id
SKRIPSI
Oleh:
ARI SISWANTI
X8110004
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
NIM : X8110004
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Ari Siswanti
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Oleh :
ARI SISWANTI
X8110004
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan Program Pendidikan Guru Pendidikan
Anak Usia Dini, Jurusan Ilmu Pendidikan
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Ari Siswanti. UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA ANAK
KELOMPOK B TK PEMBINA CAWAS KABUPATEN KLATEN TAHUN
PELAJARAN 2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta. Agustus 2012.
commitvito user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Ari Siswanti. Efforts to Improve Speaking Ability Using Hand Puppet Media
on Group B TK Pembina Cawas Klaten Regency Academic Year 2011/2012.
Research Paper, Faculty of Teacher Training and Education Sebelas Maret
University of Surakarta. August 2012.
This study aims to improve the child's ability to speak in group B TK
Pembina Cawas Klaten academic year 2011/2012 usinghand puppets media.
This classroom research a classroom action research . This classroom research
was implemented in three cycles, with each cycle consisting of planning, action,
observation and reflection. The research subject is a class act all the children of
group B TK Pembina Cawas Klaten regency in the academic year 2011/2012
amount 28 children. Data collection techniques using observation, documentation.
Analysis of the data used is interactive analysis techniques Milles and Huberman
principal activities include the analysis of the data reduction, data display or
verification.
Based on the resseach of this study showed that using a hand puppet media
can improve speaking ability of children pre-cycle to 1st cycle, from the 1st cycle
to the 2nd cycle and the 3rd cycle. The process of learning the teacher in pre cycle
do not use media and teacher center, so the speaking ability low, speaking ability
child's only 18%. The increase occurred there first cycle speaking ability children
increased to 28.6%, although not optimal. Implementation of the second cycle
causing the child's speaking ablity well and increased to 75%. Implementation of
the third cycle has the speaking ability the child grows up to 89% higher. So that
could be a quality learning support.
Conclusions This study is the use of hand puppets media can improve the
speaking ability to children TK Pembina Cawas Klaten regency academic year
2011/2012.
Keywords: Speech, Media, Hand Puppet
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
“Karena tidak ada yang lebih mudah dibandingkan dengan berpikir, jadi tidak
ada yang lebih sulit dibandingkan dengan berpikir baik” Thomas Traherne)
“Jangan pernah merasa sakit karena keinginan yang belum tercapai, pasti Allah
mempunyai rencana yang lebih baik” (Penulis)
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Teriring rasa syukurku kepada Allah SWT, kupersembahkan karya sederhana ini
kepada :
Keluargaku
Semangat, dukungan dan doa yang senantiasa kalian panjatkan untuk telah
menjadikan Aku seperti sekarang ini.
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Penulis
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... v
HALAMAN ABSTRAK ................................................................................. vi
HALAMAN ABSTRACT .............................................................................. vii
HALAMAN MOTTO ..................................................................................... viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 5
A. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 5
1. Hakikat Pembelajaran Kemampuan Berbicara………. ..... 5
a. Karakteristik Anak Usia Dini.................................... 5
b. Pengertian Kemampuan Berbicara ………………… 6
c. Pengertian bahasa…………………………………… 6
d. Pengertian Berbicara …………………………………. 10
commit…………………………………….
e. Tujuan Berbicara to user 12
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2. 1 Kerangka Berfikir ....................................................................................... 27
3. 2 Komponen – komponen Analisis Data ....................................................... 33
3. 3 Siklus Observasi........................................................................................... 40
4. 1 Perolehan Nilai Berbicara Pra Tindakan ...................................................... 45
4. 5 Peningkatan Kemampuan Berbicara siklus I, siklus II, siklus III ……… ... 75
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3. 1 Jadwal Penelitian ........................................................................................ 81
4. 1 Daftar Personil TK ..................................................................................... 41
4. 2 Distribusi Nilai Awal Kemampuan Berbicara ............................................. 43
4. 3 Perolehan Nilai Kemampuan Berbicara Siklus I ......................................... 52
4. 4 Perolehan Nilai Kemampuan Berbicara Siklus II ........................................ 61
4. 5 Perolehan Nilai Kemampuan Berbicara Siklus III ....................................... 70
4. 6 Perubahan Kemampuan Berbicara Siklus I, Siklus II, Siklus III ................ 75
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Tabel Jadwal Penelitian …………………………………………………... 83
2 Cerita Gogo Kodok ……………………………………………………… 84
3 Silabus ………………………………………………………………… 86
xvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28 Perijinan Penelitian
commit to user
xviii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
dapat berbicara dengan baik dan lancar, anak sudah dapat mengulang atau
menirukan kembali beberapa kata bahkan dapat mengucapkan beberapa kalimat.
Dimasa kanak-kanak adalah merupakan masa yang paling tepat untuk
mengembangkan kemampuan bahasa terlebih lagi kemampuan berbicara. Terlebih
lagi anak usia 4- 8 tahun adalah rentangan anak usia dini yang disebut dengan usia
prasekolah. Anak mulai sensitif untuk menerima berbagai upaya perkembangan
seluruh potensi anak. Banyak tahap perkembangan bahasa yang harus dilewati
anak dan tentu saja harus melalui banyak latihan dan pengalaman. Namun pada
kenyataan dilapangan kemampuan berbicara anak pada saat ini kurang. Dari 28
siswa kelompok B hanya 7 anak yang memiliki kemampuan berbicara yang baik.
Yang lainnya masih belum lancar berbicara. Banyak factor yang menyebabkan hal
tersebut, baik factor dari diri anak maupun dari luar diri anak.
. Selain itu juga karena kurangnya stimulasi yang diberikan kepada anak.
