Anda di halaman 1dari 66

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA AKAN MANFAAT LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING


DI SEKOLAH TERHADAP TINGKAT PENCAPAIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 SURAKARTA
TAHUN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh :
JUWITA FEBRIYANTI
K 3108032

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012

commit toi user


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit toii user


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA AKAN MANFAAT LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING


DI SEKOLAH TERHADAP TINGKAT PENCAPAIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 SURAKARTA
TAHUN 2011/2012

Oleh :
JUWITA FEBRIYANTI
K3108032

Skripsi
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling, Jurusan Ilmu
Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012

commit to
iii user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to
iv user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit tov user


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

MOTTO

Persepsi yang positif akan menghasilkan perilaku yang positif,


persepsi negatif akan menhasilkan perilaku yang negatif,
Jika kita mampu mengubah skema pemikiran kita sedemikian rupa,
niscaya persepsi negatif akan beralih menjadi lebih positif

Ketika Allah sedang menguji kita itu pertanda bahwa kita adalah orang
yang kuat dan mampu menjalani juga memetik hikmah dari ujian tersebut

Jadikan hari ini bahagia meski kemarin sempat terluka,


jadikan hari ini tersenyum meski kemarin sempat menangis,
jadikan hari ini kenyataan meski kemarin sempat berharap,
bersabarlah dalam menghadapi segala rintangan, karena semua itu ada
hikmahnya

Harapan Kosong itu lebih menyakitkan daripada kenyataan yang pahit


sekalipun, jangan pernah memberikan harapan jika tak mampu
memenuhinya..walaupun itu hanya secuil harapan.

commit to
vi user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERSEMBAHAN

Teriring syukur pada-Mu, kupersembahkan karya ini


untuk:

 Bapak dan Ibu

Kasih sayang darimu yang sungguh luar biasa


kepadaku, tanpa mengeluh Bapak dan Ibu telah
berkorban demi kebahagianku. Doamu selalu
terpanjatkan untukku serta memberi motivasi untuk
meraih cita-citaku. Aku berterima kasih kepada kalian
yang sampai saat ini masih bersamaku, Tiada kasih
seabadi kasihmu,aku bangga telah memiliki Bapak dan
Ibu sepertimu dan aku menyayangi Bapak dan Ibu.

 Adik ku Dwika Aprilia

Terima kasih atas keceriaan, kebahagiaan dan canda


tawa yang kau berikan. Aku menyayangimu adikku.

 Almamater Universitas Sebelas Maret Surakarta


Terimakasih atas kesempatan yang telah diberikan
padaku sehingga aku dapat menimba ilmu di universitas
ini hingga dapat meraih gelar sarjana.

commit to
viiuser
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRAK
Juwita Febriyanti. KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA AKAN MANFAAT
LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH TERHADAP
TINGKAT PENCAPAIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN PADA
SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 SURAKARTA. Skripsi, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.Desember
2012.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui tingkat pencapaian
tugas-tugas perkembangan siswa. (2) Untuk mengetahui sejauh mana persepsi
siswa akan manfaat layanan bimbingan dan konseling. (3) Untuk mengetahui
kontribusi persepsi siswa akan manfaat layanan bimbingan dan konseling
terhadap tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan pada siswa kelas VIII
SMP Negeri 7 Surakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini
dilaksanakan di SMP Negeri 7 Surakarta. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas
VIII yang berjumlah 140 siswa. Teknik pengumpulan data adalah menggunakan
angket dan Inventori Tugas Perkembangan (ITP). Validitas angket menggunakan
professional judgement dan validitas empiris (analisis butir pernyataan).
Sedangkan untuk uji reliabilitas menggunakan Spearman Brown memanfaatkan
aplikasi Microsoft excel 2007. Analisis data untuk hipotesis pertama dan hipotesis
kedua menggunakan t-test yang kemudian menggunakan macam pengujian
hipotesis uji satu fihak (One Tail Test) dengan uji fihak kiri. Adapun untuk
hipotesis ketiga menggunakan teknik regresi linier sederhana dengan
memanfaatkan aplikasi SPSS 16.0.
Simpulan hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Tingkat pencapaian
tugas-tugas perkembangan siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta rata-rata
skor yang diperoleh adalah lebih dari 35 (≥35). (2) persepsi siswa akan manfaat
layanan bimbingan dan konseling tersebut rata-rata skor yang diperoleh adalah
lebih dari 15 (≥15). (3) Terdapat kontribusi persepsi siswa akan manfaat layanan
bimbingan dan konseling di sekolah terhadap tingkat pencapaian tugas-tugas
perkembangan siswa, yakni sebesar 17,2 %.

Kata kunci: persepsi siswa, bimbingan dan konseling di sekolah, tugas-tugas


perkembangan

commit viii
to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSRTACT

Juwita Febriyanti. CONTRIBUTION OF STUDENT PERCEPTION ABOUT


THE BENEFIT OF GUIDANCE AND COUNSELING SERVICE IN
SCHOOL TOWARDS LEVEL ACHIEVEMENT OF DEVELOPMENTAL
TASKS TO THE EIGHT GRADE STUDENTS OF SMP NEGERI 7
SURAKARTA. Under Graduated Thesis. Theacher Training and Education
Faculty. Sebelas Maret University. December 2012.

The purpose of this research are (1) to know the level achievement of
students' developmental tasks. (2) to know the students perception about the
benefit of guidance and counseling service in school. (3) to know the contribution
of students perception about the benefit of guidance and counseling service in
school towards the level achievement of developmental tasks of the students,
eight grade students of SMP Negeri 7 Surakarta.
This research is a quantitative descriptive research. The research was
implemented in the SMP Negeri 7 Surakarta. The subject of this research was
eight grade student amounting to 140 students. The technique of collecting data
used questionnaire and development task inventory (ITP).The questionnaire
validity used was professional judgment and empiric validity (analyzes of query’s
items). Meanwhile, reliability test used Spearman Brown with Microsoft Excel
2007 application. The technique of analyzing the data used for the first and
second hypothesis was t-test, which was continued by using One Tail Test with
left tail test. Furthermore, simple regression linear technique with SPSS 16.0 was
used to analyze the third hypothesis.
The conclusions of the research shown that : (1) the average score of the
students’ achievement in development tasks of eighth grade students of SMP
Negeri 7 Surakarta was more than 35 (≥ 35). (2) the students perception of the
benefit of guidance and counseling service in school was more than 15 (≥15). (3)
There is a contribution of students perception of guidance and counseling value
serve in school towards the level achievement of developmental tasks of the
students, that is 17,2%.

Keywords: student perception, guidance and counseling in school,developmental


task.

commit to
ix user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirrabbil’alamin, puji syukur kehadirat Alloh SWT atas


rahmat dan kenikmatan yang senantiasa tercurahkan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA AKAN
MANFAAT LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
TERHADAP TINGKAT PENCAPAIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN
2011/2012”
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan
gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis
menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini
dengan setulus hati penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd, selaku Dekan Fakultas


Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, terima
kasih atas fasilitas yang telah disediakan.

2. Drs. Rusdiyana Indianto, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan


Fakultas keguruan dan ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta,
yang telah mempermudah dalam pengurusan administrasi penelitian.

3. Dra. Siti Mardiyati, M. Si, selaku Ketua Progam Studi Bimbingan dan
Konseling, terima kasih telah mendukung dan pengertian sehingga memberi
kelancaran dalam penyusunan skripsi.

commit tox user


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

4. Prof. Dr. Soeharto, M. Pd, selaku Pembimbing I yang dengan penuh


kesabaran memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi.

5. Drs. Mudaris Muslim, M. Psi, selaku Pembimbing II yang dengan penuh


kesabaran memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi.

6. Drs. Wagimin, M. Pd selaku Pembimbing Akademis, yang selalu memberi


wejangan serta motivasi dalam menyusun skripsi.

7. Drs. Karyana, MM selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Surakarta yang telah
memberikan kesempatan dan tempat, guna melaksanakan penelitian.

8. Guru Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 7 surakarta yang telah


memberikan bimbingan dan bantuan dalam melaksanakan penelitian.

9. Siswa-siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta yang telah ikut berpartisipasi
dalam pelaksanaan penelitian.

10. Sahabat-sahabatku Bimbingan dan Konseling 2008 yang tiada hentinya


memberikan motivasi, bantuan, kebersamaan dan keceriaannya selama ini.

11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan kepada
para pembaca.

Surakarta,Desember 2012

Penulis,

commit to
xi user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ ii

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................ iii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... v

HALAMAN MOTTO ..................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vii

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................. viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1


B. Rumusan Masalah...................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian .................................................................... 5

commit to
xiiuser
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................... 6

A. Kajian Teori .............................................................................. 6


1. Tingkat Pencapaian Tugas-Tugas Perkembangan Siswa ..... 6
a. Pengertian Tugas-Tugas Perkembangan ........................ 6
b. Tugas-Tugas Perkembangan Siswa Sebagai Dasar
Layanan Bimbingan dan Konseling ............................... 7
c. Tugas-Tugas Perkembangan Siswa SMP ....................... 10
d. Tingkat Pencapaian Tugas-Tugas Perkembangan Siswa
SMP ................................................................................ 11
2. Persepsi Siswa Akan Manfaat Layanan Bimbigan dan
Konseling ( BK ) ................................................................... 13
a. Pengertian Persepsi ........................................................ 13
b. Komponen-Komponen Persepsi .................................... 15
c. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Persepsi ................ 15
3. Sumbangan Persepsi Siswa Akan Manfaat Layanan BK
Terhadap Tingkat Pencapaian Tugas-Tugas Perkembangan 16
4. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................. 17
B. Kerangka Pemikiran ................................................................. 18

C. Hipotesis ................................................................................... 19

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 20

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 20

B. Metode Penelitian ..................................................................... 21

C. Populasi Dan Sampel ................................................................ 22

D. Teknik Pengambilan Sampel .................................................... 23

E. Variabel Penelitian ................................................................... 23

F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 24


commit xiii
to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

G. Uji Validitas Dan Reliabilitas ................................................... 26

H. Teknik Analisis Data ................................................................ 28

BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................... 32

A. Deskrisi Data ............................................................................ 32

B. Pengujian Persyaratan Analisis ................................................ 36

C. Pengujian Hipotesis .................................................................. 38

D. Pembahasan Hasil Analisis Data .............................................. 44

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ................................... 47

A. Simpulan ................................................................................... 47

B. Implikasi ................................................................................... 47

C. Saran ......................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 49

LAMPIRAN .................................................................................................... 51

commit xiv
to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran ......................................................... 19

2. Gambar 4.1 Histogram Distribusi Frekuensi Variabel Tingkat Pencapaian


Tugas-Tugas Perkembangan ( Y ).................................................................... 33

3. Gambar 4.2. Histogram Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi Siswa Akan


Manfaat Layanan BK( X )................................................................................ 35

commit to
xvuser
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ............................................................................. 20

2. Tabel 3.2 Interpretasi nilai r ............................................................................ 29

3. Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Skor Y ............................................................ 33

4. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Skor X ............................................................. 34

5. Tabel 4.3 One-Sample Kolmogorov-Siminov Test ........................................ 36

6. Tabel 4.4 Descriptive Statistics Pengujian Homogenitas ............................... 37

7. Tabel 4.5 Model Summary Pengujian Linieritas ............................................ 38

8. Tabel 4.6 Correlations ..................................................................................... 40

9. Tabel 4.7 Variables Entered/Removed ............................................................ 41

10. Tabel 4.8 Model Summary ............................................................................ . 41

11. Tabel 4.9 Anova ...................................................................................... ........ 42

12. Tabel 4.10 Coefficients .................................................................................. . 42

13. Tabel 4.11 Residuals Statistics ........................................................................ 42

14. Tabel 4.12 Model Summary Sumbangan X terhadap Y................................. . 43

commit xvi
to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kisi – kisi angket ............................................................................................. 52

