Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penelitian merupakan kegiatan yang terencana untuk mencari jawaban yang obyektif
atas permasalahan manusia melalui prosedur ilmiah. Untuk itu di dalam suatu penelitian
dibutuhkan suatu proses analisis data yang berguna untuk menganalisis data-data yang telah
terkumpul. Data yang terkumpul terdiri dari berbagai catatan di lapangan, gambar, foto,
dokumen, laporan, biografi, artikel, dan sebagainya.
Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan,
memberikan kode, dan mengategorikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut
bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori
substantif. Oleh karena itu, analisis data merupakan bagian yang penting karena dengan
menganalisis suatu data dapat diberi arti dan makna yang berguna untuk masalah penelitian.
Data yang telah dikumpulkan oleh peneliti tidak akan ada gunanya apabila tidak dianalisis
terlebih dahulu.
Dalam proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari
berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan
lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, dan sebagainya. Untuk dapat merumuskan
masalah,

peneliti

harus

memahami

tentang

metode

analisis

data

serta

mampu

menginterpretasikan hasil dari analisis data tersebut.


Interpretasi data merupakan suatu kegiatan yang menggabungkan hasil analisis dengan
pernyataan, kriteria, atau standar tertentu untuk menemukan makna dari data yang
dikumpulkan untuk menjawab permasalahan pembelajaran yang sedang diperbaiki.
Interpretasi data adalah upaya peneliti memaknai data yang dapat ditempuh dengan cara
meninjau kembali gejala-gejala berdasarkan sudut pandangnya, perbandingan dengan
penelitian yang pernah dilakukan (misanya oleh peneliti lain). Interpretasi adalah proses
memberi arti dan signifikansi terhadap analisis yang dilakukan, menjelaskan pola-pola
deskriptif, mencari hubungan dan keterkaitan antar deskripsi-deskripsi data yang ada
(Barnsley & Ellis, 1992).
Dalam makalah ini akan membahas macam macam dari metode analisis data,
pemilihan metode analisis data, pemilihan metode analisis data dengan skala pengukuran dan
menginterpretasikan hasil dari analisis data.
1

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang dapat ditarik sebagai rumusan masalah sebagai berikut:
1.2.1 Apa saja macam macam metode analisis data?
1.2.2 Bagaimana pemilihan metode analisis data?
1.2.3 Bagaimana pemilihan metode statistik menurut skala pengukuran?
1.2.4 Bagaimana cara menginterprestasikan hasil analisis data?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui apa saja macam macam metode analisis data.
1.3.2 Untuk mengetahui bagaimana cara menentukan metode analisis data.
1.3.3 Untuk mengetahui bagaimana cara menentukan metode analisis data menurut
1.3.4

skala pengukuran.
Untuk mengetahui cara menginterpretasikan hasil analisis data.

1.4 Manfaat Penulisan


1.4.1 Mengetahui apa saja macam macam metode analisis data
1.4.2 Mengetahui bagaimana cara menentukan metode analisis data.
1.4.3 Mengetahui bagaimana cara menentukan metode analisis data menurut skala
1.4.4

pengukuran.
Mengetahui cara menginterpretasikan hasil analisis data.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Macam-Macam Metode Analisis Data

Dalam penelitian ada dua metode secara umum yang dapat digunakan yaitu analisis
data secara kualitatif yang digunakan pada penelitian yang menggunakan pendekatan
kualitatif. Pada analisis ini tidak menggunakan alat statistik, akan tetapi dilakukan dengan
menbaca tabel-tabel, grafik-grafik, atau angka-angka yang tersedia kemudian melakukan
uraian dan penafsiran.
Analisis data secara kuantitatif digunakan pada penelitian dengan pendekatan
kuantitatif. Pada pendekatan seperti ini menggunakan alat statistik. Bila pendekatan
menggunakan alat statistik berarti analisis data dilakukan menurut dasar-dasar statistik. Ada
dua macam alat statistik yang digunakan yaitu: Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial.
Jika dilihat dari jumlah variabel yang dianalisis ada 3 jenis analisis data yaitu:
1. Analisis Univariat, analisis yang menggunakan 1 variabel.
2. Analisis Bivariat, analisis yang menggunakan 2 variabel.
3. Analisis Multivariat, analisis yang menggunakan 3 atau lebih variabel
Jika dengan menganalisis data kualitatif diperoleh gambaran yang teratur tentang suatu
peristiwa atau kejadian maka statistik ini disebut Deskriptif misalnya pengukuran nilai
sentral (Rata-rata, Median, Modus), deviasi, perhitungan angka indeks, ukuran korelasi, dan
trend. Metode lebih lanjut dimana dalam analisis tersebut memberikan cara bagaimana
menarik kesimpulan mengenai ciri-ciri populasi tertentu berdasarkan hasil dari analisis
serangkaian sampel yang diambil dari populasi tersebut dinamakan Metode Statistik
Inferensial.
2.2

Pemilihan Metode Analisis Data


Pemilihan metode analisis data menggunakan pendekatan kualitatif atau kuantitatif.