Sebagian besar masyarakat kurang memahami bahwa kemampuan berbicara
adalah kemampuan yang penting untuk dipelajari karena merupakan kunci untuk
mendapatkan informasi dan pengetahuan yang lain. Anak yang mempunyai
kemampuan berbicara yang baik, pembicaraannya akan lebih mudah dipahammi
oleh orang lain. Berbicara menunjang kemampuan membaca dan menulis.
Kemampuan berbicara tersebut memudahkan anak berkomunikasi dan
mengungkapkan idea atau gagasan. Kemampuan berbicara yang baik akan
membantu anak dalam kehidupan sehari – hari, selain membantu dalam
berkomunikasi dengan orang lain juga melatih keberanian anak. Disinilah peran
guru sangat dibutuhkan untuk mengembangkan kemampuan berbicara anak,
terutama di sekolah. Selama ini guru dalam mengajar hanya menggunakan metode
konvensional sehingga kurang memberi kesempatan kepada anak untuk
berbicara, karena pembelajaran berpusat pada guru bukan pada anak. Selain itu
pemilihan media yang kurang tepat, bahkan dalam pembelajaran di TK guru
jarang menggunakan media.
Mengingat hal tersebut penulis ingin mencoba mengembangkan
kemampuan berbicara anak dengan media boneka tangan. Diharapkan dengan
commit to user
dengan media boneka tangan dapat membantu anak dan mempermudah anak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah
dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Kemampuan berbicara anakmasih kurang.
2. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru.
3. Guru kurang tepat dalam memilih media pembelajaran.
4. Guru kurang mengajak anak berpartisipasi dalam penggunaan media tangan.
5. Guru kurang mampu menciptakan situasi pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan.
6. Banyak cara untuk meningkatkan kemampuan berbicara antara lain dengan
media audio visual, boneka tangan, gambar seri dannlain sebagainya.
C. PEMBATASAN MASALAH
Pembatasan masalah perlu dilakukan guna memperoleh kedalaman kajian
untuk menghindari perluasan masalah. Subjek dari penelitian ini yaitu anak
kelompok B TK Pembina Cawas, Kabupaten Klaten tahun pelajaran 2011-2012
dan objek dari penelitian ini meliputi :
1. Media yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam penelitian adalah dengan
menggunakan media boneka tangan.
2. Pembatasan masalah dalam penelitian ini dibatasi pada kemampuan berbicara.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
D. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas ada beberapa masalah yang akan
peneliti ungkapkan :
1. Apakah penggunaan media boneka tangan dapat meningkatkan kemampuan
berbicara pada siswa kelompok B TK Pembina Cawas kabupaten Klaten tahun
pelajaran 2011/2012?
E. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan berbicara dengan media boneka
tangan pada siswa kelompok B di TK Pembina Cawas kabupaten Klaten tahun
pelajaran 2011 - 2012
F. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat bagi anak didik
a. Memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi anak.
b. Memberikan suasana gembira bagi anak.
c. Mengembangkan imajinasi anak.
2. Manfaat bagi guru
a. Meningkatkan kreatifitas guru dalam menentukan model pembelajaran
yang tepat untuk mengembangkan bahasa terutama berbicara anak.
b. Meningkatkan ketrampilan guru dalam kegiatan pembelajaran.
3. Manfaat bagi sekolah
a. Memberikan masukan bagi mutu pembelajaran yang kreatif dan inovativ
di taman kanak – kanak.
b. Memberikan inspirasi untuk menggali dan mewujudkan model-model
pembelajaran yang inovatif dengan mengoptimalkan potensi lingkungan
sekitar taman kanak-kanak.
c. Sarana pengembangan dan peningkatan profesionalisme guru.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Hakikat Kemampuan Berbicara
a. Karakteristik Anak Usia Dini
Anak usia dini merupakan pribadi yang unik dan mengasyikkan.
Anak usia dini memiliki berbagai potensi dasar yang perlu
dikembangkan, yang kelak menjadi pondasi bagi kehidupan anak
selanjutnya. Masa usia dini merupakan yang peka untuk menerima
rangsangan, hal ini merupakan ksempatan bagi orang dewasa untuk
memberikan pengeruh edukasi seluas-luasnya .
Menurut Winda Gunarti, Lilis Suryani, Azizah Muis : 2008
mengungkapkan bahwa anak usia dini anak usia dini bersifat peniru,
apa yang mereka lihat dan rasakan dari lingkungannya akan
ditirukannya, karena anak belum mengetahui batasan.
John Locke (dalam Hastuti, 2012 : 11) menyatakan bahwa anak
merupakan pribadi yang masih bersih dan peka terhadap rangsangan-
rangsangan yang berasal dari lingkungan.
Adapun beberapa karakteristik anak usia dini yang dikemukakan
oleh Wahyuti : 2011, antara lain:
1) Memiliki rasa ingin tahu yang besar.
2) Anak merupakan pribadi yang unik.
3) Anak suka berfantasi dan berimajinasi.
4) Masa kanak-kanak merupakan masa yang paling potensial untuk
belajar, masa seperti ini sering disebut dengan “golden age” atau usia
emas.
5) Menunjukkan sikap egosentris.
