PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan psikologis yang terjadi pada ibu hamil antara lain disebabkan
Pada saat yang sama, juga akan merasakan kegelisahan pada kelahiran
bayi dan permulaan dari fase baru dalam hidup calon ibu (Mayangsari,
2011). Menurut Nurdiana (2012), rasa cemas yang dialami oleh ibu hamil
Kecemasan pada ibu hamil dapat muncul karena masa panjang saat
1
2
lebih banyak terjadi pada umur kehamilan trimester III dibandingkan pada
keadaan beban psikologi berat yang dialami oleh wanita hamil, seringkali
Olahraga yang dianjurkan pada ibu hamil untuk menjaga kesehatan tubuh
dan janin agar berkembang dengan baik dan juga membuat emosi ibu tetap
stabil adalah jalan kaki, bersepeda, berenang, yoga dan senam hamil,
yang lebih baik dibandingkan pada ibu – ibu hamil yang tidak melakukan
langsung kematian ibu sebesar 90% terjadi pada saat persalinan dan segera
infeksi (11%). Penyebab tidak langsung kematian ibu antara lain karena
kurang energi kronis (KEK) pada kehamilan (37%) dan anemia pada
kehamilan (40%).
lebih per 100.000 kelahiran hidup, sedang dinegara maju berkisar antara 7-
Senam hamil merupakan terapi latihan gerak yang diberikan pada ibu –
aman, dan spontan (Hulliana, 2012). Senam hamil sudah mulai mendapat
sampel test sebelum dan sesudah senam hamil yoga pada hari pertama
5
sebanyak 6,86%, pada hari kedua sebanyak 3,60% dan pada hari ketiga
pada hari pertama dan hari ketiga sebelum dan sesudah diberikan senam
berjalan dengan lancar atau tidak dan apakah bayi mereka dapat lahir
tenaga kesehatan serta tidak adanya dukungan dari suami maupun dari
support untuk ibu yang pada akhirnya timbul kecemasan. Selain itu
kebanyakan ibu tidak melakukan senam hamil karena kesibukan ibu dalam
karena itu peneliti ingin mengetahui apakah ada hubunganya antara senam
B. Rumusan Masalah
yaitu apakah ada hubungan senam hamil dengan tingkat kecemasan ibu
Kota Bandung.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
Kota Bandung.
7
TINJAUAN PUSTAKA
A. Senam Hamil
1. Pengertian
latihan fisik yang sangat penting bagi calon ibu untuk mempersiapkan
ibu hamil, secara fisik atau mental, pada persalinan cepat, aman dan
dalam persalinan normal. Senam hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa
9
10
plasenta, yaitu dari aliran darah ibunya ke dalam aliran darah bayi
dalam darah di seluruh tubuh sang ibu dank arena itu aliran oksigen
kepada bayi melalui plasenta juga akan menjadi lebih lancar (Sani,
2012).
relaksasi tubuh yang diatasi dengan napas dalam, selain itu juga
berat tubuh ibu yang makin lama makin berat seiring dengan
maka dia akan mendesak isi perut ke arah dada, hal ini akan
membuat rongga dada lebih sempit dan nafas ibu tidak bisa
optimal, dengan senam hamil maka ibu akan dapat berlatih agar
agar mengejan secara benar sehingga bayi dapat lancar keluar dan
f. Mengurangi stress.
melahirkan.
4) Gunakan bra yang cukup baik untuk olah raga dan semacam
saja.
Latihan Pendahuluan
b. Latihan II. Duduk tegak, kedua tungkai kaki lurus dan rapat.
c. Latihan III. Duduk tegak, kedua tungkai kaki lurus, rapat dan
releks.
d. Latihan IV. Duduk bersila tegak, kedua tangan diatas bahu dan
kali.
nyeri otot dan sendi. Tahap – tahap senam hamil yaitu : (Manuaba,
2010).
a. Latihan I
3) Gerakan latihan :
2) Latihan II
belakang badan.
