Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS DATA DENGAN STATISTIK

Makalah Mata Kuliah Statistik Dasar

Oleh:

Kelompok 13
Aris Prasetyono (110210102012) Andri Ariyanto (110210102048) Afrizal Fairuzzabadi (110210102049)

Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIVERSITAS JEMBER Semester Gasal 2012-2013

Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat, bantuan, serta petunjuk-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah statistik dasar ini dengan tepat waktu. Dimana makalah ini dibuat untuk keperluan pembelajaran pada mata kuliah statistik dasar yang diadakan pada semester 3 ini. Adapun sedikit penjelasan dari makalah yang kami buat ini yakni, makalah ini membahas mengenai data penelitian. Di dalam makalah ini dibahas antara lain mengenai pengertian data, jenis data, pengumpulan data dan penyajian data penelitian. Di sini kami mencoba menjelaskan secara rinci mengenai hal-hal tersebut, supaya isi dari makalah ini mudah dipahami oleh pembaca dan khususnya kami sendiri. Akhirnya, tak ada gading yang tak retak. Begitupun makalah ini, mungkin jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, kami akan berusaha untuk selalu menyajikan yang lebih baik di kemudian hari. Kamipun berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta untuk kami sendiri sebagai penulis khususnya. Demikianlah, jika ada hal yang salah kami minta maaf, kepada Allah kami mohon ampun.

Daftar Isi
Halaman Judul Kata Pengantar .................................................................................................... i Daftar Isi .............................................................................................................. ii Bab I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 2 1.3 Tujuan.................................................................................................. 2 Bab II. Pembahasan 2.1 Pengertian Analisis Data ..................................................................... 3 2.2 Tujuan Analisis Data ........................................................................... 3 2.3 Bentuk Analisis Data ........................................................................... 4 2.4 Kelebihan Analisis Data dengan Statistik ........................................... 4 2.5 Pengertian Hipotesis ............................................................................ 5 2.6 Ciri Hipotesis yang Baik ..................................................................... 5 2.7 Bentuk Rumusan Hipotesis ................................................................. 6 2.8 Hipotesis Penelitian & Hipotesis Statistik .......................................... 8 2.9 Pengertian Pengujian Hipotesis ........................................................... 9 2.10 Jenis Pengujian Hipotesis ................................................................ 11 2.11 Kesalahan dalam Pengujian Hipotesis ............................................ 14 Bab III. Penutup 3.1 Kesimpulan........................................................................................ 16 3.2 Saran .................................................................................................. 17 Daftar Pustaka ................................................................................................... 18

ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan istilah statistika berakar dari istilah istilah dalam bahasa latin modern statisticum collegium ("dewan negara") dan bahasa Italia statista ("negarawan" atau "politikus"). Gottfried Achenwall (1749) menggunakan Statistik dalam bahasa Jerman untuk pertama kalinya sebagai nama bagi kegiatan analisis data kenegaraan, dengan mengartikannya sebagai "ilmu tentang negara (state)". Pada awal abad ke19 telah terjadi pergeseran arti menjadi "ilmu mengenai pengumpulan dan klasifikasi data". Sir John Sinclair memperkenalkan nama (Statistics) dan pengertian ini ke dalam bahasa Inggris. Jadi, statistika secara prinsip mula-mula hanya mengurus data yang dipakai lembaga-lembaga administratif dan pemerintahan. Pengumpulan data terus berlanjut, khususnya melalui sensus yang dilakukan secara teratur untuk memberi informasi kependudukan yang berubah setiap saat. Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 statistika mulai banyak menggunakan bidang-bidang dalam matematika, terutama peluang. Cabang statistika yang pada saat ini sangat luas digunakan untuk mendukung metode ilmiah, statistika inferensi, dikembangkan pada paruh kedua abad ke-19 dan awal abad ke-20 oleh Ronald Fisher (peletak dasar statistika inferensi), Karl Pearson (metode regresi linear), dan William Sealey Gosset (meneliti problem sampel berukuran kecil). Penggunaan statistika pada masa sekarang dapat dikatakan telah menyentuh semua bidang ilmu pengetahuan, mulai dari astronomi hingga linguistika. Bidang-bidang ekonomi, biologi dan cabang-cabang terapannya, serta psikologi banyak dipengaruhi oleh statistika dalam metodologinya. Akibatnya lahirlah ilmu-ilmu gabungan seperti ekonometrika, biometrika (atau biostatistika), dan psikometrika. Meskipun ada pihak yang menganggap statistika sebagai cabang dari matematika, tetapi sebagian pihak lainnya menganggap statistika sebagai bidang

