Disusun Oleh:
Kelas D4 Ajeng
PRODI D-IV JURUSAN GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang. Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta inayah-NYA kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Formula Makanan.
Makalah ini kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah. Untuk itu kami
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan
lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah mengenai
perencanaan formula makanan PMT balita gizi kurang ini bisa memberikan manfaat
maupun inspirasi untuk pembaca.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Muffin
Muffin adalah sejenis cake yang dibuat dalam ukuran personal, teksturnya
padat, agak menggumpal di bagian isinya, dan bentuknya mirip dengan cupcake serta
pembuatannya lebih sederhana dibandingkan membuat cake. Muffin dikenal sebagai
roti berbentuk cangkir yang dihidangkan dalam kondisi panas dan dapat dikonsumsi
sebagai makanan berat ataupun makanan ringan. Muffin yang umum dikembangkan
saat ini tergolong sebagai quick bread karena menggunakan agen pengembang kimia
yang dapat bereaksi dengan cepat sebagai pengganti ragi yang merupakan agen
pengembang biologis yang bereaksi lebih lambat
Muffin merupakan salah satu jenis penganan yang kadang dihidangkan untuk
sarapan pagi, bekal sekolah atau ke kantor, dan juga untuk menemani acara minum
teh / kopi di sore hari. Bahan – bahan dalam resep dasar yang digunakan dalam
pembuatan muffin terdiri atas tepung terigu, lemak, susu, gula, telur, dan baking
powder. Tepung terigu yang digunakan dalam pembuatan muffin adalah tepung terigu
medium, yaitu tepung terigu dengan kandungan protein sedang yaitu sekitar 9% -
11%
2.2 Karakteristik Bahan Makanan
Ubi jalar merupakan tanaman yang sangat familiar bagi kita, banyak
ditemukan di pasar dengan harga relatif murah. Kita mengenal ada beberapa
jenis ubi jalar. Jenis yang paling umum adalah ubi jalar putih, merah, ungu,
kuning atau orange. Kelebihan dari ubi jalar yaitu mengandung antioksidan
yang kuat untuk menetralisir keganasan radikal bebas penyebab penuaan dini
dan pencetus aneka penyakit degeneratif seperti kanker dan jantung. Zat gizi
lain yang banyak terdapat dalam ubi jalar adalah energi, vitamin C, vitamin
B6 (Piridoksin) yang berperan penting dalam kekebalan tubuh. Kandungan
mineralnya dalam ubi jalar seperti fosfor, kalsium, mangan, zat besi dan serat
yang larut untuk menyerap kelebihan lemak/kolesterol dalam darah. Daging
ubi jalar oranye dan kuning lebih lunak dan mengandung kadar air tinggi.
Semakin pekat warna merah ubi jalar, semakin tinggi kadar 8 betakarotinnya
2.2.4 Susu
2.2.5 Telur
2.3 Sasaran
Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan untuk anak dibagi menjadi :
anak usia 6-11 bulan dengan rata-rata berat badan 9,0 kg dan tinggi badan 72 cm;
anak usia 1-3 tahun dengan rata-rata berat badan 13,0 kg dan tinggi badan 92 cm; dan
anak usia 4-6 tahun dengan rata-rata berat badan 19,0 kg dan tinggi badan 113 cm
pada Tabel 1.
Tabel 1
Kecukupan Gizi Anak
Tabel 2
Muffin merupakan produk rerotianyang berasal dari Inggris dan saat ini telah
banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia. Muffin tergolong jenis roti instanyaitu
produk roti-rotian yang dibuat tanpa melalui proses fermentasi. Muffin memiliki ciri
khas yaitu berbentuk bulat dengan bagian atasnya menyerupai bunga kol dan
memiliki crust yang berwarna coklat kekuningan (Wijaya, 2010).
Muffin disukai masyarakat dari berbagai kalangan mulai anak-anak sampai
orang dewasa. Muffin disukai karena mempunyai variasi rasa yaitu rasa manis dan
rasa enak dengan tekstur antara cake dan roti. Muffin juga mudah dibuat, menarik,
dan tidak menggunakan modal yang besar dalam pembuatannya. Muffin dapat
dikonsumsi sewaktu-waktu untuk menahan rasa lapar sebelum waktu makanan pokok
tiba.
