Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

1. Lingkup Ilmu

Penelitian ini termasuk penelitian di bidang gizi klinik dengan pendekatan

studi kasus tentang proses asuhan gizi terstandar pada pasien GE dengan status gizi

buruk di RSUD K.R.M.T. Wongsonegoro Semarang.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di bangsal anak RSUD K.R.M.T. Wongsonegoro

Semarang, Jl. Fatmawati No.1, Mangunharjo, Kec. Tembalang, Kota Semarang,

Jawa Tengah 50272, pada bulan Januari sampai Februari 2020.

B. Jenis dan Rancangan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif untuk menggambarkan secara

sistematis, faktual dan akurat tentang proses asuhan gizi terstandar pada pasien

status gizi buruk dengan diare di ruang Nakula 4 RSUD K.R.M.T. Wongsonegoro

Semarang.

2. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini dilakukan dengan pendekatan studi kasus tentang

asuhan gizi buruk dengan diare pada pasien di bangsal anak Nakula 4 kamar 3 bed

5 RSUD K.R.M.T. Wongsonegoro.

25
C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang pasien gizi buruk dengan diare yang berusia 13 bulan

orang dan dirawat di bangsal anak Nakula 4 RSUD K.R.M.T. Wongsonegoro

Semarang yang memenuhi kriteria sebagai berikut :

1. Kriteria Inklusi :

a. Hasil skrining beresiko malnutrisi

b. Lama rawat ≥3 hari

c. Bersedia menjadi responden

d. Diutamakan pasien dengan status gizi buruk dengan 1 komplikasi atau

lebih seperti gangguan mata, gangguan kulit, anemia berat, parasit /

cacing, diare, rujukan TBC, malaria, HIV

2. Kriteria Eksklusi :

a. Pasien meninggal selama pengamatan

b. Pasien menggunakan ventilator

c. Pasien terpasang NGT

26
D. Jenis dan Cara Pengambilan Data

1. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh melalui pengamatan langsung

maupun wawancara, antara lain :

a. Keluhan utama pasien

Keluhan pasien digunakan untuk mengetahui kondisi pasien saat itu,

data tersebut diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan pasien atau

wali pasien pada saat dilakukan pengkajian.Dalam pengkajian peneliti juga

menanyakan riwayat kesehatan, sejak kapan keluhan yang dialami pasien

muncul, tindakan yang telah dilakuakan, riwayat keperawatan dahulu,

riwayat penyakit keluarga. Selanjutnya data tersebut diinput kedalam form

ADIME.

b. Riwayat gizi pasien

Data riwayat gizi meliputi data kebiasaan makan dan asupan sebelum

dan saat di rumah sakit. Data tersebut diperoleh melalui wawancara

langsung menggunakan form recall 24 jam dan SQ -FFQ. Pada recall 24

jam peneliti menanyakan secara detail tentang apa yang dikonsumsi baik

makanan atau minuman dengan konversi selama 24 jam yang lalu, jumlah

konsumsi makanan ditanyakan secara detail dan teliti kepada wali pasien

dengan menggunakan alat ukur rumah tangga seperti sendok, gelas, piring

atau ukuran lainnya yang bisa digunakan sehari - hari untuk mendapatkan

data yang kuantitatif. Pada SQ - FFQ peneliti menanyakan porsi dan

frekuensi konsumsi apa saja biasanya di konsumsi perhari, perminggu atau

27
perbulan. Lalu diinput kedalam tabel SQ - FFQ dan mempersentasken hasil

kemudian dibandingkan dengan kecukupan gizi menurut Gibson 2005.

c. Data antropometri

Data antropometri meliputi data berat badan dan tinggi badan pasien.

Didapatkan dengan cara melakukan pengukuran secara langsung

menggunakan alat antropometri yang tersedia di ruang pemeriksaan pada

bangsal anak. Setelah diukur lalu ditentukan status gizi dengan

menggunakan cut of poit dari PMK No 2 tahun 2020 tentang antropometri

anak.

1. Data berat badan

Data berat badan diperoleh dengan cara menimbang pasien dengan

timbangan digital bayi dan balita yaitu timbangan baby scale dengan

ketelitian 0,1 kg dengan cara melepas semua pakaian dan aksessoris agar

penimbangan akurat. Peneliti harus memastikan pasien dapat terdiam

beberapa detik untuk memastikan berat badan yang akurat pada pasien.

2. Data Panjang Badan

Data panjang badan diperoleh dengan cara mengukur menggunakan

baby lenght board dengan ketelitian 0,1 cm. Peneliti harus meletakan

pengukur panjang badan pada meja atau tempat yang rata. Bila tidak ada

meja, alat dapat diletakkan di atas tempat yang datar (misalnya, lantai).

