Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan rancangan

studi kasus yang sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui asuhan

gizi pada pasien Kanker Pro Kemoterapi disertai Anemia di RSUD Dr.

Moewardi.

B. Subyek Studi Kasus

Subyek studi kasus pada penelitian ini adalah satu pasien Kanker

Paru rawat inap di RSUD Dr. Moewardi, dengan kriteria inklusi subyek

studi kasus sebagai berikut:

1. Kesadaran baik

2. Pasien berusia 18-60 tahun

3. Pasien rawat inap minimal 3 hari di RSUD Dr. Moewardi

4. Bersedia untuk menjadi responden

C. Fokus Studi

Fokus Studi pada penelitian ini adalah

1. Skrining pada pasien Kanker paru untuk menentukan risiko

malnutrisi atau tidak malnutrisi

34 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


35

2. Pengkajian pada pasien Kanker paru yang meliputi: antropometri,

biokimia, klinis-fisik, riwayat makan dan riwayat personal/lain-lain

3. Menganalisis diagnosis gizi pasien Kanker paru sesuai dengan data

pengkajian

4. Melakukan intervensi pada pasien Kanker paru

5. Melakukan monitoring dan evaluasi pada pasien Kanker paru

D. Definisi Operasional Fokus Studi

1. Skrining yang dilakukan menggunakan form skrining NRS 2002 atau

menggunakan form skrining yang digunakan di rumah sakit dan sesuai

dengan kondisi pasien. Pengisian form dilakukan dengan wawancara

langsung pada pasien atau keluarga terdekat pasien. Dari skrining

yang dilakukan akan disimpulkan apakah pasien beresiko malnutrisi

atau tidak beresiko. Jika pasien beresiko malnutrisi maka akan

dilakukan tindakan lanjut yaitu pengkajian gizi.

2. Assessment pada pasien yang menjalani rawat inap dengan penyakit

kanker meliputi data :

a. Data Identitas Pasien

Data identitas pasien meliputi nama, alamat, pekerjaan, jenis

kelamin, usia, diagnosa medis, agama, pendidikan, diet RS serta

identitas lainnya yang diperoleh dengan cara pencatatan dari buku

Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


36

rekam medis dan wawancara langsung dengan pasien atau

keluarga yang mendampingi.

b. Data Antropometri

Data Antropometri yang perlu dianalisis pada pasien kanker paru

meliputi:

1) Berat badan (BB)

Data berat badan diperoleh dengan cara pengukuran

berat badan langsung. Apabila pasien tidak dapat ditimbang

berat badan, maka menggunakan LILA.

2) Tinggi badan (TB)

Data tinggi badan dapat diperoleh dengan cara

pengukuran menggunakan microtoice dengan kapasitas 200

cm dan ketelitian 0,1 cm. Pasien yang tidak dapat diukur

tinggi badan menggunakan estimasi tinggi badan berdasarkan

tinggi lutut atau estimasi tinggi badan berdasarkan ULNA.

3) Status gizi Status gizi dapat dihitung dengan rumus IMT

Rumus IMT =

Katergori ambang batas IMT daapat dilihat pada tabel 2

c. Data Biokimia

Data biokimia merupakan data hasil uji laboratorium yang

digunakan sebagai penunjang penegakan diagnosa pada pasien

kanker, didapatkan dari pencatatan hasil rekam medis dan hasil

Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


37

uji laboratorium, kemudian disimpulkan dengan membandingkan

dengan standar atau nilai normal. Data biokimia yang digunakan

meliputi: Hemoglobin, Hematokrit, Albumin, Eritrosit,

Trombosit, Leukosit, Kreatnin, GDS, BUN, Natrium, SGO,

SGPT, Ureum, dan Kalium.

d. Data Klinis/ Fisik

Data klinis/fisik merupakan data yang diambil dengan cara

pengamatan langsung kondisi fisik pasien atau berdasarkan

keluhan pasien dan pencatatan dari buku rekam medis pasien.

Data yang diambil sesuai dengan kasus yang akan dijadikan studi

kasus, pada kasus ini data klinis/fisik yang diambil pada pasien

kanker meliputi : tekanan darah, suhu, respirasi rate (RR), nadi

dan keluhan yang dirasakan pasien.

e. Data Dietary history

Data Dietary history didapatkan melalui metode wawancara

langsung dengan pasien atau keluarga yang mendampingi

menggunakan metode food recall, comstock dan FFQ. Food

recall digunakan untuk mengetahui asupan pasien di luar rumah

sakit, comstock digunakan untuk mengetahui asupan pasien saat

di rumah sakit, dan FFQ digunakan untuk mengetahui kebiasaan

makan pasien. Data asupan yang didapatkan dibandingkan dengan

kebutuhan pasien sehingga diperoleh tingkat kecukupan energi,

protein, lemak, dan karbohidrat yang diklasifikasikan menjadi 3

Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


38

yaitu baik (80 – 110 % AKG), kurang (<80%AKG), dan lebih

(>110% AKG).

