Anda di halaman 1dari 253

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS

MELALUI PENERAPAN METODE PROJECT BASED


LEARNING (Pembelajaran Berbasis Proyek) PADA SISWA
KELAS V DI SD ISLAM AL-SYUKRO UNIVERSAL

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
Djehan Nur Mulyani
NIM 1110018300075

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH


IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H / 2014 M
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS
MELALUI PENERAPAN METODE PROJECT BASED LEARNING
(Pembelajarn Berbasis Proyek) PADA SISWA KELAS V di SD ISIAM Al-
SYUKRO UNIVERSAL

Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat Menaipai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

OIeh:
DJEHAN NUR MULYANI
NIM: 1110018300075

199702 I 002

JURUSAI{ PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBTYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1435 rli 2014 M
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Mclalui Penerapan Metode
projcct Based Learning (Pembelajaran Berbasis Prol'ek) Pada Sisn'a I(elas V Di SD
Islam Al-syukro Universal yang disusun oleh Djehan Nur Mulyani, Nim 1110018300075,
Jurusan Pendidikan Gurr.r Madrasah Ibtidaiyah telah melalui biinbingan dan dinyatakan sah

sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqosah sesuai ketentuan
yang telah ditetapkan oleh Fakultas'

Jakarta, 26 November 2014

Yang Mengesahkan

Dosen Pembimbing SkriPsi

19700606 199702 | 002


LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan
Metode Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek) Pada Siswa
Kelas V Di SD Islam Al-Syukro Universal disusun oleh Djehan Nur Mulyani,
NlM. 11100i8300075, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah lbtidaiyah, f akultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Dan telah dinyatakan lulus dalam ujian munaqasyah pada tanggal 07
Januari 2015 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh
gelar sarjana S1 (S.Pd) dalam Bidang Pendidikan Guru Madrasah lbtidaiyah.

Jakarta. T Januari 2015

Panitia Ujian Munaqasyah

Tanggal TandaTangan
KetuaPanitia (Kajur PGMI)
(Dr. Fauzan. MA)
NIP. 19761 107200701 I 013 !/r/ a1 r€[\u[
Selretaris (Sekjur PGMI)
(Aseo Ediana Latip. M.Pd) al,rluo"a
"t""''""
NrP. 19810623 2009 121 003

Penguji I
(Takiddin. M. Pd.)
NrP. 198312062}fi 01 t 005
\f'*^'1
Penguji II
(.Dr. Fauzan. MA)
NIP. 19761 107200701 I 0t3 y/' l GeI\\\
"e/

Mengetahui,
Dekan

a Rifa'i. MA. Ph.f


NrP. 19s9I020 19860 3 001
UJI REFERENSI

Skripsi berjudul Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Metode
Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek) Pada Siswa Kelas V Di SD
Islam Al-Syukro Universal disusun oleh Djehan Nur Mulyani NIM. 1110018300075,

Jurusan Pendidikan Guru Madrasah lbtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diuji kebenarannya oleh Dosen
Pembimbing Skripsi pada tanggal 26 November 2014.

I akarta, 26 Novemb er 2014

Mengetahui

Dosen Pembimbing Skripsi

1970A606 199702 I 002


SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama Djehan Nur Mulyani

Tempat, Tanggal Lahir Jakarta, 14 Oktober 1991

NIM 1110018300075

Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Angkatan Tahun 20t0

Alamat Jl. Pondok Kacang Prima Blok D. I No. 4 RVRw. 005/008


Kelurahan Pondok Kacang Timur Kecamatan Pondok Aren,
Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten

MENYATAKAN DENGAN SESTINGGTITII\IYA

Bahwa skripsi yang berjudul: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan
Metode Project Based Learning @embelajaran Berbasis Proyek) Pada Sisrva Kelas V
Di SD Islam Al-Syukro Universal adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan
dosen:

Dosen Pembirnbing : Dr. Muhammad Aril M.Pd

NIP : 19700606 199702 I 002


Dosen Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah dan Pendidikan IPS

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap menerima
konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya sendiri

Jakarta, 26 November 2Al4

rERAI &tJ .

F**{*,ffi.,
iI::i:lrir:r i:
ABSTRAK

Djehan Nur Mulyani (1110018300075). “Peningkatan Hasil Belajar


IPS Melalui Penerapan Metode Project Based Learning (Pembelajaran
Berbasis Proyek) Pada Siswa Kelas V Di SD Islam Al-Syukro Universal”,
Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan metode Project
Based Learning untuk meningkatkan kemampuan hasil belajar siswa, aktivitas
belajar siswa, dan respon siswa terhadap metode Project Based Learning.
Penelitian ini dilakukan di SD Islam Al-Syukro kelas V pada tahun ajaran
2013/2014. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus menggunakan empat
tahap antara lain: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan
refleksi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas
belajar siswa, lembar observasi aktivitas mengajar guru, pedoman wawancara
guru, dan dokumentasi.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Project
Based Learning dapat meningkatkan kemampuan hasil belajar siswa. Peningkatan
kemampuan hasil belajar dapat dilihat dari teknik analisis data yang dilakukan
secara kuantitatif indikator keberhasilan penelitian ini dilihat dari ketuntasan
belajar siswa sebanyak 75%, dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) 65. Dari
hasil penelitian, pada siklus pertama ketuntasan belajar yang dicapai sebanyak
70%, dan siklus kedua sebanyak 97%. Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS dapat meningkat
melalui metode Project Based Learning.
Kata kunci: Kemampuan Hasil Belajar Siswa, Penelitian Tindakan Kelas, dan
Metode Project Based Learning.

i
ABSTRACT

Djehan Nur Mulyani (1110018300075), “IPS Increase Learning


Outcomes Through The Impelementation Of Project Based Learning Method
In V Class In SD Islam Al-Syukro Universal”, Thesis Department of
Elementary School Teacher Education, Faculty of Tarbiya and Teaching UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
This aims of research is analyze the application of Project Based Learning
approach to improve students' IPS hasil belajar skills, student learning activities,
and student responses to Project Based Learning approach. This research was
conducted in SD I Al Syukro fourth grade in the academic year 2013/2014. The
method of this research is Classroom Action Research (CAR), which is conducted
in two cycles using four stages : planning, implementation, observation and
reflection. The instruments are observation sheet student learning activities,
teacher observation sheet teaching activities, intervies, IPS critical thinking skills
test and documentation.
The results of research are the aplication of Project Based Learning
approach can improve students' IPS critical thinking skills. Improved critical
thinking skills can be seen from the hasil belajar. Data collection techniq uesare
observation sheet, interview and multiple-chose objective test. Data analysis
technic question quantitative indicator the successful of this study from mastery
learning as much as 75% by students, students with achievea minimum
completeness criteria values (KKM) 65. From the research, the first cycle is
achieved mastery learning as much as 70%, and 97% as of the second cycle.
Based on these results it can be concluded that the concept of student learning
outcomes in the environment can concluded that the concept of student learning
outcomes in the environment can be improved through learning model project
based learning.
Key Words: Classroom action research, The Result of Student result Project
Based Learning Aproach.

ii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim,,
Alhamdulillah, tidak ada ungkapan lain, yang lebih indah, untuk
diungkapkan selain rasa syukur yang sedalamnya-dalamnya kepada Allah SWT,
atas segala nikmat dan hidayah-Nya dalam setiap hembusan nafas penulis
sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
Allahumma Shalli ‘ala Muhammad, shalawat beserta salam selalu tercurah
kepada habibina wa syafi’ina wa maulana Muhammad saw.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa kemampuan dan pengetahuan
penulis sangat terbatas. Begitu juga dengan rintangan dan hambatan yang penulis
temui saat penulisan skripsi ini. Namun, semua bisa penulis lalui berkat keinginan
yang kuat untuk segera menyelesaikan skripsi ini dan sudah pasti semua juga
tidak terlepas dari support serta bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai
pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak
yang telah berjasa dalam penulisan skripsi ini, terima kasih untuk:
1. Dr. Hj. Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Fauzan, MA, Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan izin atas penyusunan
skripsi.
3. Asep Ediana Latip, M. Pd, Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah.
4. Dr. Muhammad Arif, M. Pd, Dosen Pembimbing sekaligus Dosen Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah dan IPS, yang selalu meluangkan
waktunya untuk membimbing, memberikan arahan, motivasi, serta
mengajarkan penulis dengan sabar.
5. Bapak dan Ibu dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah yang telah
memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis beserta staf jurusan yang
selalu membantu penulis dalam proses administrasi.

iii
6. Muhammad Syafi’i, S. Pd. I, kepala sekolah SD Islam Al Syukro Universal
yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian skripsi ini serta
Hasmy, S. Pd selaku guru bidang studi SD Islam Al Syukro Universal yang
telah membantu dan membimbing penulis dalam penelitian skripsi ini.
7. Yang tercinta dan selalu mencintai penulis ayahanda H. Budi Heryadi, S.
H.,S. E, dan ibunda Hj. Ida Rachmawati yang selalu memberikan perhatian,
dukungan, serta doa kepada penulis dalam setiap langkah kehidupan penulis.
May Allah Bless U and Love U.
8. Nenekku pahlawanku Ibu Hj. Maskinah, Bude Sri Muawanah, S. K., Bude Ita
Mufidah, S. Psi, dan keluarga besar penulis yang senantiasa mendoakan,
membimbing dan memberikan support kepada penulis.
9. Kakak-kakakku tersayang Djehan Aisyah Oktaviani, S. E, Djehan Firda
Syafitri, S. Pd. serta adik-adikku tersayang Abi Mufti Heryadi, Arvi Budi
Fitri Rahmadita, Haqi Budi Fitri Rahmadanti yang selalu mengisi hari-hari
penulis dengan canda dan tawanya di saat penulis mengalami kejenuhan,
terima kasih atas dukungan, perhatian, pengertian, doa, semangat yang
diberikan untuk penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi pnelitian ini.
10. Kepada Adi Kurniawan tersayang orang yang selalu ada di hati penulis terima
kasih atas kesetian menemani penulis di saat suka maupun duka dan
perhatian, pengertian, cinta, sayang, pengorbanan serta semangat yang
tercurahkan untuk penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
11. Kepada sahabat-sahabat karibku Risa Afriyanti. S. Pd, Della Triwidiastuti, S.
Pd, Tri Astuti Nurhidayah, Rosa Indah Pratiwi, S. Pd, Resty Meidiana, S. Pd,
Rizka Muzzainatul Jannah, Nurul Aini Novitasari, Iin Mutmainah, Siti Nur
Rahmawati, S. Pd, juga kepada teman-temanku yang ujian sidang skripinya
barsamaku yaitu Dinda Rahmawati, S. Pd, Ade Eva Fauziah, S. Pd, Echa
Zulfah, S. Pd, Rahmi Mulyati, S. Pd, Sri Rahmawati, S. Pd. terima kasih atas
kesetiannya juga menemani hari-hari penulis, mendengarkan dan merasakan
keluh kesah penulis, dorongan semangat, masukan yang kalian berikan untuk
penulis, yang selalu menemani penulis di saat mengalami kebimbingan dan
masalah yang sangat berat dalam hidup penulis.
iv
12. Teman-teman seperjuangan di bangku kuliah yang selalu memberikan
motivasi, semangat, dan do’a kepada penulis, khususnya kelas B di Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah angkatan 2010, dan semua pihak yang
membantu penulis dalam menyelesaikan skripri ini yang tidak dapat
disebutkan satu-persatu terima kasih atas candaan-candaan yang telah kalian
berikan sehingga dapat menghibur penulis di saat mngalami kesusahan dan
kejenuhan, dorongan, perhatian yang tercurahkan untuk penulis.

Tiada kata yang dapat melukiskan rasa syukur dan terima kasih atas semua
yang membuat kelancaran proses penulisan kepada seluruh pihak yang telah
membantu yang tidak dapat penulis sebutkan, semoga Allah SWT membalas
kebaikkan kalian semua.
Akhirnya tiada gading yang tak retak dan tiada mawar yang tak berduri,
penulis menyatakan sebagai manusia tidak sempurna, maka dengan senang hati
penulis akan menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi
sempurnanya skripsi ini. Semoga karya sederhana ini bermanfaat.

Jakarta, 26 November 2014

Penulis

Djehan Nur Mulyani

v
DAFTAR ISI

LAMPIRAN PENGESAHAN

ABSTARAK ..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................... iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi
DAFTAR DIAGRAM .................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Identifikasi Area dan Fokus Masalah .................................................. 5
C. Pembatasan Fokus Masalah ................................................................. 5
D. Perumusan Masalah Penelitian ............................................................ 6
E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6
F. Kegunaan HasilPenelitian .................................................................... 6

BAB II TINJAUAN TEORITIK


A. Model Project Based Learning ........................................................... 9
1. Model Project Based Learning ........................................................... 9
a. Pengertian Project Based Learning ................................................ 9
b. Ciri-ciri Project Based Learning ..................................................... 10
c. Komponen-komponen Project Based Learning............................... 11
d. Dukungan Project Based Learning.................................................. 12
e. Tahap-tahap Project Based Learning............................................... 13
f. Kelebihan dan kekurangan ........................................................... 14
2. Hakikat Belajar ............................................................................... 16
a. Pengertian Belajar ........................................................................ 16
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar.................................. 17
c. Teori-teori Belajar ............................................................ ........... 18
3. Hasil Belajar ................................................................................... 21

vi
a. Pengertian Hasil Belajar ............................................................. 21
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar. ................... 22
4. Pembelajaran IPS ............................................................................ 24
a. Pengetian IPS ............................................................................ 24
b. Karakteristik Pembelajaran IPS ................................................... 26
c. Tujuan IPS ........................................................................... 27
B. Hasil Penelitian yang Relevan............................................................... 28
C. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 31
B. Metode Penelitiandan Rancangan Siklus Penelitian ............................ 31
C. Subjek Penelitian ................................................................................. 36
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian .......................................... 37
E. Tahapan dan Intervensi Tindakan ........................................................ 37
F. Hasil Tahapan dan Intervensi Tindakan .............................................. 41
G. Data dan Sumber Data ......................................................................... 41
H. Teknik Pengumpulan Data.................................................................. 42
I. Instrumen Pengumpulan Data .............................................................. 43
J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan ....................................................... 51
K. Analisis Data dan Interprestasi Data .................................................... 54

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Data...................................................................................... 57
B. Analisis Data ........................................................................................ 101
C. Pembahasan. ........................................................................................ 102

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan. ......................................................................................... 106
B. Saran .................................................................................................... 106
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIOGRAFI PENULIS

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.0 Jadwal Penelitian.............................................................................. 31


Tabel 3.3 Tahap Penelitian Kegiatan Pendahuluan ............................................ 38
Tabel 3.4 Tahap Penelitian Siklus I ................................................................. 40
Tabel 3.5 Tahap Penelitian Siklus II ................................................................ 40
Tabel 3.6 Sumber Penelitian ............................................................................ 41
Tabel 3.7 Format Kisi-Kisi Penulisan Soal Siklus I ........................................ 43
Tabel 3.8 Format Kisi-Kisi Penulisan Soal Siklus II ....................................... 44
Tabel 3.9 Pedoman Observasi (Lembar Observasi Guru) ................................. 46
Tabel 3.10 Pedoman Observasi (Lembar Observasi Siswa) .............................. 47
Tabel 3.11 Pedoman Wawancara Guru (Prapenelitian & Setelah
Penelitian) ............................................................................................... 48
Tabel 3.12 Pedoman Wawancara dengan Siswa .............................................. 50
Tabel 3.13 Koefisien Reabilitas Tes .................................................................... 53
Tabel 3.14 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal ................................................... 54
Tabel 3.15 Klasifikasi (Skala Likert) Kegiatan Guru dan Siswa ..................... 55
Tabel 4.0 Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Pra Penelitian ................... 58
Tabel 4.1 Kegiatan Guru dan Siswa Pada Siklus I........................................... 66
Tabel 4.2 Lembar Observasi Kegiatan Kelompok Siswa Siklus I ................... 69
Tabel 4.3 Presentase Lembar Observasi Kegiatan Guru Pada Siklus I............ 70
Tabel 4.4 Hasil Wawancara Siswa Pada Siklus I ............................................. 71
Tabel 4.5 Indikator Catatan Lapang Pada Siklus I ........................................... 73
Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Aktivitas Pembelajaran Siswa Siklus I .............. 75
Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Aktivitas Mengajar Guru (Peneliti)
Siklus I ............................................................................................. 78
Tabel 4.9 Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Siklus I ...................................... 79
Tabel 4.10 Hasil Tes Kemampuan Siswa Pada Siklus I .................................. 80
Tabel 4.11 Hasil Refleksi Pembelajaran .......................................................... 81
Tabel 4.12 Kegiatan Guru dan Siswa Pada Siklus II ....................................... 88
Tabel 4.13 Lembar Observasi Kegiatan Kelompok II ....................................... 90
viii
Tabel 4.14 Persentase Lembar Observasi Kegiatan Guru Pada Siklus II ....... 92
Tabel 4.15 Hasil Wawancara Siswa Pada Siklus II ......................................... 92
Tabel 4.16 Indikator Catatan Lapangan Pada Siklus II.................................... 94
Tabel 4.17 Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Siklus II................................... 95
Tabel 4.18 Hasil Tes Kemampuan Siswa Pada Siklus II ................................... 96
Tabel 4.19 Hasil Pengamatan Aktivitas Pembelajaran Siswa Siklus II ............ 97
Tabel 4.21 Hasil Pengamatan Aktivitas Mengajar Guru Siklus II .................. 99

ix
DAFTAR GAMBAR

Tabel 3.1 Desain PTK Model Kurt Lewin ....................................................... 33


Tabel 3.2 Alur Penelitian Tindakan Kela ......................................................... 36

x
DAFTAR DIAGRAM

Tabel 4.7 Prosentase Aktivitas Kegiatan Pembelajaran dengan


Metode Project Based Learning Selama Siklus I ............................. 76
Tabel 3.3 Hasil Aktivitas Kegiatan Pembelajaran dengan
Metode Project Based Learning Selama Siklus II .......................... 98

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 3. Profil Sekolah

Lampiran 4. Instrumen Observasi

Lampiran 5. Instrumen Wawancara

Lampiran 6. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Lampiran 7. Soal Uji Coba Instrumen Penelitian

Lampiran 8. Kunci Jawaban Soal Instrumen Penelitian

Lampiran 9. Uji Validitas

Lampiran 10. Uji Reabililitas

Lampiran 11. Tingkat Kesukaran

Lampiran 12. Daya Pembeda

Lampiran 13. Rekap Analis Butir Soal

Lampiran 14. Instrumen Penelitian Siklus I

Lampiran 15. Instrumen Penelitian Siklus II

Lampiran 16. Lembar Obseravasi Kegiatan Guru Siklus I

Lampiran 17. Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus II

Lampiran 18. Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus I

Lampiran 19. Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus II

Lampiran 20. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 21. Hasil Belajar

Lampiran 22. Lembar Uji Referensi

xii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan adalah kegiatan manusia yang dilaksanakan untuk
membantu sesama manusia agar mau dan mampu meraih harkat dan
martabatnya sebagai manusia. Sering di singkat dengan mengatakan, bahwa
pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia. Ini berarti bahwa tanpa
sesama manusia, tanpa pergaulannya dengan sesama manusia, maka manusia
itu tidak akan menjadi manusia. Selanjutnya hal itu berarti pula, bahwa
kemanusiaan manusia hanya dapat diraih di dalam pergaulan dengan sesama
manusia. Sebaliknya berlaku juga, bahwa jika seorang manusia tidak
menyayangi sesama manusia atau tidak mau dan mampu bekerja sama
dengan sesama manusia, maka pada hakikatnya ia sudah kehilangan
kemanusiaannya.1
“Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri
setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena
adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh
karena itu belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah
satu pertanda adanya orang itu telah belajar adalah adanya perubahan
tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh
terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau
sikapnya”.2

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku sebagai akibat


pengalaman atau latihan. Proses perubahan tingkah laku atau proses belajar
yang terjadi pada diri individu itu merupakan proses internal psikologi yang
tidak dapat diketahui secara nyata.3
Kegiatan belajar mengajar yang dihasilkan seorang guru tidak
terpaku dalam menggunakan berbagai metode (variasi metode) agar proses

1
Dewi Prawiladilaga Salma,dkk., Mozaik Teknologi Pendidikan,(Jakarta: Prenada Media
Group, 2007), hlm. 330.
2
Azhar Arsyad , Media pengajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997), hlm. 1.
3
M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), cet. 3,
hlm.62.

1
2

belajar mengajar atau pengajaran berjalan tidak membosankan, tetapi


bagaimana memikat perhatian anak didik. Namun di sisi lain, penggunaan
berbagai metode akan sulit membawa keberuntungan atau manfaat dalam
kegiatan belajar mengajar, bila penggunaannya tidak sesuai dengan situasi
dan kondisi yang mendukungnya, serta kondisi psikologi anak didik. Maka
dari itu disini guru di tuntut untuk pandai-pandai dalam memilih metode yang
tepat.
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah satu mata
pelajaran yang berusaha membekali wawasan dan keterampilan siswa
Sekolah Dasar untuk mampu beradaptasi dan bermasyarakat serta
menyesuaikan dengan perkembangan dalam era globalisasi. Melalui mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, siswa diarahkan, dibimbing, dan dibantu
untuk menjadi warga negara Indonesia yang baik dan warga dunia yang
efektif. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial perlu dirancang untuk
membangun dan merefleksikan kemampuan siswa dalam kehidupan
bermasyarakat yang selalu berkembang secara terus menerus. Mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar bertujuan sebagai berikut :
1) Mengajar konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi,
sejarah, dan kewarganegaraan melalui pendekatan pedagogis dan
psikologis.
2) Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, inkuiri,
memecahkan masalah dan keterampilan sosial.
3) Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial
dan kemanusiaan.
4) Meningkatka kemampuan bekerjasama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, baik secara nasional maupun global.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut perlu dikembangkan model
pembelajaran yang kondusif dan menggairahkan siswa serta peningkatan
media pembelajaran agar siswa bersemangat dalam mengikuti proses
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar.
3

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di Sekolah Dasar pada umumnya


masih menekankan aspek pengetahuan (kognitif) dan kurang melibatkan
siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Pada hakikatnya proses belajar
mengajar adalah proses belajar yang melibatkan, berbagai aktivitas para
siswa. Untuk itu guru harus berupaya mengaktifkan proses mengajar tersebut
melalui karya wisata atau seminar.4 Dan pembelajaran serta kegiatan
pengajaran di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri tempat
pengajaran dan siswa bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan
pengertian.
Guru merupakan pihak yang paling banyak berhubungan dengan
proses belajar mengajar di sekolah. Guru yang baik adalah guru yang peka
terhadap perkembangan belajar dan prestasi anak didik di sekolah. Guru
adalah orang yang terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran, sehingga
dia dituntut untuk menelusuri berbagai kendala yang sedang dihadapi
siswanya. Guru profesional memiliki pengetahuan yang luas serta dalam dari
satuan pelajaran yang akan diajarkan serta penguasaan metodologi dalam arti
memiliki pengetahuan konsep teoritik, mampu memilih metode yang tepat
serta mampu menggunakan berbagai metode dalam proses belajar mengajar.
Guru juga sebaiknya harus memiliki pengetahuan yang luas mengenai
landasan kependidikan dan pemahaman terhadap siswanya.5
Guru hendaknya memiliki pengetahuan yang cukup dalam
merancang kegiatan belajar mengajar, seperti merumuskan tujuan, memilih
bahan, metode pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan lain sebagainya.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru guna meningkatkan mutu
pendidikan melalui peningkatan hasil belajar siswa, yaitu dengan
menggunakan berbagai metode pembelajaran terbaru yang sedang marak
diterapkan oleh karangan-karangan guru kretif. Sebaiknya guru menyadari

4
Syaiful Djamarah Bahri, dkk., Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),
hlm. 36.
5
Djama’an Satori, dkk., Materi Pokok Profesi Keguruan, (Jakarta: Universitas Terbuka,
2007), hlm. 18.
4

bahwa metode dalam pembelajaran dapat dikatakan sebagai suatu komponen


yang turut berperan dalam keberhasilan belajar mengajar.6
Salah satu metode yang cukup aktif untuk menunjang keberhasilan
belajar siswa adalah metode Project Based Learning. Metode Project Based
Learning adalah cara penyampaian bahan pengajaran dengan memberi
kesempatan kepada siswa untuk belajar mengembangkan potensi
intelektualnya dalam jalinan kegiatan yang disusunnya sendiri untuk
menemukan sesuatu sebagai jawaban yang meyakinkan terhadap
permasalahan yang dihadapkan kepadanya melalui proses pelacakan data dan
informasi serta pemikiran yang logis, kritis dan sistematis.7
Metode Project Based Learning ini makin lebih memberi peluang
kepada siswa untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran walaupun guru
masih menjadi kendali utama. Melatih siswa untuk berani mengemukakan
atau menanyakan sesuatu yang menurutnya tidak/kurang jelas dan
memungkinkan siswa untuk lebih kreatif dalam proses pembelajaran.
Proses pembelajaran di kelas ada beberapa masalah yang dihadapi
oleh seorang guru. Kurangnya keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran
IPS secara tidak langsung akan mempengaruhi prestasi yang hendak
dicapai.pembelajaran yang monoton hanya akan berdampak pada kejenuhan
siswa dalam menerima mata pelajaran. Pada saat ini mayoritas guru mata
pelajaran IPS hanya menggunakan metode ceramah dan menghafal.
Berdasarkan hal tersebut maka dianggap penting bagi peneliti untuk
mengadakan penelitian mengenai “Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui
Penerapan Project Based Learning (PJBL) Siswa Kelas VSD Islam Al-
Syukro Universal”.

6
Syaiful Bahri Djamarahdan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT.
RinekaCipta, 2006), hlm. 72.
7
Slamento, Proses Belajar Mengajar Dalam Proses Kridit Semester, (Jakarta : Bumi
Aksara. 1993), hlm. 116.
5

B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah yang telah

dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasikan permasalahan mengenai

peningkatan hasil belajar IPS melalui Project Based Learning (PJBL) siswa

kelas V SDI Al-Syukro Universal,sebagai berikut:

1. Metode ceramah terlalu sering digunakan oleh guru dalam proses

pembelajaran IPS sehingga tidak bervariatif metodenya.

2. Proses pembelajaran masih didominasi aktivitas menghafal maka ada

siswa yang tidak mampu mengikutinya.

3. Guru kurang memperhatikan individu siswa sehingga siswa tidak

menyerap ilmu yang diberikan.

4. Pembelajaran IPS umumnya berpusat pada guru (teacher centered)

sehingga proses pembelajaran terlihat monoton.

5. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran IPS.

6. Masih rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS kelas

V di SD Islam Al-Syukro Universaltahun pelajaran 2013/2014.

C. Pembatasan Fokus Penelitian

Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak menimbulkan penafsiran

yang berbeda, maka ruang lingkup dari penelitian ini dibatasi pada :

1. Metode ceramah terlalu sering digunakan oleh guru dalam proses

pembelajaran IPS sehingga tidak bervariatif metodenya.


6

2. Masih rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS kelas

V di SD Islam Al-Syukro Universal tahun pelajaran 2013/2014.

Untuk mengatasi kedua masalah di atas maka akan menerapkan metode

Project Based Learning agar guru tidak terlalu sering menggunakan

metode ceramah dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

D. Perumusan Masalah

Rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah


peningkatan hasil belajar IPS melalui metode Project Based Learning
(Pembelajaran Berbasis Proyek) pada siswa kelas V di SD Islam Al-Syukro
Universal?”

E. Tujuan Penelitian

Dengan permasalahan di atas maka secara garis besar penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui upaya peningkatan hasil belajar IPS melalui

metode Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek) pada siswa

kelas V di SD Islam Al-Syukro Universal.

F. Manfaat Hasil Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka dengan dilakukannya

penelitian ini diharapkan akan membawa manfaat bagi setiap masyarakat

pendidikan, di antarnya:
7

1. Maanfaat Teoretis

a. Secara umum penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

kepada pengembangan ilmu pengetahuan dan pada dunia pendidikan

khususnya.

b. Mendukung teori yang telah ada dan memberikan sumbangsih

pengetahuan tentang metode Project Based Learning (Pembelajaran

Berbasis Proyek) sebagai referensi dan sumber acuan untuk peneliti-

peneliti yang akan meneliti.

c. Memberikan informasi bagi pihak terkait tentang metode Project

Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek) untuk diaplikasikan

dalam proses pembelajaran IPS bagi para peserta didik.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Membantu peserta didik dalam proses pembelajaran IPS, sehingga

dapat meningkatkan hasil belajar dan memberikan pengalaman baru

dalam proses belajar.

b. Bagi Sekolah

Meningkatkan kualitas sekolah dan menghasilkan peserta diduk yang

berkualitas.

c. Bagi Guru

Membantu dalam meningkatkan pembelajaran IPS pada peserta didik

di masa yang akan datang dan dapat membantu guru untuk


8

menentukan suatu metode yang kreatif yang dapat menunjang

keberhasilan pembelajaran.

d. Bagi Peneliti

Sebagai bahan referensi bagi pihak lain yang akan melakukan

penelitian berikutnya dan dapat menjadi sumbangan pemikiran untuk

kemajuan dunia pendidikan.


BAB II
KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN

A. Acuan Teori
1. Model Project Based Learning
a. Pengertian Project Based Learning
Menurut Buck Institute for Education (BIE) “Project Based
Learning adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam
kegiatan pemecahan masalah dan memberi peluang siswa bekerja secara
otonom mengkonstruksi belajar mereka sendiri, dan puncaknya
menghasilkan produk karya siswa bernilai dan realistik.1
Project-based Learning (PBL) is a model for classroom activity
that shifts away from the usual classroom practices of short, isolated,
teacher-centred lessons. PBL learning activities are long-term,
interdisciplinary, student-centred, and integrated with real-world issues
and practices (Pembelajaran berbasisproyek adalah sebuah model kegiatan
dikelas yang berbeda dengan biasanya.Kegiatan pembelajaran PBL
berjangka waktu lama, antardisiplin, berpusat pada siswa dan terintegrasi
dengan masalah dunia nyata).2
Jadi, Project Based Learningmerupakan pembelajaran inovatifyang
berpusat pada siswa (student centered) dan menempatkan guru sebagai
motivator dan fasilitator, dimana siswa diberi peluang bekerja secara
otonom mengkonstruksi belajarnya. Project Based Learningsangat cocok
dipadukan dengan materi IPS. Berdasarkan kegiatan pembelajaran dalam
silabus, materi IPS menuntut siswa untuk aktif (student centered)
sedangkan guru bertindak sebagai fasilitator dan motivator, siswa bekerja

1
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, (Jakarta: Bumi Aksara,
2006), Cet. 6, h. 145
2
Ibid., h. 153.

9
10

sama dengan berbagai percobaan seperti percobaan pengelompokan


berbagai sistem pembelajaran IPS, percobaan sifat-sifat IPS secara
kelompok dan percobaan pembuatan IPS. Selain itu materi IPSjuga sangat
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari sehingga banyak peluang untuk
mengajak siswa berpikir kritis dan kreatif mengenai masalah nyata yang
akan diangkat dalam Project Based Learning.3
b. Ciri-ciri Project Based Learning
BIE menyebutkan ciri-ciri Project Based Learning diantaranya adalah: isi,
kondisi, aktivitas dan hasil.
Keempat ciri-ciri itu adalah sebagai berikut:
1) Isi, yakni difokuskan pada ide-ide siswa yaitu dalam membentuk
gambaran sendiri bekerja atas topik-topik yang relevan dan minat siswa
yang seimbang dengan pengalaman siswa sehari-hari. Pada pembelajaran
IPS masalah nyata yang diangkat haruslah difokuskan pada pengalaman
siswa sehari-hari.
2) Kondisi, maksudnya adalah kondisi untuk mendorong siswa mandiri, yaitu
dalam mengelola tugas dan waktu belajar. Sehingga dalam belajar
pembelajaran IPS siswa mencari sumber informasi secara mandiri dari
berbagai referensi seperti buku maupun intenet.
3) Aktivitas adalah suatu strategi yang efektif dan menarik, yaitu dalam
mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dan memecahkan masalah-
masalah menggunakan kecakapan. Aktivitas juga merupakan bangunan
dalam menggagas pengetahuan siswa dalam mentransfer dan menyimpan
informasi dengan mudah. Pada pembelajaran IPS siswa dituntut untuk
aktif, menggunakan kecakapan untuk memecahkan masalah dan berbagai
tujuan belajar yang ingin dicapai. Dilihat dari kegiatan pembelajaran
dalam silabus, pembelajaran IPS sangat menekankan aktifitas siswa.
4) Hasil disini adalah penerapan hasil yang produktif dalam membantu siswa
mengembangkan kecakapan belajar dan mengintegrasikan dalam belajar
yang sempurna, termasuk strategi dan kemampuan untuk mempergunakan

3
Ibid., h.154.
11

kognitif strategi pemecahan masalah. Juga termasuk kecakapan tertentu, di


posisi, sikap dan kepercayaan yang dihubungkan dengan pekerjaan
produktif, sehingga secara efektif dapat menyempurnakan tujuan yang
sulit untuk dicapai dengan model-model pengajaran yang lain.4
c. Komponen-komponen Project Based Learning
Komponen-komponen Project Based Learning meliputi beberapa hal:
1) Isi kurikulum bahwa tergantung guru dan siswa bertanggung jawab atas
dasar standar dan tujuan yang jelas serta mendukung proses belajar.
2) Komponen multimedia yakni siswa diberi kesempatan untuk
menggunakan teknologi secara efektif sebagai alat dalam perencanaan,
perkembangan atau penyajian proyek.
3) Komponen petunjuk siswa yang dirancang untuk siswa dalam membuat
keputusan, berinisiatif dan memberi materi untuk mengembangkan dan
menilai pekerjaannya.
4) Bekerja sama dengan memberi siswa kesempatan bekerjasama diantara
siswa maupun dengan guru serta anggota kelompok yang lain.
5)Komponen hubungan dengan dunia nyata yakni Project Based Learning
dihubungkan dengan dunia nyata menuju persoalan yang relevan untuk
kehidupan siswa atau kelompok dan juga komunikasi dengan dunia luar
kelas melalui internet, serta bekerjasama dengan anggota kelompok.
6)Kerangka waktu dengan memberi siswa kesempatan merencanakan,
merevisi, membayangkan pembelajarannya dalam kerangka waktu berpikir
untuk materi dan waktu yang mendukung pembelajaran tersebut.
7) Penilaian yakni proses penilaian dilakukan secara terus menerus dalam
setiap pembelajaran, seperti menilai guru, teman, menilai dan merefleksi
diri.5

4
Ibid., h. 149.
5
Ibid., h. 154.
12

d. Dukungan teoretis Project Based Learning


Secara teoretis dan konseptual, pembelajaran berbasis proyek juga
didukung oleh teori aktivitas. Activity theory menyatakan bahwa struktur dasar
suatu kegiatan terdiri atas: (1) tujuan yang ingin dicapai, (2) subjek yang
berada dalam konteks, (3) suatu masarakat dimana pekerjaan itu dilakukan
dengan perantaraan, (4) alat-alat, dan (5) peraturan kerja dan pembagian tugas.
Dalam penerapannya dikelas bertumpu pada kegiatan belajar aktif dalam
bentuk melakukan sesuatu (doing) daripada kegiatan pasif menerima transfer
pengetahuan dari guru.6
Dari ke enam struktur dasar yang berdasarkan teori aktivitas di atas
enam struktur itu berhubungan yang saling ketergantungan dan tidak dapat
dipisahakan dalam mendukung pembelajaran berbasis proyek. Untuk saling
mendukung suatu kegiatan yang menghasilkan suatu proyek dibutuhkan teori
aktivitas.
Pembelajaran berbasis proyek juga didukung oleh teori belajar
konstruktivistik, yang bersandar pada ide bahwa siswa membangun
pengetahuannya sendiri didalam konteks pengalamannya sendiri.
Pembelajaran berbasis proyek dapat dipandang sebagai salah satu pendekatan
penciptaan lingkungan belajar yang dapat mendorong siswa mengkonstruk
pengetahuan dan keterampilan secara personal. Ketika pembelajaran berbasis
proyek dilakukan dalam model belajar kolaboratif dalam kelompok kecil
siswa, pembelajaran berbasis proyek juga mendapat dukungan teoritis yang
bersumber dari konstruktivisme sosial Vygotsky yang memberikan landasan
pengembangan kognitif melalui peningkatan intensitas interaksi antarpersonal.
Adanya peluang untuk menyampaikan ide, mendengarkan ide orang lain, dan
merefleksikan ide sendiri pada orang lain, adalah suatu bentuk pembelajaran
individu. Proses interaktif dengan kawan sejawat membantu proses konstruksi
pengetahuan. Dari perspektif teori ini pembelajaran berbasis proyek dapat

6
Ibid., h. 148.
13

membantu siswa meningkatkan keterampilan dan memecahkan masalah secara


kolaboratif.7
Dari penjelasan di atas siswa dapat membuat suatu proyek yang di
dukung dengan teori belajar konstruktivistik dimana kemampuan siswa secara
kognitif dapat berfungsi untuk menghasilkan sebuah pemikiran yang dapat
memberikan ide secara individu lalu di bahas dalam sebuah kelompok, untuk
menghasilkan sebuah proyek yang kreatif dan dapat memecahkan suatu
masalah dalam kelompoknya.
e. Tahap-tahap Project Based Learning
1) Menentukan proyek yang akan dilakukan
Pada tahap ini guru memberikan proyek kepada siswa, menentukan
batasan-batasan dan menentukan tujuan utama dari proyek. Proyek yang
akan dilakukan terkait dengan pembelajaran IPS.
2) Menentukan kerangka waktu proses pembelajaran IPS
Tahap ini merupakan tahap menentukan berapa lama proyek akan
dikerjakan, memeriksa tujuan proyek yang akan diteliti dan menyediakan
tempat yang sesuai untuk proyek. Penentuan kerangka waktu proyek
disesuaikan dengan persiapan pencarian referensi pendukung
pembelajaran IPS terutama yang berhubungan dengan proses
pembelajaran IPS, dan penyediaan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam
proses pembelajaran IPS.
3) Merencanakan kegiatan apa yang akan dilakukan
Pada tahap ini guru memilih beberapa kegiatan yang sesuai,
menggambarkan kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa. Guru
memberikan gambaran proses pembelajaran IPS secara ringkas
selanjutnya siswa mencari sendiri informasi yang dibutuhkannya
mengenai proses pembelajaran IPS serta kaitannya dengan sifat-sifat
materi IPS.

