id
SKRIPSI
Disusun oleh
SUNARNO
NIM : X711540
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
nama : Sunarno
NIM : X7111540
jurusan/Program Studi : Ilmu Pendidikan / S-1 PGSD .
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar strutur daun dan
fungsinya pada pelajaran IPA kelas IV SD Negeri Puro 4, Kecamatan
Karangmalang, Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2011/2012.
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
This research was for improving the effectiveness of learning structure and
function of a leaf in Science for Fourth grader in Puro 4 Primary School,
Karangmalang, Sragen, in 2011/2012.
The kind of this research was Classroom Action Research. It had two
cycles. Every cycle had one meeting which consist of four steps; planning,
application, observation, and reflection. The respondent of this research were 39
students of Fourth grader in Puro 4 Primary School. This research had use
observation, document review, and assessment for collecting data. On the other
hand, the technique for analyzing data was interactive analysis model which
consist of reduction and presentation of data, and also inference.
According to classroom actian research that have done using both cycles,
the conclusion was that the use of a concrete visual aid from surrounding could
improve the effectiveness of learning structure and function of a leaf for Fourth
grader in Puro 4 Primary School, Karangmalang, Sragen, in 2010/2011. The
effectiveness of learning process in Science had proved from increasing the result
of learning structure and function of a leaf in every cycle (pre cycle), the students
have got the average 64,78 with the exhaustiveness only 58,97%, but the grades
here above the KKM which was 65. From the condition, the average of the
students’ grades increased up to 65,99 with the exhaustiveness 82,05%, and
absolutely above the KKM which was 65 in the first cycle. In the second cycle,
the average of the students’ grades increased up to 79,59 with the exhaustiveness
84,61%, far above the KKM which was only 65.
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
* Tidak ada kata tua dalam berlomba mencari ilmu karena finisnya di liang
kuburnya sendiri
* Jangan merasa dirinya paling pandai, karena paling pandai bagi manusia
bisa menjadi paling bodoh bagi Tuhan
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melinpahkan berkat, rahmat, dan kurnia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Proposal Penelitian Tindakan Kelas ini. Penulis menyadari
banyak kesulitan yang dihadapi sehingga menimbulkan hambatan dalam
penyelesaian tulisan ini, namun berkat kurnia-Nya proposal ini dapat selesai.
Penulis menyadari bahwa penulisan proposal ini melibatkan banyak pihak,
maka dengan tulus hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan yang besar kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan penelitian ini. Ucapan terima kasih dan penghargaan penulis
sampaikan kepada yang terhormat:
1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. R. Rusdiana Indianto M. Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Bapak Drs. Hadi Mulyono, M. Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta
dan pembimbing II
3. Bapak Drs. Usada, M. Pd. selaku dosen pembimbing I pada penyusunan
Penelitian Tindakan Kelas ini
4. Bapak Drs. Kartono, M. Pd. dan Bapak Drs. Hasan Mahfut, M. Pd. selaku
dosen Elektronik Tugas Akhir yang telah memberi pelajaran, bimbingan, dan
pengarahan dalam penyusunan proposal ini.
5. Bapak Drs. Hasan Mahfut, M. Pd. selaku dosen Elektronik Tugas Akhir yang
telah memberi pelajaran, bimbingan, dan pengarahan dalam penyusunan
proposal ini.