Dalam pendekatan kuantitatif persyaratan pertama yang harus terpenuhi adalah alat uji
statistik yang akan digunakan harus sesuai. Pertimbangan utama dalam memilih alat uji
statistik ditentukan oleh :
1)
2)
3)
4)

ditentukan oleh pertanyaan untuk apa penelitian tersebut dilakukan.


ditentukan oleh tingkat/skala, distribusi, dan penyebaran data.
luasnya pengetahuan statistik yang dimiliki.
ketersediaan sumber-sumber dalam hubungannya dengan perhitungan dan penafsiran
data.
Metode penelitian dengan pendekatan kualitatif berbeda dengan pendekatan kuantitatif,

dalam pendekatan kualitatif perhatian dipusatkan kepada prinsip umum yang mendasari
perwujudan dan satuan gejala yang ada dalam kehidupan manusia atau pola yang ada.
Analisis yang dilakukan adalah gejala sosial dan budaya dengan menggunakan kebudayaan
3

masyarakat yang bersangkutan untuk memperoleh pola yang berlaku, dan pola tersebut
dianalisis dengan teori yang objektif.
Penelitian kualitatif mampu mengungkapkan gejala yang ada di masyarakat secara
sistematis. Oleh karena itu urutan atau sistimatika yang ada dalam penelitian memberikan
urutan serta pola berfikir secara sistematis dan kompleks. Penelitian dengan pendekatan
kualitatif ini mampu mengungkap gejala yang ada di masyarakat secara sistematis secara
mampu mengungkapkan kejadian yang sebenarnya sehingga akan sulit ditolak kebenarannya.
Di dalam memilih metode analisis adapun hal hal yang perlu dipertimbangkan adalah
sebagai berikut:

Kecocokan/kesesuaian metode.
Kehandalan/ketangguhan.
Kepekaan.
Kecepatan/kemudahan.
Kepraktisan / fleksibel.
Keamanan.

Adapun cara yang digunakan untuk menentukan metode analisis adalah sebagai berikut:
1)
2)
3)
4)
5)

Menetapkan tujuan.
Jenis metode.
Kemungkinan penggunaan metode.
Macam atribut metode yang digunakan.
Pemilihan metode alternative.

Faktor lain yang menjadi pertimbangan dalam memilih metode analisis adalah:
1) Apakah analisis dilakukan untuk 1 sampel, jarang atau sering dengan contoh yang
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)

sama.
Pereaksi apa saja yang harus tersedia.
Berapa lama waktu yang diperlukan.
Apa jenis matriks sampel yang dianalisis.
Berapa tingkat ketelitian yang diharapkan.
Apa ada zat pengganggu.
Apa ada badan khusus atau persyaratan peraturan, batas tindakan, atau batas pelaporan.
Apakah diperlukan prosedur yang mampu menseleksi,mendeteksi, dan identifikasi

untuk campuran.
9) Berapa biaya yang harus dibayar pelanggan.
2.3

Pemilihan Metode Statistik Menurut Skala Pengukuran


Pemilihan terhadap alat statistika dalam penelitian kuantitatif sangat tergantung pada

skala pengukuran dari variabel yang digunakan. Dalam analisis nantinya apakah
menggunakan statistik parametrik atau statistik non parametrik. Bila dalam analisis
kuantitatif tersebut dimana skala ukuran variabel adalah nominal atau ordinal umumnya
4