3. Diagnosis gizi

Diagnosis gizi dapat diketahui dengan melihatdata assessment,

biokimia, fisik/klinis, dan dietary history yang dikategorikan dalam

domain NCP. Diagnosis gizi yang kemungkinan berkaitan dengan

kanker adalah NC-3.2, NC-2.2, NI-2.1, NI-5.1, NI

4. Intervensi Gizi

Intervensi yang dilakukan pada pasien kanker meliputi:

pemberian diet, peningkatan motivasi dan konseling. Pemberian diet

dimulai dengan menetukan tujuan, syarat preskripsi diet, dan

perhitungan kebutuhan sesuai dengan kondisi pasien. Peningkatan

motivasi dilakukan setiap pemberian asupan pasien, sedangkan

konseling dilakukan setelah proses monitoring dan evaluasi dilakukan

dengan pemberian informasi pada pasien atau keluarga pasien

mengenai diet yang sesuai dengan kondisi pasien.

5. Edukasi Gizi

Edukasi yang dapat diberikan kepada pasien maupun keluarga

pasien adalah memberikan pengetahuan mengenai makanan yang

dianjurkan dan tidak dianjurkan bagi pasien kanker.

6. Data Monitoring dan Evaluasi Gizi

Data yang akan dimonitoring dan dievaluasi pada pasien kanker paru :

a. Asupan makan

Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


39

b. Jenis pemberian diet per hari

c. Antropometri (Berat Badan dan status gizi)

d. Biokimia (Hemoglobin, Hematokrit, Albumin, Eritrosit, Trombosit,


Leukosit, Kreatnin, GDS, BUN, Natrium, SGO, SGPT, Ureum, dan
Kalium).

e. Fisik/klinis (tekanan darah, suhu, respirasi rate (RR), nadi dan


keluhan yang dirasakan pasien).

E. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

a. Metode Pengumpulan Data

Tabel 7. Metode pengumpulan data

Fokus Studi Pengumpulan Asal Data


Identits pasien Wawancara, data rekam medik Data primer, sekunder
Skrining gizi Wawancara Data primer
Antropometri Pengukuran langsung Data primer
Biokimia Data rekam medis Data sekunder
Fisik Observasi Data primer
Klinis Data rekam medis Data sekunder
Riwayat makan Wawancara Data primer
Riwayat personal Waancara Data primer
Diagnosis gizi Pengukuran antropometri, fisik- Data primer, sekunder
klinis, riwayat makan

b. Jenis instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

1) Form Persetujuan Responden

Form persetujuan responden merupakan suatu lembaran yang

menyatakan bahwa pasien bersedia menjadi responden.

Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


40

2) Rekam Medik

Rekam medik menyediakan infromasi tentang data personal

pasien, riwayat medis pasien, diagnosis, pengkajian fizik, terapi,

data laboratorium, obat-obat, riwayat sosial, dan respon terhadap

pengobatan.

3) Form Skrining NRS-2002

Untuk menentukan apakah seseorang berisiko malnutrisi atau

tidak malnutrisi.

4) Form

Untuk memasukkan data-data responden dari hasil wawancara

dan dokumentasi meliputi form data identitas pasien,

antropometri, biokimia, klinis-fisik, recall 24 jam, comstock, dan

FFQ.

5) Form Asuhan Gizi

Untuk pasien baru rumah sakit

6) Form Perencanaan Menu

Untuk menyusun hidangan menu sesuai waktu yang telah

ditetapkan.

7) Mikrotoise atau Pengukur Tinggi Lutut atau Metlin

Untuk mengetahui tinggi badan pasien. Pengukur Tinggi Lutut

atau Metlin untuk mengukur pasien yang tidak memungkinkan

berdiri untuk diukur tinggi badan menggunakan mikrotoise.

Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


41

8) Timbangan digital

Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 kg kapasitas 120-130

kg, untuk mengukur berat badan pasien.

9) Pita LILA

Pita LILA dengan ketelitian 0,1 cm kapasitas 36 cm Untuk

mengukur Lingkar Lengan Atas apabila pasien tidak

memungkinkan untuk ditimbang berat badannya.

10) TKPI atau Software Nutrisurvey

Untuk menganalisis hasil recall 24 jam sehingga diketahui asupan

makan pasien

13) Buku Foto Makanan

Alat bantu untuk menyamakan persepsi ukuran maupun bentuk

makanan yang dikonsumsi pasien.

F. Tempat dan Waktu Studi Kasus

Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. Moewardi, pada bulan Februari

2019.

G. Analisis Data dan Penyajian Data

Analisis data penelitian ini adalah secara deskriptif dengan penyajian data

secara tabulasi.

H. Etika Studi Kasus

1. Informed consent

Poltekkes Kemenkes Yogyakarta


42

Peneliti memberikan penjelasan tentang tujuan serta maksud

penelitian sebelum menyerahkan lembar PSP, kemudian peneliti

memberikan Lembar Persetujuan Responden sebagai permintaan

pasien menjadi responden.

2. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti dan hanya data

tertentu sebagai hasil penelitian.

3. Menghormati martabat subjek penelitian

Penelitian yang dilakukan harus menjunjung tinggi martabat subjek

penelitian dan menghargai hak asasi subjek.

Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai