Anda di halaman 1dari 115

DASAR

DASAR –– DASAR
DASAR KESELAMATAN
KESELAMATAN
DAN
DAN KESEHATAN
KESEHATAN KERJA
KERJA
KASUS -
KASUS K3

Kecelakaan lalu lintas


Kasus – Kasus Lingkungan
Latar Belakang

 Keselamatan dan Kesehatan Kerja tidak dapat dipisahkan dengan faktor


produksi dan jasa.
 Perkembangan IPTEK di perusahaan.
 Meningkatnya resiko bahaya di tempat kerja.
 Meningkatnya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
 Komitmen pimpinan perusahaan di bidang K3 rendah.
 K3 belum mendapatkan perhatian yang memadai oleh semua pihak.
 Isu HAM, K3 dan lingkungan terkait dengan perlindungan tenaga kerja.
 Perlu perlindungan terhadap tenaga kerja dan masyarakat.
Mengapa program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
tidak berjalan optimal ?

• Program K3 baru menjadi “Prioritas” belum


menjadi “Nilai”!
• Pelaksanaan K3 belum dikelola setara dengan
produksi, kualitas dan biaya !
• Program K3 belum didorong untuk “continuous
improvement”!

7
DASAR
DASAR HUKUM
HUKUM -- 11
Pasal 27 ayat (2) UUD 1945

Pasal 86, 87 Paragraf 5 UU Ketenagakerjaan

UU No.1 Tahun 1970

Peraturan Pelaksanaan

Peraturan Khusus PP; Per.Men ; SE;


DASAR HUKUM
• Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 :
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan
• UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Pasal 86
(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk
memperoleh perlindungan atas :
a. K3
b. Moral dan kesusilaan dan
c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat
manusia serta nilai-nilai agama
(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna
mewujudkan produktivitas kerja yg optimal
diselenggarakan upaya K3
• UU No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas keselamatan kerja untuk kesejahteraan
hidup dan meningkatkan produktivitas
KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3)

Upaya / pemikiran dalam menjamin keutuhan dan


kesempurnaan jasmani rohani manusia pada
Filosofi umumnya dan tenaga kerja pada khususnya serta
hasil karya dan budaya yang dalam rangka
menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan
Pancasila.

Ilmu dan penerapan teknologi pencegahan


Keilmuan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
TUJUAN
• Tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan
atas keselamatan dalam pekerjaannya
• Orang lain yang berada di tempat kerja perlu
menjamin keselamatannya
• Sumber-sumber produksi dapat dipakai secara
aman dan efisien
Untuk melaksanakan tujuan dengan melalui :
1. Kampanye
2. Pemasyarakatan
3. Pembudayaan
4. Kesadaran dan kedisiplinan
Keselamatan (Safety)

• Mengendalikan kerugian dari kecelakaan


(control of accident loss)

• Kemampuan untuk mengidentifikasikan dan


menghilangkan (mengontrol) resiko yang tidak
bisa diterima (the ability to identify and
eliminate unacceptable risks)
Kesehatan (Health)

Agar Tenaga Kerja memperoleh Derajat


kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik,
mental maupun sosial dengan usaha – usaha
preventif dan kuratif.
Sasarannya : Manusia (Tenaga Kerja)
DEFINISI INCIDENT

Suatu kejadian yang tidak


diinginkan, bilamana pada
saat itu sedikit saja ada
perubahan maka dapat
mengakibatkan terjadinya
accident.
DEFINISI ACCIDENT

Suatu kejadian yang tidak


diinginkan berakibat cedera pada
manusia, kerusakan barang,
gangguan terhadap pekerjaan
dan pencemaran lingkungan.
“HAZARD”
Adalah sumber bahaya potensial
yang dapat menyebabkan
kerusakan (harm).

Hazard dapat berupa bahan-


bahan kimia, bagian-bagian mesin,
bentuk energi, metode kerja atau
situasi kerja.
DANGER

Merupakan tingkat bahaya dari


suatu kondisi dimana atau kapan
muncul sumber bahaya.
Danger adalah lawan dari aman
atau selamat.
“RISK”
Resiko adalah ukuran kemungkinan
kerugian yang akan timbul dari sumber
bahaya (hazard) tertentu yang terjadi.

Untuk menentukan resiko membutuhkan


perhitungan antara konsekuensi/ dampak
yang mungkin timbul dan probabilitas,
yang biasanya disebut sebagai tingkat
resiko (level of risk).
AMAN (SELAMAT)

Aman (safe) adalah suatu kondisi


dimana atau kapan munculnya
sumber bahaya telah dapat
dikendalikan ke tingkat yang
memadai, dan ini adalah lawan
dari bahaya (danger).
 