menggunakan statistik non parametrik. Apabila skala ukuran variabel yang digunakan adalah
interval atau rasio maka statistik yang digunakan adalah statistik parametrik. Walaupun
demikian untuk skala interval atau rasio dapat juga menggunakan alat statistik non parametrik
namun banyak sekali kehilangan informasi yang dimiliki oleh data dengan skala interval dan
rasio tersebut.
Penggunaan statistik parametrik dan non parametrik untuk menganalisis data khususnya
menguji hipotesis yang diajukan. Contoh statistik parametrik antara lain korelasi product
moment, korelasi parsial, korelasi ganda, regresi, analisis varian dan sebagainya. Contoh
statistik non parametrik adalah Chi kuadrat, Mann Whitney, Mc Memar, Cochran, Coefisien
contingency, korelasi Rank Spearman, Kruskal Wallis, dan sebagainya.
Menurut sugiono (2003:147), hipotesis deskriptif yang akan diuji dengan statistik
parametrik merupakan dugaan terhadap nilai dalam satu sampel dibandingkan dengan
standar, sedangkan hipotesis deskriftif yang akan diuji dengan statistik non parametrik
merupakan dugaan ada tidaknya perbedaan secara signifikan nilai antar kelompok dalam satu
sampel.
Hipotesis komparatif merupakan dugaan ada tidaknya perbedaan secara signifikan
nilai-nilai 2 kelompok atau lebih. Hipotesis asosiatif adalah dugaan terhadap ada tidaknya
hubungan secara signifikan antara dua variabel atau lebih.
Hipotesis penelitian yang akan diuji dalam penelitian berkaitan erat dengan perumusan
masalah yang diajukan walaupun tidak setiap penelitian harus ada hipotesisnya. Tetapi setiap
penelitian harus merumuskan masalah.
Untuk mencari pengaruh varian variabel dapat digunakan teknik statistik yaitu dengan
menghitung besarnya koefisien determinasi. Koefisien determinasi dihitung dengan
mengkuadratkan koefisien korelasi yang telah ditemukan dan selanjutnya dikalikan dengan
seratus persen (100%).
Misalnya jika ditemukan korelasi positif dan signifikan antara variabel bebas dengan
variabel terikat sebesar 0,81 ini berarti bahwa koefisien determinasi sama dengan 0,812 =
0,66. Jadi dapat disimpulkan bahwa varian yang terjadi pada variabel dependen 66% dapat
dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel bebas. Dan sisanya sebesar 34%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam model.
2.4

Interpretasi Hasil-Hasil Analisis Data


Untuk interpretasi yang didasarkan atas statistik deskriptif khususnya tabulasi silang

ada ketentuan atau aturan yang perlu diperhatikan. Jika diasumsikan ada satu variabel yang
5

bertindak sebagai variabel pengaruh dan satunya lagi sebagai variabel terpengaruh maka arah
perhitungan untuk tabulasi silang selalu dihitung searah dengan variabel pengaruhnya. Dalam
menginterpretasikan tabulasi silang tersebut dengan membandingkan angka persen pada sel
tabel searah dengan variabel pengaruhnya.
Interpretasi hasil penelitian dilakukan untuk mencari makna dan implikasi yang lebih
luas dari hasil-hasil penelitian. Interpretasi hasil analisis dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu sebagai berikut:
1) Interpretasi secara terbatas karena peneliti hanya melakukan interpretasi atas data dan
hubungan yang ada dalam penelitiannya.
2) Peneliti mencoba mencari pengertian yang lebih luas tentang hasil-hasil yang telah
didapatkannya dari analisis.
Interpretasi secara terbatas karena peneliti hanya melakukan interpretasi atas data dan
hubungan yang ada dalam penelitiannya. Interpretasi ini dalam pengertian sempit tetapi
paling sering dilakukan. Pada waktu menganalisis data penelitian, secara otomatis peneliti
membuat interpretasi dimana analisis dan interpretasi yang dilakukan sangat erat
hubungannya karena keduanya dilakukan hampir bersamaan.
Menginterprestasikan berarti menggunakan hasil analisis untuk memperoleh arti atau makna.
Interprestasi mempunyai 2 bentuk, yaitu :
1.

Interprestasi dalam arti sempit (deskriptif) : interprestasi data yang dilakukan hanya
sebatas pada masalah penelitian yang diteliti berdasarkan data yang dikumpulkan dan
diolah untuk keperluan penelitian tersebut.

2.