7
Ibid.
14

4) Merencanakan penilaian
Setelah siswa melakukan kegiatanpada tahapan ini nantinya guru
meninjau atau menuliskan beberapa tujuan penilaian, merencanakan alat-
alat penilaian apa saja yang akan digunakan, menambahkan penilaian
dalam kerangka waktu. Penilaian ini juga mencakup penguasaan materi
IPS oleh siswa terutama yang berhubungan dengan proses pembelajaran
IPS.
5) Memulai proses pembelajaran IPS dengan siswa
Tahap ini adalah tahap pengerjaan prosespembelajaran IPS dengan
mendiskusikan tujuan dikelas, melaksanakan, melihat dan mendengarkan
pekerjaan apa yang dilakukan, mengingatkan siswa untuk tidak
membuang-buang waktu pengerjaan proyek, menambah atau mengurangi
kegiatan untuk memperkuat kecakapan dalam kelompok dan kecakapan
dalam mengelola dan mendiskusikan beberapa perbaikan.
6) Gambaran akhir proses pembelajaran IPS
Tahap ini memberikan hasil akhir dalam suatu forum khusus, yaitu
mendiskusikan atau menuliskan hal-hal yang penting dari proses
pembelajaran IPS, menganjurkan perbaikan untuk prosespembelajaran IPS
selanjutnya.8
Dari ke enam tahapan di atas untuk menggunkan metode Project
Based Learning dibutuhkan suatu kerjasama antara guru dan siswa agar
penerapan metode ini dapat berhasil mencapai hasil belajar siswa yang
ingin. Tahapan ke enam di atas itu saling berkaitan dan mendukung untuk
penerapan metode Project Based Learning.

f. Kelebihan dan Kekurangan


1) Kelebihan Project Based Learning
Project Based Learning adalah penggerak yang unggul untuk
membantu siswa belajar melakukan tugas-tugas otentik dan
multidisipliner, menggunakan sumber-sumber yang terbatas secara efektif

8
Ibid., h. 151.
15

dan bekerja dengan orang lain. Pengalaman di lapangan baik dari guru
maupun siswa bahwa Project Based Learning menguntungkan dan efektif
sebagai pembelajaran selain itu memilki nilai tinggi dalam peningkatan
kualitas belajar siswa. Beberapa kelebihan dari Project Based Learning
diantaranya sebagai berikut:
a) Meningkatkan motivasi, dimana siswa tekun dan berusaha keras
dalam mencapai proyekdan merasa bahwa belajar dalam proyek
lebih menyenangkan daripada komponen kurikulum yang lain.
b) Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, dari berbagai
sumber yang mendeskripsikan lingkungan belajar berbasis proyek
membuat siswa menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan
problem-problem yang kompleks.
c) Meningkatkan kolaborasi, pentingnya kerja kelompok dalam
proyek memerlukan siswa mengembangkan dan mempraktikan
keterampilan komunikasi. Teori-teori kognitif yang baru dan
konstruktivistik menegaskan bahwa belajar adalah fenomena
sosial, dan bahwa siswa akan belajar lebih didalam lingkungan
kolaboratif.
d) Meningkatkan keterampilan mengelola sumber, bila
diimplementasikan secara baik maka siswa akan belajar dan
praktik dalam mengorganisasi proyek, membuat alokasi waktu dan
sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan
tugas.9
2) Kekurangan Project Based Learning
Berdasarkan pengalaman yang ditemukan di lapangan Project
Based Learning memiliki beberapa kekurangan diantaranya:
a) Kondisi kelas agak sulit dikontrol dan mudah menjadi ribut saat
pelaksanaan proyek

9
Ibid., h. 160
16

karena adanya kebebasan pada siswa sehingga memberi peluang


untuk ribut dan untuk itu diperlukannya kecakapan guru dalam
penguasaan dan pengelolaan kelas yang baik.
b) Walaupun sudah mengatur alokasi waktu yang cukup masih saja
memerlukan waktu yang lebih banyak untuk pencapaian hasil yang
maksimal.10
Untuk mengatasi kelemahan tersebut, guru harus memiliki
perencanaan yang baik dan memahami pemecahan masalah dengan
pendekatan Project Based Learning.

2. Hakikat Hasil Belajar


Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup
bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pada dasarnya kemampuan
kognitif merupakan hasil belajar, sebagaimana diketahui bahwa hasil
belajar merupakan perpaduan antara faktor pembawaan dan pengaruh
lingkungan .
a. Pengertian Belajar
Hilgard dan Bower dalam buku Theories of Learning
mengemukakan, “belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku
seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh
pengalamannya berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan
tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon
pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang
(misalnya kelelahan, pengaruh obat, dan sebagainya)”. 11
Menurut Witherington dalam buku Educational Psychology, “Belajar
adalah suatu perubahan didalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai
suatu pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan,
kepandaian, atau suatu pengertian”.12 “Belajar ialah suatu proses usaha

10
Ibid.
11
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), h.
84.
12
Ibid.
17

yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu proses perubahan yaitu


perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.13
Menurut James O. Whittaker merumuskan, “Belajar sebagai proses
dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau
pengalaman”.14 Howard L. Kingskey mengatakan bahwa “Learning is the
process by which behavior (in the broader sense) is originated or changed
through practice or training. Belajar adalah proses dimana tingkah laku
(dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan”.15
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah perubahan tingkah laku pada diri individu berdasarkan pengalaman
dan latihan yang berulang-ulang.
b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar
Telah dikatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang menimbulkan
terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku atau
kecakapan. Sampai dimanakah perubahan itu dapat tercapai atau dengan
kata lain, berhasil baik atau tidaknya belajar itu tergantung kepada
bermacam-macam faktor. Adapun faktor-faktor itu, dapat kita bedakan
menjadi dua golongan:
1) Faktor yang ada ada diri organisme itu sendiri yang kita sebut faktor
individual, dan
2) Faktor yang ada di luar diri individu yang kita sebut faktor sosial.
Yang termasuk faktor individual antara lain: faktor
kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor
pribadi. Sedangkan yang termasuk faktor sosial antara lain faktor
keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat

13
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2010), h. 2.
14
Syaiful Djamarah Bahri, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008), h. 12-13.
15
Ibid.
18

yang dipergunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan


16
kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial.
c. Teori-teori Belajar
1) Teori Gestalt
Teori ini dikemukakan oleh Koffka dan Kohler dari Jerman,
yang sekarang menjadi tenar di seluruh dunia. Hukum yang
berlaku pada pengamatan adalah sama dengan hukum dalam
belajar, yaitu:
a) Gestalt mempunyai sesuatu yang melebihi jumlah unsur-
unsurnya,
b) Gestalt timbul lebih dahulu daripada bagian-bagiannya.17
Jadi dalam belajar yang penting adalah adanya penyesuaian
pertama yaitu memperoleh response yang tepat untuk memecahkan
problem yang dihadapi. Belajar yang penting bukan mengulangi
hal-hal yang harus dipelajari, tetapi mengerti atau memperoleh
insight. Sifat-sifat belajar dengan insight ialah:
a) Insight tergantung dari kemampuan dasar
b) Insight tergantung dari pengalaman masa lampau yang relevan
c) Insight hanya timbul apabila situasi belajar diatur sedemikian
rupa, sehingga segala aspek yang perlu dapat diamati
d) Insight adalah hal yang harus dicari, tidak dapat jatuh dari
langit
e) Belajar dengan insight dapat diulangi
f) Insight sekali didapat dapat digunakan untuk menghadapi
situasi-situasi yang baru.18

2) Teori Conectionism (Thorndike)


Menurut teori trial and eror (mencoba-coba dan gagal) ini,
setiap organisme jika dihadapkan dengan situasi baru akan
16
Ngalim Purwanto, op. cit., hlm 102
17
Slemeto, op. cit., hlm. 9.
18
Ibid.
19

melakukan tindakan yang sifatnya mencoba-coba secara membati


buta. Jika dalam usaha mencoba-coba itu secara kebetulan ada
perbuatan yang dianggap memenuhi tuntutan situasi, maka
perbuatan yang kebetulan cocok itu kemudian “dipegangnya”.
Karena latihan yang terus menerus maka waktu yang dipergunakan
untuk melakukan perbuatan yang cocok itu makin lama makin
efisien.19
Jadi proses belajar menurut Thorndike melalui proses:
a) Trial and error (mencoba-coba dan mengalami kegagalan), dan
b) Law of effect yang berarti bahwa segala tingkah laku yang
berakibatkan suatu keadaan yang memuaskan (cocok dengan
tuntutan situasi) akan diingat dan dipelajari dengan sebaik-
baiknya.20
Kelemahan dari teori ini ialah:
a) Terlalu memandang manusia sebagai mekanismus dan
otomatisme belaka disamakan dengan hewan. Meskipun
banyak tingkah laku manusia yang otomatis, tetapi tidak selalu
bahwa tingkah laku manusia itu dapat dipengaruhi secara trial
and error. Trial and error ini tidak berlaku mutlak untuk
manusia.
b) Memandang belajar hanya merupakan asosiasi belaka antara
stimulus dan respon. Sehingga yang dipentingkan dalam belajar
ialah memperkuat asosiasi tersebut dengan latihan-latihan, atau
ulangan-ulangan yang terus menerus.
c) Karena proses belajar berlangsung secara mekanistis, maka
“pengertian” tidak dipandangnya sebagai suatu yang pokok
dalam belajar. Maka mengabaikan “pengertian” sebagai unsur
yang pokok dalam belajar.21

19
Ngalim Purwanto, op. cit., h. 98.
20
Ibid., h. 99
21
Ibid.
20

3) Teori Belajar dari R. Gagne


Dalam masalah belajar, Gagne memberikan dua definisi.
a) Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam
pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku.
b) Belajar adalah pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh
dari instruksi.22
Gagne mengatakan bahwa segala sesuatu yang dipelajari oleh
manusia dapat dibagi menjadi lima kategori yang disebut the
domainds of learning, yaitu sebagai berikut:
a) Keterampilan motoris (motor skill)
Dalam hal ini perlu koordinasi dari berbagai gerakan badan,
misalnya melempar bola, main tenis, mengemudi mobil,
mengetik huruf R. M, dan sebagainya.
b) Informasi verbal
Orang dapat menjelaskan sesuatu dengan berbicara, menulis,
menggambar; dalam hal ini dapat dimengerti bahwa untuk
mengatakan sesuatu itu perlu intelegensi.
c) Kemampuan intelektual
Manusia mengadakan interaksi dengan dunia luar dengan
menggunakan simbol-simbol. Kemampuan belajar dengan cara
inilah yang disebut “kemampuan intelektual”. Misalnya,
membedakan huruf m dan n, menyebutkan tanaman yang
sejenis.
d) Strategi kognitif
Ini merupakan organisasi keterampilan yang internal (internal
organized skill) yang perlu untuk belajar mengingat dan
berpikir. Kemampuan ini berbeda dengan kemampuan
intelektual, karena ditujukan ke dunia luar, dan tidak dapat
dipelajari hanya dengan berbuat satu kali serta memerlukan
perbaikan-perbaikan terus menerus.

22
Syaiful Djamarah Bahri, op. cit., h. 22.
21

e) Sikap
Kemampuan ini tak dapat dipelajari dengan ulangan-ulangan,
tidak tergantung atau dipengaruhi oleh hubungan verbal seperti
halnya domain yang lain. Sikap ini penting dalam proses
belajar; tanpa kemampuan ini belajar tak akan berhasil dengan
baik.23

3. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Hamalik, “Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku
subjek yang meliputi kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor
dalamsituasi tertentu berkat pengalamannya berulang-ulang”.24 Adapun
menurut Sudjana, “Hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar
dengan menggunakan alat pengukuran, berupa tes yang disusun secara
terencana, baik tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan”.25
“Hasil belajar adalah prestasi yang dapat dihasilkan oleh anak dalam
usaha belajarnya, dalam tingkat yang sangat menggembirakan. Prestasi
tersebut dapat dicapai dengan beberapa cara, dimana cara tersebut dapat
ditempuh melalui beberapa usaha”.26
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), “hasil belajar
dirumuskan dalam bentuk kompetensi, yaitu: kompetensi akademik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi vokasional.
Keempat kompetensi tersebut harus dikuasai oleh siswa secara
menyeluruh/komprehensif, sehingga menjadi pribadi yang utuh dan
bertanggung jawab”.27

23
Ibid.
24
Ahmad Jamalong, “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model KooperatifNHT
di Kelas X SMA Negeri 1 Beduai Kabupaten Sanggau”, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,
2012, h. 398.
25
Ibid.
26
Munawir, “Beberapa Faktor Pendukung Dalam Mengantar Keberhasilan Belajar”,
Jurnal Kependidikan dan Kemasyarakatan, 2006, h. 23.
27
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan Pembelajaran,
(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), h. 140.
22

Dari beberapa pengertian belajar dan hasil belajar diatas, dapat


disimpulkan bahwa perbedaan diantara keduanya yaitu belajar lebih
kepada bagaimana prosesnya sedangkan hasil belajar yaitu apa yang
didapat (hasil) dari proses belajar yang telah mendapat perlakuan berupa
tes-tes yang dilakukan selama proses belajar berlangsung.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Dari beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian belajar, bahwa
belajar merupakan sebuah proses dalam diri siswa dalam bentuk
„perubahan‟ baik dari pengetahuan, tingkah laku, keterampilan dan
sebagainya. Perubahan yang terjadi pada diri siswa didasari dari beberapa
faktor yang ada pada diri masing-masing siswa. Tiap-tiap anak memiliki
faktor yang berbeda-beda. “Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar anak
banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja,
yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada
dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah
faktor yang ada diluar individu”.28

28
Slameto, op. cit., h. 54.
23

Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar:

Alam

Lingkungan
Sosial

Luar Kurikulum/Bahan Ajar


Faktor Instrumental
Guru/Pengajar

Sarana dan Fasilitator


Administrasi/Managemen

Kondisi Fisik
Fisiologi
Kondisi Fisik Panca
Indera

Dalam Bakat
Psikologi Minat
Kecerdasan
Motivasi
Kemampuan Kognitif
Di dalam proses belajar-mengajar di sekolah, maka yang dimaksud
masukan mentah atau raw input adalah siswa sebagai raw input siswa
memiliki karakteristik tertentu, baik fisiologis maupun psikologis.
Mengenai fisiologis ialah bagaimana kondisi fisiknya, panca inderanya,
dan sebagainya. Sedangkan yang menyangkut psikologis adalah minatnya,
tingkat kecerdasaannya, bakatnya, motivasinya, kemampuan kognitifnya,
24

dan sebagainya. Semua ini dapat mempengaruhi bagaimana proses dan


hasil belajarnya.
Yang termasuk instrumental input atau faktor-faktor yang
disengaja dirancang dan dimanipulasikan adalah kurikulum atau bahan
pelajaran, guru yang memberikan pengajaran, sarana dan fasilitas, serta
manajemen yang berlaku di sekolah yang bersangkutan. Di dalam
keseluruhan sistem maka instrumental input merupakan faktor yang sangat
penting pula dan paling menentukandalam pencapaian hasil/output yang
dikehendaki, karena instrumental input inilah yang menentukan bagaimana
proses belajar-mengajar itu akan terjadi di dalam diri pengajar.29

4. Pembelajaran IPS
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
“Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang
mengintegrasikan konsep-konsep dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial,
yaitu ekonomi, geografi, sejarah, hukum, politik, sosiologi, antropologi,
filosofi dan psikologi”.30
Charles R. Keller mengartikan IPS sebagai suatu paduan daripada
sejumlah ilmu-ilmu sosial dan ilmu lainnya yang tidak terikat oleh
ketentuan disiplin/struktur ilmu tertentu melainkan bertautan dengan
kegiatan-kegiatan pendidikan yang berencana dan sistematis untuk
kepentingan program pengajaran sekolah dengan tujuan memperbaiki,
mengembangkan dan memajukan hubungan-hubungan kemanusiaan-
kemasyarakatan.31
Muhammad Nu‟man Somantri mengemukakan bahwa pendidikan IPS
adalah penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu sosial, ideologi negara dan
disiplin ilmu lainnya serta masalah-masalah sosial terkait yang

29
Ngalim Purwanto, op. cit., h. 107.
30
Heni Waluyo Siswanto, “Studi Efektifitas Pembelajaran Terpadu Ilmu Pengetahuan
Sosial di Sekolah Menengah Pertama”, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 2011, h. 154.
31
Sapriya, Dadang Sundawa, dan Iim Siti Masyitoh, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil
Belajar IPS, (Bandung: UPI Press, 2006), h. 6.
25

diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan


pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan menengah.32
Somantri mendefinisikan pendidikan IPS dalam dua jenis, yakni
Pendidikan IPS untuk persekolahan dan Pendidikan IPS untuk perguruan
tinggi sebagai berikut:
1) Pendidikan IPS adalah penyederhanaan adaptasi dari disiplin ilmu-
ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis/psikologis
untuk tujuan pendidikan.
2) Pendidikan IPS adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu social dan
humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan
disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.33
Pendidikan IPS untuk tingkat sekolah sangat erat kaitannya dengan
disiplin ilmu-ilmu sosial yang terintegrasi dengan humaniora dan ilmu
pengetahuan alam yang dikemas secara ilmiah dan pedagogis untuk
kepentingan pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu, IPS ditingkat
sekolah pada dasarnya bertujuan untuk mempersiapkan para peserta didik
sebagai warga negara yang menguasai pengetahuan (knowledge),
keterampilan (skills), sikap, dan nilai (attitudes and values) yang dapat
digunakan sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah pribadi atau
masalah sosial serta kemampuan mengambil keputusan dan berpartisipasi
dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan agar menjadi warga negara yang
baik.34
IPS dirancang untuk membantu siswa memecahkan masalah-masalah
pribadi dan sosial melalui tindakan sosial yang rasional. Oleh sebab itu,
program pembelajaran IPS hendaknya dirancang untuk membantu siswa
mendapatkan keterampilan-keterampilan yang diperlukan guna mengenali
dan memecahkan masalah-masalah manusia, menganalisis dan

32
Ibid., h. 7.
33
Sapriya, Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2009), h. 11
34
Ibid., h. 12.
26

mengklarifikasi nilai-nilai mereka, dan membuat keputusan-keputusan


yang bijak dan rasional yang akan mendukung bagi perwujudan serta
pemeliharaan tata kehidupan masyarakat yang demokratis, dan bagi
pemecahan masalah-masalah global secara efektif.35
Dari beberapa pengertian IPS di atas, dapat disimpulkan bahwa ilmu
pengetahuan sosial merupakan suatu mata pelajaran di tingkat pendidikan
dasar dan menengah yang menggabungkan beberapa ilmu-ilmu sosial,
mengajarkan bagaimana menjadi warga negara yang baik yang mampu
beradaptasi dilingkungan sekitar serta mampu bersaing dengan dunia luar.
b. Karakteristik Pembelajaran IPS
A. Kosasih Djahiri mengemukakan ciri dan sifat utama dari
pembelajaran IPS, yaitu sebagai berikut:
1) IPS berusaha mempertautkan teori ilmu dengan fakta atau sebaliknya
(menelaah fakta dari segi ilmu).
2) Penelaahan dan pembahasan IPS tidak hanya dari satu bidang disiplin
ilmu saja, melainkan bersifat komprehensif (meluas/dari berbagai ilmu
sosial dan lainnya, sehingga berbagai konsep ilmu secara terintegrasi
terpadu) digunakan untuk menelaah satu masalah/tema/topik.
Pendekatan seperti ini disebut juga sebagai pendekatan integrated, juga
menggunakan pendekatan broadfield, dan multiple resources (banyak
sumber).
3) Mengutamakan peran aktif siswa melalui proses belajar inkuiri agar
siswa mampu mengembangkan berpikir kritis, rasional dan analitis.
4) Program pembelajaran disusun dengan meningkatkan/menghubungkan
bahan-bahan dari berbagai disiplin ilmu socsal dan lainnya dengan
kehidupan nyata di masyarakat, pengalaman, permasalahan, kebutuhan
dan memproyeksikannya kepada kehidupan di masa depan baik dari
lingkungan fisik/alam maupun budayanya.

35
Suwarma Al Muchtar, dkk, Pendidikan IPS, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), 6.7-
6.8.
27

5) IPS dihadapkan secara konsep dan kehidupan sosial yang sangat labil
(mudah berubah), sehingga titik berat pembelajaran adalah terjadinya
proses internalisasi secara mantap dan aktif pada diri siswa agar siswa
memiliki kebiasaan dan kemahiran untuk menelaah permasalahan
kehidupan nyata pada masyarakatnya.
6) IPS mengutamakan hal-hal, arti dan penghayatan hubungan
antarmanusia yang bersifat manusiawi.
7) Pembelajaran tidak hanya mengutamakan pengetahuan semata, juga
nilai dan keterampilannya.
8) Berusaha untuk memuaskan setiap siswa yang berbeda melalui
program maupun pembelajarannya dalam arti memperhatikan minat
siswa dan masalah-masalah kemasyarakatan yang dekat dengan
kehidupannya.
9) Dalam pengembangan program pembelajaran senantiasa melaksanakan
prinsip-prinsip, karakteristik (sifat dasar) dan pendekatan-pendekatan
yang menjadi ciri IPS itu sendiri.36
c. Tujuan Pembelajaran IPS
Secara keseluruhan tujuan pendidikan IPS di SD adalah sebagai
berikut:
1) Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam
kehidupannya kelak di masyarakat.
2) Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi,
menganalisis, dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial
yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat.
3) Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan
sesama warga masyarakat dan berbagai keilmuan serta keahlian.
4) Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif,
dan keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang
menjadi bagian dari kehidupan tersebut.

36
Sapriya, Dadang Sundawa, dkk., op. cit., h. 8.
28

5) Membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan


pengetahuan sesuai dengan perkembangan kehidupan, masyarakat,
ilmu pengetahuan dan teknologi.37

B. Hasil Penelitian yang Relevan


Penelitian yang relevan ini dilaksanakan olehAni Sulistyarsi Dosen
Program Studi Pendidikan Biologi FPM IPA IKIP PGRI MADIUN
dengan skrpsi “Penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek Dalam
Membuat Alat Peraga IPA Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Dan
Keaktifan Siswa Kelas IV SDN Cermo 01 Kare Madiun”. Adapun hasil
dari penelitiannya adalah diketahui adanya peningkatan prestasi belajar
dan keaktifan siswa. Prestasi belajar siswa tuntas meningkat 37%.
Aktivitas siswa tergolong aktif meningkat 25%. Aktivitas guru meningkat
22,91%. Keaktifan siswa membuat alat peraga IPA yaitu aspek membuat
bagian alat peraga sesuai desain meningkat 54%, aspek keterampilan
merangkai bagian alat peraga dengan benar dan sesuai meningkat 55%.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa melalui penerapan
strategi pembelajaran berbasis proyek dalam membuat alat peraga IPA
dapat meningkatkan prestasi belajar dankeaktifan siswa kelas IV SDN
Cermo 01 Kare Kabupaten Madiun.38

Pada hasil penelitian yang telah dilakukan olehSungkono


(Peningkatan Hasil Belajar Mahasiswa Melalui Pembelajaran Berbasis
Proyek) metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu Tes dan Observasi, sedangkan instrumen penelitian yang digunakan
adalah tes dan pedoman observasi. Data yang terkumpul dianalisis secara
deskriptif kuantitatif.

37
Ischak, dkk, Pendidikan IPS di SD, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2005),1.25-1.26.
38
Sulistyarsi, Ani, Penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek Dalam Membuat
Alat Peraga IPA Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Dan Keaktifan Siswa Kelas IV SDN Cermo
01 Kare Madiun, Skripsi, Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP PGRI
MADIUN.
29

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis proyek


dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah
Pengembangan Media Audio pada Program Studi Teknologi Pendidikan
FIP UNY. Disamping itu melalui penelitian ini juga mahasiswa tampak
lebih aktif belajar, lebih termotivasi belajar, dan kerja sama diantara
mahasiswa lebih tinggi.39

Pada hasil penelitian yang telah dilakukan olehWarsito


“Pembelajaran SAINS Berbasis Proyek (Project Based Learning) Sebagai
Usaha Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Academic Skill Siswa Kelas
VII C SMP Muhammadiyah 3 Depok”. Jenis penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) secara kolaboratif dan partisipatif
dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah 36 siswa
kelas VII C SMP Muhammadiyah 3 Depok. Objek penelitian ini adalah
aktivitas dan academic skill siswa dalam penerapan project based learning
di kelas VII C SMP Muhammadiyah 3 Depok. Desain penelitian
menggunakan model spiral Hapkins. Penelitian dilakukan dalam 2 siklus,
siklus Iterdiri 2 kali pertemuan, dan siklus II terdiri 2 kali pertemuan. Data
penelitian diperoleh dari lembar observasi untuk aktivitas belajar siswa
sedangkan academic skill siswa dengan lembar observasi dan lembar
evaluasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah diterapkan project


based learning, tingkat aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran fisika di
kelas mengalami peningkatan. Aktivitas belajar siswa mengalami
peningkatan darisiklus I ke siklus II, yaitu siswa lebih berani untuk
mempresentasikan hasil proyek, mengajukan pertanyaan, menjawab atau
menanggapi pertanyaan, dansiswa lebih memperhatikan saat kelompok
lain mempresentasikan hasil proyek. Aktivitas belajar siswa mengalami
peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar35,42% dalam kategori rendah

39
Sungkono, Peningkatan Hasil Belajar Mahasiswa Melalui Pembelajaran Berbasis
Proyek, Skripsi, Program Studi Teknologi Pendidikan FIP UNY, 2010.
30

menjadi 71,88% dalam kategori tinggi pada siklusII. Tingkat Academic


skill siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu
siswa lebih mampu untuk mengidentifikasi variabel, menghubungkan
antar variabel, merumuskan hipotesis, dan siswa bisa merancang dan
melakukan penelitian. Academic skill siswa mengalami peningkatan dari
siklus I ke siklus II sebesar 40,37% dalam kategori cukup menjadi 66,71%
dalamkategori baik pada siklus II.40

C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teoritis dan hasil penelitian yang relevan yang
telah dipaparkan diatas, maka pendekatan Project Based Learning dapat
meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V SD I AlSyukro Universal.

40
Warsito, Pembelajaran SAINS Berbasis Proyek (Project Based Learning) Sebagai
Usaha Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Academic Skill Siswa Kelas VII C SMP
Muhammadiyah 3 Depok, Skrpsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta:Yogyakarta, 2008.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SDI Al-Syukro Universal berlokasi
Jl. Otista Raya Gg. H. Maung No 30 Ciputat Tangerang Salatan15411,
Ciputat – Tangerang Selatan di kelas IV semester 2.
2. Waktu penelitian
Pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanakan pada semester 2 (Genap)
Tahun ajaran 2013/2014.Penelitian ini berlangsung pada bulan Juli-
Oktober semester 2 (genap) tahun ajaran 2013/2014, dengan perincian
sebagai berikut:
Tabel 3.0
Jadwal Penelitian

No. Kegiatan Juni Juli Agustus September Oktober


1. PenyusunanProposal √
Skripsi
2. Observasi (Studi √
Lapangan)
3. Penyusunan Instrumen √
4. Kegiatan Penelitian √
5. Pengolahan Data dan √
Analisis Data
6. Penyusunan Laporan √
Penelitian

31
32

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian


Metode yang digunakan ialah penelitian tindakan kelas atau yang biasa
dikenal Classroom Action Research (CAR). Menurut Ebbutt, penelitian
tindakan kelas adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan
praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-
tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil
dari tindakan-tindakan tersebut.1 Penelitian ini menggunakan metode
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas (PTK)
merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah
tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersama.2
Model PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kurt
Lewin, model ini menjadi acuan pokok atau dasar dari adanya berbagai model
penelitian tindakan yang lain, khususnya PTK. Dikatakan demikian karena
dialah yang pertama kali memperkenalkan Action Research atau penelitian
tindakan. Konsep pokok penelitian tindakan model Kurt Lewin terdiri dari
empat komponen, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting),
pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting).3 Penelitian tindakan kelas
dapat difenisikan sebagai suatu penelitian tindakan (action research) yang
dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti dikelasnya atau bersama-
sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan
dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan
untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajaran
dikelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus.4

1
Rochiati Wiratmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2009), h. 12
2
Arikunto, Suharsimi, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h.
3.
3
Djunaidy Ghony, Penelitian Tindakan Kelas, (Malang: UIN Malang Press, 2008), h. 64.
4
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi
Guru, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008), h. 44-45.
33
34

2. Pelaksanaan tindakan (Acting)


Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan bersamaan
dengan pelaksanaan tindakan agar diperoleh data yang akurat
untuk perbaikan pada siklus berikutnya. Tahap pelaksanaan
merupakan penerapan isi rancangan yang telah dibuat, yaitu
melaksanakan tindakan kelas. Kegiatan yang dilakukan pada
tahap ini adalah melakukan ара yang telah direncanakan pada
tahap perencanaan yaitu menggunakan pendekatan Project Based
Learning. Dimana peneliti bertindak sebagaipelaku tindakan, dan
guru bidang studi sebagai observer.
3. Pengamatan (Observing)
Pada tahap ini peneliti dibantu oleh observer mengamati
aktivitas mengajar dan aktivitas belajar siswa terhadap
pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi. Selain itu,
obsevasi berupa kegiatan mengamati, mencatat dan
mendokumentasikan segalaaktivitas siswa selama proses
pembelajaran berdasarkan lembar observasi.
4. Refleksi (Reflecting)
Hasil yang didapat dari pengamatan, dikumpulkan dan
dianalisa bersama-sama oleh peneliti dan guru sehingga dapat
diketahui apakah kegiatan yang dilaksanakan mencapai tujuan
yang diharapkan. Kegiatan refleksi dilakukan ketika peneliti sudah
selesai melakukan tindakan. Hasil yang diperoleh dari pengamatan
dikumpulkan dan dianalisis bersama peneliti dan observer,
sehingga dapat diketahui apakah kegiatan yang dilakukan
mencapai tujuan yang diharapkan atau masih perlu adanya
perbaikan.
Mc. Taggart, mengemukakan ada beberapa hal yang perlu
dipahami tentang penelitian tindakan kelas (PTK), diantaranya adalah
sebagai berikut:
35

a. PTK adalah suatu pendekatan untuk meningkatkan pendidikan dengan


melakukan perubahan ke arah perbaikan terhadap hasil pendidikan dan
pembelajaran.
b. PTK adalah partisipator, melibatkan orang yang melakukan kegiatan
untuk meningkatkan praktiknya sendiri.
c. PTK dikembangkan melalui suatu self-reflective spiral; a spiral of
cycles of planning, acting, observing, reflecting, the re-planning.
d. PTK adalah kolaboratif, melibatkan partisipan bersama-sama
bergabung untuk mengkaji praktik pembelajaran dan mengembangkan
pemahaman tentang makna tindakan.
e. PTK menumbuhkan kesadaran diri mereka yang berpartisipasi dan
berkolaborasi dalam seluruh tahapan PTK.
f. PTK adalah proses belajar yang sistematis, dalam proses tersebut
menggunakan kecerdasan kritis membangun komitmen melakukan
tindakan.
g. PTK memerlukan orang untuk membangun teori tentang praktik
mereka (guru).
h. PTK memerlukan gagasan dan asumsi ke dalam praktik untuk
mengkaji secara sistematis bukti yang menantangnya (memberikan
hipotesis tindakan).5

5
Ibid., hlm. 105-106
36

Adapun alur desain penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan


digambarkan sebagai berikut:6

Kemampuan berpikir Perencanaan Pelaksanaan


siswa rendah siklus I siklus I yaitu
melaksanakan
pembelajaran

Refleksi siklus I Pengamatan

siklus I

Kemampuan berpikir
Perencanaan Pelaksanaan
siswa masih rendah
siklus II siklus II yaitu
melaksanakan
pembelajaran

Refleksi siklus II Pengamatan

siklus II

Jika belum mencapai


Kemampuan berpikir keberhasilan, maka
siswa mencapai dilanjutkan ke siklus
keberhasilan berikutnya

Gambar 3.2
Alur Penelitian Tindakan Kelas

C. Subjek Penelitian
Adapun kelas yang dijadikan subyek penelitian adalah kelas V dengan
jumlah 22 siswa yang terdiri dari 12 laki-laki dan 10 Perempuan.
Pertimbangan dipilihnya kelas tersebut adalah berdasarkan hasil pengamatan
yang dilakukan sebelum penelitian yang dirundingkan dengan guru kelas
bahwa kemampuan berpikir siswa IPS di kelas tersebut rendah. Partisipasi
yang terlibat dalam penelitian ini adalah peneliti, guru bidang studi IPS.

6
Suharsimi Arikunto. Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : Bumi Aksara, 2009) h. 16
37

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian


Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai perencana dan pelaksana
kegiatan. Peneliti merencanakan kegiatan, melaksanakan kegiatan,
melakukan pengamatan, mengumpulkan dan menganalisis data serta
melaporkan hasil penelitian. Dalam melaksanakan penelitian, peneliti dibantu
oleh seorang guru. Guru tersebut adalah guru mata pelajaran IPS kelas V
yang bertindak sebagai observer (pengamat).
Peneliti selain sebagai mengajar juga sebagai merencanakan kegiatan
pembelajaran dan seluruh kegiatan penelitian untuk membantu observasi kita
memperlukan seorang pembantu observer yang membantu guru di sana salah
satunya teman sejawat. Observer yang berkolaborasi dengan guru IPS sebagai
partner untuk mengevaluasi kelebihan dan kekurangan peneliti dalam proses
pembelajaran menggunakan metode project based learning. Sebagai
kolaborator yaitu membantu peneliti membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran, melakukan refleksi, serta melakukan tindakan-tindakan yang
akan dilakukan pada siklus selanjutnya. Sebagai observer, yaitu memberi
penilaian terhadap peneliti dalam melakukan proses pengajaran dengan
menggunakan metode project based learning, mengamati aktivitas siswa
selama proses pembelajaran, dan menilai hasil belajar IPS siswa setelah
diberikan pretest dan posttest disetiap siklus. Untuk mencapai hasil penelitian
yang akurat dan sesuai dengan tujuan penelitian, maka dibutuhkan solidaritas
yang kuat antara peneliti dengan guru mata pelajaran. Kedua-duanya
mempunyai peranan yang sangat penting.

E. Tahapan Intervensi Tindakan


Pada penelitian ini direncanakan dalam 2 siklus, yang dimaksud untuk
melihat peningkatan kemampuan siswa setelah mendapat tindakan yaitu
berupa pendekatan Project Based Learning. Setiap siklus dalam penelitian
ini, peneliti dan observer akan mengamati respon siswa dalam setiap tindakan
pengajaran yang dilakukan dalam kelas, dan melakukan penilaian terhadap
38

hasil belajar siswa. Apabila pada siklus I terdapat kekurangan, makasiklus II


diarahkan untuk perbaikan.
Adapun tahap penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3
Tahap Penelitian Kegiatan Pendahuluan
Pendahuluan
1. Observasi awal ke sekolah.
2. Pembuatan surat izin penelitian.
3. Mengobservasi proses belajar mengajar IPS di kelas.
4. Menentukan subyek penelitian.
5. Wawancara guru tentang aktivitas dan hasil belajar siswa.
6. Melakukan diagnosa mengenai timbulnya permasalahan yang ada.
7. Membuat instrumen dan perencanaan tindakan.
8. Mensosialisasikan hasil observasi kepadaguru bidang studi IPS.

Obsevasi proses pembelajaran ini dilakukan bertujuan untuk mengamati


keadaan siswa dan mengidentifikasi permasalahan yang ada dikelas.
Kemudian didiskusikan dengan guru bidang studi IPS mengenai proses
pembelajaran IPS dimana melihat kemampuan awal siswa dalam
mengerjakan soal-soal IPS. Kemudian dianalisi dan diperoleh sebagai acuan
dalam melakukan penelitian ini yang akan membahas mengenai materi yang
akan dibahas.
Tabel 3.4

Tahap Penelitian Siklus I

Tahap Perencanaan
1. Menyiapkan kelas Penelitian.
2. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP).
3. Mendiskusikan RPP dengan guru kolaborator.
4. Menyiapkan ringkasan materi siklus 1.
5. Membuat latihan Soal.
6. Menyiapkan pedoman observasi proses pembelajaran siswa
7. Menentukan indikator keberhasilan siklus dengan guru bidang studi
39

8. Menyiapkan soal tes akhir siklus 1


9. Menyiapkan alat dokumentasi

Tahap Pelaksanaan
1. Peneliti melaksanakan penelitian dengan melakukan pembelajaran
menggunakan pendekatan Project Based Learning sesuai dengan RPP
secara individual.
2. Memberikan tes akhir siklus I kepada setiap siswa berupa soal uraian yang
mengurkur kemampuan berpikir siswa terdiri dari 5 soal.
Tahap Pengamatan
Tahap ini berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan dimana peneliti
mengamatiaktivitas belajar siswa dan guru saat proses jalannya pembelajaran
berdasarkan lembar observasi, dan mendokumentasikan kegiatan siswa dibantu
guru.
Tahap Refleksi
Menentukan apakah pembelajaran menggunakan pendekatan Project Based
Learning menuai keberhasilan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.
Apabila pada siklus I terdapat kekurangan makadilanjutkan pada siklus II.
40

Tabel 3.5

Tahap Penelitian Siklus II

Tahap Perencanaan

1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang merupakan


perbaikan dari siklus I
2. Mendiskusikan hasil refleksi siklus I agar siklus II lebih efektif dengan
guru kolaborator
3. Menyiapkan ringkasan materi siklus 2
4. Menyusun daftar respon siswa yang diharapkan
5. Menyiapkan pedoman observasi proses pembelajaran siswa
6. Menentukan indikator keberhasilan siklus dengan guru bidang studi
7. Menyiapkan soal tes akhir siklus II
8. Menyiapkan alat dokumentasi
Tahap pelaksanaan
1. Peneliti melaksanakan penelitian dengan melakukan pembelajaran
menggunakan pendekatan Project Based Learning sesuai dengan RPP yang
telah dibuat secara kelompok
2. Memberikan tes akhir siklus II kepada setiap siswa berupa soal uraian yang
mengukur kemampuan berpikir siswa.
Tahap pengamatan
Pada tahap ini peneliti mengamati aktivitas siswa dan guru selama proses
jalannya pembelajaran berdasarkan lembar observasi dan mendokumentasikan
kegiatan siswa.
Tahap refleksi
Menentukan apakah pembelajaran menggunakan pendekatan Project Based
Learning menuai keberhasilan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.
Siklus akan berhenti jika ada peningkatan yang signifikan.
41

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan


Hasil intervensi tindakan yang diharapkan pada penelitian ini adalah hasil
belajar IPS siswa pada aspek kognitif mengalami peningkatan setelah proses
pembelajaran yang menggunakanmetode project based learning dan
terciptanya suasana pembelajaran yang aktif, kondusif dan menyenangkan.
Dalam pembelajaran siswa aktif secara mental menggunakan
pengetahuan berupa konsep, prinsip maupun keterampilan yang menjadikan
pengetahuan yang mereka dapatkan akan bermakna atau tersimpan baik di
memori otak mereka, mempunyai efek transfer yang lebih baik sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar. Adapun indikator ketuntasan belajar yang
diharapkan 75% dengan KKM ≥ 65 dan menganalisis nilai prestest dan
posttest dengan menggunakan rumus N-Gain untuk melihat kenaikan nilai
peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran.