TINDAKAN TAK AMAN

• Adalah suatu pelanggaran terhadap


prosedur keselamatan yang
memberikan peluang terhadap
terjadinya kecelakaan
KEADAAN TAK AMAN

• Adalah suatu kondisi fisik atau keadaan


yang berbahaya yang mungkin dapat
langsung mengakibatkan terjadinya
kecelakaan
Kategori
Kategori Kecelakaan
Kecelakaan Kerja
Kerja ::

1. Kecelakaan Industri ( Industrial


Accident)

2. Kecelakaan dalam Perjalanan


(Community Accident)
UNSUR KECELAKAAN

• Tidak diduga semula dan tidak


diinginkan
• Mengganggu proses
• Mengakibatkan kerugian phisik dan
material
SEBAB KECELAKAAN

• Sebab dasar / Asal mula


– Partisipasi pihak manajemen
– Faktor manusia
– Faktor lingkungan
• Sebab Utama / gejala
– Kondisi Tidak aman (Unsafe Condisi)
– Perbuatan tidak aman (Unsafe Actions)
– Khusu untuk penyakit akibat kerja
• Akibat kecelakaan
– Kerugian bersifat ekonomi
– Kerugian bersifat non ekonomi
KONDISI YANG BERBAHAYA

• Pengaman yg tidak sempurna


• Peralatan / bahan yg tdk seharusnya
• Kecacatan, ketidak sempurnaan
• Pengaturan prosedur yang tidak aman
• Penerangan tidak sempurna
• Ventilasi tidak sempurna
• Iklim kerja yg tidak aman
• Tekanan udara yg tdk aman
• Getaran yg berbahaya
• Bising
• APD yg tidak aman
• Kejadian berbahaya
PERBUATAN YANG BERBAHAYA

• Melakukan pekerjaan tanpa wewenang, lupa


mengamankan, lupa memberikan
tanda/peringatan.
• Bekerja dengan kecepatan berbahaya
• Membuat alat pengaman tdk berfungsi
• Memuat, membongkar, menempatkan,
mencapur menggabungkan dsb dengan tidak
aman
• Mengambil posisi / sikap tubuh tdk aman
• Bekerja pada obyek yg berputar /
berbahaya
• Mengalihkan perhatian, mengganggu,
sembrono, menggagetkan
• Melalaikan penggunaan alat pelindung
diri yang ditentukan
PENYAKIT AKIBAT KERJA

• Faktor biologis (infeksi hewan


,virus,bakteri,jamur,cacing)
• Faktor kimia(debu,gas,uap,cairan )
• Faktor fisika(kebisingan,getaran,suhu
• Faktor fisiologi kerja(Sikap/cara
kerja,konstruksi mesin)
• Faktor psikologis(rutinitas/suasana
kerja/hubungan kerja tdk nyaman)
• Faktor mekanis(mesin/alat2berat)
LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB
LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR (Kontak)
PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR PERBUATAN <KEJADIAN>
KECELAKAAN
PERORANGAN KONTAK
TAK AMAN ATAU
STANDAR DENGAN
&
TAK SESUAI FAKTOR ENERGI KERUSAKAN
KONDISI
KERJA ATAU
TAK AMAN YANG TAK
KEPATUHAN BAHAN/ ZAT
PELAKSANAAN DIHARAPKAN
TEORI DOMINO
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

LEMAHNYA PENGENDALIAN/KELEMAHAN
PENGAWASAN OLEH MANAJEMEN
LACK OF CONTROL

 PROGRAM TIDAK SESUAI


 STANDARD TIDAK SESUAI
 KEPATUHAN TERHADAP
 STANDAR
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB TAK
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

FAKTOR PRIBADI FAKTOR LINGKUNGAN

 KEMAMPUAN FISIK  PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN


 KEMAMPUAN MENTAL TIDAK  KURANG /TDK ADANYA
LAYAK SEBAB DASAR STANDAR
 EMOSI  PENGADAAN (PURCHASING)
 STRESS MENTAL  KURANG PERALATAN
 KURANG PENGETAHUAN &  MAINTENANCE
KEAHLIAN  PENGELOLAAN & SUPERVISI
 MOTIVASI KURANG MEMADAI
 SIKAP
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

PERBUATAN TAK AMAN KONDISI TAK AMAN


 OPERASI TANPA OTORISASI  PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK
 GAGAL MEMPERINGATKAN
 GAGAL MENGAMANKAN  APD KURANG, TIDAK LAYAK
 KECEPATAN TIDAK LAYAK  PERALATAN RUSAK
 MEMBUAT ALAT PENGAMAN  RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
TIDAK BERFUNGSI  SISTEM PERINGATAN KURANG
PAKAI ALAT RUSAK
SEBAB LANGSUNG


 BAHAYA KEBAKARAN
 PAKAI APD TIDAK LAYAK
 PEMUATAN TIDAK LAYAK  KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
 PENEMPATAN TIDAK LAYAK  KEBISINGAN
 MENGANGKAT TIDAK LAYAK  TERPAPAR RADIASI
 POSISI TIDAK AMAN  TEMPERATUR EXTRIM
 SERVIS ALAT BEROPERASI  PENERANGAN TIDAK LAYAK
 BERCANDA, CEROBOH
 MABOK ALKOHOL, OBAT  VENTILASI TIDAK LAYAK
 GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR  LINGKUNGAN TIDAK AMAN
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB TAK
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

KONTAK

 STRUCK AGAINST  menabrak/bentur benda diam/bergerak


 STRUCK BY  terpukul/tabrak oleh benda bergerak
 FALL TO  jatuh dari tempat yang lebih tinggi
 FALL ON  jatuh di tempat yang datar
 CAUGHT IN  tusuk, jepit, cubit benda runcing
INSIDEN

 CAUGHT ON  terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar


 CAUGHT BETWEEN  terpotong, hancur, remuk
 CONTACT WITH  listrik, kimia, radiasi, panas, dingin
 OVERSTRESS  terlalu berat, cepat, tinggi, besar
 EQUIPMENT FAILURE  kegagalan mesin, peralatan
 EVIRONMENTAL RELEASE  masalah pencemaran
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB TAK
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