Interprestasi dalam arti luas (analik) : Interprestasi guna mencari makna dan hasil
penelitian dengan jalan tidak hanya menjelaskan/menganalisis data hasil penelitian
tersebut, tetapi juga melakukan intervensi (geeralisasi) dari data yang diperoleh dengan
teori-teori yang relevan dengan hasil penelitian tersebut.
Apabila peneliti mencoba mencari pengertian yang lebih luas tentang hasil-hasil yang

telah didapatkannya dari analisis. Hal ini dilakukan oleh peneliti dengan cara
membandingkan hasil analisis dengan kesimpulan peneliti lain dan dengan menghubungkan
kembali interpretasinya dengan teori. Tahap ini sangat penting dilakukan, namun sering tidak
dilakukan oleh peneliti social.
Misalnya suatu penelitian menggunakan teknik korelasi untuk mencari hubungan dua
variabel. Setelah dihitung diperoleh hasil koefisien korelasi yang cukup tinggi (r = 0,86)
dengan tingkat signifikansi 0,001, tahap inilah yang dinamakan analisa. Proses analisa
kemudian dilanjutkan dengan menginterpretasikan koefisien korelasi yang diperoleh tersebut.
6

Dalam proses interpretasi ada serangkaian pertanyaan yang harus dijawab oleh seorang
peneliti yaitu sebagai berikut ini:
1) Apakah arti koefisien korelasi 0,86 tersebut?
2) Apakah arti yang lebih luas dari penemuan tersebut bila dibandingkan dengan hasil
penelitian-penelitian terdahulu?
Arti koefisien korelasi 0,86 ini adalah karena nilainya tinggi dan signifikan dapat
dikatakan bahwa korelasi yang tinggi dapat disimpulkan bahwa hubungan yang tinggi antara
variabel yang satu dengan variabel yang lainnya bukan terjadi secara kebetulan tetapi secara
sistematis. Maka dapat dikatakan hipotesis tersebut didukung oleh observasi atau realitas,
dengan demikian hasil ini dapat dikatakan mendukung teori dengan konsisten.
Pada garis besarnya analisis dalam penelitian sosial dapat dibagi kedalam dua
kelompok yaitu sebagai berikut:
1) Analisis untuk katagorikal.
2) Analisis untuk data bersambung.
Metode analisis dengan data katagorikal ini menggunakan metode tabulasi silang.
Sedangkan data yang berkesinambungan biasanya menggunakan alat statistik seperti
distribusi frekuensi, ukuran kecenderungan sentral, analisis perbedaan, analisis varians,
analisis multi variat dan sebagainya.

BAB III
PENUTUP
3.1

Simpulan
3.1.1 Ada dua metode secara umum yang dapat digunakan dalam penelitian yaitu
analisis data secara kualitatif dan analisis data secara kuantitatif. Analisis
kualitatif tidak menggunakan alat statistik, sedangkat analisis kuantitatif
3.1.2

menggunakan alat statistik.


Pertimbangan utama dalam memilih alat uji statistik ditentukan oleh : 1)
ditentukan oleh pertanyaan untuk apa penelitian tersebut dilakukan, 2) ditentukan
oleh tingkat/skala, distribusi, dan penyebaran data, 3) luasnya pengetahuan
statistik yang dimiliki dan, 4) ketersediaan sumber-sumber dalam hubungannya
dengan perhitungan dan penafsiran data.

3.1.3

Pemilihan terhadap alat statistika dalam penelitian kuantitatif sangat tergantung


pada skala pengukuran dari variabel yang digunakan. Apabila skala ukuran
variabel yang digunakan adalah interval atau rasio maka statistik yang digunakan

3.1.4

adalah statistik parametrik.


Interpretasi data adalah upaya peneliti memaknai data yang dapat ditempuh
dengan cara meninjau kembali gejala-gejala berdasarkan sudut pandangnya,
perbandingan dengan penelitian yang pernah dilakukan (misanya oleh peneliti
lain).

3.2

Saran
3.2.1 Kepada akademisi yang sedang menempuh dunia perkuliahan agar dapat memilih
metode analisis data yang akan digunakan dalam penelitian yang akan dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA
Awin, Meweks. 2012. Macam-macam Metode Analisis.
http://meweks.blogspot.com/2012/05/macam-macam-metode-analisis.html. Diakses
pada tanggal 7 November 2014
Hasan, M. Iqbal, 2002, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Bogor :
Ghalia Indonesia.
http://gyzchapohan.blogspot.co.id/p/interpretasi-hasil-pengolahan-data_13.html

(diakses

tanggal 26 November 2015)


https://id.scribd.com/doc/98370304/Interpretasi-Data-Dan-Penarikan-KesimpulanPenelitian#download (diakses tanggal 26 November 2015)
Rahyudi, I Ketut, I Gst, Wayan Murjana Yasa dan Ni Nyoman Yuliartini. 2014. Metodelogi
Penelitian. Denpasar : Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Bandung, Alfabeta
8

Anda mungkin juga menyukai