Anda di halaman 1dari 13

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian merupakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisi, dan

penyajian data yang dilakukansecara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu

persoalan yang menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip – prinsip

umum. Riset keperawatan dapat memiliki tujuan malakukan suatu intervensi atau

tindakan. Rancangan studi kasus pada umumnya yaitu deskriptif (mendeskripsikan),

eksplorasi (mengeksplorasi), atau eksplanasi (menguraikan) karena studi kasus

tergolong riset kualitatif (Suprajitno & Mugianti, 2018).

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif

adalah menganalisi dan menyajikan fakta secara sistemiksehingga untuk dapat mudah

dipahami dan disimpulkan. Pengolahan data pada penelitian deskriptif didasarkan

pada analisis persentase dan analisis kecenderungan. Penelitian deskriptif memiliki

tujuan menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai

populasi atau mengenai bidang tertentu (Siswanto, Susila, & Suyanto, 2015). Dimana

peneliti ingin mengambarkan faktor risiko pada pasien sindrom koroner akut di

RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yang bertujuan

untuk mengetahui tentang faktor risiko pada pasien dengan sindrom koroner akut di

RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar.


3.2 Kerangka Kerja

Responden
karakteristik : Mengukur dengan
1. Pasien dengan wawancara:
keluhan angina 1) Usia Faktor risiko
pectoris yang 2) Riwayat merokok tertinggi
dirawat di RSUD 3) Konsumsi Alkohol
Mardi Waluyo 4) Penyakit Keturunan
kota Blitar. 5) Diet dan Nutrisi
2. Pasien dengan terkontrol
diagnose medis 6) Aktivitas olahraga
STEMI yang 7) Stress
dirawat di RSUD Observasi :
Mardi Waluyo 1) Berat badan
kota Blitar. 2) Jenis kelamin
3. Pasien dengan 3) Tekanan darah
diagnose medis 4) Kolesterol total (LDL,
NSTEMI yang HDL, Trigliserida)
dirawat di RSUD 5) Infeksi (hsCRP)
Mardi Waluyo 6) Kadar gula darah
kota Blitar.

Gambar 3.1 : Kerangka Kerja Penelitian


3.3 Populasi, Sampel dan Sampling

3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan diteliti.

Populasi dapat berupa orang, benda, gejala, atau wilayah yang ingin diketahui

oleh peneliti (Kartika, 2017).

Pada penelitian ini, populasi yang digunakan adalah seluruh penderita

sindroma koroner akut di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar.


3.3.2 Sampel

Sampel penelitian adalah sebagian atau keseluruhan obyek yang diteliti

dan dianggap mewakili seluruh populasi, atau sampel adalah elemen – elemen

populasi yang dipilih berdasarkan kemampuan mewakilinya (Kartika, 2017).

Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah peasien sindroma

koroner akut di Poli Penyakit Jantung RSUD Mardi Waluyo Kota BLlitar dan

memenuhi kriteria inklusi. Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subjek

penelitian dapat mewakili sampel penelitian dan memenuhi syarat sebagai

responden.

Kriteria inklusi pada studi kasus ini yaitu sebagai berikut:

1. Pasien dengan keluhan angina pectoris yang dirawat di RSUD Mardi

Waluyo kota Blitar.

2. Pasien dengan diagnose medis STEMI yang dirawat di RSUD Mardi

Waluyo kota Blitar.

3. Pasien dengan diagnose medis NSTEMI yang dirawat di RSUD Mardi

Waluyo kota Blitar.

Dalam hal ini pasien atau keluarga telah bersedia dan menyetujui untuk

sebagai responden dengan mengisi dan menandatangani lembar informed

consent.

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini :

1) Pasien dengan sindroma koroner akut di Poli Penyakit Jantung yang

tidak bersedia menjadi subyek penelitian.


3.3.3 Sampling

Teknik sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk

dapat mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara yang ditempuh

dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar – benar

sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian. Cara pengambilan sampel

digolongkan menjadi probability sampling dan non probability

sampling.(Jiwantoro, 2017)

Penelitian ini menggunakan teknik “ consecutive sampling “.