• MANUSIA
KERUGIAN

• PERALATAN
• MATERIAL
• LINGKUNGAN
KESELAMATAN KERJA

• Adalah usaha dalam melakukan pekerjaan tanpa


kecelakaan
• Memberikan suasana atau lingkungan kerja
yang aman
• Dicapai hasil yang menguntungkan dan bebas
dari segala macam bahaya
KESEHATAN KERJA

Adalah untuk melindungi karyawan dari segala hal


Yg dpt merugikan kesehatan akibat kerja.
Yang Perlu dilakukan, antara lain :

1. Pemeriksaan Kesehatan Karyawan


a. Pekerja baru (kondisi awal kesehatan)
b. Pekerja lama (memantau kesehatan)
- 1 th sekali tambang di permukaan
- 6 bulan sekali tambang underground
LANJUTAN KESEHATAN KERJA

2. Lingkungan Tempat Kerja


a. Debu : mengganggu saluran pernafasan
b. Bising : mengganggu fungsi pendengaran
c. Pencahayaan : mengganggu daya penglihatan
d. Getaran : mengganggu fungsi persendian
e. Gas-gas beracun/berbahaya
bisa langsung mematikan manusia
3. Ergonomi :
- tempat duduk
- alat kerja
- dimensi tempat kerja
TUJUAN KESELAMATAN KERJA

• Mencegah/ mengadakan usaha


pencegahan agar karyawan tidak mendapat
luka/cidera/mati
• Tidak terjadinya kerugian / kerusakan pada
alat /material/produksi
• Upaya pengawasan thd 4 M yaitu :
manusia, material, mesin, metode kerja
yang dapat memberikan lingkungan kerja
aman dan nyaman sehingga tidak terjadi
kecelakaan
TUJUAN KESELAMATAN KERJA

Tidak
Tidakada
ada
Manusia cidera
cidera
Manusia
Mesin
Mesin Lingkungan
Lingkungankerja
kerja
PENGAWASAN aman
aman
Material
Material
Tidak
Tidakada
ada
Metode
Metode kerusakan/
kerusakan/
kerugian
kerugian
PRINSIP-PRINSIP K3

1. Semua kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat


dicegah
2. K3 adalah bagian integral dari budaya, nilai dan operasi
perusahaan
3. Manajemen harus menetapkan kebijakan, menyiapkan
sarana prasarana dan menjamin sepenuhnya
penerapan K3
4. K3 adaalh bagian integral dari perilaku, tanggung jawab
dan peran setiap tenaga kerja
5. Setiap Tenaga Kerja harus mempunyai rasa memiliki
dalam pelaksanaan operasi perusahaan
6. Setiap Tenaga Kerja harus memimpin, mengatur dirinya
sendiri dan mengoreksi satu sama lain
7. Semua potensi bahaya harus diidentifikasi dan
dikendalikan
8. Semua kekurangan harus dilakukan koreksi
9. Akuntabilitas K3 harus ditetapkan, kinerja diukur dan
diketahui
10. K3 adalah “good for business success, vitality and
sustainability”.
PRINSIP K3 (JSA)

Bekerja dengan aman dan selamat:


• Mengetahui pekerjaan yang akan dilakukan
• Mengetahui langkah/tahapan pekerjaan
tersebut
• Mengetahui bahaya-bahaya nya
• Mengetahui cara mengendalikan bahaya-
bahaya tersebut
PENTINGNYA K3

• Menyelamatkan karyawan, dari :


sakit, kesedihan, kehilangan masa depan, kehilangan
gaji/nafkah
• Menyelamatkan keluarga, dari :
kesedihan, masa depan yg tak menentu, kehilangan
pendapatan
• Menyelamatkan perusahaan, dari :
kehilangan tenaga kerja, pengelauaran biaya akibat
kecelakaan, kehilangan waktu karena terhenti kegiatan,
melatih atau mengganti karyawan yang celaka, bahkan
bisa sampai terhentinya produksi
KECELAKAAN………?
Adalah suatu kejadian yang, antara lain :
• Tidak direncanakan
• Tidak diinginkan
• Tidak diduga
• Terjadi kapan saja
• Dimana saja
• Menimpa siapa saja
PENGERTIAN KECELAKAAN KERJA

1. Permenaker No.Per.03/M/1998 “Suatu kejadian yang


tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yg dapat
menimbulakn Korban Manusia dan atau Harta Benda.
2. UU No.3 Tahun 1992 “Kecelakaan yg terjadi berhubu-
ngan dg hubungan kerja,termasuk penyakit yg timbul
karena hubungan kerja,demikian pula kecelakaan yg
terjadi dlm perjalanan berangkat dari rumah menuju
tempat kerja dan pulang kerumah melalui jalan yang
biasa atau wajar dilalui.
PENYEBAB KECELAKAAN KERJA

