id
SKRIPSI
Oleh:
FUGUH YUNIARSO
NIM : X4609015
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Oleh :
FUGUH YUNIARSO
NIM : X4609015
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Jurusan Pendidikan, Olahraga dan Kesehatan
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN
Pembimbing I Pembimbing II
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
Hari : Jum’at
Tanggal : 4 Mei 2012
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSEMBAHAN
- Kekasihku tercinta
- Bapak / ibu dosen yang senantiasa membimbing dan memberikan ilmu untuku
- JPOK dan FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta sebagai awal menatap
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa
memberikanrahmat dan ridho-Nya sehingga dapat menyelasaikan skripsi ini
dengan lancar tanpa halangan yang berarti. Dengan menyadari dengan sepenuh
hati bahwa tersusunnya skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha
semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu mengucapkan
terima kasih yang sedalam - dalamnya kepada yang terhormat:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta, yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk menyelesaikan
skripsi.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan yang telah memberikan
dorongan dan semangat untuk menyelesaikan skripsi.
3. Drs. Agus Margono, M. Kes, selaku Dosen Pembibing I yang telah sabar dalam
memberikan bimbingan, petunjuk dan pengarahan sehingga dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
4. Tri Winarti Rahayu, S.Pd, M.Or, selaku Dosen Pembimbing II yang telah sabar
dalam memberikan bimbingan, petunjuk dan pengarahan sehingga dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
5. Kepala UPT Disdik Kecamatan Sukodono yang telah memberikan motivasi
dalam terselesaikannya penelitian ini.
6. Guru-guru Penjas SD Se - Kecamatan Sukodono yang telah membantu dengan
sepenuh hati selama pelaksanaan penelitian.
7. Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan dorongan sehingga
terselesaikannya penulisan skripsi.
8. Teman – teman satu angkatan JPOK Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Atas segala bantuan dan pengorbanan yang telah diberikan, Saya
mendoakan semoga amal dan bantuan saudara mendapat berkah yang melimpah
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dari Allah SWT. Akhirnya mengucapkan terima kasih dan berharap skripsi ini
bermanfaat bagi para pembaca semua.
Penulis
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ............................................................................................................... i
PENGAJUAN .................................................................................................... ii
PERSETUJUAN ................................................................................................ iii
PENGESAHAN ................................................................................................ iv
ABSTRAK ......................................................................................................... v
MOTTO ............................................................................................................ vii
PERSEMBAHAN ............................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 5
BAB II. LANDASAN TEORI .......................................................................... 7
A. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 7
1. Belajar Mengajar ......................................................................... 7
2. Pendidikan jasmani ...................................................................... 10
3. Pembelajaran Penjasorkes .......................................................... 13
4. Faktor – faktor yang mempengaruhi pembelajaran ..................... 14
a. Faktor Internal........................................................................... 15
b. Faktor Eksternal........................................................................ 20
5. Pemahaman Arti, Fungsi, Tujuan Pendidikan Jasmani ................ 22
6. Sarana dan Prasarana .................................................................... 33
7. Karakteristik SD Se commit
– Kecamatan to userSukodono .............................. 34
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Rancangan Penelitian ..................................................................... 40
Gambar 2. Diagram nilai pemahaman pemahaman pembelajaran penjas guru
SD Se-Kecamatan Sukodono ......................................................... 43
Gambar 3. Diagram nilai aspek arti pemahaman pembelajaran Penjas ........... 45
Gambar 4. Diagram nilai aspek fungsi pemahaman pembelajaran Penjas ...... 47
Gambar 5. Diagram nilai aspek tujuan pemahaman pembelajaran Penjas ...... 49
Gambar 6. Diagram nilai aspek pelaksanaan pembelajaran Penjas ................. 51
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Deskripsi Data Pemahaman Pembelajaran Penjas............................ 42
Tabel 3. Deskripsi Aspek Penilaian Arti Pemahaman Pembelajaran Penjas . 44
Tabel 4. Deskripsi Aspek Penilaian Fungsi Pemahaman Pembelajaran
Penjas ................................................................................................ 46
Tabel 5. Deskripsi Aspek Penilaian Tujuan Pemahaman Pembelajaran
Penjas ............................................................................................... 48
Tabel 6. Deskripsi Aspek Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Penjas ........ 50
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
1
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjuan Pustaka
1. Belajar Mengajar
Sebelum membicarakan beberapa hal mengenai pendidikan jasmani dan
olahraga di sekolah, terlebih dahulu perlu kita pahami apa yang dimaksud dengan
pendidikan jasmani dan olahraga. Apabila dipilih secara acak sekelompok orang
dan tiap orang itu ditanyai "Apakah pendidikan jasmani itu?", jawaban yang
muncul pasti akan beragam. Ada sebagian yang menjawab bahwa pendidikan
jasmani itu adalah latihan; sebagian menjawab bahwa pendidikan jasmani adalah
pengajaran tentang olahraga; ada lagi yang menjawab bahwa pendidikan jasmani
itu terdiri dari permainan dan aktivitas jasmani lainnya. Ada pula yang
menghubungkannya dengan senam, kesegaran jasmani dan kompetisi olahraga.