yang banyak terkait dengan matematika melihat dari sejarah dan aplikasinya. Di Indonesia, kajian statistika sebagian besar masuk dalam fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam, baik di dalam departemen tersendiri maupun tergabung dengan matematika. 1.2 Rumusan Masalah a. Apa yang dimaksud dengan analisis data? b. Apa tujuan analisis data? c. Apa saja bentuk-bentuk analisis data? d. Bagaimana kelebihan analisis data dengan statistik? e. Apa yang dimaksud dengan hipotesis? f. Apa saja ciri-ciri hipotesis yang baik? g. Bentuk rumusan hipotesis? h. Apa yang dimaksud hipotesis penelitian dan hipotesis penelitian? i. Apakah pengertian dari pengujian hipotesis? j. Apa saja jenis-jenis pengujian hipotesis? k. Kesalahan dalam pengujian hipotesis? 1.3 Tujuan a. Mengetahui pengertian analisis data b. Mengetahui tujuan analisis data c. Mengetahui bentuk analisis data d. Mengetahui kelebihan analisis data dengan statistik e. Mengetahui pengertian hipotesis f. Mengetahui ciri hipotesis yang baik g. Mengetahui bentuk rumusan hipotesis h. Mengetahui hipotesis penelitian dan hipotesis statistik i. Mengetahui pengertian pengujian hipotesis\ j. Mengetahui jenis pengujian hipotesis k. Mengetahui kesalahan dalam pengujian hipotesis

BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN ANALISIS DATA Analisis data dapat diartikan sebagai berikut. 1. Membandingkan dua hala atau dua nilai variable untuk mengetahui selisih atau rasionya kemudian diambil kesimpulannya ( X-Y ) = selisih, X/Y = rasio. 2. Menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, agar dapat: a. Mengetahui komponen yang menonjol. b. Membandingkan komponen antara yang satu dengan yang lainnya. c. Membandingkan salah satu atau beberapa komponen dengan keseluruhan. 3. Memperkirakan atau menentukan besarnya pengaruh secaara kuantitatif dari perubahan suatu atau beberapa kejadian terhadap suatu atau beberapa kejadian lainnya serta memperkirakan kejadian lainnya. Definisi lain dari analisis data oleh beberapa ahli seperti berikut: 1. Menurut Paton (1980), analisis data adalah proses mengatur urusan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. 2. Menurut Bogdan dan Taylor (1975), analisis data adalah proses yang merinci usaha formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bentuan pada tema dan hipotesis itu. 3. Menurut Lexy J. Moleong (2000), analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. B. TUJUAN ANALISIS DATA Tujuan dari analisis data ini antara lain: 1. Memecahkan masalah-masalah penelitian; 2. Memperlihatkan hubungan antara fenomena yang terdapat dalam penelitian; 3. Memberikan jawaban terhadap hipotesis yang diajukan dalam penelitian;