1. Tindakan yang berbahaya (Unsafe Action) : Sikap


kurang baik/ceroboh, tidak memenuhi SOP, tidak pakai
APD, kesehatan tdk memenuhi syarat, tidak terampil.
2. Lingkungan kerja yang berbahaya (Unsafe
Condition) :Konstruksi pesawat/instalasi tdk memenuhi
syarat,alat pengaman/perlengkapan tdk berfungsi dg
baik, pengisian/pengangkutan/penempatan yg
tidaktepat, lantai licin.
3. Faktor Manajemen : Tidak melaksanakan syarat2 K3,
Prosedur kerja tidak ada, tidak mengikuti petunjuk
pembuatan peralatan teknik, pengawasan kurang baik.
BIAYA KECELAKAAN

A. Biaya Langsung
- biaya kompensasi
- biaya perawatan/pengobatan
- biaya reparasi peralatan
- biaya penyelidikan
B. Biaya Tidak Langsung
- Kehilangan waktu dari teman teman sekerja krn pekerjaan terhenti
- Kehilangan waktu karena karyawan lain menolong korban
- Kehilangan waktu untuk persoalkan apa yang baru terjadi
- Biaya pelatihan ulang dan hilang waktu kerja
PEMERIKSAAN KECELAKAAN

Tujuan dilakukan pemeriksaan kecelakaan


Adalah untuk, antara lain :
• Mencari penyebab dari terjadinya kecelakaan tersebut
• Memberikan rekomendasi / tindakan untuk koreksi dari
penyebab tersebut di atas
• Memberikan tindakan pencegahan terhadap kecelakaan
tersebut
• Akhirnya diharapkan dengan tindakan
koreksi/pencegahan yang diberikan, maka tidak terjadi
kecelakaan yang sama atau sejenis
PEMBINAAN K3

Pembinaan K3, dapat dilakukan antara lain dengan :


A. Penyuluhan, dapat berupa :
- ceramah-ceramah K3
- pemasangan poster-poster K3
- pemutaran film/slide K3
B. Safety Talk (Toolbox Meeting)
Dilakukan setiap awal gilir kerja/shif
C. Safety Training
- Pelatihan penggunaan peralatan kesl. Kerja
- Pelatihan pemadam kebakaran
- Pelatihan pengendalian keadaan darurat
- Pelatihan P3K
PEMBINAAN K3, Lanjutan 1…….
D. Safety Inspection
- Inspeksi rutin
- Inspeksi berkala
- Inspeksi K3 bersama, dll
E. Safety Investigasi
Investigasi terhadap kejadian berbahaya/hampir kecelakaan
F. Safety Meeting
Suatu pertemuan yang membahas hal-hal yg
berkaitan dgn permasalahan K3
G. Safety audit
H. Pemantauan Lingkungan Kondisi Kerja
PEMBINAAN K3, Lanjutan 2 ….

I. Penyedian Alat-Alat Perlengkapan K3


- Alat Pelindung Diri
- Alat Perlengkapan K3
J. Organisasi K3
K. Program K3 Tahunan
Berguna sbg evaluasi pelaksanaan K3 yang
telah diterapkan (dpt sbg monitoring)
Unsur-unsur program K3 :
- Kebijakan/Policy K3
- Tanggung Jawab K3
- Rasa Keterlibatan
- Motivasi
PEMBINAAN K3, Lanjutan 3…….
Sedangkan komponen
program K3, terdiri :
1. Program pelatihan
observasi K3
2. Program JSA
3. Inspeksi terencana
4. Inspeksi bersama
5. Pertemuan K3
6. Pelatihan K3
7. Audit K3
Standar Kinerja K3
Manajemen Perusahaan
• Rekruitmen Tenaga Kerja dilakukan sesuai prosedur mendapatkan
pelatihan, penyuluhan ditempatkan sesuai kemampuan
• Semua perbuatan dan kondisi berbahaya dilaporkan, dicatat dan
ditindak lanjuti
• Setiap karyawan mendapatkan instruksi kerja yang tepat
• Setiap karyawan mendapatkan indoktrinasi K3 dan dilakukan
komunikasi, konsultasi secara berkala
• Setiap karyawan memahami dan mempraktekkan K3
• Setiap karyawan memahami manfaat, cara pemakaian, perawatan dan
penyimpanan APD
• Setiap kecelakaan dilakukan investigasi dan dianalisa serta dilaporkan
• Tindak dan tanduk setiap manager adalah pencerminan tentang
kepedulian terhadap K3
• Disiplin dalam implementasi menuju pembangunan karakter budaya K3
Standar Kinerja K3
Peralatan, Mesin, Bahan, Instalasi
• Semua peralatan, pesawat, bahan berbahaya, instalasi yang
berbahaya telah mempunyai perijinan dan dilakukan pengujian
berkala
• Semua peralatan, pesawat, bahan berbahaya, instalasi yang
berbahaya telah dilakukan identifikasi/penilaian resiko, pengendalian
baik administratif maupun tehnis
• Semua peralatan, pesawat, bahan berbahaya, instalasi yang
berbahaya dilayani oleh operator petugas yang berkwalifikasi dan
kompetensi
• Semua jenis pekerjaan beresiko dilakukan penilaian dan dibuatkan
standar operasi kerja selamat
• Kondisi lingkungan kerja dilakukan pengukuran dan pengujian untuk
mengetahui parameternya
Hirearki Pengendalian Potensi
Bahaya Kecelakaan Kereja

