PUSKESMAS
TONGAS dr. Ria Tjahjandani . MM
KABUPATEN NIP. 19711123 200501 2 006
PROBOLINGGO
1. Pengertian 1. Asuhan gizi rawat jalan adalah serangkaian proses kegiatan asuhan gizi
yang berkesinambungan dimulai dari assesmen / pengkajian,
menetapkan diagnosis gizi, melakukan intervensi gizi dan monitoring
evaluasi kepada pasien di rawat jalan. Asuhan gizi rawat jalan disebut
kegiatan konseling gizi dan dietetik atau edukasi / penyuluhan gizi.
2. Konseling gizi adalah serangkaian kegiatan sebagai proses komunikasi
2 (dua) arah yang dilaksanakan oleh ahli gizi / dietisien untuk
menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap, dan perilaku klien /
pasien dalam mengenali dan mengatasi masalah gizi melalui
pengaturan makanan dan minuman.
2. Tujuan 1. Memberikan informasi mengenai pesan-pesan gizi kepada pasien
sesuai dengan penyakit yang dideritanya untuk membantu proses
penyembuhan penyakit.
2. Menanamkan dan meningkatkan pengetahuan, sikap serta perilaku
sehat pada pasien melalui nasihat gizi mengenai jumlah asupan
makanan yang sesuai, jenis diet yang tepat, jadwal makan dan cara
makan yang sesuai dengan kondisi kesehatan.
3. Kebijakan /KAPUS/
Halaman 1 dari 3
b. Mengikut sertakan anggota keluarga
c. Menanyakan tentang apa yang didiskusikan dengan dokter mengenai
diit yang dianjurkan untuknya
d. Menjelaskan apa yang akan dilakukan dan mengapa dilakukan
e. Mendapat masukan makanan 24 jam/recall
f. Mendapat masukan tentang pola kebiasaan makan dan jumlah yang
dimakan (gunakan food model)
g. Menanyakan frekuensi makanan tiap-tiap bahan makanan / analisa
kualitatif
h. Cek kembali kebenaran tentang masukan makanan 24 jam dengan
hasil anamnesa kualitatif.
5. Analisis hasil anamnesa:
a. Menghitung kebutuhan energy dan zat gizi pasien
b. Analisis makanan 24 jam (menggunakan DKBM/Komputer)
c. Petugas melakukan analisis bahan makanan, menjumlah masukan zat
gizi, dan pasien diberi kesibukan (leaflet mengenai diitnya).
d. Diskusi tentang masukan makanan selama 24 jam.
6. Rencana pemberian diit, pelajari :
a. Permintaan diit dokter
b. Status gizi pasien (antropometri, hasil lab, hasil anamnesa, dll)
c. Diskusi tentang aktivitas, waktu makan, pola makan, masukan
makanan, hasil lab, dll
d. Bersama-sama dengan pasien menentukan program diit (secara
bertahap / langsung, pola makan yang diusulkan, diit ditulis dalam
daftar diit)
7. Penjelasan diit :
a. Pemberian makanan sehari
b. Makanan yang diperbolehkan, dibatasi dan yang tidak diperbolehkan
c. Hal-hal khusus dari diit
d. Gunakan alat peraga food model, leaflet, poster, lembar balik, dll
8. Evaluasi :
a. Pasien diberi tugas untuk mencatat makanan harian selama 1-2
minggu
b. Menanyakan catatan harian / menanyakan kembali diit yang telah
dijalankan
c. Test tentangpenjelasan yang telahdiberikan
d. Lihat perubahan tubuh pasien atau perubahan psikologi klainnya
9. Tindak lanjut :
a. Rencana kunjungan ulang
b. Komunikasi dengan home visit, pos, telepon
10. Memberikan dorongan terhadap pasien :
a. Merubah kebiasaan makanan secara bertahap
6. Bagan Alir
(jika
dibutuhkan)
7. Unit terkait Semua unit dan jaringan puskesmas
perubahan