Anda di halaman 1dari 13

43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan yaitu metoda kualitatif studi kasus.

Menurut Creswell dalam Sugiyono (2014) studi kasus merupakan jenis

pendekatan yang digunakan untuk menyelidiki dan memahami sebuah kejadian

atau masalah yang telah terjadi. Pengumpulan data yang dilakukan pada

penelitian studi kasus yaitu dengan cara mengumpulkan berbagai macam

informasi yang kemudian diolah untuk mendapatkan sebuah solusi agar

masalah yang diungkap dapat terselesaikan. Metoda kualitatif studi kasus pada

penelitian ini yaitu faktor – faktor yang mempengaruhi keterlambatan proses

penyembuhan luka pasien pasca laparatomi.

B. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Notoatmodjo,

2012). Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu terdiri dari

faktor umur, jenis kelamin, penyakit penyerta, perilaku merokok, status

nutrisi.
44

C. Definisi Konseptual

Definisi konseptual merupakan batasan terhadap masalah-masalah variabel

yang dijadikan pedoman dalam penelitian sehingga akan memudahkan dalam

mengoperasionalkannya di lapangan. Untuk memahami dan memudahkan

dalam menafsirkan banyak teori yang ada dalam penelitian ini, maka akan

ditentukan beberapa definisi konseptual yang berhubungan dengan yang akan

diteliti, antara lain:

1. Usia

Tingkatan umur yang ditentukan dalam tahun sampai ia berulang tahun

terakhir

2. Jenis kelamin

Perbedaan gender yang dibedakan antara laki-laki dan perempuan

3. Penyakit penyerta

Penyakit yang menyertai suatu penyakit atau sebagai komplikasi dari

penyakit yang diderita seperti hipertensi, PJK, dan diabetes melitus.

4. Perilaku merokok

Aktivitas menghisap atau menghirup asap rokok dengan menggunakan

pipa atau rokok.

5. Status nutrisi

Ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi yang diindikasikan oleh

berat badan dan tinggi badan. Status nutrisi dihitung berdasarkan IMT

(Indeks Masa Tubuh). Menurut Sugondo (2017) yaitu berat badan normal
45

jika nilai IMT antara=18,5 – 22,9, Berat badan Tidak normal baik jika nilai

IMT <18,5 atau >18,5. (Sugondo, 2007)

Rumus IMT

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐵𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑘𝑔)


𝐼𝑀𝑇 =
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛2

D. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi variabel-variabel yang akan

diteliti secara operasional di lapangan definisi operasional bermanfaat untuk

mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel

yang akan diteliti serta untuk pengembangan instrument. Variabel yang

digunakan penelitian ini yaitu faktor umur, jenis kelamin, penyakit penyerta,

perilaku merokok, status nutrisi.

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Operasional Alat ukur Hasil ukur Skala


ukur
1. Umur Rentang waktu antara saat Lembar 1. Dewasa awal 15- Ordinal
lahir sampai saat observasi 49 tahun
pengambilan data, 2. Dewasa akhir 50-
terhadap Pasien Pasca 64 tahun
Laparatomi yang dihitung
saat ulang tahun terakhir.
Berdasarkan usia produktif (Notoatmodjo, 2012)
2. Jenis Perbedaan gender yang Lembar 1. Laki-laki Nominal
kelamin dibedakan antara laki-laki observasi 2. Perempuan
dan perempuan pada
Pasien Pasca Laparatomi
3. Penyakit Penyakit yang menyertai Lembar 1. Adanya penyakit Nominal
penyerta Pasien Pasca Laparatomi observasi penyerta
atau sebagai komplikasi 2. Tidak ada
dari penyakit yang diderita penyakit penyerta
seperti hipertensi, PJK, dan
diabetes melitus
4. Perilaku Kebiasaan mengkonsumsi Lembar 1. Berat (>3 batang) Nominal
merokok rokok yang dihisap oleh observasi 2. Ringan (1-3
Pasien Pasca Laparatomi, batang)
baik laki-laki maupun 3. Tidak
46

perempuan dan ditentukan merokok/mantan


perokok ringan, hanya perokok
mengkonsumsi satu
sampai tiga batang tiap (Anggraini, 2010)
hari dan jika perokok berat
> tiga batang perhari
5. Status nutrisi Pemenuhan nutrisi pada Lembar 1. Berat badan Nominal
Pasien Pasca Laparatomi observasi normal jika nilai
yang diindikasikan oleh IMT antara=18,5
berat badan dan tinggi – 22,9,
badan yang ditentukan 2. Berat badan Tidak
berdasarkan IMT normal baik jika
nilai IMT <18,5
atau >18,5.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang

diteliti (Notoatmodjo, 2012). Populasi yang menjadi sasaran dalam

penelitian ini adalah seluruh jumlah pasien Pasca Laparatomi periode di

ruang poli klinik bedah rumah sakit Santosa Hospital Bandung Central

yang dilihat dari rata-rata perhari sebanyak 5 orang perhari.