A. Pengendalian Teknis ( Engineering


Control)
1. Eliminasi
2. Substitusi
3. Isolasi
4. Perubahan Proses
5. Ventilasi

B. Pengendalian Administratif
1. Pengurangan waktu kerja
2. Rotasi, Mutasi

C. Alat Pelindung Diri


ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

1.  Undang-undang No.1 tahun 1970.


a. Pasal 3 ayat (1) butir f : Dengan peraturan perundangan ditetapkan
syarat - syarat untuk memberikan APD
b. Pasal 9 ayat (1) butir c : Pengurus diwajibkan menunjukkan dan
menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang APD.
c. Pasal 12 butir b : Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan
atau hak tenaga kerja untuk memakai APD .
d. Pasal 14 butir c : Pengurus diwajibkan menyediakan APD secara cuma-
cuma
2.    Permenakertrans No.Per-01 / MEN / 1981 (Wajib Lapor PAK).
Pasal 4 ayat (3) menyebutkan kewajiban pengurus menyediakan
alat pelindung diri dan wajib bagi tenaga kerja untuk
menggunakannya untuk pencegahan penyakit akibat kerja.
3. Permenakertrans No.Per.03 / Men / 1982(Pelayanan
Kes.TK).
Pasal 2 butir 1 menyebutkan memberikan nasehat mengenai
perencanaan dan pembuatan / perancangan tempat kerja,
pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan dan giziserta
penyelenggaraan makanan ditempat kerja

4. Permenakertrans Nomor Per.08 / Men / VII / 2010 tentang Alat


Pelindung Diri Pasal 1 butir 1
Menyatakan Bahwa Alat Pelindung Diri selanjutnya disingkat
APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau
seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja.
Kewajiban Pengusaha & Pekerja sesuai
Permen No. 08/M/2010.

• Pengusaha/Pengurus wajib mengumumkan dan


memasang rambu2 kewajiban penggunaan APD di
tempat kerja.
• Pekerja/orang lain yg memasuki tempat kerja wajib
memakai APD sesuai potensi bahaya / risiko.
• Pekerja berhak menyatakan keberatan unt melakukan
pekerjaan apabila APD tdk memenuhi
ketetuan/persyaratan.
• Pengusaha/pengurus wajib melaksanakan manajemen
APD di tempat kerja.
Manajemen APD :
• Identifikasi kebutuhan/ potensi
bahaya & syarat APD
• Pemilihan yang tepat/sesuai
jenis bahaya &
kebutuhan/kenyamanan tk.
• Pelatihan,
• Penggunaan,Pemeliharaan,pe
nyimpanan
• Penatalaksanaan
pembuangan/pemusnahan
• Pembinaan Manajemen &
pekerja
• Inspeksi dan Evlap.
Identifikasi kebutuhan/ evaluasi potensi
bahaya di tempat kerja & syarat APD

Pemakaian APD harus disesuaikan kebutuhan


dengan potensi bahaya yang ada di tempat kerja dan
potensi bahaya yang ada juga harus disesuaikan
dengan syarat2 APD dan hasil evaluasi dalam
pemantauan lingkungan kerja seperti kita ketahui
APD adalah cara pengendalian yang terakhir setelah
pengendalian secara teknis dan administrasi.
Identifikasi Bahaya Ditempat Kerja
Lokasi Alur proses Identifikasi bahaya Bagian Tubuh yang terkena Jenis APD

Pembuatan Meubel Persiapan bahan baku kejatuhan benda kaki, kepala sepatu ( toe cap) dan helmet
dari kayu terjepit jari tangan sarung tangan kulit
terbentur kaki sepatu (toe cap)
Debu saluran napas masker debu

Pengawetan kayu Bahan kimia cair tangan, tubuh sarung tangan karet, baju kerja
Bahan kimia uap saluran napas, mata respirator catridge, full face
terbentur kaki sepatu (toe cap)
kejatuhan benda keras kaki sepatu (toe cap)
tergelincir kaki sepatu (anti slip)

Pemotongan terpotong jari tangan sarung tangan kulit


terjepit jari tangan sarung tangan kulit
tergores jari tangan sarung tangan kulit
terbentur kaki sepatu (toe cap)
kejatuhan benda keras kaki sepatu (toe cap)
Debu saluran napas masker debu
Percikan kayu muka, mata face shield
Sengatan listrik kaki, tangan sepatu (anti static)
Lokasi Alur proses Identifikasi bahaya Bagian Tubuh yang terkena Jenis APD

Pembuatan Meubel Pengelasan percikan api mata kacamata


fume saluran napas respirator catridge
Sinar UV mata kacamata
Kontak dengan benda panas Tangan, kaki sarung tangan, sepatu (anti static)

Penghalusan Debu kayu saluran napas masker debu


tergores tangan sarung tangan kulit tipis
terjepit jari tangan sarung tangan kulit tipis
kejatuhan benda kaki sepatu (toe cap)
tersandung kaki sepatu (toe cap)
Klilipan mata kacamata

Pengecatan/plitur gas sauran napas respirator catridge


tersandung kaki sepatu (toe cap)
kontak dengan kimia cair tangan, badan, mata sarung tangan karet, baju kerja, kacamata
terpeleset kaki sepatu anti slip
Pemilihan Yang Tepat Dan Sesuai

Pemilihan APD harus disesuaikan dengan


kebutuhan dan ukuran tenaga kerja serta
disesuaikan dengan SNI atau standar yang
berlaku untuk memberikan perlindungan dan
kenyamanan bagi tenaga kerja, akan lebih baik
bila mempertimbangkan dari segi type dan
fashion agar tenaga kerja lebih suka untuk
menggunakan APD.
Alat Pelindung Diri