Bila berikutnya ditanyakan "Apa yang dimaksud dengan Olahraga?" tentunya
jawaban yang muncul juga akan bermacam-macam.
Apabila pertanyaan yang sama diajukan kepada para guru mungkin akan
diperoleh jawaban yang berbeda juga. Guru SD mungkin akan mengkaitkan
pendidikan jasmani dengan senam dan permainan. Pelatih mungkin
memandangnya sebagai satu persiapan untuk pertandingan. Mungkin juga guru
SMA menganggap pendidikan jasmani adalah olahraga untuk mengisi waktu
luang.
Untuk menjelaskan dan memberikan jawaban yang benar terhadap
beberapa pertanyaan diatas, berikut ini akan kita pelajari beberapa bahasan
mengenai pengertian, pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga menurut
pendapat dari para pakar di bidang pendidikan jasmani dan olahraga.
a. Belajar
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini
commitpencapaian
berarti bahwa berhasil atau gagalnya to user tujuan pendidikan itu amat
7
perpustakaan.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id
tergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika berada disekolah
maupun dilingkungan rumah atau keluarga sendiri. Namun tidak semua yang
berada ditengah - tengah lingkungan menjamin adanya proses belajar, orang harus
aktif, melibatkan diri dengan segala pemikiran, kemauan dan perasaan melalui
aktifitas. Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang meliputi perubahan dalam
persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dalam bentuk perilaku yang dapat
diamati. Belajar sebagai proses perubahan pengertahuan yang tersimpan dalam
memori dan proses belajar dipandang sebagai proses pengelolaan informasi.
Belajar merupakan suatu kekuatan atau sumber daya yang tumbuh dari
dalam diri seseorang atau individu. Menurut Munir (2008: 146) bahwa ” belajar
adalah proses perubahan perilaku akibat interaksi individu dengan
lingkungannya”. Perubahan perilaku adalah hasil belajar dengan kata lain
seseorang dikatakan belajar jika dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat
dilakukan sebelumnya. Perilaku meliputi aspek pengetahuan, sikap dan
keterampilan setiap siswa. Sedangkan menurut W.S Winkel (1986: 53)
berpendapat bahwa ” Belajar pada manusia boleh dirumuskan sebagai suatu
aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan
yang menghasilkan perubahan - perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,
keterampilan, dan nilai - nilai sikap”. Perubahan dan kemampuan untuk berubah
merupakan batasan dan makna yang terkandung dalam belajar. Banyak sekali
bentuk perubahan yang terdapat dalam diri manusia atau siswa yang tergantung
pada belajar.
Berdasarkan pendapat diatas bahwa belajar merupakan suatu proses yang
berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan yang akan menimbulkan
perubahan langsung maupun tidak langsung baik pengetahuan, keterampilan, dan
nilai - nilai sikap dalam lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat.
b. Mengajar
Kegiatan mengajar sebenarnya bukan sekedar menyangkut persoalan
penyampaian pesan - pesan dari seorang guru kepada para peserta didik.