2. Sampel

Sampel adalah suatu cara yang ditempuh dengan pengambilan sampel

yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan obyek penelitian. Menurut

Sugiyono (2014), dalam penelitian kualitatif teknik sampling yang lebih

sering digunakan adalah snowball sampling. Snowball sampling adalah

teknik pengambilan sampel sumber data yang pada awalnya jumlahnya

sedikit, lama-lama menjadi besar. Sementara itu menurut Burhan Bungin

(2012), dalam prosedur sampling yang paling penting adalah bagaimana

menentukan informan kunci (key informan) atau situasi sosial tertentu


47

yang sarat informasi. Memilih sampel, dalam hal ini informan kunci atau

situasi sosial lebih tepat dilakukan dengan sengaja atau bertujuan, yakni di

pilih berdasarkan kriteria sebagai Berikut :

1. Kriteria Insklusi

a. Responden yang terdaftar pada data rekam medik di Santosa

Hospital Bandung Central yang mengalami dehiscence.

b. Mampu berkomunikasi dengan baik

c. Pasien Compos Mentis

2. Kriteria Eksklusi

a. Pasien yang tidak/bukan pasca operasi Laparatomi

b. Pasien yang memiliki usia >60 tahun

Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah snowball

sampling yaitu jumlahnya kecil kemudian menjadi besar. Dalam penetuan

sampel penelitian ini yaitu dipilih 1-2 orang, tetapi karena 2 orang tersebut

belum memenuhi data yang diberikan, maka peneliti mencari pasien lain,

sehingga jumlahnya sebanyak 5 informan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode yang

digunakan adalah wawancara mendalam. Di harapkan peneliti akan

mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang informan dalam

menginterprestasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak

bisa di temukan melalui observasi (Sugiyono, 2014).


48

Adapun pelaksanaannya menggunakan alat bantu rekaman berupa tape

recorder dan di catat secara langsung hal-hal intinya. Waktu pelaksanaanya

setelah ada kesepakatan terlebih dahulu dengan informan untuk menjaga

kerahasiannya. Wawancara ini juga tidak di lakukan sekaligus melainkan

dalam waktu yang sama. Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi yang

lebih lengkap dan banyak.

Format wawancara mengacu kepada kerangka atau panduan wawancara

yang telah di siapkan sebelumnya oleh peneliti. Wawancara dinyatakan selesai

di laksanakan jika informan mengalami titik jenuh dalam menjawab

pertanyaan. Teknik wawancara dalam penelitian ini adalah wawancara

terstruktur dengan menggunakan lembar observasi yang tediri dari 6

pertanyaan pada panduan wawancara. Sebelumnya wawancara akan dilakukan

peneliti terhadap pasien pasca Laparatomi.

G. Teknik Keabsahahan Data

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data

dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Terdapat

trigulasi sumber, triangulasi pengumpulan data, dan triangulasi waktu.

Keabsahan data adalah data yang memenuhi nilai kebenaran, dapat

diterapkan, konsisten dan memenuhi unsur netralis bukan persepsi peneliti. Uji

keabsahan data meliputi uji derajat kepercayaan data (Credibility), Keteralihan

data (Transferability), Kebergantungan data (Dependability), dan Kepastian

data (Comfirmability) (Sugiyono, 2014)


49

1. Derajat kepercayaan data (Credibility)

Uji kredibilitas data dilakukan dengan pengamatan. Dengan cara peneliti

ke lapangan, melakukan wawancara dengan informan. Dengan pengamatan

ini hubungan peneliti dengan informan akan semakin terbentuk, semakin

akrab, semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada informasi

yang disembunyikan.

2. Keteralihan data (Transferability)

Transferability ini merupakan validitas eksternal menunjukan derajat

ketepatan atau dapat diterapkanya hasil penelitian ke populasi dimana

sampel tersebut diambil. Pada penelitian ini, peneliti mengumpulkan

informasi sebanyak-banyaknya hingga membuat laporanya memberikan

uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipahami.

3. Kebergantungan data (Dependability)

Depenability disebut juga reliabilitas, dimana suatu penelitian yang reliabel

adalah apabila orang lain dapat mengulangi/mereplikasi proses penelitian

tersebut. Pengujian dependability dilakukan dengan cara penelitian

dibawah arahan pembimbing melakukan audit terhadap keseluruhan proses

penelitian.

4. Kepastian data (Comfirmability).

Comfirmability atau uji obyektivitas, penelitian dikatakan obyektif bila

hasil penelitian telah disepakati oleh informan. Peneliti telah melakukan

comfirmability dengan menunjukan hasil yang telah dibuat pada informan


50

dan pembimbing untuk mendapatkan saran atau komentar. (Sugiyono,

2014).

H. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dengan cara

mengorganisasikan data dan memilih mana yang penting serta mana yang

perlu dipelajari serta membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami

(Sugiyono, 2014). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah analisis kualitatif yang digunakan peneliti sebagaimana

yang dikemukakan Miles dan Hubberman (Sugiyono, 2014) yaitu

pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan langkah terakhir

adalah penarikan kesimpulan. Langkah-langkah tersebut sebagi berikut :

1. Mengolah dan mempersiapkan data untuk di analisis

Langkah ini melibatkan transkripsi wawancara, men-scaning materi,

mengetik data lapangan, atau memilah-milah dan menyusun data tersebut

kedalam jenis -jenis yang berbeda tergantung pada sumber informasi.