EN 397:1995
CE mark PSB mark
(European (Singapore
Standard Standard)
BS
BRITIS STANDARD

Sirim –
Batch tested
(Malaysia Standard)
OSHA
3151-12R.2003
Ocupational Safety ISO
and Health International standard
Adminstration Organisaion
Pemeliharaan Alat pelindung diri

Alat pelindung diri yang diberikan pada


tenaga kerja memiliki masa
pemakaian sesuai spesifikasinya,
untuk itu perlu adanya tata cara
pemeliharaan yang benar agar APD
dapat digunakan sesuai batas masa
penggunaan.
Pendidikan Dan Latihan
Sebelum memerintahkan tenaga kerja untuk
memakai APD tenaga kerja harus diberi penjelasan
tentang :
a.Potensi bahaya yang dihadapi di tempat kerja dan
resiko bahayanya
b. Cara pengendalian bahayanya seperti cara
pemakaian APD secara benar agar lebih efektif
c. Kesadaran / kedisiplinan dalam memakai APD di
tempat kerja
d.Cara pemeliharaan dan penyimpanan APD.
Kesadaran Manajemen Dan Tenaga Kerja

Pemakaian APD harus diikuti dengan


kedisiplinan dan kesadaran dalam
pelaksanaannya di lapangan, untuk itu perlu
adanya kesadaran dari manajemen dari segi
pembinaan dan pengawasan serta tenaga
kerja dari segi penggunaan APD di tempat
kerja.
JENIS-JENIS APD DAN KARAKTERISTIKNYA

Sesuai dengan Permenakertrans No. 08/Men/VII/2010


Pasal 3
(1) APD meliputi:
a. pelindung kepala;
b. pelindung mata dan muka;
c. pelindung telinga;
d. pelindung pernapasan beserta perlengkapannya;
e. pelindung tangan; dan/atau
f. pelindung kaki.
(2) Selain APD tersebut di atas Alat yang termasuk APD
meliputi :
a. pakaian pelindung;
b. alat pelindung jatuh perorangan; dan/atau
c. pelampung.
Alat Pelindung Diri
Alat Pelindung Kepala

Fungsi Alat pelindung kepala adalah alat


pelindung yang berfungsi untuk
melindungi kepala dari benturan, terantuk,
kejatuhan atau terpukul benda tajam atau
benda keras yang melayang atau
meluncur di udara, terpapar oleh radiasi
panas, api, percikan bahan-bahan kimia,
jasad renik (mikro organisme) dan suhu
yang ekstrim.
• Helm

1. ABS (AcrylButylStyrene)
Bahan yang Keras dan Padat
Keunggulan : Tahan terhadap Benturan
Kelemahan : Kurang tahan terhadap panas
(80-90 Derajat Celcius)

2. Polyethelene ( P E )
Keunggulan : Tahan panas (110 Derajat C)
Kelemahan : Kurang tahan terhadap benturan

3. Polypropelene ( P P )
Minimum Standard
• Tutup Kepala
Tutup kepala ini melindungi dari bahaya
kebakaran, korosi, panas dan dingin (kondisi
iklim yang buruk). Biasanya digunakan untuk
pemadam kebakaran.

• Hats / Cap
Melindungi kepala dari kotoran, debu dan benda-
benda terbang

• Tutup kepala
Tutup kepala ini untuk menjaga kebersihan kepala
dan rambut atau mencegah rambut terlilit pada
mesin-mesin selain itu juga menjaga agar bahan
yang ditangani tetap bersih.
Alat Pelindung Mata

Fungsi Alat pelindung mata dan muka adalah alat


pelindung yang berfungsi untuk melindungi mata
dan muka dari paparan bahan kimia berbahaya,
Paparan partikel-partikel yang melayang di udara
dan di badan air, percikan benda-benda kecil,
panas, atau uap panas, radiasi gelombang
elektromagnetik yang mengion maupun yang tidak
mengion, pancaran cahaya, benturan atau pukulan
benda keras atau benda tajam.
Kacamata safety

Kacamata ini dapat melindungi mata dari


debu dan serpihan material, kacamata ini
memiliki shield di kiri dan kanan.
Kacamata keselamatan dapat terbuat dari
kaca yang tahan panas, gelas dengan
laminasi aluminium, selulosa asetat, akrilik,
poly karbonat dan allyl diglicol carbonat.
Goggles

Goggles ini dapat melindungi mata dari uap, debu,


percikan zat cair dan serpihan material, goggles ini
dapat melindungi dengan kuat karena menempel
erat sehingga tidak ada rongga yang terbuka.
Goggles ini terbuat dari poly karbonat Biasanya
digunakan untuk pekerjaan spesifik (Lab, Grinding,
Welding)
Face Shield

Face shield ini dapat


melindungi wajah dan mata
dari debu, percikan api dan
bahan berbahaya, face
shield ini terbuat dari poly
karbonat
Full Face Mask

Alat ini dapat melindungi


wajah dan mata dan
sekaligus pernapasan dari
debu, percikan api dan
paparan bahan berbahaya
seperti uap dan gas
Alat Pelindung Pendengaran

