Oleh:
KHOLILUR ROHMAN
FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT ILMU KEISLAMAN ANNUQAYAH ( I N S T I K A )
GULUK-GULUK SUMENEP JAWA TIMUR
2022 M.
0
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
Kesimpulan..................................................................................07
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
Analisis dapat diartikan sebagai proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan
cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit untuk
melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan akan
dipalajari suatu proses penyelidikan secara sistematis yang ditunjukan pada penyediaan
informasi untuk menyelesaikan masalah.
Dalam penelitian hukum terdapat analisis data yang tentunya berbeda dengan
analisis data dengan penelitian yang lainnya. Karena hal tersebut maka dibuatlah makalah
ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi rumusan
masalah adalah:
2
BAB II
PEMBAHASAN
Analisis data yakni melakukan kajian atau telaahan terhadap hasil pengolahan
data yang dibantu atau dengan menggunakan teori-teori yang telah didapatkan
sebelumnya (dalam kerangka teori/kepustakaan). Analisis data yaitu menguraikan data
dalam bentuk rumusan angka-angka, sehingga mudah dibaca dan diberi arti bila data itu
kuantitatif; dan menguraikan data dalam bentuk kalimat yang baik dan benar, sehingga
mudah dibaca dan diberi arti (diinterpretasikan) bila data itu kualitatif.1
Analisis data dalam penelitian hukum memiliki sifat seperti deskriptif, evaluatif
dan preskriptif. Sifat-sifat analisis ini akan diuraikan sebagai berikut:
1. Deskriptif
Sifat analisis deskriptif maksudnya adalah, bahwa peneliti dalam menganalisis
dalam menganalisis berkeinginan untuk memberikan gambaran atau
pemaparan atas subyek dan obyek penelitian sebagaimana hasil penelitian yang
dilakukan. Peneliti tidak melakukan justifikasi terhadap hasil penelitian
tersebut.
2. Evaluatif
Dalam analisis yang bersifat evaluatif ini peneliti memberikan justifikasi atas
hasil penelitian. Peneliti akan memberikan penilaian dari hasil penelitian,
apakah hipotesis, dari teori hukum yang diajukan diterima atau ditolak.
1
Muhaimin, Metode Penelitian Hukum, (Mataram: Mataram University Pres, 2020). 104.
2
Mukti Fajar ND dan Yulianto Achmad, Dualisme Penelitian Hukum, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2010). 180.
3
3. Preskriptif
Sifat analisis ini dimaksudkan untuk memberikan argumentasi atas hasil
penelitian yang telah dilakukannya. Argumentasi dilakukan oleh peneliti
untuk memberikan preskripsi atau penilaian mengenai benar atau salah atau apa
yang seyogianya menurut hukum terhadap fakta atau peristiwa hukum dari hasil
penelitian.3
C. Pendekatan Dalam Analisis Data
Pendekatan dalam analisis data pada penelitian hukum terbagi menjadi tiga, yaitu:
1. Pendekatan Kualitatif
2. Pendekatan Kuantitatif
3
Ibid, 182-184.
4
Ibid, 192.
4
3. Pendekatan normatif.
Menurut Lexy J. Moleong, salah satu tahap yang paling penting dalam penelitian
adalah menganalisis data yang telah diperoleh dari hasil wawancara denganm para
responden. Analisis data diartikan sebagai proses mengorganisasikan dan mengurutkan
data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan
dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Analisis data dapat
digolongkan menjadi dua macam, yaitu analisis kuantitatif dan kualitatif.5
Analisis kualitatif adalah analisis data yang didasarkan atas perhitungan atau
angka atau kuantitas (jumlah), misalnya menggunakan angka statistik. Sedangkan analisis
kualitatif merupakan analisis data yang tidak menggunakan angka melainkan memberikan
gambaran-gambaran (deskripsi) dengan kata-kata atas temuan dan karenanya lebih
mengutamakan mutu (kualitas) dari data, dan bukan kuantitas. Kedua analisis data ini,
dapat digunakan dalam penelitian hokum empiris.
Analisis kuantitatif baru digunakan apabila data yang diperoleh menunjukkan hal-
hal seperti berikut:
5
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda Karya 1989), 112.
5
d) Hubungan antar variable sangat jelas.
e) Peneliti harus menguasai teori yang relevan.6
6
Bambang Waluyo, Penelitian Hukum Dalam Praktek,( Jakarta: Sinar Grafika, 1996), hlm. 78
7
Muhaimin, Metode Penelitian Hukum... 108.
6
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Seluruh bahan hukum yang telah dikumpulkan kemudian dipilih atau dipilah dan
diolah selanjutnya ditelaah dan dianalisis sesuai dengan isu hukum yang dihadapi, untuk
kemudian menarik suatu kesimpulan. Penyimpulan atau penarikan kesimpulan terhadap
penelitian hukum dibedakan menjadi 2 (dua) metode penarikan penyimpulan yakni metode
penyimpulan secara deduktif dan induktif. Untuk penelitian hokum empiris biasanya dapat
menggunakan metode deduktif yaitu menarik kesimpulan dari suatu permasalahan yang
bersifat umum terhadap permasalahan konkrit yang dihadapi maupun penyimpulan secara
induktif, yakni dengan mengambil kesimpulan dari hal-hal khusus (peristiwa yang konkrit)
kepada hal-hal yang umum (peristiwa yang berlaku secara umum).
7
DAFTAR PUSTAKA
Mukti Fajar ND dan Yulianto Achmad. 2010. Dualisme Penelitian Hukum Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Waluyo, Bambang. 1996. Penelitian Hukum Dalam Praktek. Jakarta : Sinar Grafika.