2. Angket Uji Coba ............................................................................................. 59

3. Satkung Uji Coba ............................................................................................. 62

4. Daftar Hadir Uji Coba ..................................................................................... 64

5. Analisis Uji Validitas ...................................................................................... 66

6. Analisis Uji Reliabilitas .................................................................................. 67

7. Angket Persepsi Siswa Akan Manfaat Layanan BK ....................................... 68

8. Cover Inventori Tugas Perkembangan (ITP) .................................................. 71

9. ITP ................................................................................................................... 72

10. Satkung Angket Penelitian .............................................................................. 73

11. Satkung ITP ..................................................................................................... 75

12. Berita Acara Penelitian ................................................................................... 77

13. Pengumpulan Data Angket ............................................................................. 87

14. Pengumpulan Data ITP ................................................................................... 88

15. Hasil Analisis Data ......................................................................................... . 89

16. Tabel Kerjicie .................................................................. ................................ 100

commit xvii
to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

17. Dokumentasi Penelitian ...................... ............................................................ 101

18. Tabel Distribusi t ............................................................................................. 102

19. Tabel F ............................................................................................................ 103

20. Tabel Durbin Watson ...................................................................................... 105

21. Surat Izin Observasi...................................... ................................................... 107

22. Surat Permohonan Izin Penyusunan Skripsi .................................................... 108

23. Surat Keputusan Dekan FKIP Tentang Izin Menyusun Skripsi........................ 109

24. Surat Permohonan Izin Penelitian .................................................................... 110

25. Surat Keterangan telah melakukan Penelitian.................................................. 111

commitxviii
to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Layanan bimbingan dan konseling saat ini sudah tidak asing lagi bagi
masyarakat khususnya di sekolah, sebab saat ini bimbingan dan konseling
terus digalakkan pelaksanannya. Dahulu keberadaan Bimbingan dan
Konseling (BK) disekolah sering dianggap miring oleh sebagian orang,
anggapan negatif ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti pengalaman
terdahulu bahwa BK merupakan polisi sekolah, BK merupakan tempat orang
– orang bermasalah, serta terkadang ada yang menganggap bahwa BK
merupakan tempat menghukum siswa. Seiring perkembangan waktu
bimbingan dan konseling yang diterapkan di sekolah – sekolah saat ini telah
mengacu pada bimbingan dan konseling perkembangan. Syamsu Yusuf
(2005:14) memaparkan bahwa secara khusus bimbingan dan konseling
bertujuan untuk membantu peserta didik agar dapat mencapai tugas – tugas
perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-sosial, belajar, dan karir.
Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Ahman dalam (Mamat Supriatna,
2011: 30) yang memaparkan bahwa bimbingan dan konseling perkembangan
adalah pemberian bantuan kepada siswa yang dirancang dengan
memfokuskan pada kebutuhan, kekuatan, minat, dan isu – isu yang berkaitan
dengan tahapan perkembangan siswa dan merupakan bagian penting dan
integral dari keseluruhan program pendidikan. Kedua pendapat tersebut
menunjukkan bahwa bimbingan dan konseling sangat berperan dalam
pencapaian tugas – tugas perkembangan siswa Sekolah Menengah Pertama
(SMP).
Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di SMP diharapkan
dapat membantu peserta didik dalam pencapaian tugas – tugas
perkembangannya. Warkitri dkk (2002: 37) memaparkan bahwa tugas – tugas
commit to user

1
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id

perkembangan timbul pada suatu periode tertentu dalam kehidupan manusia,


dimana keberhasilan dalam menunaikan tugas itu dapat membawa
kebahagiaan dalam menunaikan tugas berikutnya, sebaliknya kegagalan
dalam menunaikan tugas tersebut memungkinkan akan mengahadapi
kesulitan dalam menghadapi tugas – tugas berikutnya. Berdasarkan paparan
diatas diharapkan dengan adanya pelayanan bimbingan dan konseling di
sekolah tersebut siswa dapat memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling
secara maksimal sehingga tugas – tugas perkembangannya pun akan tercapai
secara maksimal pula.
Layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan di SMP Negeri
7 Surakarta telah menerapkan bimbingan dan konseling perkembangan,
dengan tujuan membantu siswa dalam mencapai tugas – tugas
perkembangannya. Siswa kelas VIII di SMP Negeri 7 Surakarta hendaknya
telah mencapai tugas – tugas perkembangan sesuai dengan tahapan
perkembangan siswa SMP sebagaimana yang diungkapkan oleh Ahman
dalam (Mamat Supriatna 2011: 38) secara operasional tugas perkembangan
siswa SMP antara lain : landasan kehidupan religius, perilaku etis,
kematangan emosional, kematangan berpikir, kesadaran tanggung jawab,
peran sosial sebagai pria atau wanita, penerimaan diri dan pengembangannya,
kemandirian perilaku ekonomi, wawasan dan persiapan karir, kematangan
hubungan dengan teman sebaya. Perihal tersebut menunjukkan bahwa
seharusnya siswa kelas VIII telah mampu melaksanakan tahapan
perkembangannya antara lain : melaksanakan ibadah secara teratur, bersikap
sopan dan jujur, disiplin, menghargai orang tua serta tidak bergantung pada
mereka lagi, berpikir kritis, suka menolong orang lain, mengetahui bakat
yang dimiliki serta mengembangkan bakat yang dimilikinya, mampu
mengatur keuangan sendiri, mengerti mengenai informasi sekolah lanjutan,
mampu berperan penuh dalam kelompok.
Tahapan – tahapan perkembangan diatas hendaknya telah mampu
dilaksanakan oleh siswa, namun pada kenyatannya masih ada saja siswa –
siswa yang belum mencapai commit
tahapanto– user
tahapan tersebut. Hal ini ditunjukkan
perpustakaan.uns.ac.id 3
digilib.uns.ac.id

dengan masih adanya siswa yang kurang disiplin, belum mampu bersikap
mandiri, belum berpikir kritis, masih ada siswa yang memiliki interaksi sosial
yang kurang baik, belum mengetahui bakatnya sendiri, serta wawasan tentang
sekolah lanjutan masih minim. Tidak optimalnya pencapaian tugas – tugas
perkembangan siswa tersebut akan berdampak pada perilaku siswa, siswa
tersebut menjadi tidak mampu menyesuaikan diri lingkungannya serta dapat
menghambat pencapaian tugas – tugas perkembangan di tingkat selanjutnya.
Keberhasilan pencapaian tugas-tugas perkembangan seorang siswa
menurut Desmita (2010: 27) tidak terlepas dari faktor-faktor yang
mempengaruhi baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal
merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa meliputi bakat, minat,
keturunan, dan persepsi siswa akan manfaat layanan bimbingan dan konseling
(BK). Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri
siswa baik dari manusia maupun diluar manusia meliputi faktor keluarga,
sekolah, masyarakat, dan teman sebaya. Perihal tersebut menunjukkan bahwa
persepsi siswa akan manfaat layanan bimbingan dan konseling turut
memperngaruhi tingkat pencapaian tugas perkembangan siswa.
Rita L. Atkinson (1987: 201) memaparkan bahwa persepsi adalah
proses dimana kita mengorganisasikan dan menafsirkan pola stimulus ini
dalam lingkungan. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa persepsi siswa
akan manfaat layanan BK merupakan proses dimana seorang siswa
mengorganisasikan dan menafsirkan layanan BK dalam lingkungannya.
Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di SMP diharapkan dapat
membantu siswa dalam pencapaian tugas – tugas perkembangannya. Dengan
adanya pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah tersebut diharapkan
siswa dapat memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling secara
maksimal sehingga tugas – tugas perkembangannyapun akan tercapai secara
maksimal pula.
Berdasarkan hasil survey dilapangan menunjukkan bahwa masih ada
siswa yang belum memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling yang ada
commit masih
di sekolah tersebut secara maksimal, to userbanyak siswa yang takut dan malu
perpustakaan.uns.ac.id 4
digilib.uns.ac.id

– malu untuk mengungkapkan permasalahannya kepada guru bimbingan dan


konseling, hal ini mengakibatkan masih banyak siswa yang belum dapat
mencapai tugas – tugas perkembangannya secara optimal. Kurang
berminatnya peserta didik terhadap manfaat layanan bimbingan dan konseling
ini disebabkan oleh kurangnya persepsi yang positif dari siswa terhadap
bimbingan dan konseling yang ada di sekolahnya.
Berkenaan dengan hal tersebut, peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian mengenai “Kontribusi Persepsi Siswa Akan Manfaat Layanan
Bimbingan dan Konseling di Sekolah Terhadap Pencapaian Tugas-Tugas
Perkembangan Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta Tahun
Pelajaran 2011/2012”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1. Bagaimana tingkat pencapaian tugas – tugas perkembangan siswa
kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta?
2. Bagaimana persepsi siswa akan manfaat layanan bimbingan dan
konseling di sekolah?
3. Seberapa besar kontribusi persepsi siswa akan manfaat layanan
bimbingan dan konseling terhadap tingkat pencapaian tugas – tugas
perkembangan siswa?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini antara lain untuk :
1. Mengetahui besarnya tingkat pencapaian tugas perkembangan para
siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta.
2. Mengetahui persepsi siswa terhadap manfaat layanan bimbingan dan
konseling yang ada di sekolah.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 5
digilib.uns.ac.id

3. Mengetahui besarnya kontribusi persepsi siswa akan manfaat layanan


bimbingan dan konseling di sekolah terhadap tingkat pencapaian tugas
– tugas perkembangan siswa.

D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat bermanfaat, baik secara
teoritis maupun secara praktis, yaitu sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian diharapkan dapat memperkaya teori yang sudah
ada yang berhubungan dengan kontribusi persepsi siswa pada manfaat
layanan bimbingan dan konseling terhadap tingkat pencapaian tugas –
tugas perkembangan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP).
2. Manfaat Praktis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada guru
BK bahwa persepsi siswa akan manfaat layanan bimbingan dan
konseling di sekolah memberikan kontribusi terhadap tingkat
pencapaian tugas perkembangan siswa.
b. Diharapkan penelitian ini dapat memberi masukan pada siswa
mengenai tugas – tugas perkembangannya, serta pentingnya
pencapaian tugas – tugas tersebut secara optimal.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

Kajian teori penting dalam suatu penelitian, disini akan dibahas mengenai
tugas-tugas perkembangan siswa SMP dan persepsi siswa akan manfaat layanan
bimbingan dan konseling di sekolah sebagai variabel dalam penelitian ini yang
nantinya akan digunakan dalam merumuskan hipotesis.
1. Tingkat Pencapaian Tugas – Tugas Perkembangan Siswa
a. Pengertian Tugas Perkembangan
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak – anak
menuju masa dewasa. Layaknya masa – masa yang lain setiap remaja
memiliki tugas perkembangan yang harus dilaksanakan. Havighurst (1953 :
2) mengemukakan bahwa :
A developmental tasks is a tasks which arises at or about a certain
periode in the life of individual, succesfull achievement of which leads
to his happiness and to succes with later tasks; while failure lead to
unhappiness an the individual, dissapproval by the society, and
difficulty with later task.

Tugas perkembangan merupakan suatu tugas yang muncul pada


periode tertentu dalam kehidupan individu, dimana apabila tugas tersebut
dapat berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan
dalam pencapaian tugas-tugas berikutnya, namun apabila gagal maka akan
membawa ketidak bahagiaan pada diri individu tersebut, sehingga akan
menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-kesulitan dalam
pencapaian tugas-tugas berikutnya.
Keberhasilan pencapaian tugas perkembangan masing – masing
individu berbeda satu dengan yang lainnya hal itu tergantung pada
berbagai faktor yang mempengaruhi indvidu dalam pelaksanaannya baik
dari dalam maupun luar diri individu tersebut.
commit to user

6
perpustakaan.uns.ac.id 7
digilib.uns.ac.id

b. Tugas – Tugas Perkembangan Sebagai Dasar Layanan Bimbingan dan


Konseling Perkembangan

1) Pengertian Bimbingan dan Konseling Perkembangan

Pernyataan mengenai pengertian tugas perkembangan telah


diungkapkan sebelumnya, dari pernyataan tersebut menunjukkan bahwa
betapa pentingnya keberhasilan dalam pencapaian tugas – tugas
perkembangan seorang individu khususnya pada siswa Sekolah
Menengah Pertama (SMP) sebagai subyek penelitian. Berangkat dari
hal itulah maka penerapan bimbingan dan konseling di sekolah
ditekankan pada upaya memfasilitasi perkembangan potensi peserta
didik, yang meliputi aspek pribadi, sosial, belajar, dan karir. Ahman
dalam (Mamat Supriatna, 2011: 30) mengemukakan bahwa :
Bimbingan dan konseling perkembangan adalah pemberian bantuan
kepada siswa yang dirancang dengan memfokuskan pada kebutuhan,
kekuatan/kelemahan, minat, dan issu – issu yang berkaitan dengan
tahapan perkembangan siswa dan merupakan bagian penting dan
integral dari keseluruhan program pendidikan.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa bimbingan dan konseling


perkembangan merupakan layanan bimbingan dan konseling yang
dirancang dengan fokus pada kebutuhan yang berkaitan dengan tahap
perkembangan bagi peserta didik.