Fungsi Alat pelindung telinga adalah


alat pelindung yang berfungsi untuk
melindungi alat pendengaran
terhadap kebisingan atau tekanan.
1. Ear Plug (Sumbat Telinga)

• Ear Plug dibuat dengan menggunakan 2 jenis material

A. Bahan dari Karet :


Kurang dapat meredam kebisingan, hanya mampu meredam
kebisingan dari 15 – 25 db
Tetapi bersifat Re - useable (dapat digunakan berulang kali)

B. Bahan dari Soft Foam :


Lebih dapat meredam kebisingan 24 – 32 db
Lebih nyaman saat digunakan
Tetapi bersifat sekali / beberapa kali digunakan
Macam –macam Ear Plug
(Sumbat telinga)
2. Ear Muffler
(Penutup Telinga)

• Mampu melindungi telinga dari kebisingan dan


frekuensi yang tinggi dan juga melindungi daun
telinga dari flying object
30 – 40 db
• Dapat dipakai berulang kali / Durable
Macam –macam Ear Muffler
(Penutup telinga)

Dapat mengurangi intensitas suara 30 s/d 40 dB


Alat Pelindung Pernapasan

Fungsi Alat pelindung pernapasan beserta


perlengkapannya adalah alat pelindung yang
berfungsi untuk melindungi organ
pernapasan dengan cara menyalurkan udara
bersih dan sehat dan/atau menyaring
cemaran bahan kimia, mikro-
organisme,partikel yang berupa debu, kabut
(aerosol), uap, asap, gas/ fume, dan
sebagainya.
Masker Debu

Masker ini memiliki pori-


pori yang dapat
menyaring debu-debu
respirable. Sehingga
udara yang masuk ke
pernapasan adalah
udara bersih.
Masker Gas/Respirator Single

Masker ini memiliki satu


catridge/kanister yang dapat
menyaring /menetralisir gas atau
uap tertentu dari bahan kimia.
Sehingga udara yang masuk ke
pernapasan adalah udara murni.
Masker Gas/Respirator Kombinasi

Masker ini memiliki dua catridge yang


dapat menyaring/menetralisir beberapa
gas atau uap kimia yang timbul ditempat
kerja.
Breathing Apparatus adalah alat bantu
pernapasan yang sumber udaranya
dikompres ke dalam tabung – dibutuhkan
pada saat atmosphere pada ambang yang
berbahaya . Masker ini bergantung pada
udara bersih yang disuply dari tabung
oksigen,

SAR
Alat Pelindung Tangan

Fungsi Pelindung tangan (sarung


tangan) adalah alat pelindung yang
berfungsi untuk melindungi tangan
dan jari-jari tangan dari pajanan api,
suhu panas, suhu dingin, radiasi
elektromagnetik, radiasi mengion,
arus listrik, bahan kimia, benturan,
pukulan dan tergores, terinfeksi zat
patogen (virus, bakteri) dan jasad
renik.
Sarung tangan kain

Sarung tangan ini untuk


pekerjaan biasa,
Jenis-jenisnya ada gloves yang
melindungi seluruh tangan,
Mitten yang memisahkan ibu
jari sedangnya jari yang lain
menjadi satu, Hand pad yang
hanya melindungi telapak
tangan dan sleeve yang
melindungi pergelangan
tangan sampai lengan.
SARUNG TANGAN
UNTUK KIMIA

Sarung tangan ini


terbuat dari plastik
untuk bahan kimia
ringan, nitrile, neoprene
dan PVC untuk bahan
kimia yang berbahaya.
SARUNG TANGAN
KULIT
• Sarung Tangan Kombinasi
Tebuat dari bahan kulit yang dipadu
dengan kain kanvas / jeans

Aplikasinya untuk pekerjaan


ringan
(Handling, Packing, etc)
SARUNG TANGAN
UNTUK PENGELASAN
• Sarung Tangan Kulit
Biasanya terbuat dari kulit
lembu
Sarung tangan dapat
melindungi tangan dari
percikan api dan material,
sarung tangan ini sangat
cocok untuk pekerjaan
pengelasan.
SARUNG TANGAN
UNTUK PANAS
• Sarung Tangan Panas
Terbuat dari bahan Asbestos
( +/- 400 derajat Celcius ),
Aluminized ( +/- 700 derajat
Celcius )
• Aplikasinya untuk bekerja
dengan object yang bersuhu
tinggi (benda panas)
SARUNG TANGAN
UNTUK DINGIN
• Sarung Tangan Dingin
Biasanya terbuat dari wool dan
bahan tebal lainnya, fungsinya
untuk menahan dingin, selain
itu sarung tangan ini dapat
untuk meredam getaran dan
tahan air
Aplikasinya digunakan pada
industri perikanan ,cold storage
dan pengeboran lainnya
SARUNG TANGAN
UNTUK ELECTRICAL
• Sarung Tangan Electrical
Terbuat dari karet murni (pure latex)

Berfungsi untuk meredam


voltage / tension arus listrik
yg tinggi
( s/d 40 Kv = 40.000 Volt )
Alat Pelindung Kaki