3) Tujuan latihan :
4) Bentuk latihan :
bagian bawah.
3) Latihan III
3) Tujuan latihan :
ditingkatkan.
4) Bentuk latihan :
mungkin.
4) Latihan IV
3) Tujuan latihan :
b) Meningkatkan kemampuan
4) Bentuk latihan :
5) Latihan V
lain.
4) Tujuan latihan :
baik.
bagian dalam.
kaku.
d) Bentuk latihan :
18
sebanyak 20 kali.
mungkin.
6) Latihan VI
derajat.
4) Tujuan latihan :
7) Latihan VII
4) Tujuan latihan :
19
menuju janin
melalui plasenta.
5) Bentuk latihan :
B. Konsep Persalinan
1. Pengertian Persalinan
keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi
pada usia kehamilan yang cukup bulan (setelah 37-40 minggu) tanpa
ibu dan keluarganya atau bahkan dapat menjadi saat yang menyakitkan
hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar dengan persentasi
tidak melukai ibu dan bayi, dan umumnya berlangsung dalam waktu
2. Etiologi Persalinan
C. Konsep Kecemasan
1. Pengertian kecemasan
khawatir, tidak nyaman dan merasa terancam (Stuart & Sundeen , 2010).
kekhawatiran, suatu rasa takut tak terekspresikan dan tidak terarah karena
suatu sumber ancaman/ pikiran sesuatu yang tidak jelas dan tidak
dalam menghadapi stress; (2) Sifat dari stressor baik positif maupun
stressor.; (4) Jumlah stressor yang harus dihadapi dalam satu waktu; (5)
2. Etiologi
a. Frustasi
berasal dari dalam individu itu sendiri. Sebab yang berasal dari luar
b. Konflik
Konflik terjadi jika tidak dapat memilih diantara dua atau lebih
c. Tekanan
dai dalam seperti cita – cita terlalu tinggi dan kita mengejar dengan
gemilang.
d. Krisis
Ada beberapa teori tentang asal kecemasan yaitu Prediposisi dan presipitasi,
diantaranya :
a. Faktor Predisposisi
adalah :
1) Teori Psikoanalitik
id dan super ego. Id adalah bagian dari jiwa seseorang yang berupa
dorongan atau nafsu yang sudah ada sejak manusia itu dilahirkan
2) Teori Interpersonal
3) Teori Perilaku
4) Kajian Keluarga
5) Kajian Biologi
26
stres/cemas.
b. Faktor Presipitasi
1) Faktor biologis.
27
2) Faktor psikologis.
Stuart dan Sundeen (2009) pada orang yang cemas akan muncul beberapa
a. Respon fisiologis
1) Sistem kardiovaskuler
2) Sistem pernafasan
28
Nafas cepat, sesak nafas, nafas dangkal, Rasa tertekan pada dada,
tenggorokan.
3) Sistem gastrointestinal.
4) Sistem neuromuskuler
umum,tungkai lemah.
5) Sistem urinary
6) Sistem integument
panas dan dingin pada kulit, wajah pucat, berkeringat seluruh tubuh.
b. Respon perilaku
terjadi kecelakaan
c. Respon kognitif
d. Respon afektif
e. Respon sosial
Takut dengan penilaian orang lain, takut di ejek, takut tidak diterima
oleh teman-temannya.
5. Tingkat Kecemasan
dan tingkatan yang berbeda – beda. Menurut Stuart dan Sudeen (2009) ada
Individu berfokus pada sesuatu yang rinci dan spesifik serta tidak berfikir
Individu tersebut memerlukan banyak arahan untuk berfokus pada area lain.
ini tidak sejalan dengan kehidupan. Jika berlangsung terus dalam waktu
Scales), skala HRS-A . Skala HRS-A (Hamilton Anxiety Rating Scale), dan
dengan menggunakan skala HRS-A akan diperoleh hasil yang valid dan
reliable.
tersinggung.
lesu.
d. Gangguan tidur: sukar melalui tidur, terbangun pada malam hari, tidur
konsentrasi.
g. Gejala somatik: nyeri pada otot-otot dan kaku, gertakan kaki, suara
mual dan muntah, nyeri lambung sebelum dan sesudah makan, perasaan
panas di perut.
dahi atau kening, muka tegang, tonus otot meningkat, napas pendek dan
cepat.