6. Bapak Suhardi, S. Pd selaku Kepala SD Negeri Puro 4, Kecamatan
karangmalang, Kabupaten Sragen yang telah memberi ijin penelitian dan
observer. commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Sunarno
NIM. X7111540
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
PERSETUJUAN .......................................................................................... ii
PENGESAHAN ........................................................................................... iii
ABSTRAK ................................................................................................... iv
MOTTO ........................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................ ix
BAB I : PENDAHULUAN
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................... 51
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Data Awal Nilai ............................................................................ 2
Tabel 2. Jadwal Penelitian .......................................................................... 15
Tabel 3. Jadwal Pelajaran............................................................................ 16
Tabel 4. Hasil Evaluasi Pra Siklus I............................................................ 25
Tabel 5. Prekwensi Nilai Hasil Evaluasi Siklus I ....................................... 33
Tabel 6. Prekwensi Nilai Hasil Evaluasi Siklus II ...................................... 39
Tabel 7. Prekwensi Dan Prosentase antar Siklus ........................................ 41
Tabel 8. Nilai Rata-rata antar Siklus ........................................................... 43
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. Prekwensi Nilai Hasil Evaluasi Prasiklus .................................... 26
Grafik 2. Prekwensi Nilai Hasil Evaluasi Siklus I ....................................... 34
Grafik 3. Prekwensi Nilai Hasil Evaluasi Siklus II...................................... 40
Grafik 4. Perbandingan Nilai Hasil Evaluasi Antar Siklus .......................... 42
Grafik 5. Nilai Rata-rata Kelas Antar Siklus .............................................. 44
Grafik 6. Ketuntasan Prekwensi Nilai Klasikal Antar Siklus ...................... 44
Grafik 7. Ketidaktuntasan Prekwensi Nilai Klasikal Antar Siklus .............. 45
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
LAMPIRAN-LAMPIRAN
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Meningkatkan mutu pendidikan adalah menjadi tanggung jawab
semua pihak yang terlibat dalam pendidikan termasuk guru Sekolah Dasar
(SD), yang merupakan pilar terdepan dalam pendidikan dasar. Guru Sekolah
Dasar (SD) adalah orang pertama yang berperan dalam menciptakan sumber
daya manusia yang berkualitas yang dapat bersaing di jaman pesatnya
perkembangan teknologi dalam instansi formal. Guru Sekoah Dasar (SD)
dalam setiap pembelajaran harus selalu menggunakan pendekatan, strategi,
dan metode pembelajaran yang dapat memudahkan siswa memahami materi
yang diajarkannya, namun masih sering terdengar keluhan dari para guru di
lapangan tentang materi pelajaran yang terlalu banyak dan keluhan
kekurangan waktu untuk mengajarkan semua.
Menurut pengamatan peneliti, keluhan tersebut disebabkan kurang
efektipnya pelaksanaan pembelajaran di kelas, penggunaan alat peraga yang
bervariatif masih sangat rendah dan guru cenderung menggunakan buku
tanpa alat peraga pada setiap pembelajaran yang dilakukanya. Hal ini
mungkin disebabkan kurangnya guru terhadap penguasaan alat peraga.
Kurikulum berbasis KTSP yang mulai diberlakukan di Sekolah
Dasar bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan cerdas
sehingga dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini
hanya dapat tercapai apabila proses pembelajaran yang berlangsung mampu
mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki siswa, dan siswa terlibat
langsung dalam pembelajaran. Disamping itu kurikulum berbasis kompetensi
memberi kemudahan kepada guru dalam menyajikan pengalaman belajar,
sesuai dengan prinsip belajar sepanjang hidup yang mengacu pada empat
pilar pendidikan universal, yaitu belajar untuk mengetahui (learning to
commit
know), belajar dengan melakukan to user to do), belajar untuk hidup dalam
(learning
1
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
6 89-96 0 0%
7 JUMLAH 39 100 %
mengetahui mengapa hasil belajar siswa tidak seperti yang diharapkan, tentu
guru perlu merefleksi diri untuk dapat mengetahui faktor-faktor penyebab
ketidakberhasilan siswa dalam pelajaran IPA tersebut. Sebagai guru yang
baik dan profesional, permasalahan ini tentu perlu ditanggulangi dengan
segera.
Berdasarkan hal tersebut diatas, penggunaan daun tumbuhan sebagai
alat peraga benda konkret dari lingkungan diperlukan untuk dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA tentang struktur
daun tumbuhan dan fungsinya. Penelitian ini dilakukan peneliti dengan
berkolaborasi dengan rekan-rekan guru SD Negeri Puro 4 dan Kepala
Sekolah SD Negeri Puro 4. Dengan berkolaborasi ini, diharapkan
kemampuan profesional guru dalam membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran akan lebih baik lagi dan dapat menggunakan alat peraga yang
lebih sesuai. Disamping itu kolaborasi ini dapat meningkatkan kemampuan
guru dalam merefleksi diri terhadap kinerja yang telah dilakukannya,
sehingga dapat melakukan perubahan dan perbaikan kualitas pembelajaran
dan mengelola proses pembelajaran yang lebih terpusat pada siswa.
Salah satu kebaikan dari alat peraga ini adalah bahwa siswa belajar
dari benda asli yang ada disekitarnya, mengamati, menuliskan apa yang
diamati sesuai dengan petunjuk sehingga anak menjadi aktif, teliti dan kritis.