6) Memiliki rentang daya konsentrasi yang pendek.
commit5to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dapat : (1) bisa berbicara dengan kata yang lalu, (2) tahu
nama-nama bagian tubuhnya, (3) mengkata mencapai 900-
1000 kata, (4) bisa menyebutkan nama, usia dan jenis
kelamin, (5) bisa menjawab pertanyaan sederhana tentang
lingkungannya.
c. Usia 4 tahun anak dapat : (1) tahu nama-nama binatang, (2)
menyebutkan nama benda yang dilihat dalam buku atau
majalah, (3) mengenal warna, (4) bisa mengulang 4 digit
angka, (5) bisa mengulang kata dengan 4 suku kata, (6) suka
mengulang kata, frasa, suku kata, dan bunyi.Usia 5 tahun
anak dapat : (1) bisa menggunakan kata deskripsi seperti kata
sifat, (2) mengerti lawan kata: besat-kecil, lembut-kasar, (3)
dapat menghitung sampai 10, (4) bicara sangat jelas kecuali
Kemampuan berbahasa
Kemampuan berbahasa meliputi empat aspek yaitu menyimak,
berbicara, membaca dan menulis. Keempat aspek tersebut saling berkaitan
satu sama lain dan saling mendukung satu dan lainnya. Semua aspek
tersebut diperoleh melalui satu hubungan urutan yang teratur : pada masa
kecil anak belajar menyimak kemudian berbicara, sesudah itu belajar
membaca dan menulis. Berikut ini adalah aspek-aspek dalam berbahasa :
Pertama menyimak , merupakan hal yang pertama kali dipelajari dan
dikuasai oleh anak setelah anak lahir. Sejak bayi bahkan sejak dalam
kandungan anak sudah belajar menyimak, yaitu belajar menyimak lagu-
lagu dan suara yang diperdengarkan kepadanya. Dan hal tersebut akan
terus anak pelajari setelah anak lahir. Menyimak adalah kegiatan
mendengarkan secara aktif dan kreatif untuk memperoleh informasi,
menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang
disampaikan secara lisan (Nurbiana Dheni, dkk 2008:4.6).
Menurut Sabarti dalam Nurbiana dheni (2008:4.7) fungsi
menyimak adalah :Dasar belajar bahasa. (1) Penunjang ketrampilan
berbicara, membaca dan commit
menulis.to (2)
userPenunjang komunikasi lisan. (2)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
11
12
13
14
mudah, (3) anak memahami kata-kata tersebut bukan karena telah sering
mendengar atau menduga-duga.
Tahap perkembangan bahasa berbicara anak secara umum terbagi atas dua
periode besar, yaitu: periode Prelinguistik (0-1 tahun) dan Linguistik (1-5
tahun). Mulai periode linguistik inilah mulai hasrat anak mengucapkan
kata kata yang pertama. Periode linguistik terbagi dalam tiga fase besar,
yaitu:
a. Fase satu kata atau yang biasa disebut dengan holofrase
Pada fase ini anak mempergunakan satu kata untuk menyatakan pikiran
yang kompleks, baik yang berupa keinginan, perasaan atau temuannya
tanpa perbedaan yang jelas. Orang tua baru dapat mengerti dan memahami
apa yang dimaksudkan oleh anak tersebut, apabila kita tahu dalam konteks
apa kata tersebut diucapkan, sambil mengamati mimik raut muka gerak
serta bahasa tubuh lainnya. Pada umumnya kata pertama yang diucapkan
oleh anak adalah kata benda, setelah beberapa waktu barulah disusul
dengan kata kerja.
b. Fase yang lebih dari sebuah kata atau satu kata
Fase dua kata muncul pada anak berusia sekitar 18 bulan. Pada fase ini
anak sudah dapat membuat kalimat sederhana yang terdiri dari dua kata.
Kalimat tersebut kadang-kadang terdiri dari pokok kalimat dan predikat,
kadang-kadang pokok kalimat dengan obyek dengan tata bahasa yang
tidak benar. Setelah dua kata, muncullah kalimat dengan tiga kata, diikuti
oleh empat kata dan seterusnya. Pada periode ini bahasa yang digunakan
oleh anak tidak lagi egosentris, dari dan untuk dirinya sendiri.
c. Fase ketiga adalah fase diferensiasi
Periode terakhir dari masa balita yang berlangsung antara usia dua
setengah sampai lima tahun. Keterampilan anak dalam berbicara mulai
lancar dan berkembang pesat. Dalam berbicara anak bukan saja menambah
kosakatanya yang mengagumkan akan tetapi anak mulai mampu
mengucapkan kata demi kata sesuai dengan jenisnya, terutama dalam
pemakaian kata benda dancommit to user
kata kerja. Anak telah mampu mempergunakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
16
17
18
19
20
2. Menumbuhkan rasa percaya diri dan membentuk citra diri anak yang
positif. Dalam suasana yang menyenangkan, anak akan mencoba
melakukan berbagai kegiatan yang mereka suka dengan cara
menggali dan menemukan sesuai yang ingin mereka ketahui.
Kondisi tersebut sangat mendukung mereka dalam mengembangkan
rasa percaya diri mereka dalam melakukan kegiatan. Alat permainan
edukatif mempunyai fungsi yang sangat strategis sebagai bagian
yang tak terpisahkan dari kegiatan anak dalam melakukan kegiatan-
kegiatannya sehingga rasa percaya diri dan citra diri berkembang
secara wajar. Pada kegiatan anak memainkan suatu alat permainan
dengan tingkat kesulitan tertentu misalnya anak bermain peran
dengan boneka tangan pada saat tersebut ada proses yang dilalui
anak sehingga anak mengalami suatu kepuasan setelah suatu melalui
suatu tahap kesulitan tertentu yang terdapat dalam alat permainan
tersebut.
3. Memberikan stimulus dalam pembentukkan perilaku dan
pengembangan kemampuan dasar merupakan focus pengembangan
pada anak TK. Alat permainan edukatif dirancang dan
dikembangkan untuk memfasilitasi semua aspek perkembangan
tesebut. Memberikan kepada anak untuk bersosialisasi,
berkomunikasi dengan teman sebaya. Alat permainan edukatif
berfungsi memfasilitasi anak mengembangkan hubungan yang
harmonis dan komunikatif dengan lingkungan di sekitar misalnya
dengan teman-temannya.
d. Pembuatan Alat Permainan Edukatif Untuk Anak TK
Alat permaian edukatif suatu kegiatan yang memerlukan bekal
kemampuan yang memadai. Bekal kemampuan yang dimaksud adalah
pengetahuan dan keterampilan bagaimana melakukan sesuai dengan
persyaratan tertentu sehingga alat permainan edukatif yang dibuat betul-
betul efektif dalam mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak.
