Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teknik-teknik sistem merupakan alat yang digunakan dalam menganalisis, merancang, dan
mendokumentasikan sistem dan hubungan antar subsistem. Teknik-teknik sistem penting bagi auditor
intern dan ekstern dan juga para personel sistem dalam pengembangan sistem informasi.

Dokumentasi meliputi bentuk naratif, bagan alir (flowchart}, diagram, dan materi tertulis lainnya, yang
menjelaskan bagaimana sebuah sistem bekerja. Informasi ini meliputi siapa, apa, kapan, di mana,
mengapa, dan bagaimana data dimasukkan (data entry), diproses, disimpan, menghasilkan informasi,
serta bagaimana pengendalian sistemnya

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah berdasarkan latar belakang adalah sebagai berikut:

· Apa peran teknik sistem bagi auditor dan personel pengembangan sistem ?

· Bagaimana penggunaan teknik flowchart dalam analisis sistem pemroses informasi ?

· Apa definisi teknik sistem yang lazim seperti diagram HIPO, sistem flowchart, dan diagram alur data
logika ?

C. Tujuan Penulisan Makalah

Dari rumusan masalah diatas, maka secara umum tujuan makalah ini adalah untuk memahami
peran “Teknik Sistem dan Dokumentasi” bagi auditor dan personel pengembangan sistem. Dan juga
menjelaskan penggunaan teknik flowchart dalam analisis sistem.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Dokumentasi Sistem

Dokumentasi meliputi bentuk naratif, bagan alir (flowchart}, diagram, dan materi tertulis lainnya, yang
menjelaskan bagaimana sebuah sistem bekerja. Informasi ini meliputi siapa, apa, kapan, di mana,
mengapa, dan bagaimana data dimasukkan (data entry), diproses, disimpan, menghasilkan informasi,
serta bagaimana pengendalian sistemnya.

Beberapa alat yang populer untuk mendokumentasikan sebuah sistem adalah diagram, bagan alir, tabel,
dan bentuk grafis lainnya untuk mewakili informasi. Alat-alat tersebut kemudian dilengkapi dengan
deskripsi naratif sistem, yaitu penjelasan per tahap mengenai komponen dan interaksi sistem.

B. Pengertian Dan Pengguna Teknik Sistem

Teknik sistem merupakan alat yang digunakan dalam menganalisis, merancang, dan
mendokumentasikan sistem dan hubungan antarsubsistem. Teknik-teknik tersebut umumnya bersifat
grafikal (piktoral). Teknik-teknik sistem penting bagi auditor intern dan ekstern dan juga para personel
sistem dalam pengembangan sistem informasi. Teknik-teknik sistem juga digunakan oleh akuntan yang
melakukan pembuatan sistem, baik secara intern bagi perusahaannya maupun secara ekstern sebagai
seorang konsultan.

· Penggunaan Teknik Sistem untuk Audit

Sebagian besar penugasan auditing dibagi menjadi dua komponen dasar. Komponen pertama yaitu audit
intern yang bertujuan untuk menetapkan tingkat keandalan struktur pengendalian intern dalam
organisasi. Biasanya diperlukan beberapa jenis pengujian kepatuhan. Tujuan pengujian itu adalah untuk
melihat eksistensi, efektivitas, dan mengecek kelangsungan operasi pengendalian internal yang akan
menjadi dasar penilaian.

Komponen kedua yaitu audit laporan keuangan, meliputi pengujian substansif. Pengujian substansif
adalah verifikasi langsung atas laporan keuangan berdasarkan hasil pengujian pengendalian intern dalam
audit intern. Pengujian ketaatan maupun substansif juga harus dilakukan oleh auditor intern seperti
halnya auditor ekstern.