Identifikai masalah yang ada adalah : Rendahnya perolehan hasil
belajar mata pelajaran IPA tentang hubungan struktur daun tumbuhan dengan
fungsinya di SD Negeri Puro 4 menunjukkan adanya indikasi terhadap:
1. Rendahnya kinerja belajar siswa dan kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran yang berkualitas.
2. Guru dalam menggunakan alat peraga kurang tepat.
3. Penerapan pembelajaran di dalam kelas belum sepenuhnya berpusat pada
siswa sehingga proses pembelajaran masih tergantung pada guru.
4. Belum adanya pemakaian model pembelajaran yang dapat mempermudah
pemahaman siswa terhadap metri dengan melalui kegiatan yang menarik
commit siswa
dan dapat meningkatkan kreatifitas to userdalam proses belajar mengajar.
perpustakaan.uns.ac.id 4
digilib.uns.ac.id
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,
maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Apakah dengan menggunakan alat peraga benda konkrit dari
lingkungan dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri
Puro 4 tentang struktur daun tumbuhan dengan fungsinya?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini ialah untuk meningkatkan hasil belajar IPA
siswa kelas IV SD Negeri Puro 4 tentang hubungan antara struktur daun
tumbuhan dengan fungsinya
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Siswa
Bagi siswa pembelajaran dengan menggunakan alat peraga dari
lingkungan memberikan pengalaman baru dan diharapkan memberikan
kontribusi terhadap peningkatan belajarnya. Siswa memiliki kesadaran
bahwa proses pembelajaran adalah dalam rangka mengembangkan potensi
dirinya, karena itu keberhasilan pembelajaran sangat ditentukan oleh
siswa. Disamping itu, melalui penelitian ini siswa terlatih untuk dapat
memecahkan masalah dengan pendekatan ilmiah dan siswa didorong aktif
secara fisik, mental, dan emosi dalam pembelajaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 5
digilib.uns.ac.id
2. Bagi Guru
Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan profesional, dan penggunaan alat peraga menjadi alternative
pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Memberikan
kesadaran guru untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas
pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan, materi, karakteristik siswa,
dan kondisi pembelajaran. Guru mempunyai kemampuan untuk memilih
dan menggunakan alat peraga yang sesuai dan menerapkannya dalam
pembelajaran IPA, khususnya tentang hubungan antara struktur daun
tumbuhan dengan fungsinya..
Dengan penelitian ini, kemampuan guru mengaktifkan siswa dan
memusatkan pembelajaran pada pengembangan potensi diri siswa juga
meningkat, sehingga pembelajaran lebih menarik, bermakna,
menyenangkan, dan mempunyai daya tarik. Disamping itu penelitian ini
dapat memperkaya pengalaman guru dalam melakukan perbaikan dan
meningkatkan kualitas pembelajaran dengan refleksi diri atas kinerjanya
melalui PTK.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 6
digilib.uns.ac.id
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id
Selain manfaat seperti tersebut diatas, alat peraga benda konkret dari
lingkungan mempunyai manfaat lain :
1. Mudah didapat karena ada di lingkungan anak sendiri.
2. Alat peraga tersebut adalah benda konkret, sehingga anak lebih jelas dalam
memahami konsep benda tersebut.
3. Mendidik siswa untuk senang mengamati hal-hal yang sebelumnya tidak
menarik perhatian, menganalisa dan menyimpulkan.
4. Menjadikan alam sebagai sumber belajar.
5. Menumbuhkan kreatifitas pada anak.
Dewasa ini istilah kreativitas atau daya cipta sering digunakan dalam
kegiatan manusia sehari-hari, sering pula ditekankan pentingnya
pengembangan kreativitas baik pada anak didik, pegawai negeri maupun pada
mereka yang berwiraswasta. Kreativitas biasanya diartikan sebagai
kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru. Ciptaan itu tidak perlu
seluruh produknya harus baru, mungkin saja gabungannya, kombinasinya,
sedangkan unsur-unsurnya sudah ada sebelumnya, kombinasi baru, atau melihat
hubungan-hubungan baru antara unsur, data, atau hal-hal yang sudah ada
sebelumnya.