Sebelum membuat alat commit to user
permainan edukatif, guru harus memperhatikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
22
23
24
jempol dan jari tangan masuk ke bagian tangan boneka, (c) boneka
tangan langsung digunakan dengan cara digerak-gerakkan oleh jari
tangan.
h. Tahapan bermain boneka tangan antara lain :
Bermain boneka tangan tidak hanya asal, namun ada tahapan-
tahapan yang harus dilakukan hasilnya dapat maksimal. Selain itu juga
agar memudahkan guru atau anak pada saat memainkan. Adapun
tahapan bermain boneka tangan antara lain : (a) guru menyiapkan
boneka tangan sesuai dengan karakter yang dikehendaki, (b) guru
menggunakan boneka tangan, kemudian menerangkan cara
menggunakan boneka tangan dan contoh cara menggerakkannya
sambil berbicara, (c) kemudian guru memotivasi anak supaya
mencoba memakai boneka tangan, anak yang paling berani di ajak
memotivasi teman-teman yang lain, (d) guru memilih dua atau tiga
anak untuk maju. Anak yang dipilih dapat anak yang paling berani,
baru setelah itu dipilih anak yang pemalu, (e) guru mengarahkan saja,
jika perlu guru turut serta agar ceritanya dapat terarah, (f) pada tahap
awal berrmain boneka tangan, anak didampingi dahulu oleh guru agar
ceritanya dapat lebih terarah dan berjalan lancar. Selanjutnya anak
bermain boneka tangan secara spontan tanpa didampingi guru.
Melihat dari uraian di atas dapat dilihat bahwa dalam bermain boneka
tangan yang terpenting adalah anak mendapat pengalaman baru untuk
meningkatkan kemampuan berbicara.
Namun dalam penggunaan boneka tangan dalam pembelajaran juga
terdapat kendala antara lain adalah : pertama jumlahnya yang terbatas
sehingga harus digunakan secara bergantian, kedua bentuknya yang lucu
kadang juga membuat siswa asyik sendiri dan berebut. Ketiga kadang ada
anak yang tidak mau sama sekali untuk bermain boneka tangan karena
tidak berani.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas maka guru harus
commit
pintar-pintar untuk mengatur to userdalam pembelajaran. Guru harus
strategi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
D. KERANGKA BERPIKIR
Berdasarkan tinjauan pustaka yang ada diatas dapat dirumuskan
kerangka berfikir sebagai berikut : pada kondisi awal kemampuan
berbicara siswa masih rendah. Hal itu terjadi karena guru masih
menggunakan metode konvensional, dan anak anak hanya diberi lembar
kerja dalam setiap pembelajaran. Sehingga anak kurang diberi kesempatan
untuk berbicara dan mengemukakan pendapat. Kemampuan berbicara
anak sangat mempengaruhi perkembangan anak usia dini karena
merupakan kunci utama untuk dapat berkomunikasi dengan lancar.
Sehingga anak perlu diberikan stimulasi yang baik sejak dini agar
kemampuan berbicara anak dapat optimal. Dengan penerapan media
boneka tangan, kemampuan berbicara anak dapat berkembang dengan
baik. Karena anak lebih diberi kesempatan berbicara dan bercerita dengan
boneka tangan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di TK Pembina Cawas,
Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten. Peneliti memilih tempat
tersebut karena beberapa pertimbangan diantaranya adalah biaya,
waktu dan keberadaan subyek penelitian memudahkan peneliti
memperoleh data dan lokasi penelitian mudah dijangkau.
2. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan melalui beberapa tahap yaitu tahap
persiapan hingga pelaporan. Penelitian akan dilaksanakan selama 5
bulan yaitu pada bulan Februari 2012 sampai dengan Juni 2012.
Adapun rincian jadwal penelitian ada pada table 1 pada lampiran 1.
B. Subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah anak kelompok B TK Pembina Cawas
Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten yang berjumlah 28 anak yang terdiri
dari 16 putra dan 12 putri.
Sumber Data dan di dalam melakukan penelitian ini yang digunakan
penulis untuk mengumpulkan data adalah pengamatan atau
observasi,dokumentasi, unjuk kerja.
C. Sumber Data dan Variabel Penelitian
Guna memperoleh data dalam penelitian tersebut, maka perlu
mencari data, baik yang diperoleh dari pihak-pihak yang berhubungan
dengan obyek penelitian ataupun dari dokumen maupun buku-buku,
sehingga untuk memperoleh data yang lengkap dan jelas peneliti
mengikuti kegiatan pelaksanaan pembelajaran di TK Pembina Cawas
Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, pada tahun pelajaran 2011/2012
commit28to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
30
31
32
33
34
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
H. Prosedur Penelitian
Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom
action research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang
dilakukan oleh guru di dalam kelas sendiri melalui refleksi diri, dengan
siswa menjadi meningkat. Menurut Sawiji Suwandi (2010:11) hal penting
dalam penelitian tindakan kelas adalah tindakan nyata (action) yang
dilakukan guru (dan bersama pihak lain) untuk memecahkan masalah yang
dihadapi dalam proses belajar mengajar.
Siklus I
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini peneliti menyusun perencanaan
tindakan yang didasarkan pada studi pendahuluan yang telah
dilakukan. Dalam hal ini guru dan peneliti menyamakan presepsi
tentang permasalahan yang ditemui dan menjabarkan serinci mungkin.
Berikut rencana tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
1) Merencanakan pokok bahasan.
2) Mengembangkan silabus menjadi rencana kegiatan harian (RKH).
3) Mempersiapkan metode pembelajaran bahasa.
4) Menyiapkan sumber belajar.
