Studi kasus adalah metode yang di terapkan untuk memahami individu lebih
Jenis studi kasus yang akan di susun penulis merupakan studi kasus
Subyek studi kasus adalah masalah yang dituju untuk diteliti oleh peneliti
atau subyek yang menjadi pusat perhatian atau sasaran penulisan. (Arikunto,
2012). Subyek dalam studi kasus ini akan di lakukan pada 2 orang responden
1. Kriteri inklusi
Kriteria inklusi merupakan kriteria yang diinginkan oleh peneliti untuk dapat
2. Kriteria ekslusi
Kriteria ekslusi adalah kriteria atau ciri- ciri yang terdapat pada responden
yang tidak dinginkan oleh peneliti dalam kata lain populasi yang tidak dapat
Fokus studi identik dengan variabel penelitian yaitu perilaku karakteristik yang
memberikan nilai beda terhadap sesuatu (Nursalam, 2011). Fokus studi yang akan
pada pasien perilaku kekerasan, sebelum dan sesudah dilakukan terapi memukul
bantal.
Definisi oprasional merupakan suatu penjelasan semua variable dan istilah yang
Judul dalam studi kasus yang akan di susun oleh penulis adalah “gambaran
penerapan terapi fisik memukul bantal pada pasien perilaku kekerasan studi kasus
ini adalah :
Table 3.1 Definisi oprasional
(Notoatmojo, 2010). Dalam studi kasus ini instrumen yang digunakan antara lain:
1. Lembar observasi
mana pasien memahami tentang apa yang penulis sampaikan kepada responden.
Arloji atau alat ukur waktu dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
frekwensi nafas responden dalam satu menit normal atau tidak dan untuk
Dalam penyusunan studi kasus ini metode pengumpulan data yang akan digunakan
1. Wawancara
data di mana peneliti mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari
pasien, keluarga dan dibantu informasi dari perawat apabila data belum lengkap.
Wawancara tersebut meliputi tentang mengapa pasien bisa dirawat dan mengapa
pasien bisa mengalami emosi berlebihan, serta hal apa saja yang sudah dilakukan
2. Observasi
fenomena tersebut. Observasi yang dilakukan dengan cara mengamati subjek, sikap
subjek saat wawancara, kontak mata, ekspresi wajah, cara berbicara, gesture tubuh
subjek kepada peneliti saat peneliti mengajukan pertanyaan kepada subjek. Chek
list lembar obsevasi adalah suatu daftar untuk meng “chek” yang berisi nama subjek
dan beberapa gejala serta identitas lainnya dari sasaran pengamatan (Notoatmojo,
2010).
dilakukan tindakan meditasi yaitu observasi keadaan umum pasien dan keadaan
setelah dilakukan terapi memukul bantal, apakah pasien lebih tenang dan mampu
apakah pasien menunjukan raut wajah senang, murung, atau sedih. Peneliti
menggunakan lembar chek list untuk mengetahui keadaan yang dialami sebelum
Dokumentasi dalam studi kasus ini adalah berupa dokumen – dokumen yang dapat
diakses oleh peneliti dari subjek yang dapat menambah informasi data bagi peneliti.
c. Informent content
pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema.(moleong,
2009). Sedangkan menurut Notoatmojo (2010) Analisa data dan penyajian data
yaitu:
1. Analisa data
Analisa data diperoleh dari data yang terkumpul dari hasil WOD
lenbar observasi. Setelah data pasien terkumpul kemudian disalin dalam bentuk
transkrip.
2. Penyajian data
Dalam studi kasus ini data disajikan dalam bentuk tekstural yaitu penyajian
data berupa tulisan atau narasi dan hanya dipakai untuk data data disertai
dikualifikasikan.
Etika studi kasus adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk setiap
kegiatan penelitian yang melibatkan antar pihak peneliti, pihak yang diteliti
(subjek penelitian) dan yang akan memperoleh dampak hasil penelitian tersebut
peneliti yaitu tentang gambaran pelaksanaan terapi aktivitas menyapu pada pasien
harga diri rendah. Pada penelitian ini responden berhak berpartisipasi dan menolak.
responden lain.
Untuk menjaga kerahasiaan data yang telah diberikan oleh responden. Peneliti
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Peneliti akan menjelaskan bahwa data yang diperoleh dari responden akan