G. Data dan Sumber Data


Data yang diambil dalam penelitian ini bersumber dari siswa kelas V
SD Islam Al-Syukro Universal serta guru studi bidang IPS. Data tersebut
diambil dari proses pembelajaran dengan menggunakan Project Based
Learning. Data ini berupa pengamatan, wawancara, dan test dalam setiap
tindakan. Data tersebut sangat berkaitan dengan data perencanaan,
pelaksanaan, dan data hasil pembelajaran.
Tabel 3.6
Sumber Penelitian

No. Data Sumber Data Instrumen


1. Hasil Belajar  Siswa, Pretest dan
 Guru, dan Posttest
Peneliti.
42

H. Teknik Pengumpulan Data


Data yang telah diperoleh diklasifikasikan berdasarkan analisis kaitan
logisnya, kemudian diinterpretasikan dan disajikan secara aktual dan
sistematis dalam keseluruhan permasalahan dan kegiatan penelitian.Adapun
teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Observasi proses pembelajaran Project Based Learning
Data hasil observasi dalam penelitian ini ada dua. Pertama, data
observasi terhadap tindakan pembelajaran peneliti yang diisi oleh
observer. Pedoman observasi pada peneliti digunakan untuk menilai
proses mengajar peneliti Kedua, data dari hasil observasi proses
pembelajaran siswa yang diisi oleh peneliti dan observer, pedoman
observasi pada siswa untuk mengetahui aktivitas dan tingkat
2. Hasil tes siswa pada setiap akhir siklus.
Instrumen yang digunakan adalah lembar soal pilihan ganda. Soal
pretest diberikan sebelum pembelajaran. Posttest diberikan setiap akhir
pembelajaran dengan menggunakan pemblajaran metode Project Based
Learning pada setiap siklus. Jadi soal pretest dan posttest berupa soal
pilihan ganda.
Untuk memperolah soal tes yang baik maka soal tes tersebut harus diuji
Validitas, reliabilitas, daya pembeda dan taraf kesukaran.
3. Wawancara
Peneliti melakukan wawancara kepada guru bidang studi di awal
dan diakhir penelitian. Wawancara di awal penelitian dilakukan untuk
mengetahui proses pembelajaran, kesulitan belajar IPS siswa, tingkat
kemampuan berpikir IPS siswa, dan strategi belajar yang digunakan guru,
sedangkan wawancara di akhir penelitian dilakukan untuk mengetahui
tanggapan guru terhadap penggunaan pendekatan Project Based Learning.
43

I. InstrumenPengumpulan Data
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian
ini terdiri atas dua jenis, yaitu:
1. Instrumen Tes
Tes ini bangukur prestasi belajar peserta didik dalam bidang kognitif, seperti
pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.7
Untuk mengetahui penguasaan konsep siswa pada mata pelajaran IPS
maka instrumen yang digunakan adalah tes tertulis dalam bentuk pilihan
ganda. Pilihan ganda adalah bentuk soal yang dibuat dalam
option/pilihan.Soal terdiri atas pernyataan yang tidak lengkap, kemungkinan
jawaban atas pertanyaan itu disebut pilihan.Hanya satu jawaban yang benar
(kunci jawaban) selebihnya adalah distractor (pengecoh).
Tabel 3.7

Format Kisi-Kisi Penulisan Soal

Siklus I

Jenis sekolah : SD Islam Al-Syukro Jumlah soal: 20

Mata pelajaran : IPS Bentuk soal: Pilihan Ganda

Kurikulum : KTSP Penyusun : Djehan Nur Mulyani

No Standar Kompetensi Kelas/ Materi Indikator Soal Nomor Soal


. Kompetensi Dasar Semester Pokok
1. Menghargai V/2 Peranan Menjelaskan peristiwa 6, 7, 8, 10,
Menghargai jasa
tokoh 14,
peranan menjelang proklamasi
dan peranan dalam
tokoh memprokl
tokoh pejuang
amasikan
pejuang dan
dan masyarakat kemerdeka
masyarakat an
dalam
dalam
mempersiapkan
mempersiap
kemerdekaan

7
Zainal Arifin, Evaluasi Pendidikan¸(Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 117.
44

Indonesia kan dan


mempertaha
nkan
kemerdekaa
n Indonesia.
Menjelaskan cara 3, 11, 12,
menyusun naskah
proklamasi
Menjelaskan detik-detik 4, 13, 15, 16,
proklamasi
Menjelaskan cara 17
menghargai jasa-jasa tokoh
proklamasi kemerdekaan
Indonesia
Menyebutkan tokoh 1, 2, 5, 9, 18,
19, 20
proklamasi kemerdekaan

Tabel 3.8

Format Kisi-Kisi Penulisan Soal

Siklus II

Jenis sekolah : SD Islam Al-Syukro Jumlah soal : 20

Mata pelajaran : IPS Bentuk soal : Pilihan Ganda

Kurikulum : KTSP Penyusun : Djehan Nur Mulyani

No Standar Kompetensi Kelas/ Materi Indikator Soal Nomor Soal


. Kompetensi Dasar Semester Pokok
1. Menghargai V/2 Memperta Menjelaskan perjuangan 1, 2, 3, 8, 11,
Menghargai
hankan 14
peranan besenjata untuk
perjuangan para kemerdeka
tokoh an mempertahankan
pahlawan dalam
pejuang dan kemerdekaan
45

mempertahanka masyarakat
n kemerdekaan. dalam
mempersiap
kan dan
mempertaha
nkan
kemerdekaa
n Indonesia.
Menjelaskan perjuangan 4, 5, 7, 9, 10,
12, 13, 15,
dioplomasi untuk
16, 17, 18,
mempertahankan 19, 20
kemerdekaan
Menjelaskan cara 6
menghargai jasa para tokoh
dalam mempertahankan
Indonesia

2. InstrumenNon tes
Dalam instrumen non tes yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Catatan Lapangan
Catatan lapangan adalah catatan yang dibuat oleh peneliti atau
mitra peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi terhadap
subjek penelitian tindakan kelas.8 Catatan lapangan ini memuat kondisi
siswa pada saat proses pembelajaran dengan menerapkan metode
Project Based Learning.
b. Lembar Observasi
Berupa pengamatan terhadap objek yang akan dicatat datanya,
dengan persiapan yang matang dilengkapi dengan instrumen tertentu.
Observasi biasanya digunakan untuk menilai tingkah laku individu
atau proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati baik dalam
8
Kunandar, op.cit., h.197.
46

situasi yang sebenarnya, maupun dalam situasi buatan.9Observasi


adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis,
objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena.10 Lembar
observasi yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar observasi
untuk melihat aktivitas siswa ketika proses pembelajaran berlangsung
dan lembar observasi kegiatan guru. Aktivitas siswa yang diamati
ketika proses pembelajaran disesuaikan dengan indikator metode
project based learning.

Tabel 3.9
Pedoman Observasi
Lembar Observasi Guru

Hari :

Tanggal :

Tempat :

Observer :

Temuan
No. Aspek Pengamatan
Ya Tidak
1. Tahap Persiapan
a. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang
disesuaikan dengan standar kompetensi yang harus dicapai
oleh peserta didik.
b. Pembuatan lembar diskusi yang disesuaikan dengan materi
yang akan dibahas.
2. Tahap Penyajian Materi
a. Adanya apersepsi (membuka pelajaran, mengecek kehadiran
peserta didik, melakukan tanya jawab).
b. Menginformasikan standar kompetensi yang harus dicapai

9
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 2011), h.76.
10
Ibid., h. 153.
47

oleh peserta didik.


c. Penyajian materi berkisar antara 10-15 menit.
d. Guru memberikan contoh dari konteks (sebutkan judulmateri).
e. Adanya interaksi antara guru dengan peserta didik.
f. Pembagian kelompok dan lembar diskusi.
g. Salah satu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil
jawaban lembardiskusidi depankelas.
h. Salah satu jawaban dari pekerjaan kelompok diserahkan
kepada guru untuk penilaian kelompok.
3. Tahap Evaluasi
Kegiatan Penutup
a. Guru melakukan penilaian.
b. Guru memberikan soal posttest.
c. Peserta didik mengerjakan soal posttest.

Berikan tanda check list (√) sesuai dengan pengamatan !!

Tabel 3.10

Pedoman Observasi

Lembar Observasi Siswa

Hari :

Tanggal :

Tempat :

Observer :

No. Aktivitas Siswa Siklus I / II

1. Hadir di kelas sebelum guru memasuki ruang

kelas
48

2. Memperhatikan penjelasan guru dengan seksama

3. Aktif bertanya

4. Tidak melihat pekerjaan teman

5. Ingin mencoba simulasi

6. Aktif menjawab pertanyaan

7. Mengerjakan soal-soal tes

8. Izin keluar kelas

9. Mengumpulkan tugas tepat waktu

Berikan tanda check list (√) sesuai dengan pengamatan !!

c. Lembar Wawancara
Pengumpulan data berbentuk pengajuan pertanyaan secara lisan,
dan pertanyaan yang diajukan dalam wawancara itu telah dipersiapkan
secara tuntas.
Tabel 3.11
Pedoman Wawancara Guru

Tahap : Prapenelitian
Hari/tanggal :
Narasumber : Ibu. Hasmy, S.Pd (Guru bidang studi IPS)
Tujuan :Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami guru pada proses
pembelajaran dan mengetahui tingkat kemampuan hasil siswa sebagai awal untuk
merencanakan tindakan penelitian yang lebih tepat.

1. Bagaimana tingkat kemampuan siswa dalam belajar IPS, khususnya kelas V?


2. Kesulitan apa saja yang dialami siswa dalam belajar IPS selama ini?
3. Upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan belajar yang
dialamisiswa?
49

4. Saat menjelaskan, apakah siswa mendengarkan atau memperhatikan


penjelasan bapak dengan baik?
5. Metode apa saja yang digunakan dalam pembelajaran IPS di kelas V?
6. Bagaimana tingkat hasil belajar siswa kelas V?
7. Apakah setiap anak dapat menjawab soal IPS dengan cara mereka sendiri?
8. Apakah ibu sudah memusatkan perhatian atau kegiatan pembelajaran untuk
meningkatkan kemampuan hasil siswa di kelas V?
9. Pernahkah bapak mendengar pendekatan Project Based Learning? Apakah
bapak pernah menerapkan metode ini saat pembelajaran?

Tahap : Setelah Penelitian


Hari/tanggal :
Narasumber : Ibu Hasmy, S. Pd (Guru bidang studi IPS)
Tujuan :Untuk mengetahui tanggapan guru bidang studi tentang tingkat
kemampuan hasil belajar siswa setelah menggunakan pedekatan Project Based
learning.

1. Bagaimana tanggapan ibu mengenai penerapan pendekatan Project Based


Learning dalam pembelajaran IPS?
2. Menurut ibu perubahan apa yang terjadi di kelas setelah menggunakan
pendekatan Project Based Learning?
3. Bagaimana penilaian ibu mengenai kemampuan hasil belajar siswa selama
diterapkan pendekatan Project Based Learning?
4. Menurut ibu apakah pendekatan Project Based Learning sudah baik?
- Jika sudah, seberapa jauh kebaikannya?
- Jika belum, apa yang harus diperbaiki?
5. Menurut Ibu adakah hal yang baru yang ditemui pada siswa ketika
pembelajaran menggunakan pendekatan Project Based Learning?
50

Tabel 3.12

Pedoman Wawancara dengan Siswa

NamaSiswa :

Kelas :

Hari/Tanggal :

Pukul :

1. Bagaimana pendapatmu tentang pembelajaran IPS di kelas?


Jawab :
2. Metode apa saja yang pernah digunakan oleh guru saat mengajarkan IPS?
Jawab :
3. Media pembelajaran apa yang digunakan oleh guru saat pembelajaran?
Jawab :
4. Apakah kamu dapat memahami materi IPS yang telah dijelaskan oleh guru?
Jawab :
5. Pernahkah terjadi pembelajaran di luar kelas?
Jawab :
6. Sumber apa saja yang dijadikan rujukan dalam pembelajaran?
Jawab :
7. Bagaimana hasil belajar IPS kalian selama ini?
Jawab :
51

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan


Agar dapat diperoleh data yang valid instrumen tes diuji cobakan untuk
mengetahui dan mengukur validitas, reabilitas, daya pembeda dan taraf
kesukaran soal. Adapun perhitungan dilakukan dengan menggunakan
miscrosoft excel.
1. Uji Validitas
a. Uji Validitas Untuk Tes Hasil Belajar
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan sesuatu instrumen.Suatu instrument yang valid atau sahih
mempunyai validitas tinggi.Sebaliknya, instrument yang kurang valid
berarti memiliki validitas rendah.11
Untuk mengukur validitas soal menggunakan rumus korelasi biserial,
yaitu:12

rpbi √

Keterangan:
: Koefisien korelasi biserial
: Mean (nilai rata-rata hitung) skor dari subjek yang menjawab
benar bagi item yang dicari validitasnya
: Mean skor total
: standar deviasi dari skor total
: proporsi siswa yang menjawab benar
P : Banyaknya siswa yang menjawab benar
Jumlah seluruh siswa
: proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1 – p)

11
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), h. 211.
12
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2008), h. 258.
52

b. Uji Validitas Untuk Catatan Lapangan dan Lembar Observasi


Untuk catatan lapangan danlembar observasi di validasi menggunakan
validitas logis.Yaitu berasal dari kata logis (penalaran) yang menunjukkan
bahwa untuk sebuah instrument evaluasi pada kondisi sebuah instrument
yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran.Kondisi
validitas tersebut dipandang terpenuhi karena instrument yang
bersangkutan sudah dirancang baik mengikuti ketentuan yang ada.

2. Uji Reliabilitas
Selain pengujian validitas, sebuah tes juga hasrus memiliki reliabilitas.
Reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan alat tersebut dalam menilai apa
yang dinilainya. Tes hasil belajar yang baik harus memiliki reliabilitas yang
harus dipercaya, artinya setelah tes hasil belajar itu dilaksanakan berulang
kali terhadap subyek yang sama, hasilnya selalu relatif sama.
Reabilitas instrument yang digunakan siswa untuk mengukur hasil
belajar IPS menggunakan rumus K-R 20 berikut:13

r11 = ( )( )
Keterangan:
r11 : reliabilitas tes secara keseluruhan
n : banyaknya item
S2 : standar deviasi skor-skor tes
p : proporsi subjek yang menjawab item benar
q : proporsi subjek yang menjawab item salah
∑ : jumlah hasil perkalian antara p dan q
Setelah didapatkan hasil, maka ditentukan kriteria reabilitas dengan
mengkonsultasikan pada table koefisien reabilitas tes sebagai berikut:

13
Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 115.
53

Tabel 3.13
Koefisien Reabilitas Tes

Koefisien reabilitas Interpretasi


0,91-1,00 Sangat tinggi
0,71-0,90 Tinggi
0,41-0,70 Cukup
0,21-0,40 Rendah
<0,20 Sangat rendah

3. Pengujian Tingkat Kesukaran


Tingkat kesukaran merupakan salah satu analisis kuantitatif proporsi atau
perbandingan siswa yang menjawab benar dengan keseluruhan siswa yang
mengikuti tes.Indeks kesukaran rentangnya dari 0,0 – 0,1. Semakin besar
indeks kesukaran menunjukkan semakin mudah butir soal dan sebaliknya
semakin rendah indeks kesukaran menunjukkan semakin sulit butir
soal.Rumus tingkat kesukaran:14

P=

Keterangan:
P : Indeks kesukaran
B : Banyak siswa yang menjawab soal dengan benar
JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes

Tabel 3.14
Kriteria tingkat kesukaran soal
Skala Kriteria
0,00 – 0,30 Sukar
0,30 – 0,70 Sedang
0,70 – 1,00 Mudah

14
Ibid.,h. 223.
54

4. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh
(berkemampuan rendah). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda
disebut indeks diskriminasi, disingkat D. Untuk mengetahui indeks
diskriminasi digunakan rumus:15
D = BA - BB = PA - PB
JA JB
Keterangan:
D : daya pembeda soal
PA: proporsi peserta kelas atas yang menjawab benar (ingat, P sebagai
indeks kesukaran)
PB : proporsi peserta kelas bawah yang menjawab benar
BA : Banyak siswa kelas atas yang menjawab benar
BB : Banyak siswa kelas bawah yang menjawab benar
JA : banyaknya peserta kelas atas
JB : banyaknya peserta kelas bawah
Klasifikasi daya pembeda soal adalah sebagai berikut:
D : 0,71 – 1,00 = Sangat baik
D : 0,41 – 0,70 = Baik
D : 0,21 – 0,40 = Cukup
D : < 0,20 = Buru

K. Analisis Data dan Interpretasi Data


Setelah data terkumpul peneliti menganalisis data, menganalisis
merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk menguraikan data yang
diperoleh agar dapat dipahami bukan hanya orang yang meneliti, tetapi juga
orang lain yang ingin mengetahui hasil penelitian. Data yang didapat berupa
hasil belajar siswa pada ranah kognitif, lembar observasi kegiatan siswa dan
guru dalam proses pembelajaran dan catatan lapangan.

15
Ibid., h. 228.
55

1. Tes Hasil Belajar


Dalam menganalisis data hasil belajar pada aspek kognitif menggunakan
analisis.

Menentukan skor rata-rata (Mean) X =

Presentasi ketuntasan = x 100

2. Data Lembar Observasi


Dari data hasil observasi kegiatan guru dan siswa diolah secara kualitatif.
Skor rata-rata kegiatan guru dan siswa akan dibagi menjadi lima kategori
skala ordinal, yaitu baik sekali, baik, cukup, kurang dan kurang sekali seperti
klasifikasi pada tabel.

Tabel 3.15
Klasifikasi (skala likert) Kegiatan Guru dan Siswa
Skor Kategori
4 Baik sekali
3 Baik
2 Cukup
1 Kurang
0 Kurang sekali

Analisis dan kegiatan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan


format observasi. Observasi kegiatan siswa dilakukan pada setiap pertemuan
ketika proses belajar mengajar berlangsung. Data yang diperoleh dari
observasi merupakan data kualitatif dan dikonversi ke dalam bentuk
penskoran kuantitatif berdasarkan jumlah siswa yang memunculkan tiap
indikator. Pada pengolahan data ini digunakan rumus:

Presentase = x 100
100 = Bilangan tetap (rumus presentase)
56

Adapun Kriteria Pengujian:


P = 80%-100% = Sangat baik
P = 70%-79% = Baik
P = 60%-69% = Cukup
P = 50%-59% = Kurang
P = 0%-49% = Gagal

3. N-Gain
Dalam penelitian ini gambaran pemahaman awal siswa diperoleh dari data
hasil pretest, kemudian gambaran pemahaman siswa setelah diberi perlakuan
dengan cara pembelajaran memakai media diperoleh dari hasil posttest. Data
hasil pretest dan posttest pemahaman siswa kemudian diolah secara
kuantitatif dengan menggunakan rumus normal-Gain adalah selisih antara
nilai pretest dan nilai posttest, gain menunjukkan peningkatan pemahaman
atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan oleh guru. Uji
gain digunakan untuk menghindari bias pada peneliti dan menggunakan
rumus:

Gain =

Dengan kategori perolehan:


G-tinggi : nilai > 0,70
G-sedang : nilai 0,30 – 0,70
G-rendah : nilai < 0,30
BAB IV
DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data
1. Studi Pendahuluan
Pada tanggal 5 Juli 2014 peneliti melakukan observasi pembelajaran
IPS di kelas V SDI Al-Syukro Universal. Kegiatan ini merupakan langkah
awal yang dilakukan peneliti sebelum melaksanakan penelitian tindakan
kelas. Dalam kegiatan pra penelitian, peneliti melakukan wawancara
dengan guru kelas yang juga sebagai pengajar mata pelajaran IPS,
melakukan pengamatan aktifitas belajar mengajar di kelas, dan
mendiskusikan pendekatan pembelajaran Project Based Learning yang
akan digunakan dalam penelitian dengan guru, serta melakukan persiapan-
persiapan yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian tindakan kelas
Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana proses
pembelajaran IPS berlangsung di kelas berdasarkan pedoman observasi
yang telah disusun.
Adapun hasil observasi pembelajaran di kelas adalah sebagai berikut:
a. Metode yang digunakan guru lebih banyak penugasan, ceramah
interaktif dengan menjelaskan materi yang diajarkan, serta
ekspositori.
b. Siswa masih takut untuk bertanya dan mengajukan pendapat tentang
materi yang dipelajari kepada guru.
c. Dalam penyelesaian tugas, siswa hanya menggunakan strategi yang
diajarkan guru sehingga cenderung menyalin cara dengan berbeda
angka.
d. Dari 22 siswa, 15 anak yang memperhatikan dan paham penjelasan
guru.
e. Ekspresi muka siswa menunjukkan bosan dan bingung ketika
pembelajaran IPS sedang berlangsung.

57
58

Rata-rata hasil observasi kegiatan belajar siswa dalam pembelajaran


IPS pada saat penelitian pendahuluan.
Tabel 4.0
Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Pra Penelitian

skor
NO Aspek yang dinilai
penilaian

Siswa mendengarkan dan


1. 2
memperhatikan penjelasan guru

Siswa mengidentiikasi suatu


2. 3
permasalahan
Siswa menelaah dan mencari informasi
3. 1
berdasarkan buku yang mereka punya
Siswa mengajukan pertanyaan kepada
4. 2
guru
5. Siswa memecahkan masalah 2

6. Siswa menanggapi pertanyaan guru 2

Siswa menentukan solusi


7. 3
permasalahan
JUMLAH 15
RATA- RATA 2,1
RATA- RATA (%) 6,1

Pada tanggal 6 Juli 2014 peneliti melakukan wawancara dengan guru


mata pelajaran IPS untuk mengetahui kemampuan berpikir siswa dalam
pembelajaran IPS. Setelah melakukan observasi dan wawancara kepada
guru mata pelajaran, peneliti mensosialisasikan tentang pembelajaran IPS
dengan menggunakan pendekatan Project Based Learning dan langkah-
langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh peneliti kepada siswa.
Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran IPS adalah guru mata
pelajaran telah menerapkan berbagai metode Active Learning, akan tetapi
siswa masih sulit memahami materi yang di jelaskan karena memang
materi IPS lebih banyak pemahaman dari tulisan dan sejarah sehingga
sulitnya guru menggunakan metode Active Learning yang sesuai dengan
59

materi yang ada. Soal-soal yang diberikan guru terkadang terlalu mudah
dan kurang bervariasi sehingga siswa tidak terbiasa dan mengalami
kesulitan ketika mengerjakan soal yang sulit dan berbeda dari contoh yang
guru berikan.
Peneliti mengambil materi tentang Menghargai jasa dan peranan tokoh
pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
sebagai materi untuk penelitian, karena materi tersebut sudah dipelajari
sebagian pada semester I. Materi ini cocok untuk diajarkan dengan
pendekatan Project Based Learning, karena selain siswa sudah memiliki
pengetahuan awal tentang materi tersebut, juga siswa dapat mengekplorasi
pengetahuan yang dimiliki dengan mencari dan merancang suatu project
secara baik dan kreatif sehingga dapat menumbuhkan kreatifitas dan
intelegensi siswa pada materi tersebut.

1. Pelaksanaan Siklus I
a. Tahap perencanaan
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran
2013/2014,yang dimulai pada tanggal 10 Juli 2014. Kegiatan yang
dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah mempersiapkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat instrumen-instrumen
penelitian, yang terdiri dari lembar observasi kegiatan mengajar guru,
lembar observasi kegiatan belajar siswa,alat dokumentasi, membuat
lembar kerja siswa (LKS), dan lembar soal tes.
Lembar observasi kegiatan belajar siswa digunakan untuk mengetahui
proses belajar siswa selama pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan Project Based Learning berlangsung. Lembar kerja siswa
dibuat peneliti dengan tujuan sebagai evaluasi proses pembelajaran agar
peneliti mengetahui sejauh mana perkembangan siswa dalam memahami
materi IPS. Lembar soal tes siklus digunakan untuk mengetahui
perkembangan siswa dalam mempelajari materi IPS pada setiap siklus.
60

Desain pembelajaran yang disiapkan meliputi rencana pemebelajaran


yang menerapkan pendekatan Project Based Learning pada materi Jasa
dan Peran para Tokoh dalam Memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia
yaitu menggunakan lembar kerja siswa, lembar observasi, catatan
lapangan, dan intsrument tes yang sudah dijelaskan. Pembelajaran siklus
pertama dilakukan dengan dilakukan empat kali pertemuan, setiap
pertemuan berlangsung selama 2 x 35 menit. Pada pertemuan pretest dan
posstest dilaksanakan di kelas. Indikator pembelajaran pada materi siklus
pertama di antaranya: (1) menjelaskan peristiwa-peristiwa yang terjadi di
sekitar proklamasi (2) menyebutkan tokoh-tokoh penting dalam peristiwa
proklamasi.

b. Tahap pelaksanaan
1) Pertemuan pertama/ Selasa, 2 September 2014
Kegiatan pembelajaran penelitian pertama berlangsung di
ruang kelas IV didampingi guru bidang studi IPS sebagai observer
untuk membantu peneliti dalam pelaksanaan kegiatan ini yang
mengamati aktivitas pembelajaran serta melakukan penilaian pada
peneliti saat mengajar di kelas yang kemudian dicatat pada lembar
observasi.Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi bagi
perbaikan pengajaran pada pertemuan selanjutnya.
Pertemuan pembelajaran dimulai pukul 08.25-
09.35WIB.Kegiatan awal yang dilakukan adalah mengabsen
kehadiran siswa, melakukan ice breaking tepuk semangat dan
menyanyikan lagu kemerdekaan untuk memotivasi
siswadilanjutkan melakukan kegiatan apersepsi untuk mengingat
materi sebelumnya. Setelah itu, saat peneliti mengajukan
pertanyaan pertama terkait tokoh pada saat peristiwa proklamasi
hanya sedikit siswa yang memberikan respon. Kemudian pada
pertanyaan berikutnya tokoh yang membaca teks proklamasi
hampir semua siswa dapat menjawab dengan benar secara
61

bersamaan yang membuat keadaan kelas menjadi ramai. Namun


pada pertanyaan terakhir mengenai siapa saja tokoh yang berperan
dalam peristiwa proklamasi, hanya sedikit siswa yang mampu
menyebutkapn karena materi tersebut baru saja akan diajarkan oleh
guru bidang studi IPS pada pertemuan ini.
Kegiatan pembelajaran selanjutnya peneliti memulai
pelajaran dengan memperlihatkan media papan mading yang telah
disusun menjadi sebuah majalah dinding yang berkaitan dengan
materi IPS, kemudian meminta siswa untuk menjelaskan apa saja
isi yang sudah ada pada mading tersebut.Serentak semua siswa
dengan kompak menjawab “Gambar pahlawan”. Peneliti
mengajukan kembali pertanyaan terkait siapa saja gambar muka
pahlawan yang terdapat pada mading tersebut. Beragam jawaban
berbeda-beda diungkapkan oleh siswa secara bersamaan, mulai
dari gambar Soekarno, Moh Hatta, Fatmawati, dan lain
Sebagainya. Peneliti merespon jawaban siswa dan membenarkan
jawaban siswa serta memberikan reward berupa pujian bagi siswa
yang telah mengungkapkan pendapatnya.
Peneliti membagikan ringkasan materipada siswa untuk
dibaca dan dibahas bersama, dilanjutkan menjelaskan materi
dengan menggunakan metode ceramah berkaitan denganjasa dan
peran tokoh-tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan.
Setelah memberikan penjelasan tersebut, peneliti memberikan soal
yang berkaitan dengan materi tersebut.
Pada pemberian soal tersebut siswa masih terlihat
kebingungan untuk menjawab soal-soal tersebut. Ini dikarenakan
peneliti masih menjelaskan materi dengan menggunakan metode
ceramah yang dsampaikan saat menjelaskan materi tersebut.
Setelah 20 menit waktu yang diberikan untuk mengerjakan
soal peneliti meminta siswa mengumpulkan lembar kerja, ada
beberapa siswa yang masih belum selesai mengerjakan,
62

diantaranya 3 siswa laki-laki yang duduk bersebelahan selama


proses pengerjaan mereka sering bercanda dan bermain. Beberapa
alasan siswa yang lain ketika ditanya peneliti belum selesai
mengerjakan karena merasa soalnya sulit, langkah mengerjakannya
banyak sekali dan membingungkan serta waktu mengerjakan dirasa
kurang. Setelah semua lembar kerja siswa sudah terkumpul semua,
barulah peneliti melakukan evaluasi bersama siswa membahas dan
memaparkan hasil jawaban yang benar dipapan tulis untuk
dikoreksi bersama dan meminta siswa untuk mencatatnya pada
buku tugas.
Dibagian konfirmasi, guru bertanya kepada siswa mengenai
materi yang belum dipahami dan menanggapi pertanyaan siswa
dengan jawaban yang tepat. Kemudian menyimpulkan bersama
materi yang telah dipelajari.
Sebelum menutup pelajaran, peneliti menginformasikan
pada pertemuan berikutnya akan diadakan pembentukan kelompok
dan memberikan tugas pada siswa untuk membuat suatu proyek
materi yang sedang dipelajari tersebut. Dan masing-masing
kelompok harus membuat sesuai dengan isi materi yang ada di
dalam buku pelajaran.
Pada pertemuan ini siswa belum terkondisikan dengan baik
dikarenakan adanya strategi pembelajaran baru, banyak siswa yang
terlihat masih bingung dan saling menanyakan bagaimana cara
membuat sebuah mading isi seperti materi yang telah dijelaskan.
Peneliti memahami hal tersebut karena hal ini merupakan
pertemuan awal siswa mengenal dan menggunakan metode Project
Based Learning yang baru pertama kali diterapkan di sekolah
tersebut.
63

2) Pertemuan kedua/ Rabu 3 September 2014


Pada pertemuan kedua ini dilaksanakan pada jam pertama
mulai pukul 07.15-08.25 WIB. Siswa yang tidak hadir pada
pertemuan ini berjumlah 2 orang karena sakit. Materi pelajaran
yang disampaikan pada pertemuan masih tetap pada jasa dan peran
tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan.
Selama penjelasan materi, rata-rata siswa yang menempati
bagian depan dan tengah tampak mengikuti dan memperhatikan
penjelasan dengan baik, namun siswa yang menempati bangku
belakang terdapat beberapa siswa yang masih bercanda dan
mengobrol dengan teman duduknya, terlihat hanya beberapa siswa
saja yang mencatat materi penjelasan yang disampaikan guru
Setelah penjelasan materi dirasakan cukup dipahami oleh
siswa, peneliti meminta siswa membentuk kelompok yang setiap
kelompok beranggotakan 4-5 orang. Karena pada pertemuan
sebelumnya siswa telah diinformasikan akan dibentuk kelompok
maka siswa memilih anggota kelompok sesuai pilihan mereka
sendiri. Ternyata saat pembagian kelompok seperti ini membuat
suasana kelas menjadi gaduh karena banyak yang berebut memilih
anggota dan hanya ingin berkelompok dengan teman
dekatnya.Siswa laki-laki yang berjumlah 5 orang memilih
membentuk kelompok sendiri, sehingga kelompok yang semuanya
terdiri dari siswa laki-laki sering bercanda, mengobrol yang
mengganggu diskusi kelompok lainnya.
Setelah semua siswa mulai tenang, peneliti
menginstruksikan tentang bagaimana cara mereka membuat suatu
proyek papan mading yang berisi tentang jasa dan peran tokoh
dalam memproklamasikan secara berkelompok. Peneliti
menerangkan kepada siswa bahwa mereka harus bekerja sama
untuk mencari informasi melalui internet, buku-buku pelajaran,
buku cerita tentang syapa saja tokoh-tokoh yang berjasa dalam
64

memproklamasikan kemerdekaan serta peran apa saja yang mereka


lakukan dalam memproklamasikan kemerdekaan tersebut, dan
bagaimana cara menghargai tokoh dan jasa mereka yang telah
berusaha memproklamasikan kemerdekaan.
Setelah menjelaskan semua yang harus dilakukan siswa,
terlihat beberapa siswa yang sudah mengerti tugas mereka dan
beberapa siswa masih kurang mengerti apa yang nanti dilakukan.
Oleh karena itu peneliti mencoba memberikan sebuah contoh
mading sebagai gambaran siswa dalam melaksanakan proyek
mading yang akan di kumpulkan pada pertemuan selanjutnya.
Kemudian peneliti juga menginformasikan bahwa setelah mading
tersebut dikumpulkan.
Pembelajaran pada pertemuan kedua ini sudah sedikit
mengalami perubah sesuai rencanapelaksanaan pembelajaran
(RPP). Meski peneliti belum maksimal dalam mengatur keefektifan
waktu pembelajaran saat melakukan penjelasan dan pemberian
tugas. Peneliti juga belum menjangkau pengawasan kepada seluruh
siswa di kelas, masih terdapat siswa yang pada saat pembelajaran
masih mengobrol dan bercanda, bahkan terdapat siswa beberapa
kali meminta izin untuk pergi kekamar kecil. Hal ini menjadi
catatan yang dicatat peneliti untuk dievaluasi agar tidak terjadi hal
yang sama pada pertemuan selanjutnya karena menganggu
konsentrasi siswa belajar di kelas.

3) Pertemuan ketiga / Kamis, 4 September 2014


Pada pertemuan ketiga ini, siswa mengumpulkan hasil
project yang dibuat secara berkelompok selama batas waktu yang
telah ditentukan. Para siswa bersama-sama mengumpulkan mading
yang telah mereka buat secara berkelompok.
Setelah mading dipasang disekitas kelas, peneliti
memberikan instrusi kepada siswa untuk mempresentasikan hasil
65

proyek mereka di depan kelas, pada moment ini banyak siswa yang
gaduh saling tunjuk menunjuk untuk maju mempresentasikannya.
Tak lama, perwakilan dari tiap-tiap kelompok mulai
mempresentasikan hasil project mereka dan menceritakan apa saja
isi dari mading tersebut.
Setelah itu, peneliti mencoba menjelaskan kembali hasil
project mereka sesuai materi yang dipelajari agar siswa memahami
pelajaran yang mereka dapati dengan project yang mereka telah
buat bersama-sama. Sesaat peneliti menjelaskan materi kembali,
siswa diberikan kesempatan untuk melihat dan membaca-baca
mading yang telah ada dan memberikan kesempatan mereka
bertanya jika masih ada hal yang belum dipahami.

4) Pertemuan keempat/ Jumat, 5 September 2014


Pada pertemuan kali ini diadakan tes siklus I, semua siswa
tampak hadir dan duduk rapi pada pertemuan ini. Tes berlangsung
selama 2 jam pelajaran dengan jumlah soal 20 butir. Dimana soal
tersebut disesuaikan dengan indikator untuk mengukur
kepemahaman siswa dengan materi yang sudah diberikan dan
mengukur kepemahan mereka berdasarkan proyek mading yang
sudah mereka buat pada pertemuan kedua yang lalu.
Pada saat peneliti memasuki kelas, siswa masih terlihat
belum siap untuk mengikuti tes yang diberikan. Tes siklus ini harus
dikerjakan secara individu dan dilarang untuk melihat buku
ataupun catatan. Selama proses berlangsung suasana menjadi sepi,
beberapa siswa terlihat kebingungan dan ada beberapa siswa yang
menyontek kepada teman sebangkunya. Peneliti memberi teguran
dan membimbing siswa untuk menemukan jawaban yang benar
secara mandiri.
66

Setelah pelaksanaan tes siklus I, peneliti mengumpulkan


mendiskusikan hasil lembar kerja yang berisi catatan lapangan
selama proses pembeljaran berlangsung.
Pada tahapan ini, peneliti sudah berusaha menerapkan
kegiatan pembelajaran dengan pendekatan Project Based Learning
yang telah disusun dalam rencana pelaksanan pembelajaran RPP).
Langkah-langkah pelaksanaan disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 4.1
Kegiatan Guru dan Siswa Pada Siklus I
Kegiatan
Siklus I Guru Siswa
Pertemuan Pertama

Menyampaikan tujuan Secara perorangan


pembelajaran bahwa pada mengisi soal yang
pertemuan ini akan diberikan
dilaksanakan materi baru dan
menjelaskan materi tersebut
dan mengadakan tes awal
(Pretest)
Menjelaskan bahwa
pertemuan kedua akan
dilaksanakan pembuatan
sebuah kelompok untuk
membuat proyek dalam
bentuk papan mading yang
berisi tentang jasa dan tokoh
pahlawan dalam
memproklamasikan
kemerdekaan.
67

Aspek yang dinilai


Pertemuan Kedua
melalui Project Based
Learning
Meminta siswa untuk Duduk berkelompok
Siswa mendengarkan dan
membuat kelompok. Dan sesuai dengan kelompok
memperhatikan
menjelaskan kembali bahwa yang sudah ditentukan.
penjelasan guru
siswa akan membuat suatu
proyek dalam bentuk papan
mading
Menjelaskan kembali materi Menyimak penjelasan dari
Siswa mengidentiikasi
pelajaran dan menyampaikan guru
suatu permasalahan
bahwa seluruh siswa akan
terlibat dalam pembuatan
mading yang dilakukan
secara berkelompok yang
telah dibentuk
Mmenjelaskan siswa tentang Secara berkelompok
Siswa menelaah dan
membuat proyek dalam melakukan semua langkah
mencari informasi
bentuk papan mading yang yang dijelaskan
berdasarkan buku yang
berisi materi yang sedang
mereka punya
berlangsung dengan cara
mencari informasi dari
internet, buku pelajaran, buku
cerita, dan lain sebagainya.
Memberikan kesempatan Siswa bertanya terhadap
Siswa mengajukan
bagi siswa yang masih penjelasan yang masih
pertanyaan kepada
kurang mengerti proyek belum dipahami
guruyang masih belum
mereka.
dipahami
Pertemuan Ketiga
68

Mengumpulkan hasil project Mengumpulkan hasil


Siswa memecahkan
yang telah dibuat dan project yang dibuat di
masalah dengan membuat
memajangnya di sekitar kelas dapan kelas
suatu proyek yang di
instruksikan guru
Meminta tiap kelompok Tiap kelompok mewakili
Siswa menentukan
mempresentasikan hasil kelompoknya untuk
solusipermasalahansetelah
project mereka. presentasi dan kelompok
menyelesaikan proyek
yang lain mendengarkan
yang dibuat.
Pertemuan Keempat

Memberikan postest siklus I Siswa menjawab soal


Siswa dapat memahami
sebanyak 20 soal pilihan pilihan ganda sebanyak 20
materi pelajaran
ganda soal
berdasarkan proyek yang
telah mereka buat.

c. Pengamatan
1) Lembar Observasi Kegiatan Siswa
Dari hasil observasi yang dilaksanakan selama pelaksanaan
tindakan pemblajaran IPS dengan menerapkan pendekatan Project
Based Learning, diperoleh presentasi tiap kelompok memunculkan
indikator Project Based Learningselama proses pmbelajaran.
Tabel 4.2 lembar observasi kegiatan kelompok yang
memunculkan indikator Project Based Learnig.
69

Tabel 4.2
Lembar Observasi Kegiatan Kelompok Siswa Siklus I

No. Tahapan Project Kelompok Rata- Kategori


Based Learning 1 2 3 4 5 6 rata
% % % % % % %
1. Mengembangkan
pemikiran siswa,
belajar bermakna
mengkontruksi 69 75 69 75 69 69 71 Baik
pengetahuannya
sendiri
2. Melaksanakan
kegiatan Project 70 70 70 70 70 70 70 Baik
Based Learning
3. Mengembangkan
sikap ingin tahu 75 67 67 67 68 67 68,5 Cukup
dengan bertanya
4. Menciptakan
Masyarakat 75 69 81 69 69 69 72 Baik
Belajar
5. Menghadirkan 75 75 75 81 75 75 76 Baik
Pemodelan
6. Melakukan 75 63 81 81 69 63 72 Baik
Refleksi
7. Melakukan 62 88 63 63 63 88 71 Baik
Penilaian
Persentase Siklus 71,5 Baik
70

Pada tabel 4.2 menunjukan bahwa rata-rata pencapaian indikator


Project Based Learning pada tahapan pengembangan pemikiran siswa
mencapai 71% (berkategorikan baik), pada tahapan melaksanakan Project
Based Learning rata-rata mencapai 70%, (berkategori baik), pada tahapan
mengembangkan sikap ingin tahu dengan bertanya mencapai 68,5%
(berkategori cukup), pada tahapan menciptakan masyarakat belajar
mencapai 72% (berkategori baik), pada tahapan mnghadirkan pemodelan
mncapai 76% (berkategori baik), pada tahap refleksi mencapai 72%
(berkategori baik). Dengan presentasi siklus I mencapai 71,5% dengan
kategori baik. Sedangkan persentase siklus pada lembar observasi kegiatan
kelompok siswa mencapai 71,5% (berkatagori baik). Hal ini menunjukan
sebagian besar siswa telah memunculkan indikator-indikator tersebut
selama proses pembelajaran berlangsung.
2) Lembar Observasi Kegiatan Guru
Kegiatan guru selam proses pembelajaran diamati dengan
menggunakan lembar observasi. Hasil observasi kegiatan guru dimuat
pada lampiran.
Tabel 4.3
Persentase Lembar Obsevasi Kegiatan Guru Pada Siklus I
No. Tahapan Project Based Learning %
1. Mengembangkan pemikiran siswa, belajar bermakna 75
mengkontruksi pengetahuannya sendiri
2. Melaksanakan kegiatan Project Based Learning 81
3. Mengembangkan sikap ingin tahu dengan bertanya 58
4. Menciptakan Masyarakat Belajar 75
5. Menghadirkan Pemodelan 75
6. Melakukan Refleksi 66
7. Melakukan Penilaian 62
Persentase Siklus 70,28
Kategori Baik
71

Pada tabel 4.3 menunjukan bahwa rata-rata pencapaian indikator


mengembangkan sikap ingin tahu dengan bertanya dengan mencapai 58%
(berkategori cukup), sedangakan pada tahapan melakukan Project Based
Learning mencapai nilai yang tertinggi yaitu mencapai 80% (berkategori
sangat baik). Adapun persentase Siklus I mencapai 70,28% dengan
kategori baik.
3) Wawancara
Dari hasil wawancara dengan keenam siswa dari perwakilan
kelompok yang berbeda diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.4
Hasil Wawancara Siswa Pada Siklus I
No. Tahapan Project Based Learning Hasil Wawancara Siswa
1. Mengembangkan pemikiran siswa, belajar Siswa masih pasif dengan
bermakna mengkontruksi pengetahuannya kegiatan mengembangan
sendiri pemikiran siswa dengan
diberi pertanyaan
sebelum pembelajaran
dimulai oleh guru
2. Melaksanakan kegiatan Project Based Sebagian siswa kurang
Learning aktif dalam melakukan
kegiatan, karena mereka
belum terbiasa dengan
kegiatan tersebut. Dan
siswa masih bingung
dalam melakukannya.
3. Mengembangkan sikap ingin tahu dengan Sebagian siswa masih
bertanya pasif karena mereka
masih malu-malu untuk
bertanya ketika
72

pembelajaran
berlangsung
4. Menciptakan Masyarakat Belajar Sebagian siswa masih
kurang bisaa diskusi
kelompok, sebagian
mereka masih ada yang
bermain-main sendiri,
tidak memperdulikan
kelompoknya.
5. Menghadirkan Pemodelan Sebagian siswa kurang
aktif karena mereka
belum berani berbicara
didepan teman-temannya,
masih ada yang malu-
malu
6. Melakukan Refleksi Sebagian siswa masih
pasif dalam
menyimpulkan materi
karena malu takut salah
7. Melakukan Penilaian Sebagian siswa masih
kurang dalam menilai
kelompok lain

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa sebagai besar siswa kurang
penyukai metode Project Based Learning.