· Evaluasi Pengendalian Intern

Yaitu Auditor sering terlibat dalam evaluasi pengendalian intern. Dalam mengevaluasi pengendalian
intern, auditor umumnya memperhatikan arus pemrosesan dan distribusi dokumen-dokumen dalam
sistem aplikasi. Karena pemisahan dan pembagian tugas-tugas pemrosesan di antara karyawan dan atau
departemen. Beberapa teknik sistem misalnya bagan arus analitis, bagan arus dokumen, dan bagan
distribusi formulir dapat digunakan oleh auditor untuk menganalisis distribusi dokumen dalam sistem.
Bagan-bagan ini dibuat dalam kolom-kolom untuk mengelompokan fungsi-fungsi pemrosesan yang
dilakukan oleh setiap entitas. Beberapa teknik lainnya, seperti kuesioner dan metode matriks juga dapat
digunakan untuk mengevaluasi pengendalian intern.

· Pengujian Kepatuhan

Yaitu Auditor melakukan pengujian ketaatan untuk memastikan eksistensi, menilai efektivitas dan
menguji kesinambungan operasi pengendalian intern yang diandalkan oleh organisasi.Pengujian ketaatan
membutuhkan pemahaman atas pengendaian yang akan diuji. Jika pengendalian yang akan diuji adalah
komponen-komponen sistem informasi perusahaan, auditor juga harus memperhatikan teknologi yang
digunakan oleh sistem informasi. Ini membutuhkan pemahaman teknik-teknik sistem yang umum
digunakan untuk mendokumentasikan sistem informasi. Jadi auditor harus mempunyai pemahaman
mendasar mengenai teknik-teknik yang akan digunakan dalam menganalisis dan merancang sistem.

Bagan masukan proses-keluaran (input-process-output/ IPO) dan hierarki-plus masukan proses-keluaran


(HIPO), bagan arus program, diagram aliran data logis (logical data flow diagaram/DFD), tabel
pencabangan dan keputusan, serta metode matriks yang menjadi contoh teknik sistem yang umum
digunakan dalam menganalisis dan merancang sistem.

Auditor akan sering menghadapi teknik-teknik ini manakala mereka menelaah dokumentasi sistem.
Tetapi auditor biasanya memiliki kebutuhan sedikit saja untuk menyajikan bagan IPO dan HIPO, bagan
arus program, DFD, table pencabangan dan keputusan, dan metode matriks dalam menjalankan
auditnya, karena teknik-teknik ini berguna terutama dalam perencanaan dan perancangan sistem. Fokus
utama audit untuk menelaah sistem berjalan dan bukan merancang sistem baru.

· Kertas Kerja

Yang di maksud kertas kerja ialah adalah catatan yang dipegang auditor mengenai prosedur dan
pengujian yang diterapkan, informasi yang didapatkan, dan kesimpulan yng ditarik selama melakukan
penugasan audit. Auditor disyaratkan oleh standar professional untuk membuat ketas kerja, dan ini
merupakan catatan utama mengenai pekerjaan yang telah dilakukan.Auditor menggunakan teknik-teknik
sistem untuk mendokumentasikan dan menganalisis isi kertas kerja. Kuesioner pengendalian intern,
bagan arus analitis dan bagan arus sistem sering tampak dalam kertas kerja karena umum digunakan
oleh auditor dalam mengevaluasi pengendalian intern. Diagram aliran data, bagan HIPO, bagan arus
program, table pencabangan dan keputusan, dan metode matrik dapat muncul dalam kertas kerja jika
merupakan bagian dari dokumentasi sistem yang akan ditelaah.

· Penggunaan Teknik Sistem dalam Pengembangan Sistem


Proyek pengembangan sistem biasanya terdiri dari 3 fase, yaitu:

· Analisis Sistem

Yaitu tanggung jawab analisis sistem mencakup pencarian fakta dengan menggunakan teknik
wawancara, kuesioner, review dokumen dan observasi.

Teknik formal yang digunakan untuk mengelola fakta meliputi analisis pengukuran pekerjaan, analisis
distribusi pekerjaan dan teknik matriks yang lain. Analisis arus informasi juga merupakan bagian yang
penting dari proses analisis. Teknik sistem yang berguna untuk analisis informasi adalah diagram alur
data logika dan flowchart analitis. Kedua teknik ini sangat berguna untuk mendapatkan gambaran
mengenai pemrosesan transaksi dalam suatu organisasi secara menyeluruh.