Muro dan Kottman dalam (Mamat Supriatana 2011: 31)


mengemukakan bahwa bimbingan dan konseling perkembangan adalah
program bimbingan dan konseling yang mengandung prinsip – prinsip
sebagai berikut :

a) Bimbingan dan konseling diperlukan oleh seluruh siswa


b) Bimbingan dan konseling perkembangan memfokuskan pada
pembelajaran siswa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id

c) Guru pembimbing atau konselor dan Guru adalah


fungsionaris bersama dalam program bimbingan dan
konseling
d) Kurikulum yang diorganisasikan dan direncanakan,
merupakan bagian penting dalam bimbingan dan konseling
perkembangan
e) Program bimbingan dan konseling perkembangan peduli
pada penerimaan diri, pemahaman diri, dan peningkatan diri
f) Bimbingan dan konseling perkembangan memfokuskan pada
proses perkembangan siswa
g) Bimbingan dan konseling perkembangan lebih peduli pada
pengembangan yang terarah daripada akhir perkembangan
definitif
h) Bimbingan dan konseling perkembangan yang berorientasi
pada tim menuntut pelayanan dari konselor profesional
2) Pentingnya Pemahaman Akan Tugas – Tugas Perkembangan Siswa

Pemahaman terhadap tugas – tugas perkembangan siswa sangatlah


penting bagi seorang guru bimbingan dan konseling (BK), dengan
memahami bagaimana tugas – tugas perkembangan dari siswa maka
akan membantu guru BK dalam menentukan layanan apa saja yang
tepat diberikan pada siswa disesuaikan dengan tingkat
perkembangannya. Havighurst (1961: 5) mengemukakan dua alasan
pentingnya pemahaman akan tugas – tugas perkembangan bagi
pendidik, yaitu :

First, it helps in discovering and stating the purpose of education


in school. Education may be conceived as the effort of the society,
throught the school, to help the individual achieve certain of
developmental tasks.
The second use concept is the timing of educational efforts. When
the body is ripe, and society requires, and the self is ready to
avhieve a certain tasks, the teacheble moment has come.

Berdasarkan pendapat Havighurst diatas maka sangatlah penting


pemahaman akan tugas – tugas perkembangan oleh seorang guru BK,
karena hal tersebut akan sangat membantu dalam menemukan dan
commit to user
menentukan tujuan program bimbingan dan konseling di sekolah, serta
perpustakaan.uns.ac.id 9
digilib.uns.ac.id

yang kedua yaitu untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk
melakukan upaya bimbingan dan konseling.
3) Komponen – Komponen Program Bimbingan dan Konseling
Perkembangan
Bimbingan dan konseling perkembangan menurut Syamsu Yusuf
dalam (Mamat Supriatna 2011: 67) memiliki 4 komponen program
yakni : layanan dasar bimbingan, layanan responsif, layanan
perencanaan individual, dan dukungan sistem.
a) Layanan Dasar Bimbingan
Layanan dasar bimbingan merupakan layanan yang diberikan
baik didalam kelas maupun diluar kelas dalam rangka membantu
siswa dalam pengembangan potensi yang dimiliki secara optimal.
Layanan dasar bimbingan merupakan rencana dari proses
pembimbingan yang berisi perencanaan hal – hal apa saja yang
perlu dikembangkan pada seluruh peserta didik, dimana dalam
komponen layanan dasar bimbingan ini berisi layanan bimbingan
yang menunjang pencapaian seluruh tugas – tugas perkembangan
siswa.
b) Layanan Responsif
Layanan responsif merupakan layanan yang bertujuan
memberi bantuan kepada peserta didik dalam menghadapi masalah
yang membutuhkan bantuan segera, agar pencapaian tugas – tugas
perkembangan siswa tidak terhambat.
c) Layanan Perencanaan Individual
Layanan perencanaan individual merupakan layanan bantuan
yang diberikan pada siswa agar membuat dan melaksanakan
aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan masa depan,
berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan yang ada
pada diri masing – masing siswa.
Layanan ini bertujuan membantu peserta didik belajar
commit to user
memahami pertumbuhan dan perkembangannya, membuat
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id

perencanaan dan melaksanakannya untuk menuju tujuan


perkembangan yang hendak dicapai.
d) Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen program yang secara
tidak langsung memberikan bantuan pada siswa atau memfasilitasi
kelancaran perkembangan siswa.
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan
kegiatan manajemen, tata kerja, infrastruktur, dan pengembangan
kemampuan pada staf bimbingan dan konseling secara
berkelanjutan

c. Tugas – Tugas Perkembangan Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)


Tugas – tugas perkembangan muncul pada periode kehidupan tertentu
demikian juga pada siswa sekolah menengah pertama, menurut Ahman
dalam (Mamat Supriatna 2011: 38) tugas – tugas perkembangan siswa SMP
meliputi : Landasan kehidupan religius, landasan perilaku etis, kematangan
emosional, kematangan berpikir, kesadaran tanggung jawab, peran sosial
sebagai pria atau wanita, penerimaan diri dan pengembangannya,
kemandirian perilaku ekonomi, wawasan dan persiapan karir, dan
kematangan hubungan dengan teman sebaya.
1) Landasan Hidup Religius
Landasan hidup religius meliputi berdoa kepada Tuhan, belajar agama,
sabar, syukur
2) Landasan Perilaku Etis
Landasan perilaku etis meliputi menyayangi orang lain, rendah hati,
kejujuran, disiplin.
3) Kematangan Emosional
Kematangan emosional meliputi suasana emosional menghadapi
kekecewaan, suasana emosional dalam interaksi sosial, suasana
emosional menghadapi ancaman, menghargai orangtua tanpa
bergantung padanya commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id

4) Kematangan Berpikir
Kematangan berpikir meliputi berpikir kritis, membuat keputusan,
musyawarah, memahami hak dan kewajiban sebagai siswa.
5) Kesadaran Tanggung Jawab
Kesadarn akan tanggung jawab meliputi berpartisipasi dalam kegiatan
sosial di sekolah, berpartisipasi dalam kegiatan sosial di masyarakat,
menolong orang lain, menjalin persahabatan dengan teman.
6) Peran Sosial Sebagai Pria atau Wanita
Peran sosial ini meliputi berpenampilan sesuai dengan jenis kelamin
masing – masing, bekerja sesuai dengan jenis kelamin masing –
masing, mempersiapkan karir sesuai dengan jenis kelamin masing –
masing, mempelajari peranan pria atau wanita di masyarakat.
7) Penerimaan Diri dan Pengembangannya
Penerimaan ini meliputi keadaan fisik, bakat, sifat, prestasi.
8) Kemandirian Perilaku Ekonomi
Kemandirian ini meliputi menabung, mengatur uang, bekerja keras,
mengatur waktu.
9) Wawasan dan Persiapan Karir
Wawasan dan persiapan karir meliputi informasi sekolah lanjutan,
informasi kursus, informasi syarat – syarat pekerjaan, kegiatan ekstra
kurikuler yang mendukung pekerjaan.
10) Kematangan Hubungan dengan Teman Sebaya
Kematangan meliputi bekerjasama, hubungan antar pribadi, berperan
dalam kelompok, penempatan diri sesuai dengan jenis kelamin dalam
kelompok.

d. Tingkat Pencapaian Tugas – Tugas Perkembangan Siswa


Tingkat pencapaian tugas - tugas perkembangan yang dicapai oleh
masing – masing individu bervariasi. Sunaryo Kartadinata dalam (Mamat
Supriatna 201: 123) mengemukakan mengenai tujuh tingkat pencapaian
tugas perkembangan, yaitu commit
sebagai to user :
berikut
perpustakaan.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id

1) Tingkat I : Tingkat Impulsif


Karekteristik dari tingkat ini adalah individu mampu menempatkan
identitas dirinya sebagai bagian yang terpisah dari orang lain, memiliki
pola perilaku menuntut dan bergantung pada lingkungan sebagai
sumber ganjaran atau hukuman, berorientasi sekarang (tidak
berorientasi pada masa lalu atau masa depan), serta tidak menempatkan
diri sebagai faktor penyebab perilaku.
2) Tingkat II : Tingkat Perlindungan Diri
Karakteristik dari tingkat perlindungan diri ini yaitu peduli terhadap
kontrol dan keuntungan yang dapat diperoleh dan berhubungan dengan
orang lain, mengikuti aturan secara oportunistik dan hedonistik (prinsip
menyenangkan diri ), berpikir tidak logis dan stereotype, dan cenderung
menyalahkan dan mencela orang lain dan lingkungan.
3) Tingkat III : Tingkat Konformistik
Karakteristik dari tingkat ini antara lain peduli terhadap penampilan diri
penerimaan sosial, cenderung berpikir stereotype dan klise, peduli
terhadap aturan eksternal, bertindak dengan motif yang dangkal, kurang
interospeksi, perbedaan kelompok didasarkan atas ciri-ciri eksternal,
takut tidak diterima kelompok, tidak sensitive terhadap aturan, dan
merasa berdosa bila melanggar aturan.
4) Tingkat IV : Tingkat Sadar diri
Tingkat sadar diri memiliki karakteristik individu mampu berpikir
alternatif, melihat harapan dan berbagai kemungkinan, peduli untuk
mengambil manfaat dari kesempatan yang ada, orientasi pemecahan
masalah memikirkan cara hidup, dan penyesuaian terhadap situasi serta
peranan.
5) Tingkat V : Tingkat Saksama
Memiliki karakteristik individu bertindak atas dasar nilai internal,
mampu melihat diri sebagai pembuat pilihan dan pelaku tindakan,
mampu melihat keragama emosi, motif dan perspektif diri, peduli akan
hubungan mutualistik,commit to user
memiliki tujuan jangka panjang, cenderung
perpustakaan.uns.ac.id 13
digilib.uns.ac.id

melihat peristiwa dalam konteks sosial, dan merpikir lebih kompleks


atas dasar analisis.
6) Tingkat VI : Tingkat Individualistik
Tingkat ini memiliki karakteristik peningkatan kesadaran individualitas,
kesadaran akan konflik emosional antara kemandirin dengan
ketergantungan, menjadi lebih toleran terhadap diri sendiri dan orang
lain, mengenal eksistensi perbedaan individual, mampu bersikap toleran
terhadap pertentangan dalam kehidupan, membedakan kehidupan
internaldan kehidupan luar dirinya, mengenal kompleksitas diri, peduli
akan perkembangan serta masalah-masalah sosial.
7) Tingkat VII : Tingkat Otonomi.
Dengan ciri – ciri individu memiliki pandangan hidup sebagai suatu
keseluruhan, cenderung bersikap realistik dan objektif terhadap diri
sendiri maupun orang lain, peduli akan paham abstrak seperti keadilan
sosial, mampu mengintegrasikan nilai-nilai, peduli akan self-
fulfillment, ada keberanian untuk menyelesaikan konflik internal,
respek terhadap kemandirian orang lain, sadar akan adanya saling
ketergantungan terhadap orang lain dan mampu mengekspresikan
perasaan dengan penuh keyakinan dan penuh keceriaan.