4) Catatan Lapangan
Pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dimuat dalam
catatan lapangan. Uraian lengkap pada lembar catatan lapangan dapat dilihat
pada tabel 4.5.
73

Tabel 4.5
Indikator Catatan Lapangan Pada Siklus I

No. Tahapan Project Based Kegiatan Guru Kegiatan Siswa


Learning
1. Mengembangkan pemikiran  Guru cukup  Siswa kurang
siswa, belajar bermakna baik dalam aktif dalam
mengkontruksi menggali menjawab
pengetahuannya sendiri pengetahuan pertanyaan
siswa guru
2. Melaksanakan kegiatan  Guru cukup  Kurang bekerja
Project Based Learning baik dalam sama dengan
memfasilitasi kelompoknya
siswa dalam  Sebagian siswa
project based kurang aktif
learning dan dalam
membimbing melakukan
siswa dalam project based
melakukan learning
project based
learning
3. Mengembangkan sikap  Guru kurang  Beberapa siswa
ingin tahu dengan bertanya bisa dalam diam ketika
memberikan mereka tidak
kesempatan mengerti
yang besar
untuk siswa
bertanya dan
kurang
interaktif
74

4. Menciptakan Masyarakat  Guru kurang  Beberapa siswa


Belajar baik dalam kurang aktif
menciptakan berdiskusi
diskusi siswa
5. Menghadirkan Pemodelan  Guru kurang  Siswa
dalam penyampaikan
memberikan hasil
kesempatan pengamatan
presentasi dengan cukup
untuk siswa baik
6. Melakukan Refleksi  Guru cukup  Siswa masih
baik dalam kurang bisa
memberikan menyimpulkan
pengetahuan materi yang
materi telah dipelajari
7. Melakukan Penilaian  Guru cukup  Terlihat masih
baik dalam ada yang tidak
memberikan serius dalam
penilain siswa pembelajaran
dengan
bercanda

d. Tahap Refleksi
Tahap observasi berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan. peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan
pendekatan Project Based Learning dan kemampuan berpikir kritis siswa
dengan mengamati seluruh aktivitas siswa, dan mencatat hal-hal yang
terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil pengamatan
tersebut adalah sebagai berikut:
75

1) Aktivitas Pembelajaran Siswa


Tabel 4.6
Hasil Pengamatan Aktivitas Pembelajaran Siswa Siklus I
NO Aspek yang dinilai Penilaian Pertemuan Ke- Total Ket
I II III IV
1. Siswa mendengarkan dan 3 2 3 3 11 Baik
memperhatikan penjelasan
guru
2. Siswa mengidentiikasi 2 2 3 3 10 Cukup
suatu permasalahan Baik
3. Siswa mempresentasikan 2 2 3 3 10 Cukup
hasil identifikasinya Baik
4. Siswa mengajukan 1 1 2 3 7 Cukup
pertanyaan kepada guru baik
5. Siswa memecahkan 1 1 3 3 8 Cukup
masalah baik
6. Siswa menanggapi 1 3 2 2 8 Cukup
pertanyaan guru baik
7. Siswa menentukan solusi 1 3 3 3 10 Cukup
permasalahan Baik
JUMLAH 11 15 19 18 64
RATA- RATA (%) 31,4 42,9 54,3 57,1
Rata-rata presentase 46,4

Keterangan: P = Pertemuan
Kriteria nilai: Skala skor total :
1 = tidak Baik 1–7 = tidak baik
2= kurang Baik 8 – 14 = kurang baik
3= cukup 15 – 21 = cukup
4 = baik 22 – 28= baik
5 = sangat baik 29 – 35 = sangat baik

Berikut ini prosentase aktivitas siswa dalam proses pembelajaran


menggunakan pendekatan Project Based Learning jika disajikan
menggunakan diagram batang:
76

60

50

40

30 Series1

20

10

0
I II III IV

Grafik 4.7
Prosentase Aktivitas Kegiatan Pembelajaran
dengan Metode Project Based Learning Selama Siklus I

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukan bahwa perolehan rata-rata aktivitas


siswa siklus I pada saat proses pembelajaran IPS dengan menggunakan
pendekatan Project Based Learning mengalami peningkatan pada setiap
pertemuan dengan rata-rata persentase keseluruhan sebesar 46, 4 %. Hal
ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa dikategorikan kurang baik karena
angka tersebut belum mencapai indikator yang telah ditentukan, walaupun
perolehan rata-rata aktivitas siswa tersebut mengalami peningkatan setiap
pertemuannya. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa
dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Project
Based Learning harus ditingkatkan sampai tahap intervensi tindakan yang
diharapkan yaitu sebesar 65 % siswa berperan aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
Kurangnya ketercapaian indikator aktivitas siswa selama proses
pembelajaran pada siklus I diantaranya, peneliti belum bisa sepenuhnya
menjangkau dan mengkondisikan seluruh aktivitas siswa. Ada beberapa
77

siswa yang belum fokus memperhatikan penjelasan materi diantaranya


masih bercanda, mengobrol, bahkan berjalan-jalan dikelas sehingga bentuk
perhatian siswa untuk mencatat penjelasan yang disampaikan peneliti
masih sedikit.
Kategori baik terlihat pada aktivitas siswa saat menjawab pertanyaan
yang diajukan peneliti. Hal ini biasanya dilakukandi awal pembelajaran
saat melakukan apersepsi dan di akhir pembelajaransaat melaksanakan
tanya jawab pada kegiatan konfirmasi untuk memberikan umpan balik
kepada siswa mengenai materi yang telah diajarkan. Sedangkan pada
aktivitas siswa saat mengajukan pendapat dengan mengharapkan siswa
mampu menanggapi pernyataan guru dalam menyatakan pendapatnya
secara lisan, berani bertanya langsung mengenai hal-hal yang belum
dipahami terkait dengan penjelasan materi masih dalam kategori cukup
baik, hanya beberapa siswa-siswa itu saja yang berani mengungkapkan
pendapatnya.
Ketertarikan siswa terhadap materi yang diberikan belum merata pada
seluruh siswa, ada beberapa siswa dalam mengerjakan LKS mengabaikan
langkah-langkah penyelesaian karena siswa tersebut masih bingung dan
kesulitan dalam memahami soal yang berupa soal Project Based Learning.

2) Aktivitas Pembelajaran Guru


Observer (guru bidang studi IPS) melakukan pengamatan atau
observasi terhadap seluruh kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan
peneliti selama proses pembelajaran siklus I, dengan tujuan untuk
memperbaikai pembelajaran dikelas pada pembelajaran selanjutnya.
Berikut hasil pengamatan yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
78

Tabel 4.8
Hasil Pengamatan Aktivitas Mengajar Guru (Peneliti) Siklus I
No Aspek yang diamati Pertemuan ke - tot
al
1 2 3 4
I Pra Pembelajaran
1 Menghimpun data dan informasi tentang 2 3 3 2 10 Baik
kemampuan mengukur peserta didik.
2 Menganalisis kemampuan mengukur 2 3 2 3 10 Baik
sebelum ada tindakan.
3 Mengklasifikasi peserta didik sesuai 1 2 3 3 9 Baik
dengan karakteristik.
II Kegiatan Awal Pembelajaran
1 Memberikan informasi mengenai 3 2 4 3 12 Baik
kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan
2 Menempatkan peserta didik sesuai 2 2 3 2 9 Baik
dengan karakteristik.
III Kegiatan Inti Pembelajaran
1 Melakukan kegiatan pembelajaran 3 3 3 3 12 Baik
dengan pendekatan Project Based
Learning
2 Penguasaan materi 3 3 4 3 13 Sangat
baik
3 Membantu peserta didik yang mengalami 2 2 3 4 11 Baik
kesulitan dalam memahami materi yang
dipelajari
4 Memberikan penguatan pada peserta 2 2 3 4 11 Baik
didik yang sudah terampil menggunakan
latihan soal.
IV Kegiatan Akhir
1 Menetapkan ketuntasan belajar 2 3 3 4 12 Baik
2 Pemberian tugas rumah 2 3 3 4 12 Baik
Jumlah 24 28 34 35 121
Skor maksimal 44 44 44 44
Presentase (%) 54,5 63,6 77,3 79,5
Presentase rata – rata 68,75

Keterangan: P = Pertemuan
Kriteria nilai: Skala skor total :
1 = Kurang Baik Kurang Baik = 1 – 4
2= Cukup Baik Cukup Baik = 5–8
79

3= Baik Baik = 9 – 12
4 = Sangat Baik Sangat Baik= 13 – 16

Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas penelitidiatas


menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan dalam kategori baik,
hanya saja masih terdapat beberapa aktivitas yang kurang maksimal
diantaranya pengaturan peserta didik, pengelolaan kelas sehingga perlu
diperbaiki agar tidak terjadi pada siklus berikutnya.

3) Hasil Belajar
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I
dilakukan tes kemampuan siswa. Adapun hasil tes kemampuan siswa
adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9
Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Siklus I
NO Nama Siswa Pretest Postest N-gain Katagori
1 AFJ 60 80 0,5 Sedang
2 AKM 50 70 0,4 Sedang
3 APM 60 70 0,25 Rendah
4 AZN 60 80 0,5 Sedang
5 AP 70 80 0,33 Rendah
6 AR 60 60 0 Rendah
7 AWM 60 70 0,25 Rendah
8 DY 60 80 0,5 Sedang
9 EHR 50 60 0,2 Rendah
10 LWB 50 60 0,2 Rendah
11 MAL 70 80 0,33 Rendah
12 MGA 70 80 0,33 Rendah
13 MZL 60 70 0,25 Rendah
14 NZM 50 70 0,4 Sedang
15 NZQ 40 60 0,33 Rendah
16 RAI 60 60 0 Rendah
17 RHR 50 80 0,6 Sedang
18 SK 40 60 0,33 Rendah
19 SAT 40 60 0,33 Rendah
80

20 SF 40 70 0,5 Sedang
21 WME 40 80 0,66 Sedang
22 ZI 40 60 0,33 Rendah
Rata-rata 52,97 70,81 0,36 Rendah
Presentase Ketuntasan = 70%

Tabel 4.10
Hasil Tes Kemampuan Siswa Pada Siklus I
Jumlah Siswa 22
Siswa yang sudah tuntas 12
Siswa yang belum tuntas 10
Persentase ketuntasan 70%
N-gain 0,36

4) Rencana Perbaikan Tindakan


Setelah melakukan proses pembelajaran menggunakan pendekatan
Project Based Learning maka berdasarkan hasil tes siklus I, diperoleh nilai
rata-rata kelas 60,86 nilai ini menunjukkan belum tercapainya keberhasilan
pembelajaran menggunakan pendekatan Project Based Learning, hal ini
bisa dilihat dari kurangnya nilai rata-rata kelas dari nilai rata-rata kelas
yang diharapkan yaitu minimal 65. Tahap ini dilakukan untuk perbaikan
terhadap proses pembelajaran menggunakan pendekatan Project Based
Learning pada siklus II. Sehingga hasil yang diperoleh meningkat dari
siklus sebelumnya.
Berdasarkan hasil lembar observasi, wawancara dan tes akhir
kemampuan siswa dalam memahami materi siswa diperoleh hasil analisis
kegiatan refleksi. Hasil refleksi tersebut akan diuraikan dalam tabel di
bawah ini:
81

Tabel 4.11
Hasil Refleksi pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan Project Based Learning pada siklus I
No Permasalahan Solusi
1 Siswa masih belum terbiasa - Siswa dibimbing peneliti dalam
menggunakan pembelajaran dengan menyelesaikan soal tersebut
pendekatan Project Based Learning, - Peneliti membahas kembali soal-soal
hal ini terlihat masih banyak siswa yang belum dimengerti, sehingga
yang bingung untuk menyelesaikan dengan pembahasan yang dilakukan
soal dan penyelesaian terlihat belum setiap pertemuan diharapkan siswa
variatif terbiasa menyelesaikan soal Project
Based Learning.
2 Keaktifan siswa pada kegiatan tanya - Diberikan arahan, motivasi dan reward
jawab, presentasi kelompok dan berupa hadiah bagi siswa yang berani
pembahasan LKS didominasi hanya mempresentasikan hasil diskusi
siswa yang pintar sedangkan yang - Kegiatan mempresentasikan hasil
lain cenderung diam, belum berani diskusi maupun hasil pembahasan LKS
mengungkapkan pendapatnya karena dilakukan bergilir pada anggota
malu dan enggan untuk bertanya kelompok/siswa yang belum pernah
mempresentasikan
3 Kurangnya penguasaan peneliti Peneliti bertindak lebih tegas dalam
terhadap kelas, sehingga ada memberikan reward dan punishment
beberapa siswa yng tidak disiplin terhadap siswa.
atau bercanda saat proses
pembelajaran berkangsung.

2. Pelaksanaan Siklus II
Kegiatan siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I yang
didasarkan pada hasil refleksi peneliti dan guru kolaborator terhadap
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Project
Based Learning.
82

a. Tahap Perencanaan
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran
2013/2014, yang dimulai pada tanggal 5 Juli 2014. Kegiatan yang
dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah mempersiapkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat instrumen-instrumen
penelitian, yang terdiri dari lembar observasi kegiatan mengajar guru,
lembar observasi kegiatan belajar siswa, alat dokumentasi, membuat
lembar kerja siswa (LKS), dan lembar soal tes.
Lembar observasi kegiatan belajar siswa digunakan untuk mengetahui
proses belajar siswa selama pembelajaran dengan menggunakan metode
Project Based Learning berlangsung. Lembar kerja siswa dibuat peneliti
dengan tujuan sebagai evaluasi proses pembelajaran agar peneliti
mengetahui sejauh mana perkembangan siswa dalam memahami materi
IPS. Lembar soal tes siklus digunakan untuk mengetahui perkembangan
siswa dalam mempelajari materi IPS pada setiap siklus.
Desain pembelajaran yang disiapkan meliputi rencana pembelajaran
yang menerapkan metode Project Based Learning pada materi Perjuangan
mempertahankan Kemerdekaan yaitu menggunakan lembar kerja siswa,
lembar observasi, catatan lapangan, alat dan bahan eksperimen, dan
intsrument tes yang sudah dijelaskan. Pembelajaran siklus kedua dilakukan
dengan dilakukan empat kali pertemuan, setiap pertemuan berlangsung
selama 2 x 35 menit. Pada pertemuan pretest dan posstest dilaksanakan di
kelas. Indikator pembelajaran pada materi siklus pertama di antaranya: (1)
menjelaskan mendeskripsikan perjuangan bangsa Indonesia dalam
mempertahankan kemerdekaan (2) menceritakan agresi militer belanda (3)
menjelaskan peranan para tokoh.
83

b. Tahap Pelaksanaan
1) Pertemuan pertama/ Selasa, 9 September 2014
Kegiatan pembelajaran penelitian pertama berlangsung di
ruang kelas IV didampingi guru bidang studi IPS sebagai observer
untuk membantu peneliti dalam pelaksanaan kegiatan ini yang
mengamati aktivitas pembelajaran serta melakukan penilaian pada
peneliti saat mengajar di kelas yang kemudian dicatat pada lembar
observasi. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi bagi
perbaikan pengajaran pada pertemuan selanjutnya.
Pertemuan pembelajaran dimulai pukul 08.25-09.35WIB.
Kegiatan awal yang dilakukan adalah mengabsen kehadiran siswa,
melakukan ice breaking tepuk semangat dan menyanyikan lagu
kemerdekaan untuk memotivasi siswadilanjutkan melakukan
kegiatan apersepsi untuk mengingat materi sebelumnya. Setelah
itu, saat peneliti mengajukan pertanyaan pertama terkait peristiwa
10 november di Surabaya hampir semua siswa dapat menjawab
dengan benar secara bersamaan yang membuat keadaan kelas
menjadi ramai.
Namun pada pertanyaan terakhir mengenai peristiwa apa
saja yang terjadi dalam mempertahankan kemerdekaan indonesia,
hanya sedikit siswa yang mampu menyebutkapn karena materi
tersebut baru saja akan diajarkan oleh guru bidang studi IPS pada
pertemuan ini.
Kegiatan pembelajaran selanjutnya peneliti memulai
pelajaran dengan memperlihatkan media buku kliping yang telah
disusun menjadi sebuah karya kliping yang berkaitan dengan
materi IPS, kemudian meminta siswa untuk menjelaskan apa saja
isi yang sudah ada pada kliping tersebut. Serentak semua siswa
dengan kompak menjawab “beberapa peristiwa yang terjadi pada
saat mempertahakan kemerdekaan”. Peneliti mengajukan kembali
pertanyaan terkait peristiwa apa saja yang tertempel pada kliping
84

tersebut. Beragam jawaban berbeda-beda diungkapkan oleh siswa


secara bersamaan, mulai dari peristiwa 10 november, peristiwa d
semarang, pertempuran ambarawa dan lain sebagainya. Peneliti
merespon jawaban siswa dan membenarkan jawaban siswa serta
memberikan reward berupa pujian bagi siswa yang telah
mengungkapkan pendapatnya.
Peneliti membagikan ringkasan materipada siswa untuk
dibaca dan dibahas bersama, dilanjutkan menjelaskan materi
dengan menggunakan metode ceramah berkaitan
denganperjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Setelah memberikan penjelasan tersebut, peneliti memberikan soal
(pretest) yang berkaitan dengan materi tersebut.
Pada pemberian soal tersebut siswa masih terlihat
kebingungan untuk menjawab soal-soal tersebut. Ini dikarenakan
peneliti masih menjelaskan materi dengan menggunakan metode
ceramah yang dsampaikan saat menjelaskan materi tersebut.
Dibagian konfirmasi, guru bertanya kepada siswa mengenai
materi yang belum dipahami dan menanggapi pertanyaan siswa
dengan jawaban yang tepat. Kemudian menyimpulkan bersama
materi yang telah dipelajari.
Sebelum menutup pelajaran, peneliti menginformasikan
pada pertemuan berikutnya akan diadakan pembentukan kelompok
danmemberikan tugas pada siswa untuk membuat suatu proyek
materi yang sedang dipelajari tersebut. Dan masing-masing
kelompok harus membuat sesuai dengan isi materi yang ada di
dalam buku pelajaran.
Pada pertemuan ini siswa sudah mulai terkondisikan
dengan baik dikarenakan adanya strategi pembelajaran baru,
banyak siswa yang terlihat percaya diri bagaimana cara membuat
sebuah kliping isi seperti materi yang telah dijelaskan.
85

2) Pertemuan kedua/ Rabu 10 September 2014


Pada pertemuan kedua ini dilaksanakan pada jam pertama
mulai pukul 07.15-08.25 WIB. Siswa yang tidak hadir pada
pertemuan ini berjumlah 2 orang karena sakit. Materi pelajaran
yang disampaikan pada pertemuan masih tetap pada perjuangan
dalam mempertahankan kemerdekaan.
Selama penjelasan materi, rata-rata siswa yang menempati
bagian depan dan tengah tampak mengikuti dan memperhatikan
penjelasan dengan baik, dan sudah tidak terlihat lagi siswa yang
menempati bangku belakang yang masih bercanda dan mengobrol
dengan teman duduknya, sebagian besar siswa saja mencatat
materi penjelasan yang disampaikan guru
Setelah penjelasan materi dirasakan cukup dipahami oleh
siswa, peneliti meminta siswa membentuk kelompok yang setiap
kelompok beranggotakan 4-5 orang. Karena pada pertemuan
sebelumnya siswa telah diinformasikan akan dibentuk kelompok
maka siswa memilih anggota kelompok sesuai pilihan mereka
sendiri.
Setelah semua siswa mulai tenang, peneliti
menginstruksikan tentang bagaimana cara mereka membuat suatu
proyek buku kliping yang berisi tentang peristiwa yang terjadi
dalam mempertahankan kemerdekaan secara berkelompok. Peneliti
menerangkan kepada siswa bahwa mereka harus bekerja sama
untuk mencari informasi melalui internet, buku-buku pelajaran,
buku cerita tentang apa saja peristiwa yang terjadi dalam
mempertahankan kemerdekaan serta peran apa saja yang mereka
lakukan dalam mempertahankan kemerdekaan tersebut, dan
bagaimana cara menghargai tokoh dan jasa mereka yang telah
berusaha mempertahankan kemerdekaan.
Setelah menjelaskan semua yang harus dilakukan siswa,
terlihat beberapa siswa yang sudah mengerti tugas mereka dan
86

beberapa siswa masih kurang mengerti apa yang nanti dilakukan.


Oleh karena itu peneliti mencoba memberikan sebuah contoh
kliping sebagai gambaran siswa dalam melaksanakan proyek
kliping yang akan di kumpulkan pada pertemuan selanjutnya.
Kemudian peneliti juga menginformasikan bahwa setelah kliping
tersebut dikumpulkan.
Pembelajaran pada pertemuan kedua ini sudah sedikit
mengalami perubah sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP). Meski peneliti belum maksimal dalam mengatur keefektifan
waktu pembelajaran saat melakukan penjelasan danpemberian
tugas. Peneliti juga belum menjangkau pengawasan kepada seluruh
siswa di kelas, masih terdapat siswa yang pada saat pembelajaran
masih mengobrol dan bercanda, bahkan terdapat siswa beberapa
kali meminta izin untuk pergi kekamar kecil. Hal ini menjadi
catatan yang dicatat peneliti untuk dievaluasi agar tidak terjadi hal
yang sama pada pertemuan selanjutnya karena menganggu
konsentrasi siswa belajar di kelas.

3) Pertemuan ketiga / Kamis, 11 September 2014


Pada pertemuan ketiga ini, siswa mengumpulkan hasil
project yang dibuat secara berkelompok selama batas waktu yang
telah ditentukan. Para siswa bersama-sama mengumpulkan kliping
yang telah mereka buat secara berkelompok.
Setelah kliping dikumpulkan, peneliti memberikan instrusi
kepada siswa untuk mempresentasikan hasil proyek mereka di
depan kelas, pada moment ini banyak sudah tidak ada siswa yang
gaduh saling tunjuk menunjuk untuk maju mempresentasikannya.
Tak lama, perwakilan dari tiap-tiap kelompok mulai
mempresentasikan hasil project mereka dan menceritakan apa saja
isi dari kliping tersebut.
87

Setelah itu, peneliti mencoba menjelaskan kembali hasil


project mereka sesuai materi yang dipelajari agar siswa memahami
pelajaran yang mereka dapati dengan project yang mereka telah
buat bersama-sama. Sesaat peneliti menjelaskan materi kembali,
siswa diberikan kesempatan untuk melihat dan membaca-baca
kliping yang telah ada dan memberikan kesempatan mereka
bertanya jika masih ada hal yang belum dipahami.

4) Pertemuan keempat / Jumat, 12 September 2014


Pada pertemuan kali ini diadakan tes siklus II, semua siswa
tampak hadir dan duduk rapi pada pertemuan ini. Tes berlangsung
selama 2 jam pelajaran dengan jumlah soal 20 butir. Dimana soal
tersebut disesuaikan dengan indikator untuk mengukur
kepemahaman siswa dengan materi yang sudah diberikan dan
mengukur kepemahan mereka berdasarkan proyek kliping yang
sudah mereka buat pada pertemuan kedua yang lalu.
Pada saat peneliti memasuki kelas, siswa masih terlihat
belum siap untuk mengikuti tes yang diberikan. Tes siklus ini harus
dikerjakan secara individu dan dilarang untuk melihat buku
ataupun catatan. Selama proses berlangsung suasana menjadi sepi,
beberapa siswa terlihat kebingungan dan ada beberapa siswa yang
menyontek kepada teman sebangkunya. Peneliti memberi teguran
dan membimbing siswa untuk menemukan jawaban yang benar
secara mandiri.
Setelah pelaksanaan tes siklus II, peneliti mengumpulkan
mendiskusikan hasil lembar kerja yang berisi catatan lapangan
selama proses pembelajaran berlangsung.
Pada tahapan ini, peneliti sudah berusaha menerapkan
kegiatan pembelajaran dengan pendekatan Project Based Learning
yang telah disusun dalam rencana pelaksanan pembelajaran RPP.
Langkah-langkah pelaksanaan disajikan pada tabel berikut ini:
88

Tabel 4.12
Kegiatan Guru dan Siswa Pada Siklus II
Kegiatan
Siklus II Guru Siswa
Pertemuan Pertama
Menyampaikan tujuan Secara perorangan mengisi
pembelajaran bahwa pada soal yang diberikan
pertemuan ini akan dilaksanakan
materi baru dan menjelaskan
materi tersebut dan mengadakan
tes awal (Pretest)
Menjelaskan bahwa pertemuan
kedua akan dilaksanakan
pembuatan sebuah kelompok
untuk membuat proyek dalam
bentuk papan kliping yang berisi
tentang jasa dan tokoh pahlawan
dalam memproklamasikan
kemerdekaan.

Aspek yang dinilai


Pertemuan Kedua
melalui Project
Based Learning
Meminta siswa untuk membuat Duduk berkelompok sesuai
Siswa
kelompok. Dan menjelaskan dengan kelompok yang sudah
mendengarkan dan
kembali bahwa siswa akan ditentukan.
memperhatikan
membuat suatu proyek dalam
penjelasan guru
bentuk papan kliping
Menjelaskan kembali materi Menyimak penjelasan dari
Siswa
pelajaran dan menyampaikan guru
mengidentiikasi
bahwa seluruh siswa akan
89

suatu permasalahan terlibat dalam pembuatan kliping


yang dilakukan secara
berkelompok yang telah
dibentuk
Mmenjelaskan siswa tentang Secara berkelompok
Siswa menelaah
membuat proyek dalam bentuk melakukan semua langkah
dan mencari
papan kliping yang berisi materi yang dijelaskan
informasi
yang sedang berlangsung dengan
berdasarkan buku
cara mencari informasi dari
yang mereka punya
internet, buku pelajaran, buku
cerita, dan lain sebagainya.
Memberikan kesempatan bagi Siswa bertanya terhadap
Siswa mengajukan
siswa yang masih kurang penjelasan yang masih belum
pertanyaan kepada
mengerti proyek mereka. dipahami
guruyang masih
belum dipahami

Pertemuan Ketiga

Mengumpulkan hasil project Mengumpulkan hasil project


Siswa memecahkan
yang telah dibuat dan yang dibuat di dapan kelas
masalah dengan
memajangnya di sekitar kelas
membuat suatu
proyek yang di
instruksikan guru
Meminta tiap kelompok Tiap kelompok mewakili
Siswa menentukan
mempresentasikan hasil project kelompoknya untuk
solusipermasalahan
mereka. presentasi dan kelompok
setelah
yang lain mendengarkan
menyelesaikan
proyek yang
dibuat.
90

Pertemuan Keempat

Memberikan postest siklus I Siswa menjawab soal pilihan


Siswa dapat
sebanyak 20 soal pilihan ganda ganda sebanyak 10 soal
memahami materi
pelajaran
berdasarkan proyek
yang telah mereka
buat.

c. Tahap Pengamatan
1) Lembar Observasi Kegiatan Siswa
Tabel 4.13
Lembar Observasi Kegiatan Kelompok Siswa Siklus II

Kelompok Rata
No Tahapan Project Kategori
1 2 3 4 5 6 -rata
. Based Learning
% % % % % % %
1. Mengembangka
n pemikiran
siswa, belajar
bermakna
92 92 83 83 83 83 86 Sangat
mengkontruksi
Baik
pengetahuannya
sendiri
2. Melaksanakan
Sangat
kegiatan Project
100 92 88 96 83 100 93 Baik
Based Learning
3. Mengembangka
Sangat
n sikap ingin 88 88 88 88 88 88 88
Baik
tahu dengan
91

bertanya
4. Menciptakan
Sangat
Masyarakat 88 81 81 81 88 81 83
Baik
Belajar
5. Menghadirkan Sangat
88 75 75 88 88 88 84
Pemodelan Baik
6. Melakukan Sangat
88 100 100 100 88 88 94
Refleksi Baik
7. Melakukan Sangat
100 88 75 88 88 100 90
Penilaian Baik
Sangat
Persentase Siklus 88,2
Baik

Pada tabel 4.13 menunjukan bahwa rata-rata pencapaian indikator


Project Based Learning pada tahapan pengembangan pemikiran siswa
mencapai 86% (berkategori sangat baik), pada tahapan melaksanakan
Project Based Learning rata-rata mencapai 93%, (berkategori sangat baik),
pada tahapan mengembangkan sikap ingin tahu dengan bertanya mencapai
88% (berkategori sangat baik), pada tahapan menciptakan masyarakat
belajar mencapai 83% (berkategori sangat baik), pada tahapan
menghadirkan pemodelan mencapai 84% (berkategori sangat baik), pada
tahap refleksi mencapai 94% (berkategori sangat baik), dan terakhir pada
tahapan melakukan penilaian mencapai 90% (berketogori cukup). Dan
presentase siklus pada lembar observasi kegiatan kelompok siswa pada
siklus I mencapai 88,2% (bergategori sangat baik). Hal ini menunjukan
sebagian besar siswa tidak memunculkan indikator-indikator tersebut
selama proses pembelajaran berlangsung.
2) Lembar Observasi Kegiatan Guru
Kegiatan guru selam proses pembelajaran diamati dengan
menggunakan lembar observasi. Hasil observasi kegiatan guru dimuat
pada lampiran.
92

Tabel 4.14
Persentase Lembar Obsevasi Kegiatan Guru Pada Siklus II
No. Tahapan Project Based Learning %
Mengembangkan pemikiran siswa, belajar bermakna
1. 92
mengkontruksi pengetahuannya sendiri
2. Melaksanakan kegiatan Project Based Learning 94
3. Mengembangkan sikap ingin tahu dengan bertanya 88
4. Menciptakan Masyarakat Belajar 100
5. Menghadirkan Pemodelan 88
6. Melakukan Refleksi 94
7. Melakukan Penilaian 88
Persentase Siklus 92
Kategori Sangat Baik

Pada tabel 4.14 menunjukan bahwa rata-rata pencapaian indikator


kegiatan guru pada siklus II sudah mencapai 100% yaitu pada tahapan
menciptakan masyarakat belajar (berketegori sangat baik). Diketahui
bahwa kegiatan guru pada siklus II sudah mencapai indikator dengan
presentase siklus 92% berkategori sangat baik.
3) Wawancara
Dari hasil wawancara dengan enam siswa dari perwakilan
kelompok yang berbeda diperoleh hasil sebagai berikut:
93

Tabel 4.15
Hasil Wawancara Siswa Pada Siklus II
No. Tahapan Project Based Learning Hasil Wawancara Siswa
1. Mengembangkan pemikiran siswa, belajar Siswa masih sudah
bermakna mengkontruksi pengetahuannya terbiasa dengan kegiatan
sendiri mengembangakan
pengetahuannya sendiri
2. Melaksanakan kegiatan Project Based Sebagian siswa senang
Learning dengan kegiatan Project
Based Learning
3. Mengembangkan sikap ingin tahu dengan Sebagian siswa masih
bertanya pasif karena mereka
masih malu-malu untuk
bertanya ketika
pembelajaran
berlangsung
4. Menciptakan Masyarakat Belajar Sebagian siswa terbiasa
belajar berkelompok
dengan latihan soal.
5. Menghadirkan Pemodelan Sebagian siswa sudah
tidak malu untuk
presentasi di depan kelas.
6. Melakukan Refleksi Sebagian siswa senang
dengan menyimpulkan
sendiri.
7. Melakukan Penilaian Sebagian siswa senang
dengan menilai teman
kelompok lainnya.

Berdasarkan tabel 4.15 dapat diketahui bahwa sebagai besar siswa


penyukai metode Project Based Learning. Siswa melakukan berdiskusi, bertanya,
94

belajar bersama, dan belajar berani mengungkapkan pendapat di depan kelas


termotivasi untuk memperhatikan penjelasan dari guru dan terbiasa untuk
memperhatikan penjelasan dari guru dan terbiasa untuk mengrjakan soal yang
diberikan.

5) Catatan Lapangan
Pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dimuat dalam
catatan lapangan. Uraian lengkap pada lembar catatan lapangan dapat dilihat
pada tabel 4.16.

Tabel 4.16
Indikator Catatan Lapangan Pada Siklus II

Tahapan Project Based


No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Learning
1. Mengembangkan  Guru lebih  Siswa lebih
pemikiran siswa, belajar mengaktifkan aktif dalam
bermakna mengkontruksi siswa dalam mengkontruksi
pengetahuannya sendiri mengkontruksi pengetahuan
pengetahuan sendiri
siswa
2. Melaksanakan kegiatan  Guru sudah  Siswa aktif
Project Based Learning lebih akrif dalam
dalam project melakukan
based learning project based
learning
3. Mengembangkan sikap  Guru sudah  Siswa sudah
ingin tahu dengan bertanya lebih baik lebih berani
dalam bertanya
95

bertanya
4. Menciptakan Masyarakat  Guru sudah  Siswa sudah
Belajar lebih baik lebih baik
dalam dalam
mengkondisik berdiskusi dan
an siswa sudah lebih
tertib
5. Menghadirkan Pemodelan  Guru sudah  Siswa sudah
lebih baik lebih berani
dalam dalam
mengintruksik memperesentas
ana siswa ikan di depan
dalam kelas dan tidak
presentasi malu-malu lagi
6. Melakukan Refleksi  Guru sudah  Siswa dapat
lebih baik menyimpulkan
dalam dengan baik
memberikan
penguatan
materi
7. Melakukan Penilaian  Guru lebih  Siswa sudah
baik dalam baik dalam
memberikan penilaian
penilain siswa

d. Hasil Belajar
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II
dilakukan tes kemampuan siswa. Adapun hasil tes kemampuan siswa
adalah sebagai berikut:
96

Tabel 4.17
Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Siklus II
NO Nama Siswa Pretest Postest N-gain Katagori
1 AFJ 60 80 0,5 Sedang
2 AKM 50 70 0,4 Sedang
3 APM 50 70 0,4 Sedang
4 AZN 60 80 0,5 Sedang
5 AP 50 70 0,4 Sedang
6 AR 70 90 0,66 Sedang
7 AWM 60 80 0,5 Sedang
8 DY 50 80 0,6 Sedang
9 EHR 50 90 0,8 Tinggi
10 LWB 50 80 0,6 Sedang
11 MAL 70 90 0,66 Sedang
12 MGA 60 80 0,5 Sedang
13 MZL 60 80 0,5 Sedang
14 NZM 40 70 0,5 Sedang
15 NZQ 40 60 0,33 Rendah
16 RAI 70 100 1 Tinggi
17 RHR 80 70 0,5 Sedang
18 SK 40 70 0,5 Sedang
19 SAT 60 80 0,5 Sedang
20 SF 40 70 0,5 Sedang
21 WME 70 90 0,66 Sedang
22 ZI 60 80 0,5 Sedang
Rata-rata 57,29 80,27 0,55 Sedang
Presentase Ketuntasan = 97%

Tabel 4.18
Hasil Tes Kemampuan Siswa Pada Siklus II
Jumlah Siswa 22
Siswa yang sudah tuntas 21
Siswa yang belum tuntas 1
Persentase ketuntasan 97%
N-gain 0,55
97

e. Tahap Refleksi
Tindakan pembelajaran pada siklus II ini dapat dikatakan lebih baik,
karena dari pembelajaran pertemuan terakhir sudah berjalan dengan tertib
dan lancar, tidak ada siswa yang keluar-keluar dari kelompok belajarnya,
siswa sudah mulai fokus dan mampu bekerja sama dalam kelompoknya.

1) Aktivitas Pembelajaran Siswa


Selama kegiatan siklus II peneliti dibantu oleh observer yang juga
melakukan pengamatan pada saat pelaksanaan siklus I hasil pengamatan
terhadap aktivitas pembelajaran siswa adalah:
Tabel 4.19
Hasil Pengamatan Aktivitas Pembelajaran Siswa Siklus II
Skor Penilaian Pertemuan Ke-
NO Aspek yang dinilai total Ket
I II III IV
Siswa mendengarkan dan
Sangat
1. memperhatikan 4 4 4 5 17
baik
penjelasan guru
Siswa mengidentiikasi Sangat
2. 3 4 4 4 15
baik
suatu permasalahan
Siswa menelaah dan
mencari informasi Sangat
3. 4 3 4 5 16
baik
berdasarkan buku yang
mereka punya
Siswa mengajukan
pertanyaan kepada guru Sangat
4. 3 4 4 5 16
baik
tentang materi yang
masih belum dipahami
Siswa memecahkan
masalah dengan Sangat
5. 4 3 4 4 15
baik
membuat suatu proyek
yang di instruksikan guru
Siswa menentukan solusi
permasalahan setelah Sangat
6. 4 3 4 4 15
baik
menyelesaikan proyek
yang dibuat.
Siswa dapat memahami Sangat
7. 4 3 4 4 15
baik
materi pelajaran
98

berdasarkan proyek yang


telah mereka buat.
JUMLAH 26 24 28 31 109
RATA-RATA 3,71 3,43 4 4,43
RATA-RATA (%) 74,2 68,8 80 88,3
Rata –rata prosentase (%) 77, 86

Keterangan: P = Pertemuan
Kriteria nilai: Skala skor total :
1 = Kurang Baik Kurang Baik = 1 – 4
2= Cukup Baik Cukup Baik = 5–8
3= Baik Baik = 9 – 12
4 = Sangat Baik Sangat Baik= 13 – 16
Adapun hasil pengamatan aktivitas belajar siswa siklus II ini
disajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut:

100
90
80
70
60
50
Series1
40
30
20
10
0
VI VII VIII IX

Grafik 4.20
Hasil Aktivitas Kegiatan Pembelajaran
dengan Metode Project Based Learning Selama Siklus II
99

Berdasarkan tabel dan grafik diatas menunjukkan bahwa aktivitas


siswa pada saat proses pembelajaran IPS dengan menggunakan Project
based learning dari pertemuan V sampai pertemuan VIII mengalami
peningkatan. Terlihat pada setiap skor yang diberikan pada aspek yang
diamati menunjukan keseluruhan rata-rata presentase sebesar 77,86 %
diatas indikator yang diharapkan sebesar yaitu 70 %. Peningkatan rata-rata
presentase aktivitas siswa pada siklus II ditunjukan dengan meningkatnya
perolehan nilai beberapa aspek aktivitas yang diamati seperti pada aspek
mendengarkna dan memperhatikan penjelasan guru siklus I dari kategori
baik menjadi sangat baik pada siklus II, terlihat dimana siswa sudah mulai
fokus terhadap materi yang diajarkan guru. Pada aspek menjawab
pertanyaan menunjukan peningkatan dari baik menjadi sangat baik, siswa
yang menjawab pertanyaan sekarang sudah tidak didominasi siswa yang
pintar saja tetapi hampir semua siswa berani menjawab pertanyaan karena
pertanyaan diajukan guru secara acak dan bergilir sehingga semua siswa
mempunyai kesempatan menjawab pertanyaan baik..
Keterlibatan siswa pada pembelajaran terlihat sangat baik, hampir
semua siswa terlibat dalam proses pembelajaran dikelas melalui kegiatan
berdiskusi, mengerjakan LKS dan sebagainya karena peneliti beserta
observer membimbing dan memantau jalannya proses pembelajaran
dengan lebih tegas dengan memberikan sanksi berupa pengurangan nilai
pada siswa yang tidak ikut berdiskusi kelompok atau mengerjakan LKS.
Dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa sudah baik dan sesuai kriteria
yang ditentukan yaitu mencapai rata-rata 70 %.