Mengajar hampir tak pernah luputcommit to user
dari pembahasan mengenai pendidikan karena
perpustakaan.uns.ac.id 9
digilib.uns.ac.id
2. Pendidikan Jasmani
”Pendidikan jasmani adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar dan
sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh
pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan
keterampilan, kecerdasan, dan pengembangan watak serta kepribadian
yang harmonis dalam rangka membentuk manusia indonesia seutuhnya
yang berkualitas berdasarkan pancasila”.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 13
digilib.uns.ac.id
3. Pembelajaran Penjasorkes
Kegiatan belajar mengajar dalam pelajaran pendidikan Jasmani amat
berbeda pelaksanaannya dari mata pelajaran lain. Pendidikan Jasmani merupakan
pendidikan melalui aktivitas jasmani. Dengan berpartisipasi dalam aktivitas fisik,
siswa dapat menguasai keterampilan dan pengetahuan, mengembangkan apresiasi,
commit to user
mengembangkan keterampilan gerak serta nilai - nilai yang positif dan
perpustakaan.uns.ac.id 14
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 16
digilib.uns.ac.id
2. Faktor Psikologis
Faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat
mempengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis yang utama
mempengaruhi proses belajar adalah kecerdasan / Intelegensi, motivasi,
minat, sikap dan bakat.
a. Kecerdasan / Intelegensia
Kecerdasan sebenarnya bukan sekedar persoalan kualitas otak
saja akan tetapi kecerdasan menyangkut kualitas organ - organ tubuh
lainnya. Akan tetapi peran otak dalam hubungannya dengan kecerdasan
lebih menonjol dari pada peran organ tubuh lainnya, karena fungsi otak
itu sebagai organ pengendali tertinggi dari hampir seluruh aktivitas
manusia. Menurut pendapat Heru suranto (2005: 26) ”Kecerdasan atau
intelegensi adalah bersifat konstan atau relatif tetap, walau tidak
seluruhnya demikian artinya bahwa sebagian dari kecerdasan ini
ditentukan oleh pembawaan atau telah dimiliki sejak lahir yang tidak
terlalu banyak tergantung pada faktor lingkungan”. Perkembangan atau
kemajuan kecerdasan adalah berasal dari dalam hingga mancapai
kematangannya, dan setelah itu akan dapat dicapai melalui pengajaran
dan pendidikan yang teratur, hingga mencapai kecerdasan sesuai dengan
yang dimiliki.
Kecerdasan merupakan salah satu faktor psikologis yang paling
penting dalam proses belajar siswa, karena itu menentukan kualitas
belajar siswa. Menurut pendapat Mahmud (2010: 95)” Kecerdasan dapat
diartikan sebagai kemampuan psikofisik untuk mereaksi rangsangan atau
menyesuiakan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat”. Semakin
tinggi iteligensi seorang individu, semakin besar peluang individu
tersebut meraih sukses dalam belajar. Sebaliknya, semakin rendah tingkat
intelegensi individu, semakin sulit individu itu mencapai kesuksesan
belajar. Oleh karena itu, perlu bimbingan belajar dari orang lain, seperti
guru, orang tua, dan lain sebagainya. Sebagai faktor psikologis yang
penting dalam mencapai commit to user belajar, maka pengetahuan dan
kesuksesan
perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id
tetap terhadap obyek, orang, peristiwa dan sebaginya, baik secara positif
maupun negatif”. Sikap siswa yang positif, terutama pada saat guru
mengajar dan mata pelajaran yang diajarkan, merupakan tanda awal yang
baik bagi proses pembelajaran. Sebaliknya sikap yang negatif akan
menghambat proses pembelajaran yang akan menyebabkan bomerang
untuk belajar. Menurut pendapat Mahmud (2010: 96) ” Sikap adalah
bentukan sosial dan personal”. Artinya sikap seseorang muncul akibat
pengaruh lingkungan akan tetapi sikap juga berasal dari dalam individu
yang berupa rasa senang dan benci terhadap sesuatu. Perasaan senang
atau tidak senang pada performa guru saat mengajar pelajaran yang
diajarkan atau lingkungan dimana dilaksanakan proses pembelajaran.