4. Bahan untuk membuat kesimpulan serta implikasi dan saran-saran yang berguna untuk kebijakan penelitian selanjutnya. C. BENTUK-BENTUK ANALISIS DATA Analisis data dapat berbentuk seperti berikut. 1. Analisis kuantitatif Analisis kuantitatif adalah analisis yang menggunakan alat analisis bersifat kuantitatif, yaitu alat analisis yang menggunakan model-model, seperti modelmatematika (misalnya fungsi multivariate), model statistic, dan ekonometrik. Hasil analisis disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan dan diinterpretasikan dalam suatu uraian. 2. Analisis Kualitatif Analisis kualitatif adalah analisis yang tidak menggunakan model matematika, model statistic dan ekonometrik atau model-model tertentu lainnya. Analisis data yang dilakukan terbatas pada teknik pengolahan datanya, seperti pada pengecekan data dan tabulasi. Dalam hal ini, sekedar membaca table-tabel, grafik-grafik, atau angka-angka yang tersedia, kemudian melakukan uraian dan penafsiran. D. KELEBIHAN ANLISIS DATA DENGAN STATISTIK Alat analisis utama yang sering digunakan dalam analisis data adlah metode statistic. Penggunaan statistic dalam analisis data memiliki beberapa kelebihan, yaitu: 1. Dengan statistic memungkinkan mendeskripsikan tentang sesuatu secara eksak. Symbol-simbol verbal lebih efisien daripada bahasa verbal. 2. Dengan statistic memungkinkan seseorang untuk bekerja secara eksak dalam proses dan cara berpikir. 3. Peneliti dapat memberikan rangkuman hasil penelitian dalam bentuk yang lebih berarti dan lebih ringkas, Karena memberikan aturran-aturan tertentu. 4. Dapat menarik kesimpulan umum ( membentuk konsep-konsep generalisasi). 5. Memungkinkan untuk mengadakan ramalan.

E. UJI HIPOTESIS DALAM ANALISIS DATA 1. Pengertian Hipotesis Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat sementara terhadap suatu masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah sehingga harus diuji secara empiris (hipotesis berasal dari kata hypo yang berarti di bawah dan thesa yang berarti kebenaran). Pernyataan atau dugaan tersebut disebut proporsi. Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusan, yaitu keputusan menerima atau menolak hipotesis tersebut. Dalam pengujian hipotesis, keputusan yang dibuat mengandung ketidak pastian, artinya keputusan bisa benar atau salah. Sehingga menimbulkan resiko. Besar kecilnya resiko dinyatakan dalam bentuk probabilitas. Dalam suatu penelitian, hipotesis merupakan pedoman karena data yang dikumpulkan adalah data yang berhubungan dengan variable-variabel yang dinyatakan dalam hipotesis tersebut. 2. Ciri-Ciri Hipotesis Yang Baik Suatu hipotesis dianggap baik apabila memenuhi beberapa criteria seperti berikut. a. Hipotesis harus menyatakan hubungan. Ini berarti bahwa hipotesis merupakan pernyataan dugaan tentang hubungan antarvariabel. Hipotesis mengandung dua atau lebih variable yang dapat diukur ataupun secara potensial dapat diukur. Hipotesis menspesifikasikan bagaimana variablevariabel tersebut berhubungan. b. Hipotesis harus sesuai denga fakta. ini berarti bahwa hipotesis harus terang, konsep dan variable harus jelas. Hipotesis harus dapat dimengerti dan tidak mengandung hal-hal yang bersifat metafisis. c. Hipotesis harus sesuai dengan ilmu, tumbuh dengan ilmu pengetahuan. Ini berarti bahwa hipotesis harus ada hubungannya dengan ilmu pengetahuan dan berada dalam bidang penelitian yang sedang dilakukan.

d. Hipotesis harus dapat diuji. Ini berarti hipotesis, baik secara balar kekuatan dapat memberi alas an ataupun dengan menggunakan alat-alat statistic dapat diuji. e. Hipotesis harus sederhana. Ini berarti hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk spesifikasi/khas untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman pengertian. f. Hipotesis harus dapat menerangkan fakta. Ini berarti bahwa hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk yang menerangkan hubungkan fakta-fakta yang ada dan dapat dikaitkan dengan teknik pengujian yang dapat dikuasai. Pendapat lain mengatakan bahwa sebuah hipotesis penelitian dikatakan baik apabila memiliki cirri-ciri: a. Jelas secara konseptual. b. Mempunyai rujukan empiris. c. Bersifat spesifik. d. Dapat dihubungkan dengan teknik penelitian yang ada, dan e. Berkaitan dengan teori. 3. Bentuk-Bentuk Rumusan Hipotesis Bentuk rumusan hipotesis ini bergantung dari kriteria-kriteria yang menyertai hipotesis tersebut. Berdasarkan tingkat eksplanasi hipotesis yang akan diuji atau bentuk jenis masalahnya maka rumusan hipotesis dapat pula dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut. a. Hipotesis Deskriptif Hipotesis deskriptif adalah hipotesis mengenai nilai suatu variable mandir, tidak dalam bentuk perbandingan atau hubungan. Contoh: Jika rumusan masalah berbentuk seperti berikut ini. 1) Berapa lama daya tahan TV merek P 2) Berapa rata-rata penjualan cabang PTX di kota J. 3) Seberapa baik gaya kepemimpinan di PT R.