Kreativitas terletak pada kemampuan untuk melihat asosiasi antara
hal-hal atau obyek-obyek yang sebelumnya tidak ada atau tidak tampak
hubungannya. Seorang anak kecil asyik bermain dengan balok-balok yang
mempunyai bentuk dan warna yang bermacam-macam, setiap kali dapat
menyusun sesuatu yang baru, artinya baru bagi dirinya karena sebelumnya ia
belum pernah membuat hal yang semacam itu. Anak ini adalah anak yang
kreatif, berbeda dengan anak lain yang hanya membangun sesuatu jika ada
contohnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id
3. penemuan kreatif sama dalam semua bidang, baik dalam bidang seni, ilmu,
maupun dalam rekayasa. Selain itu, penemuan kreatif ditandai oleh
beberapa proses intelektual. Keempat, berpikir kraetif baik secara individu
maupun kelompok adalah sama. Individu dan kelompok menurunkan ide-
ide dan produk dalam berbagai hal.
Dari pendapat para ahli tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa alat
peraga benda konkret daari lingkungan adalah benda atau barang yang nyata,
dapat dilihat dan dipegang wujudnya yang diambil dari sekitar siswa yang
dapat memperjelas konsep pembelajaran sehingga siswa lebih mudah
memahami konsep pembelajaran dan hasil pembelajaran menjadi lebih baik.
B. KERANGKA PEMIKIRAN
Kondisi Siklus II
Dengan menggunakan daun sebagai
Akhir
alat peraga benda konkret dari
lingkungan diduga pemahaman
C. HIPOTESIS
tentang konsep struktur daun
dengan fungsinya lebih jelas dan
hasil belajar siswa meningkat.
C. HIPOTESIS
Berdasarkam landasan teori dan kerangka berpikir yang telah
diuraikan di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
Penggunaan alat peraga benda konkret dari lingkungan diduga dapat
meningkatkan hasil belajar IPA tentang hubungan antara struktur daun
tumbuhan dengan fungsi pada siswa kelas IV SD Negeri Puro 4 semester I
tahun pelajaran 2011 / 2012.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Puro 4, Kecamatan
Karangmalang, Kabupatn Sragen. Tempat ini dipilih dengan
pertimbangan bahwa peneliti adalah guru kelas 4 di SD Negeri Puro 4.
2. Waktu Penelitian:
Penelitian dilaksanakan selama tiga bulan dengan jadwal seperti
tabel dibawah ini:
TABEL 2 JADWAL PENELITIAN
Waktu Pelaksanaan
6 Diskusi Penelitian
7 Penyusunan Laporan
Pelaksanaan Pelelitian pada hari Selasa dan Kamis seperti pada jadwal
dibawah ini:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 16
digilib.uns.ac.id
H a r i
No Waktu
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1 07.00-07.35 Up. IPA Mat B. Ind PJK Senam
2 07.35-08.10 Mat IPA Mat B. Ind PJK Mat
3 08.10-08.45 Mat B.Jawa PKn PJK PJK Mat
08.45-08.55 I s t i r a h a t
4 08.55-09.30 B. Ind B.Jawa PKn IPA Agama B.Ind
5 09.30-10.05 B. Ind IPS B.Ingg IPA Agama B.Ind
6 10.05-10.40 B. Ind IPS B.Ingg IPA Agama KKG
10.40-10.50 I s t i r a h a t
7 10.50-11.25 SBK Komp SBK IPS - KKG
8 11.25-12.00 SBK Komp SBK IPS - KKG
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Puro 4
kecamatan Karangmalang kabupaten Sragen pada Tahun Ajaran
2011/2012. Jumlah murid yang dijadikan subjek penelitian sebanyak 39
siswa yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 24 siswa perempuan.
Keberadaan siswa di wilayah pedesaan dengan tingkat ekonomi sedang
dan kemampuan anak sedang. Hal ini dibuktikan dengan belum
ditetapkanya SD Negeri Puro 4 sebagai Sekolah ber-Standart Nasional.
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian adalah mata pelajaran IPA semester I dengan
materi “ Struktur dan Fungsi bagian tumbuhan. “
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id
C. SUMBER DATA
Sumber data berasal dari peneliti, karena peneliti adalah guru kelas
dari subyek penelitian dan hasil dari proses pembelajaran dari kedua siklus.
D. BENTUK PENELITIAN
Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
Research) yang dilaksanakan dengan mengikuti prosedur penelitian
berdasarkan pada prinsip Kemmis S, MC Taggar R (1988) yang mencakup
kegiatan perencanaan (planning), tindakan (action), observasi (observation),
refleksi (reflection) atau evaluasi. Keempat kegiatan ini berlangsung secara
berulang dalam bentuk siklus.