· Desain Sistem

Yaitu desain sistem yang melibatkan penyusunan cetak biru sistem secara lengkap dan utuh. Alat
tersebut dapat berupa matriks input atau output, flowchart sistem, dan diagram alur data. Desain sistem
juga melibatkan desain dokumen input, desain formulir dan desain database. Teknik sistem seperti
diagram input proses output, daigram HIPO, flowchart program, tabel keputusan dan lain sebagainya
digunakan secara ekstensif untuk mendokumentasikan perancangan sistem.

· Implementasi Sistem

Yaitu Implementasi sistem merupakan penerapan desain yang telah dibuat. Dokumen adalah merupakan
bagian terpenting dalam implementasi sistem. Dokumen yang baik, sebagai akibat dari penggunaan
teknik sistem adalah proses analisis dan desain sistem informas, sangat membantu pelaksanaan
pelatihan karyawan dan berguna untuk memastikan bahwa spesifikasi desain dapat terpenuhi.

A. Teknik Sistem

· Simbol Flowchart

Flowchart merupakan diagram simbol yang menunjukan arus data dan tahapan operasi dalam sebuah
sitem. Flowchart digunakan oleh auditor maupun oleh personel sistem.

Pemakaian flowchart melas seiring dengan berkembangnya komputerisasi pemrosesan data bisnis.
Pemakaian yang meluas ini memicu perlunya keseragaman simbol dan konvensi yang digunakan. Di
Amerika Serikat, kebutuhan akan keseragaman terpenuhi dengan adanya publikasi “American National
Standard Flowchatrt symbols and Their Usage in Information Processing.” Versi yang sekarang berlaku
adalah ANSI X 3.5.-1970.
ANSI X 3.5.-1970 mendefinisikan empat kelompok simbol flowchart simbol dasar, simbol input/output,
simbol proses, dan simbol tambahan. ANSI mendefinisikan bentuk setiap simbol tersebut dan
mengilustrasian penggunaan simbol-simbol tersebut.

Simbol dasar (Gambar 2.1) mencakup simbol input/output, simbol proses, simbol arus data, serta
simbol anotasi (komentar). Simbol-simbol ini terkait dengan fungsi dasar pemrosesan data. Simbol
khusus dapat digunakan untuk menggantikan simbol dasar guna memberikan informasi tambahan.
Simbol input/output menggambarkan fungsi input/output, yaitu membuat data tersedia untuk diproses
dan mencatat informasi hasil suatu pemrosesan. Simbol garis arus digunakan untuk mengaitkan simbol
yang satu dengan simbol yang lainnya. Garis lurus ini mengindikasikan urutan informasi dan operasi yang
harus dijalankan. Simbol anotasi (komentar) menggambarkan deskripsi tambahan atau catatn
penjelasan. Garis putus-putus dikaitkan dengan simbol yang diberi komentar.

Simbol input/output yang spesifik (Gambar 2.2) menggambarkan fungsi input/output. Simbol ini juga
mengidentifikasi media yang digunakan untuk merekam informasi ataupun cara menangani informasi.

Jika tidak tersedia simbol khusus, maka dapat digunakan simbol dasar.

Simbol proses khusus (gambar 2.3) menggambarkan fungsi pemrosesan dan mengidentifikasi jenis
operasi yang akan digunakan untuk mengelola informasi. Jika tidak tersedia simbol proses, maka dapat
digunakan simbol proses dasar. Simbol Proses Khusus :