Berdasarkan tingkat pencapaian tugas perkembangan tersebut,


umumnya perkembangan siswa SMP mulai dari tingkat II (Perlindungan
Diri), III (Konformistik), IV (Sadar Diri) sampai pada tingkat V
(Saksama).

2. Persepsi Siswa Akan Manfaat Layanan Bimbigan dan Konseling (BK)


a. Pengertian Persepsi
Persepsi siswa akan manfaat layanan bimbingan dan konseling
merujuk pada bagaimana seorang siswa menyimpulkan dan menafsirkan
mengenai layanan bimbingan dan konseling yang ada di sekolahnya.
commit to
Perihal tersebut sesuai dengan user
pandangan dari Djalaluddin Rakhmat
perpustakaan.uns.ac.id 14
digilib.uns.ac.id

(1998: 51) yang mengungkapkan bahwa persepsi ialah pengalaman


tentang objek, peristiwa, atau hubungan – hubungan yang diperoleh
dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.
Rita L. Atkinson (1987: 201) memaparkan bahwa persepsi adalah
proses dimana kita mengorganisasikan dan menafsirkan pola stimulus ini
dalam lingkungan. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa persepsi siswa
pada manfaat layanan BK merupakan proses dimana seorang siswa
mengorganisasikan dan menafsirkan layanan BK dalam lingkungannya.
Setiap siswa memiliki persepsi masing – masing terhadap manfaat
layanan bimbingan dan konseling yang ada di sekolahnya, dan hal ini
dipengaruhi oleh psikologisnya seperti kepercayaan dan emosi. Carole
Wade dan Carol Travis (2007: 265) mengemukakan bahwa pengaruh
psikologis pada persepsi mencakup kebutuhan, kepercayaan, emosi, dan
ekspektasi (yang menghasilkan set persepsi).
Persepsi siswa baik itu persepsi positif maupun negatif pada manfaat
layanan bimbingan dan konseling turut dipengaruhi oleh bagaimana
pembelajaran terdahulu mereka mengenai konsep bimbingan dan
konseling, seperti yang dikatakan oleh Floyd L. Ruch (1963: 294) :
Perception uses both sensory data from present stimulation and the
learning gained from past experience.
Perception enables the individual to know where the stands in relation
to the objects, conditions, and people in his environment and to act
accordingly.

Persepsi menggunakan kedua data sensorik dari rangsangan hadir dan


pembelajaran yang diperoleh dari pengalaman masa lalu. Persepsi siswa
baik yang positif maupun yang negatif dipengaruhi oleh persepsi masa lalu
mengenai konsep bimbingan dan konseling. Persepsi memungkinkan
individu untuk tahu di mana ia berdiri dalam hubungannya dengan objek,
kondisi, dan orang-orang di lingkungannya dan bertindak sesuai.
Berdasarkan bebarapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
persepsi siswa pada manfaat layanan bimbingan dan konseling adalah
commitmengorganisasikan,
proses dimana seorang siswa to user menyimpulkan dan
perpustakaan.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id

menafsirkan mengenai manfaat dari layanan bimbingan dan konseling yang


ada di sekolah yang dipengaruhi oleh kebutuhan, kepercayaan, emosi, serta
pengalaman masa lalu.

b. Komponen – Komponen Persepsi


Persepsi sebagai suatu interaksi antara manusia dengan lingkungan
maupun dengan manusia lain terdapat beberapa komponen pembentuknya.
Desmita (2009: 120) mengemukakan bahwa persepsi meliputi suatu
interaksi rumit yang melibatkan setidaknya tiga komponen utama, yaitu:
seleksi (memilih), penyusunan (mengorganisasikan), dan penafsiran.
Berikut adalah pemaparannya:
1) Seleksi.
Seleksi yang dimaksud adalah proses penyaringan oleh indera tehadap
stimulus. Seleksi ini bergantung pada perhatian, minat, kebutuhan dan
nilai-nilai yang dianut.
2) Penyusunan.
Setelah stimulus diseleksi maka proses selanjutnya adalah
menyederhanakan informasi dari yang kompleks ke dalam suatu pola
kognitif yang bermakna. Pola kognitif yang dimaksud yaitu proses
mental yang memungkinkan seseorang mengevaluasi, memaknai, dan
menggunakan informasi yang diperoleh melalui inderanya.
3) Penafsiran.
Stimulus yang diterima dan telah disederhanakan menjadi sebuah
informasi yang bermakna kemudian diterjemahkan dalam bentuk
tingkah laku yang berupa respon. Penafsiran ini berbeda-beda dari
masing-masing individu.
c. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Faktor – faktor yang menentukan persepsi menurut Djalaluddin Rakhmat
(2001: 55) meliputi informasi, kebutuhan, pengalaman masa lalu. Berikut
keterangan dari masing – masing faktor penentu persepsi :
1) Informasi commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 16
digilib.uns.ac.id

Informasi penting bagi terbentuknya persepsi seseorang, dalam


menyerap sebuah informasi seorang individu hendaknya mampu
menyerap informasi yang diterima dengan baik. Menurut Monty P.
Satiadarma (2001: 50) kemampuan menyerap informasi ini merupakan
kapasitas yang dimiliki seseorang untuk menampung informasi
pengalaman yang diperolehnya. Perihal tersebut menunjukkan bahwa
dalam menerima informasi seorang individu harus mampu menyerap
dengan baik agar persepsi dan perilakunya terhadap suatu hal baik
pula.
2) Kebutuhan
Kebutuhan seseorangpun turut mempengaruhi persepsi seseorang
terhadap suatu hal. Sebagai contoh apabila seseorang merasa lapar
maka mereka akan mempersepsikan semua makanan enak padahal
apabila mereka sedang tidak lapar belum tentu makanan yang ia makan
tadi ia anggap enak.
3) Pengalaman masa lalu
Pengalaman masa lalu juga mempengaruhi persepsi seseorang
terhadap suatu hal. Sebagai contoh ketika guru BK berjalan menuju
kearah ruang kelas siswa yang pernah dipanggil seorang guru BK
karena melakukan kesalahan maka mereka akan mengatakan bahwa
guru tersebut akan memanggilnya keruang BK, namun siswa yang
tidak mengalami kejadian tersebut maka akan menanggapi bahwa guru
BK tersebut akan melakukan absensi rutin.
3. Sumbangan Persepsi Siswa Akan Manfaat Layanan Bimbingan dan Konseling
Terhadap Tingkat Pencapaian Tugas – Tugas Perkembangan Siswa
Keberhasilan pencapaian tugas – tugas perkembangan memiliki berbagai
faktor yang mempengaruhi, desmita (2010: 27) mengemukakan bahwa faktor –
faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia dibagi manjadi dua macam
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal meliputi faktor
keluarga, sekolah, masyarakat, dan teman sebaya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id

Pendapat desmita tersebut menunjukkan bahwa sekolah juga turut


mempengaruhi ketercapaian tugas – tugas perkembangan siswa, faktor sekolah
termasuk juga faktor mengenai persepsi siswa akan manfaat layanan
bimbingan dan konseling. Siswa yang memiliki persepsi negatif terhadap
manfaat layanan bimbingan dan konseling juga akan mengabaikan segala
layanan bimbingan dan konseling, sedang siswa yang memandang positif
terhadap manfaat layanan bimbingan dan konseling dapat menjalin hubungan
baik dengan guru bimbingan dan konseling. Siswa yang memiliki persepsi
positif akan memanfaatkan semua jenis layanan yang diberikan oleh guru
bimbingan dan konseling sehingga tugas – tugas perkembangan siswa tersebut
akan tercapai secara optimal.

4. Hasil Penelitian yang Relevan


a. Muh. Aminnudin L (Under Graduates Thesis Universitas Negeri Semarang
2010) telah melakukan penelitian mengenai persepsi siswa tentang
pelaksanaan layanan bimbingan konseling di sekolah pada siswa kelas XI
SMK N 5 Semarang tahun ajaran 2009/2010. Penelitian ini dilakukan
berdasarkan pemikiran bahwa pelaksanaan bimbingan dan konseling di
sekolah tersebut masih mengalami hambatan, yaitu adanya kesan siswa
terhadap layanan BK seperti guru mata pelajaran memberikan pelajaran
sehingga belum secara maksimal dimanfaatkan. Masih ada perasaan malu
dan takut bila akan menyampaikan permasalahan yang dihadapi sehingga
permasalahan tersebut menumpuk pada diri siswa.
Hasil dari penelitian ini yaitu menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap
pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah tersebut yang positif
adalah sebesar 77, 1% dan yang kategori negatif sebesar 22,9%. Saran
yang dapat diajukan kepada guru pembimbing di sekolah tersebut yaitu
hendaknya memberikan layanan informasi dengan cara yang berbeda dari
mata pelajaran yang lainnya sehingga siswa merasa tertarik dan berminat
mengikuti sehingga dapat menimbulkan persepsi yang positif. Bagi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id

penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan variabel lain yang juga


mempunyai hubungan dengan persepsi siswa.
b. Dedi Rosadi . 2009 . (UPI Bandung) . telah melakukan penelitian dengan
judul Program bimbingan dan konseling untuk meningkatkan pencapaian
tugas perkembangan siswa SMP. Penelitian ini dilakukan berdasarkan
temuan mengenai belum tercapainya tugas – tugas perkembangan di
sekolah tersebut, penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk
mengembangkan program bimbingan dan konseling di SMP yang
bermakna untuk meningkatkan pencapaian tugas – tugas perkembangan
siswa.
Hasil dari penelitian tersebut yaitu setelah mendapat perlakuan atau
pelayanan bimbingan dan konseling tingkat pencapaian tugas – tugas
perkembangan siswa menunjukkan tahap konformitas dengan skor 3,76.
Dengan melihat kenaikan skor artinya ada peningkatan rata – rata 3,72
menjadi 3,76. Ini berarti sebagian siswa sudah mampu untuk
menyelesaikan tugas – tugas perkembangannya walaupun belum
sepenuhnya.

B. Kerangka Berpikir
Berdasarkan teori yang telah diungkapkan diatas persepsi siswa
akan manfaat layanan bimbingan dan konseling sangatlah berpengaruh
terhadap tingkat pencapaian tugas – tugas perkembangan siswa. Siswa
yang memiliki persepsi yang baik terhadap layanan bimbingan dan
konseling akan terbantu dalam melewati setiap fase dalam pencapaian
tugas – tugas perkembangannya,begitupun sebaliknya.siswa yang tidak
memiliki persepsi yang baik pada manfaat layanan bimbingan dan
konseling akan mengalami kesulitan dalam pencapaian tugas – tugas
perkembangannya. Secara sistematis kerangka berpikir akan digambarkan
sebagai berikut :

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 19
digilib.uns.ac.id

Tugas-Tugas
Memiliki Perkembangan
persepsi yang Tercapai
baik akan Dengan
manfaat layanan Kontribusinya
Persepsi siswa BK
akan manfaat
layanan
bimbingan dan
konseling
Tidak Memiliki Tugas-Tugas
persepsi yang baik Perkembangan
akan manfaat Tidak Tercapai
layanan BK

Gambar 2.1. Skema Kerangka Pemikiran

C. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap penelitian atau
suatu permasalahan. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dibuat
hipotesis sebagai berikut :
1. Tingkat pencapaian tugas – tugas perkembangan siswa kelas VIII
rata - rata skor yang diperoleh lebih dari atau sama dengan 35( ≥35)
2. Persepsi siswa akan manfaat layanan bimbingan dan konseling di
SMP Negeri 7 Surakarta rata - rata skor yang diperoleh lebih dari
atau sama dengan 15 ( ≥15 )
3. Terdapat kontribusi persepsi siswa akan manfaat layanan bimbingan
dan konseling terhadap tingkat pencapaian tugas – tugas
perkembangan.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Surakarta yang beralamat
di Jl. Mr. Sartono no. 34 Kecamatan Banjarsari, Surakarta. Pertimbangan
atau alasan dipilihnya lokasi penelitian SMP Negeri 7 Surakarta karena :
a. Hal tersebut didasarkan atas hasil observasi mengenai bimbingan dan
konseling perkembangan yang sudah diterapkan di sekolah ini.
b. Di SMP N 7 Surakarta terdapat siswa yang kurang optimal dalam
pencapaian tugas – tugas perkembangannya.
c. Di sekolah ini guru Bimbingan dan Konselingnya merupakan lulusan
dari S1 BK dan telah menjalani program sertifikasi.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran
2011/2012. Dimulai dari pemilihan lokasi penelitian, penyusunan proposal,
pencarian izin, sampai pada proses penelitian. Waktu penelitian dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.1. Jadwal Penelitian
Waktu Penelitian tahun 2011-2012
NO Keterangan
Feb Mar Aprl Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des Jan
1. Penyusunan
Proposal
2. Perijinan
Penelitian
3. Penyususnan
Instrumen
4. Uji Coba
Instrumen
5. Pelaksanaan
Penelitian
6. Pengolahan
Data
7. Penyususnan commit to user
Laporan dan