2. Membaca keseluruhan data

Membaca hasil wawancara yang diuraikan dalam bentuk traksrif

wawancara, selanjutnya dipilih dari kalimat penting dan dibandingkan

dengan maksud berdasarkan gagasan-gagasan data yang diperoleh dari

informan.
51

3. Menganalisis lebih detail dengan meng-coding data

Mendeskripsikan transkrif wawancara berdasarkan kategori-kategori, dari 6

informan yang di analisis peneliti dapat membuat kode-kode untuk

mendeskripsikan semua informasi dan menganalisisnya sesuai temuan

4. Tunjukan bagaimana deskripsi dan tema-tema ini akan di sajikan kembali

dalam narasi/laporan kualitatif.

Langkah ini meliputi pembahasan tentang pembahasan tentang kronologi

peristiwa, tema-tema terntentu atau berhubungan antar tema.

5. Menginterprestasi atau memaknai data.

Interprestasi atau pemaknaan ini bisa berupa pertanyaan-pertanyaan yang

muncul dari data dan analisis, dan bukan hasil ramalan peneliti. Metode

yang di pakai dalam analisis data dapat di lihat dalam skema 3.1 berikut ini:
52

Bagan 3.1. Menentukan Analisis Data

Menginterpretasi tema-
tema/deskripsi-deskripsi

Menghubungkan tema-
Menvalidasi keakuratan tema/deskripsi-deskripsi

informasi

Tema-tema Deskripsi

Men-coding data (tangan


atau komputer)

Membaca keseluruhan data

Mengolah dan
mempersiapkan data untuk
analisis

Data mentah (transkipsi,


data lapangan, gambar, dan
sebagainya
Keterangan :

Sumber: Miles dan Huberman (Creswel, 2013)

Memvalidasi keakuratan data dilapangan sesuai pedoman wawancara yang

selanjutnya dirangkum dan disajikan dalam bentuk trakskrif wawancara :

1. Data mentah (transkipsi, data lapangan, gambar, dan sebagainya yaitu

Menyusun, menggali secara fakta sesuai wawancara dengan informan

melalui transkrip wawancara, merekam, publikasi gambar dan video.


53

2. Mengolah dan mempersiapkan data untuk analisis

Menemukan informasi yang di peroleh sesuai wawancara yang didapatkan

dilapangan dan merefleksikan maknanya secara keseluruhan dengan

menulis catatan-catatan khusus atau gagasan-gagasan umum tentang data

yang diperoleh.

3. Menginterpretasi tema-tema/deskripsi-deskripsi

Mengintrepestasikan tema dari pernyataan penting yang didapatkan dari

informan, selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk kalimat atau paragraf

yang jelas dan mudah dipahami.

4. Menghubungkan tema-tema/deskripsi-deskripsi

Setelah penentuan tema dari pernyataan penting informan, selanjutnya

tema dihubungan dan dideskripsikan sesuai gagasan hasil wawancara

dengan informan.

5. Men-coding data (tangan atau computer)

Interprestrasi dari hasil wawancara dengan kesimpulan untuk

mengategorikan fakta dan kalimat informan agar mudah dipahami dan

dimengerti.

I. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian yang akan dilaksanakan yaitu di Poliklinik Bedah

Santosa Hospital Bandung Central. Waktu yang akan dilakukan bulan

September-November 2019.
54

J. Etika Penelitian

Penelitian memandang perlu adanya rekomendasi dari pihak institusi atau

pihak lain dalam melakukan penelitian dengan mengajukan permohonan izin

kepada instansi tempat penelitian dilakukan. Setelah persetujuan diberikan

peneliti melakukan penelitian dengan menekankan masalah pada etika

peneitian, yaitu tahapanya meliputi:

1. Prinsip manfaat

a. Bebas dari penderitaan, artinya dalam penelitian ini tidak

menggunakan tindakan yang menyakiti atau membuat responden

pasien Pasca Laparatomi menderita.

b. Bebas dari eksploitasi, artinya data yang diperoleh tidak digunakan

untuk hal-hal yang merugikan responden pasien.

2. Prinsip Menghargai Hak

a. Persetujuan (Informed consent)

Informan terlindungi dengan memperhatikan aspek kebebasan untuk

menentukan apakah informan bersedia atau tidak untuk memberikan

informasi yang di butuhkan dalam penelitian. Secara sukarela

mendatangi informed consent (lembar Persetujuan untuk dijadikan

informan).

c. Kerahasiaan (Confidentiality)

Informasi yang diberikan oleh responden pasien Pasca Laparatomi

serta semua data yang terkumpul dijamin kerahasiaannya oleh

peneliti.
55

d. Tanpa nama (Anonymity)

Menjaga kerahasiaan responden dalam pengolahan dan penelitian,

peneliti akan menggunakan nomor atau kode responden.

Anda mungkin juga menyukai