2. Tekhnik Tes
Tes adalah merupakan alat atau prosedur yang digunakan
untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara –
cara dan aturan – aturan yang sudah ditentukan ( Suharsimi Arikunto
2009: 53 ). Dalam penelitian ini peneliti akan mengadakan tes
tertulis kepada siswa kelas IV SD Negeri Puro 4. Tes yang diberikan
berkaitan dengan data commit to user siswa pada pengumpulan daun
yang diperoleh
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id
3. Observasi
Jenis observasi yang digunakan peneliti dalam penelitian ini
adalah observasi partisipatif. Observasi partisipatif adalah peneliti
mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang
diucapkan dan berpartisipasi dalam akktifitas yang diteliti ( Susan
Stainback : 1998 ) dalam www.infoskripsi.com. Yaitu mengamati
partisipasi siswa dan keaktifan siswa dalam proses : mencari
tumbuhan, mengamati, mendiskusikan dan menarik kesimpulan dari hasil
diskusi kelompok.
F. VALIDITAS DATA
Untuk mengukur kevalidan data, peneliti menggunakan validitas isi.
Validitas isi merupakan validitas yang diperhitumgkan melalui pengujian
terhadap isi alat ukur dengan analisis rasional. Pertanyaan yang dicari
jawabannya dalam validasi ini adalah "sejauhmana item-item dalam suatu alat
ukur mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur oleh alat
ukur yang bersangkutan?" atau berhubungan dengan representasi dari
keseluruhan kawasan.
Pengertian "mencakup keseluruhan kawasan isi" tidak saja
menunjukkan bahwa alat ukur tersebut harus komprehensif isinya akan tetapi
harus pula memuat hanya isi yang relevan dan tidak keluar dari batasan tujuan
ukur.
Walaupun isi atau kandungannya komprehensif tetapi bila suatu alat
ukur mengikutsertakan pula item-item yang tidak relevan dan berkaitan
dengan hal-hal di luar tujuan ukurnya, maka validitas alat ukur tersebut tidak
dapat dikatakan memenuhi ciricommit
validitas
to yang
user sesungguhnya.
perpustakaan.uns.ac.id 19
digilib.uns.ac.id
G. INDIKATOR KINERJA
Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan
acuan atau tolak ukur dalam menentukan keberhasilan keefektifan penelitian.
Yang menjadikan indikator kinerja dalam penelitian ini adalah apabila 80 %
dari jumlah siswa dalam mengerjakan soal tes mendapat nilai < 65
H. ANALISIS DATA
Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Diskriptif komperatif yaitu data hasil penelitian dibandingkan dengan
indikator kinerja/keberhasilan. Disamping itu dianalisis pula perubahan hasil
belajar sebelum dan sesudah mengalami tindakan sebanyak dua siklus.
Selanjutnya data hasil tes antar siklus dibandingkan sehingga dapat mencapai
batas ketercapaian atau ketuntasan yang diharapkan
I. PROSEDUR PENILAIAN
Prosedur penilaian dalam penelitian ini mencakup empat tahap
kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi yang
dilaksanakan dalam dua siklus. Adapun bagan prosedur penilaian seperti
pada gambar dibawah ini:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
Nilai
1. Rancangan Siklus I
a. Tahap Perencanaan
c. Tahap Observasi
Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses
pembelajaran (kegiatan guru dan siswa ) serta menggunakan video
shoting. .Observasi dilakukan oleh rekan-rekan guru dan Kepala Sekolah
pada saat pembelajaran berlangsung. Observasi diarahkan pada poin-
poin dalam pedoman yang telah dipersiapkan. Selain itu peneliti juga
mengadakan tes tentang bagian-bagian daun dan fungsinya, strutur tulang
daun, dan bentuk daun.
d. Tahap Refleksi
Peneliti mengadakan refleksi dan evaluasi terhadap data –
data yang diperoleh melalui observasi dan penilaian pada tahap
pelaksanaan tindakan dan melakukan diskusi dengan rekan-rekan guru dan
Kepala sekolah sehingga commit to user
akan ditemukan hambatan atau permasalahan
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id
2. Rancangan Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Adapun langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah :
1. Mengidentifikasi masalah yang ditemukan pada siklus I
2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3. Membuat lembar observasi untuk mengetahui kegiatan guru dan
siswa dalam proses pembelajaran. Membuat dan mengembangkan
format evaluasi, untuk mengetahui kemampuan siswa.