20
perpustakaan.uns.ac.id 21
digilib.uns.ac.id

konsultasi
8. Pelaksanaan
Ujian skripsi
dan Revisi

B. Metode Penelitian

Kegiatan penelitian tidak dapat lepas dari pemilihan metode penelitian yang
akan digunakan sesuai dengan situasi obyek dan kemampuan peneliti. Menurut
Winarno Surachmad (1998: 131 ) metode penelitian merupakan cara utama yang
diperlukan untuk mencapai tujuan. Hal tersebut menunjukkan bahwa metode
penelitian harus disiapkan dengan setepat mungkin agar dapat mencapai tujuan
penelitian. Metode penelitian terdiri dari berbagai macam, Winarno Surachmad
(1998: 131) berpendapat bahwa metode penelitian dibagi menjadi tiga macam,
yaitu : metode historik, metode deskriptif, dan metode eksperimen.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian
deskriptif, Sutarno (2010: 13) berpendapat bahwa penelitian deskriptif yaitu
penelitian yang memfokuskan pada peristiwa atau gejala yang terjadi saat
dilakukan penelitian, dan dirancang untuk mendeskripsikan atau melukiskan dan
menginterpretasikannya. Pendapat Sutarno diatas menunjukkan bahwa dalam
penelitian deskriptif tema yang dibahas adalah tema yang masih aktual. Ciri – ciri
metode deskriptif menurut Winarno Surachmad (1998 : 140) antara lain :
1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah – masalah yang ada pada masa
sekarang, pada masalah – masalah yang aktual.
2. Data yang dikumpulkan mula – mula disusun, dijelaskan dan kemudian
dianalisa (karena metode ini sering pula disebut metode analitik)
Metode deskriptif digunakan dalam penelitian ini dikarenakan penelitian ini
berpusat pada masalah yang masih bersifat aktual pada masa ini, yakni mengenai
kontribusi persepsi siswa akan manfaat layanan Bimbingan dan Konseling
terhadap tingkat pencapaian tugas – tugas perkembangan siswa kelas VIII SMP.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id

Terkait dengan ciri – ciri yang telah diungkapkan diatas maka penelitian ini
termasuk penelitian kuantitatif.

C. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Penentuan populasi disesuaikan dengan tujuan penelitian, Suharsimi
Arikunto (2006: 130) menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian. Perihal ini menunjukkan bahwa populasi merupakan keseluruhan
subjek baik individu maupun kelompok yang akan diteliti. Populasi yang
diambil dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta
yang secara keseluruhan berjumlah 219 siswa.

2. Sampel
Sampel lebih sempit dari populasi, Suharsimi Arikunto (2006: 131)
menjelaskan bahwa sampel adalah bagian atau wakil dari populasi yang
diteliti.
Sampel merupakan bentuk kecil dari populasi, Winarno Surachmad (1998:
93) mengemukakan bahwa sampel adalah penarikan sebagian dari populasi
untuk mewakili seluruh populasi.
Dari kedua pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel
merupakan sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari populasi,sampel
merupakan bagian dari populasi,sampel merupakan wakil dari suatu populasi.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini mengacu pada pendapat Sugiyono,
menurut Sugiyono (2005: 62) makin besar jumlah sampel mendekati
populasi, maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya,
makin kecil jumlah sampel menjauhi populasi, maka makin besar kesalahan
generalisasi. Berdasarkan tabel Krecjie (Lampiran 21:105) yang telah
dikembangkan oleh Sugiyono apabila jumlah populasi sebanyak 219 siswa
maka sampel yang digunakan adalah 140 siswa.
Berdasarkan hal tersebut penelitian ini menggunakan sampel 140 siswa
commit
dari populasi keseluruhan siswa kelastoVIII
userSMP Negeri 7 Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id

D. Teknik Pengambilan Sampel


Hadari Nawawi (2006: 152) mengemukakan bahwa sampling adalah cara
untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang
akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat dan
penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang benar – benar mewakili
populasi.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
adalah Teknik Random Sampling dengan cara undian, Sutrisno Hadi (1983: 83)
berpendapat bahwa teknik random sampling undian adalah teknik pengambilan
sampel secara random atau tanpa pandang bulu. Perihal tersebut menunjukkan
bahwa teknik random sampling mengambil sampel secara random atau acak tanpa
ada pembedaan. Seluruh peserta didik dalam populasi baik secara sendiri – sendiri
maupun bersama – sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi
anggota sampel.
E. Variabel Penelitian
Variabel adalah salah satu hal yang harus ada di dalam suatu penelitian.
Suharsimi Arikunto (2006:118) menyatakan bahwa variabel adalah obyek
penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Hal tersebut
dapat dijelaskan lebih lanjut bahwa variabel merupakan unsur penting dalam
penelitian dan merupakan objek pengamatan penelitian. Menurut Suharsimi
Arikunto (2006: 119) “ Variabel penelitian dapat dibedakan menjadi dua yang
mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas, atau independent
variabel (X), dan variabel akibat yang disebut variabel tak bebas, variabel
tergantung, variabel terikat, atau dependent variabel (Y)”.
1. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel akibat yang juga dapat disebut dependent
variabel atau variabel tergantung dengan notasi “Y” dan dalam penelitian ini
yaitu Tingkat pencapaian tugas – tugas perkembangan siswa SMP.
commit tugas-tugas
Havighurst (1953: 2) mengartikan to user perkembangan adalah suatu
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id

tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu,
yang apabila tugas itu dapat berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan
dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya, sementara
apabila gagal, maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu
yang bersangkutan, sehingga akan menimbulkan penolakan masyarakat, dan
kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya.
2. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau independen
variabel dengan notasi “X” yang dalam penelitian ini ialah Persepsi siswa
akan manfaat layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Menurut
Djalaluddin Rakhmat (1998 : 51) persepsi ialah pengalaman tentang objek,
peristiwa, atau hubungan – hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan
informasi dan menafsirkan pesan. Rita L. Atkinson (1987 : 201) menjelaskan
bahwa persepsi adalah proses dimana kita mengorganisasikan dan
menafsirkan pola stimulus ini dalam lingkungan. Pendapat tersebut
menunjukkan bahwa persepsi siswa pada manfaat layanan BK merupakan
proses dimana seorang siswa mengorganisasikan dan menafsirkan manfaat
layanan BK disekolahnya.
Berdasarkan bebarapa pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa persepsi
siswa pada manfaat layanan bimbingan dan konseling adalah proses dimana
seorang siswa mengorganisasikan, menyimpulkan dan menafsirkan mengenai
manfaat dari layanan bimbingan dan konseling yang ada di sekolah yang
dipengaruhi oleh kebutuhan, kepercayaan, emosi, serta pengalaman masa
lalu.

F. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data penting dalam suatu penelitian. Suharsimi Arikunto
(2006 : 151) berpendapat bahwa angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya atau hal-hal yang diketahui. Hal tersebut menjelaskan bahwa angket
commit
merupakan alat pengumpul data yang to user dengan memberikan pertanyaan
dilakukan
perpustakaan.uns.ac.id 25
digilib.uns.ac.id

kepada responden secara tertulis pula berdasarkan atas keadaan diri responden
atau hal-hal lain yang ia ketahui.
Berdasarkan jenis dan sumber data, teknik yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu angket atau kuisioner, karena dalam penelitian ini terdapat dua
variabel maka digunakan dua macam angket, yaitu untuk pengumpulan data
variabel Tingkat Pencapaian Tugas-tugas Perkembangan menggunakan ITP
(Inventori Tugas Perkembangan), sedangakan untuk pengumpulan data variabel
persepsi siswa menggunakan angket yang dikembangkan sendiri oleh peneliti.
1. Inventori Tugas Perkembangan (ITP)
Teknik pengumpulan data untuk mencari tingkat pencapaian tugas – tugas
perkembangan siswa menggunakan ITP. Alur pengembangan ITP menurut
Sunaryo Kartadinata dkk dalam ( Mamat Supriatna 2011 : 126) terbagi dalam
tiga tahap, tahap pertama yaitu pengembangan instrumen dan pengembangan
perangkat lunak, tahap kedua yaitu uji lapangan penggunaan hasil ITP untuk
kegiatan bimbingan , kemudian ketiga yaitu sosialisasi.
2. Angket
Teknik pengumpulan data yang kedua yaitu menggunakan angket. Jenis
angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket tertutup, Suharsimi
Arikunto (2006 : 152) memaparkan bahwa angket tertutup yaitu angket yang
sudah diberikan jawabannya sehingga responden hanya tinggal memilih.
Langkah – langkah pengembangan instrument dalam hal ini angket
menurut Sumadi Suryabrata (2011: 53) ialah pengembangan spesifikasi
instrumen, penulisan butir – butir pertanyaan atau pernyataan, telaah dan
revisi butir – butir pertanyaan atau pernyataan, perakitan butir – butir
pertanyaan atau pernyataan ke dalam instrumen, uji-coba instrumen, analisis
hasil uji-coba, penetuan perangkat akhir instrumen. Perihal tersebut dapat
dijabarkan sebagai berikut :
a. Pengembangan spesifikasi instrumen
Spesifikasi instrumen berkaitan dengan perumusan definisi
operasional, definisi konseptual, materi instrumen, jumlah butir
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 26
digilib.uns.ac.id

pertanyaan atau pernyataan, kriteria seleksi butir pertanyaan atau


pernyataan yang dianggap baik.
b. Penulisan butir – butir pertanyaan atau pernyataan
Setelah ditemukan definisi konseptual dan operasional dibuatlah
indikator dan deskriptor untuk memudahkan dalam pembuatan butir –
butir pertanyaan.
c. Telaah revisi butir – butir pertanyaan atau pernyataan
Telaah ini berfungsi untuk mencocokkan antara item pertanyaan
dengan indikator dan deskriptor apakah sudah sesuai atau belum.
d. Perakitan butir – butir pertanyaan kedalam perangkat instrumen
Dalam perakitan ini disertakan petunjuk pengerjaan instrumen,
sehingga instrumen siap diuji-cobakan.
e. Uji-coba instrumen
Instrumen yang sudah jadi kemudian diuji-cobakan untuk mengetahui
mutu dari instrumen tersebut,untuk kemudian diperbaiki apabila masih
terdapat kesalahan.
f. Analisis hasil uji-coba
Hasil uji coba kemudian dianalisis untuk mengetahui validitas dan
reliabilitas item – item soal pada instrumen.
g. Penentuan perangkat akhir instrumen
Setelah mengetahui validitas dan reliabilitas dari instrumen tersebut
maka dipilihlah item yang valid untuk kemudian dikemas menjadi
perangkat instrumen yang siap untuk digunakan.