Simbol tambahan (Gambar 2.3) dapat digunakan unruk memperjelas flowchart atau untuk
mempermudah pembuatan flowchart. Simbol konektor menggambarkan alur keluar dari (atau masuk
kedalam) flowchart menuju (atau dari) bagian flowchart yang lain. Satu set yang terdiri dari dua simbol
konektor digunakan untuk menggambarkan arah arus yang kontinu jika arus tersebut terpotong akibat
tidak cukupnya area gambar. Simbol terminal menggambarkan titik ujung dari sebuah flowchart, seperti
titik awal, titik akhir, atau titik interupsi. Simbol mode paralel menggambarkan awal atau akhir dari dua
atau lebih operasi yang simultan. Simbol konektor off-page bukan merupakan standar ANSI X3.5, tetapi
biasanya digunakan untuk menggambarkan alus keluar dari (atau masuk kedalam) flowchart menuju
(atau dari) halaman flowchart yang lain. Simbol transmittal tape digunakan untuk menggambarkan
pembuatan batch control total secara manual.

· Simbol Untuk Membuat Flowchart

Gambar 2.4 menyajikan empat ilustrasi penggunaan simbol flowchart. Dalam ilustrasi yang pertama,
dapat dilihat simbol dokumen digunakan untuk melambangakan faktur, sebagai input untuk suatu
operasi manual. Teks didalam simbol operasi manusal menjelaskan bahwa faktur ditinjau ulang dan
diotorisasi. Faktur yang lebih diotorisasi menjadi output dari proses ini. Karena arah aliran dalam ilustrasi
tersebut normal (dari kiri kekanan dan dari atas kebawah), maka tidak diperlukan anak panah untuk
mengambarkan aliran data.Berikut ini GAMBAR 2.4 Ilustrasi penggunaan simbol yaitu:Arah Arus Normal

Ilustrasi berikutnya juga menggambarkan kejadian yang sama, tetapi dengan cara yangt berbeda. Dalam
contoh tersebut, dapat dilihat aliran data yang tidak normal yang harus digambarkan dengan garis
beranak panah.

Dalam ilustrasi yang ketiga, tampak bagaimana simbol konektor digunakan untuk menggambarkan
perpindahan formulir permintaan barang dari departemen penjualan kedepartemen pembelian.

Dalam ilustrasi yang keempat, dapat dilihat persiapan manual sebuah order pembelian. Simbol dokumen
digunakan untuk menggambarkan permintaan pembelian sebagai lambang input untuk suatu proses
manual. Simbol anotasi digunkan untuk mengindikasikan operasi manual.

Anotasi digunakan karena tempat dalam simbol operasi manual yang tersedia tidak cukup untuk memuat
seluruh teks penjelasan.

· Diagram IPO dan HIPO


Diagram IPO dan HIPO digunakan terutama oleh personel pengembangan sistem untuk membedakan
level rincian sistem yang digunakan dalam flowchart. Pada level analisis yang paling umum, hanya
diperhitungkan hubungan input-proses-output (Gambar 2.5) digunakan untuk memberikan deskripsi
naratif mengenai input yang diperlukan untuk menghasilkan output sistem. GAMBAR 2.5 Diagram IPO :

Diagram HIPO terdiri dari dua segmen: diagram hierarki sebagai pemecahan proses menjadi berbagai
modul dan sebuah diagram IPO yang menggambarkan kebutuhan input-proses-output setiap modul.
Diagram hierarki menggambarkan keseluruhan sistem dan berperan sebagai ‘daftar isi’ untuk membuat
diagram IPO yang lebih detail.

Peranan tersebut, yakni sebagai acuan pembuatan diagram IPO, biasanya diwujudkan dengan pemberian
nomo urut, sebagaimana dapat dilihat pada gambar 2.6. diagram IPO, sebagai bagian dari diagram HIPO,
biasanya dari diagram HIPO biasanya berbentuk narasi, contohnya dapat dilihat pada gambar 2.5,
sekalipun kadangkala juga digunakan teknik deskriptif yang lain.

Diaram HIPO didesain sebagai alat bantu dan alat dokumentasi. Diagram HIPO berguna untuk
mengidentifikasi apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan suatu masalah. Namun diagram ini juga
terbatas, tidak memberiikan informasi mengenai bagaimana dan kapan sebuah proses harus dijalankan.
Grafik flowchart yang didiskusikan sebelumnya lebih sesuai jika digunakan untuk menentukan fungsi
sitem informasi dan logika pemprosesan.