2) Aktivitas Pembelajaran Guru (Peneliti)


Hasil kegiatan pengamatan pada siklus II yang dilakukan oleh
observer (guru bidang studi IPS) yang memberi penilaian terhadap seluruh
aktifitas peneliti selama proses pembelajaran berlangsung di kelas dapat
dilihat pada tabel berikut:
100

Tabel 4.21
Hasil Pengamatan Aktivitas Mengajar Guru Siklus II
Pertemuan ke - Total
No Aspek yang diamati
1 2 3 4
I Pra Pembelajaran
Menghimpun data dan informasi
1 tentang kemampuan mengukur peserta 3 3 3 3 12 Baik
didik.
Menganalisis kemampuan mengukur Sangat
2 3 3 4 4 14
sebelum ada tindakan. Baik
Mengklasifikasi peserta didik sesuai Sangat
3 4 2 4 4 14
dengan karakteristik. Baik
II Kegiatan Awal Pembelajaran
Memberikan informasi mengenai
1 kegiatan pembelajaran yang akan 3 2 2 3 10 Baik
dilakukan
Menempatkan peserta didik sesuai Sangat
2 4 3 4 4 15
dengan karakteristik. Baik
III Kegiatan Inti Pembelajaran
Melakukan kegiatan pembelajaran
1 dengan pendekatan Project based 3 3 3 3 12 Baik
learning
Sangat
2 Penguasaan materi 4 3 4 4 15
baik
Membantu peserta didik yang
Sangat
3 mengalami kesulitan dalam 3 3 3 4 13
Baik
memahami materi yang dipelajari
Memberikan penguatan pada peserta
Sangat
4 didik yang sudah terampil 4 3 4 4 15
Baik
menggunakan latihan soal.
IV Kegiatan Akhir
Sangat
1 Menetapkan ketuntasan belajar 3 4 4 4 15
Baik
Sangat
2 Pemberian tugas rumah 4 4 4 4 16
Baik
Jumlah 38 33 39 41 151
Skor maksimal 44 44 44 44 44
86,3 88,636 93,1 86,363
Prosentase (%) 6364
75
36 8182 64
Prosentase rata – rata 85,79545
Keterangan: P = Pertemuan
Kriteria nilai: Skala skor total :
1 = Kurang Baik Kurang Baik = 1 – 4
101

2= Cukup Baik Cukup Baik = 5–8


3= Baik Baik = 9 – 12
4 = Sangat Baik Sangat Baik= 13 – 16

Berdasarkan tabel 4.21 terkait dengan hasil observasi kegiatan


aktifitas mengajar, penelitisudah mengikuti setiap aspek yang diamati
dalam lembar observasi dan melakukan langkah-langkah yang tersusun di
dalam RPP. Sesuai dengan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa
hasil rata-rata aktifitas mengajar peneliti pada siklus II mengalami
peningkatan rata-rata presentase menjadi 85,8% yang menunjukan rata-
rata keseluruhan dalam kategori“Sangat Baik”.

B. Analisis Tindakan
Dalam pelaksanaan proses pembelajaran menggunakan pendekatan
Project based learning peneliti telah melakukan pengamatan terhadap
hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan, pendekatan Project based
learning ini membuat siswa lebih sistematis dalam mengerjakan soal dan
mampu mengembangkan kepemahaman siswa dalam pembelajaran IPS,
walaupun dalam pelaksanaanya masih terdapat kekurangan tetapi hal
tersebut dapat teratasi pada tindakan pembelajaran selanjutnya dengan
kegiatan refleksi pada setiap siklusnya.
Tahap refleksi ini dilakukan oleh peneliti dan kolabolator setelah
melakukan proses pembelajaran dengan melihat kondisi kelas yang terjadi.
Berdasarkan hasil analisis pada observasi, dan tes uji kepemahaman siswa
ditemukan peningkatan dan perbaikan yang cukup signifikan diantaranya,
respon siswa yang merasa pembelajaran melalui pendekatan Project based
learning berlangsung lebih menarik menyenangkan, lebih semangat dan
dapat diikuti dengan mudah. Hal ini dinyatakan adanya bukti respon siswa
melalui hasil observasi.
Aktivitas pembelajaran siswa dengan pendekatan Project based
learning sudah menunjukan kategori sangat baik dengan rata-rata
102

presentase 77,86 % dari hasil intervensi yang diharapkan mencapai 75 %


rata-rata keseluruhan aktivitas siswa. Hasil pengamatan aktivitas siswa
juga menunjukan siswa dapat menyelesaikan setiap soal dengan jawaban
yang variatif, sehingga pendekatan ini dapat memacu siswa untuk dapat
menganalisis soal dan menentukan cara penyelesaian yang diketahui.
Selama pembelajaran, aktivitas siswa baik secara berkelompok dengan
beranggotakan siswa dengan kemampuan heterogen maupun individu
sudah berjalan dengan lancar. Kegiatan siswa pada saat proses
pembelajaran berlangsung tertib dan kondusif dengan masing-masing
anggota kelompok antusias menjawab soal. Tanggung jawab masing-
masing individu dalam kelompok juga sudah maksimal tanpa
mengandalkan kemampuan siswa yang pandai saja untuk menemukan
jawaban dengan beragam cara mereka sendiri sehingga lebih fleksibel.
Siswa sudah tidak merasa kesulitan dalam mengerjakan soal pemecahan
masalah dengan menggunakan strategi Polya pada lembar kerja kelompok
dan LKS yang diberikan. Siswa terlihat sudah memiliki proses berpikir
yang menghasilkan jawaban penyelesaian yang berbeda-beda dan
terperinci dalam langkah penyelesaiannya. Pada siklus II peneliti hanya
berperan sebagai fasilitator yang lebih banyak melibatkan siswa dalam
mendapatkan pengetahuan berdasarkan pengalaman diskusi dan hanya
perlu memberi penguatan-penguatan terhadap materi atau konsep yang
belum dipahami.
Perolehan rata-rata tes akhir kemampuan berpikir kritis matematis
siswa siklus II telah mencapai kriteria dari batas yang ditetapkan yaitu
sebesar 65,5 dari kriteria ketercapaian minimal nilai rata-rata kelas sebesar
65. Adapun skor tiap indikator berpikir kritis juga mengalami peningkatan
dari siklus sebelumnya sehingga menunjukan bahwa data-data yang
dikumpulkan telah mengalami peningkatan dan menyebabkan indikator
keberhasilan tercapai. Oleh karena itu penelitian tindakan kelas ini
diberhentikan sampai dengan siklus II.
103

C. Pembahasan

Sebelum penerapan pendekatan Project Based Learning


kemampuan hasil belajar siswa masih tergolong rendah, hal ini didasarkan
pada hasil wawancara dengan guru menyatakan bahwa kemampuan hasil
belajar siswa belum begitu bagus atau dengan kata lain masih rendah.
Selanjutnya dari hasil pengamatan guru kurang mengembangkan
kemampuan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Soal-soal yang
diberikan guru tergolong mudah dan kurang bervariasi atau soal-soal rutin
saja sehingga siswa tidak terbiasa dan mengalami kesulitan ketika
mengerjakan soal yang sulit dan berbeda dari contoh yang guru berikan.
Sehingga dari cara mengerjakanpun siswa belum menunjukan kemampuan
dari hasil belajar. Sikap siswa cenderung masih banyak yang bercanda dan
mengobrol dengan temannya saat pembelajaran.Sehingga peneliti
menghendaki untuk memperbaiki proses pembelajaran IPS dengan
menggunakan pendekatan Project Based Learning agar kemampuan hasil
belajar siswa meningkat. Berikut pembahasan peningkatan kemampuan
hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II.

1. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Project Based


Learning dapat meningkatkan kemampuan hasil belajar siswa.
Dengan menerapkan pendekatanProject Based Learning, dimana
pembelajaran dimulai dengan memberikan pertanyaan terbuka kepada
siswa. Pertanyaan terbuka ini diharpakan siswa mampu menjawab
permasalahan tersebut dengan banyak cara sehingga mangundang
kemampuan hasil belajar siswa untuk menemukan cara yang baru.
Pembelajaran seperti ini diharapkan dapat membuat siswa lebih kreatif
dalam dan berguna bagi siswa dalam menyelesaikan masalah. Sebab dalam
praktiknya siswa harus terlebih dahulu mengidentifikasi informasi-
informasi yang ada dalam soal. Lalu menganalisisnya dan kemudian siswa
memodifikasi informasi yang ada atau diketahui tersebut hingga menjadi
jawaban yang diselesaikan melalui ide-ide yang muncul.
104

Pada pelaksanaan tindakan siklus I pengkondisisan kelas belum


berjalan dengan baik, masih terdapat siswa yang mengobrol, bermain
bahkan berjalan-jalan di kelas. Beberapa siswa masih malu dan enggan
bertanya untuk mengeluarkan pendapatnya.
Perolehan rata-rata tes siklus I belum sesuai intervensi yang
diharapkan, jawaban yang diberikan masih sedikit yang menunjukan
kemampuan hasil belajar siswa. Siswa masih ragu, bingung dan kesulitan
menggunakan pendekatan dalam menyelesaikan soal dengan menghasilkan
cara atau jawaban yang beragam.
Pada siklus II, peneliti dan kolabator memperbaiki timdakan
berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. sehingga diharapkan siswa sudah
terbiasa dan mampu menyelesaikan soal terbuka. Peningkatan kemampuan
hasil belajar siswa terlihat dari hasil rata-rata kemampuan hasil belajar
siswa mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 60,86 menjadi 65,5
pada siklus II. Dan diperoleh dari presentase tiap indikator situation pada
siklus I dengan presentase sebesar 43 % menjadi 44 %. Sedangkan
indikator focuspada siklus I sebesar 68 % menjadi 71 % pada siklus II, dan
indikator clarity pada siklus I sebesar 68% menjadi 78 % pada siklus II.

2. Aktivitas pembelajaran IPS siswa meningkat dengan menggunakan


pendekatan Project Based Learning
Hasil keseluruhan rata-rata presentase aktivitas siswa telah masuk
pada kategori sangat baik.Selama siklus II, siswa mulai menunjukan sikap
antusias dalam belajar, siswa mulai merespon pembelajaran yang dberikan
peneliti dengan memperhatikan penjelasan peneliti, memberi tanggapan
pada kelompok lain, tidak malu dan takut untuk bertanya ketika
mengalami kesulitan mengerjakan soal.
Salah satu hal yang menarik bagi siswa dalam pembelajaran
menggunakan strategi ini adalah aktivitas belajar yang lebih
menyenangkan, siswa bisa saling bekerja sama saling membantu dalam
mengerjakan soal, diskusi, pemberian reward atas apa yang mereka
105

kerjakan sehingga membuat lebih bersemangat. Pada siklus II metode


pembagian kelompok secara heterogen mampu memfasilitasi keinginan
siswa untuk bertukar pikiran dan mampu bekerja sama dengan baik
bersama kelompoknya dalam mencari alternatif jawaban maupun
penyelesaian soal IPS yang disajikan dalam lembar kerja kelompok.
Ketertarikan siswa dalam belajar secara kelompok juga akan berimbas
pada kemampuan berpikir kreatifnya karena dalam belajar kelompok dapat
melatih kerja sama untuk saling bertukar pikiran mengenai cara
penyelesaian yang berbeda-beda. Sedangkan bentuk ketertarikan tiap
individu siswa dapat dilihat dari apa yang dilakukan siswa untuk mencari
penyelesaian dengan memperinci langkah-langkah penyelesaian yang
disajikan dalam LKS.
Berdasarkan data yang diperoleh rata-rata presentase aktivitas siswa
mengalami peningkatan yang ditunjukan dengan rata-rata presentase pada
siklus I sebesar 46,4% menjadi 77,86 %. Peningkatan aktivitas siswa
terlihat pada tiap aspek yang diamati pada siklus II yang menunjukan
peningkatan penilaian jumlah aktivitas siswa dari kategori baik menjadi
kategori sangat baik.

3. Siswa memiliki respon positif terhadap pembelajaran IPS dengan


menggunakan pendekatan Project Based Learning
Berdasarkan penemuan peneliti selama proses pembelajaran terdapat
tanggapan-tanggapan siswa berupa hasil pengamatan melalui jurnal harian
terkait dengan pengunaan pendekatan ini bahwa pembelajaran
menyenangkan, lebih semangat dan dapat diikuti dengan mudah. Data
respon positif diperkuat dari perolehan rata-rata presentasehasil
perhitungan angket yang menunjukan peningkatan jawaban siswa dengan
respon positif sebesar 46,6 % pada siklus I menjadi 71,60 % pada siklus
II.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian tindakan kelas, “Bagaimanakah peningkatan
hasil belajar IPS melalui metode Project Based Learning (Pembelajaran
Berbasis Proyek) pada siswa kelas V di SD Islam Al-Syukro Universal?”, maka
dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan Project Based Learning dapat
meningkatan hasil belajar ditandai perbaikkan dari jumlah siswa yang
mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada siklus I mencapai 70%
meningkat pada siklus II menjad 97%. Ditujukan dengan nilai rata-rta N-Gain
pada siklus I sebesar 0,36% terjadi peningkatan pada siklus II menjadi 0,55%.
Peningkatan ini dikarenakan adanya perbaikan pada proses pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan Project Based Learning. Kemampuan hasil
belajar yang meningkat dengan pendekatan Project Based Learning meliputi
Kemampuan menjawab soal sesuai konteks permasalahan, dapat
mengungkapkan situasi atau permasalahan dengan menggunakan bahasa
matematika dan mampu menjawab soal IPS aplikasi (situation), Kemampuan
memfokuskan pertanyaan dan menemukan konsep yang digunakan untuk
penyelesaian (focus), Kemampuan untuk memberikan kejelasan lebih lanjut
baik definisi atau keterkaitan konsep (clarity). Hal ini juga berdampak pada
tiap-tiap aspek aktivitas siswa yang mengalami peningkatan dari kategori baik
menjadi kategori sangat baik, dan kategori cukup baik menjadi baik. Siswa
memberikan respon positif terhadap pembelajaran menggunakan pendekatan
Project Based Learning. Sebagian besar siswa merasa senang, lebih semangat,
lebih mudah menyelesaikan soal karena membuat siswa berpikir lebih
sistematis, dan terperinci dalam menyelesaikan masalah.

106
107

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka penulis mengajukan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Secara umum penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

kepada pengembangan ilmu pengetahuan dan pada dunia pendidikan

khususnya.

2. Mendukung teori yang telah ada dan memberikan sumbangsih

pengetahuan tentang metode Project Based Learning (Pembelajaran

Berbasis Proyek) sebagai referensi dan sumber acuan untuk peneliti-

peneliti yang akan meneliti.

3. Memberikan informasi bagi pihak terkait tentang metode Project

Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek) untuk diaplikasikan

dalam proses pembelajaran IPS bagi para peserta didik.

4. Bagi Siswa

Membantu peserta didik dalam proses pembelajaran IPS, sehingga

dapat meningkatkan hasil belajar dan memberikan pengalaman baru

dalam proses belajar.

5. Bagi Sekolah

Meningkatkan kualitas sekolah dan menghasilkan peserta diduk yang

berkualitas.

6. Bagi Guru

Membantu dalam meningkatkan pembelajaran IPS pada peserta didik

di masa yang akan datang dan dapat membantu guru untuk


108

menentukan suatu metode yang kreatif yang dapat menunjang

keberhasilan pembelajaran.

7. Bagi Peneliti

Sebagai bahan referensi bagi pihak lain yang akan melakukan

penelitian berikutnya dan dapat menjadi sumbangan pemikiran untuk

kemajuan dunia pendidikan.


DAFTAR PUSTAKA

Azhar, Arsyad. Media pengajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997.
Arifin, Zaenal. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,
2009.

Arikunto, Suharsimi. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta, 2010.

Bahri, Syaiful Djamarah. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008.

Bahri, Syaiful Djamarah, dkk. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta,
2010.
Hasan, Iqbal. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.
Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002.
Jamalong, Ahmad. “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Kooperatif
NHT di Kelas X SMA Negeri 1 Beduai Kabupaten Sanggau”. Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan, 2012.
Kunandar. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan
Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008.
Muchtar, Suwarma Al, dkk. IPS. Jakarta: Universitas Terbuka, 2008.
Munawir. “Beberapa Faktor Pendukung Dalam Mengantar Keberhasilan
Belajar”, Jurnal Kependidikan dan Kemasyarakatan, 2006.
Nasution. Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007
Prawiladilaga, Salma. dkk. Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media
Group, 2007.
Prawiladilaga, Salma. dkk. Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media
Group, 2007.
Sabri, Alisuf M. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007.
Satori, Djama’an, dkk. Materi Pokok Profesi Keguruan. Jakarta: Universitas
Terbuka, 2007.
Sapriya, dkk. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. Bandung: UPI Press,
2006.

Sapriya. Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran. (Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 2009.

Siswanto, Heni Waluyo. “Studi Efektifitas Pembelajaran Terpadu Ilmu


Pengetahuan Sosial di Sekolah Menengah Pertama”. Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan, 2011.
Slamento, “Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi”. Jakarta : Rineka
Cipta, 2010.
Slamento. Proses Belajar Mengajar Dalam Proses Kridit Semester. Jakarta :
Bumi Aksara, 1993.
Sungkono. Peningkatan Hasil Belajar Mahasiswa Melalui Pembelajaran
Berbasis Proyek, Skripsi. Program Studi Teknologi Pendidikan FIP UNY,
2010.

Sudijono, Anas. Pengantar Statistikn Pendidikan, Jakarta: PT Grafindo, 2010


Sulistyarsi, Ani. Penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek Dalam
Membuat Alat Peraga IPA Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Dan
Keaktifan Siswa Kelas IV SDN Cermo 01 Kare Madiun, Skripsi. Dosen
Program Studi Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP PGRI MADIUN.
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. Kurikulum dan
Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011.
Warsito, Pembelajaran SAINS Berbasis Proyek (Project Based Learning) Sebagai
Usaha Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Academic Skill Siswa Kelas VII
C SMP Muhammadiyah 3 Depok. Skrpsi Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta:Yogyakarta, 2008.

Wena, Made. Strategi Pembelajaran Inovatif dan Konteporer Suatu Tinjauan


Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
Wiriatmadja, Rochiati. Metode Penelitian Tindakan Kelas untuk Meningkatkan
Kinerja Dosen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008.
KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-AKD-0B1
UIN JAKARTA
FORM (FR)
Tgl. Terbit : 1 Maret 201O
FITK No. Revisi: : 01
Jl. lr. H, Juanda No 95 Cipulal 15412 lndonesia Hal 1t1

SURAT BIMBINGAN SKRIPSI

Nomor : Un.01/F. I /l(M.O I .3 1..Q.?..1.22.?. Jakarta, l7 Februari 2014


Lamp. : Satu berkas Proposal
Hal : Bimbingan Skripsi

Kepada Yth.

Dr. Moh. Aril M. Pd.


Pembimbing Skripsi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.

Assalamu' alaikum wr.wb.

Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing I/ll


(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:

Nama Djehan Nur Mulyani


NIM 111001830075

Jurusan KI,/PGMI
Semester VIII (Delapan)
Judul Skripsi Upaya Peningkatan Ilasil Belajar IPS Melalui Penerapan N'{etode
P'roject Based Learning (Pembelaiaran Berbasis Proyek) Pada
Siswa Kelas V di SD Islam Al-S1.ukro Universal

Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 29 Januari 2414,
abstraksi/oatline lerlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul
tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi
Jurusan terlebih dahulu.

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enarrr) bulan, dan dapal
diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Was s alamu' alaikum wr.w b.

19761107 200701 l0l 3


Dekan FITK
l. Mahasiswa ybs,
SURAT KETERANGAN

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala SD Islam Al-Syukro Universal


Jalan Otista Raya Gg. Haji Ma’ung No. 30 Ciputat, Tangerang Selatan 15411
menerangkan bahwa :

Nama : Djehan Nur Mulyani

NIM : 1110018300075

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Semester : IX (Sembilan)

Adalah benar telah melaksanakan Penelitian di SD Islam Al-Syukro Universal


untuk menyusun skripsi dengan judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS
Melalui Penerapan Metode Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis
Proyek) Pada Siswa Kelas V Di SD Islam Al-Syukro Universal” .

Demikian surat ini kami dengan sebenarnya, agar dapat dipergunakan sebagai
mestinya.

Tanggerang Selatan, 11 November 2014


Mengetahui,
Kepala Sekolah

( Muhammad Syafi’ie, S. Pd. I )


PROFIL SEKOLAH/MADRASAH

1. Sejarah Singkat Sekolah


SD Islam Al-Syukro Universal berdiri sejak tahun 1997 dengan tujuan
membentuk generasi penerus bangsa yang berkemampuan akademik optimal dengan
dilandasi keimanan dan ketaqwaan, sehingga menjadikan mereka bukan saja
intelektual-intelektual muslim, akan tetapi juga menjadi muslim yang intelek
berakhlakul karimah yang dapat berguna bagi agama, nusa, dan bangsa.
Dalam perjalanannya hingga sekarang, putra-putri SD Islam Al-Syukro
Universal telah banyak meraih prestasi baik dalam akademik maupun non akademik
dan pada mata pelajaran dan event yang bergengsi.
Yayasan Perguruan SDI Al-Syukro Universal Ciputat bergerak dalam bidang
pendidikan dan sosial, didirikan pada tanggal 1997 terdiri atas gedung sekolah
berlantai tiga dan beberapa unit kantor. Yayasan Perguruan SDI Al-Syukro Universal
Ciputat bertekad menjadi
Penyelenggara Pendidikan Islam Nasional berkualitas unggul serta mampu
melahirkan insan yang cerdas, terampil, beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT,
berakhlaq mulia, berwawasan luas, serta dapat mengaktualisasikan ilmunya kepada
masyarakat sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi, menerapkan kurikulum
nasional yang dikembangkan sesuai visi dan misi pendidikan, berkesinambungan dari
tingkat TK, SD,dan SMP, terutama pada materi pembelajaran pokok dan agama
dengan mengedepankan Character Building, Languages, Science dan ICT
(Information and Communication Technology).
Yayasan Perguruan SDI Al-Syukro Universal beralamat di Jl. Otista Raya Gg.
H. Maung No.30 Ciputat Tangerang 15411. Saat ini kepala sekolah SD Islam Al-
Syukro Universal dijabat oleh Muhammad Syafi’i S. Pd. I . Adapun program
kurikulumnya meliputi materi pembelajaran pokok yang diajarkan pada tingkat SD
pada umumnya dan ditambah lagi dengan pelajaran kurikuler agama seperti al-qur’an
dan aqidah akhlak.
Selain itu, pengaplikasian pembelajaran keagamaan tercermin dari aktivitas
guru dan siswa seperti membaca do’a sebelum memasuki kelas, melakukan tadarus
Al-Qur’an sebelum proses pembelajaran dimulai, hafalan ayat-ayat pendek, sahalat
sunah dhuha sebelum proses pembelajaran berlangsung pada hari yang telah
ditentukan menurut jadwal, shalat dzuhur berjama’ah, dan lain- lain. Selain itu, SD
Islam Al-Syukro Universal setiap tahunnya rutin menggelar santunan kepada anak
yatim dan dhuaffa yang dibiayai dari anggaran sekolah, orang tua siswa, iuran amal
yang dihimpun dari siswa yang dikumpulkan setiap hari jumat dan dikalkulasikan
selama satu tahun serta sponsor-sponsor. Adapun tujuan dari acara tersebut ialah
untuk mengembangkan rasa kepedulian sosial siswa terhadap lingkungan dan
sesamanya.
Adapun program pengkelasan yang ada di SD Islam Al-Syukro Universal kelas
regular merupakan program pengkelasan yang mengikuti program pembelajaran
seperti pada program di sekolah- sekolah lain pada umumnya. Selain itu, kelas regular
mendapatkan tambahan konten kurikulum berupa math dan science.

2. Visi, Misi, dan Tujuan


Visi : Menjadi salah satu Institusi Pendidikan yang dapat Membangun anak
didik menjadi manusia yang memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang luas,
berakhlak tulkarimah, budi pekerti luhur, jujur dan terhormat yang bermanfaat bagi
lingkungannya berlandaskan A1 Quran dan dan Hadist. Misi :
a. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dan berwawasan luas.
b. Meningkatkan mutu pendidikan melalui penyelenggaraan proses pendidikan yang
utuh (holistic), meliputi Holistic Education, Holistic Curriculum, Holistic
Teaching, Holistic Learning Menerapkan kurikulum nasional dengan memberikan
penguatan pada pembinaan Moral, Budi Pekerti, Bahasa, Emosional, Aestetika,
serta sikap keberagamaan (spiritual) berdasarkan ajaran Islam.
c. Menerapkan secara bertahap system dan metode pembelajaran berbasis teknologi
informasi (IT). Menerapkan system manajemen sekolah berbasis IT secara
transparan, dapat dipertanggungjawabkan.
d. Mewujudkan sikap kebersamaan dalam semangat ukhuwah Islamiyyah serta
menjalin kerjasama secara sinergis dengan pihak terkait dengan pendidikan.1
Tujuan:
Tujuan membentuk generasi penerus bangsa yang berkemampuan akademik
optimal dengan dilandasi keimanan dan ketaqwaan, sehingga menjadikan mereka
bukan saja intelektual-intelektual muslim, akan tetapi juga menjadi muslim yang
intelek berakhlakul karimah yang dapat berguna bagi agama, nusa dan bangsa.

1
http/Avww. sdislamharapcmibu. со. id diakses pada tanggal 24 Maret 2013 pukul 15.00 WIB
3. Guru dan Tenaga Kependidikan
Guru dan tenaga kependidikan di SD Islam Al-Syukro Universal berjumlah ± 55
orang termasuk kepala sekolah dan karyawan. Tenaga guru dan kependidikan di SD
Islam Al-Syukro Universal merupakan tenaga profesional yang rata-rata telah
menempuh jenjang setara satu (SI) lulusan dari beragai universitas ternama UIN
Jakarta, UNJ, UHAMKA, dan lain-lain yang memiliki gelar sarjana pendidikan (S.Pd)
dan sarjana pendidikn islam (S.Pd.I) serta telah berpengalaman selama belasan
bahkan puluhan tahun mengabdikan diri dalam dunia pendidikan.

4. Siswa
Siswa-siswi SD Islam Al-Syukro Universal berjumlah 450 siswa pada tahun
ajaran 2013-2014. Mereka mayoritas dari kalangan keluarga ekonomi kelas menengah
keatas. Transportasi yang digunakan untuk berangkat dan pulang sekolah
mengggunakan kendaraan pribadi adapun antar jemput dari sekolah.
Fasilitas belajar dirumah juga mendukung siswa untuk belajar. Hanya saja minat
siswa untuk belajarlah yang berbeda-beda. Disekolah maupun dirumah rata-rata telah
terpenuhi fasilitas belajarnya.

5. Sarana dan Prasarana


Dalam peraturan menteri pendidikan nasional No. 24 tahun 2007 tentang
standar sarana dan prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA pasal 1 disebutkan
bahwa standar sarana dan prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs. SMA/MA mencakup
kriteria minimum sarana dan kriteria minimum prasarana.2 Dari data diatas maka
dapat disimpulkan bahwa SD Islam Al-Syukro Universal adalah sekolah yang telah
memiliki sarana dan prasarana yang telah dijadikan standarisasi sekolah oleh
pemerintah.
Serta didukung oleh tenaga pendidik yang profesional dan cukup handal, SDI
Al-Syukro Universal memfasilitasi kegiatan guru dan siswa untuk membantu kegiatan
proses pendidikan dengan sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai. Sarana
dan prasarana tersebut terlihat dari kebersihan dan keamanan gedung sekolah yang
bertingkat tiga dengan penjagaan ketat dari beberapa orang satpam.

2
Abd.Rozak dkk. Standar Sarana Prasarana dan Tenaga Kependidikan. (Jakarta: FITK PRESS) 2010.
Cet. 1. Hlm 3
Ruang kelas yang nyaman dan luas yang dilengkapi dengan AC, satu set lemari
box plastik untuk menyimpan barang-barang siswa, Wifi, laboratorium.
Komputer untuk menunjang pembekalan pengetahuan dan tekhnologi bagi
siswa, laboratorium IPA untuk memudahkan pengaplikasian siswa dalam memahami
teori sains yang mereka pelajari, Masjid untuk kegiatan keagamaan seperti shalat
dhuha, shalat berjamaah dan shalat jumat. UKS (usaha kesehatan sekolah),
perpustakaan, kantin, koperasi, ruang kelas di setiap lantai, ruang bimbingan dan
konseling dan lain- lain.

6. Ekstrakulikuler
Kegiatan ekstrakulikuler yang dikembangkan di SD Islam Al-Syukro Universal
diantaranya adalah kegiatan Teater, Manga, Melukis, Sains Club, Robotic, Dokter
Kecil, Pramuka, Taekwondo, Futsal, Tari, Mading dan Kegiatan Pembiasaan.
Disekolah tersebut menjadikan Pramuka sebagai ekstrakulikuler wajib yng harus
diikuti oleh seluruh siswa di SD Islam Al-Syukro Universal.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Pramuka seperti Perkemahan Sabtu Minggu
(PERJUSA) dan Perkemahan Satu Hari (PERSARI) mendapat dukungan dari seluruh
guru, wali murid serta siswa.
KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen FITK-FR-LAB-214
UIN JAKARTA Tgl. Terbit 1 Maret 2010
FITK FROM (FR)
No. Revisi 01
JL. Ir. Juanda No. 95 Ciputat 15412 Jakarta Hal
FROM OBSERVASI DISEKOLAH /MADRASAH

A. IDENTITAS SEKOLAH / MADRASAH

Nama Sekolah / Madrasah : Sekolah Dasar Islam Al-Syukro Universal Tahun Berdiri : 2000

Nama Yayasan : Perguruan SDI Al-Syukro Universal Tahun Berdiri : 1997

Alamat Sekolah / Madrasah : Jl. Otista Raya Gg. H. Maung No.30 Ciputat Tangerang 15411

Telp / Fax :021-7443322 /021- 7443326

B. DATA ROMBONGAN BELAJAR (ROMBEL)

No. Kelas Jumlah Rombel

1. I 5

2. II 4

3. III 2

4. IV 3
5. V 3

6. VI 3

Jumlah 20

C. DATA GURU

MATA PELAJARAN PEND. MULAI BEKERJA di SD


No NAMA GURU
YANG DIAMPU TERAKHIR INI TANGGAL
1. Muhammad Syafi’i S. Pd. I Tahfizh 6 S1 9 Juli 2012
2. Asri Aryaning Nugraheni, M. Si IPA S2 1 Januari 2009
3 Alfiatun Nikmah, S. Ag Agama Islam S1 1 Juli 2002
4 Mamay, S. Psi BK S1 1 Februari 2007
5 Tarni, S. Pd Matematika S1 1 Juni 2001
6 Henrizal Saidi Harahap, M. Ag Arabic S1 1 September 2013
7 Yayat Nurhidayat, S. P IPA / Science Mentari S1 1 Juli 2004
8 Partono Iman Penjaskes 1 Juni 2000
9 Ari Pudjijanto, ST Matematika / Pkn S1 1 Juni 2001
10 Siti Nur Istiqomah, S. Ag Arabic / Bahasa S1 1 Juli 2001
11 Linah Sahayati, S. Ag Bahasa / Pkn S1 1 Juli 2001
12 Suwandi, SE IT S1 1 Agustus 2001
13 Hanipah, S. Pd. I Guru kelas S1 1 Juli 2002
14 Fatrikhah, S. Pd. I Guru kelas S1 1 Juli 2002
15 Yayu Eko Rusmiati, S. Pd Bahasa S1 1 Oktober 2004
16 Mawar Elista, S. Pd IPA / Science Mentari / math S1 1 Agustus 2003
17 Proborini, S. Pd Guru Kelas S1 1 Maret 2005
18 Mastari, S. Pd. I Guru Kelas S1 1 Maret 2003
19 Mar’atus Tsaniyah, S. Pd. SD Guru Kelas S1 1 Juli 2005
20 Leny Latifah, S. Pd Matematika / Math Mentari S1 1 Juli 2005
21 Lailya Hasmy, S. Pd English / IPS S1 1 Juli 2005
22 Nurdiani Naibaho, S. Pd Guru kelas S1 1 Juli 2007
23 Herwanto, SE SBK S1 1 Januari 2008
24 RR. Dewi M. Arifah, S. Pd Guru Kelas S1 1 Januari 2008
25 Ari Eka Hani Puspita, STP IPA / Matematika / Math
S1 1 Januari 2008
Mentari / Science Mentari
26 Siti Umroh, S. Ag Agama Islam S1 1 Januari 2008
27 Rusmaryana, S. Pd Guru kelas 1D S1 1 Januari 2009
28 Khairun Nisak, S. Pd. I Guru kelas 2C S1 1 Januari 2009
29 Ferawati, S. Pd Guru Kelas 2B S1 1 November 2009
30 Childa Erika, S. Pd Guru Kelas 1B S1 1 November 2009
31 Nasrini, S. Pd English S1 1 Februari 2010
32 Dian Lestari Octaviani, S. Sos Guru Kelas 2A S1 1 Juli 2010
33 Drs. Lazuardi Penjaskes S1 1 Juli 2010
34 Siti Zahronah, S. Pd. I Guru Kelas 1C S1 Januari 2012
35 Djaenudin, S. Pd Tahfizh S1 1 Juli 2002
36 Budi Kurniawan, S. Pd IT / IPS S1 Juli 2012
37 Abdul Kholiq, S. Pd. I Guru kelas 2D S1 Juli 2012
38 Cut Putri Balqis, SS Guru Kelas 1E S1 Juli 2012
39 Fadli Rizaldi, S. Pd. I Arab / Tahfizh S1 Juli 2012
40 Adisti Tresnawati, S.Pd.I Guru Kelas 1B S1 Juli 2013
41 Shofia Dini, S.Pd.I Guru Kelas 1A S1 Juli 2013
42 Fidiarsih Wahyuni, SS Guru kelas 1C S1 Juli 2013
43 Mega Anggita, S. Sos. I Guru Kelas 2A S1 Juli 2013
44 Soraya, S. Sos Guru Kelas 2B S1 Juli 2013
45 Ustd.Subhan Fadli Tahfizh S1 2005
46 Asep Tedjakusuma, S. Pd Pustakawan S1 Juli 2013

D. LAIN- LAIN

N0 SARANA PENDUKUNG KET NO KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KET


1. Mesjid/ Mushala  1. Pramuka 
2. Perpustakaan  2. Teater 
3. Lapangan Basket  3. Manga 
4. Lapangan Bola  4. Melukis 
5. Lapangan Bulu Tangkis  5. Bola 
6. Alat- Alat Kesenian  6. Menari 
7. Aula  7. Sains Club 
8. Laboratorium MIPA  8. Robotic 
9. Laboratorium Komputer  9. Tekwondo 
10. Ruang Guru  10. Mading 
11. Ruang Kepala Sekolah  11. Dokter Kecil 
12. Toiley Lk & Pr  12. Kagiatan Pembiasaan 
13. Kebun 
14. Ruang Audio Visual 
15. Kebun 

Tanggal : 26 November 2014

Mengetahui,

Observer Kepala Sekolah / Madrasah

(Djehan Nur Mulyani) ( Muhammad Syafi’ie, S. Pd. I )


Pedoman Observasi
Lembar Observasi Guru

Hari :

Tanggal :

Tempat :

Observer :

Temuan
No. Aspek Pengamatan
Ya Tidak
1. Tahap Persiapan
a. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang
disesuaikan dengan standar kompetensi yang harus dicapai
oleh peserta didik.
b. Pembuatan lembar diskusi yang disesuaikan dengan materi
yang akan dibahas.
2. Tahap Penyajian Materi
a. Adanya apersepsi (membuka pelajaran, mengecek kehadiran
peserta didik, melakukan tanya jawab).
b. Menginformasikan standar kompetensi yang harus dicapai
oleh peserta didik.
c. Penyajian materi berkisar antara 10-15 menit.
d. Guru memberikan contoh dari konteks (sebutkan judulmateri).
e. Adanya interaksi antara guru dengan peserta didik.
f. Pembagian kelompok dan lembar diskusi.
g. Salah satu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil
jawaban lembardiskusidi depankelas.
h. Salah satu jawaban dari pekerjaan kelompok diserahkan
kepada guru untuk penilaian kelompok.
3. Tahap Evaluasi
Kegiatan Penutup
a. Guru melakukan penilaian.
b. Guru memberikan soal posttest.
c. Peserta didik mengerjakan soal posttest.

Berikan tanda check list (√) sesuai dengan pengamatan !!


Pedoman Observasi

Lembar Observasi Siswa

Hari :

Tanggal :

Tempat :

Observer :

No. Aktivitas Siswa Siklus I / II

1. Hadir di kelas sebelum guru memasuki ruang

kelas

2. Memperhatikan penjelasan guru dengan seksama

3. Aktif bertanya

4. Tidak melihat pekerjaan teman

5. Ingin mencoba simulasi

6. Aktif menjawab pertanyaan

7. Mengerjakan soal-soal tes

8. Izin keluar kelas

9. Mengumpulkan tugas tepat waktu

Berikan tanda check list (√) sesuai dengan pengamatan !!


Pedoman Wawancara Guru

Tahap : Prapenelitian
Hari/tanggal :
Narasumber : Ibu. Hasmy, S.Pd (Guru bidang studi IPS)
Tujuan :Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami guru pada proses pembelajaran
dan mengetahui tingkat kemampuan hasil siswa sebagai awal untuk merencanakan tindakan
penelitian yang lebih tepat.

1. Bagaimana tingkat kemampuan siswa dalam belajar IPS, khususnya kelas V?


2. Kesulitan apa saja yang dialami siswa dalam belajar IPS selama ini?
3. Upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialamisiswa?
4. Saat menjelaskan, apakah siswa mendengarkan atau memperhatikan penjelasan bapak
dengan baik?
5. Metode apa saja yang digunakan dalam pembelajaran IPS di kelas V?
6. Bagaimana tingkat hasil belajar siswa kelas V?
7. Apakah setiap anak dapat menjawab soal IPS dengan cara mereka sendiri?
8. Apakah ibu sudah memusatkan perhatian atau kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan
kemampuan hasil siswa di kelas V?
9. Pernahkah bapak mendengar pendekatan Project Based Learning? Apakah bapak pernah
menerapkan metode ini saat pembelajaran?

Tahap : Setelah Penelitian


Hari/tanggal :
Narasumber : Ibu Hasmy, S. Pd (Guru bidang studi IPS)
Tujuan :Untuk mengetahui tanggapan guru bidang studi tentang tingkat kemampuan
hasil belajar siswa setelah menggunakan pedekatan Project Based learning.

