang-bintang
menghiasi langit. Bintang adalah benda langit yang bercahaya. Bintang di langit tampak
seperti titik-titik cahaya. Kamu dapat mengamati pada Gambar 1.1 taburan bintang di
angkasa.

Pada siang hari di langit kamu dapat melihat matahari. Di mana


sebenarnya keberadaan bumi tempat kita berpijak? Bumi merupakan planet.
Bumi mengelilingi matahari bersama planet-planet lainnya. Bagaimana
peredaran planet-planet di dalam tata surya? Perhatikan uraian berikut ini.

Tata surya adalah kumpulan benda langit yang berputar mengelilingi


matahari. Benda-benda langit itu adalah bulan, asteroid, meteoroid, komet, dan
planet-planet.

1. Matahari sebagai Pusat Tata Surya

Suhu inti matahari ± 15 juta °C


Suhu di permukaan kurang lebih
6.000 °C. Diameter ±1,4 juta
kilometer.
Panasnya = > sumber energi utama
di bumi.
commit to user Gaya gravitasinya menyebabkan
planet-planet dan benda langit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

121

2. Planet

Tahukah kamu???
Planet itu berputar pada
masing-masing garis
edarnya.
Sampai saat ini planet
yang ditemukan dalam
tata surya ada delapan
buah planet, yaitu
Merkurius, Venus, bumi,
Mars, Jupiter, Saturnus,
Neptunus, dan Uranus.

a. Merkurius

jarak ± 58 juta kilometer.


suhu pada siang hari kurang lebih
340 °C pada malam hari turun
hingga minus 200 °C diameter
kurang lebih 4.879 km.
Revolusinya adalah 88 hari dan
rotasinya 59 hari.

b. Venus

Jarak Venus dari matahari adalah


108 juta km.
suhu permukaannya kurang lebih
500 °C
diameter kurang lebih 12.104 km.
Lama revolusi planet venus adalah
225 hari.
Arah rotasi planet ini searah jarum
commit to user jam atau planet ini arah rotasinya
berbeda dengan planet lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

122

c. Bumi

jarak dari matahari kurang lebih


150 juta km.
suhu permukaan bumi berkisar
22°C.
Diameter bumi kurang lebih
12.756 km.
Kala revolusi bumi adalah 365
hari dan kala rotasinya adalah
24 jam.

d. Mars
diameternya hanya berukuran kurang
lebih 6.800 km. suhu permukaan Mars
sekitar 20 °C sedangkan pada malam
hari suhu sekitar minus 70 °C. Planet
Mars memiliki dua satelit, yaitu
Phobos dan Deimos.

e. Jupiter

Jupiter merupakan planet terbesar


dalam tata surya. Diameter
Jupiter 11 kali diameter bumi
atau sekitar 141.700 km.
Revolusinya adalah 11,86 tahun
dan rotasinya adalah 10 jam.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

123

f. Saturnus

Saturnus memiliki 22 satelit. Satelit yang


terbesar adalah Titan. Jarak dari matahari
adalah 1.425. juta km. Diameternya
120.000 km. Suhu rata-rata -190 C.

g. Uranus

Diameter Uranus kurang lebih 50.800 km.


Arah revolusi planet uranus sama dengan
planet venus yaitu searah jarum jam.
Lama revolusinya adalah 84 tahun dan lama
rotasinya 17 jam

h. Neptunus

berdiameter kurang lebih 48.600 km.


Suhu permukaannya sekitar minus 200° C.
Neptunus memiliki dua buah satelit, yaitu Triton dan
Nereid.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

124

3. Data Ukuran Planet

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

125

LANGKAH BERMAIN PERAN

Petunjuk Bermain Peran!


10. Buatlah kelompok kelas menjadi tiga kelompok sesuia dengan warna
kertas yang diperoleh ketika pembagian kelompok.

11. Kelompok pertama bermain peran, kelompok kedua meringkas materi


yang dijelaskan oleh kelompok pertama, kelompok ke tiga menilai
penampilan kelompok pertama dan bergantian tugas dari setiap kelompok.

12. Ketua kelompok menentukan peran pada setiap anggotanya!

13. Setelah semua mendapat perannya ambillah kalung tata surya sebagai
media pendukung, kalungkan media sebagai ciri khas peran yang
dimainkan.

14. Masuklah kedalam lintasan orbit tata surya dan berdirilah pada posisi
masing-masing!

15. Siswa yang menjadi planet yang akan menelilingi matahari berajalan
mengitari matahari sambil berputar seperti planet yang berotasi.

16. Matahari sebagai pusat tata surya, pemeran matahari tetaplah pada titik
matahari akan tetapi siswa yang berperan sebagai planet berjalan
mengelilingi matahari dan juga berputar seperti melakukan rotasi.

17. Planet-planet mengelilingi matahari sesuai dengan arah revolusi yaitu dari
arah barat ke timur kecuali planet venus dan uranus mengelilingi
matarahari dari arah timur ke barat.

18. Siswa yang berperan sebagai bumi selain mengelilingi matahari juga
dikeliling oleh bulan.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

126

19. Kecepatan siswa dalam berperan sebagai planet ketika mengelilingi


matahari disesuaikan dengan lamanya revolusi planet-planet tersebut
sesuia dengan data dibawah ini :

Planet Merku Venus Bum Mars Jup Sat Ura Nep


Lama 88 hari 225 365,2 687 11,9 29,5 84 tahun 164,8
5 tahun
revolusi hari hari hari tahun
hari
Kecepa ke dua Ke Ke Ke lima Paling Ke Ke tujuh Paling
empat lambat
tan tiga cepat enam

20. Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus
berada pada lintas elips sesuai dengan urutan yang telah ditetapkan.
Mereka sebagai planet-planet, memutari matahahari sambil berdialog

21. Dialog pada kegiatan bermain peran!

Matahari : Perkenalkan nama saya Matahari.

Planet : oh iya....salam kenal.

Matahari : saya berbentuk menyerupai bola gas, tubuh saya sangat


besar dan sangat panas.

Planet : seberapa besar?

Matahari : saya memiliki diameter ±1,4 juta kilometer. Sangat besar


kan?

Planet : lalu seberapa suhu kamu?

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

127

Matahari : Suhu permukaan saya adalah 5.000 6.000 derajat Celsius


dan suhu di inti matahari 15 juta derajat Celsius.

Planet : untuk apa fungsinya?

Matahari : itu berfungsi untuk memberikan sumber energi kepada


kalian semua.
Saya juga memiliki gaya gravitasi, dengan gaya gravitasi
ini terjadi gaya tarikmenarik antara aku dengan kalian
semua. Hal ini yang menyebabkan kalian semua selalu
beredar mengelilingi matahari.

Merkurius : kalau saya merkurius.


Saya planet terdekat dengan matahari lho....

Matahari : iya kamulah yang palin dekat denganku.


Berapa jarakmu terhadap aku?

Merkurius : jarak ku kurang lebih 58 juta kilometer.

Matahari : lalu berapa ukuranmu?

Merkurius : saya merupakan planet kecil, diameterku kurang lebih


4.879 km.

Planet : lalu berapa suhu kamu?


Karena jaraknya saya yang dekat dengan matahari serta
saya juga tidak memiliki atmosfer, suhu permukaan saya
pada siang hari kurang lebih 340 °C, sedangkan pada
malam hari turun hingga minus 200 °C.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

128

Venus : hai....
Perkenalkan namaku venus. Saya adalah planet kedua dari
matahari.

Planet : berapa jarakmu?

Venus : Jarakku dari matahari kurang lebih 108 juta km.

Matahari : lalu berapa besar kamu?

Venus : diameter saya kurang lebih 12.104 km.

Planet : berapa suhu kamu?

Venus : suhu permukaannya kurang lebih 500 °C.

Matahari : ohh...

Bumi : perkenalkan nama saya bumi. Saya adalah planet ketiga


pada tata surya.

Matahari : memang jarakmu dari ku berapa?

Bumi : jarak ku dari matahari kurang lebih 150 juta km. Dan Suhu
permukaan bumi berkisar 22°C.

Planet : lalu seberapa besar kamu?

Bumi : Diameter saya kurang lebih 12.756 km.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

129

Mars : saya adalah Planet keempat ini berukuran kecil,


diameternya hanya berukuran kurang lebih 6.800 km.
Nama saya mars.

Matahari : berapa suhu kamu?

Mars : Pada siang hari suhu permukaan Mars sekitar 20 °C


sedangkan pada malam hari suhu sekitar minus 70 °C.
Jupiter : perkenalkan nama saya jupiter.
Planet : kamu tampak sangat besar?
Jupiter : ya, saya merupakan planet terbesar dalam tata surya.
Diameter saya 11 kali diameter kamu bumi atau sekitar
141.700 km.
Bumi : waw, lalu berapa sushu kamu?
Jupiter : Suhu saya adalah 150 °C. Dan jarak saya dari matahari
adalah 778 juta Km.
Saturnus : nama saya Saturnus. Saya merupakan planet terbesar
kedua setelah Jupiter dengan diameter 10 kali diameter
bumi.
Matahari : sepertinya kamu lain dari pada yang lain. Apa
keistimewaan kamu?
Saturnus : Keistimewaan saya yaitu cincin yang mengelilinginya.
Cincin ini diperkirakan terdiri atas debu halus, kerikil dan
butir-butir es. Cincin saturnus sangat tipis tebalnya sekitar
10 1000 m dan lebarnya sekitar 275.000 km.
Planet : lalu berapa suhu kamu?
Saturnus : Suhu saya sangat dingin mencapai -180 C. Dan Diameter
Saya 120.000 km.
Matahari : lalu berapa jarakmu terhadapku?
Satuirnus : Jarakku dari matahari adalah 1.427.000.000 km
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

130

Uranus : perkenalkan nama saya uranus. Saya merupakan planet ke


tujuh dari tata surya, Jarakku dari matahari adalah
2.869.6000 km. Sedangkan Diameterku kurang lebih
50.800 km.
Matahari : lalu berapa suhu kamu?
Uranus : Suhu permukaanku sekitar 214 C.
Neptunus : kalau aku Neptunus. Jarakku dari matahari adalah
4.497.000.000 km. Dan berdiameterku kurang lebih
48.600 km. Suhu permukaannya lebih dingin daripada
Uranus, yaitu sekitar minus 200° C.
(planet yang sedang memperkenalkan diri sambil berputar mengelilingi
matahari)

commit to user

Anda mungkin juga menyukai