G. Uji Validitas dan Reliabilitas


1. Uji Validitas
a. ITP
Inventori Tugas Perkembangan (ITP) merupakan alat ukur yang telah
baku dan terstandar. ITP mengungkap pencapaian tugas perkembangan
siswa, selain itu ITP juga dilengkapi dengan program komputer yang
commit to user (ATP). Pengujian validitas ITP
dinamai Analisis Tugas Perkembangan
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id

menurut Sunaryo Kartadinata dalam (Mamat Supriatna 2011: 127)


dilakukan dengan uji teoritis, dengan melihat kesesuaian antara item
dengan indikator aspek perkembangan. Hasil analisis pertama diperoleh
75,84% item dinilai menggambarkan indikator, 19,8% harus direvisi, dan
4,36% harus diganti.
Inventori tugas perkembangan juga telah diuji-cobakan kepada 323
siswa SMP. Hasil uji coba menunjukkan tingkat reliabilitas dan validitas
sedang. Reliabilitas dihitung menggunakan rumus Alpha Cronbach,
sedangkan validitas isi dihitung dengan korelasi Product Moment Pearson
diantara penilaian penimbang (yakni para ahli dalam bidang bimbingan
dan konseling).
b. Angket Persepsi Siswa Akan Manfaat Layanan BK
Uji validitas dilakukan untuk menguji apakah butir-butir soal yang
diujicobakan dapat mengukur keadaan responden yang sebenarnya. Menurut
Suharsimi Arikunto (2002:139) validitas mempunyai arti sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurannya.
Penghitungan validitas dilakukan dengan cara pentabulasian skor yang
telah diberikan pada setiap item pernyataan yang diisi responden uji coba,
kemudian menjumlahkan skor setiap item pernyataan yang diperoleh dari
responden uji coba.
Pengolahan data dilakukan dengan bantuan komputer menggunakan
program Microsoft Excel 2007 dan Modul : Petunjuk Praktikum
Laboratorium Mata Kuliah Pemahaman Individu, Analisis Validitas Edisi
Sutarno (1991: 5) menggunakan Korelasi Product Moment dengan rumus
sebagai berikut :

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 28
digilib.uns.ac.id

Keterangan :

N : Jumlah responden
∑xy : Jumlah skor item genap kali skor item ganjil
∑x : Jumlah skor item genap
∑y : Jumlah skor item ganjil
∑x2 : Jumlah skor item genap dikuadratkan
∑y2 : Jumlah skor item ganjil dikuadratkan

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut maka


jumlah item pernyataan semula sebanyak 30 butir, jumlah item yang valid
sebanyak 25 butir sedangkan jumlah item yang gugur sebanyak 5 butir.
Jumlah item pertanyaan yang valid sebanyak 25 butir yaitu nomor :
1, 3, 4, 5, 6 , 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18 , 19 , 22, 23, 24 ,
25, 26, 28, 29, 30.
2. Uji Reliabilitas
Suatu instrument dikatakan reliable apabila instrument tersebut dapat
diandalkan sebagai alat pengukur. Prosedur penghitungan dilakukan dengan
cara mentabulasikan seluruh item yang valid sebanyak 25 butir kemudian
belah dua antara item pernyataan genap dan item pernyataan ganjil.
Kemudian penghitungan menggunakan bantuan komputer dengan program
Microsoft Excel 2007 dan Modul Petunjuk Praktikum Laboratorium Mata
Kuliah Pemahaman Individu, Analisis Reliabilitas Edisi Sutarno (1991 : 5)
menggunakan teknik belah dua Spearman Brown yaitu :
r11 =2xr
1+r
Keterangan :

r11 : reliabilitas instrument


r : nilai r hitung antara dua belahan instrument

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 29
digilib.uns.ac.id

Nilai r diperoleh dengan rumus Korelasi Product Moment :

Berdasarkan perhitungan komputer tersebut diatas maka diperoleh hasil


r11 = 0, 7276. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut didapat hasil koefisien
reliabilitas sebesar 0,7276. Menurut Sutrisno Hadi (dalam Suharsimi
Arikunto 2006: 276) kriteria reliabilitas adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2. Interpretasi nilai r
Besarnya nilai r Interpretasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Tinggi

Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Cukup

Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Agak rendah

Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah

Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat rendah (tak


berkorelasi)

H. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data merupakan cara yang digunakan untuk mengolah dan
menganalisis data setelah terkumpul, setelah data terkumpul langkah selanjutnya
adalah menganalisis data. Analisis data digunakan untuk menguji hipotesis dalam
rangka penarikan kesimpulan untuk mencapai tujuan.
Penelitian ini memiliki tiga hipotesis dimana masing – masing hipotesis
diuji dengan menggunakan rumus yang berbeda. Sugiyono (2005: 96)
menjelaskan statistik parametris yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis
deskriptif bila ditanya interval atau rasio adalah t-test 1 sampel. Selanjutnya dapat
dijelaskan macam-macam pengujian hipotesis deskriptif, yaitu dengan Uji Dua
Fihak (Two Tail Test) dan Uji Satu Fihak (One Tail Test). Uji satu fihak ada dua
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id

macam yaitu uji fihak kanan dan uji fihak kiri. Jenis uji yang akan digunakan
tergantung pada bunyi kalimat hipotesis.
Pengujian hipotesis variabel tingkat pencapaian tugas-tugas
perkembangan (Y) dan variabel persepsi siswa akan manfaat layanan BK di
sekolah (X) adalah menggunakan t-test yang kemudian menggunakan macam
pengujian hipotesisi Uji Fihak Satu (One Tail Test) dengan Uji Fihak kiri.
Menurut Sugiyono (2005:97) uji fihak kiri digunakan apabila hipotesis nol (Ho)
berbunyi “ lebih besar atau sama dengan”(≥). Rumus yang digunakan untuk
menguji hipotesis deskriptif (satu sampel) adalah sebagai berikut:

Keterangan:
t = Nilai t yang dihitung, selanjutnya disebut t hitung

= Rata-rata xi
0 = Nilai yang dihipotesiskan
S = Simpangan baku
n = Jumlah anggota sampel

Penelitian ini juga menggunakan analisis data dengan teknik alanisis


regresi, untuk menghitung hipotesis ketiga. Danang Sunyoto (2011: 9)
menjelaskan bahwa analisis regresi merupakan suatu analisis yang mengukur
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Menggunakan analisis regresi
karena untuk mengetahui adanya kontribusi persepsi siswa akan manfaat layanan
bimbingan dan konseling terhadap tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan
siswa. Hadari Nawawi (1995: 139) mengemukakan mengenai tiga prinsip dasar
yang harus dicari dalam analisis regresi :
1. Garis regresi, yaitu garis yang menyatakan hubungan antara
variabel-variabel itu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id

2. Standar error of estimate yaitu harga yang mengukur


pemencaran tiap-tiap titik (data) terhadap garis regresinya. Atau
merupakan penyimpangan standar dari harga-harga dependent
(Y) terhadap garis regresinya.
3. Koefisien korelari (r) yaitu angka yang menyatakan eratnya
hubungan antara variabel-variabel.
Hampir semua kejadian saling berhubungan dan saling mempengaruhi.
Kejadian-kejadian tersebut dapat dinyatakan sebagai perubahan nilai variabel,
yaitu variabel X dan Y. X mempengaruhi Y, Y bergantung pada X. Supranto
(2009: 112) mengemukakan mengenai tujuan analisis regresi, yaitu untuk
mengetahui besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan X terhadap Y,
serta untuk memperkirakan nilai Y kalau variabel X yang berkorelasi dengan Y
sudah diketahui nilainya. Hal tersebut menunjukkan bahwa analisis regresi
digunakan untuk mengetahui keterkaitan antara variabel bebas dan variabel
terikat. Sebelum melakukan analisis regresi, diperlukan analisis korelasi terlebih
dahulu untuk meyakinkan apakah antara X dan Y berkorelasi. Sutrisno hadi
(2000: 1) berpendapat bahwa korelasi antara ubahan kriterium dengan ubahan
prediktor dapat dilukiskan dalam satu garis lurus, garis ini disebut garis regresi.
Apabila antara X dan Y ternyata ada korelasi maka persamaan regresinya :

Ŷ= a+bX

Keterangan :
Ŷ : dibaca Y topi merupakan ramalan dari Y
X : merupakan variabel bebas
a : nilai Ŷ kalau X = 0
b : koefisien regresi, mengukur besarnya pengaruh X terhadap Y kalau
X naik satu unit (satu satuan).
Perhitungan persamaan regresi dilakukan dengan menggunkan bantuan
SPSS 16.0 (Yohanes Anton Nugroho,2011).

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Umum
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 7
Surakartaa. Lokasi SMP Negeri 7 Surakarta sekarang ini beralamatkan di Jalan
Mr. Sartono no. 34 Surakarta, Kecamatan Banjarsari, Surakarta dengan nomor
telepon 0271 – 852674.
Jumlah seluruh kelas yakni sebanyak 21 kelas, kelas VII sebanyaak 7
kelas, kelas VIII sebanyak 7 kelas, demikian dengan kelas IX sebanyak 7 kelas.
Guru kelas di SMP 7 ini sebanyak 42 orang, serta guru BK sebanyak 4 orang.
2. Deskripsi Statistik
Penelitian ini menyajikan data 2 variabel, yaitu : (1) Tingkat Pencapaian
Tugas – tugas Perkembangan Siswa, (2) Persepsi Siswa Akan Manfaat Layanan
Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 7 Surakarta tahun 2011/2012, dapat
disajikan sebagai berikut :
a. Data Tingkat Pencapaian Tugas – Tugas Perkembangan Siswa
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan bantuan
ATP(AnalisisTugas Perkembangan) serta menggunakan bantuan SPSS
16.0 (Yohanes Anton Nugroho, 2011) diperoleh data tingkat pencapaian
tugas – tugas perkembangan sebagai berikut :
Mean : 39,51
Median : 39,50
Modus : 39,25
Simpangan baku/std.deviasi : 2,11
Simpangan rata – rata : 8,75
Skor terendah : 34,75
Skor tertinggi : 43,50

commit to user

32
perpustakaan.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id

Sebaran frekuensi skor Tingkat Pencapaian Tugas-Tugas


Perkembangan (Y) dibuat klasifikasi skor berdasarkan mean dan standar
deviasi sebagai berikut:

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Skor Y


Interval Skor Kriteria Frekuensi Prosentase

34-37 Rendah 33 23,6 %


38-41 Sedang 89 63,6 %
42-45 Tinggi 18 12,8 %

Jumlah 140 100 %

Berdasarkan tabel sebaran frekuensi Y diketahui bahwa data skor


tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan dengan kriteria tinggi
terletak pada interval 42-45 yaitu 18 orang. Sedangakan kriteria rendah
terletak pada interval 34-37 yaitu 33 orang. Untuk kriteria sedang berada
pada interval 38 – 41 sebanyak 89 orang. Penyebaran data dapat dilihat
pada histogram berikut ini :

90
80
70
60
Frekuensi
50
40 Prosentase
30
20
10
0
34-37 38-41 42-45

Gambar 4.1. Distribusi Frekuensi variabel Tingkat Pencapaian


Tugas-Tugas Perkembangan ( Y )

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 34
digilib.uns.ac.id

Berdasarkan tabel distribusi frekueansi dan histogram diatas maka


dapat diketahui sebaran skor tingkat pencapaian tugas-tugas
perkembangan siswa dari 140 responden maka dapat dibuat rentangan
skor tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan skor tinggi pada
interval 42-45 yakni sebanyak 12,8% sedang pada interval 38-41
sebanyak 63,6%, rendah pada interval 34-37 23,8%. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar sebaran frekuensi skor tingkat
pencapaian tugas-tugas perkembangan terletak pada tingkatan yang sedang
yakni sebanyak 63,6%.

b. Data Persepsi Siswa Akan Manfaat Layanan Bimbingan dan Konseling


Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan bantuan SPSS (Yohanes
Anton Nugroho, 2011) diperoleh data sebagai berikut :
Mean : 19,84
Median : 20,00
Modus : 20,00
Simpangan baku : 1,85
Simpangan rata – rata : 3,44
Skor terendah : 16,00
Skor tertinggi : 24,00

Sebaran frekuensi skor persepsi siswa akan manfaat layanan


bimbingan dan konseling dapat diketahui pada tabel 4.