Rumusan hipotesis deskriptifnya adalah sebagai berikut 1) Daya tahan TV merek P = 11.500 jam. 2) Rata-rata penjualan cabang PT X di kota J adalah 100 buah/hari. 3) Gaya kepemimpinan di PT R mencapai 80% dari yang diharapkan. b. Hipotesis Komparatif Hipotesis komparatif adalah hipotesis mengenai nilai perbandingan antara satu variable dengan variable lainnya. Contoh: Jika rumusan masalah berbentuk seperti berikut ini. 1) Bagaimana daya tahan TV merek P dibandingkan dengan daya tahan TV merek Q. 2) Bagaimana rata-rata penjualan cabang PTX di kota J dibandingkan dengan rata-rata penjualan cabang PTX di kota B. 3) Bagaimana gaya kepemimpinan di PT R dibandingkan dengan gaya kepemimpinan di PT L. Rumusan hipotesis komparatifnya adalah sebagai berikut: a. b. Daya tahan TV merek p > daya tahan TV merek Q. Rata-rata penjualan cabang PT X di kota J < rata-rata penjualan cabang PT X di kota B. c. Gaya kepemimpinan di PT R gaya kepemimpinan di PT L.

c.Hipotesis Asosiatif Yaitu hipotesis mengenai nilai hubungan antara satu atau lebih variabel dengan satu atau lebih variabel lainnya. Contoh: Jika rumusan masalah berbentuk seperti ini: 1) Bagaimana bentuk hubungan antara stres dan kinerja karyawan PT X 2) Bagaimana bentuk hubungan antara inflasi dan harga saham PT A Rumusan hipotesis asosiatifnya adalah sebagai berikut: 1) Ada hubungan positif antara stres dan kinerja karyawan PT X 2) Ada hubungan negatif antara inflasi dan harga saham PT A

Berdasarkan atas uji statistiknya, rumusan hipotesis dapat dibedakan atas dua jenis hipotesis yaitu: a. Hipotesis Nol atau Hipotesis Nihil Hipotesis nol, disimbolkan HO adalah hipotesis yang dirumuskan sebagai suatu pernyataan yang akan diuji. Hipotesis nol ini dapat dinyatakan dengan tidak adanya perbedaan antara dua variabel atau tidak ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Contoh rumusan hipotesis nol: 1) Tidak ada perbedaan antara ... dengan ... Contoh: Tidak ada perbedaan antara mahasiswa semester IV dan VI dalam disiplin kuliah. 2) Tidak ada pengaruh ... terhadap ... Contoh: Tidak ada pengaruh pelatihan terhadap kemampuan membaca berita. b. Hipotesis Alternatif atau Hipotesis Kerja Hipotesis alternatif disimbolkan Ha atau H1 adalah hipotesis yang dirumuskan sebagai lawan hipotesis nol. Hipotesis alternatif ini menyatakan adanya perbedaan antara dua variabel atau ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Contoh rumusan hipotesis alternatif: 1) Ada perbedaan antara .... dan ... Contoh: Ada perbedaan antara mahasiswa semester IV dan semester VI dalam disiplin kuliah. 2) Ada pengaruh ... terhadap ... Contoh: Ada pengaruh pelatihan terhadap kemampuan membaca berita. F. Hipotesis Penelitian dan Hipotesis Statistik Hipotesis penelitian adalah hipotesis yang dibuat atau digunakan dalam suatu penelitian. Sedangkan hipotesis statistik adalah hipotesis yang dibuat atau digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Contoh: a. Hipotesis penelitian Ada hubungan positif dan signifikan antara pelatihan dengan kinerja pegawai.