Fungsi Alat pelindung kaki untuk melindungi


kaki dari tertimpa atau berbenturan dengan
benda-benda berat, tertusuk benda tajam,
terkena cairan panas atau dingin, uap
panas, terpajan suhu yang ekstrim, terkena
bahan kimia berbahaya dan jasad renik,
tergelincir.
Alat Pelindung Kaki
• Pada industri ringan/ tempat
kerja biasa
Cukup dengan sepatu yang
baik
• Sepatu pelindung ( safety
shoes)
Dapat terbuat dari kulit, karet,
sintetik atau plastik
• Untuk mencegah tergelincir
Dipakai sol anti slip
• Untuk mencegah tusukan
Dipakai sol dari logam
• Terhadap bahaya listrik
Sepatu seluruhnya harus di
jahit atau direkat tak boleh
memakai paku.
Sepatu dengan toe cap

Sepatu safety ini tahan


benturan dan melindungi
kaki dari bahaya tertimpa,
toe cap (besi) terdapat pada
ujung sepatu.
Sepatu dengan anti Slip

Terbuat dari PVC


Sepatu ini melindungi
kaki dari bahaya
tergelincir, anti slip
terdapat pada out sol.
Sepatu dengan anti tusukan

Sepatu ini melindungi kaki


dari bahaya tusukan paku,
pada outsol sepatu
terdapat lapisan logam.
Sepatu dengan anti static

Sepatu ini dapat melindungi


kaki dari bahaya sengatan
listrik, sepatu ini dilindungi
dari bahan isolator dan tidak
ada logam yang terbuka .
Pakaian Pelindung

Fungsi Pakaian pelindung berfungsi untuk


melindungi badan sebagian atau seluruh bagian
badan dari bahaya temperatur panas atau dingin
yang ekstrim, pajanan api dan benda-benda
panas, percikan bahan-bahan kimia, cairan dan
logam panas, uap panas, benturan (impact)
dengan mesin, peralatan dan bahan, tergores,
radiasi, binatang, mikro-organisme patogen dari
manusia, binatang,tumbuhan dan lingkungan
seperti virus, bakteri dan jamur.
Ware Pack

Ware pack adalah pakaian untuk


pekerjaan yang sifatnya complek
seperti operator mesin, bengkel,
meubel dan lain-lain. Terbuat dari
katun yang mudah menyerap
keringat.
Pakaian operasi

Untuk melaksanakan
operasi perlu pakaian
khusus yang dapat
melindungi dokter
maupun pasien dari
kontak penyakit dan
bersifat steril.
Pakaian Pemadam

Pakaian pemadam adalah pakaian


yang tahan terhadap kondisi dan
konveksi panas dari udara sekitar
dan tahan air. Pakaian ini terbuat
dari bahan yang bisa merefleksikan
panas biasanya terbuat dari
aluminium dan berkilat.
Pakaian Radiasi

Pakaian ini dapat melindungi dari


radiasi mengion. Pakaian ini
dilapisi timbal (timah hitam)
Pakaian kimia

Pakaian ini dapat melindungi


dari kontak dengan bahan
kimia. Pakaian ini terbuat dari
bahan plastic atau karet sesuai
dengan jenis bahan kimia yang
ditangani.
Jas Hujan

Pakaian ini dapat


melindungi dari air,
pakaian ini terbuat dari
plastik sehingga tahan
air.
Vest/Rompi
Pakaian ini berupa
rompi, yang digunakan
untuk penanda sebagai
tindakan pengamanan.
Warna pakaian ini
biasanya menyala agar
orang yang memakainya
dapat terlihat.
Alat pelindung jatuh perorangan

Fungsi Alat pelindung jatuh perorangan


berfungsi membatasi gerak pekerja agar
tidak masuk ke tempat yang mempunyai
potensi jatuh atau menjaga pekerja
berada pada posisi kerja yang diinginkan
dalam keadaan miring maupun
tergantung dan menahan serta
membatasi pekerja jatuh sehingga tidak
membentur lantai dasar.
Safety belt

Harness ini dapat melindungi pekerja pada saat terjatuh.


Alat ini terdiri dari beberapa bagian seperti fall arrester,
snapshook, carabiner dan lanyard. Alat ini tidak aman untuk
ketinggian di atas 5 meter. Karena pada saat jatuh terjadi
hentakan yang cukup keras sehingga masih beresiko pada
tulang belakang. Alat ini sebaiknya digunakan pada
ketinggian kurang dari 5 meter.
FULL BODY HARNESS
Harness ini dapat menjaga posisi tubuh
pekerja tetap tegak dengan kepala berada
diatas pada saat terjatuh. Alat ini terdiri dari
beberapa bagian seperti fall arrester,
snapshook, carabiner dan lanyard. Alat ini
sangat aman untuk ketinggian di atas 5
meter.
Pakaian pelampung

Fungsi Pelampung berfungsi melindungi


pengguna yang bekerja di atas air atau di
permukaan air agar terhindar dari bahaya
tenggelam dan atau mengatur keterapungan
(buoyancy) pengguna agar dapat berada pada
posisi tenggelam (negative buoyant ) atau
melayang (neutral buoyant) di dalam air.

Life vest / life jacket


SARAN KEPADA CALON AHLI K3 UMUM

• Tingkatkan kompetensi menuju


profesionalisme dibidang K3
• Tunjukkan prestasi K3 di tempat kerja
secara proaktif
• Yakinkan Manager dengan cara presentasi
bahwa K3 bukan Cost tetap Benefit
• Lakukan Uji banding dengan perusahaan
yang berhasil menerapkan SMK3
TERIMA
TERIMA KASIH
KASIH

Anda mungkin juga menyukai