7. Respon Kecemasan
Nadi dan tekanan darah Mampu
menerima Tremor halus pada tangan
secara efektif
Sedang Sering nafas
pendek Lapang
persepsi Gerakan tersentak –
kering Anoreksia Diare/
Rangsangan luar tidak Bicara banyak dan cepat
menjadi perhatiannya
naik Tidak
mampu Verbalisasi meningkat
kepala
Penglihatan kabur
Panik Nafas pendek Lapang
persepsi Agitasi, mengamuk dan
menyempit marah
Rasa tercekik dan
blocking
Pucat
Persepsi kacau
Hipotensi
Sumber : Stuart & Sudeen (2009)
35
D. Kerangka Teori
Faktor yang
Faktor yang berhubungan
Faktor predisposisi
1. Teori psikoanalitik
2. Teori interpersonal
Faktor Internal :
1. Potensi Stressor
2. Maturitas
3. Pendidikan dan status
ekonomi
4. Keadaan fisik Kecemasan
5. Tipe Kepribadian
6. Lingkungan dan situasi
7. Usia
Faktor eksternal :
1. Ancaman integritas diri,
meliputi
ketidakmampuan
fisiologis
2. Ancaman sistem diri
antara lain : ancaman
terhadap identitas diri,
harga diri
3. Dukungan keluarga
4. Dukungan suami
A. Kerangka Konsep
Senam hamil adalah latihan fisik berupa beberapa gerakan tertentu yang
2012). Senam hamil adalah sebuah program berupa latihan fisik yang
(Indiarti, 2012).
kekhawatiran, suatu rasa takut tak terekspresikan dan tidak terarah karena
suatu sumber ancaman/ pikiran sesuatu yang tidak jelas dan tidak
Independen Dependen
Senam Hamil
Kecemasan ibu
primipara
38
39
B. Hipotesis
Ha = ada hubungan antara senam hamil dengan tingkat kecemasan pada ibu
Ho= tidak ada hubungan antara senam hamil dengan tingkat kecemasan
C. Definisi Operasional
tidak
primipara dalam
menghadapi persalinan
41
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
hubungan antara senam hamil dengan tingkat kecemasan pada ibu primipara
saat ini, kemudian faktor risiko diidentifikasi ada atau terjadinya pada
ini yaitu data mengenai hubungan antara senam hamil dengan tingkat
1. Populasi
42
43
2. Sampel
teknik total sampling dengan jangka waktu tertentu yang diperolah dari
jumlah populasi yang ada. Jumlah sampel dalam penelitian ini yang
terdiri dari bagian sampel pada kelompok kasus sebanyak 45 orang dan
ini yaitu :
Kelompok Kasus
1. Seluruh ibu hamil trimester III di Ibrahim Adjie yang ada kelas
senam hamil,
2. Seluruh ibu hamil primipara yaitu ibu yang memiliki anak pertama
Kelompok Kontrol
1. Seluruh ibu hamil trimester III di Puskesmas Puter yang tidak ada
1:1 yang artinya jumlah sampel kasus dan jumlah kontrol berbading
C. Tempat Penelitian
alasan di Puskesmas tersebut adanya kelas ibu hamil dan jumlah ibu
D. Waktu penelitian
Waktu yang dilaksanakan pada penelitian ini yaitu bulan Maret-Juni 2016
E. Etika Penelitian
1. Informed consent
2. Anonimity
lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan
45
data atau hasil penelitian yang akan disajikan. Cukup nomor subjek
3. Confidentiality
4. Privacy
dirahasiakan.