Consecutive sampling yaitu cara pengambilan sampel yang dilakukan dengan

memilih sample yang memenuhi criteria penelitian sampai kurun waktu

tertentu sehingga jumlah sample terpenuhi (Kartika, 2017). Sehingga

sampling dilakukan beberapa waktu sampai responden dengan criteria yang

telah ditentukan terpenuhi, yaitu sebanyak 30 responden.

3.4 Identifikasi Variabel

Variabel adalah suatu ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota suatu

kelompok ( orang, benda, situasi ) yang berbeda dengan yang dimiliki oleh

kelompok tersebut (Kartika, 2017). Dalam penelitian ini mempunyai beberapa

variabel yaitu :

3.4.1 Variabel Independen

Variable Independent (variable bebas) sering disebut stimulus,

prediktor. Variable ini merupakan variable yang mempengaruhi atau yang


menjadi sebab perubahan atau timbulnya variable dependent (terikat)

(Jiwantoro, 2017).

Dalam penelitian ini variabel independennya adalah factor risiko

sindroma koroner akut.

3.4.2 Variabel Dependen

Variable ini disebut juga variable output, criteria, konsekuen. Variable

terikat merupakan variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena

adanya variable bebas (Jiwantoro, 2017).

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah gambaran factor risiko

sindroma koroner akut.


3.5 Definisi Operasional

Variabel Definisi Parameter Alat Skala Skor


Operasional Ukur
Factor risiko Factor risiko Faktor risiko yang Wawanc Nominal Nilai 1, bila ya (sesuai)
pasien dengan sindroma berhubungan dengan ara dan Nilai 0, bila tidak (tidak sesuai)
sindroma koroner akut sindroma koroner akut observasi
koroner akut. di RSUD meliputi : Selanjutnya dihitung persentase
Mardi Wawancara: tiap factor dengan rumus :
Waluyo Kota 1) Usia
Blitar. 2) Riwayat merokok
3) Konsumsi Alkohol 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
× 100%
4) Penyakit Keturunan 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
5) Diet dan Nutrisi
terkontrol
6) Aktivitas olahraga
7) Stress
Observasi :
1) Berat badan
2) Jenis kelamin
3) Tekanan darah
4) Kolesterol total (LDL,
HDL, Trigliserida)
5) Infeksi (hsCRP)
6) Kadar gula darah
3.6 Tempat dan Waktu

3.6.1 Tempat

Lokasi penelitian bertempat di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar. Tepatnya di

Poli Penyakit Jantung.

3.6.2 Waktu

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari 2019 dengan tahapan sebagai

berikut :

1. Pendekatan dan informed consent ke subyek penelitian, apabila subjek

menyetujui langsung dilakukan pengambilan data dengan cara wawancara dan

observasi pada waktu yang sama.

2. Pengambilan data dengan wawancara dan observasi dilakukan setelah ada

persetujuan dengan subjek penelitian.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Metode yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah wawancara dan

observasi kunjungan rumah.

1. Wawancara adalah teknik pengambilan data dimana peneliti langsung berdialog

dengan responden untuk menggali informasi dari responden. (Siswanto et al.,

2015) Wawancara dilakukan pada pasien dengan sindrom koroner akut untuk

memperoleh data primer dengan menggunakan format wawancara sebagai alat.

Data yang akan diambil meliputi faktor – faktor yang dimilki responden penyebab

terjadinya sindrom koroner akut.


2. Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan pancaindra,

sehingga tidak hanya dengan pengamatan mata. (Siswanto et al., 2015) Observasi

dilakukan untuk memperkuat data tentang gambaran faktor risiko pasien dengan

sindrom koroner akut. Pengumpulan data observasi dilakukan dengan melihat

secara langsung data pasien di rumah sakit terkait faktor risiko yang berhubungan

dengan sindrom koroner akut .