Dalam mengantisipasi munculnya proses yang negatif dalam belajar,
seorang guru sebaiknya berusaha untuk menjadi guru yang profesianal
dan bertanggung jawab terhadap profesi yang dipilihnya. Dengan
profesionalisme seorang guru akan berusaha memberikan yang terbaik
bagi siswanya serta berusaha mengembangkan kepribadian sebagai guru
yang impatik, sabar, dan tulus kepada muridnya, berusahan untuk
menyajikan pelajaran yang diampunya dengan baik dan menarik
sehingga membuat siswa dapat mengikuti pelajaran dengan senang dan
tidak menjenuhkan serta meyakinkan siswa bahwa bidang studi yang
dipelajari bermanfaat bagi diri siswa. Jadi menurut pendapat diatas sikap
adalah suatu tindakan untuk mengambil suatu keputusan secara tegas
terhadap suatu obyek yang bersifat sosial maupun individual dalam suatu
lingkungan.
e. Bakat
Faktor psikologis lain yang mempengaruhi proses belajar adalah
bakat. Menurut pendapat Muhibbin Syah (1995: 135) ” Bakat kemudian
diartikan sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu
tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan”. Dengan
demikian bakat adalah kemampuan seseorang menjadi salah satu
commit
komponen yang diperlukan to user
dalam proses belajar seseorang. Apabila
perpustakaan.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id
b. Faktor Eksternal
Selain karakteristik siswa, faktor - faktor eksternal juga dapat
mempengaruhi proses belajar siswa. Faktor eksternal yang mempengaruhi
balajar digolongkan menjadi dua yaitu faktor lingkungan sosial dan lingkungan
nonsosial.
1. Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman-
teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa. Hubungan
harmonis antara ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar
lebih baik disekolah. Bagaimana sikap dan kepribadian guru, tinggi
rendahnya pengetahuan yang dimiliki guru dan bagaimanan cara guru itu
mengajarkan pengetahuan itu kepada anak didiknya. Turut juga akan
menentukan bagaimanan hasil belajar yang dapat dicapai anak. Perilaku
commit toteladan
yang simpatik dan dapat menjadi user seorang guru atau administrasi
perpustakaan.uns.ac.id 21
digilib.uns.ac.id
commit2000
pada segala sekolah" (Adang Suherman, to user
: 17).
perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id
untuk pendidikan.
Dari pendapat-pendapat yang diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa
pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan
yang tujuannya harus serasi dan selaras dengan tujaun pendidikan pada umumnya.
Pendidikan jasmani merupakan pendidikan melalui aktivitas jasmani dan bukan
pendidikan dari jasmani dan aktivitas jasmani adalah media untuk mencapai
tujuan-tujuan yang dikehendakinya. Meskipun sarana pendidikan tersebut fisikal,
namun manfaat bagi anak didik juga mencakup bidang-bidang nonfisik seperti
intelektual, sosial, estetik, dalam kawasan-kawasan kognitif maupun afektif.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 25
digilib.uns.ac.id
Untuk mengetahui apakah siswa telah siap, secara ideal maka guru harus
melakukan pengukuran terhadap jumlah denyut nadi/menit. Biasanya pemanasan
dilakukan agar seseorang berada pada denyut nadi yang berkisar antara 100 s.d
120 denyut/menit. Beberapa fenomena sebagai indikator bahwa denyut nadi
pemanasan telah dicapai oleh siswa adalah dengan keluarnya keringat tubuh
sebagai akibat dari naiknya suhu dan metabolisme tubuh. Sehubungan dengan
keterbatasan waktu yang tersedia dalam proses pembelajaran pemanasan
dilakukan dalam waktu kurang lebih 10 menit. Dalam waktu yang relatif singkat,
guru tidak hanya sekedar melakukan bentuk-bentuk gerak saja, melainkan gerak-
gerak tersebut harus dilakukan dengan benar dan sungguh-sungguh. Gerak yang
dilakukan oleh siswa dengan benar hendaknya mendapatkan perhatian dari guru.
Apabila gerak yang dilakukan oleh siswa tidak benar, bukan saja tidak dapat
menjamin untuk menjadi pemicu bagi kesiapan siswa, melainkan juga menjadi
penyebab kemungkinan munculnya cedera.
Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan pemanasan adalah untuk sebagai
berikut: a) mempersiapkan jasmani dan rohani siswa ke dalam suasana belajar,
b) memenuhi kebutuhan dan keinginan bergerak bagi siswa setelah lama duduk
di dalam kelas atau kegiatan lainnya yang cukup menjemukan, c) mempersiapkan
anatomi fisiologi siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran inti, d) dengan
demikian diharapkan siswa dapat dihindarkan dari cedera yang disebabkan oleh
beban pembelajaran dengan intensitas latihan yang cukup tinggi, dan e)
menghilangkan kekakuan otot dan sendi setelah lama tidak melakukan aktivitas
fisik.
