PENDAHULUAN
1
1.1.1 Logo Perusahaan, Visi, Misi, dan Struktur Organisasi PT Pertamina
Training and Consulting
2
1.1.2 Bisnis PT Pertamina Training and Consulting
Bisnis PT Pertamina Training and Consulting yaitu :
1. Training and Consulting
Masalah yang selalu terjadi di departemen sumber daya manusia
diantaranya yaitu untuk menyinkronkan filsafat, kebijakan dan program masing-
masing divisi dengan rencana strategis perusahaan. Untuk mengatasi masalah
tersebut PT Pertamina Training and Consulting memberikan jasa pelatihan dan
konsultasi bisnis kepada klien mereka.
2. Reqruitment and MPS (Man Power Supply)
Pelayanan PT Pertamina Training and Consulting yaitu menyediakan jasa
perekrutan pekerja dengan penempatan sesuai dengan kebutuhan klien,
penyediaan penasihat manajemen dan teknik, teknisi, operator kilang migas,
teknisi pemeliharaan, operator bahan bakar bandara, tenaga pelayanan umum
(keuangan), hukum, dan tenaga administrasi.
3. Security Services
PT Pertamina Training and Consulting telah mendapatkan izin dari
Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai pengelola bidang jasa keamanan
untuk menunjang kelancaran operasional perusahaan di lingkungan PT Pertamina
(Persero), serta pengamanan kegiatan-kegiatan yang lain. Adapun wilayah operasi
kerja tenaga pengamanan meliputi Refinery Unit II-VII, Pemasaran dan Niaga I-
VIII, Korporat/Perkapalan, PGE, Pertagas. Petugas Pengamanan PT Pertamina
Training and Consulting, ditempatkan di beberapa lokasi objek vital nasional
antara lain perkantoran, pergudangan, kilang minyak, terminal BBM, DPPU,
maritim serta Lokasi-lokasi pengeboran minyak di seluruh Indonesia.
4. Event Organizer
Event organizer PT Pertamina Training and Consulting meliputi family and
corporate gathering, outbound activity, dan product launching.
3
1.2 Latar Belakang Masalah
PT Pertamina Training and Consulting merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang jasa yaitu memberikan jasa pelayanan pelatihan, konsultasi,
recruitment, man power supply, security service, serta event organizer. Persaingan
bisnis menjadi semakin ketat, untuk memenangkan persaingan setiap perusahaan
atau organisasi atau penyedia jasa harus memperhatikan kebutuhan konsumen,
serta berusaha memenuhi harapan mereka. Keberhasilan suatu perusahaan dalam
melaksanakan kegiatan operasionalnya, tidak terlepas dari kualitas sumber daya
manusia. Sumber daya manusia atau tenaga kerja merupakan elemen penting
untuk melaksanakan aktivitas perusahaan atau organisasi. Siagian (2007:40)
menyatakan bahwa :
Manusia merupakan unsur terpenting dalam setiap dan semua organisasi,
keberhasilan organisasi mencapai tujuan dan berbagai sasarannya serta
kemampuan menghadapi tantangan, baik yang sifatnya internal maupun
eksternal sangat ditentukan oleh kemampuan mengelola sumber daya
manusia setepat-tepatnya.
Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan perusahaan perlu karyawan atau
tenaga kerja yang memiliki kemampuan, tanggung jawab, serta disiplin kerja yang
tinggi. Secara etimologi disiplin berasal dari bahasa Latin “disibel” yang berarti
Pengikut. Seiring dengan perkembangan zaman, kata tersebut mengalami
perubahan menjadi “disipline” yang artinya kepatuhan atau yang menyangkut tata
tertib. (sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Disiplin diakses pada tanggal 13
November 2013). Singodimedjo (Sutrisno, 2009:90), disiplin adalah sikap
kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan menaati norma–norma
peraturan yang berlaku disekitarnya. Dari uraian di atas mengenai pengertian
disiplin oleh beberapa ahli dapat dikatakan bahwa disiplin umumnya diartikan
kepatuhan dan ketaatan pada peraturan-peraturan atau ketentuan-ketentuan yang
berlaku di lingkungan organisasi masing-masing. Menurut Tohardi (Sutrisno,
2009:99), tinggi rendahnya tingkat disiplin karyawan salah satunya dapat dilihat
dari tingkat absensi karyawan perusahaan. Tingkat absensi karyawan yang tinggi
menandakan tingkat disiplin kerja karyawan dalam perusahaan rendah dan
4
sebaliknya. Standar kerja yang diberlakukan di PT Pertamina Training and
Consulting adalah 21 hari kerja, setiap hari Senin sampai dengan hari Jumat mulai
dari pukul 07.00 WIB sd 16.00 WIB. Sedangkan lembur berlaku di luar jam kerja.