· Flowchart Sistem dan Program

Flowchart sistem digunakan baik oleh personel sistem maupun auditor. Flowchart sistem

mengidentifikasi keseluruhan aliran operasi didalam sebuah sistem. Sebuah flowchart sistem

menunjukan titik awal input, tahapan proses, mode pemrosesan (manual ataukah mesin), dan disposisi
output. Fokus flowchart sistem adalah pada fungsi proses dan media, bukannya pada rincian logika
setiap fungsi pemrosesan.

Flowchart program digunakan terutama oleh personel pengembangan sistem. Flowchart program
(juga disebut flowchart block), dibandingkan dnegan flowchart sistem, lebih detail dalam mengambarkan
setiap fungsi pemrosesan. Setiap fungsi pemrosesan yang tergambar dalam flowchart dirinci lebih detail
dalam flowchart program, serupa dengan diagram IPO sebagai rincin dari diagram HIPO.

· Diagram Arus Data Logika (DFD)

Digunakan terutama oleh personil pengembangan sistem dalam analisis sistem. Seorang analisis
sistem sering bertindak sebagai penghubung antara pengguna yang memilik berbagai keinginan, dan
programer atau staf pendukung sistem yang akan membuat desain fisik sistem untuk memenuhi
kebutuhan pengguna. DFD digunakan oleh analis untuk mendokumentasikan desain logika suatu sistem
yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna. DFD memungkinkan pengguna mengetahui konsep analis
sistem mengenai masalah yang dihadapi oleh pengguna. Tujuan penggunaan DFD adalah untuk
memisahkan secara jelas proses logika analisis sistem dengan proses desain sistem secara fisik. TABEL 2.1
Simbol Diagram DFD Logika

· Diagram Arus Data Logika dan Analisis Terstruktur

Gambar 2.7 mengilustrasikan sebuah DFD tingkat atas dari sebuah sistem penggajian. Level ini
menggambarkan suatu deskripsi yang sangat umum. Data penggajian dari bagian pencatatan waktu
diproses dalam sebuah storage atau file data penggajian untuk menentukan besarnya gaji setiap
karyawan.garis beranak panah mengindikasikan aliran data. GAMBAR 2.7 DFD Untuk Proses Penggajian

Beberapa poin penting mengenai pembuatan DFD, sebagaimana diilustrasikan pada gambar 2.7, adalah:

v Setiap DFD hanya mencakup simbol-simbol DFD

v Setiap simbol dalam DFD, termasuk anak panah, harus diberi nama

v Setiap aliran logika harus jelas, memiliki sumber data dan menuju destinasi data,tertentu.
DFD penggajian dalam Gambar 2.7 harus dipecah lagi untuk mendapatkan gambaran deskripsi sistem
yang lebih jelas. Gambar 2.8 memberikan ilustrasi mengenai pemecahan DFD penggajian yang lebih rinci.
Perhatikan bahwa sumber data dan destinasi data pada Gambar 2.8 sama dengan sumber dan destinasi
data pada Gambar 2.7. hanya saja, ada satu tambahan simpanan data karyawan dan sekarang proses
digambarkan menjadi dua proses yang lebih detail, “mengecek gaji” dan “menghitung gaji.” Setiap
proses diberi nomer sehingga mudah untuk diidentifikasi. Berikutnya, setiap proses akan dirinci lagi.
Gambar 2.9 mengilustrasikan pemecahan P2 dari Gambar 2.8. perhatikan adanya simpanan data dan
modul proses yang ditambahkan. Setiap modul dan gambar ini, jika diperlukan masih dapat dipecah lagi
untuk melengkapi deskripsi sistem.