b. Latihan inti/pokok
Latihan pokok dapat dikatagorikan menjadi dua bagian utama, yakni sebagai
berikut:
1) Latihan pokok A
Latihan pokok A merupakan bentuk pembelajaran yang berhubungan
dengan pembelajaran gerak baru atau mengulang bentuk gerakan dari pertemuan
sebelumnya. Biasanya proses pembelajaran dapat terjadi antara rentang waktu 20
commitdimaksudkan
s.d 30 menit. Bila proses pembelajaran to user untuk mempelajari gerakan
perpustakaan.uns.ac.id 29
digilib.uns.ac.id
baru, perhatian terhadap prinsip dan tahapan belajar gerak perlu diberikan secara
proporsional. Menciptakan suasana dan lingkungan belajar yang mendukung
proses pembelajaran perlu dilakukan dengan tindakan metodik-didaktik yang
tepat. Perhatian guru terhadap proses penerimaan dan pengolahan informasi perlu
diberikan secara optimal.
Dengan demikian, tahap pembentukan formasi rencana dapat dilakukan
dengan efisien dan efektif. Bila proses pembelajaran dilakukan untuk
meningkatkan tingkat koordinasi gerak atau mengulang gerakan, maka perhatian
terhadap frekuensi pengulangan dan umpan balik yang bermakna perlu diberikan
secara dominan. Makin banyak yang diberikan kepada siswa untuk melakukan
pengulangan dan umpan balik yang bermakna akan makin terbuka pula
kesempatan untuk segera memiliki keterampilan gerak yang dipelajari.
Sehubungan dengan hal tersebut, beberapa hal perlu diperhatikan sebagai
berikut: a) tidak terlalu banyak menggunakan waktu untuk menjelaskan konsep,
bentuk dan jenis gerak yang harus dilakukan oleh siswa, b) memberikan contoh
gerakan secara efektif dan efisien, c) diberikan masukan umpan yang tepat pada
komponen kesalahan gerak yang dilakukan oleh siswa, dan d) memberikan
penghargaan pada gerakan yang dilakukan oleh siswa.
Dalam pelajaran inti dalam pendidikan jasmani sangat perlu untuk
diketahui Frekuensi, Intensitas, Tempo dan Tipe. Frekuensi menunjuk pada
jumlah rangsangan. Sedangkan frekuensi ransangan meliputi: jumlah aktivitas
jasmani per minggu. Jumlah akivitas bermanfaat bagi komponen kebugaran
apabila dilakuakan 3-5 kali perminggu, jumlah set, jumlah ulangan. Intensitas
adalah kehebatan rangsangan, pengaturan intensitas ditentukan dengan cara:
persen kemampuan maksimal, meter per detik, irama rangsangan (lambat, cepat
dan eksplosif). Tempo adalah lamanya aktivitas jasmani. Contohnya lama latihan
fleksibilitas 10 sampai 20 detik setiap penguluran. Minimum lamanya aktivitas
aerobik 20 detik sampai 30 detik maksimum. Tipe adalah jenis aktivitas jasmani
yang khusus sesuai dengan setiap komponen kebugaran jasmani yang terkait
dengan kesehatan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id
2) Latihan pokok B
Latihan pokok B pada dasarnya merupakan penerapan dan lanjutan dari
latihan pokok A dengan tempo dan intensitas yang makin tinggi. Dengan
demikian, pada latihan pokok B terjadi:
Peningkatan intensitas kerja fisik yang disesuaikan dengan karakteristik
pertumbuhan dan perkembangan siswa dan dilakukan sesuai metodologi yang
direkomendasikan. Umpan balik yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas
koordinasi gerak. Dengan umpan balik diharapkan prinsip "trial and error" dapat
dikurangi dan menyebabkan proses pembelajaran dapat dilangsungkan dengan
efisien dan efektif.
Memadukan berbagai komponen gerak yang telah dipelajari secara bagian
perbagian, sehingga terbentuk rangkaian keterampilan gerak yang utuh.