Letakkan alat ukur dengan posisi panel kepala di sebelah kiri dan

panel penggeser di sebelah kanan pengukur. Panel kepala adalah bagian

yang tidak bisa digeser.

28
Tarik geser bagian panel yang dapat digeser sampai diperkirakan cukup

panjang untuk menaruh pasien. Baringkan pasien dengan posisi terlentang,

diantara kedua siku, dan kepala pasien menempel pada bagian panel yang

tidak dapat digeser.

Rapatkan kedua kaki dan tekan lutut pasien sampai lurus dan

menempel pada meja atau tempat menaruh alat ukur. Tekan telapak kaki

pasien sampai membentuk siku, kemudian geser bagian panel yang dapat

digeser sampai persis menempel pada telapak kaki pasien.

2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dengan metode observasi dari

rekam medis data tersebut meliputi :

a. Identitas Pasien

Mencatat identitas pasien yang terdiri dari nama, tanggal lahir, umur,

dan jenis kelamin.

b. Riwayat penyakit pasien

Pasien tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya ataupun riwayat

penyakit yang diturunkan dari keluarganya yaitu diantaranya diabetes,

hipertensi, penyakit jantung bawaan dll. Sedangkan riwayat penyakit

infeksius yaitu diare, muntaber, tuberkolosis dll.

29
c. Fisik/klinis

Pemeriksaan fisik klinis meliputi suhu badan, respirasi rate, nadi,

tekanan darah, kesadaran dan keluhan pasien yang diperoleh dari data rekam

medis.

d. Biokimia

Data biokimia diperoleh berdasarkan catatan rekam medis yang

meliputi kadar hemoglobin, hematrokrit, trombosit, natrium, dan kalium.

e. Pengobatan

Data pengobatan diperoleh dari rekam medis. Obat yang diberikan

selama di rawat di rumah sakit yaitu zinc, ondansetron, grafadon drop,

vitamin B6, ambroxol, cefixime, cetirizine, infus RL.

30
E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Form ADIME

2. Form recall 24 jam untuk memasukan data asupan makan dalam 24 jam

yang lalu

3. Form SQ-FFQ untuk memasukan data porsi dan frekuensi konsumsi pangan

dalam satu hari, satu minggu atau satu bulan

4. Timbangan digital dengan ketelitian 0,1 kg atau baby scale untuk

menimbang berat badan pasien

5. Microtoise, metlin, atau baby lenght board untuk mengukur tinggi badan

atau panjang badan pasien

6. PMK No 2 Th 2020 tentang Standar Antropometri Anak untuk cut off point

status gizi pasien

7. Nutrisurvey 2007 untuk menganalisis kandungan gizi pada hasil recall 24

jam

8. Tabel daftar penukar untu menganalisis kandungan gizi hasil SQ-FFQ

31
F. Pengolahan Data

Data yang telah diperoleh, kemudian data dikelompokan sesuai dengan

domain assessment gizi yaitu :

1. Data riwayat gizi dan makanan

Data riwayat makan didapat peneliti yaitu berasal dari recall 24 jam

yang memanayakan makanan atau minuman yang dikonsumsi selama 24

jam terakhir dan SQ-FFQ yang menanyakan porsi dan frekuensi makanan

atau minuman yang dikonsumsi dalam satu hari, satu minggu atau satu

bulan, sedangkan yang diterapkan dirumah sakit untuk mengetahui

asupannya sama dengan yang dilakukan oleh peneliti. Untuk mengetahui

presentase kecukupan pasien maka digunakan rumus :

a. Recall 24 jam = 100%

b. SQ - FFQ = 100%

Data yang telah diperoleh dengan metode wawancara dengan wali

pasien terkait kebiasaan makan dan konsumsi sebelum masuk rumah sakit

lalu di dokumentasikan secara manual menggunakan DKBM / TKPI dalam

form recall 24 jam dan SQ - FFQ .

32
Setelah itu persen hasil dari data recall 24 jam dan SQ - FFQ

dibandingkan dengan kecukupan gizi menurut Gibson 2005 yaitu

 Lebih = >120%

 Normal = 90 - 119%

 Defisit tingkat ringan = 80 -89%

 Defisit tingkat sedang = 70 - 79%

 Defisit tingkat berat = < 70%

2. Antropometri

Setelah memperoleh data panjang badan dan berat badan pasien

kemudian diolah untuk dihitung z - score dengan menggunakan acuan cut

off point dari PMK No 2 Th 2020 tentang Standar Antropometri Anak

supaya dapat mengetahui status gizi pasien dengan cara melihat tabel dan

membandingkan data dengan acuan tersebut lalu disimpulkan dengan

melihat tabel yang telah tertera dengan berbagai kelompok kategori. Data

antropometri juga di gunakan dalam perhitungan kebutuhan pasien.