Hipotesi Statistik H0 : Tidak ada hubungan positif antara pelatihan dengan kinerja. H1 : Ada hubungan positif antara pelatihan dengan kinerja. b. Hipotesis penelitian Jika suku bunga dan kurs valas naik, maka harga saham akan menurun. Hipotesis statistik H0 : Tidak ada hubungan negatif antara suku bunga dan kurs valas dengan harga saham. H1 : Ada hubungan negatif antara suku bunga dan kurs valas dengan harga saham. G. Pengertian Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusan, yaitu keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis ini. Dalam menguji hipotesis ini ada beberapa langkah yang harus dilalui dikenal dengan prosedur pengujian hipotesis yaitu sebagai berikut: a. Menentukan Formulasi Hipotesisnya Hipotesis nol (H0) Hipotesis alternatif (H1) b. Menentukan Taraf Nyata dan Nilai Tabel Taraf nyata adalah batas toleransi dalam menerima kesalahan dari hasil hipotesis terhadap nilai parameter populasinya. Taraf nyata dilambangkan dengan . Besaran yang sering digunakan untuk menentukan taraf nyata (dinyatakan dalam %) adalah 1%, 5%, dan 10%. c. Menentukan Kriteria Pengujian Kriteria pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan dalam hal menerima atau menolak hipotesis nol dengan cara membandingkan nilai kritis (nilai tabel dari distribusinya) dengan nilai uji statistiknya. Hipotesis nol (H0) diterima jika nilai uji statistiknya berada di luar nilai kritisnya. Hipotesis nol (H0) ditolak jika nilai uji statistiknya berada dalam nilai-nilai kritisnya. d. Melakukan Uji Statistik Uji statistik ini merupakan rumus-rumus dari distribusi (berhubungan dengan distribusi) tertentu, seperti uji t (distribusi t), uji Z (distribusi Z) dan sebagainya. e. Membuat Kesimpulan

Pembuatan kesimpulan ini merupakan penetapan keputusan dalam hal penerimaan atau penolakan hipotesis nol sesuai dengan kriteria pengujian. Contoh: Rumusan masalah: Apakah ada hubungan antara tingkat partisipasi mahasiswa dalam kegiatan politik dengan jenis media yang sering diikutinya. Hipotesis: Diduga ada hubungan antara tingkat partisipasi mahasiswa dalam kegiatan politik dan jenis media yang sering diikutinya. Pengujian hipotesis: 1. Formulasi hipotesis H0 : tidak ada hubungan antara tingkat partisipasi dengan jenis media yang diikuti. H1 : ada hubungan antara tingkat partisipasi dengan jenis media yang diikuti. 2. Taraf nyata () dan nilai 2 tabel = 5% = 0,05; db = (2-1)(3-1) =2 2 tabel (20,05I2I) = 5,991 (lihat tabel 2 pada lampiran) 3. Kriteria pengujian H0 diterima jika: 20 5,991 H1 ditolak jika: 20 5,991 4. Uji statisti Jenis Media Media cetak Media Elektronik Jumlah Tinggi 32 10 42 Menengah 26 14 40 Rendah 11 47 58 Jumlah 69 71 140