Pelaksanaan pembelajaran pada latihan pokok B inilah merupakan puncak proses
pembelajaran pendidikan jasmani. Aktivitas fisik terjadi dalam intensitas yang
tinggi dan dalam waktu yang relatif lama. Biasanya terjadi dalam rentang waktu
antara 20 s.d 30 menit.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id
c. Penutup
Latihan penutup biasanya dikenal dengan latihan pendinginan (Cooling
down). Latihan pendinginan dilakukan dengan tujuan untuk mengembalikan fisik
dan mental siswa pada keadaan semula. Dengan demikian siswa siap untuk
memasuki dan menerima pelajaran lainnya.
Latihan penutup biasanya dilakukan dengan melakukan bentuk-bentuk
gerakan ringan dan lembut yang kemudian dilanjutkan dengan peregangan-
peregangan. Dalam latihan penutup dapat menarik kesimpulan terhadap proses
pembelajaran yang baru saja dilangsungkan.
B. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan Tinjuan Pustaka yang telah dikemukakan diatas dapat disusun
kerangka pemikiran sebagai berikut:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan yang di perlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara
keseluruhan yang mempunyai tujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran
jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial,
penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan
pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan
commit
terpilih yang direncanakan secara to user dalam rangka mencapai tujuan
sistematik
perpustakaan.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di seluruh Sekolah Dasar Se - Kecamatan
Sukodono Kabupaten Sragen.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan di bulan Januari 2012.
2. Sampel
Teknik pengambilan sampel dengan teknik total sampling. Sampel dalam
penelitian ini adalah seluruh populasi dijadikan sampel dalam penelitian.
37
perpustakaan.uns.ac.id 38
digilib.uns.ac.id
Dimana :
rxy = koetisien korelasi antara x dan y
x = Nilai masing-masing item
y = Nilai total
xy commit
= Jumlah perkalian x dan y to user
perpustakaan.uns.ac.id 39
digilib.uns.ac.id
x2 = Jumlah kuadrat x
xy2 = Jumlah kuadrat y
N = Jumlah subyek
Dari hasil perhitungan rhitung di kunsultasikan dengan rtabel pada taraf
signifikan 5% jika rhitung > rtabel, maka butir soal tersebut valid. Sebaliknya jika
rhitung < rtabel, maka butir soal tersebut tidak valid. Kemudian selanjutnya item
yang dipakai adalah item yang valid, item yang tidak valid di buang.
Berdasarkan tabel uji validitas data dari 35 item soal yang di uji
cobakan diperoleh 30 soal valid yang mempunyai nilai korelasi (r hitung)
berkisar antara 0,553 – 0,882 sehingga mempunyai angka korelasi lebih dari r
tabel (0,514). Terdapat 5 soal yang tidak valid yaitu no soal 2, 10, 12, 28 dan
35 yang mempunyai nilai korelasi antara -0,097 - 0,378 kurang dari r tabel
(0,814). No soal yang valid selanjutnya digunakan dalam pengambilan data
penelitian sedangkan no soal yang tidak valid di buang dan tidak digunakan
dalam pengambilan data penelitian.
2. Dokumentasi
Teknik dokumentasi di gunakan untuk mendapatkan informasi mengenai
daftar nama sekolah dan guru penjas di SD negeri Se - Kecamatan Sukodono
Kabupaten Sragen.
D. Rancangan Penelitian
Rancangan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan
pendekatan survei yang bertujuan untuk mengetahui pemahaman pembelajaran
guru penjas SD. Rancangan penelitian akan dilakukan sebagai berikut:
Penentuan populasi
SD Se – kecamatan
Sukodono
Guru penjasorkes
Permohonan ijin ke
Dinas Pendidikan
a. Datang ke sekolah
b.Persiapan guru.
c. Pembagian angket Pelaksanaan
d. Pengumpulan data penelitian
penelitian
Olah data
Kesimpulan
P= X 100%
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Dalam bab ini akan disajikan mengenai hasil penelitian beserta
interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan hasil analisis yang
dilakukan pada hasil pengambilan data penelitian tentang pemahaman
pembelajaran Penjas pada guru Penjas SD di SD Se Kecamatan Sukodono
Kabupaten Sragen tahun 2012. Hasil yang disajikan dalam penelitian ini adalah
pengujian validitas dan reliabilitas data dan hasil analisis deskripsi data
pemahaman pembelajaran Penjas untuk semua aspek penilaian maupun tiap
aspek penilaian yang dilakukan.