5. Fair treatment
ternyata mereka tidak bersedia atau droped out sebagai responden atau
mengerti. Data yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu data primer dimana
kepada ibu hamil yang diperiksa. Kuesioner yang peneliti sediakan yaitu
kuesioner kecemasan yang belum baku dan perlu dilakukan uji validitas.
1. Uji Validitas
N ( ∑ X Y )−( ∑ X ∑ Y )
rxy = 2 2
√ {∑ X −(∑ X ) }−{ N ∑ X −(∑ X ) }
2 2
Keterangan :
2. Uji Reliabilitas
reliabilitas adalah seluruh item yang valid atau setelah item yang tidak
(Azwar, 2009) :
1−∑ s 2 j
α= [ ][k
k−1
−
s2 x ]
Dimana :
sebagai berikut :
Pada pengolahan data ini peneliti melakukan analisis data terlebih dahulu
data harus diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi. Dalam
diantaranya :
1. Editing data
atau setelah data terkumpul. Pada bagian ini setelah kuesioner dibagian
2. Coding data.
terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila
pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku
(code book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu
3. Entry data
4. Cleaning data
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
Analisis Univariat
f
P= 1 00 %
N
Keterangan :
Analisa Bivariat
Dalam penelitian ini akan dilakukan dengan memakai uji Chi Square
karena syarat nilai cell 2x2, <20% atau 5%, bila data > 80% uji analisis
dilakukan uji Chi Square dengan kategori (Nominal) dan nominal, ordinal
52
dan nominal (Sugiyono, 2014) dengan penyajian data dalam bentuk tabel
2
2∑ ( f 0−f h )
x=
fh
Keterangan:
dimana :
fe =
antara kedua variabel, tetapi jika p value > alpha (0,05) maka tidak
53
2012).
bc
HASIL PENELITIAN
yang terdiri dari 45 kelompok kasus dan 45 kelompok control. Penelitian ini
senam hamil, tingkat kecemasan dan hubungan antara ibu primipara yang
di UPT Puskesmas Ibrahim Adjie Kota Bandung. Analisis data dilakukan 2 cara
yaitu univariat dan bivariat kemudian dipaparkan dalam bentuk tabel dan
1. Univariat
Ibrahim Adjie Kota Bandung yaitu dilakukan pada dua kelompok yang terdiri
dari kelompok kasus yang melakukan senam hamil dan kelompok kontrol
yang tidak melakukan senam hamil dapat disajikan dalam bentuk tabel
sebagai berikut :
1
2
Kecemasan
n
Senam hamil Ya Tidak
f % f %
Ya 30 66,7 15 33,3 45
Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui dari dua kelompok yang terdiri
dari kelompok kasus yang melakukan senam hamil sebanyak 30 orang atau
66,7% dan yang tidak melakukan senam hamil sebanyak 10 orang atau 22,2%
atau 22,2% dan yang tidak melakukan senam hamil sebanyak 35 orang atau
77,8% .