1. Bagaimana tanggapan ibu mengenai penerapan pendekatan Project Based Learning dalam
pembelajaran IPS?
2. Menurut ibu perubahan apa yang terjadi di kelas setelah menggunakan pendekatan Project
Based Learning?
3. Bagaimana penilaian ibu mengenai kemampuan hasil belajar siswa selama diterapkan
pendekatan Project Based Learning?
4. Menurut ibu apakah pendekatan Project Based Learning sudah baik?
- Jika sudah, seberapa jauh kebaikannya?
- Jika belum, apa yang harus diperbaiki?
5. Menurut Ibu adakah hal yang baru yang ditemui pada siswa ketika pembelajaran
menggunakan pendekatan Project Based Learning?
Pedoman Wawancara dengan Siswa

NamaSiswa :

Kelas :

Hari/Tanggal :

Pukul :

1. Bagaimana pendapatmu tentang pembelajaran IPS di kelas?


Jawab :
2. Metode apa saja yang pernah digunakan oleh guru saat mengajarkan IPS?
Jawab :
3. Media pembelajaran apa yang digunakan oleh guru saat pembelajaran?
Jawab :
4. Apakah kamu dapat memahami materi IPS yang telah dijelaskan oleh guru?
Jawab :
5. Pernahkah terjadi pembelajaran di luar kelas?
Jawab :
6. Sumber apa saja yang dijadikan rujukan dalam pembelajaran?
Jawab :
7. Bagaimana hasil belajar IPS kalian selama ini?
Jawab :
FORMAT KISI-KISI PENULISAN SOAL

Siklus I

Jenis sekolah : SD Islam Jumlah soal : 20

Mata pelajaran : IPS Bentuk soal : Pilihan Ganda

Kurikulum : KTSP Penyusun : Djehan Nur Mulyani

No Standar Kompetensi Kelas/ Materi Indikator Soal Nomor Soal


. Kompetensi Dasar Semester Pokok
1. Menghargai V/2 Peranan Menjelaskan peristiwa 6, 7, 8, 10,
Menghargai jasa
tokoh 14,
peranan menjelang proklamasi
dan peranan dalam
tokoh memprokl
tokoh pejuang
amasikan
pejuang dan
dan masyarakat kemerdeka
masyarakat an
dalam
dalam
mempersiapkan
mempersiap
kemerdekaan
kan dan
Indonesia
mempertaha
nkan
kemerdekaa
n Indonesia.
Menjelaskan cara 3, 11, 12,
menyusun naskah
proklamasi
Menjelaskan detik-detik 4, 13, 15, 16,
proklamasi
Menjelaskan cara 17
menghargai jasa-jasa tokoh
proklamasi kemerdekaan
Indonesia
Menyebutkan tokoh 1, 2, 5, 9, 18,
19, 20
proklamasi kemerdekaan
FORMAT KISI-KISI PENULISAN SOAL

Siklus II

Jenis sekolah : SD Islam Jumlah soal : 20

Mata pelajaran : IPS Bentuk soal : Pilihan Ganda

Kurikulum : KTSP Penyusun : Djehan Nur Mulyani

No Standar Kompetensi Kelas/ Materi Indikator Soal Nomor Soal


. Kompetensi Dasar Semester Pokok
1. Menghargai V/2 Memperta Menjelaskan perjuangan 1, 2, 3, 8, 11,
Menghargai
hankan 14
peranan besenjata untuk
perjuangan para kemerdeka
tokoh an mempertahankan
pahlawan dalam
pejuang dan kemerdekaan
mempertahanka
masyarakat
n kemerdekaan.
dalam
mempersiap
kan dan
mempertaha
nkan
kemerdekaa
n Indonesia.
Menjelaskan perjuangan 4, 5, 7, 9, 10,
12, 13, 15,
dioplomasi untuk
16, 17, 18,
mempertahankan 19, 20
kemerdekaan
Menjelaskan cara 6
menghargai jasa para tokoh
dalam mempertahankan
Indonesia
SOAL PRETEST DAN POSTTEST

Nama :

Kelas :

Tanggal :

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d dengan jawaban yang paling benar!

1. Di bawah ini tokoh Proklamator Kemerdekaan Indonesia adalah ….


a. Ir. Soekarno dan Muhammad Yamin
b. Ir. Soekarno dan Drs. Muhammad Hatta
c. Drs. Muhammad Hatta dan Muhammad Yamin
d. Muhammad Yamin dan Mr. Ahmad Subarjo

2. Tokoh di bawah ini yang dilahirkan di Bukit Tinggi adalah ….


a. Ir. Soekarno c. Moh Yamin
b. Drs. Moh. Hatta d. Ahmad Subarjo

3. Partai politik yang didirikan Ir. Soekarno tahun 1927 di Bandung adalah ….
a. Partindo c. Partai Nasional Indonesia
b. Perhimpunan Indonesia d. Indiche Party

4. Di bawah ini partai yang didirikan oleh Drs. Moh. Hatta adalah ….
a. Gabung Poltik Indonesia c. Partai Nasional Indonesia
b. Partai Indonesia Raya d. Partai Indonesia

5. Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta di sebut tokoh ….


a. Dwi Tunggal c. Catur Tunggal
b. Tri Tunggal d. Panca Tunggal

6. Ir. Soekarno ditunjuk sebagai ketua PPKI pada tanggal ….


a. 4 Juli 1927 c. 17 Agustus 1945
b. 9 Agustus 1945 d. 18 Agustus 1945
7. Di bawah ini salah satu tujuan PNI adalah ….
a. Untuk mencapai Indonesia Bersatu
b. Untuk mencapai Indonesia Jaya
c. Untuk mencapai Indonesia Berparlemen
d. Untuk mencapai Indonesia Merdeka

8. Ir. Soekarno dibuang ke Ende yang terdapat di pulau ….


a. Bangka c. Flores
b. Buton d. Maluku

9. Mohammad Hatta dilahirkan pada tanggal ….


a. 12 Agustus 1902 c. 14 Agustus 1902
b. 13 Agustus 1902 d. 15 Agustus 1902

10. Teks Proklamasi Kemerdekaan dibacakan di ….


a. Jln Iman Bonjol no 56 Jakata
b. Jln Pegangsaan Timur no 56 Jakarta
c. Jln Merdeka no 56 Jakata
d. Jln Ki Hajar Dewantara no 56 Jakata

11. Naskah proklamasi ditulis oleh ….


a. Bung Hatta c. Bung Karno
b. Mr. Ahmad Soebardjo d. Yusuf Kunto

12. Teks proklamasi ditanda tangani oleh ….


a. Ir. Soekarno c. Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta
b. Drs. Mohammad Hatta d. Ahmad Subarjo
13. Berita akan dibacakannya teks proklamasi tersebar luas berkat gerak cepat para pemuda
melalui ….
a. berita c. dari mulur ke mulut
b. pamflet d. berita, pamflet, dan dari mulut ke mulut

14. Sesaat setelah pembacaan teks proklamasi usai, dikibarkanlah Bendera Pusaka Merah Putih
oleh ….
a. Sukarni dan Yusuf Kunto c. Latif Hendraningrat dan Sayuti Melik
b. Singgih dan Sayuti Melik d. Suhud dan Latif Hendranigrat

15. Pada malam hari tanggal 15 Agustus 1945, tokoh-tokoh pemuda mengadakan rapat kilat di
….
a. Bekasi c. Jakarta
b. Rengasdengklok d. Bogor

16. Tempat yang digunakan untuk merumuskan teks proklamasi adalah kediaman ….
a. Ir. Soekarno c. Ahmad Soebardjo
b. Laksamana Maeda d. Sutan Syahrir

17. Salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh pelajar untuk menghargai jasa para pahlawan
adalah ….
a. Belajar dengan giat c. Mengikutu perang di wilayah konflik
b. Bermalas-malasan d. Membiarkan sampah berserakan

18. Tokoh proklamasi yang makamnya ada di Blitar adalah ….


a. Moh. Hatta c. Sayuti Melik
b. Ir. Soekarno d. Ahmad Soebardjo

19. Moh. Hatta dilahirkan di kota ….


a. Bukit Tinggi c. Jakarta
b. Blitar d. Semarang
20. Bendera Pusaka dijahit oleh ….
a. Sayuti Melik c. Sukarni
b. Laksamana Maeda d. Ibu Fatmawati
SOAL PRETEST DAN POSTTEST

Nama :

Kelas :

Tanggal :

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d dengan jawaban yang paling benar!

1. Pertempuran berdarah di kota Surabaya terjadi pada tanggal ….


a. 5 Oktober 1945 c. 10 November 1945
b. 10 Oktober 1945 d. 5 November 1945

2. Komandan Nica yang tewas saat pertempuran di Surabaya bernama ….


a. Brigjend. A.W.S. Mallaby c. Van Royen
b. Letjend Christison d. Ratu Juliana

3. Arek-arek Surabaya berhasil merobek bendera Belanda dan Menyisakan warna merah putih
dipimpin oleh ….
a. Letkol Suharto c. Jenderal Sudirman
b. Bung Tomo d. Supriyadi

4. Agresi militer I Belanda terjadi karena mengingkari perjanjian ….


a. Roem Royen c. KMB
b. Kaliurang d. Linggarjati

5. Delegasi dari Indonesia yang menghadiri KMB di Den Haag ialah ….


a. Moh. Yamin c. Ir. Soekarno
b. Drs. Moh. Hatta d. Sri Sultan Hamengku Buwono IX

6. Kita memperingati hari Pahlawan dengan tujuan ….


a. Agar keluarga yang ditinggalkan mersa senang
b. Agar mendapat pujian dari negara lain
c. Menghayati dan meneruskan cita-cita paa pahlawan
d. Agar mendapat penghargaan dari pemerintah
7. Monumen Palagan Ambarawa didirikan untuk mengenang kemenangan para pejuang kita
dalam mengusir tentara ….
a. Belanda c. Jepang
b. Inggris d. Amerika Serikat

8. Cara berperang yang dilakukan Jenderal Sudirman ialah ….


a. Menyabotase penjajah c. Perundingan
b. Bergerilya d. Dengan senjata modern

9. Hasil dari perundingan Roem Royen ialah ….


a. Akan dilaksanakan KMB
b. Akan dilaksanakan agresi milter Belanda I
c. Pengakuan kedaulatan RIS
d. Wilayah RIS harus diserahkan kepada Belanda

10. Berikut ini negara-negara anggota Komisi Tiga Negara adalah ….


a. Amerika, Belgia, Australia c. Belgia, Jepang, Inggris
b. Belanda, Belgia, Amerika d. Inggris, Amerika, Australia

11. Tugas tentara sekutu di Indonesia adalah ….


a. Membantu memperjuangkan kemerdekaan Indonesia
b. Melucuti pasukan Jepang dan memulangkan ke negerinya
c. Melakukan penyerangan terhadap tentara Belanda
d. Membantu pasukan Jepang untuk mengusai Indonesia

12. Pasukan Sekutu datang ke Indonesia diboncengi oleh pasukan ….


a. UNTEA c. NICA
b. AFNEI d. SEAC

13. Tokoh yang mewakili Indonesia dalam upacara pengakuan kedaulatan di Belanda adalah ….
a. Sri Sultan Hamengkubuwono IX c. Ir. Soekarno
b. L. N. Pallar d. Drs. Mohammad Hatta
14. Perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dilakukan dengan dua cara, yaitu….
a. Meminta bantuan negara lain dan kekuatan senjata
b. Perang gerilya dan kekuatan bersenjata
c. Diplomasi dan perjuangan bersenjata
d. Diplomasi dan meminta bantuan negara lain

15. Tujuan Belanda melakukan agresi militer terhadap Indonesia adalah ….


a. Menyerang pasukan Belanda
b. Menjajah kembali negara Indonesia
c. Mencari daerah rempah-rempah di Indonesia
d. Memperkuat kedudukannya di Asia Tenggara

16. Salah satu isi perundingan Roem Royen adalah ….


a. Belanda mengakui bahwa wilayah Indonesia atas Jawa, Madura, dan Sumatra
b. RIS dan Belanda akan bergabung dalam Uni Indonesia-Belanda
c. Indonesia menjadi RIS dan Belanda akan menyerhakan kedaulatan kepada RIS
d. Menghentikan gerakan-gerakan militer dan membebaskan semua tahanan politik

17. Peristiwa yang terjadi pada tanggal 19 Desember 1948 adalah ....
a. Bandung Lautan Api c. Pertempuran Surabaya
b. Agresi Militer Belanda II d. Pertempuran lima hari di Semarang

18. Agresi Militer Belanda I terjadi pada tanggal ….


a. 21 Juli 1947 c. 27 Juli 1947
b. 19 Desember 1948 d. 27 Desember 1949

19. Pasukan yang mewakili Sekutu di Republik Indonesia adalah tentara ….


a. Inggris c. Belanda
b. Amerika Serikat d. Jepang

20. Perundingan Linggarjati ditandatangani pada tanggal ….


a. 25 Maret 1947 c. 20 Maret 1947
b. 20 Mei 1947 d. 25 April 1947
KUNCI JAWABAN SOAL PRETEST DAN POSTTEST

SIKLUS I

1. B 11. A
2. B 12. C
3. C 13. D
4. C 14. D
5. C 15. C
6. B 16. B
7. A 17. A
8. D 18. B
9. A 19. A
10. B 20. D
KUNCI JAWABAN SOAL PRETEST DAN POSTTEST

SIKLUS II

1. C 11. B
2. A 12. C
3. B 13. D
4. D 14. C
5. B 15. B
6. C 16. D
7. A 17. B
8. D 18. A
9. A 19. C
10. A 20. A
SKOR DATA DIBOBOT
=================
Jumlah Subyek = 22
Butir soal = 20
Bobot utk jwban benar = 1
Bobot utk jwban salah = 0
Nama berkas: F:\UJI VAKLIDTAS DKK.ANA
No Urt No Subyek Kode/Nama Benar Salah Kosong Skr Asli Skr Bobot
1 1 SDM 17 3 0 17 17
2 2 ATR 13 7 0 13 13
3 3 AGN 14 6 0 14 14
4 4 ATK 16 4 0 16 16
5 5 ATS 18 2 0 18 18
6 6 AUF 17 3 0 17 17
7 7 AEL 18 2 0 18 18
8 8 EVI 15 5 0 15 15
9 9 EMR 17 3 0 17 17
10 10 LVA 13 7 0 13 13
11 11 MAR 15 5 0 15 15
12 12 MGH 6 14 0 6 6
13 13 MZK 6 14 0 6 6
14 14 NFL 6 14 0 6 6
15 15 NBR 5 15 0 5 5
16 16 RDH 10 10 0 10 10
17 17 RR 6 14 0 6 6
18 18 SLS 1 19 0 1 1
19 19 SHF 16 4 0 16 16
20 20 SHE 4 16 0 4 4
21 21 WIR 2 18 0 2 2
22 22 ZHA 10 10 0 10 10

RELIABILITAS TES
================
Rata2= 11,14
Simpang Baku= 5,66
KorelasiXY= 0,80
Reliabilitas Tes= 0,89
Nama berkas: F:\UJI VAKLIDTAS DKK.ANA
No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total
1 1 SDM 10 7 17
2 2 ATR 7 6 13
3 3 AGN 8 6 14
4 4 ATK 9 7 16
5 5 ATS 8 10 18
6 6 AUF 8 9 17
7 7 AEL 9 9 18
8 8 EVI 8 7 15
9 9 EMR 8 9 17
10 10 LVA 7 6 13
11 11 MAR 6 9 15
12 12 MGH 5 1 6
13 13 MZK 4 2 6
14 14 NFL 3 3 6
15 15 NBR 3 2 5
16 16 RDH 5 5 10
17 17 RR 2 4 6
18 18 SLS 1 0 1
19 19 SHF 7 9 16
20 20 SHE 1 3 4
21 21 WIR 0 2 2
22 22 ZHA 6 4 10
KELOMPOK UNGGUL & ASOR
======================
Kelompok Unggul
Nama berkas: F:\UJI VAKLIDTAS DKK.ANA
1 2 3 4 5 6 7
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 5 ATS 18 1 1 - 1 1 1 1
2 7 AEL 18 - 1 1 1 1 1 1
3 1 SDM 17 1 1 1 1 1 - 1
4 6 AUF 17 1 1 1 1 1 1 1
5 9 EMR 17 1 1 1 1 1 - -
6 4 ATK 16 1 1 1 - 1 - 1
Jml Jwb Benar 5 6 5 5 6 3 5

8 9 10 11 12 13 14
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14
1 5 ATS 18 1 1 1 1 1 - 1
2 7 AEL 18 1 1 1 1 - 1 1
3 1 SDM 17 - 1 1 1 - 1 1
4 6 AUF 17 1 1 1 - - 1 1
5 9 EMR 17 1 1 1 - 1 1 1
6 4 ATK 16 1 1 1 - - 1 1
Jml Jwb Benar 5 6 6 3 2 5 6

15 16 17 18 19 20
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20
1 5 ATS 18 1 1 1 1 1 1
2 7 AEL 18 1 1 1 1 1 1
3 1 SDM 17 1 1 1 1 1 1
4 6 AUF 17 - 1 1 1 1 1
5 9 EMR 17 1 1 1 1 1 1
6 4 ATK 16 1 1 1 1 1 1
Jml Jwb Benar 5 6 6 6 6 6

Kelompok Asor
Nama berkas: F:\UJI VAKLIDTAS DKK.ANA

1 2 3 4 5 6 7
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 14 NFL 6 1 - - - - - -
2 17 RR 6 - - - - - - -
3 15 NBR 5 - - - 1 - - -
4 20 SHE 4 - - - - - - -
5 21 WIR 2 - - - - - - -
6 18 SLS 1 - - - - - - -
Jml Jwb Benar 1 0 0 1 0 0 0

8 9 10 11 12 13 14
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14
1 14 NFL 6 - - 1 - - - -
2 17 RR 6 - - 1 - - - -
3 15 NBR 5 - - 1 - - 1 -
4 20 SHE 4 - - 1 - - - 1
5 21 WIR 2 1 - - - - - -
6 18 SLS 1 - 1 - - - - -
Jml Jwb Benar 1 1 4 0 0 1 1

15 16 17 18 19 20
No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20
1 14 NFL 6 - - 1 1 1 1
2 17 RR 6 - 1 1 1 1 1
3 15 NBR 5 1 - - - 1 -
4 20 SHE 4 - - - 1 1 -
5 21 WIR 2 - - - - - 1
6 18 SLS 1 - - - - - -
Jml Jwb Benar 1 1 2 3 4 3

DAYA PEMBEDA
============
Jumlah Subyek= 22
Klp atas/bawah(n)= 6
Butir Soal= 20
Nama berkas: F:\UJI VAKLIDTAS DKK.ANA
No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%)
1 1 5 1 4 66,67
2 2 6 0 6 100,00
3 3 5 0 5 83,33
4 4 5 1 4 66,67
5 5 6 0 6 100,00
6 6 3 0 3 50,00
7 7 5 0 5 83,33
8 8 5 1 4 66,67
9 9 6 1 5 83,33
10 10 6 4 2 33,33
11 11 3 0 3 50,00
12 12 2 0 2 33,33
13 13 5 1 4 66,67
14 14 6 1 5 83,33
15 15 5 1 4 66,67
16 16 6 1 5 83,33
17 17 6 2 4 66,67
18 18 6 3 3 50,00
19 19 6 4 2 33,33
20 20 6 3 3 50,00

TINGKAT KESUKARAN
=================

Jumlah Subyek= 22
Butir Soal= 20
Nama berkas: F:\UJI VAKLIDTAS DKK.ANA

No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran


1 1 13 59,09 Sedang
2 2 11 50,00 Sedang
3 3 10 45,45 Sedang
4 4 12 54,55 Sedang
5 5 12 54,55 Sedang
6 6 6 27,27 Sukar
7 7 11 50,00 Sedang
8 8 9 40,91 Sedang
9 9 17 77,27 Mudah
10 10 18 81,82 Mudah
11 11 6 27,27 Sukar
12 12 4 18,18 Sukar
13 13 10 45,45 Sedang
14 14 14 63,64 Sedang
15 15 11 50,00 Sedang
16 16 14 63,64 Sedang
17 17 17 77,27 Mudah
18 18 16 72,73 Mudah
19 19 18 81,82 Mudah
20 20 16 72,73 Mudah
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL
=================================
Jumlah Subyek= 22
Butir Soal= 20
Nama berkas: F:\UJI VAKLIDTAS DKK.ANA

No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi


1 1 0,489 Signifikan
2 2 0,617 Sangat Signifikan
3 3 0,704 Sangat Signifikan
4 4 0,683 Sangat Signifikan
5 5 0,666 Sangat Signifikan
6 6 0,502 Signifikan
7 7 0,469 Signifikan
8 8 0,531 Signifikan
9 9 0,641 Sangat Signifikan
10 10 0,630 Sangat Signifikan
11 11 0,465 Signifikan
12 12 0,457 Signifikan
13 13 0,572 Sangat Signifikan
14 14 0,736 Sangat Signifikan
15 15 0,485 Signifikan
16 16 0,839 Sangat Signifikan
17 17 0,739 Sangat Signifikan
18 18 0,550 Sangat Signifikan
19 19 0,630 Sangat Signifikan
20 20 0,587 Sangat Signifikan

Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:

df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01


10 0,576 0,708 60 0,250 0,325
15 0,482 0,606 70 0,233 0,302
20 0,423 0,549 80 0,217 0,283
25 0,381 0,496 90 0,205 0,267
30 0,349 0,449 100 0,195 0,254
40 0,304 0,393 125 0,174 0,228
50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208

Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.

KUALITAS PENGECOH
=================
Jumlah Subyek= 22
Butir Soal= 20
Nama berkas: F:\UJI VAKLIDTAS DKK.ANA

No Butir Baru No Butir Asli a b c d *


1 1 13** 2+ 5- 2+ 0
2 2 11** 10--- 1- 0-- 0
3 3 4++ 4++ 10** 4++ 0
4 4 1- 5+ 12** 4++ 0
5 5 12** 4++ 6-- 0-- 0
6 6 5++ 6** 8+ 3+ 0
7 7 5+ 3++ 3++ 11** 0
8 8 5++ 2- 9** 6+ 0
9 9 17** 3-- 1+ 1+ 0
10 10 18** 1+ 2+ 1+ 0
11 11 6++ 5++ 6** 5++ 0
12 12 2- 1-- 15--- 4** 0
13 13 4++ 4++ 10** 4++ 0
14 14 2+ 5-- 1- 14** 0
15 15 4++ 11** 3++ 4++ 0
16 16 4+ 14** 1- 3++ 0
17 17 17** 1+ 1+ 3-- 0
18 18 4-- 16** 0-- 2++ 0
19 19 18** 1+ 2+ 1+ 0
20 20 2++ 3+ 1- 16** 0

Keterangan:
** : Kunci Jawaban
++ : Sangat Baik
+ : Baik
- : Kurang Baik
-- : Buruk
---: Sangat Buruk

REKAP ANALISIS BUTIR


=====================

Rata2= 11,14
Simpang Baku= 5,66
KorelasiXY= 0,80
Reliabilitas Tes= 0,89
Butir Soal= 20
Jumlah Subyek= 22
Nama berkas: F:\UJI VAKLIDTAS DKK.ANA
Btr Baru Btr Asli D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi
1 1 66,67 Sedang 0,489 Signifikan
2 2 100,00 Sedang 0,617 Sangat Signifikan
3 3 83,33 Sedang 0,704 Sangat Signifikan
4 4 66,67 Sedang 0,683 Sangat Signifikan
5 5 100,00 Sedang 0,666 Sangat Signifikan
6 6 50,00 Sukar 0,502 Signifikan
7 7 83,33 Sedang 0,469 Signifikan
8 8 66,67 Sedang 0,531 Signifikan
9 9 83,33 Mudah 0,641 Sangat Signifikan
10 10 33,33 Mudah 0,630 Sangat Signifikan
11 11 50,00 Sukar 0,465 Signifikan
12 12 33,33 Sukar 0,457 Signifikan
13 13 66,67 Sedang 0,572 Sangat Signifikan
14 14 83,33 Sedang 0,736 Sangat Signifikan
15 15 66,67 Sedang 0,485 Signifikan
16 16 83,33 Sedang 0,839 Sangat Signifikan
17 17 66,67 Mudah 0,739 Sangat Signifikan
18 18 50,00 Mudah 0,550 Sangat Signifikan
19 19 33,33 Mudah 0,630 Sangat Signifikan
20 20 50,00 Mudah 0,587 Sangat Signifikan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Jenjang Pendidikan : Sekolah Dasar


Nama Sekolah : SD Islam Al-Syukro
Hari/ Tanggal :
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi Pokok : Masa Persiapan Kemerdekaan
Kelas/ Semester : V/ I
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1x Pertemuan)
Guru Kelas : Djehan Nur Mulyani

A. STANDAR KOMPETENSI
Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan
mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.

B. KOMPETENSI DASAR
Menghargai jasadan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan Kemerdekaan
Indonesia.

C. INDIKATOR
- Menjelaskan beberapa usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan
- Mengidentifikasi peranan beberapa tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan
- Menjelaskan perlunya perumusan dasar negara sebelum kemerdekaan

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan metode pengamatan dan penugasan:
- Siswa dapat menjelaskan beberapa usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan
- Siswa dapat mengidentifikasi peranan beberapa tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan
- Siswa dapat menjelaskan perumusan dasar negara sebelum kemerdekaan
Karakter siswa yang diharapkan: Disiplin, Rasa hormat dan perhatian, Tekun, Jujur dan
ketelitian
E. MATERI POKOK
Masa persiapan kemerdekaan

F. SKENARIO PEMBELAJARAN

Pengorganisasian
No Kegiatan
Waktu Siswa Metode
1. Kegiatan Awal 10 menit
Ceramah
- Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam, doa, dan memeriksa 3menit Klasikal
Tanya jawab
kehadiran siswa untuk siap belajar.
- Guru melakukan apersepsi dengan cara menggali pengetahuan siswa melalui 3menit Klasikal
Tanya jawab
tanya jawab “Anak-anak, siapa yang tau dasar negara kia?”
“Lalu tokoh-tokoh siapa saja yang kalian ketahui?”
- Guru mengemukakan kompetensi yang akan dicapai, langkah-langkah 2menit Klasikal
pembelajaran yang akan dilakukan dan tujuan pembelajaran.
Ceramah
- Siswa dibimbing guru mengemukakan tema materi yang akan dipelajari

2menit Klasikal Tanya jawab

2. Kegiatan Inti 50 menit


Tanya jawab
- Siswa bersama guru menyiapkan media dan melakukan tanya jawab 5menit Klasikal
Analisis
- Siswa dengan dibimbing guru membahas materi Masa persiapan Kemerdekaan Tanya jawab
- Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh guru 15menit Klasikal
Penugasan
- Siswa dengan dibimbing guru menyimpulkan hasil kerja siswa
Tanya jawab
20menit Individu
10menit Klasikal
Kegiata Akhir 10 menit
Tanya jawab
- Siswa dengan dibimbing guru menyimpulkan materi yang telah dibahas 4menit Klasikal
Ceramah
- Refleksi untuk melakukan kesulitan yang telah dihadapi siswa, kesan, dan saran
Tanya jawab
perbaikan untuk memotivasi belajar siswa 3menit Klasikal
- Siswa diberi tugas rumah mengerjakan soal yang berkaitan dengan materi yang
dibahasa dan mempelajari materi selanjutnya 1menit Klasikal
Tanya jawab
- Guru menutup pelajaran dengan pesan moral dan salam
2menit Klasikal
Ceramah
G. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Penugasan
4. Analisis
5. Project Based Learning

H. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR


1. Media
Gambar
2. Sumber Belajar
- 2005. Catalogue Gunung Kelud 2005. Surabaya: Gunung Kelud Offset & Screen
Printing.
- Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
- Pusat Kurikulum. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dan Madrasah
Ibtidaiyah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
- www.google.com
- Proyek Pembinaan Sekolah Dasar. 1986. CBSA. Mengajar Ilmu Sosial di Sekolah Dasar.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

I.PENILAIAN
1. Prosedur Penilaian
- Penialaian Proses : Pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung
- Penilaian Hasil : Soal Evaluasi
- Penilaian Akhir : Nilai proses dan hasil
2. Jenis Tes : Tertulis
3. Bentuk Tes : Subyektif
4. Alat Penilaian : Soal Evaluasi
Lembar Pengamatan
Kunci Jawaban
J. LAMPIRAN
1. Penilaian
2. Rangkuman Materi
3. Lembar soal evaluasi
4. Lembar jawaban soal evaluasi
5. Lembar Peraga

Tangerang, September 2014


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas V

(Muhammad Syafi’ie, S. Pd. I) (Djehan Nur Mulyani)


Lampiran 1
1. Penilaian Proses
Aspek Penilaian
No. Nama Siswa Skor
Keaktifan Keberanian
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

Keterangan: B= 80-90
C= 60-70
K= 50
Kriteria Penilaian
1. Keaktifan
Baik : Jika siswa aktif mengikuti pelajaran dengan tekun dan bisa menghidupkan situasi
Cukup : Jika siswa aktif mengikuti dengan tekun
Kurang : Jika siswa mengikuti tidak dengan tekun
2. Keberanian
Baik : Jika siswa berani mengemukakan pendapat dan sanggahan yang bermutu
serta obyektif
Cukup : Jika siswa berani mengemukakan tetapi kurang bermutu
Kurang : Jika siswa tidak pernah mengajukan pendapat sama sekali

Skor = A+B
2

2. Penilaian Hasil
Soal subyektif masing-masing 10 soal. Masing-masing soal skornya 10. Jadi skor
keseluruhannya 10x10=100

3. Penilaian Akhir
No Nama Siswa Nilai Proses Nilai Hasil Nilai Akhir
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

Nilai Akhir= nilai proses+nilai akhir


2
Lampiran 2
Rangkuman Materi
Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia
Untuk membuktikan bahwa Jepang bersungguh-sungguh memperhatikan keinginan
bangsa Indonesia untuk merdeka, dibentuklah Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang dalam bahasa Jepangnya disebut Dokuritsu Junbi
Cosakai. BPUPKI diketuai oleh dr. Radjiman Wedyodiningrat, dibantu oleh dua ketua muda
yakni Icibangase, seorang Jepang dan R. Surono orang Indonesia. Tugas pokoknya
melakukan penyelidikan terhadap usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia. Untuk
itulah BPUPKI membentuk panitia, yaitu:
a. Panitia Sembilan yang diketuai oleh Ir. Soekarno, tugasnya merumuskan rancangan
pembukaan undang-undang dasar;
b. Panitia Perancang UUD yang diketuai oleh Ir. Soekarno (dalam panitia ini dibentuk lagi
panitia kecil yang diketuai oleh Prof.Dr. Soepomo);
c. Panitia Ekonomi dan Keuangan yang diketuai oleh Drs. Moch. Hatta;
d. Panitia Pembela Tanah Air yang diketuai oleh Abikusno Cokrosuyoso.
BPUPKI dalam melaksanakan tugasnya telah berhasil mengadakan 2 kali. Sidang itu
yang dilakukan pada 2 tahap, yaitu sebagai berikut.
a. Sidang Pertama (29 Mei - 1 Juni 1945)
Dasar negara merupakan pembahasan pokok dalam sidang pertama ini. Ketua BPUPKI pada
masa sidang ini meminta kepada seluruh anggota BPUPKI untuk memberi masukan, baik
saran, usul maupun pendapat tentang dasar negara Indonesia yang akan dipakai apabila sudah
merdeka. Permintaan dari Ketua BPUPKI itu disambut baik oleh seluruh anggota, terutama
oleh 3 tokoh bangsa Indonesia. Mereka adalah Muhammad Yamin, Prof.Dr. Soepomo, dan Ir.
Soekarno. Dari 3 tokoh Indonesia ini yang pertama mendapat kesempatan menyampaikan
pendapatnya adalah Mohammad Yamin pada tanggal 29 Mei 1945. Dalam pidatonya, beliau
menyampaikan azas dasar negara kebangsaan Indonesia. Isinya adalah:
1) Perikebangsaan,
2) Perikemanusiaan,
3) Periketuhanan,
4) Perikerakyatan,
5) Kesejahteraan Rakyat.
Peranan Tokoh Pejuang dan Masyarakat dalam Mempersiapkan dan Mempertahankan
Kemerdekaan Indonesia Pada tanggal 31 Mei 1945 giliran Prof.Dr. Soepomo diberi
kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya. Gagasannya sebagai berikut:
1) Persatuan,
2) Kekeluargaan,
3) Keseimbangan lahir dan batin,
4) Masyarakat,
5) Keadilan rakyat.
Terakhir, pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan pendapatnya tentang dasar
negara. Pidatonya dinamakan Lahirnya Pancasila, sebagai berikut:
1) Kebangsaan Indonesia,
2) Internasionalisme atau peri- kemanusiaan,
3) Mufakat atau demokrasi,
4) Kesejahteraan sosial,
5) Ketuhanan Yang Maha Esa.
Pada saat itu, seluruh anggota hanya diminta untuk mendengarkan tentang pandangan
umum pembentukan dasar negara. Setelah itu, sidang memasuki masa istirahat (reses) selama
1 bulan. Sebelum masa reses itu dilaksanakan, BPUPKI membentuk panitia kecil. Panitia
kecil itu diketuai oleh Ir. Soekarno, dengan anggotanya, yaitu Drs. M. Hatta, Sutardjo
Kartohadikusumo, K.H. Wachid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo, Otto Iskandardinata, Moh.
Yamin, dan A.A. Maramis. Panitia kecil ini mempunyai tugas menampung saran, usul,
gagasan dari seluruh anggota BPUPKI tentang dasar negara yang nantinya diserahkan kepada
Sekretariat BPUPKI. Pada sebuah pertemuan, panitia kecil membentuk sebuah panitia kecil
lainnya yang berjumlah 9 orang. Panitia kecil ini disebut Panitia Sembilan dan diketuai oleh
Ir. Soekarno. Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan berhasil merumuskan maksud dan
tujuan pembentukan negara Indonesia Merdeka. Hasil kerja panitia kecil ini dinamakan
Jakarta Charter atau Piagam Jakarta. Isinya sebagai berikut:
1) Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya;
2) (menurut) dasar kemanusiaan yang adil dan beradab;
3) Persatuan Indonesia;
4) (dan) kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan;
5) (serta dengan mewujudkan suatu) keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
b. Sidang Kedua (10 - 17 Juli 1945)
Pembahasan pokok di sidang yang kedua ini adalah rencana undang- undang dasar
dan pembukaannya. Untuk itulah BPUPKI membentuk sebuah panitia yang dinamakan
Panitia Perancang Undang-Undang Dasar. Panitia ini diketuai oleh Ir. Soekarno dengan
jumlah anggota 18 orang. Di akhir sidang kedua ini, Ir. Soekarno menyampaikan laporan
hasil kerja seluruh panitia yang ada, antara lain:
1) Pernyataan Indonesia merdeka;
2) Pembukaan Undang-Undang Dasar;
3) Batang Tubuh Undang-Undang Dasar.
2. Pembentukan PPKI
BPUPKI dinyatakan telah selesai melaksanakan tugasnya, maka pada tanggal 7
Agustus 1945 dibubarkan. Untuk menggantikan lembaga tersebut dibentuklah PPKI (Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau dalam bahasa Jepang dinamakan Dokuritsu Junbi
Iinkai. Tokoh-tokoh bangsa Indonesia pada saat itu, yakni Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan
dr. Radjiman Wedyodiningrat. Untuk kepentingan peresmian, lembaga PPKI ini dipanggil
oleh Panglima Tentara Jepang untuk wilayah Asia127 Peranan Tokoh Pejuang dan
Masyarakat dalam Mempersiapkan dan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia Tenggara
Jenderal Terauchi yang berkedudukan di Dalat, Vietnam pada tanggal 9 Agustus 1945.
Jenderal Terauchi pada saat itu bukan saja meresmikan pembentukan PPKI, tetapi
juga menunjuk Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai ketua dan wakil ketua dari PPKI.
Selain itu juga ada hal yang sangat penting dan menunjukkan bahwa kedudukan Jepang pada
saat itu sudah lemah. Hal itu adalah pernyataan bahwa pelaksanaan kemerdekaan Indonesia
diserahkan kepada bangsa Indonesia sendiri.Peristiwa yang cukup penting setelah
pembentukan PPKI, yaitu penyerahan Jepang terhadap Sekutu yang dilaksanakan pada
tanggal 14 Agustus 1945 dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945.
Suasana kemedekaan yang penuh dengan gejolak tidak memungkinkan jalannya
pemerintahan negara Indonesia yang baru merdeka dapat dilaksanakan sesuai dengan
kehidupan negara pada umumnya yang sudah mapan. Untuk itulah bapak pendiri negara kita
berinisiatif untuk segera membentuk alat kelengkapan negara melalui lembaga PPKI. PPKI
dalam sidangnya yang dilakukan pada tanggal 18 Agustus 1945, sehari setelah negara
Indonesia terbentuk berhasil membuat ketetapan sebagai berikut:
a. menetapkan UUD 1945 sebagai UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia;
b. Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai presiden dan wakil presiden;
c. Komite Nasional Indonesia sebagai pembantu presiden sebelum MPR dan DPR
dibentuk.

3. Sikap Menghargai Jasa Tokoh Pejuang dalam Mempersiapkan Kemerdekaan


Bangsa yang besar adalah bangsa yang dapat menghargai para pahlawannya,
demikianlah pepatah yang berlaku. Tokoh-tokoh bangsa Indonesia telah memberi teladan
bagaimana caranya berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. Begitu juga tidak ada
persoalan, baik kecil maupun besar yang tidak dapat diselesaikan apabila kita semua
mempunyai itikad untuk menyelesaikan dengan cara musyawarah. Selain meneladani sikap
yang telah diperlihatkan oleh para tokoh bangsa Indonesia, kita juga harus menghargai hasil
karya mereka. Pancasila dan UUD 1945 adalah hasil karya besar para tokoh bangsa Indonesia
yang harus dijaga keberadaannya. Namun, bukan berarti kita tidak dapat menyesuaikan hasil
karya mereka itu dengan keadaan zaman yang terus berkembang dari waktu ke waktu.
Ingat, Pancasila dan UUD 1945 dibuat oleh tokoh bangsa Indonesia dalam waktu
yang singkat dan dalam keadaan masa-masa genting. Terlebih pada saat itu pemerintah
pendudukan Jepang terus mengawasinya. Untuk itu, kewajiban kitalah sebagai generasi
penerus bangsa menjaga hasil karya besar para tokoh bangsa Indonesia. Kita juga harus
melanjutkan cita-cita mereka menuju bangsa Indonesia yang maju dalam segala hal. Apabila
kita tidak dapat meraih cita-cita tersebut sangatlah disayangkan pengorbanan yang telah
diberikan mereka untuk terwujudnya negara Indonesia ini.
Lampiran 3
Lembar soal evaluasi
Isi titik-titik berikut ini pada buku tulismu!
1. Siapa nama Ketua BPUPKI ....
2. BPUPKI singkatan dari ....
3. Apa tugas dari Panitia Sembilan BPUPKI ....
4. Apa isi dari Piagam Jakarta ....
5. PPKI singkatan dari ....
6. Panitia Sembilan BPUPKI diketuai oleh ....
7. Apa isi ketetapan sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 ....
8. Pancasila dan UUD 1945 dirumuskan pada saat Indonesia dalam keadaan ....
9. Siapa Ketua dan Wakil Ketua PPKI yang ditunjuk oleh jepang ....
10. Bagaimana cara menghargai jasa tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan .

Lampiran 4
Lembar kunci jawaban soal evaluasi
1. dr. Radjiman Wedyodiningrat
2. Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
3. Merumuskan rancangan pembukaan undang-undang dasar
4. – Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya
- Dasar kemanusiaan yang adil dan beradab
- Persatuan Indonesia
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
5. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
6. Ir. Soekarno
7. a. Menetapkan UUD 1945 sebagai UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia
b. Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai presiden dan wakil presiden
c. Komite Nasional Indonesia sebagai pembantu presiden sebelum MPR dan DPR dibentuk
8. Dalam waktu yang singkat dan dalam keadaan masa-masa genting
9. Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta
10. – meneladani sikap
- menghargai hasil karya para tokoh pejuang
- menjaga hasil karya para tokoh bangsa Indonesia
- melanjutkan cita-cita

Lampiran 5
Lembar Peraga

Suasana sidang BPUPKI

Gambar Panitia Sembilan

Ir. SoekarnoSuasana sidang BPUPKI 2


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Jenjang Pendidikan : Sekolah Dasar


Nama Sekolah : SD Islam Al-Syukro
Hari/ Tanggal :
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi Pokok : Masa Persiapan Kemerdekaan
Kelas/ Semester : V/ I
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1x Pertemuan)
Guru Kelas : Djehan Nur Mulyani

I.Standar Kompetensi
Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan
mempertahankan kemerdekaan indonesia.

II. Kompetensi Dasar


Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan.