1. Deskripsi Data Penelitian
b. Deskripsi Data Pemahaman Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Tabel 1. Deskripsi Data Pemahaman Pembelajaran Penjas
No Resp. Jumlah Nilai Persentase
1 24 80,00%
2 29 96,67%
3 23 76,67%
4 25 83,33%
5 25 83,33%
6 19 63,33%
7 24 80,00%
8 28 93,33%
9 21 70,00%
10 25 83,33%
11 26 86,67%
12 22 73,33%
13 26 86,67%
14 26 86,67%
15 25 83,33%
16 25 83,33%
17 25 83,33%
18 19 63,33%
19 24 80,00%
20 28 93,33%
21 21 70,00%
22 25 83,33%
commit to user
23 26 86,67%
42
perpustakaan.uns.ac.id 43
digilib.uns.ac.id
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Responden ke
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 45
digilib.uns.ac.id
100%
90%
80%
70%
Nilai Pemahaman (%)
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Responden ke
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 46
digilib.uns.ac.id
90%
80%
70%
Nilai Pemahaman (%)
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Responden ke
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 48
digilib.uns.ac.id
100%
90%
80%
70%
Nilai Pemahaman (%)
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Responden ke
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 50
digilib.uns.ac.id
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Responden ke
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian yang telah
diuraikan dalam bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan :
1. Pemahaman yang di miliki guru penjas SD terhadap pembelajaran penjas di
SD Se Kecamatan Sukodono Kabupaten Sragen tahun 2012 adalah sebesar
81,30% termasuk dalam pemahaman yang baik.
2. Pemahaman aspek arti pembelajaran penjas sebesar 70,53%, aspek fungsi
pembelajaran penjas sebesar 93,48%, aspek tujuan pembelajaran penjas
84,06% dan aspek pelaksanaan pembelajaran penjas 84,24%.
3. Kesimpulan ini mengandung makna bahwa guru penjas SD se Kecamatan
Sukodono memiliki penguasaan pengetahuan yang cukup baik tentang
pemahaman pembelajaran penjas yang meliputi aspek arti, aspek fungsi, aspek
tujuan dan aspek pelaksanaan pembelajaran penjas.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian ini di ketahui bahwa, Kinerja guru Penjas
Sekolah Dasar di Kecamatan Sukodono Kabupaten Sragen tahun 2012
menunjukkan kriteria baik.
Implikasi teoritik dari hasil penelitian bahwa, setiap kompetensi yang ada masing
– masing responden, baik dari Guru penjas yang PNS dan Guru penjas non PNS
menyatakan persepsi yang berbeda. Setiap Guru Penjas memiliki kompetensi
berbeda–beda sesuai dengan bakat dan keahliannya. Hasil penelitian ini dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan kemampuan kinerja
guru penjas SD di Kecamatan Sukodono Kabupaten Sragen.
C. Saran
Sehubungan dengan hasil penelitian dalam rangka meningkatkan
pemahaman pembelajaran penjas commit to user
di SD yang baik, saran-saran yang disampaikan
53
perpustakaan.uns.ac.id 54
digilib.uns.ac.id
sebagai berikut:
1. Para guru penjas hendaknya selalu berusaha mengembangkan diri melalui
studi lanjut (S1, S2, S3), pelatihan, penataran, atau pertemuan khusus, seperti
MGMP (musyawarah guru mata pelajaran) untuk memperluas wawasan yang
pada akhinya akan bermanfaat bagi proses pembelajaran penjas.
2. Keberadaan guru penjas SD dalam proses pembelajaran penjas tidak terlepas
dari komponen yang lain. Oleh sebab itu, dalam rangka menciptakan proses
pembelajaran penjas yang lebih baik, perlu dukungan dari semua pihak yang
terlibat dalam proses pembelajaran di sekolah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Cholik Muthohir & Rusli Lutan. 2001. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.
Bandung: Maulana.
Duwi Priyatno. 2008. 5 Jam Belajar Olah Data Dengan SPSS 17. Yogyakarta:
C.V Andi Offset.
Mulyani Sumantri & Johar Permana. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:
Maulana.
Nana Sudjana. 2005. Dasar- Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algensindo.
55
perpustakaan.uns.ac.id 56
digilib.uns.ac.id
Tri Hananto Budi Santoso, 2007. Pendidikan Jasmani Olahdara dan Kesehatan
Kelas VI SD. Jakarta: Yudhistira Ghalia Indonesia
commit to user