4. Menyiapkan sarana dan prasarana pendukung untuk proses
pembelajaran.
c. Tahap Observasi
Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses
pembelajaran (kegiatan guru dan siswa ). Observasi dilakukan oleh rekan-
rekan sekerja dan Kepala sekolah serta melalui reman video pada saat
pembelajaran berlangsung. Observasi diarahkan pada poin-poin dalam
commit to user
pedoman yang telah dipersiapkan. Selain itu peneliti juga mengadakan
perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id
tes tentang bentuk tulang daun, bagian-bagian daun dan fungsinya serta
fungsi daun.
d. Tahap Refleksi
Peneliti mengadakan refleksi dan evaluasi terhadap data –
data yang diperoleh melalui observasi dan penilaian pada tahap
pelaksanaan tindakan. Hasil penilaian siklus II dapat diketahui bahwa
anak yang mendapat nilai criteria tuntas ada 33 anak ( 84,61 % ), yang
belum tuntas ada 6 anak (15,39 % ) dengan nilaiu rata-rata klasikal 79,59.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Dari tabel distributif frekuentatif nilai struktur dan fungsi daun pada tabel 4 di
atas dapat disajikan dalam bentuk grafik dibawah ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 26
digilib.uns.ac.id
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
Prekwensi
49- 57- 65- 73- 81- 89-
56 64 72 80 88 96
Interval Nilai
Dari grafik 1 dapat dimengerti bahwa dari 39 anak, yang mendapat nilai 49-56 ada
23.077 %, yang mendapat nilai 57-64 ada 20.153 %, yang mendapat nilai 65-72
ada 33.333 %, yang mendapat nilai 73-80 ada 20.513 %, yang mendapat nilai 81-
88 ada 2.564%, Nilai 49-64 adalah nilai perolehan dibawah KKM. Jadi dari 39
anak kelas IV yang mendapat nilai dibawah KKM ada 43,89 %, sedangkan nilai
65-84 adalah nilai yang merupakan nilai Ketuntasan Minimal berjumlah 56,11 %.
Sedangkan nilai rata-rata adalah 64,72 adalah nilai dibawah KKM.
memperoleh nilai dibawah KKM ada 43,89 % . Dari data tersebut dapat
diketahui bahwa hasil pembelajaran masih sangat rendah.
commit to user
2.1.b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
perpustakaan.uns.ac.id 28
digilib.uns.ac.id
sebagai gurunya. Pada langkah pertama murid disiapkan oleh ketua kelas,
berdoa, mengucapkan Pancasila diakhiri dengan menyanyikan salah satu
lagu wajib Satu Nusa Satu bangsa. Selanjutnya guru mengabsen murid
dengan menanyakan apa ada anak yang absen pada hari ini, dan dijawab
oleh murid nihil. Langkah berikutnya guru mengajak murid bernyanyi
lagu “ Lihat Kebunku “ bersama-sama. Selesai menyanyi bersama, guru
menjelaskan bahwa pembelajaran ini akan ke kebun dalam bentuk
kelompok, bukan untuk melihat dan memetik bunga tetapi untuk memetik
daun. Maka anak-anak untuk menuju ke kelompoknya masing-masing
seperti yang dibentuk pada pagi hari. Langkah selanjutnya ialah
menjelaskan tugas untuk anak, yaitu anak dalam bentuk kelompok keluar
kelas menuju kekebun sekolah untuk memetik dan mengumpulkan daun
sebanyak-banyaknya dalam waktu paling lama sepuluh menit, setelah
selesai masuk ke ruang kelas.
Selesai penjelasan peneliti beserta anak-anak pergi ke kebun
sekolah untuk memetik berbagai daun. Pada saat anak-anak memetik daun
dikebun sekolah, peneliti tidak mengamati sepenuhnya keaktifan siswa
tetapi membimbing siswa dalam mencari daun. Dalam memetik daun,
karena tidak ada satu siswapun yang memetik daun pisang beserta
pelepahnya, peneliti memetik satu helai daun pisang beserta pelepahnya
tanpa memberi tahu murid maksud guru memetik daun pisang.
Pengamatan dimintakan tolong kepada Kepala Sekolah dan dua rekan
guru. Hal ini dilakukan oleh peneliti dengan maksud supaya anak tidak
pergi terlalu jauh dari kelas atau meninggalkan kebun sekolah untuk
mencari daun di kebun tetangga yang letaknya jauh dari sekolah agar tidak
ada waktu yang terbuang.