· Flowchart Distribusi Formulir, Dokumen, dan Analitik

Flowchart analitik, flowchart dokumen, dan diagram distribusi formulir dapat digunakan untuk
menganalisis distribusi dokumen dalam sebuah sistem. Diagram ini dikelompokan dalam kolom-kolom
untuk mengelompokan fungsi yang dijalankan oleh setiap entitas. Dengan pemisahan peran perkolom
terseut, evaliasi pemisahan tugas setiap fungsi menjadi lebih efektif.

Flowchart analitik (Gambar 2.10) serupa dengan flowchart sistem, baik dalam hal detail rincian
maupun teknik pembuatan.
Flowchart dokumen (Gambar 2.11) serupa dengan format analitik, tetapi peran proses setiap entitas
tidak disajikan secara detail. Dengan kata lain, hanya simbol dokumen yamg digunakan dalam flowchart
tersebut. Tujuan flowchart semacam ini adalah untuk mengetahui setiap dokumen yang digunakan
dalam setiap sistem aplikasi dan mengidentifikasi titik awal dokumen, distribusi dokumen, serta titik
akhit setiap dokumen.

Terkait dekat dengan flowchart dokumen adalah diagram distribus formulir (Gambar 2.12). diagram
distribusi formulir menggambarkan distribusi setiap salinan formulir dalam sebuah organisasi. Dalam
diagram ini, penekanannya terletak pada siapa yang akan mendapatkan formulir tertentu bukan pada
bagaimana setiap formulir akan diproses.

· Ilustrasi Pembuatan Flowchart Analitik

Tujuannya adalah untuk menggambarkan penyusunan flowchart analitik dalam sebuah sistem
pengolahan transaksi.

1) Merencanakan flowchart

2) Memilih simbol

3) Analisis sistem

4) Menggambar flowchart

5) Peraturan sandwich

6) Penggunaan simbol konektor

7) Hubungan entitas-kolom

Lima panduan umum ketika menggambar flowchart adalah:

1) Analisis sistem untuk mengidentifikasi entitas dan dokumen, sebagaimana telah dijelaskan
dalam iluatrasi tersebut.
2) Pilih simbol yang akan digunakan sesuai dengann panduan umum yang dijelaskan dalam bagian
ini.

3) Buatlah sketsa kasar flowchart sistem untuk menentukan letak kolom entitas dan alur dokumen.

4) Riview sketsa tersebut untuk memastikan tidak ada aktivitas yang terlewatkan ataupun tidak ada
kesalahan.

Pastikan flowchart tersebut telah menggambarkan sistem dengan jelas, jika diperlukan tambahkan
komentar.

· Teknik Narasi

Bermanfaat dalam analisis sistem tahap pencarian fakta diperusahaan. Wawancara merupakan
teknik yang berguna bagi analis untuk mengenal pihak-pihak pengambil keputusan diperusahaan dan
masalah yang mereka hadapi. Kuesioner terbuka merupakan teknik pencarian fakta dengan cara
memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab pertanyaan secara bebas. Kuesioner
merupakan teknik pencarian fakta yang berguna untuk mencari jawaban atas sekumpulan pertanyaan.
Bagi analis sistem, penggunaan kuesioner terbuka relatif menghemat waktu. Teknik narasi mencakup
juga tinjauan terhadap dokumentasi.

· Analisis Penggunaan Sumber Daya

Analisis berikutnya yang perlu dilakukan adalah mencocokan sumber daya yang dimiliki dengan
tugas yang harus diselesaikan. Analisis penggunaan sumber daya harus selalu dipertimbangkan oleh
personel pengembangan sistem ketika mengimplementasikan sistem. Auditor harus mempertimbangkan
penggunaan sumber daya pada saat melakukan audit. Penugasan kepada staf untuk suatu fungsi audit
tertentu dapat diselesaikan dengan teknik sistem. Oleh karena itu, teknik sistem dalam analisis
pengalokasian sumber daya dapat digunakan baik oleh auditor maupun oleh personel sistem

1. Pengukuran kerja

Pengukuran kerja mencakup empat langkah dasar:

· Mengidentifikasi pekerjaan

· Mengukur perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan
menggunakan studi gerak dan waktu, runs test, data historis, atau cara yang lain
· Menyesuaikan perkiraan waktu tersebut untuk mengeliminasi waktu luang dan pertimbangan-
pertimbangan yang lain

· Menganalisis kebutuhan berdasarkan data tersebut.