Proses pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini meliputi

tahap-tahap sebagai berikut:

1. Pada tahap persiapan

a. Pengajuan surat izin dari institusi pendidikan untuk melakukan penelitian di

RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar.

b. Peneliti mendapat persetujuan dari pihak RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar.

2. Pada tahap pelaksanaan

a. Peneliti mencari responden yang ditentukan dengan cara memilih kriteria

sesuai subjek penelitian.

b. Memberikan penjelasan kepada subjek penelitian tentang tujuan, teknik

pelaksanaan, dan kerahasiaan data terhadap subjek.

c. Setelah mendapat penjelasan penelitian dan subjek menyetujui, maka

selanjutnya subjek menandatangani informed consent sebagai bukti

persetujuan sebagai subjek penelitian.

d. Setelah peneliti dan subjek penelitian menyetujui, maka selanjutnya peneliti

melakukan wawancara dan observasi. Peneliti memberikan pertanyaan

langsung kepada subjek penelitian dan memastikan subjek memahami


pertanyaan serta menjawab pertanyaan.

e. Merekam semua hasil pembicaraan dengan partisipan menggunakan alat

perekam (hand phone).

f. Setelah selesai dilakukan observasi dan wawancara, peneliti mengumpulkan

data hasil wawancara dan observasi terhadap subjek.

g. Melakukan pengolahan data penelitian.

h. Menyusun laporan.

3.8 Teknik Analisa Data

Analisa data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil kuesioner/angket, wawancara, catatan lapangan, dan

dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan

ke dalam unit – unit, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang

akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri

maupun orang lain. (Siswanto et al., 2015)

Pada penelitian kuantitatif, kegiatan analisa data merupakan pengelompokkan

data berdasarkan variable dan jenis responden, mentabulasi, dan berdasarkan variable

dari seluruh responden, menyajikan data tiap variable yang diteliti, dan melakukan

perhitungan untuk menjawab rumusan masalah.

Data yang terkumpul dari wawancara terstruktur dan observasi kemudian

diproses dan dianalisis secata sistematis agar dapat ditabulasi ssuai dengan variable

yang diteliti. Hasil pengamatan kepada responden dari variable scoring, yaitu jika

pasien memiliki factor risiko yang sesuai maka mendapat skor 1, dan pasien yang
tidak memiliki factor risiko tersebut maka mendapat skor 0. Kemudian dihitung

dengan rumus maka akan diketahui factor risiko tertinggi dengan nilai persentase

tertinggi.

3.9 Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian yang berjudul “Faktor Risiko Sindroma Koroner

Akut di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar“ terlebih dahulu peneliti perlu

mendapatkan rekomendasi dari Program Studi Keperawatan Blitar Politeknik

Kesehatan Malang. Selanjutnya mengajukan ijin kepada Kepala Poli Penyakit

Jantung RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar untuk mendapatkan persetujuan.

Kemudian melakukan wawancara dan observasi kepada subjek penelitian, dengan

menekankan pada masalah etika yang meliputi :

3.9.1 Lembar persetujuan

Lembar persetujuan penelitian diberikan kepada subyek yang akan

ditelliti ( responden ), dengan tujuan subyek mengetahui maksud dan tujuan

penelitian serta dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah

pengumpulan data. Jika subyek ( pasien dengan sindroma koroner akut di Poli

Penyakit Jantung ) besedia diteliti maka harus menandatangani lembar

persetujuan tersebut. Jika kader kesehatan desa Posyandu menolak untuk

diteliti, maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya.

3.9.2 Anonimity ( Tanpa Nama )


Untuk menjaga kerahasiaan subyek peneliti tidak mencantumkan nama

subyek pada hasil wawancara dan observasi. Lembar tersebut diberi kode

tertentu.

3.9.3 Confidentiality ( Kerahasiaan )

Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh subyek (pasien dengan

sindroma koroner akut di Poli Penyakit Jantung ) dijamin oleh peneliti, hanya

kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil

penelitian.

Anda mungkin juga menyukai