Tepung ubi jalar kuning dapat digunakan sebagai alternatif pengganti tepung
terigu dalam pembuatan muffin karena pada pembuatan muffin tidak diharapkan
pembentukan gluten yang besar. Pembentukan gluten yang besar pada muffin akan
menyebabkan muffin memiliki pori-pori yang besar dan tidak seragam. Tepung ubi
jalar kuning tidak mengandung gluten, sehingga pemanfaatan tepung ubi jalar kuning
dapat disubstitusikan sebagian dengan tepung terigu (Wijaya, 2010).
Pemanfaatan ubi jalar kuning yang merupakan komoditas lokal pada
pembuatan muffin diharapkan menambah cita rasa dan nilai gizi muffin yang
dihasilkan karena kandungan gizi ubi jalar kuning yang cukup lengkap terutama
kandungan betakarotennya tinggi yang tidak dimiliki oleh terigu. Penambahan ubi
jalar kuning juga memberikan warna pada muffin lebih menarik karena di dalam ubi
jalar kuning terdapat warna alami beta karoten yang berwarna kuning.
Terdapat tujuh jenis panelis, yaitu panel perorangan, panel pencicip terbatas
(3-5 orang ahli), panel terlatih (15-25 orang yang telah mengikuti latihan-latihan),
panelis agak terlatih, panelis tidak terlatih (25 orang awam yang dipilih berdasarkan
jenis kelamin, suku bangsa, tingkat sosial dan pendidikan), panel konsumen (30-100
orang yang tergantung target pemasaran suatu komoditas), dan panel anak-anak (3-10
tahun).
Pengadukan bahan
Pencetakan
1. Campurkan bahan-bahan yang kering seperti tepung ubi jalar kuning, tepung
kacang tanah, tepung kacang hijau, baking powder, vanilla extract, susu bubuk
dan juga garam. Gunakan ayakan untuk menyaring semua bahan ini menjadi
satu. Lalu sisihkan sementara.
2. Dalam wadah yang lain silahkan kocok telur bersama dengan gula pasir secara
merata.
3. Kemudian, masukkan susu cair kedalamnya dan aduk-aduk kembali sampai
semua bahan ini tercampur dan teraduk merata.
4. Tuangkan adonan kering kedalam adonan ini dengan perlahan dan kecilkan
volume pada mixer agar adonan kering yang dimasukkan tidak berantakan.
5. Selanjutnya adalah dengan memasukkan margarin dan minyak sayur. Lalu
aduk-aduk kembali sampai semua bahan ini tercampur merata
6. Siapkan loyang dan masukkan adonan kedalam loyang yang telah dialasi
dengan kertas muffin.
7. Panggang dalam oven dengan suhu 150oC selama kurang lebih 20 menit
sampai matang dan mengembang. Setelah itu, angkat dan keluarkan setelah
matang.
8. Muffin PMT Balita siap dihidangkan
Wijaya, G. A. (2010). Kajian Proporsi Tepung Terigu dan Tepung Ubi Jalar Kuning
serta Konsentrasi Gliseril Monostearat (GMS) Terhadap Sifat Fisikokimia dan
Organoleptik Muffin. Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.
Aceng, U. 2008. Aneka Olahan Cake dan Puding. Bandung : Media Mutiara Salim
Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. 2005. Daftar Komposisi Bahan Makanan.
Jakarta : Bharata Karya Aksara.
Damayanti, D.S, dkk. 2018. Analisis Kandungan Zat Gizi Muffin Ubi Jalar Kuning
(Ipomoea Batatas L.) Sebagai Alternatif Perbaikan Gizi Masyarakat. Al-Sihah :
Public Health Science Journal. Volume 10 No 1
Sari Fatma, dkk. 2019. Pengaruh Penambahan Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.)
Terhadap Uji Organoleptik Dan Nilai Gizi Kue Waje. J Sains dan Teknologi Pangan.
Vol. 4, No.3, P. 2220-2230,
Winarno FG. Kimia Pangan dan Gizi Edisi 2. Jakarta: Gramedia Pustaka; 2010.
Setyaningsih, et al. 2010. Analisis Sensori untuk Industri Pangan dan Gro. Bogor:
IPB Press
Mahmud, M.K dkk. 2009. Tabel Komposisi Pangan Indonesia. Jakarta : Kompas
Gramedia
Selera Rasa. Resep Muffin Keju Sederhana. (Diakses pada 14 oktober 2020
https://selerasa.com/resep-dan-cara-membuat-kue-muffin-keju-sederhana-yang-
praktis-namun-lembut)
Sumber : http://repositori.uin-alauddin.ac.id/8058/1/ST.%20HARDIYANTI
%20%20M.pdf