Selesai memetik daun guru beserta murid-murid masuk ke kelas
duduk dalam kelompok masing-masing. Guru membagikan lembar kerja,
menugasi murid untuk mendiskusikan lembar kerja nomor satu tentang
bagian bagian daun, sekretaris menulis kesimpulan kelompok. selesai
nomor satu, lembar kerja commit to user
untuk dimasukkan dalam laci meja, selanjutnya
perpustakaan.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id
2 57-64 0 60 0 0
5 81-88 1 84 84 2,564
6 89-96 92 0 0
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 34
digilib.uns.ac.id
30 74,36%
29
28
27
26
25
24
23
22
21
20
19
18
17
16
15
14
13
12
11
10
9
8 17,95%
7
6
5
4
3 5,13%
2 2,56%
1 0% 0%
Prekwensi
49-56 57-64 65-72 73-80 81-88 89-96
Interval Nilai commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 35
digilib.uns.ac.id
kemudian kepada siswa apa nama bagian daun ini dan apa fungsinya?
Guru kemudian menunjuk tulang daun dan bertanya apa bagian daun ini
dan apa fungsinya ? Guru kemudian menunjuk helai daun dan bertanya
kepada siswa apa bagian daun ini ? Pada helai daun terdapat apa saja ?
Guru kemudian menayangkan gambar kloropil, menjelaskan fungsi dan
proses kerjanya. Selanjutnya menayangkan gambar stomata, menjelaskan
fungsi dan proses kerjanya, kemudian menayangkan gambar potosintesa
pada tumbuhan, menjelaskan bahan, proses dan hasil fotosintesa, juga
proses respirasi. Proses pembelajaran diakhiri dengan pertanyaan siapa
yang belum jelas, dipersilakan bertanya. Langkah selanjutnya adalah
evaluasi.
1 2 52 104 5.13 TT
49-56
2 57-64 4 60 240 10.26 TT
3 65-72 6 68 408 15.39 T
13 30,77 %
12
11
10
9 20,51 %
8 17,95 %
7 15,39 %
6
5 10,26 %
4
3 5,13 %
2
1
Prekwensi
49-56 57-64 65-72 73-80 81-88 89-96
Interval Nilai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 41
digilib.uns.ac.id
Prosentase Ketidak-
Prekwensi Prosentase Kuntasan
tuntasan
No Nilai
Pra Siklus Siklus Pra Siklus Siklus Pra Siklus Siklus
Siklus I II Siklus I II Siklus I II
6 89-96 0 0 7 0 0 17,95
JUMLAH 39 39 39
RATA-RATA
NILAI
64,78 65,99 79,59
Dari tabel perbandingan antar siklus tersebut dapat disajikan dalam bentuk grafik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 42
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 43
digilib.uns.ac.id
Dari tabel dan grafik tersebut dapat dilihat bahwa ada peningkatan hasil
pembelajaran dari pra siklus, siklus I, dan siklus II. Anak yang mendapat nilai
rentang 49-56 ada 9 anak ( 23,07 % ) pada pra siklus, menjadi 7 anak ( 17,95 % )
pada siklus I, kemudian menjadi 0 ( tidak ada / 0 % ) pada siklus II. Anak yang
mendapat nilai rentang 57-64 ada 8 anak ( 20,51 % ) pada pra siklus menjadi tidak
ada ( 0 % ) pada siklus I, dan menjadi 4 anak ( 10,26 % ) pada siklus II. Pada
siklus I tidak ada yang mendapat nilai rentang 57-64 sedangkan pada siklus II ada
4 anak ini bukan ada penurunan nilai tetapi anak yang mendapat nilai rentang 49-
56 pada siklus I, pada siklus II mendapat nilai rengtang 57-64. Anak yang
mendapat nilai rentang 65-72 ada 13 anak ( 33,33 % ) pada pra siklus menjadi 29
anak ( 74,63 % ) pada siklus I, dan menjadi 6 anak ( 15,39 % ) pada siklus II.