33
Berikut merupakan tabel PMK No 2 Th 2020 tentang Standar Antropometri

Anak :

Tabel 2 PMK No 2 Th 2020 tentang Standar Antropometri Anak


Indeks Kategori status gizi Z - score
Berat badan sangat <-3 SD
kurang (severely
Berat badan menurut underweight)
umur (BB/U) anak usia Berat badan kurang -3 SD sampai dengan -2SD
0 - 60 bulan (underweight)
Berat badan normal -2 SD sampai dengan +1 SD
Resiko berat badan >+1 SD
berlebih
Panjang badan atau Sangat pendek <-3 SD
tinggi badan menurut (severely stunted)
umur (PB/U atau TB/U) Pendek (stunted) -3 SD sampai dengan -2 SD
anak usia 0 - 60 bulan Normal -2 SD sampai dengan -3 SD
Tinggi >+3 SD
Berat badan menurut Gizi buruk (severely <-3 SD
panjang badan atau wasted)
tinggi badan (BB/PB Gizi kurang (wasted) -3 SD sampai dengan -2 SD
atau BB/TB) anak usia 0 Beresiko gizi lebih -2 SD sampai dengan +1 SD
- 60 bulan (possible risk of
overweight)
Gizi lebih (overweight) >+2 SD sampai dengan +3 SD
Obesitas (obese) >+3 SD

3. Biokimia

Data biokimia yang diperoleh dari rekam medis lalu dibandingkan

dengan kadar normal biokimia setelah itu dikategorikan berdasarkan

perbandingan tersebut.

34
4. Fisik/klinis dan

Data fisik/klinis yang diperoleh dari rekam medis lalu dibandingkan

dengan kadar normal fisik/klinis setelah itu dikategorikan berdasarkan

perbandingan tersebut.

5. Riwayat personal pasien.

Data riwayat personal pasien diperoleh dengan wawancara dan

langsung didokumentasikan pada form ADIME.

Setelah peneliti menentukan permasalahan gizi atau diagnosa gizi

berdasarkan skrining dan assessment yang telah dilakukan. Setelah ditegakan

permaslahan gizi atau diagosa gizi lalu peneliti membuat rencana intervensi yang

akan diberikan kepada pasien. Setelah intervensi di implementasikan lalu peneliti

melakukan monitoring dan evaluasi terhadap asuhan gizi yang telah diberikan.

G. Analisis dan Penyajian Data

Analisis yang digunakan peneliti adalah analisis univariat yang digunakan

untuk mendeskripsikan variabel yang diteliti yaitu antropometri, biokimia, fisik

klinis, dan asupan makan (asupan energi, asupan protein, asupan lemak dan

asupan karbohidrat) yang akan disajikan secara deskriptif dan disajikan dalam

bentuk tabel.

35
H. Definisi Operasional

No Variable Definisi operasional


Kegiatan yang terorganisir atau terstruktur yang
Proses Asuhan Gizi
memungkinkan untuk identifikasi kebutuhan gizi dan
1 Terstandar Pasien GE
penyediaan asuhan meliputi kegiatan ADIME untuk pasien
dengan status gizi buruk
GE dengan status gizi buruk
Kegiatan yang dilakukan untuk mengidentfikasi pasien
2 Skrining Gizi
beresiko atau tidak beresiko malnutrisi
Kegiatan yang terorganisir atau terstruktur yang meliputi
pengkajian riwayat gizi dengan cara wawancara SQ - FFQ
dan recall 24 jam, biokimia dengan observasi data
3 Assesment Gizi laboratorium di data rekam medis pasien, antropometri
dengan cara pengukuran langsung, fisik klinis dengan cara
observasi data rekam medis pasien dan riwayat personal
dengan cara wawancara.
Kegiatan yang terorganisir atau terstruktur yang dilakukan
4 Diagnosis Gizi
untuk menentukan masalah gizi yang terjadi
Kegiatan yang terorganisir atau terstruktur yang dilakukan
untuk menentukan perencanaan intervensi dan implementasi
5. Intervensi Gizi intervensi asuhan gizi yang meliputi pemberian jenis diet dan
jumlah zat gizi untuk pasien dan pemberian edukasi serta
konseling gizi untuk pasien dan keluarga
Kegiatan yang terorganisir atau terstruktur yang dilakukan
6. Monitoring untuk mengamati hasil asuhan gizi yang diberikan selama
intervensi
Kegiatan yang terorganisir atau terstruktur yang dilakukan
7. Evaluasi
untuk mengevaluasi hasil asuhan gizi selama intervensi

36

Anda mungkin juga menyukai