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi skor X

Interval Skor Kriteria Frekuensi Presentase

16 - 18 Rendah / Negatif 34 24,28%


19– 21 Sedang / Positif 78 55,72%
22- -24 Tinggi / Sangat Positif
28 20%

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 35
digilib.uns.ac.id

Jumlah 140 100%

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat diketahui bahwa


bahw
data skor persepsi siswa akan manfaat layanan bimbingan dan konseling
kriteria tinggi terletak pada interval 22 - 24 yakni sebanyak 28 orang atau
sebanyak 20 %. Kriteria rendah terletak pada interval 16 - 18 yakni
sebanyak 34 orang atau sebanyak 24,28 % . Untuk kriteria sedang pada
interval 19 – 21 yakni sebanyak 78 orang atau sebanyak 55,72 %.
Penyebaran data dapat dilihat pada histogram dibawah ini :

80
70
60
50
40 Frekuensi
30 Prosentase
20
10
0
16 - 18 19-21 22 - 24

Gambar 4.2. Distribudi Frekuensi Variabel Persepsi Siswa


Akan Manfaat Layana BK di Sekolah (X)

Berdasarkan tabel distribusi frekueansi dan histogram maka dapat


diketahui sebaran skor tingkat persepsi siswa akan manfaat layanan BK
dari 140 responden dengan skor tinggi pada interval 22-24, sedang pada
interval 19 - 21, rendah pada interval 16-18. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar sebaran frekuensi skor persepsi siswa
akan manfaat layanan BK terletak pada tingkatan yang sedang yakni
sebanyak 55,72%.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id

B. Pengujian Persyaratan Analisis


1. Uji Normalitas
Pengujian persyaratan analisis yang pertama yaitu uji normalitas. Uji
normalitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan uji
Kolomogrov – Smirnov, menurut Yohanes Anton Nugroho (2011 : 33) uji
kolomogrov- smirnov digunakan untuk melihat seberapa besar kecenderungan
populasi dari suatu data sampel mendekati distribusi normal dan untuk menguji
bahwa dua buah sampel berasal dari populasi yang identik.
Uji normalitas kedua variabel yaitu Persepsi Siswa Akan Manfaat Layanan
BK serta Tingkat Pencapaian Tugas-Tugas Perkembangan dilakukan
perhitungan dengan bantuan SPSS 16.0 dan diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.3 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Variabel Persepsi Variabel Tingkat
Siswa akan Pencapaian Tugas-
Manfaat Layanan Tugas
BK (X) Perkembangan (Y)
N 140 140
Normal Parametersa Mean 19.8429 39.5139
Std. Deviation 1.85547 2.11295
Most Extreme Absolute .112 .087
Differences Positive .097 .054
Negative -.112 -.087
Kolmogorov-Smirnov Z 1.329 1.027
Asymp. Sig. (2-tailed) .058 .242
a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan perhitungan uji normalitas menggunakan rumus Kolomogrov-


commit
Smirnov untuk variabel persepsi siswato akan
user manfaat layanan bimbingan dan
perpustakaan.uns.ac.id 37
digilib.uns.ac.id

konseling ( X ) diperoleh nilai Z hitung sebesar 1,329 dengan taraf signifikansi


0,058 dan untuk variabel tingkat pencapaian tugas – tugas perkembangan (Y)
diperoleh nilai Z hitung sebesar 1,027 dengan taraf signifikansi 0,242.
Hasil nilai signifikansi kedua variabel diperoleh nilai > 0,05. Variabel
tingkat pencapaian akan tugas – tugas perkembangan siswa memiliki taraf
signifikansi 0,242 > 0,05 dan variabel persepsi siswa akan manfaat layanan
bimbingan dan konseling 0,058 > 0,05 sehingga data kedua variabel tersebut
adalah normal.
2. Pengujian Homogenitas
Uji homogenitas dengan menggunakan SPSS diperoleh hasil penelitian
sebagai berikut :
Tabel 4.4 Descriptive Statistics Pengujian Homogenitas

Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation Variance
Variabel Persepsi
Siswa akan
140 16.00 24.00 19.8429 1.85547 3.443
Manfaat Layanan
BK (X)
Variabel Tingkat
Pencapaian Tugas-
140 34.75 43.50 39.5139 2.11295 4.465
Tugas
Perkembangan (Y)
Valid N (listwise) 140

Berdasarkan perhitungan deskripsi statistik diperoleh nilai varians untuk


tiap-tiap variabel sebagai berikut :
Varian X : 3,443
Varian Y : 4, 465

  
 ,
Sehingga F : = = 1,297
    ,

Sedangkan Ftabel dengan dk pembilang 140 dan dk penyebut 140 diperoleh


Fhitung sebesar 1,322 maka Fhitung (1,29) < F tabel (1,322) sehingga kedua data
variabel tingkat pencapaian tugas tugas perkembangan serta variabel persepsi
commit to user
siswa akan manfaat layanan bimbingan dan konseling adalah Homogen.
perpustakaan.uns.ac.id 38
digilib.uns.ac.id

3. Pengujian Linieritas
Uji Linieritas kedua variabel penelitian tersebut dilakukan dengan
menngunakan bantuan SPSS 16.0 dengan rumus DW, dari perhitungan regresi
diperoleh nila DW sebagai berikut :

Tabel 4.5 Model Summary Pengujian Linieritas

Adjusted R Std. Error of Durbin-


Model R R Square Square the Estimate Watson

1 .422a .178 .172 1.92236 2.138


a. Predictors: (Constant), Variabel Persepsi Siswa akan Manfaat Layanan BK
(X)
b. Dependent Variable: Variabel Tingkat Pencapaian Tugas-Tugas
Perkembangan (Y)

DW = 2,138
Berdasarkan tabel DW dengan k = 2 dan N = 140 diperoleh nilai dL =
1,706 dan Du = 1,76. Sehingga nilai DW hitung 2,138 berada diantara nilai dU
sampai dengan 4 – dL, sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi
dari data tersebut adalah linier.

C. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji diterima atau tidaknya hipotesis
(hipotesis kerja). Hipotesis kerja atau disingkat Ha adalah hipotesis yang
menyatakan adanya hubungan atau adanya perbedaan antara dua kelompok
sedangkan hipotesis nol atau yang disingkat dengan Ho adalah hipotesis yang
menyatakan tidak ada hubungan atau tidak ada suatu perbedaan antara dua
kelompok (Suharsimi Arikunto,2006 : 71).
Pengujian hipotesis untuk menguji Ha dalam penelitian ini menggunakan
commit
teknik analisis regresi, selain itu juga to user hipotesis deskriptif . Sugiyono
menggunakan
perpustakaan.uns.ac.id 39
digilib.uns.ac.id

(2005: 82) berpendapat mengenai pengertian hipotesis adalah jawaban sementara


terhadap rumusan masalah penelitian. Rumusan masalah tersebut dapat berupa
pernyataan tentang hubungan dua variabel atau lebih, perbandingan (komparasi),
atau variabel mandiri (deskripsi).Berdasarkan langkah – langkah pengujian
hipotesis diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Hipotesis Pertama
Rumusan hipotesis adalah Tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan
siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta rata-rata skor yang diperoleh adalah
lebih dari 35 (≥35). Hipotesis tersebut selanjutnya diuji dengan Uji Fihak Satu
(One Tail Test) dengan Uji Fihak kiri.

39,51 − 35
= = 25,33
2,11
√140

Dari perhitungan tersebut diperoleh dk = n – 1, 140-1 = 139. Jadi t tabel


dengan dk = 139, diperoleh t hitung = 25,33 dengan taraf kesalahan 5% untuk
uji satu fihak diperoleh t tabel = 1,656. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat
pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa kelas VIII SMP Negeri 7
Surakarta rata-rata skor yang diperoleh adalah lebih dari 35 (≥35) dapat
diterima.
2. Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua mengenai persepsi siswa akan manfaat layanan bimbingan
dan konseling rata-rata skor yang diperoleh adalah lebih dari 15 (≥ 15)
Hipotesis tersebut selanjutnya diuji dengan Uji Fihak Satu (One Tail Test)
dengan Uji Fihak kiri.

19,84 − 15
= = 32,26
1,85
√140
Dari perhitungan tersebut diperoleh dk = n – 1, 140-1 = 139. Jadi t tabel
commit= to
dengan dk = 139, diperoleh t hitung userdengan taraf kesalahan 5% untuk
32,26
perpustakaan.uns.ac.id 40
digilib.uns.ac.id

uji satu fihak diperoleh t tabel = 1,656. Jadi dapat disimpulkan bahwa persepsi
siswa akan manfaat layanan BK di sekolah tersebut rata-rata skor yang
diperoleh adalah lebih dari 15 (≥ 15) dapat diterima.
3. Hipotesis Ketiga
Rumusan hipotesis adalah:
a) H0: Tidak ada kontribusi antara persepsi siswa akan manfaat layanan BK
(X) terhadap tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan (Y).
b) Ha: Ada kontribusi antara persepsi siswa akan manfaat layanan BK (X)
terhadap tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan (Y).

Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi sederhana antara persepsi


siswa akan manfaat layanan BK (X) dengan tingkat pencapaian tugas-tugas
perkembangan (Y) diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.6 Correlations


Variabel
Tingkat
Variabel Pencapaian
Persepsi Siswa Tugas-Tugas
akan Manfaat Perkembanga
Layanan BK (X) n (Y)
Variabel Persepsi Siswa Pearson
1 .422**
akan Manfaat Layanan Correlation
BK (X) Sig. (2-tailed) .000
N 140 140
Variabel Tingkat Pearson
.422** 1
Pencapaian Tugas- Correlation
Tugas Perkembangan Sig. (2-tailed) .000
(Y)
N 140 140
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari perhitungan hasil analisis nilai probabilitas antara persepsi siswa akan
manfaat layanan BK (X) dengan tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan
commit to user
(Y) adalah 0,000. Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan SPSS 16.0
perpustakaan.uns.ac.id 41
digilib.uns.ac.id

(Yohanes Anton Nugroho, 2011) apabila P < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha
diterima. Dalam penelitian ini p = 0,000 dimana 0,000 < 0,05. Jadi dapat
disimpulkan bahwa H0 yang berbunyi tidak ada kontribusi antara persepsi
siswa akan manfaat layanan BK (X) terhadap tingkat pencapaian tugas-tugas
perkembangan (Y) di SMP Negeri 7 Surakarta ditolak, dan ha yang berbunyi
ada kontribusi yang signifikan antara persepsi siswa akan manfaat layanan BK
(X) terhadap tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan (Y) diterima.
Untuk mengetahui besarnya kontribusi dari variabel persepsi siswa akan
manfaat layanan BK (X) terhadap variabel tingkat pencapaian tugas-tugas
perkembangan (Y) dapat dilakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut :
a. Persamaan Regresi
Berdasarkan perhitungan dengan bantuan komputer Seri Program
Statistik (SPSS) 16.0 sesuai dengan langkah - langkah pengujian hipotesis
untuk mencari kontribusi terlebih dahulu dicari persamaan regresinya, dan
diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.7 Variables Entered/Removedb

Variables
Model Variables Entered Removed Method
1 Variabel Persepsi
Siswa akan Manfaat . Enter
Layanan BK (X)a
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Variabel Tingkat Pencapaian Tugas-Tugas
Perkembangan (Y)

Tabel 4.8 Model Summaryb


Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
a
1 .422 .178 .172 1.92236 2.138
a. Predictors: (Constant), Variabel Persepsi Siswa akan Manfaat Layanan
BK (X)

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 42
digilib.uns.ac.id

Tabel 4.8 Model Summaryb


Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 .422a .178 .172 1.92236 2.138
a. Predictors: (Constant), Variabel Persepsi Siswa akan Manfaat Layanan
BK (X)
b. Dependent Variable: Variabel Tingkat Pencapaian Tugas-Tugas
Perkembangan (Y)

Tabel 4.9 ANOVAb


Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1Regression 110.598 1 110.598 29.928 .000a
Residual 509.977 138 3.695
Total 620.575 139
a. Predictors: (Constant), Variabel Persepsi Siswa akan Manfaat Layanan BK
(X)
b. Dependent Variable: Variabel Tingkat Pencapaian Tugas-Tugas
Perkembangan (Y)
Tabel 4.10 Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1(Constant) 29.975 1.751 17.116 .000
Variabel Persepsi Siswa
akan Manfaat Layanan .481 .088 .422 5.471 .000
BK (X)
a. Dependent Variable: Variabel Tingkat Pencapaian Tugas-Tugas
Perkembangan (Y)