III. Indikator Pencapaian


1. Kognitif
Produk

- Memberikan contoh cara menghargai jasa tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan


- Menyebutkan tokoh – tokoh perjuangan Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan
- Menjelaskan perjuangan yang dilakukan para tokoh pejuang dalam mempertahankan
kemerdekaan.
Proses

- Melalui eksplorasi dan kerja kelompok untuk mengidentifikasi tokoh pahlawan dan jasanya.
2. Afektif
- Mengembangkan sikap teliti dalam mengerjakan tugas
- Mengembangkan rasa tanggung jawab dalam mempertahankan kemerdekaan
- Meningkatkan sikap kerja keras dalam bekerja
3. Psikomotorik
- Terampil dalam mengidentifikasi tokoh-tokoh pejuang dalam mempertahankan
kemerdekaan.

IV. Tujuan Pembelajaran


1. Kognitif
Produk

- Siswa dapat memberikan contoh cara menghargai jasa tokoh dalam mempertahankan
kemerdekaan dalam kehidupan sehari-hari.
- Siswa dapat menyebutkan tokoh – tokoh perjuangan Indonesia dalam mempertahankan
kemerdekaan dengan tepat.
- Siswa dapat menjelaskan secara rinci perjuangan yang dilakukan para tokoh pejuang dalam
mempertahankan kemerdekaan.
Proses

- Siswa dapat mengerjakan tugas bersama kelompok untuk mengidentifikasi tokoh pahlawan dan
jasanya.

2. Afektif
- Mengembangkan sikap teliti dalam mengerjakan tugas
- Mengembangkan rasa tanggung jawab dalam mempertahankan kemerdekaan serta
menumbuhkan rasa nasionalisme.
- Meningkatkan sikap kerja keras dalam bekerja

3. Psikomotorik
- Terampil dalam mengidentifikasi tokoh-tokoh pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan.
V. Materi Pembelajaran
Menghargai Perjuangan Para Tokoh dalam Mempertahankan Kemerdekaan.
Ada banyak tokoh yang terlibat dalam perjuanagan mempertahankan kemerdekaan.
Ada tokoh – tokoh yang berjuang seara fisik dan dengan melakukan perang gerilya. Ada juga
tokoh – tokoh yang berjuang lewat jalur perjuangan diplomasi.
Jasa dan peranan dalam memproklamasikan kemerdekaan indonesia, tokoh – tokoh
yang paling berperan penting dalam mempertahankan kemerdekaan indonesia sebagai
berikut:
1. Ir Soekarno (1901-1970)
Suekarno dilahirkan tanggal 6 Juni 1901. Beliau menjadi tokoh penting dalam persiapan
kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1928 beliau men dirikan Partai Nasional Indonesia. Pada
tahun 1930-an, karena perjuang – annya beliau sering masuk penjara dan harus menjalani
hidup di peng - asingan.
Suekarno adalah tokoh yang sangat penting dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan
indonesia. Sebagai pemimpin indonesia yang sangat menonjol waktu itu, bung karno dipilih
menjadi ketuan PPKI. PPKI adalah badan yang diberikan wewenang untuk mempersiapkan
segala sesuatu yang menyangkut masalah ketatanegaraan bagi negara indonesia baru.
Sukarno adalah proklamator kemerdekaan Indonesia. Didampingi Drs.Moh. Hatta beliau
membacakan teks proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Beliau adalah
presiden pertama Republik Indonesia. Sebagai presiden, beliau turut berjasa dalam
perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Beliau mulai merintis pemerintahan
Indonesia dalam masa-masa yang sangat sulit. Sebagai presiden, beliau memberikan
semangat kepada Bangsa Indonesia untuk tetap berjuang. Beliau ditangkap dan diasingkan ke
Pulau Bangka ketika Belanda melakukan agresi militer pada tanggal 19 Desember 1948.
Sebelumnya, beliau telah mengirimkan mandat kepada Menteri Kemakmuran Syafrudin
Prawiranegara yang berada di Sumatera untuk membentuk dan memimpin Pemerintahan
Darurat Republik Indonesia (PDRI). Pada tanggal 21 Juni 1970 beliau wafat di Rumah Sakit
Angkatan Darat Gatot Subroto Jakarta setelah menderita sakit ginjal agak lama. Bung Karno
dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.

2. Drs. Mohammad Hatta


Drs. Mohammad Hatta juga dikenal sebagai Proklamator Kemerdekaan Republik
Indonesia. Beliau memimpin kabinet di awal pembentukan negara Indonesia. Jasa beliau
dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan sangatlah besar. Beliau dikenal sebagai
delegasi Indonesia yang handal. Pada tanggal 23 Agustus – 2 November 1949, beliau
memimpin delegasi Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda.
Hasil KMB sangat memuaskan Bangsa Indonesia. Belanda akhirnya mengakui kedaulatan
Republik Indonesia. Upacara pengakuan kedaulatan dilakukan di dua tempat, yaitu di
Yogyakarta dan di Den Haag pada tanggal 27 Desember 1949.

3. Jenderal Sudirman
Peranan Jenderal Sudirman dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan
Indonesia sangat besar. Sebagai Panglima TKR, Divisi V Banyumas, Sudirman memimpin
Pertempuran Ambarawa dan berhasil mengusir tentara Inggris. Pada tanggal 18 Desember
1945, Sudirman diangkat oleh menjadi panglima Besar TKR dengan pangkat jendral.
Sudirman tetep memimpin perang meskipun beliau dalam keadaaan sakit.

4. Bung Tomo
Sutomo atau Bung Tomo dilahirkan di Surabaya. Pada zaman pergerakan beliau bekerja
di Surat Kabar Suara Umum dan menjadi redaktur mingguan Pembela Rakyat. Beliau
mendirikan dan memimpin Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia. Beliau mengobarkan
semangat rakyat Surabaya dalam perang melawan pasukan Sekutu pada tanggal 10
November 1945.
5. Sri Sultan Hamengku Buwono
Sri Sultan Hamengku Buwono IX berperan besar dalam perjuangan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia. Sebagai bangsawan, beliau membaur berjuang bersama rakyat biasa.
Sri Sultan Hamengku Buwono merupakan tokoh pejuang diplomatik Indonesia. Beliau
menjadi anggota delegasi Indonesia dalam Perundingan Rum-Royen yang dilakukan di
Jakarta pada tanggal 2 Mei 1949.

VI. Kegiatan Pembelajaran


Tahap Uraian kegiatan pembelajaran Alat dan media Estimasi waktu

Pendahuluan Guru mengucap salam


Mengkondisikan kelas dan membuat ± 5menit
kesepakatan terhadap siswa,
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Apersepsi.
siswa diberi pertanyaan yang berkaitan
dengan materi “Siapakah diantara kalian
yang bisa menyebutkan tokoh – tokoh
perjuangan indonesia dalam
mempertahankan kemerdekaan.
Sebagai motivasi, siswa menyanyikan
Indonesia raya.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan inti Menceritakan jasa dan peranan tokoh Gambar tokoh – ± 20 menit
dalam mempertahankan kemerdekaan tokoh perjuangan
agar tumbuh rasa nasionalisme pada diri indonesia dalam
siswa mempertahankan
Memberikan contoh cara menghargai jasa kemerdekaan.
tokoh dalam mempertahankan
kemerdekaan
Mengindentifikasi tokoh – tokoh
perjuangan indonesia dalam
mempertahankan kemerdekaan
Menjelaskan perjuangan yang dilakukan
para tokoh pejuang dalam
mempertahankan kemerdekaan.
Menerapkan sikap dan contoh cara
menghargai perjuangan para tokoh dalam
mempertahankan kemerdekaan
Memberikan contoh cara menghargai
perjuangan para tokoh dalam
mempertahankan kemerdekaan.
Siswa diberikan ksempatan untuk bertanya
Siswa dibagi untuk membuat kelompok
Siswa diberikan tugas kelompok
Siswa mengerjakan soal evaluasi secara
mandiri dan jujur.
Penutup Siswa bersama guru menyimpulkan materi ± 5 menit
yang telah dipelajari hari ini.
“Banyak tokoh yang terlibat dalam
perjuangan mempertahankan
kemerdekaan, antara lain Bung Hatta,
Bung Karno, Jenderal Sudirman,Bung
Tomo, Sri Sultan Hamengku Buwono
IX,Suharto, dan Sutan Syahrir. Kita harus
menghargai perjuangan mereka. Antara
lain denganmengisi kemerdekaan dengan
hal-hal yang positif.” Salah satunya
kewajiban seorang pelajar yaitu belajar
dengan tekun.
Siswa diberi saran dan motivasi.
Guru menutup pelajaran dengan mengucap
salam.
VII. Sumber Pembelajaran dan Metode
- Silabus kelas V/ Semester II
- Yuliati, Reni. Ade Munajat.2008. Ilmu Pengetahuan Sosial SD dan MI Kelas 5. Penerbit :
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
METODE
- Ceramah
- Project Based Learning
- Kelompok
- Tanya jawab
- Penugasan
MEDIA
- Kertas
- Gambar – gambar tokoh pejuang dll.

VIII. PENILAIAN
1. Penilaian kognitif ( terlampir )
a. Penilaian produk (terlampir )
b. Penilaian proses ( terlampir )
2. Penilaian afektif ( terlampir )
3. Penilaian psikomotorik ( terlampir )

Tangerang, September 2014


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas V

( Muhammad Syafi’ie, S. Pd. I ) (Djehan Nur Mulyani)


Lampiran

LEMBAR KERJA SISWA

Petunjuk : isilah kolom di bawah ini dengan memperhatikan gambar !

No Gambar Pahlawan Jasa-jasa dalam mempersiapkan kemerdekaan

5
Kunci jawaban Lembar Kerja Siswa
Catatan :
Kunci ini hanya merupakan jawaban model, sangat mungkin ada jawaban lain yang juga
benar!Tabel 1
No Gambar Pahlawan Jasa
- Pemimpin Indonesia
- Seorang proklamator
1
- Ketua PPKI (Badn persiapan
kemerdekaan)
- Dikenal juga sebagai proklamator
- Delegasi handal dalam memperjuangkan
2 kemerdekaan
- Pemimpin KMB sehingga Belanda
mengakui kemerdekaan Indonesia
Sebagai Panglima TKR, Divisi V Banyumas,
Sudirman memimpin Pertempuran
3
Ambarawa dan berhasil mengusir tentara
Inggris.
Pada zaman pergerakan beliau bekerja di
Surat Kabar Suara Umum dan menjadi
redaktur mingguan Pembela Rakyat. Beliau
mendirikan dan memimpin Barisan
4
Pemberontakan Rakyat Indonesia. Beliau
mengobarkan semangat rakyat Surabaya
dalam perang melawan pasukan Sekutu pada
tanggal 10 November 1945.
Sebagai bangsawan, beliau membaur
berjuang bersama rakyat biasa. Sri Sultan
Hamengku Buwono merupakan tokoh
5 pejuang diplomatik Indonesia. Beliau
menjadi anggota delegasi Indonesia dalam
Perundingan Rum-Royen yang dilakukan di
Jakarta pada tanggal 2 Mei 1949
Lampiran 1
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Tanggal 10 November diperingati sebagai hari ... .

a. Pahlawan c. Infantri

b. Kebangkitan Nasional d. Sumpah Pemuda

2. Tokoh yang mengobarkan semangat perjuangan rakyat Surabayalewat pidato-pidatonya


adalah ... .

a. Ir. Sukarno c. Bung Tomo

b. Jenderal Sudirman d. Mohammad Toha

3. Pemimpin delegasi Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar, adalah........ .

a. Sultan Hamid II c. Sultan Hamengku Buwono IX

b. Sutan Syahrir d. Mohammad Hatta

4. Tokoh yang dikenal sebagai bapak proklamator adalah . . . .

a. Ir. Soekarno c. Jend. Sudirman

b. Bung tomo d. Sri Sultan HB

5. Siapa tokoh pemimpin KMB di Den Hag, yang mengakhiri penjajahan Belanda di
Indonesia……….

a. Ir. Soekarno c. Jend. Sudirman

b. Bung Hatta d. Sri Sultan HB


Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar !

1. Gelar proklamator diberikan kepada. . . .


2. Pendiri Partai Nasional Indonesia adalah ………..
3. 10 November diperingati sebagai hari …………….
4. Perundingan KMB yang di pimpin Bung Hatta dilaksanakan di ………
5. Pendiri Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia adalah……….
Kunci jawaban !

Pilihan ganda

1. A
2. C
3. D
4. A
5. B

Jawaban Singkat

1. Ir. Soekarno dan Bung Hatta


2. Ir. Soekarno
3. Hari Pahlawan
4. Den Hag, Belanda
5. Bung Tomo
Lampiran Penilaian :
1. Penilaian Kognitif
Produk
Pilihan ganda : skor 1 setiap soal
Jawaban : skor 2 setiap soal
Nilai akhir =
Proses
Contoh Lembar Observasi Diskusi Kelompok
Jml
Aspek yang dinilai
Skor
Nama Mengikuti Berdiskusi Ketepatan
No
Kelompok petunjuk dalam dalam Mempresentasikan
mengerjakan menemukan jawaban jawaban
lembar kerja jawaban akhir
1.
2.
3.
4.
5
6
Kriteria penilaian lembar kerja diskusi kelompok
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
2. Penilaian Afektif
Menggunakan skala sikap sebagai berikut :
Penilaian sikap
No Pernyataan
SS S R TS STS
Saya jujur terhadap fakta
1.
yang kami temukan
Patuh pada aturan
2. melaksanakan kegiatan saat
kerja kelompok
Memiliki rasa ingin tahu saat
3. mengerjakan tugas dan
selesai mengerjakan tugas
Dapat bekerja sama dengan
4
kelompok

Nilai akhir

3. Penilaian Psikomotor
Lembar observasi
No Kegiatan Benar Salah
Memberikan contoh
1.
pemanfaatan air
2. Identifikasi gambar daur air
Ketepatan menjawab
3.
pertanyaan

Keterangan :

Benar mendapat skor 1

Salah mendapat skor 0


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Jenjang Pendidikan : Sekolah Dasar


Nama Sekolah : SD Islam Al-Syukro
Hari/ Tanggal :
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi Pokok: Masa Persiapan Kemerdekaan
Kelas/ Semester : V/ I
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1x Pertemuan)
Guru Kelas : Djehan Nur Mulyani

Standar Kompetensi
2.Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi Dasar
2. 4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Indikator
1. Menjelaskan usaha-usaha yang ditempuh dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia
dengan jalan pertempuran(peristiwa 10 November 1945 di Surabaya, pertempuran
Ambarawa, Pertempuran Medan Area, dan Bandung Lautan Api).
2. Menjelaskan usaha-usaha yang ditempuh dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia
dengan jalan perdamaian (perjanjian Linggajati dan perundingan Renville).
3. Menjelaskan usaha-usaha yang ditempuh dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia
dengan jalan diploma (perjanjian Rum-Royen dan Konfrensi Meja Bundar/KMB)
sehingga dicapainya pengakuan kedaulatan Indonesia.
4. Menyebutkan tokoh-tokoh yang berperan penting dalam usaha mempertahankan
kemerdekaan Indonesia.
5. Menjelaskan pentingnya menghargai perjuangan para tokoh kemerdekaan dalam
mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Tujuan Pembelajaran
Pertemuan I
1. Melalui tanya jawab tentang latar belakang peristiwa 10 November 1945 di Surabaya,
siswa dapat menjelaskan latar belakang peristiwa yang terjadi pada tanggal 10 November
1945 di Surabaya dengan tepat.
2. Dengan diberikan gambar tokoh-tokoh pejuang yang mempertahankan kemerdekaan,
siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh yang berperan penting dalam mempertahankan
kemerdekaan pada peristiwa 10 November 1945 di Surabaya dengan benar.
3. Melalui diskusi kelompok dan dengan diberikan bagan tentang rangkaian peristiwa yang
terjadi di Surabaya pada tanggal 10 November 1945, siswa dapat menceritakan urutan
peristiwa yang terjadi pada tanggal 10 November di Surabaya dengan benar.

Pertemuan II
1. Melalui tanya jawab tentang belakang peristiwa pertempuran Ambarawa, siswa dapat
menjelaskan latar belakang peristiwa pertempuran Ambarawa dengan tepat.
2. Dengan diberikan gambar tokoh-tokoh pejuang yang mempertahankan kemerdekaan,
siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh yang berperan penting dalam mempertahankan
kemerdekaan pada peristiwa 10 November 1945 di Surabaya dan peristiwa pertempuran
Ambarawa dengan benar.
3. Melalui diskusi kelompok dan dengan diberikan bagan tentang rangkaian peristiwa yang
terjadi pada peristiwa Bandung lautan api, siswa dapat menceritakan urutan peristiwa
yang terjadi pada peristiwa pertempuran Ambarawa dengan benar.

Pertemuan III
1. Melalui tanya jawab tentang latar belakang peristiwa Bandung lautan api, siswa dapat
menjelaskan latar belakang peristiwa Bandung lautan api dengan tepat.
2. Dengan diberikan gambar tokoh-tokoh pejuang yang mempertahankan kemerdekaan,
siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh yang berperan penting dalam mempertahankan
kemerdekaan pada peristiwa Bandung lautan api dengan benar.
3. Dengan diberikan bagan tentang rangkaian peristiwa Bandung lautan api dan diskusi
kelompok, siswa dapat menceritakan urutan peristiwa Bandung lautan api dengan benar.
Pertemuan IV
1. Melalui tanya jawab tentang belakang peristiwa pertempuran Medan Area, siswa dapat
menjelaskan latar belakang peristiwa pertempuran Medan Area dengan tepat.
2. Dengan diberikan gambar tokoh-tokoh pejuang yang mempertahankan kemerdekaan,
siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh yang berperan penting dalam mempertahankan
kemerdekaan pada peristiwa Bandung lautan api dan peristiwa pertempuran Medan Area
dengan benar.
3. Dengan diberikan bagan tentang rangkaian peristiwa Medan Area dan diskusi kelompok,
siswa dapat menceritakan urutan peristiwa yang terjadi pada peristiwa pertempuran
Medan Area dengan benar.

Pertemuan V
1. Melalui bermain peran tentang perjanjian Linggajati dan perundingan Renville, siswa
dapat menjelaskan isi perjajian Linggajati dan perundingan Renville dengan benar.
2. Melalui tanya jawab, siswa dapat menjelaskan latar belakang terjadinya Agresi militer
Belanda I dan agresi militer Belanda II dengan benar.
3. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan reaksi dunia terhadap Agresi militer
Belanda II.
4. Melalui diskusi kelompok dan diberikan gambar tokoh-tokoh pejuang yang
mempertahankan kemerdekaan, siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh penting
kemerdekaan Indonesia dalam usaha perdamaian yaitu(perjanjian Linggajati dan
perundingan Renville)

Pertemuan VI
1. Melalui bermain peran tentang perjanjian Rum-Royen dan KMB, siswa dapat
menjelaskan isi perjanjian Rum-Royen dan KMB Renville dengan benar.
2. Melalui diskusi kelompok dan diberikan gambar tokoh-tokoh pejuang yang
mempertahankan kemerdekaan, siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh penting
kemerdekaan Indonesia dalam usaha perdamaian yaitu(perjanjian Rum-Royen dan KMB)
dengan benar.
3. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan urutan rangkaian peristiwa
pengakuan kedaulatan Indonesia dengan benar.
Pertemuan VII
1. Melalui penjelasan guru dan diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan peranan masing-
masing para tokoh(Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Jendral Sudirman, Bung Tomo, dan Sri
Sultan Hamengkubowono IX) dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan
tepat.
2. Melalui tanya jawab, siswa dapat menjelaskan pentingnya kita menghargai perjuangan
para tokoh kemerdekaan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan benar.
3. Dengan diberikan gambar tentang contoh-contoh sikap menghargai perjuangan para
tokoh kemerdekaan, siswa dapat memberikan minimal 2 contoh sikap menghargai
perjuangan para tokoh kemerdekaan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia
dengan benar.

Dampak Pengiring
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat mengahargai jasa-jasa para pahlawan
dan dapat terus melanjutkan perjuangan bangsa Indonesia dengan tekun belajar.
A.Materi Pokok
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
1. Pertempuran-pertempuran Mempertahankan Kemerdekaan
a. Peristiwa 10 November di Surabaya
b. Pertempuran Ambarawa
c. Bandung Lautan Api
d. Pertempuran Medan Area
2. Usaha Perdamaian dan agresi Militer Belanda
a. Perjanjian Linggajati
b. Agresi Militer Belanda I
c. Perjanjian Renville
d. Agresi Militer Belanda II
3. Usaha Diplomasi dan Pengakuan Kedaulatan
a. Perjanjian Rum-Royen
b. Konfrensi Meja Bundar(KMD)
4. Menghargai jasa Para Tokoh dalam Mempertahankan Kemerdekaan
a. Ir. Soekarno
b. Drs. Moh. Hatta
c. Jendral Sudirman
d. Bung Tomo
e. Sri Sultan Hamengkubowono IX

B. Pendekatan Pembelajaran
a. Kontekstual
b. Konstruktivis
c. Pemecahan masalah

C. Metode Pembelajaran
a. Ceramah
b. Project Based Learning
c. Tanya jawab
d. Pengamatan
e. Diskusi kelompok
f. Penugasan
D. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan I
Kegiatan Awal (±10 Menit)
1. Guru menyiapkan RPP, silabus, media dan sumber belajar
2. Guru mengkondisikan kelas, berdo’a dan mengecek kehadiran
3. Guru melakukan appersepsi dengan menanyakan kepada siswa apa yang akan mereka
lakukan apabila ada Negara luar yang ingin kembali menjajah negara kita?

Kegiatan Inti (±40 Menit)


1. Guru bertanya pada siswa siapa yang tau apa yang melatarbelakangi peristiwa yang
terjadi pada tanggal 10 November 1945 di Surabaya, selanjutnya tanya jawab antara
siswa-guru.
2. Siswa diberikan gambar tokoh-tokoh pejuang yang mempertahankan kemerdekaan,
selanjutnya siswa menyebutkan tokoh-tokoh yang berperan penting dalam
mempertahankan kemerdekaan pada peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.
3. Siswa diberikan LKS
4. Siswa menyimak guru yang membacakan petunjuk penggunaan LKS
5. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil.
6. Siswa secara berkelompok mendiskusikan tentang urutan rangkaian peristiwa 10
November 1945 di Surabaya.
7. Setelah selesai, siswa mengamati media gambar dan bagan tentang rangkaian peristiwa
yang terjadi pada peristiwa 10 November 1945 di Surabaya di depan kelas, selanjutnya
masing-masing perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk menyampaikan hasil
diskusinya yaitu menceritakan urutan rangkaian peristiwa 10 November 1945 di
Surabaya.
8. Tanya jawab antar siswa-guru tentang materi pelajaran
9. Siswa mendapat penguatan dan pemantapan materi dari guru

Kegiatan Penutup (±20 Menit)


1. Kesimpulan
Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
2. Evaluasi
Siswa mengerjakan soal-soal yang diberikan guru
3. Tindak lanjut
Pertemuan II
Kegiatan Awal (±10 Menit)
1. Guru menyiapkan RPP, silabus, media dan sumber belajar
2. Guru mengkondisikan kelas, berdo’a dan mengecek kehadiran
3. Guru melakukan appersepsi dengan menanyakan kepada siswa setiap tanggal 15
Desember diperingati sebagai hari apa dan mengapa demikian?siswa akan menyebutkan
bahawa setiap tanggal 15 Desember diperingati sebagai hari infanteri karena hari itu
adalah hari bersejarah bagi bangsa Indonesia atas gugurnya para pahlawan pada
pertempuran Ambarawa.

Kegiatan Inti (±40 Menit)


1. Guru memberikan pertanyaan lagi pada siswa apa yang melatarbelakangi peristiwa
pertempuran Ambarawa.
2. Siswa diberikan gambar tokoh-tokoh pejuang yang mempertahankan kemerdekaan,
selanjutnya siswa menyebutkan tokoh-tokoh yang berperan penting dalam
mempertahankan kemerdekaan pada peristiwa pertempuran Ambarawa.
3. Siswa diberikan LKS
4. Siswa menyimak guru yang membacakan petunjuk penggunaan LKS
5. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil.
6. Siswa secara berkelompok mendiskusikan tentang urutan rangkaian peristiwa
pertempuran Ambarawa.
7. Setelah selesai, siswa mengamati media gambar dan bagan tentang rangkaian peristiwa
yang terjadi pada peristiwa pertempuran Ambarawa di depan kelas, selanjutnya masing-
masing perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk menyampaikan hasil diskusinya
yaitu menceritakan urutan rangkaian peristiwa pertempuran Ambarawa.
8. Tanya jawab antar siswa-guru tentang materi pelajaran
9. Siswa mendapat penguatan dan pemantapan materi dari guru

Kegiatan Penutup (±20 Menit)


1. Kesimpulan
Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
2. Evaluasi
Siswa mengerjakan soal-soal yang diberikan guru
3. Tindak lanjut
Pertemuan III
Kegiatan Awal (±10 Menit)
1. Guru menyiapkan RPP, silabus, media dan sumber belajar
2. Guru mengkondisikan kelas, berdo’a dan mengecek kehadiran
3. Guru melakukan appersepsi dengan siswa diajak menyanyikan lagu”Halo-halo
Bandung”, kemudian guru memberikan pertanyaan kepada siswa apa sebabnya Bandung
dikatakan bandung lautan api pada lagu “Halo-halo Bandung”?Lagu Halo-halo Bantung
menceritakan tentang apa?

Kegiatan Inti (±40 Menit)


1. Guru bertanya pada siswa siapa yang tau apa yang melatarbelakangi peristiwa Bandung
lautan api, selanjutnya tanya jawab antara siswa-guru.
2. Siswa diberikan gambar tokoh-tokoh pejuang yang mempertahankan kemerdekaan,
selanjutnya siswa menyebutkan tokoh-tokoh yang berperan penting dalam
mempertahankan kemerdekaan pada peristiwa Bandung lautan api.
3. Siswa diberikan LKS
4. Siswa menyimak guru yang membacakan petunjuk penggunaan LKS
5. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil.
6. Siswa secara berkelompok mendiskusikan tentang urutan rangkaian peristiwa Bandung
lautan api.
7. Setelah selesai, siswa mengamati media gambar dan bagan tentang rangkaian peristiwa
yang terjadi pada peristiwa Bandung lautan api di depan kelas, selanjutnya masing-
masing perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk menyampaikan hasil diskusinya
yaitu menceritakan urutan rangkaian peristiwa Bandung lautan api.
10. Tanya jawab antar siswa-guru tentang materi pelajaran
11. Siswa mendapat penguatan dan pemantapan materi dari guru

Kegiatan Penutup (±20 Menit)


1. Kesimpulan
Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
2. Evaluasi
Siswa mengerjakan soal-soal yang diberikan guru
3. Tindak lanjut
Pertemuan IV
Kegiatan Awal (±10 Menit)
1. Guru menyiapkan RPP, silabus, media dan sumber belajar
2. Guru mengkondisikan kelas, berdo’a dan mengecek kehadiran
3. Guru melakukan appersepsi dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa mengapa
setelah beberapa bulan saat Indonesia merdeka kota Medan dinamakan Medan Area oleh
sekutu?

Kegiatan Inti (±40 Menit)


1. Guru memberikan pertanyaan lagi pada siswa apa yang melatarbelakangi peristiwa
pertempuran Medan Area.
2. Siswa diberikan gambar tokoh-tokoh pejuang yang mempertahankan kemerdekaan,
selanjutnya siswa menyebutkan tokoh-tokoh yang berperan penting dalam
mempertahankan kemerdekaan pada peristiwa pertempuran Medan Area.
3. Siswa diberikan LKS
4. Siswa menyimak guru yang membacakan petunjuk penggunaan LKS
5. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil.
6. Siswa secara berkelompok mendiskusikan tentang urutan rangkaian peristiwa
pertempuran Medan Area.
7. Setelah selesai, siswa mengamati media gambar dan bagan tentang rangkaian peristiwa
yang terjadi pada peristiwa pertempuran Medan Area di depan kelas, selanjutnya masing-
masing perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk menyampaikan hasil diskusinya
yaitu menceritakan urutan rangkaian peristiwa pertempuran Medan Area.
8. Tanya jawab antar siswa-guru tentang materi pelajaran
9. Siswa mendapat penguatan dan pemantapan materi dari guru

Kegiatan Penutup (±20 Menit)


1. Kesimpulan
Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
2. Evaluasi
Siswa mengerjakan soal-soal yang diberikan guru
3. Tindak lanjut
Pertemuan V
Kegiatan Awal (±10 Menit)
1. Guru menyiapkan RPP, silabus, media dan sumber belajar
2. Guru mengkondisikan kelas, berdo’a dan mengecek kehadiran
3. Guru melakukan appersepsi dengan memberikan pertanyaan kepada siswa apa yang akan
kalian lakukan bila suatu pertempuran tidak menghasilkan kesepakatan? Usaha
perdamaian apa saja yang pernah Indonesia lakukan untuk menghentikan pertempuran
dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia?

Kegiatan Inti (±40 Menit)


1. Beberapa orang siswa ditunjuk guru untuk bermain peran tentang perjanjian Linggajati
dan Renville ke depan kelas
2. Tanya jawab antara siswa-guru tentang isi drama yang ditampilkan siswa
3. Tanya jawab antar siswa-guru tentang latar belakang Agresi militer Belanda I dan II,
selanjutnya dengan bimbingan guru siswa menjelaskan urutan rangkaian peristiwa
terjadinya Agresi militer Belanda I dan II.
4. Siswa diberikan LKS
5. Siswa menyimak guru yang membacakan petunjuk penggunaan LKS
6. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil.
7. Siswa secara berkelompok mendiskusikan tentang reaksi dunia terhadap Agresi militer
Belanda II dan tokoh-tokoh penting kemerdekaan Indonesia dalam usaha perdamaian
yaitu(perjanjian Linggajati dan perundingan Renville).
8. Setelah selesai, masing-masing perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk
menyampaikan hasil diskusinya yaitu tentang reaksi dunia terhadap Agresi militer
Belanda II dan tokoh-tokoh penting kemerdekaan Indonesia dalam usaha perdamaian
yaitu(perjanjian Linggajati dan perundingan Renville).
9. Siswa mengamati media gambar tokoh-tokoh pejuang dalam mempertahankan
kemerdekaan Indonesia, selanjutnya menyebutkan tokoh-tokoh penting kemerdekaan
Indonesia dalam usaha perdamaian yaitu(perjanjian Linggajati dan perundingan Renville
berdasarkan gambar.
10. Tanya jawab antar siswa-guru tentang materi pelajaran
11. Siswa mendapat penguatan dan pemantapan materi dari guru
Kegiatan Penutup (±20 Menit)
1. Kesimpulan
Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
2. Evaluasi
Siswa mengerjakan soal-soal yang diberikan guru
3. Tindak lanjut

Pertemuan VI
Kegiatan Awal (±10 Menit)
1. Guru menyiapkan RPP, silabus, media dan sumber belajar
2. Guru mengkondisikan kelas, berdo’a dan mengecek kehadiran
3. Guru melakukan appersepsi dengan mengembalikan ingatan siswa tentang reaksi dunia
terhadap Agresi militer belanda II? Usaha apa selanjutnya yang dilakukan Indonesia
dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia?

Kegiatan Inti (±40 Menit)


1. Beberapa orang siswa ditunjuk guru untuk bermain peran tentang perjanjian Rum-Royen
dan KMB ke depan kelas
2. Tanya jawab antara siswa-guru tentang isi drama yang ditampilkan siswa
3. Siswa diberikan LKS
4. Siswa menyimak guru yang membacakan petunjuk penggunaan LKS
5. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil.
6. Siswa secara berkelompok mendiskusikan tentang tokoh-tokoh penting kemerdekaan
Indonesia dalam usaha diploma yaitu(perjanjian Rum-Royen dan KMB) dan urutan
rangkaian peristiwa pengakuan kedaulatan Indonesia dengan benar.
7. Setelah selesai, masing-masing perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk
menyampaikan hasil diskusinya yaitu tentang tokoh-tokoh penting kemerdekaan
Indonesia dalam usaha diploma yaitu(perjanjian Rum-Royen dan KMB) dan urutan
rangkaian peristiwa pengakuan kedaulatan Indonesia dengan benar.
8. Siswa mengamati media gambar tokoh-tokoh pejuang dalam mempertahankan
kemerdekaan Indonesia, selanjutnya menyebutkan tokoh-tokoh penting kemerdekaan
Indonesia dalam usaha diploma yaitu(perjanjian Rum-Royen dan KMB).
9. Tanya jawab antar siswa-guru tentang materi pelajaran
10. Siswa mendapat penguatan dan pemantapan materi dari guru
Kegiatan Penutup (±20 Menit)
1. Kesimpulan
Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
2. Evaluasi
Siswa mengerjakan soal-soal yang diberikan guru
3. Tindak lanjut

Pertemuan VII
Kegiatan Awal (±10 Menit)
1. Guru menyiapkan RPP, silabus, media dan sumber belajar
2. Guru mengkondisikan kelas, berdo’a dan mengecek kehadiran
3. Guru melakukan appersepsi dengan memberikan pertanyaan siapa yang tahu kapankah
kedaulatan Indonesia diakui oleh dunia dan bagaimana cara Indonesia mendapatkan
kedaulatan itu?

Kegiatan Inti (±40 Menit)


1. Siswa menyimak penjelasan guru secara sisngkat tentang tokoh-tokoh penting dalam
mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
2. Siswa diberikan LKS
3. Siswa menyimak guru yang membacakan petunjuk penggunaan LKS
4. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil.
5. Siswa secara berkelompok mendiskusikan tentang peranan masing-masing para tokoh(Ir.
Soekarno, Moh. Hatta, Jendral Sudirman, Bung Tomo, dan Sri Sultan Hamengkubowono
IX) dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
6. Setelah selesai, masing-masing perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk
menyampaikan hasil diskusinya yaitu tentang peranan masing-masing para tokoh(Ir.
Soekarno, Moh. Hatta, Jendral Sudirman, Bung Tomo, dan Sri Sultan Hamengkubowono
IX) dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
7. Tanya jawab antar siswa-guru tentang pentingnya kita menghargai perjuangan para tokoh
kemerdekaan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
8. Siswa mengamati media gambar tentang contoh-contoh sikap menghargai perjuangan
para tokoh kemerdekaan yang ditampilkan guru di depan kelas, selanjutnya siswa
memberikan minimal 2 contoh sikap menghargai perjuangan para tokoh kemerdekaan
dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
9. Tanya jawab antar siswa-guru tentang materi pelajaran
10. Siswa mendapat penguatan dan pemantapan materi dari guru

Kegiatan Penutup (±20 Menit)


1. Kesimpulan
Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
2. Evaluasi
Siswa mengerjakan soal-soal yang diberikan guru
3. Tindak lanjut

E. Media Pembelajaran dan Sumber


1. Media/alat pembelajaran
a. Bagan dan media gambar tentang rangkaian peristiwa yang terjadi pada peristiwa 10
November 1945 di Surabaya dan peristiwa pertempuran Ambarawa.
b. Bagan dan media gambar tentang rangkaian peristiwa yang terjadi pada peristiwa
Bandung lautan api dan urutan rangkaian peristiwa Medan area.
c. Media gambar tentang urutan rangkaian peristiwa terjadinya Agresi militer Belanda I
dan II.
d. Media gambar tentang tentang rangkaian peristiwa pengakuan kedaulatan atas
kedaulatan Negara Indonesia serikat dan tokoh-tokoh penting yang berperan dalam
perjanjian Rum-Royen dan KMB.
e. Media gambar tentang cara-cara menghargai perjuangan para tokoh kemerdekaan
dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
2. Sumber Belajar
a. Silabus KTSP 2009
b. Endang, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 5. Jakarta: PT Galaxy Puspa Mega.
Hal: 195-214.

F. Penilaian
a. Prosedur : Post Test
b. Jenis : tertulis
c. Bentuk : Essay
d. Alat : Soal
Penilaian Proses
- Aktivitas siswa dalam melaksanakan diskusi kelompok
Penilaian hasil Belajar
- Penilaian hasil pekerjaan siswa yang berupa LKS
- Evaluasi individu siswa
LEMBAR DISKUSI SISWA 01

Hari/Tanggal :
Kelas/Semester :
Nama Kelompok :
Nama Ketua Kelompok :
Nama Anggota Kelompok :
Perintah: Ceritakan urutan rangkaian peristiwa 10 November 1945 di Surabaya dan
urutan rangkaian pertempuran Ambarawa sesuai dengan bagan di bawah
ini!

25 Oktober 1945

Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.


.

28 Oktober 1945

Jawab :
KUNCI JAWABAN LEMBAR DISKUSI SISWA 01

Peristiwa 10 November 1945

1. Pada tanggal 25 Oktober 1945 sekutu dipimpin Brigjen Mallaby mendarat di Surabaya.
2. Selanjutnya 26 Oktober 1945 Sekutu membebaskan kolonel Huiyer salah seorang perwira
Belanda.
3. Pada tanggal 27 Oktober 1945 rakyat Indonesia Indonesia tidak menerima tindakan
sekutu, sehingga rakyat menyerbu pos-pos sekutu..
4. Pada tanggal 29 Oktober 1945 pos-pos sekutu berhasil dikuasai rakyat.
5. Pada tanggal 30 Oktober Indonesia yang dipimpin Soekarno menyepakati untuk tidak
tembak menembak dengan pihak Belanda, namun sore harinya terjadi pertempuran di
Bank International, tepatnya di jembatan merah yang menewaskan Brigjen Mallaby.
6. Pada tanggal 9 November 1945 sekutu mengeluarkan ultimatum pelucutan senjata
terhadap rakyat Indonesia.
7. Keesokan harinya pada tanggal 10 November 1945 terjadi pertempuran di Surabaya dan
banyak sekali pejuang gugur sehingga 10 November adalah hari pahlawan.

Pedoman Penilaian Lembar Diskusi Siswa 01


Nomor Soal Skor Tertinggi
1 1
2 1,5
3 1,5
4 1,5
5 1,5
6 1,5
7 1,5
Jumlah Skor 10
Tertinggi
LEMBAR DISKUSI SISWA 02

Hari/Tanggal :
Kelas/Semester :
Nama Kelompok :
Nama Ketua Kelompok :
Nama Anggota Kelompok :
Perintah: Ceritakan urutan rangkaian peristiwa 10 November 1945 di Surabaya dan
urutan rangkaian pertempuran Ambarawa sesuai dengan bagan di bawah ini!

Peristiwa Pertempuran Ambarawa.

Jawab:

1.

2.

3.

4.
KUNCI JAWABAN LEMBAR DISKUSI SISWA 02

Peristiwa pertempuran Ambarawa

1. Pada tanggal 20 Oktober 1945 sekutu yang diboncengi NICA mendarat di Semarang.
Mulai terjadi bentrok antar pihak sekutu dan para pemuda.
2. Pada tanggal 21 November 1945 terjadi perundingan dipimpin Soekarno dengan pihak
belanda dipimpin Brigadir Jendral Bethel. Sekutu mundur ke Ambarawa dan mencoba
menguasai Ambarawa. Para pemuda mengejar sampai ke Ambarawa dan terus terjadi
pertempuran. Di Ambarawa kolonel Isdiman tewas, sehingga Kolonel sudirman turun ke
pertempuran.
3. Pada tanggal 12 desember 1945 diadakan serangan serentak menyerbu sekutu di
Ambarawa.
4. Pada tanggal 15 desember 1945 sekutu berhasil dipukul mundur ke Semarang. Dalam
peristiwa ini banyak pejuang gurur, sehingga 15 desember dijadikan hari bersejarah/ hari
infanteri dan didirikanlah monumen untuk memperingati hal tersebut yaitu palagan
Ambarawa.

Pedoman Penilaian Lembar Diskusi Siswa 01


Nomor Soal Skor Tertinggi
1 2,5
2 2,5
3 2,5
4 2,5
Jumlah Skor 10
Tertinggi
LEMBAR DISKUSI SISWA 03

Hari/Tanggal :
Kelas/Semester :
Nama Kelompok :
Nama Ketua Kelompok :
Nama Anggota Kelompok :
Perintah: Ceritakan urutan rangkaian peristiwa Bandung Lautan api dan urutan
rangkaian pertempuran Medan Area sesuai dengan bagan di bawah ini!
Oktober 1945

Peristiwa Bandung Lautan Api.