5) Mengembangkan format observasi pembelajaran.
6) Mempersiapkan ruang kelas.
2. Tindakan
Setelah membuat rencana yang matang maka langkah
selanjutnya adalah melaksanakan rencana tersebut sebagai tindakan
yang mengacu pada langkah kegiatan mengajar.
Pada pertemuan pertama kegiatan awal meliputi: a) Guru
menentukan masalah yang berkaitan dengan materi pembelajaran
bahasa, (b) Guru mempersiapkan metode pembelajaran bahasa yaitu
bercerita dengan media boneka tangan, (c) Anak berbaris dan
memasuk kelas secara teratur dan berdoa, (d) Guru memberikan
commit to userpengalaman nyata anak dalam
apresepsi dengan mengkaitkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
Siklus II
1. Perencanaan
Perencanaan pada siklus II ini dengan mengadakan identifikasi
masalah dan penerapan alternatif pemecahan masalah. Masalah –
commit terkait
masalah tersebut kemungkinan to userdengan ketidak jelasan penjelasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
38
Pada kegiata akhir : (a) Guru mengajak anak bermain alat music
perkusi. (b) Guru bersama anak memantapkan materi dengan
mengevaluasi pembelajaran dalam sehari. (c) Guru bersama anak
berdoa, salam, pulang.
3. Observasi
Observasi dilakukan dengan mengkaji hasil pada siklus I dan
memonitor serta membantu anak jika menemui kesulitan.
4. Refleksi
Menganalisis hasil pengamatan untuk memperoleh gambaran
tentang dampak dari tindakan yang dilakukan, hal-hal yang perlu
diperbaiki dan yang harus menjadi perhatian agar diperoleh hasil yang
maksimal.
Siklus III
1. Perencanaan
Perencanaan pada siklus III ini dengan mengadakan identifikasi
masalah dan penerapan alternatif pemecahan masalah. Masalah –
masalah tersebut kemungkinan terkait dengan ketidak jelasan
penjelasan guru, ketidak kesesuaian antara materi yang diberikan guru
dengan kemampuan anak. Setelah diadakan identifikasi masalah
sehingga sebelum melaksanakan siklus berikutnya ,kegiatan sebagai
berikut :
a. Mempelajari sumber-sunber pokok bahasan.
b. Menentukan pokok bahasan.
c. Mengembangkan silabus menjadi rencana kegiatan harian (RKH).
d. Mempersiapkan pembelajaran yang melibatkan kemampuan bahasa.
yaitu bermain panggung boneka.
e. Mempersiapkan sumber belajar.
f. Mempersiapkan boneka tangan .
g. Menyiapkan ruang kelas.
h. Pengembangkan format evaluasi pembelajaran.
commit to user
i. Menyiapkan format observasi dan penilaian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
2. Tindakan
Tindakan yang dilakukan adalah dengan memperbaiki tindakan
pada siklus pertama sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah
disempurnakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus II dan memantau
proses peningkatan kemampuan berbicara anak.
Pada kegiatan awal guru meminta anak (a) berbaris dan masuk
kelas dengan teratur kemudian berdoa. (b) guru memberi apresepsi
kepada anak dan menyanyikan lagu bintang kejora. Pada kegiatan inti
:(1) guru memotivasi anak denagn bermain tepuk (2) guru bermain
peran dengan boneka tangan (mengajak anak untuk berpartisipasi), (3)
guru meminta anak untuk bercerita kembali. Anak maju secara
berkelompok, kemudian guru membagikan boneka tangan kepada anak
yang maju sesuai karakter masing. Kemudian anak bermain peran
dengan
Pada kegiata akhir : 1) Guru mengajak anak bernyanyi bersama
2) Guru bersama anak memantapkan materi dengan mengevaluasi
pembelajaran dalam sehari. 3) Guru bersama anak berdoa, salam,
pulang.
3. Observasi
Observasi dilakuakan dengan mengkaji hasil pada siklus II dan
memonitor serta membantu anak jika menemui kesulitan.
4. Refleksi
Menganalisis hasil pengamatan untuk memperoleh gambaran
tentang dampak dari tindakan yang dilakukan, hal-hal yang perlu
diperbaiki dan yang harus menjadi perhatian agar diperoleh hasil yang
maksimal. Secara sistematis tidakkan tersebut dapat di lihat pada bagan
berikut ini :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
dst
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
commit41to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
B. Hasil Penelitian
1. Diskripsi Pembelajaran Sebelum Tindakan
Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti
melakukan kegiatan observasi pada kelompok B TK Pembina kecamatan
Cawas tentang kemampuan berbicara untuk mengetahui keadaan nyata
yang ada di lapangan.
Berdasarkan hasil observasi sebelum melakukan tindakan, dapat
dideskripsikan sebagai berikut :
(1) Guru banyak menggunakan metode pemberian tugas dan ceramah
dalam menjelaskan materi pembelajaran, (2) media pembelajaran yang
tidak sesuai dengan materi, (3) Anak bermain sendiri pada saat
pembelajaran. Hasil ini ditunjukkan dengan anak yang sering ngobrol dan
bermain sendiri. (4) Anak hanya diam dan sebagai pendengar saja di
dalam kelas, (5) anak tidak aktif dalam pembelajaran, (6) Anak tidak
berani mengemukakan pendapat pada saat pembelajaran.