2 Analisis Distribusi Kerja

Analisis distribusi kerja membutuhkan informasi rinci mengenai fungsi dan tanggung jawab semua
karyawan yang terlibat dalam analisis.

Rincian pekerjaan digunakan untuk mencatat setiap jenis pekerjaan yang dijalankan oleh setiap individu
dan rata-rata jam yang dibutuhkan untuk menjalankan setiap pekerjaan per minggu.

· Teknik Analisis Keputusan

1. Tabel keputusan dan percabangan

Digunakan terutama oleh personel pengembangan sistem. Logika keputusan yang di butuhkan
untuk membuat program komputer biasanya terlalu kompleks untuk digambarkan dengan menggunakan
simbol flowchart. Tabel percabangan biasanya dapat digunakan untuk menggambarkan suatu fungsi
keputusan, yang mencakup pernyataan dari suatu keputusan yang harus dibuat, serangkaian kondisi
yang kemungkinan dapat terjadi, dan alur yang harus diikuti untuk setiap kondisi yang mungkin terjadi.
Tabel keputusan merupakan pemnyajian suatu proses pengambilan keputusan. Tabel keputusan serupa
dengan tabel percabangan tapi lebih kompleks karena mancakup kriteria pengambilan keputusan yang
beragam.

2. Metode Matriks

Digunakan baik oleh auditor maupun personel sistem. Tabel keputusan pada dasarnya
merupakan penyajian sebuah matriks. Penyajian bentuk matriks banyak berguna dalam pekerjaan sistem
karena matriks ini merupakan metode yang enak untuk menganalisis dan menyajikan serangkaian data
yang besar. Karateristik analitikal yang penting dari teknik matriks adalah alokasi isi suatu baris kedalam
berbagai kolom. Dengan cara ini, dapat dipastikan bahwa setiap baris dan kolom secara eksplisit
dianalisis dan didokumentasi.
BAB III

PENUTUP

B. Kesimpulan

Teknik sistem digunakan baik oleh auditor maupun oleh personel sistem sebagai alat analisis dan
dokumentasi. Teknik sistem diperlukan untuk menganalisis dan merancang sistem informasi dengan
menggunakan pendekatan sistem terstruktur. Salah satu teknik sistem yang cukup populer dan banyak
dipakai adalah pembuatan flowchart. Tersedia berbagai cara untuk membuat flowchart dan simbol
standar pembuatan flowchart. Sekalipun standar tersedia, tetapi pada dasarnya pembuatan flowchart
lebih merupakan seni, bukan ilmu.

Selain flowchart, ada banyak sistem teknik lain yang digunakan. Data flow diagram (DFD) logika juga
sering digunakan dalam analisis dan desain sistem. DFD dapat digunakan untuk memperbaiki desain
suatu sistem. Tabel percabangan, tabel keputusan, digram IPO dan HIPO, serta metode matriks juga
digunakan dalam analisis dan desain sistem. Teknik yang digunakan dalam analisis dan desain
penggunaan sumber daya mencakup flowchart, DFD, dan teknik grafis lain. Sekalipun sangat berguna,
teknik ini tidak mempertimbangkan penggunaan sumber daya sistem. Teknik pengukuran kerja
diperlukan untuk mengetahui berapa banyak sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan suatu
sistem.

B. Saran

Setelah menguraikan berbagai macam penjelasan tentang “Sistem Teknik dan Dokumentasi” yang telah
diambil dari berbagai macam referensi, diharapkan makalah ini dapat menjadi acuan bagi mahasiswa
agar mampu mengenal dan memahami tentang teknik sistem dan dokumentasi dengan baik dan benar.

Anda mungkin juga menyukai