Terlihat pada tabel 1.1 rata rata persentase kehadiran karyawan PT Pertamina
Training and Consulting Jakarta setiap bulannya periode November 2012 sampai
dengan Oktober 2013.
Tabel 1.1
Persentase Rata-Rata Absensi (Karyawan Terlambat dan Absen)
Periode November 2012–Oktober 2013
Terlambat Jumlah Absen dan
Tahun Bulan Absen (%)
(%) Terlambat (%)
November 11.40% 11.53% 22.93%
2012
Desember 11.43% 12.01% 23.44%
Januari 12.05% 10.35% 22.40%
Februari 7.62% 11.95% 19.57%
Maret 3.80% 11.86% 15.66%
April 10.59% 15.63% 26.22%
Mei 7.20% 15.58% 22.78%
2013
Juni 5.87% 10.06% 15.93%
Juli 6.42% 14.77% 21.20%
Agustus 5.80% 12.10% 17.90%
September 3.35% 12.56% 15.91%
Oktober 2.45% 12.44% 14.89%
5
perusahaan seperti, sebagian karyawan yang menggunakan waktu kerja untuk hal-
hal yang tidak produktif misalnya menggunakan gadget untuk membuka aplikasi
sosial media BBM, facebook, twitter, whatsapp, dan line atau bahkan ada yang
meninggalkan kantor untuk kepentingan pribadi. Selain itu, berdasarkan hasil
wawancara tidak terstruktur terhadap beberapa karyawan PT Pertamina Training
and Consulting diketahui bahwa masih ada keluhan-keluhan mengenai alasan
mereka melakukan tindakan tidak disiplin. Kondisi seperti ini, menunjukkan
tingkat disiplin kerja karyawan pada PT Pertamina Training and Consulting
masih belum maksimal.
Pelaksanaan disiplin kerja karyawan yang dijalankan di dalam perusahaan
akan membantu untuk mengarahkan dan mengontrol segala tindakan dan perilaku
karyawan sehingga tindakan karyawan selalu dalam ketentuan–ketentuan yang
berlaku di dalam perusahaan. PT Pertamina Training and Consulting merupakan
perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan kompetensi sumber daya
manusia harus menegakan disiplin kerja karyawan yang baik dalam
perusahaannya sehingga memberikan tanggapan positif bagi para klien. Jika
disiplin kerja karyawan masih rendah kegiatan operasional perusahaan akan
tersendat dan secara otomatis tujuan perusahaan tidak tercapai maksimal.
Berdasarkan masalah di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada PT
Pertamina Training and Consulting Jakarta dengan judul “Analisis Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja Karyawan Pada PT Pertamina
Training and Consulting Jakarta.”
6
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor mana yang
dominan mempengaruhi disiplin kerja karyawan pada PT Pertamina Training and
Consulting Jakarta.
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN
Pada bab II ini akan diuraikan mengenai tinjauan pustaka penelitian,
kerangka pemikiran, dan ruang lingkup penelitian. Adapun teori yang akan
dijelaskan dalam bab ini adalah teori mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
disiplin kerja.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab III ini akan diuraikan mengenai jenis penelitian yang digunakan,
operasionalisasi variabel, populasi dan teknik sampling, jenis dan teknik
pengumpulan data, narasumber, teknik analisis, dan alur penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab IV ini akan diuraikan mengenai karakteristik responden, hasil
penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab V ini akan diuraikan mengenai kesimpulan yang diperoleh dari
hasil penelitian, dan saran yang diberikan oleh penulis.