Fakta dari hasil penilaian tersebut menunjukkan sebagian besar
anak mendapatkan nilai rendah. Dengan demikian hasil belajar
kemampuan berbicara anak kelompok B TK Pembina Kecamatan Cawas
perlu ditingkatkan. Nilai anak disajikan pada table 4.2 di bawah ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
a b c D e F Skor
1 501 1 2 1 1 1 1 7 1,2
2 502 2 1 2 2 2 2 11 1,8
3 503 4 4 3 4 4 4 23 3,8
4 504 2 1 2 2 2 3 12 2
5 505 1 1 1 1 1 1 6 1
6 506 2 2 2 2 2 2 12 2
7 507 2 2 2 2 2 2 12 2
8 508 4 3 3 3 4 4 21 3,5
9 509 2 2 2 2 2 2 12 2
10 510 2 2 2 2 2 2 12 2
11 511 2 2 2 2 2 2 12 2
12 512 2 2 2 2 2 2 12 2
13 513 2 3 3 3 2 2 15 2,5
14 514 2 2 2 2 2 2 12 2
15 515 2 2 2 2 2 2 13 2
16 516 2 2 2 2 2 2 12 2
17 517 2 2 2 2 2 2 12 2
18 518 2 2 2 2 2 2 14 2
19 519 2 2 2 2 2 2 12 2
20 520 2 2 2 2 2 2 12 2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
21 521 2 2 2 2 2 2 12 2
22 522 2 2 2 2 2 2 12 2
23 523 4 3 4 4 4 4 23 3,8
24 524 2 2 2 2 3 3 14 2,3
25 525 3 2 2 2 2 3 14 2,3
26 526 1 1 1 1 1 1 6 1
27 527 2 2 2 2 3 3 14 2,3
28 528 3 4 3 3 4 4 21 3,5
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45
1,1 – 2 19 67,8%
0 -1 o 2 7,2%
Jumlah 28 100%
Data dari kemampuan berbicara sebelum diadakan penelitian tindakan.
Dapat disajikan pada gambar grafik 4.1 dibawah ini :
201
1
15
Jumlah Siswa
Jumlah 1
Siswa 10
1 Prasiklus
50
20
00
BB MB BSH BSB
Ketuntasan
Ketuntasan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
47
b. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada
tanggal 1 juni 2012. Pelaksanaan tindakan tersebut dilakukan di ruang
kelas kelompok B TK Pembina Cawas.
Dalam pelaksanaan tindakan I ini peneliti bertindak sebagai
pemimpin jalannya kegiatan pembelajaran berbicara. Sedangkan guru
kelas bertindak sabagau observer terhadap proses pembelajaran.
Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan pertama
dilaksanakan pada tanggal 1 Juni 2012 selama dua jam, yaitu pukul
08:00 – 10:00 WIB. Adapun urutan pelaksanaan tindakan siklus I
pertemuan pertama ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut;
1. Peneliti dan anak melaksanakan kegiatan Tanya jawab tentang
macam-macam ciptaan Tuhan yang ada di bumi.
2. Peneliti memberikan penjelasan tentang tugas hari ini.
3. Peneliti menjelaskan kepada anak bagaimana cara menggunakan
boneka tangan , menunjukkan tehnik bermain boneka tangan,
menjelaskan tujuan pembelajaran.
4. Peneliti bercerita menggunakan media boneka tangan dan anak
mendengarkan cerita .
5. Setelah selesai peneliti memberikan pertanyan kepada anak tentang
cerita yang baru saja diceritakan peneliti.
6. Pada kegiatan akhir peneliti bernyanyi bersama anak dan bertanya
jawab tentang kegiatan dalam sehari.
7. Kemudian peneliti mengadakan refleksi, hasil refleksi digunakan
sebagai alat untuk memperbaiki pertemuan kedua.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
49
50
51
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52
Siklus I
No Induk Jumlah Rata-rata Keterangan
PI P II
501 2 2 4 2 BT
502 2 2 4 2 BT
503 2,8 2,8 5,6 2,8 T
504 2 2 4 2 BT
505 2 2 4 2 BT
506 2,5 2,5 5 2,5 T
507 2,6 2,8 5,4 2,7 T
508 2,5 3 5,5 2,5 T
509 2 2 4 2, BT
510 2 2 4 2 BT
511 2 2 4 2 BT
512 2 2 4 2 BT
513 2 2 4 2 BT
514 3 2,2 4,4 2,7 T
515 2,5 2,5 2 2,5 T
516 2 2 4 2 BT
517 2 2 4 2 BT
518 2 2 4 2 BT
519 2 2 4 2 BT
520 2 2 4 2 BT
521 2 2 4 2 BT
522 2 2 4 2 BT
523 3 3 6 3 T
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
524 2 2 4 2 BT
525 2 2 4 2 BT
526 2 2 4 2 BT
527 2,8 2,8 5,6 2,8 T
528 2,7 3 5,7 2,8 T
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54
20
15
0
BB MB BSH BSB
Ketuntasan
Pertemuan 1 Pertemuan 2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55
66.00%
65.00%
64.00%
Pertemuan 1
63.00%
Pertemuan 2
62.00%
61.00%
60.00%
Pertemuan 1
Pertemuan 1 Pertemuan 2
b. Siklus II
a) Perencanaan tindakan
Tahap perencanaan ini dilakukan pada hari Rabu tanggal 2
Juni 2012 di ruang guru TK Pembina Cawas. Peneliti dan guru
kelas mendiskusikan rancangan tindakan yanga akan di lakukan
dalam proses penelitian pada siklus II. Dari hasil diskusi tersebut
disepakati bahwa pelaksanaan tindakan siklus II akan dilaksanakan
dalam dua kali pertemuan. Pada hari Kamis tanggal 3 Juni 2012
dan hari Jumat tanggal 4 Juni 2012.