menghadapi persalinan
Ya Tidak
f % f %
Ringan 35 77,8 10 22,2 45
77,8%, dan yang memiliki tingkat kecemasan berat sebanyak 10 orang atau
ringan sebanyak 10 orang atau 22,2% dan yang memiliki tingkat kecemasan
2. Bivariat
hubungan senam hamil dengan tingkat kecemasan pada kelompok kasus yaitu
yang melakukan senam hamil dan pada kelompok kontrol yang tidak
Kecemasan
Senam hamil Ya Tidak n % OR
f % f %
Ya 38 69,1 7 20,0 45 50,0
8,94
Tidak 17 30,9 28 80,0 45 50,0
4
95% sebesar 8,94 yang artinya ibu primipara yang tidak melakukan senam
BAB VI
PEMBAHASAN PENELITIAN
Pada bab ini dipaparkan pembahasan dari hasil penelitian yang telah
disajikan pada bab sebelumnya yang disesuaikan dengan tujuan penelitian yaitu
sebagai berikut :
dapat diketahui bahwa distribusi frekuensi tingkat kecemasan pada ibu primipara
senam hamil sebanyak 30 orang atau 66,7% dan yang tidak melakukan senam
hamil sebanyak 10 orang atau 22,2% . Pada kelompok kontrol yang melakukan
senam hamil sebanyak 10 orang atau 22,2% dan yang tidak melakukan senam
hamil sebanyak 35 orang atau 77,8% . Hal tersebut pada ibu primipara yang tidak
melakukan senam hamil dipengaruhi oleh informasi dari tenaga kesehatan tentang
Hasil penelitian ini sejalan dengan yang telah dilakukan oleh Inka tahun
terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil, secara fisik atau mental,
pada persalinan cepat, aman dan spontan. Senam hamil bertujuan untuk
berfungsi secara optimal dalam persalinan normal. Senam hamil ditujukan bagi
ibu hamil tanpa kelainan atau tidak terdapat penyakit yang disertai kehamilan,
perdarahan, hamil dengan kelainan letak), dan kehamilan disertai anemia. Senam
Selain mengurangi kecemasan pada ibu tujuan senam hamil hamil juga
menguatkan otot -otot tungkai, mengingat tungkai akan menopang berat tubuh ibu
yang makin lama makin berat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan dan
Memperpanjang nafas, karena seiring bertambah besarnya janin maka dia akan
mendesak isi perut ke arah dada, hal ini akan membuat rongga dada lebih sempit
dan nafas ibu tidak bisa optimal, dengan senam hamil maka ibu akan dapat
berlatih agar nafasnya lebih panjang dan tetap rilaks (Mandriawati, 2012).
pengetahuan yang ia miliki masih minim terutama pada senam hamil. Selain itu,
faktor yang lainnya adalah dari ibu primipara itu nya sendiri. Banyak ibu
lebih memfokuskan diri dalam bekerja atau mencari rejeki untuk membantu suami
menafkahi keluarga, sehingga masalah senam hamil tidak menjadi prioritas yang
persalinan
kasus yang memiliki tingkat kecemasan ringan sebanyak 35 orang atau 77,8% ,
dan yang memiliki tingkat kecemasan berat sebanyak 10 orang atau 22,2%.
sebanyak 10 orang atau 22,2% dan yang memiliki tingkat kecemasan berat
sebanyak 35 orang atau 77,8% . Hal tersebut diketahui bahwa sebagian ibu
primipara dipengaruhi oleh kepercayaan yang timbul dari dalam diri ibu kurang
selalu tidak percaya diri dan mempunyai perasaan teagang, gelisah dan perasaan
nanti.
Hasil spek paling dominan yang melatar belakangi kepercayaan diri pada ibu
8
= 0,000.
mengalami cemas ringan (mild anxiety) apabila dalam kehidupan sehari – hari
menjadi melebar dan kepercayaan terhadap dirinya sendiri kurang sehingga cemas
oleh penyebab yang dapat menimbulkan perasaan khawatir, tidak nyaman dan
merasa terancam pada ibu primipara dengan kepercayaan diri dan kecemasan
menghadapi persalinan semakin tinggi kepercayaan diri ibu hamil maka semakin
kepercayaan diri ibu hamil maka semakin rendah tingkat kecemasan dalam
kecemasan ringan sebanyak 38 orang atau 69,1% dan pada kelompok kontrol
yang tidak melakukan senam hamil paling banyak didapatkan dengan tingkat
kecemasan berat sebanyak 28 orang atau 80,0% . Hal tersebut didapatkan hasil
penelitian yang menunjukan paling banyak pada ibu primipara yang melakukan
senam hamil yaitu kecemasan ringan, tingkat kecemasan pada ibu primipara akan
meningkat jika ia tidak melakukan senam hamil, karena pada dasarnya senam
kesehatan tubuh selain itu juga penting untuk mengatasi kecemasan menghadapi
persalinan, dibandingkan pada ibu primipara yang tidak melakukan senam hamil
Hasil OR CI 95% sebesar 8,94 yang artinya ibu primipara yang tidak
berisiko 8,94 lebih besar dibandingkan ibu primipara pada kelompok kasus yang
melakukan senam hamil dengan tingkat kecemasan ringan. Semakin sering ibu
menghadapi persalinan dan sebaliknya jika tidak pernah melakukan senam hamil
maka kecemasan ibu hamil akan meningkat. Pada latihan senam hamil terdapat
sedangkan saat rileks yang bekerja adalah sistem saraf para simpatetis.