Anak yang mendapat nilai rentang 73-80 ada 8 anak ( 20,51 % ) pada pra siklus,
menjadi 2 anak ( 5,13 % ) pada siklus I, dan menjadi 12 anak ( 30,77 % ) pada
siklus II. Anak yang mendapat nilai rentang nilai 81-88 ada 1 anak ( 2,56 % )
pada pra siklus, pada siklus I tetap 1 anak ( 2,56 % ), menjadi 8 anak ( 20,51 % )
pada siklus II. Tidak ada anak yang mendapat nilai rentang 89-96 pada pra siklus
dan siklus I, namun pada siklus II ada 8 anak ( 20,51 % ). Dari tabel dan grafik
pembahasan antar siklus terjadi peningkatan nilai rata-rata kelas sebagai tabel
berikut:
TABEL 9. NILAI RATA-RATA ANTAR SIKLUS
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 44
digilib.uns.ac.id
100
90
80
70
60
50
40
30
20 64,78 65,99 79,59
10
0
PRA
SIKLUS I SIKLUS II
SIKLUS
Dari tabel dan grafik pembahasan antar siklus terjadi peningkatan nilai ketuntasan
seperti tabel berikut berikut:
100
90
80
70
60
50
40
30 82,05 %
58,97 % 84,61 %
20
10
0
PRA
SIKLUS I SIKLUS II
SIKLUS
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 45
digilib.uns.ac.id
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10 43,59 %
17.95 % 15,39 %
0
PRA
SIKLUS I SIKLUS II
SIKLUS
Dari tabel dan grafik yang telah disajikan diatas jelas diketahui bahwa rata-rata
kelas mengalami peningkatan hasil belajar dari prasiklus 64,78 menjadi 79,59
pada siklus II, dan peningkatan nilai ketuntasan dari prasiklus 58,97 menjadi
84,61. Dengan demikian hasil ini menunjukkan terpenuhinya kriteria indikator
ketercapaian yang ditentukan yaitu 80 % dari jumlah siswa dalam mengerjakan
soal tes mendapat nilai < 65. Dari hasil yang telah diuraikan tersebut terbukti
bahwa dengan alat peraga benda konkret dari lingkungan, hasil pembelajaran
struktur daun dan fungsinya di SD Negeri Puro 4, Kecamatan Karangmalang,
Kabupaten Sragen dapat ditingkatkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 46
digilib.uns.ac.id
BAB V
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua
siklus tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan alat peraga
benda konkret dari lingkungan dapat meningkatkan hasil pembelajaran IPA
dengan materi struktur daun dan fungsinya pada siswa kelas IV SD Negeri Puro 4,
Karangmalang, Sragen tahun pelajaran 2011/2012. Hal ini terbukti pada prasiklus
nilai rata – rata kelas 64,78 dengan ketuntasan klasikal hanya 58,97% memiliki
nilai di atas KKM 65. Kondisi tersebut mengalami peningkatan, pada siklus I
nilai rata – rata kelas menjadi 65,99 dengan ketuntasan klasikal 82,05 % yang
memiliki nilai di atas KKM 65. Dan pada siklus II nilai rata – rata kelas
meningkat menjadi 79,59 dengan ketuntasan klasikal 84,61 % memiliki nilai di
atas KKM 65. Dengan demikian, penerapan alat peraga benda konkret dari
lingkungan dapat dilaksanakan untuk meningkatkan hasil pembelajaran struktur
daun dan fungsinya di kelas IV SD Negeri Puro 4, Kecamatan Karangmalang,
Kabupaten Sragen.
B. Implikasi
1. Implikasi Teoritis
Penelitian ini berimplikasi pada terbukanya wawasan ilmu pengetahuan
tentang manfaat lingkungan sebagai sumber pembelajaran. Berdasarkan
temuan membuktikan keberhasilan alat peraga benda konkret dari lingkungan
commit to user
dalam meningkatkan hasil pembelajaran siswa baik dari segi proses maupun
perpustakaan.uns.ac.id 47
digilib.uns.ac.id
C. Saran
Berkaitan dengan simpulan dan implikasi di atas, maka peneliti dapat
mengajukan saran sebagai berikut.
1. Bagi Sekolah
Kepala Sekolah hendaklah lebih mendukung bahkan mengoptimalkan
kegiatan pembelajaran dengan lingkungan sebagai sumber pembelajaran dengan
menggunakan benda-benda di lingkungan sekolah atau tempat tinggal anak
sebagai alat peraga yang dapat menunjang proses pembelajaran agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai sesui dengan harapan.
2. Bagi Guru
a. Guru sebaiknya menggunakan benda konkret dari lingkungan sebagai alat
commit to user
peraga pembelajaran IPA
perpustakaan.uns.ac.id 48
digilib.uns.ac.id
3. Bagi Siswa
Siswa harus lebih kreatif untuk mengembangkan diri dengan
menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar dan sumber penelitian.
commit to user