Tahap perencanaan tindakan ini meliputi kegiatan sebagai
berikut:
1) Peneliti bersama guru merancang skenerio pembelajaran
berbicara dengan menggunakan media boneka tangan, dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
a) Pada kegiatan awal peneliti dan anak berbaris di depan
kelas sambil melakukan senam fantasi. Siswa masuk kelas
secara berurutan sambil berjalan berjinjit.
b) Peneliti membuka pelajaran dan memberikan apresepsi
dengan menggali pengalaman anak yang berkaitan dengan
meteri berbicara (melalui Tanya jawab seputar materi yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56
57
58
59
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
60
b) Aktivitas Anak
Observasi pada siklus II pertemuan 2 ini dilakukan oleh
guru yang menunjukan bahwa anak artikulasi anak mendapat
nilai rata-rata 2,25, intonasi anak mendapat nilai rata-rata 2,25,
kosa kata anak mendapat nilai rata-rata 2,3. Untuk kelancaran
anak dalam berbicara mendapat nilai rata-rata 2,3, pemahaman
anak dalam sebuah kata atau kalimat mendapat rata-rata 2,3
dan keberanian anaka dalam berbicara mendapat nilai rata-rata
2,6. Sehingga nilai rata-rata aktivitas anak adalah 2,3 dan
prosentase aktivitas anak siklus I pertemuan 2 adalah 61%.
d. Refleksi
Berdasarkan data-data yang diperoleh guru melalui observasi
selanjutnya peneliti melakukan analisis dan refleksi terhadap hasil
pembelajar pada masing-masing pertemuan dan dirangkum menjadi
satu siklus yang terdiri dari 2 pertemuan. hal ini sebagi acuan untuk
pengambilan langkah pada siklus berikutnya. Adapun hasilnya sebagai
berikut :
Nilai kemampuan berbicara dengan menggunakan media boneka
tangan pada siklus 1 ini sudah megalami peningkatan dari kondisi awal.
Pada kondisi awal anak yang sudah tuntas dengan di atas 2,1 baru 8
anak atau 28,6%. Dengan menggunakan media boneka tangan dalam
pembelajaran berbicara menunjukan peningkatan yaitu dengan anak
yang sudah tuntas atau mendapat nilai rata-rata 2,1 ke atas menjadi 13
anak atau menjadi 46%.
Kelemahan atau kekurangan selama pelaksanaan tindakan siklus
II semakin berkurang. Dengan kata lain, guru dapat mengatasi
kelemahan yang terdapat pada siklus I , anak telah menunjukkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63
Jumlah 28 100%
Data dari kemampuan berbicara siklus II. Dapat disajikan pada gambar grafik
4.4 dibawah ini :
14
12
10
8
Jumlah
Jumlah Siswa siklus II
Siswa 6
4
2
0
BB
BB MB MB
BSH BSB BSH BSB
Ketuntasan
Ketuntasan
Pertemuan 1 Pertemuan 2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
64
72%
71%
70%
Pertemuan 1
69%
Pertemuan 2
68%
67%
66%
Pertemuan 1 Pertemuan 2
c. Siklus III
1) Perencanaan tindakan
Tahap perencanaan ini dilakukan pada hari Kamis tanggal 4 Juni
2012 di ruang guru TK Pembina Cawas. Peneliti dan guru kelas
mendiskusikan rancangan tindakan yang akan di lakukan dalam proses
penelitian pada siklus II. Dari hasil diskusi tersebut disepakati bahwa
pelaksanaan tindakan siklus III akan dilaksanakan dalam dua kali
pertemuan. Pada hari Senin tanggal 7 Juni 2012 dan hari Selasa tanggal 8
Juni 2012.
Tahap perencanaan tindakan ini meliputi kegiatan sebagai berikut:
Peneliti bersama guru merancang skenario pembelajaran berbicara
dengan menggunakan media boneka tangan, dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
65
66
67
68
b) Aktivitas Anak
Observasi pada siklus III pertemuan 1 ini dilakukan oleh
guru yang menunjukan bahwa anak artikulasi anak mendapat nilai
rata-rata 3,4, intonasi anak mendapat nilai rata-rata 4, kosa kata
anak mendapat nilai rata-rata 3. Untuk kelancaran anak dalam
berbicara mendapat nilai rata-rata 3,2, pemahaman anak dalam
sebuah kata atau kalimat mendapat rata-rata 3,4 dan keberanian
anaka dalam berbicara mendapat nilai rata-rata 3,6. Sehingga nilai
rata-rata aktivitas anak adalah 3,4 dan prosentase aktivitas anak
siklus III pertemuan 1 adalah 85%.
2) Pertemuan 2
a) Kinerja Guru
Hasil observasi yang ditunjukkan untuk kinerja guru yaitu
dalam persiapan alat, media dan memerikasa kesiapan anak mendapat
nilai rata-rata 3. Guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran dan
apresepsi dengan nilai rata-rata 3,5. Penguasaan materi mendapat nilai
rata-rata 3,5. Melakukan strategi pembelajaran, menguasai kelas
dengan nilai rata-rata 3,1. Pemenfaatan sumber dan media dengan
rata-rata 3,75, menumbuhkan keterlibatan anak untuk partisipasi aktif
dalam pembelajran mendapat rata-rata 3,75, penilaian proses dan hasil
3, penggunaan bahasa lisan yang baik 3, serta memberikan refleksi
dan menindaklanjuti dengan arahan 3. Sehingga rata-rata kinerja guru
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
69
70
anak yang Nampak kurang serius hal tersebut tidak menjadi penyebab
yang berarti karena secara keseluruhan proses dan hasil pembelajaran
mengalami peningkatan yang sangat memuaskan. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan media boneka tangan
dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak kelompok B TK
Pembina Cawas. Simpulan ini diambil dari hasil perbandingan antar
hasil dari belajar anak pada siklus I, II, III.