Tabel 4.11 Residuals Statisticsa


Std.
Minimum Maximum Mean Deviation N
Predicted Value 37.6665 41.5124 39.5139 .89200 140
Residual -4.55096 3.89127 .00000 1.91544 140
Std. Predicted
-2.071 2.240 .000 1.000 140
Value
Std. Residual commit2.024
-2.367 to user .000 .996 140
perpustakaan.uns.ac.id 43
digilib.uns.ac.id

Tabel 4.11 Residuals Statisticsa


Std.
Minimum Maximum Mean Deviation N
Predicted Value 37.6665 41.5124 39.5139 .89200 140
Residual -4.55096 3.89127 .00000 1.91544 140
Std. Predicted
-2.071 2.240 .000 1.000 140
Value
Std. Residual -2.367 2.024 .000 .996 140
a. Dependent Variable: Variabel Tingkat Pencapaian Tugas-Tugas
Perkembangan (Y)

Berdasarkan uji regresi diperoleh nilai Fhitung Anava sebesar 29,928


dengan taraf signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai p value sebesar 0,000
kurang dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh dari
persepsi siswa akan manfaat layanan bimbingan dan konseling (X) terhadap
tingkat pencapaian tugas – tugas perkembangan siswa (Y).
Untuk persamaan garis regresi dapat diperoleh nilai sebesar :
Y = 29,975 + 0,481 X
Dari perhitungan uji t diperoleh t hitung untuk konstanta sebesar 17,116
dengan taraf signifikansi 0,000 dan nilai t hitung untuk variabel X sebesar
5,471 dengan taraf signifikansi 0,000. Sehingga kedua koefisien regresi
adalah signifikan dapat digunakan untuk memprediksi variabel Y (tingkat
pencapaian tugas – tugas perkembangan).
Persamaan Y = 29,975 + 0,481X memiliki arti bahwa setiap kenaikan
1 tingkatan variabel persepsi siswa akan manfaat layanan bimbingan dan
konseling (X) maka variabel tingkat pencapaian tugas – tugas
perkembangan (Y) akan bertambah 0,481 satuan.

b. Sumbangan Variabel X terhadap variabel Y

Tabel 4.12 Model Summary Sumbangan X terhadap Y


Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 .422a .178 .172 1.92236 2.138
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 44
digilib.uns.ac.id

a. Predictors: (Constant), Variabel Persepsi Siswa akan Manfaat Layanan


BK (X)
b. Dependent Variable: Variabel Tingkat Pencapaian Tugas-Tugas
Perkembangan (Y)

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Nilai R sebesar 0,422


sedangkan R square adalah sebesar 0,172. Sehingga sumbangan variabel X
(Persepsi Siswa Akan Manfaat Layanan Bimbingan dan Konseling)
terhadap variabel Y (Tingkat Pencapaian Tugas – Tugas Perkembangan
Siswa) adalah sebesar 17,2 %. Artinya 17,2 % tingkat pencapaian tugas –
tugas perkembangan siswa dipengaruhi oleh persepsi siswa akan manfaat
layanan Bimbingan dan Konseling sedangkan sisanya sebesar 100 % - 17,2
% = 82,8 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
Dari Perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga
diterima yaitu bahwa terdapat kontribusi persepsi siswa akan manfaat
layanan BK terhadap tingkat pencapaian tugas – tugas perkembangan siswa
sebesar 17,2 %.

D. Pembahasan Hasil Analisis Data


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat pencapaian
tugas – tugas perkembangan siswa , bagaimana persepsi siswa akan manfaaat
layanan BK, serta mengetahui sejauh mana kontribusi persepsi siswa akan manfaat
layanan BK terhadap tingkat pencapaian tugas – tugas perkembangan siswa. Untuk
mengetahui hasilnya maka dalam penelitian ini digunakan teknik regresi dalam
analisis datanya. Setelah dilakukan analisis data untuk pengujian hipotesis
kemudian dilakukan pembahasan hasil analisis data. Pembahasan hasil analisis data
yaitu sebagai berikut :
1. Tingkat pencapaian tugas – tugas perkembangan siswa (Y)
Pada uji hipotesis 1 dengan nilai t hitung sebesar 25,33 dengan taraf
kesalahan 5% untuk uji satu fihak diperoleh t tabel = 1,656. Maka t hitung ≥ t
tabel, sehingga dapat diartikancommit to usertingkat pencapaian tugas-tugas
bahwa
perpustakaan.uns.ac.id 45
digilib.uns.ac.id

perkembangan siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta rata-rata skor yang
diperoleh adalah lebih dari 35 (≥35). Tingkat pencapaian tugas – tugas
perkembangan siswa disekolah ini belum sepenuhnya tercapai secara optimal,hal
ini terjadi karena terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian tugas
– tugas perkembangan tersebut. Tugas-tugas perkembangan yang telah dicapai
siswa kelas VIII SMP yaitu terdapat pada tingkat perlindungan diri, tingkat
konformistik, tingkat sadar diri, dan tahap seksama. Rata-rata pencapaian tugas-
tugas perkembangan siswa berada pada Tingkat IV: Tingkat Sadar Diri (SD).
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Dedi Rosadi .
2009 . (UPI Bandung) setelah mendapat perlakuan atau pelayanan bimbingan
dan konseling tingkat pencapaian tugas – tugas perkembangan siswa
menunjukkan tahap konformitas dengan skor 3,76. Dengan melihat kenaikan
skor artinya ada peningkatan rata – rata 3,72 menjadi 3,76. Ini berarti sebagian
siswa sudah mampu untuk menyelesaikan tugas – tugas perkembangannya
walaupun belum sepenuhnya.
2. Persepsi siswa akan manfaat layanan bimbingan dan konseling di sekolah (X)
Pada uji hipotesis 2 dengan nilai t hitung sebesar 32,26 dengan taraf
kesalahan 5% untuk uji satu fihak diperoleh t tabel = 1,656. Maka t hitung ≥ t
tabel, sehingga dapat diartikan bahwa persepsi siswa akan manfaat layanan
bimbingan dan konseling di sekolah tersebut rata-rata skor yang diperoleh
adalah lebih dari 15 ( ≥15). Tidak semua siswa disekolah ini memandang positif
terhadap manfaat layanan bimbingan dan konseling. Hal ini dikarenakan
beberapa faktor, salah satunya yaitu kurangnya penciptaan hubungan yang baik
antara guru BK dengan siswa. Siswa cenderung takut dan malu – malu apabila
ingin mengungkapkan permasalahannya terhadap guru BK, masih ada siswa
yang menganggap bahwa ruang BK merupakan tempat untuk para siswa
bermasalah. Mereka enggan untuk berkunjung dan melakukan konseling dengan
guru BK. Hal ini sebetulnya bukan sepenuhnya kesalahan dari pihak siswa,
karena pada kenyataannya guru BK pun kurang mampu memberikan kesan yang
baik terhadap siswanya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 46
digilib.uns.ac.id

3. Kontribusi persepsi siswa akan manfaat layanan bimbingan dan konseling (X )


terhadap tingkat pencapaian tugas – tugas perkembangan siswa.
Dari Perhitungan yang telah dilakukan pada pengujian hipotesis dapat
disimpulkan bahwa hipotesis ketiga diterima yaitu bahwa terdapat kontribusi
persepsi siswa akan manfaat layanan BK terhadap tingkat pencapaian tugas –
tugas perkembangan siswa sebesar 17,2 %. Berdasarkan penelitian tersebut
maka dapat dikatakan bahwa persepsi siswa akan manfaat layanan bimbingan
dan konseling turut mempengaruhi tingkat pencapaian tugas – tugas
perkembangan siswa.
Persepsi siswa yang tidak sepenuhnya positif terhadap manfaat layanan
bimbingan dan konseling berpengaruh terhadap pencapaian tugas – tugas
perkembangan siswa. Kurangnya persepsi positif siswa terhadap manfaat
layanan Bimbingan dan Konseling menyebabkan kurang optimalnya tingkat
pencapaian tugas – tugas perkembangan siswa, disini khususnya siswa kelas
VIII SMP Negeri 7 Surakarta.
Sekolah merupakan tempat kedua siswa melakukan pembelajaran dalam
segala hal setelah rumah atau keluarga yang paling utama. Pencapaian tugas –
tugas perkembangan siswa pun akan turut dipengaruhi oleh sekolah khususnya
mengenai persepsi mereka akan manfaat bimbingan dan konseling di sekolah,
karena disekolah bimbingan dan konselinglah yang paling mengerti mengenai
tingkat pencapaian tugas – tugas perkembangan pada diri siswa.
Berkaitan dengan hal tersebut siswa dan perlu meningkatkan persepsinya
akan manfaat layanan bimbingan dan konseling agar nantinya mempermudah
dalam perkembangan dirinya.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini dapat


disimpulkan bahwa :

1. Tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa kelas VIII SMP


Negeri 7 Surakarta rata-rata skor yang diperoleh adalah lebih dari 35
(≥35). Tugas-tugas perkembangan yang telah dicapai siswa kelas VIII
SMP yaitu terdapat pada tingkat perlindungan diri, tingkat
konformistik, tingkat sadar diri, dan tahap seksama. Rata-rata
pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa berada pada Tingkat IV:
Tingkat Sadar Diri (SD).
2. Persepsi siswa akan manfaat layanan bimbingan dan konseling tersebut
rata-rata skor yang diperoleh adalah lebih dari 15 (≥ 15).
3. Terdapat kontribusi persepsi siswa akan manfaat layanan bimbingan
dan konseling di sekolah terhadap tingkat pencapaian tugas – tugas
perkembangan siswa sebesar 17 , 2 %

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian tentang kontribusi persepsi siswa akan


manfaat layanan bimbingan dan konseling terhadap tingkat pencapaian tugas –
tugas perkembangan siswa yang telah dilaksanakan, berikut implikasi dari
penelitian ini:

1. Tingkat pencapaian tugas – tugas perkembangan siswa dapat


diprediksi dari persepsi siswa akan manfaat layanan bimbingan dan
konseling.
2. Tingkat pencapaian tugas – tugas perkembangan siswa masih dalam
commit to user
tingkatan sedang sehingga perlu ditingkatkan lagi.

47
perpustakaan.uns.ac.id 48
digilib.uns.ac.id

3. Persepsi siswa akan manfaat layanan bimbingan dan konseling di SMP


Negeri 7 Surakarta masih dalam tingkatan sedang jadi perlu ada
peningkatan persepsi siswa akan manfaat layanan bimbingan dan
konseling di sekolah oleh guru BK, baik dengan cara peningkatan
hubungan dengan siswa, peningkatan kualitas layanan bimbingan,
maupun peningkatan program layanan bimbingan.
4. Persepsi siswa akan manfaat layanan bimbingan dan konseling
memberikan pengaruh terhadap tingkat pencapaian tugas – tugas
perkembangan siswa.

C. Saran
1. Bagi Siswa
Sebaiknya siswa mempelajari mengenai tugas – tugas perkembangan yang
harus ia jalankan sesuai dengan tingkatannya agar mampu memaksimalkan
pencapaian tugas perkembangannya.
2. Bagi Guru BK
Guru BK sebaiknya memberikan kesan yang baik pada siswa, agar
persepsi siswa terhadap manfaat layanan bimbingan dan konseling di
sekolah lebih baik lagi. Serta memberikan pengarahan mengenai tugas –
tugas perkembangan yang harus siswa jalankan, guru BK hendaknya turut
serta membantu siswa dalam pencapaian tugas – tugas perkembangan
karena keberhasilan dalam pencapaian tugas – tugas perkembangan
tersebut sangat mempengaruhi pencapaian tugas – tugas perkembangan di
jenjang berikutnya.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya disarankan meneliti tentang tugas – tugas
perkembangan siswa namun ditinjau dari aspek – aspek lainnya yang
diduga mempengaruhi tingkat pencapaian tugas – tugas perkembangan
siswa.

commit to user

Anda mungkin juga menyukai