O 32 26 11 10

E 20,7 19,7 28,6 21,3 127,69 39,69 309,79 127,69 6,17 2,01 10,83 5,99

10

14 47 jumlah

20,3 29,4

39,69 309,76

1,96 10,53 37,49

20 = 37,49 5. Kesimpulan Karena 20 = 37,49 > (20,05I2I) = 5,991 maka H0 ditolak. Jadi, ada hubungan antara tingkat partisipasi dengan jenis media yang diikuti. H. Jenisi-jenis Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dapat dibedakan atas beberapa jenis berdasarkan kriteria yang menyertainya. a. Berdasarkan Arah atau Bentuk Formulasi Hipotesisnya Berdasarkan atas arah atau bentuk formulasi hipotesisnya, pengujian hipotesis dibedakan atas tiga jenis yaitu sebagai berikut: 1) Pengujian hipotesis dua pihak (two tail test) Pengujian hipotesis dua pihak adalah pengujian hipotesis dimana hipotesis nol (H0) berbunyi sama dengan dan hipotesis alternatifnya (H1) berbunyi tidak sama dengan (H0 = dan H1 ). 2) Pengujian hipotesis pihak kiri atau sisi kiri. Pengijian hipotesis pihak kiri adalah dimana hipotesis nol (H0) berbunyi sama dengan atau lebih besar atau sama dengan dan hipotesis alternatifnya berbunyi lebih kecikl atau lebih kecil atau sama dengan (H0 = H0 dan H1 < atau H1 ). Kalimat lebih kecil atau sama dengan sinonim dengan kata paling sedikit atau paling kecil . 3) Pengujian hipotesis pihak kanan atau sisi kanan. Pengujian hipotesis pihak kanan adalah pengujian hipotesis dimana hipotesis nol (H0) berbunyi sama dengan atau lebih kecil atau sama dengan dan hipotesis alternatifnya berbunyi lebih besar atau lebih besar atau sama dengan ( H0 = atau H0 dan H1 > atau H1 ). Kalimat lebih besar atau sama dengan sinonim dengan kata paling banyak atau paling besar. b. berdasarkan jenis parameternya berdasarkan atas jenis parameternya,pengujian hipotesis dapat dibedakan atas tiga jenis, yaitu sebagai berikut. 1) Pengujian hipotesis tentang rata-rata

11

Pengujian hipotesis tentang rata-rata adalah pengujian hipotesis mengenai rata rata populasi yang didasarkan atas informasi sampelnya. Contoh : a) Pengujian hipotesis satu rata-rata b) Pengujian hipotesis beda dua rata-rata c) Pengujian hipotesis beda tiga rata-rata 2) Pengujian hipotesis tentang proporsi Pengujian hipotesis tentang propors adalah pengujian hipotesis mengenai proporsi yang didasarkan atas informasi sampelnya. Contoh: a) Pengujian hipotesis satu proporsi b) Pengujian hipotesis beda dua proporsi c) Pengujian hipotesis beda tiga proporsi 3) Pengujian hipotesis tentang varian Pengujian hipotesis tentang varian adalah pengujian hipotesis mengenai varian populasi yang didasarkan atas informasi sampelnya. Contoh: a) Pengujian hipotesis satu varian b) Pengujian hipotesis kesamaan dua varian c. berdasarkan jumlah sampelnya berdasarkan atas ukuran sampelnya, pengujian hipotesis dapat dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut. 1) Pengujian hipotesis sampel besar Pengujian hipotesis sampel besar adalah pengujian hipotesis yang menggunakan sampel lebih besar dari 30 (n > 30). 2) Pengujian hipotesis sampel kecil Pengujian hipotesis sampel kecil adalah pengujian hipotesis yang menggunakan sampel lebih kecil atau sama dengan 30 (n 30). d. berdasarkan jenis distribusinya berdasarkan atas jenis distribusi yang digunakan . pengujian hipotesis dapat dibedakan atas empat, yaitu sebagai berikut. 1) Pengujian hipotesis dengan distribusi Z Pengujian hipotesis dengan distribusi Z adalah pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi Z sebagai uji statistik. Tabel pengujiannya disebut tabel normal standar. Hasil uji statistik ini kemudian dibandingkan dengan