Jawab:

1.

2.

3.
KUNCI JAWABAN LEMBAR DISKUSI SISWA 03

Peristiwa bandung Lautan Api


1. Pada bulan oktober 1945 sekutu mendarat di bandung. Sekutu yang diboncengi NIca ingin
menguasai kantor-kantor penting di Bandung sehingga terus terjadi perlawan oleh rakyat
bandung.
2. Pada tanggal 21 November 1945 sekutu mengeluarkan ultimatum bahwa rakyat Bandung
harus mengosongkan kota bandung, namun rakyat tidak menghiraukan.
3. Pada tanggal 23 Maret 1946 sekutu mengeluarkan ultimatum kedua agar rakyat
mengosongkan kota Bandung selatan, kalau tidak maka sekutu akan menyerang habis-
habisan. Dengan hal tersebut rakyat tidak rela, pada hari itu juga sebelum meninggal kota
Bnadung rakyat membumi hanguskan kota bandung. Hal inilah yang dikenal dengan bandung
lautan api. Pada peristiwa ini gugur pahlawan kita Muhammad Toha.

Pedoman Penilaian Lembar Diskusi Siswa 03


Nomor Soal Skor Tertinggi
1 3,5
2 3,5
3 3,5
Jumlah Skor 10
Tertinggi
LEMBAR DISKUSI SISWA 04

Hari/Tanggal :
Kelas/Semester :
Nama Kelompok :
Nama Ketua Kelompok :
Nama Anggota Kelompok :
Perintah: Ceritakan urutan rangkaian peristiwa Bandung Lautan api dan urutan
rangkaian pertempuran Medan Area sesuai dengan bagan di bawah ini!

Peristiwa Pertempuran Medan Area.

Jawab:
KUNCI JAWABAN LEMBAR DISKUSI SISWA 03

Peristiwa Pertempuran medan Area

1. Pada tanggal 9 Oktober sekutu yang diboncengi NICA mendarat di Medan. Mereka
sewenang-wenang, sehingga terus terjadi perlawanan rakyat Medan.
2. Pada tanggal 13 oktober 1945 terjadilah Insiden di sebuah hotel Bali di medan, sekutu
menginjak-injak bendera merah putih yang dirampas dari rakyat, dan hal itulah terus
berlanjut.
3. Pada tanggal 1 Desember 1945 pihak inggris memasang papan-papan pengumuman
batas-batas kekuasaan/ area kekuasaanya di Medan yang dikenal dengan Medan Area.
Rakyat melawan dan pertempuran Medan Area terus terjadi sampai Agresi militer
Belanda I pada bulan Juli 1947.

Pedoman Penilaian Lembar Diskusi Siswa 04


Nomor Soal Skor Tertinggi
1 3,5
2 3,5
3 3,5
Jumlah Skor 10
Tertinggi
LEMBAR DISKUSI SISWA 05

Hari/Tanggal :
Kelas/Semester :
Nama Kelompok :
Nama Ketua Kelompok :
Nama Anggota Kelompok :
1. Isilah kolom di bawah ini dengan benar!

Perjanjian Linggajati Perundingan Renville


Tokoh Peranan Tokoh Peranan

2. Bentuk reaksi dunia terhadap agresi militer Belanda II


Bentuk Reaksi Negara yang terlibat Hasil Konfrensi
1. 1.
2. 2.
3.
4.
5.
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA 05
1. Isilah kolom di bawah ini dengan benar!
Perjanjian Linggajati Perundingan Renville
Tokoh Isi perjanjian Peranan Tokoh Isi Perjanjian Paranan
Tokoh Tokoh
Sutan 1. Belanda hanya Delegasi Mr.Amir 1. Belanda hanya Delegasi
Syahrir mengakui kekuasaan Indonesia Syarifudd mengakui daerah Indonesi
Republik Indonesia in. Republik Indonesia a
atas Jawa, Madura, atas Jawa Tengah,
dan Sumatera. Yogyakarta, sebagian
2. Republik Indonesia kecil Jawa Barat, dan
dan Belanda akan Sumatera.
bersama-sama 2. Tentara Republik
membentuk. Negara Indonesia ditarik
Indonesia Serikat mundur dari daerah-
yang terdiri atas: daerah yang telah
Negara Republik diduduki Belanda.
Indonesia, Negara
Indonesia Timur,
dan Negara
Kalimantan.
3. Negara Indonesia
Serikat dan Belanda
akan merupakan
suatu uni
(kesatuan)yang
dinamakan Uni
Indonesia-Belanda
dan diketuai oleh
Ratu Belanda.
2. Bentuk reaksi dunia terhadap agresi militer Belanda II
Bentuk Reaksi Negara yang terlibat Hasil Konfrensi
Konferensi New Negara-negara di 1. Pemerintah RI segera dikembalikan ke
Delhi pada bulan Asia seperti India, Yogyakarta, dan
Desember Myanmar, 2. Serdadu Belanda segera ditarik mundur
1949 Afganistan, dan lain- dari Indonesia
lain

Pedoman Penilaian Lembar Diskusi Siswa 05


Nomor Soal Skor Tertinggi
1 5
2 5
Jumlah Skor Tertinggi 10
LEMBAR DISKUSI SISWA 06

Hari/Tanggal :
Kelas/Semester :
Nama Kelompok :
Nama Ketua Kelompok :
Nama Anggota Kelompok :
1. Isilah kolom di bawah ini dengan benar!
Perjanjian Rum-Royen KMB
Tokoh Peranan Tokoh Peranan

2. Isilah kolom rangkaian peristiwa pengakuan kedaulatan Indonesia


Tanggal Bentuk Diwakili Oleh Isi
Acara Di Den Di
Haag Yokyakarta
KUNCI JAWABAN LEMBAR DISKUSI SISWA 06

1. Isilah kolom di bawah ini dengan benar!


Perjanjian Rum-Royen KMB
Tokoh Peranan Isi Tokoh Peranan Isi

Mr. Delegasi 1. Pemerintah Drs. Delegasi 1. Indonesia menjadi


Moh. Indonesia Republik Indonesia Moh. Indonesia Republik Indonesia
Rum dikembalikan ke Hatta dalam Serikat (RIS) dan
Yogyakarta. KMB Belanda akan
2. Menghentikan Sultan Delegasi menyerahkan kedaulatan
gerakan-gerakan Hamid BFO kepada RIS pada akhir
militer dan II. Indonesia bulan Desember 1949
membebaskan 2. RIS dan Belanda akan
semua tahanan tergabung dalam Uni
politik Indonesia Belanda.
3. Belanda 3. Irian Barat akan
menyetujui adanya diserahkan setahun
Republik Indonesia setelah pengakuan
sebagai bagian dari kedaulatan oleh Belanda.
Negara Indonesia
Serikat Akan
diselenggarakan
perundingan lagi,
yaitu KMB, antara
Belanda
4. Indonesia setelah
Pemerintah
Republik Indonesia
kembali ke
Yogyakarta.
2. Isilah kolom rangkaian peristiwa pengakuan kedaulatan Indonesia
Tanggal Bentuk Diwakili Oleh Isi
Acara Di Den Di Yokyakarta
Haag
27 Upacara Drs. Moh. Sri Sultan Berakhirlah kekuasaan Belanda
Desember pengakuan Hatta Hamengkubuwono atas
1949 kedaulatan IX. Indonesia dan berdirilah Negara
dari Republik Indonesia Serikat.
Pemerintah Sehari setelah
Belanda pengakuan kedaulatan, ibu kota
kepada negara pindah dari Yogyakarta
Pemerintah ke Jakarta.
RIS Kemudian dilangsungkan
upacara penurunan bendera
Belanda dan
dilanjutkan dengan pengibaran
bendera Indonesia.

Pedoman Penilaian Lembar Diskusi Siswa 06


Nomor Soal Skor Tertinggi
1 5
2 5
Jumlah Skor Tertinggi 10
LEMBAR DISKUSI SISWA 07

Hari/Tanggal :
Kelas/Semester :
Nama Kelompok :
Nama Ketua Kelompok :
Nama Anggota Kelompok :
Perintah : Isilah kolom di bawah ini dengan benar!
No Nama Tokoh Asal Peranan Cara Menghargai
1
2
3
4
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA 07
Hari/Tanggal :
Kelas/Semester :
Nama Kelompok :
Nama Ketua Kelompok :
Nama Anggota Kelompok :
Perintah : Isilah kolom di bawah ini dengan benar!
No Nama Tokoh Peranan Cara
Menghargai
1 Ir. Soekarno Membacakan 1. Tertib saat
prolamasi, Upacara
peristis Bendera
pererintahan 2. Memperingati
Indonesia, hari pahlawan
presiden 3. Memperingati
pertama hari
Indonesia, kemerdekaan
2 Drs. Moh. Hatta Proklamator
kemerdekaan
3 Jendral Sudirman Panglima besar
yang mampu
mengusir
Inggris dari
Ambarawa
4 Bung Tomo Mendirikan
pemberontakan
dan member
semangat
perjuangan
kepada rakyat
Surabaya
5 Sri Sultan Tokoh pejuang
Hamengkubowono ke Diplomatik
IX
Pedoman Penilaian Lembar Diskusi Siswa 07
Nomor Soal Skor Tertinggi
1 2
2 2
3 2
4 2
5 2
Jumlah Skor Tertinggi 10
SOAL EVALUASI 01
Nama :
Kelas :

1. Hal apakah yang melatarbelakangi terjadinya peristiwa 10 November 1945 di Surabaya?


2. Pada tanggal berapakah presiden Soekarno mencapai kesepakatan dengan Jendral D.C
Hawthorn dalam menghentikan tembak-menembak di Surabaya?
3. Kapankah kita memperingati hari pahlawan?
4. Siapakah komandan sekutu yang tewas pada peristiwa 10 November di Surabaya?
5. Siapakah yang memimpin pemberontakan terhadap sekutu dan menjadi penyemangat
pada perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia 10 November 1945 di
Surabaya?
KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI 01

1. Sekutu membebaskan kolonel Huiyer salah seorang perwira Belanda. Rakyat


Indonesia Indonesia tidak menerima hal tersebut, sehingga pada tanggal 28 Oktober
1945 rakyat Indonesia menyerbu pos-pos sekutu. Pada tanggal 29 Oktober 1945 pos-
pos sekutu berhasil dikuasai rakyat, terus terjadi pertempuran sehingga menewaskan
Brigjen Mallaby.
2. Pada tanggal 30 Oktober 1945
3. Setiap tanggal 10 November
4. Brigjen Mallaby
5. Bung Tomo

Pedoman Penilaian Evaluasi 01


Nomor Soal Skor Tertinggi
1 2
2 2
3 2
4 2
5 2
Jumlah Skor Tertinggi 10
SOAL EVALUASI 02
Nama :
Kelas :

1. Hal apakah yang melatarbelakangi terjadinya peristiwa pertempuran Ambarawa?


2. Siapakah pahlawan kita yang gugur dalam pertempuran Ambarawa?
3. Siapakah panglima Divisi Banyumas yang memimpin pertempuran di Ambarawa?
4. Mengapa setiap tanggal 15 Desember diperingati sebagai hari Infanteri?
5. Pada tanggal berapakah pasukan sekutu berhasil dipukul mundur ke Semarang?
KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI 02

1. Sekutu membebaskan kolonel Huiyer salah seorang perwira Belanda. Rakyat


Indonesia Indonesia tidak menerima hal tersebut, sehingga pada tanggal 28 Oktober
1945 rakyat Indonesia menyerbu pos-pos sekutu. Pada tanggal 29 Oktober 1945 pos-
pos sekutu berhasil dikuasai rakyat, terus terjadi pertempuran sehingga menewaskan
Brigjen Mallaby.
2. Kolonel Isdiman
3. Kolonel Sudirman
4. Pada tanggal 15 Desember 1945 merupakan hari bersejarah, pada hari itu sekutu
berhasil dikalahkan dan untuk mengenang banyaknya pahlawan yang gugur pada saat
itu maka setiap tanggal 15 Desember diperingati sebagai hari infanteri.
5. Pada Tanggal 15 Desember 1945

Pedoman Penilaian Evaluasi 02


Nomor Soal Skor Tertinggi
1 2
2 2
3 2
4 2
5 2
Jumlah Skor Tertinggi 10
SOAL EVALUASI 03
Nama :
Kelas :

1. Kapankah sekutu mendarat memasuki kota Bandung setelah Indonesia merdeka?


2. Apakah tujuan pertama sekutu datang kembali ke Indonesia?
3. Jelaskan penyebab Bandung selatan dibumihanguskan pada tanggal 15 Desember 1945 ?
4. Siapakah pahlawan kita yang tewas dalam peristiwa Bandung lautan api?
5. Sebutkan tokoh-tokoh pejuang pada peristiwa Bandung lautan api!
KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI 03

1. Pada bulan Oktober 1945


2. Melucuti senjata tentara Jepang
3. Karena sekutu ingin menguasai Bandung dan memaksa rakyat Bandung untuk
mengosongkan kota bandung..
4. Muhammad Toha
5. Aruji Kartawinata, Suryadarma, dan Kolonel Abdul Harris Nasution

Pedoman Penilaian Evaluasi 03


Nomor Soal Skor Tertinggi
1 2
2 2
3 2
4 2
5 2
Jumlah Skor Tertinggi 10
SOAL EVALUASI 04
Nama :
Kelas :

1. Pada tanggal berapakah sekutu mendarat di Medan setelah Indonesia merdeka dan
siapakah pemimpinnya?
2. Jelaskan hal yang melatarbelakangi peristiwa pertempuran Medan Area!
3. Siapakah yang mempelopori pertempuran Medan Area?
4. Pada tanggal berapakah TKR berganti nama menjadi TRI?
5. Sebutkan siapa saja yang menjadi anggota TKR yang dipimpin oleh Acmad Tahir!
KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI 04
1. Pada tanggal 9 Oktober 1945 sekutu yang dipimpin oleh Brigadir Jendral T.E.D Kelly
mendarat di Medan.
2. Pada tanggal 1 Desmber 1945 pihak Inggris memasang papan-papan pengumuman yang
bertuliskan “Fixed Boundaries Medan Area” yang artinya Inggris secara sepihak telah
menetapkan batas-batas kekuasaan mereka sehingga rakyat marah dan terjadilah
pertempuran pada waktu itu yang terkenal dengan nama pertempuran Medan Area.
3. Achmad Tahir
4. 24 Januari 1946
5. Anggota TKR adalah para pemuda bekas Gitugun dan Heiho Sumatra Timur.

Pedoman Penilaian Evaluasi 04


Nomor Soal Skor Tertinggi
1 2
2 2
3 2
4 2
5 2
Jumlah Skor Tertinggi 10
SOAL EVALUASI 05

Nama :
Kelas :

1. Pada tanggal berapakah diadakannya perjanjian Liggarjati ?


2. Siapakah yang menjadi delegasi Indonesia dalam perundingan Renville?
3. Sebutkan isi perjanjian renville!
4. Sebutkan 5 negara yang menandatangai perjanjian renville!
5. Pada tanggal berapakah dilancarakannya Agresi militer Belanda II?
KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI 05

1. 10 November 1946
2. Sutan syahrir
3. Belanda hanya mengakui daerah Republik Indonesia atas Jawa Tengah,Yogyakarta,
sebagian kecil Jawa Barat, dan Sumatera, serta Tentara Republik Indonesia ditarik
mundur dari daerah-daerah yang telah diduduki Belanda
4. Indonesia, Belanda, Austria, Belgia dan Amerika Serikat
5. 19 desember 1948

Pedoman Penilaian Evaluasi 05


Nomor Soal Skor Tertinggi
1 2
2 2
3 2
4 2
5 2
Jumlah Skor Tertinggi 10
SOAL EVALUASI 06

Nama :
Kelas :

1. Pada tanggal berapakah diadakannya perundingan Rum-Royen dan siapakah delegasi


Indonesia?
2. Sebutkan isi perundingan Rum-Royen!
3. Pada tanggal berapakah diadakannya KMB dan siapakah delegasi Indonesia?
4. Sebutkan isi KMB!
5. Siapakah delegasi Indonesia yang menandatangani pengakuan kedaulatan di Den Haag
pada tanggal 27 Desember 1949?
KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI 06

1. Perundingan Rum-Royen diadakan pada tanggal 7 Mei 1949, dlegasi Indonesia adalah
Mr. Moh. Rum
2. Isi Perjanjian Rum-Royen adalah sebagai berikut.
a. Pemerintah Republik Indonesia dikembalikan ke Yogyakarta
b. Menghentikan gerakan-gerakan militer dan membebaskan semua tahanan politik.
c. Belanda menyetujui adanya Republik Indonesia sebagai bagian dari Negara Indonesia
Serikat.
d. Akan diselenggarakan perundingan lagi, yaitu KMB, antara Belanda dan Indonesia
setelah pemerintah Republik Indonesia kembali ke Yogyakarta.
3. 2 November 1949
4. Hasil-hasil persetujuan yang dicapai dalam KMB adalah sebagai berikut.
a. Indonesia menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Belanda akan menyerahkan
kedaulatan kepada RIS pada akhir bulan Desember 1949.
b. RIS dan Belanda akan tergabung dalam Uni Indonesia Belanda.
c. Irian Barat akandiserahkan setahun setelah pengakuan kedaulatan oleh Belanda
5. Drs. Moh. Hatta

Pedoman Penilaian Evaluasi 06


Nomor Soal Skor Tertinggi
1 2
2 2
3 2
4 2
5 2
Jumlah Skor Tertinggi 10
SOAL EVALUASI 07

1. Sebutkan minimal 3 dari tokoh-tokoh yang berperan penting dalam mempertahankan


kemerdekaan!
2. Jelaskan apakah peranan tokoh Soekarno dalam merebut dan mempertahankan
kemerdekaan!
3. Sebutkan minimal 2 contoh sikap menghargai jasa para pahlawan dalam merebut dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia!
4. Sebutkan hal apakah yang dapat kita petik dari perjuangan para pahlawan dalam merebut
dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia!
5. Sebutkan minimal 2 contoh sikap kita dalam melanjutkan perjuangan para pahlawan
kemerdekaan!
KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI 07

1. Soekarno, Moh. Hatta, bung Tomo, Jendral sudirman, dan Sri sultan hamengkubuwono
ke IX.
2. Sebagai perumus dan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, sebagai perintis
pemerintahan pertama Indonesia, dan sebagai presiden pertama.
3. Memperingati hari kemerdekaan dan hari pahlawan
4. Semangat perjuangan, kebersamaan dan patuh pada pemimpin dengan penuh rasa
tanggung jawab
5. Dengan tekun belajar dan tertib saat upacara bendera

Pedoman Penilaian Evaluasi 07


Nomor Soal Skor Tertinggi
1 2
2 2
3 2
4 2
5 2
Jumlah Skor Tertinggi 10
Naskah Drama
Perjanjian Linggajati

Van Mook : “Sebagai usaha untuk menghentikan sengketa antara Indonesia dan Belanda,
maka hari ini kami akan mengumumkan hasil perundingan antara pihak
Indonesia dan Belanda pada tanggal 10 November 1946 lalu”.
Sutan Syahrir : ”Silahkan dibacakan terlebih dahulu dan yang lain mendengarkan!”
Van Mook : “Baiklah, berikut isi perjanjian yang telah disepakati:
1. Belanda hanya mengakui kekuasaanRepublik Indonesia atas Jawa, Madura
dan Sumatra.
2. Republik Indonesiadan Belanda akan bersama-sama membentuk Negara
Indonesia Serikat yang terdiri atas :
a. Negara Republik Indonesia
b. Negara Indonesia Timur, dan
c. Negara Kalimantan
3. Negara Indonesia Serikat dan Belanda akan merupakan suatu uni(kesatuan)
yang dinamakan Uni Indonesia-Belanda dan diketuai Ratu Belanda.
Demikian hasil kesepakatan kami, apakah ada pertanyaan?”
Sutan Syahrir : “Dari pihak kami tak ada pertanyaan lagi”.
Mr. Syariffudin : “ Tapi hasil kesepakatan yang Van Mook bacakan sangat merugikan pihak
kami, apa tidak bisa diperbaiki lagi?”
Van Mook : “Maaf, tidak bisa karena ini sudah sesuai dengan kesepakatan kita pada
tanggal 10 November lalu. Baiklah kalau tidak ada pertanyaan, silahkan
masing-masing delegasi untuk menandatangani Naskah perjanjian ini!”

Naskah Drama
Perjanjian Renville

Ricard C. Kirby : “Untuk menyelesaikan permasalahan gencatan senjata tembak-


menembak antara Indonesia dengan Belanda pada peristiwa Agresi
Militer Belanda I, maka kami telah melakukan perundingan Renville
atas permintaan PBB yang telah dimusyawarahkan oleh 5 negara
yaitu, Indonesia, Belanda, Australia, Belgia dan Amerika Serikat.
Selanjutnyakami akan mengumumkan hasil perundingan antara
pihak Indonesia danBelanda yang akan dibacakan oleh Paul van
Zeeland”.
Frank Porter Graham : “Silahkan kepada Paul van Zeeland untuk membacakan”.
Paul Van Zeeland : “Berikut isi perundingan Renville yang telah disepakati:
1. Belanda hanya mengakui daerah Republik Indonesia atas Jawa
tengah, Yogyakarta, sebagian kecil Jawa Barat, dan Sumatra.
2. Tentara republik Indonesia ditarik mundur dari daerah-daerah yang telah diduduki
Belanda”.
R. Abdul Kadir Wijoatmojo : “Bagaimana, ada tanggapan?”
Mr. Amir Syariffudin : “Baiklah pihak kami menerima hasil perjanjian tersebut”.
Ricard C. Kirby : “Baiklah, kalau sudah tidak ada tanggapan, silahkan masing-
masing delegasi untuk menandatangani naskah perjanjian ini”.

Naskah Drama
Perjanjian Rum-Royen

Drs. Moh. Hatta : “Untuk mencari penyelesaikan antara sengketa Indonesia


danBelanda, agar kiranya kedaulatan Indonesia dapat diakui, maka pihak Indonesia dan
Belanda di bawah naungan PBB berhasil mencapai kesepakatan pada perundingan Rum-
Royen yang telah dilakukan pada tanggal 7 Mei 1949”.
Sri Sultan Hamengkubowono IX : “Siapa delegasi Belanda?”
Drs. Moh. Hatta : “Delegasi Belanda dipimpin oleh Mr. Moh. Rum dan degasi Belanda
dipimpin oleh Dr. Van Royen”.
Mr. Moh. Rum : “Baiklah, berikut ini perjanjian Rum-Royen:
1. Pemerintah Republik Indonesia dikembalikan ke Yogyakarta.
2. Menghentikan gerakan-gerakan militer dan membebaskan semua
tahanan politik
3. Belanda menyetujui adanya Republik Indonesia sebagai bagian dari Negara
Indonesia serikat.
4. Akan diselenggarakan perundingan lagi, yaitu KMB, antara Belanda
dan Indonesia setelah pemerintah Republik Indonesia kembali ke
Yogyakarta”.
Drs. Moh. Hatta : “Apakah ada yang ingin disampaikan Dr. Van Royen?”
Dr. Van Royen : “Tidak ada”.
Mr. Moh. Rum : “Baiklah, silahkan Dr Van Royen menandatangani naskah perjanjian
ini”.

Naskah Drama

Konferensi Meja Bundar

Drs. Moh. Hatta : “Untuk menindaklanjuti isi perundingan Rum-Royen terdahulu, maka
kami telah melakukan Konferensi Meja Bundar di Den haag sejak
tanggal 23 Agustus samapai 2 Novembber 1949. Pihak Indonesia
diwakili oleh Drs. Moh Hatta dan Pihak Belanda diwakili oleh
Mr.Van Maarseveen, sedangkan Badan musyawarah federal (BFO)
dipimpinSultan Hamid II dan UNCI dipimpin oleh Chritchley”.
Mr. Van Maarseveen : “Silahkan Sultan Hamid II membacakan hasil KMB!”
Sultan Hamid II : “Hasil-hasil persetujuan yang dicapai dalam KMB Uni Indonesia-
Belanda adalah sebagai berikut :
1. Indonesia menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Belanda akan
menyerahkan kedaulatan kepada RIS pada akhir bulan Desember 1949.
2. RIS dan Belanda akan tergabung dalam Uni Indonesia Belanda.
3. Irian Barat akan diserahkan setahun setelah pengakuan kedaulatan oleh
Belanda”.
Drs. Moh. Hatta : “Apakah masih ada yang ingin disampaikan?”
Chrithcley : “Tidak ada”.
Drs.Moh. Hatta : “ Baiklah, silahkan masing-masing delegasi menandatangani naskah
Naskah perjanjian ini”.
Pencapaian Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Siklus I

NO Nama Siswa Pretest Postest N-gain Katagori


1 AFJ 60 80 0,5 Sedang
2 AKM 50 70 0,4 Sedang
3 APM 60 70 0,25 Rendah
4 AZN 60 80 0,5 Sedang
5 AP 70 80 0,33 Rendah
6 AR 60 60 0 Rendah
7 AWM 60 70 0,25 Rendah
8 DY 60 80 0,5 Sedang
9 EHR 50 60 0,2 Rendah
10 LWB 50 60 0,2 Rendah
11 MAL 70 80 0,33 Rendah
12 MGA 70 80 0,33 Rendah
13 MZL 60 70 0,25 Rendah
14 NZM 50 70 0,4 Sedang
15 NZQ 40 60 0,33 Rendah
16 RAI 60 60 0 Rendah
17 RHR 50 80 0,6 Sedang
18 SK 40 60 0,33 Rendah
19 SAT 40 60 0,33 Rendah
20 SF 40 70 0,5 Sedang
21 WME 40 80 0,66 Sedang
22 ZI 40 60 0,33 Rendah
Rata-rata 52,97 70,81 0,36 Rendah
Presentase Ketuntasan = 70%
Pencapaian Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Siklus II

NO Nama Siswa Pretest Postest N-gain Katagori


1 AFJ 60 80 0,5 Sedang
2 AKM 50 70 0,4 Sedang
3 APM 50 70 0,4 Sedang
4 AZN 60 80 0,5 Sedang
5 AP 50 70 0,4 Sedang
6 AR 70 90 0,66 Sedang
7 AWM 60 80 0,5 Sedang
8 DY 50 80 0,6 Sedang
9 EHR 50 90 0,8 Tinggi
10 LWB 50 80 0,6 Sedang
11 MAL 70 90 0,66 Sedang
12 MGA 60 80 0,5 Sedang
13 MZL 60 80 0,5 Sedang
14 NZM 40 70 0,5 Sedang
15 NZQ 40 60 0,33 Rendah
16 RAI 70 100 1 Tinggi
17 RHR 80 70 0,5 Sedang
18 SK 40 70 0,5 Sedang
19 SAT 60 80 0,5 Sedang
20 SF 40 70 0,5 Sedang
21 WME 70 90 0,66 Sedang
22 ZI 60 80 0,5 Sedang
Rata-rata 57,29 80,27 0,55 Sedang
Presentase Ketuntasan = 97%
LEMBAR UJI REFERENSI

Nama : Djehan Nur Mulyani

NIM :1110018300075

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul Skripsi : "Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui


Penerapan Metode Project Based Learning
(Pembelajaran Berbasis Proyek) Pada Siswa Kelas V
Di SD Islam Al-Syukro Universal"

Paraf Dosen
Pembimbing
Referensi
No. Halaman Muhammad Arif,
Judul Buku dan Nama Pengarang
M. Pd
BAB I
Salma, Dewi Prawiladilaga,dkk.,

I Mo z ai k Te kno Io gi P e ndi di kan,(Jakarta: I

Prenada Media Group, 2007), hlm. 330

Arsyad, Azhar, Media pengajaran,


2. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1

1997), hlm. 1. (
Sabri, M. Alisuf, Psikologi Pendidikan,
a
(Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), I
cet. 3, hlm.62.
Bahri, Syaiful Djamarah, dkk., Strategi
B elaj ar Mengaj ar, (Jakarta: Rineka
4. J
Cipta, 2010), hlm.36.
&
Satori, Djama'an, dkk., Materi Polcok
5. P rofe s i Ke guruan, (Jakarta: Universitas J

Terbuka, 2007), hlm. 1 8.

Syaiful Bahri Djamarahdan Aswan


Zain, Strategi Belajar Mengajar,
6. 4
(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), hlm.

72.

Slamento,P ro s e s B e I aj ar Mengqj ar

Dalam Proses Kridit Semester, (Jakarta

t
7. 4

: Bumi Aksara. 1993),hlm. 116.

BAB II
Wena, Made, Strategi Pembelajaran
B. Inov at if Ko nte mpore r, (Jakarta: Bumi 9

Aksara, 2006), Cet. 6, h. 145

Wena, Made, Strategi Pembelajaran


4
9. Inov at if Kontemporer, (Jakarta: Bumi 9

Aksara,2006), h. 153.
Wena, Made, Strategi Pembelajaran
d
10. Inov atif Kontempore r, (Jakarta: Bumi i0 x
Aksara, 2006),h.154. q
Wena, Made, Strategi Pembelajaran
l1 Inov at if Kont e mp orer, (Jakarta: Bumi ll
Aksara, 2006), h. 149
Wena, Made, Strategi Pembelajaran

12. Inov at if Kontempore r, (Jakarta: Burni 1l (

Aksara,2006), h. 154. q\
Wena, Made, Strategi Pembelajaran
Inov at if Ko nte mpore r, (Jakarta: Bumi
13" t2 {\
Aksara, 2006), h. 148.
q
Wena, Made, Strategi Pembelajaran
14. Inov atif Konlemporer, (Jakarta: Bumi l3
7
Aksara, 2006), h. 148.

Wena, Made, Strategi Pembelajaran


15. Inovatif Kontemporer, (Jakarta: Bumi 14

Aksara, 2006), h. 151. (


Wena, Made, Strategi Pembelajaran
16. Inov at if Ko nt e mp ore r, (Jakarta:. Bumi l5
Aksara, 2006), h. 160
Wena, Made, Strategi Pembelaiaran
4
17. Inovatif Kontemporer, (Jakarta: Bumi 16

Aksara,2006), h. 160.
Purwanto, Ngalim, P sikolo gi
4
18, Pendidikan, (Bandung: PT Remaja t6
Rosdakarya , 2007), h. 84.

Purwanto, Ngalim, P sikologi


d
t9. Pendidikan, (Bandung: PT Remaja t7
Rosdakarya, 2007), h. 84.
4
Slameto, Belai ar don Faktor-faktor A
U
20. y an g M e mp e n g ar uhi ny a, (J akarta: PT t7
Rineka Cipta, 2010), h. 2, (
Bahri, Syaiful Djamarah, Psikologi
21. Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, t7
2008), h.12-13
Bahri, Syaiful Djamarah, Psikologi
22. Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, l7
2008), h. t2-13
Purwanto, Ngalim, Psikologi
23. Pendidikan, (Bandung: PT Remaja l8
Rosdakarya, 2007), h. 102 d
Slameto, Belaj ar dan Faktor-faktor

24. y ang Me mpengaruhinya, (l akarta: PT l8


td
Rineka Cipta, 2010), h. 9.

Slameto, Belaj ar dan Faktor-faktor

25. yang Mempengaruhiny4 (Jakarta: PT l8


Rineka Cipta,2010), h. 9
Purwanto, Ngalim, P sikologi
$
26. Pendidikan, (Bandung: PT Remaja 19
(
Rosdakarya , 2007), h. 98.

Slameto, Belaj ar dan Faktor-faktor

27. yang Mempengaruhiny4 (Jakarta: PT 19

Rineka Cipta,2010), h. 99
Slanreto, Bel aj ar dan Faktor-faktor
28. yang Mempengaruhiny4 (Jakarta: PT 20

Rineka Cipta, 2010), h. 99


Bahri, Syaiful Djamarah, Psikologi
29. Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 20

2008 ),h.22.
Bahri, Syaiful Djamarah, Psikologi
30. Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 21

2008),h.22
Ahmad Jamalong, "Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Melalui Model
KooperatifNHT diKelas X SMA
31 21
Negeri 1 Beduai Kabupaten Sanggau",
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,
2072,h.398.
Ahmad Jamalong, "Meningkatkan Hasil
32, Belajar Siswa Melalui Model 21
(
KooperatifNHT di Kelas X SMA
Negeri I Beduai Kabupaten Sanggau"
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,
2012,h.398.
Munawir, "Beberapa Faktor Pendukung
Dalam Mengantar Keberhasilan
33. 2l
Belajar", Jurnal Kependidikan dan
Ke masy ar akat an, 2006, h. 23

Tim Pengembang MKDP Kurikulum


dan Pembelajaran, Kurikulum dan
34. 22
P e mb e laj aran, (J akafia: PT

RajaGrafindo Persada, Z0ll), h. 140.


Slameto, Belaj ar dan Faktor-faktor

35. yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT 22

Rineka Cipta, 2010), h. 54. (


Purwanto, Ngalim, Psikologi
36. Pendidikan, (Bandung: PT Remaja 24
(
Rosdakarya, 2007), h. I 07.
Heni Waluryo Siswanto, "Studi
Efektifitas Pembelajaran Terpadu Ilmu
37. Pengetahuan Sosial di Sekolah 24

Menengah Pertama", Jurnal Pendidikan


dan Kebudayaan,2071, h. 154.
d
Sapriya, Dadang Sundawa, dan Iim Siti
Masyitoh,P embelaj aran dan Evaluas i
38. 24
Hasil Belajar IPS, (Bandung: UPI
(
Press, 2006),h.6.

Sapriya, Dadang Sundawa, dan Iim Siti


Masyitoh,P e mb e laj aran dan Ev aluas i
39. 25
Hasil Belajar IPS, (Bandung: UPI
Press, 2006),h.7.
Sapriya, Pendidikan IPS Konsep dan

Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja


t,
40. 25

Rosdakarya, 2009), h. I 1

Sapriya, Pendidikan IPS Konsep dan

41 Pembelajara4 (Bandung: PT Remaja 25

Rosdakarya, 2009), h. 12.


Suwarma Al Muchtar, dl<k, Pendidikan

42. IPE (Jakarta: Universitas Terbuka, 26 lt


2008), 6.7-6.8. s
Sapriya, Pendidikan IPS Konsep dan

43. Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja 27

Rosdakarya, 2009), h. 8.

Ischak, dkk, Pendidikan IPS di SD,


44. (Jakarta: Universitas Terbuka, 28

2005),1.25-1.26. c
Sulistyarsi, Ani, Penerapan Strategi
Pembelajaran Berbasis Proyek Dalam

Membuat Alat Peraga IPA Untuk


Meningkatkan Prestasi Belajar Dan
45. 28
Keaktifan Siswa Kelas IV SDN Cermo
0l Kare Madiun, Slcripsi, Dosen (
Program Studi Pendidikan Biologi FP
MIPA IKIP PGRI MADILIN
Sungkono, Peningkatan Hasil Belajar
Mahasiswa Melalui Pembelajaran
46. 29
Berbasis Proyek, Skripsi, Program Studi
Teknologi Pendidikan FIP L[NY, 2010.
Warsito, Pembelajaran SAiNS Berbasis
47. Proyek (Project Based Learning) 30

Sebagai Usaha Untuk Meningkatkan


#
Aktivitas dan Academic Skill Siswa
Kelas VII C SMP Muhammadiyah 3

Depok, Skrpsi Universitas Islam Negeri


Sunan Kalijaga

Yogyakarla: Yogyakarta, 2008.


BAB III
Rochiati Wiratmadja, Meto de P ene litian
48. Tindakan Kelas, (Bandung : Remaja )Z

Rosdakarya,2009),h. 12
Arikunto, Suharsimi, dkk., P ene litian
49. Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 32

2008), h. 3.

Djunaidy Ghony, P enel itian Tindokan


50. Kelas, (Malang: UIN Malang Press, 32

2oo8), h. 64.
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian
Tindakan Kelas Sebagai
51 P engemb angan P rofe s i Guru, (J akarta: 32

PT RajaGrafindo Persada, 2008), h.44-


45.

Kunandar, Langkah Mudah Penelitian


Tindakan Kelas Sebagai
52, P engemb angan P rofe s i Guru, (J akarta: 35

PT Raja Grafindo Persada, 2008), h.


105-106

Suharsimi Arikunto. Penelitian


Tindakan Kelas, (Jakarta : Bumi
53. Aksara, 2009) h. 16 36
Arifin, Zainal, Evaluasi
54. P endi dikan. (Bandung:PT Remaj a 43

Rosdakarya,20ll), h. 117 .
L
Kunandar, Langkah Mudah P ene litian
Tindakan Kelas Sebagai
55. P engemb angan P rofe s i Guru, (J akafta: 45

PT Raja Grafindo Persada, 2008),


h.197.
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi
56. P endidikan, (Jakarta: Raj awali Press, 46

2011),h.76.
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi
57. P endidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 46

20ll), h. 153.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur
58. P enelitian Suatu Pendekatan Praktik, 5l
(Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 211.

Sudij ono, Anas, P engantar Statistik

59. P endi dikan, (J akarta: PT Raj aGrafindo 51

Persada, 2008), h. 258.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur


60. P ene litian Suatu P endekntan P raktik, 52
,L\
(Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 115.

Sudijono, Anas, Pengantar Statistik


61. P endidikan, (Jakarta: PT RajaGrafi ndo 53

Persada,2008), h.223.

Sudij ono, Anas, P engantar Statistik


62. P endidikan, (Jakarta: PT RajaGrafi ndo
Persada,2008), h.228
53
+
Jakarta, 26 November 2014
Mengetahui,
Pembimbing

NIP. 19700606 199702 | 002


BIOGRAFI PENULIS

DJEHAN NUR MULYANI lahir di Jakarta tahun 1991. Merupakan


putri ketiga dari enam bersaudara dari pasangan H. Budi Heryadi,
S.H., S. E., dan Hj. Ida Rachmawati yang beralamat Jl. Pondok
Kacang Prima Blok D.1 No. 4 Rt/Rw: 006/008 Kelurahan Pondok
Kacang Timur Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan
Provinsi Banten. Penulis memiliki dua orang kakak yaitu Djehan
Aisyah Oktaviani dan Djehan Firda Syafitri juga tiga orang adik Abi
Mufti Heryadi, Arvi Budi Fitri Rahmadinta, Haqi Budi Fitri
Rahmadanti.

Penulis memulai pendidikannya pada jenjang Taman Kanak-kanak


pada tahun 1997, dan melanjutkan Sekolah Dasar di SDNP 12 PAGI
Bendung Hilir pada tahun 1998 samapai tahun 2004, serta
melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di MTs Al-Mubarok
Jakarta Pusat hingga tahun 2007, dan menyelesaikan Sekolah
Menengah Akhirnya di SMK KH-DEWANTORO Ciledug pada
tahun 2010.

Untuk mewujudkan cita-citanya pada tahun 2010, penulis memasuki perguruan tinggi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah/SD, karena cintanya terhadap anak-anak penulis memilih jurusan itu. Selama
belajar di UIN Jakarta penulis aktif di organisasi, seperti PMII dan POSTAR (Pojok Seni
Tarbiyah) Element Tari Tradisional Saman. Meskipun belum terlihat karya yang
diperolehnya tetapi ide dan kreativitasnya dapat memberikan inspirasi bagi organisasinya.
Bakat seni yang melekat dalam jiwanya yang selalu memberikan warna dalam hidupnya yang
tak pernah sepi maka dari itu penulis pernah menang Juara II di acara Styling Competition
Hijab PGMI CUP pada tanggal 11 Juni 2013 yang diadakan di kampus UIN Jakarta.

Proses belajar mengajar di kelas harus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.
Melalui skripsi yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Metode
Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek) Pada Siswa Kelas V Di SD Islam
Al-Syukro Universal”inilah hasil karya ilmiah yang menunjukkan ada peningkatan belajar
pada siswa sekolah dasar. Bersamaan dengan terus berjalannya waktu, pada tahun ini, ia
mendapatkan gelar Sarjanah (S. Pd), sebagai tanda tamat belajar program Strata Satu (S1).
Penulis juga mempunyai motto hidup “Jangan pernah puas dengan ilmu yang kita punya”.

Anda mungkin juga menyukai