10
Hasil penelitian ini sejalan dengan yang telah dilakukan oleh Miftah di
Surakarta tahun 2015 tentang judul Senam Yoga Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu
kecemasan ibu hamil trimester III di praktik Bidan Mandiri Kabupaten Boyolali
Menurut Stuart & Sundeen (2010), faktor presipitasi kecemasan pada ibu
primipara dapat dikelompokan menjadi tiga jenis adalah Faktor pertama yaitu
kebutuhan akan minum, makan, dan perumahan. Hal ini merupakan faktor
digolongkan karena manusia itu unik. ancaman keamanan diri meliputi tidak
pertentangan antara keyakinan diri dan perilaku, dan tidak mampu untuk
mendapatkan penghargaan dari orang lain dan factor yang ketiga yaitu Ancaman
terhadap sosial budaya Merupakan suatu ancaman menurut sosial udaya meliputi:
Perubahan psikologis yang terjadi pada ibu hamil antara lain disebabkan
dengan pasangan, serta rasa cemas pada masalah keuangan. Pada saat yang sama,
juga akan merasakan kegelisahan pada kelahiran bayi dan permulaan dari fase
baru dalam hidup calon ibu (Mayangsari, 2011). Menurut Nurdiana (2012), rasa
11
cemas yang dialami oleh ibu hamil itu disebabkan karena meningkatnya hormon
progesteron. Selain membuat ibu hamil merasa cemas, peningkatan hormon itu
juga menyebabkan gangguan perasaan dan membuat ibu hamil cepat lelah.
Kecemasan pada ibu hamil dapat muncul karena masa panjang saat
menanti kelahiran penuh ketidakpastian dan juga bayangan tentang hal-hal yang
(Kartono, 2007). Beban psikologi pada seorang wanita hamil, lebih banyak terjadi
pada umur kehamilan trimester III dibandingkan pada trimester I dan trimester II
(Buckwalter, dan Simpson, 2014). Pada keadaan beban psikologi berat yang
intrauterin dan kelainan yang timbul tergantung waktu terjadinya beban psikologis
tersebut, bila gangguan itu mulai timbul pada kehamilan muda bisa
pertumbuhan janin terhambat atau intra uterin growth restircition (IUGR), sampai
gangguan denyut jantung janin bila kehamilan tersebut sudah mendekati untuk
Pandangan peneliti dari hasil penelitian ini bahwa ibu primipara yang tidak
melakukan senam hamil akan memiliki kecemasan berat yang dipengaruhi oleh
kepercayaan ibu terhadap dirinya dan belum memiliki pengalaman atas persalinan
nanti sehingga ibu mengalami kecemasan berat, sedangkan pada ibu primipara
yang melakukan senam hamil dengan tingkat kecemasan ringan dipengaruhi oleh
lingkungan sekitar yang pada dasarnya lingkungan tempat tinggal mereka banyak
12
yang melakukan senam hamil dan mereka ikut serta, selain itu jarak tempat
A. Simpulan
atau 33,3%.
B. Saran
1. Bagi Responden
14
15
senam hamil.
2. Bagi Puskesmas
optimal.