12

nilai dalam tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol (H0) yang dikemukakan. Contoh: a) Pengujian hipotesis tentang rata-rata sampel besar. b) Pengujian hipotesis tentang proporsi 2) Pengujian hipotesis dengan distribusi t (t-student) Pengujian hipotesis dengan distribusi t (t-student) adalah pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi t sebagai uji statistik. Tabel pengujiannya disebut tabel t student. Hasil uji statistik ini kemudian dibandingkan dengan nilai dalam tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol (H0) yang dikemukakan. Contoh: Pengujian hipotesis tentang rata-rata sampel kecil. 3) Pengujian hipotesis dengan 2 (kai kuadrat). Pengujian hipotesis dengan 2 (kai kuadrat) adalah pengujian hipotesis yang yang menggunakan distribusi 2 sebagai uji statistik. Tabel pengujiannya disebut tabel kai kuadrat. Hasil uji statistik ini kemudian dibandingkan dengan nilai dalam tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol (H0) yang dikemukakan. Contoh: a) Pengujian hipotesis beda tiga proporsi b) Pengujian hipotesis indenpendensi c) Pengujian hipotesis kompatibilitas 4) Pengujian hipotesis dengan F ( f-ratio) Pengujian hipotesis dengan distribusi F ( f-ratio) adalah pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi F sebagai uji statistik. Tabel pengujiannya disebut tabel F. hasil uji statistik ini kemudian dibandingkan dengan nilai dalam tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol (H0) yang dikemukakan. Contoh: a) Pengujian hipotesis beda tiga rata b) Pengujian hipotesis kesamaan dua varian e. berdasarkan tingkat Eksplanasinya berdasarkan tingkat eksplanasinya, pengujian hipotesis dapat dibedakan atas empat,yaitu sebagai berikut. 1) Pengujian hipotesis hubungan (uji hubungan)

13

Pengujian hipotesis hubungan (uji hubungan) adalah pengujian hipotesis untuk mengetahui adanya hubungan antar sejumlah gejala (variabel). Contoh: 1) Pengujian hipotesis koefesien korelasi sederhan 2) Pengujian hipotesis koefesien korelasi berganda 3) Pengujian hipotesis koefesien korelasi parsial 2) Pengujian hipotesis prediksi Pengujian hipotesis prediksi adalah pengujian hipotesis untuk mengetahui apakah suatu gejala (variabel ) dapat digunakan untuk memprediksiskan gejala-gejala atau variabel yang lain. Contoh: a) Pengujian hipotesis regresi linear sederhan b) Pengujian hipotesis regresi linear berganda 3) Pengujian hipotesis beda (uji komparatif) Pengujian hipotesis beda (uji komparatif) adalah pengujian hipotesis untuk mengetahui keadaan sesuatu. Dalam hal ini signifikan yang terdapat dalam suatu kelompok dengan kelompok-kelompok yang lain. Contoh: a) Pengujian hipotesis beda dua / tiga rata-rata b) Pengujian hipotesis beda dua / tiga proporsi c) Pengujian hipotesis beda dua / tiga varian 4) Pengujian hipotesis deskriptif Pengujian hipotesis deskriptif adalah pengujian hipotesis untuk menjelaskan atau menerangkan gejala-gejala satu fenomena atau sampel yang mandiri. Contoh : a) Pengujian hipotesis satu rata-rata b) Pengujian hipotesis satu proporsi c) Pengujian hipotesis satu varian 7. Kesalahan dalam Pengujian Hipotesis Dalam pengujian hipotesis ini ,kesimpulan yang diperoleh hanya berupa penerimaan atau penolakan dari hipotesis yang telah diajukan dan tidak berarti bahwa kita telah membuktikan atau tidak membuktikan kebenaran hipotesis,hal ini disebabkan karena kesimpulan itu hanyalah merupakan inferensi yang didasarkan atas sampel. Suatu kesimpulan dianggap diterima / ditolak apabila H0 benar tetapi ditolak atau sebaliknya.,Hs salah tetapi diterim. Jadi, dalam pengujian hipotesis ini dapat terjadi dua jenis kesalahan yaitu, disebut kesalahan jenis I dan kesalahan jenis II.

14

1) Kesalahan jenis I Kesalahan ini terjadi apabila H0 ditolak padahal kenyataannya benar.artinya kita menolak hipotesis tersebut yang seharusnya diterima. 2) Kesalahan jenis II Kesalahan ini terjadi apabila H0 diterima padahal kenyataanya salah.artinya kita menerima hipotesis tersebut yang seharusnya ditolak. Dalam bentuk tabel. Kedua jenis kesalahan tersebut dituliskan sebagai berikut.