Table 4.13 Perolehan Nilai Kemampuan Berbicara pada Siklus III
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
71
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
72
Data dari kemampuan berbicara siklus III. Dapat disajikan pada gambar
grafik 4.6 dibawah ini
25
20
Jumlah 15
Jumlah Siswa
Siswa Siklus III
10
0
BB MB BSH BSB
BB MB BSH BSB
Ketuntasan
Ketuntasan
Grafik 4.4 Kemampuan Berbicara dengan Media Boneka Tangan Siklus III
Pertemuan 1 Pertemuan 2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
73
82.00%
80.00%
78.00%
76.00% Pertemuan 1
74.00% Pertemuan 2
72.00%
70.00%
68.00%
Pertemuan 1 Pertemuan 2
C. Pembahasan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
74
10 anak, (BSB) bertambah menjadi 3 anak. Hasil ini dapat dilihat pada
tabel 4.3. Kelemahan pada siklus II diperbaiki pada siklus III
Dalam pelaksanaan tahap siklus III, telah terjadi peningkatan yang
cukup signifikan dalam hal penekanan kemampuan berbicara dengan
media boneka tangan. Dalam pelaksanaan siklus III ini banyak anak telah
melakukan pertanyaan langsung kepada guru sehingga anak lebih berani
dan termotivasi hal ini dapat di lihat pada grafik di atas. Pada siklus III
anak yang mendapat nilai (BB) menjadi tidak ada sama sekali, anak
berkurang menjadi 3 anak, anak yang mendapat nilai (BSH) menjadi 4
anak, dan anak yang mendapat nilai (BSB) menjadi bertambah banyajk
yaitu 21 anak.
Adapun perubahan dari siklus I ke siklus II dan kesiklus III terlihat
dalam tabel dan diagram berikut ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
75
25
20
Jumlah Anak BSB
Jumlah Anak
15
BSH
10 MB
BB
5
0
Siklus
SiklusI I Siklus II
Siklus II Siklus III Siklus III
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
76
Tabel 4.18 Perbandingan Kinerja Guru Dalam Berbicara Siklus I,II, III
Kelompok B TK Pembina Cawas
SIKLUS Kinerja Guru
Rata-rata Prosentase
Siklus I 2,45 61,2%
2,61 65,2%
Siklus II 2,72 68%
2,86 71,5%
Siklus III 2,91 72,7%
3,2 80%
Dari data kinerja guru pada tabel 4. Dapat disajikan pada gambar grafik
4.8 Di bawah ini :
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00% Pertemuan 1
40.00% Pertemuan 2
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3
Dari tabel dan grafik di atas menu jukkan bahwa kinerja guru dalam
mengajar mengalami peningkatan, dengan demikian kualitas pembelajaran
dalam kemampuan berbicara pada anak kelompok B TK Pembina Cawas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
77
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
78
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan
dalam dua siklus dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
1. Kemanpuan Berbicara di kelompok B TK Pembina Cawas Kecamatan Cawas
Kabupaten Klaten dapat ditingkatkan dengan media boneka tangan.
2. Terjadi peningkatan kemampuan berbicara pada anak kelompok B TK Pembina
Cawas kecamatan Cawas Kabupaten Klaten. Setelah dilaksanakannya
pembelajaran dengan Media Boneka Tangan. Hal tersebut terlihat dari hasil tes
kondisi awal diketahui 5 dari 28 siswa telah mencapai nilai KKM , sedangkan
siklus terakhir dari penelitian menunjukkan 25 dari 28 siswa telah berhasil
mencapai nilai KKM . Hal ini juga menunjukkan bahwa kemampuan berbicara
anak meningkat.
3. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dengan menggunakan 3 siklus
tersebut di atas, ternyata hipotesis yang telah dirumuskan terbukti kebenarannya
artinya ternyata pembelajaran melalui media boneka tangan dapat
meningkatkan kemampuan bicara pada anak kelompok B TK Pembina Cawas
Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten tahun 2012.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dikemukakan implikasi teoritis dan
implikasi praktis hasil penelitian sebagai berikut:
1. Implikasi Teoritis
Implikasi teoritis dari penelitian ini yaitu memungkinkan adanya temuan-
temuan positif ke arah peningkatan kemampuan berbicara. Penelitian ini dapat
membuka wawasan pemahaman dan pendalaman materi, dengan media boneka
commit78to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
79
tangan. Penelitian ini juga membuka wawasan guru terhadap Media boneka
tangan yang selama ini masih jarang diterapkan oleh guru.
2. Implikasi Praktis
Berdasarkan simpulan dan data-data temuan hasil penelitian terbukti bahwa
peningkatan kemampuan bicara dapat ditingkatkan dengan penggunaan media
boneka tangan. Maka hasil penelitian dapat diimplikasikan sebagai berikut:
a. Memperkaya khasanah ilmu pengetahuan tentang penelitian tindakan kelas,
sehingga dapat memotivasi guru dan peneliti lain untuk melakukan
penelitian sejenis dengan tujuan meningkatkan kualitas pembelajaran.
b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan yang tepat dalam
pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran bicara di taman kanak-kanak
dan pelajaran lain pada umumnya.
c. Menunjukkan pentingnya sebuah alat peraga dalam pembelajaran yang
sudah terbukti menurunkan keabstrakan suatu konsep dan dapat menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan aktivitas
anak dan meningkatkan kemampuan anak.
C. Saran
Berdasarkan simpulan tersebut diatas beberapa saran yang dapat
dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan sekaligus sebagai bahan uraian
penutupan skripsi ini adalah :
1. Bagi sekolah
Mengupayakan pengadaan berbagai alat dalam pelajaran baik permintaan
maupun swadaya sekolah. Sehingga lebih menunjang dalam penyampaian
materi secara lebih nyata sekaligus meningkatkan aktivitas belajar anak.
2. Bagi guru
Mempersiapkan secara cermat perangkat pendukung pembelajaran dan fasilitas
belajar yang diperlukan karena sangat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi
pembelajaran yang pada akhirnya berpengaruh pada proses dan hasil belajar
berbicara.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
80
3. Bagi Anak
Anak dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran, selalu mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan guru dan meningkatkan usaha belajar sehingga
dapat memperoleh hasil belajar yang optimal.
commit to user