Apabila kedua jenis kesalahan tersebut dinyatakan dalam bentuk probabilitas maka. 1) Kesalahan jenis I disebut kesalahan yang dalam bentuk penggunaanya disebut taraf nyata ( level of significance). 1 disebut tingkat keyakinan (level of confidance) karena dengan ini kita yakin bahwa kesimpulan yang dibuat benar-benar 1 . 2) Kesalahan jenis II disebut kesalahan jenis yang dalam bentuk penggunaanya disebut fungsi ciri operasi (operating characteristic function).disingkat CO. 1 disebut kuasa pengujian karena memperlihatkan kuasa terhadap pengujian yang dilakukan untuk menolak hipotesis (H0) yang seharusnya ditolak. Kesalahan dalam penarikan kesimpulan dalam pengujian hipotesis bisa disebabkan karena kesalahan sampel dan kesalahan perhitungan sehingga mengubah hubungan antara variabel-variabel penelitian tersebut.

15

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Analisis data dapat diartikan sebagai berikut salah satunya adalah Membandingkan dua hala atau dua nilai variable untuk mengetahui selisih atau rasionya kemudian diambil kesimpulannya ( X-Y ) = selisih, X/Y = rasio. Tujuan dari analisis data ini antara lain: 1. Memecahkan masalah-masalah penelitian; 2. Memperlihatkan hubungan antara fenomena yang terdapat dalam penelitian; 3. Memberikan jawaban terhadap hipotesis yang diajukan dalam penelitian; 4. Bahan untuk membuat kesimpulan serta implikasi dan saran-saran yang berguna untuk kebijakan penelitian selanjutnya. Analisis data dapat berbentuk seperti berikut yaitu Analisis kuantitatif & Analisis Kualitatif 6. Penggunaan statistic dalam analisis data memiliki beberapa kelebihan, yaitu: dengan statistic memungkinkan mendeskripsikan tentang sesuatu secara eksak. Symbol-simbol verbal lebih efisien daripada bahasa verbal, dengan statistic memungkinkan seseorang untuk bekerja secara eksak dalam proses dan cara berpikir, Peneliti dapat memberikan rangkuman hasil penelitian dalam bentuk yang lebih berarti dan lebih ringkas, Karena memberikan aturran-aturan tertentu, dapat menarik kesimpulan umum ( membentuk konsep-konsep generalisasi), Memungkinkan untuk mengadakan ramalan Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat sementara terhadap suatu masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah sehingga harus diuji secara empiris Ciri-ciri hipotesis yang baik adalah hipotesis harus menyatakan hubungan, harus sesuai denga fakta. ini berarti bahwa hipotesis harus terang, konsep dan variable harus jelas, harus sesuai dengan ilmu, tumbuh dengan ilmu pengetahuan, harus dapat diuji. Ini berarti hipotesis, baik secara balar

16

kekuatan dapat memberi alas an ataupun dengan menggunakan alat-alat statistic dapat diuji, harus sederhana, harus dapat menerangkan fakta Berdasarkan tingkat eksplanasi hipotesis yang akan diuji atau bentuk jenis masalahnya bentuk-bentuk rumusan hipotesis ada tiga yaitu Hipotesis Deskriptif, Hipotesis Komparatif, Hipotesis Asosiatif Berdasarkan atas uji statistiknya, rumusan hipotesis dapat dibedakan atas dua jenis hipotesis yaitu Hipotesis Nol atau Hipotesis Nihil, Hipotesis Alternatif atau Hipotesis Kerja Hipotesis penelitian adalah hipotesis yang dibuat atau digunakan dalam suatu penelitian. Sedangkan hipotesis statistik adalah hipotesis yang dibuat atau digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusan, yaitu keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis ini. 3.2 Saran Dengan diselesaikannya makalah ini semoga bisa bermanfaat bagi pembaca khususnya kami sendiri. Apabila ada yang kurang berkenan bagi saudara, kami mohon kritik dan sarannya.

17

DAFTAR PUSTAKA Anonim. Data. http://id.wikipedia.org/wiki/Data. Vardiansyah, Dani. 2008. Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Indeks. Jakarta. Hasan, Iqbal. 2004. Statistik Dasar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

18

Anda mungkin juga menyukai