Pengetahuan adalah hal yang diketahui oleh orang atau responden terkait dengan sehat dan
sakit atau kesehatan, misal: tentang penyakit (penyebab, cara penularan, cara pencegahan), gizi,
(Notoatmodjo, 2014).
1. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang dipelajari sebelumnya, termasuk dalam
pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari
2. Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang
diketahui dan dapat menginterpretasikan materi, harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh
3. Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada
situasi atau kondisi yang (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi penggunaan hukum-
hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4. Analisis (Analysis)
Analisa adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam
komponen-komponen, tetapi dalam masalah suatu struktur organisasi masih ada kaitannya satu
sama lain. Kemampuan analisis dapat menggambarkan, membedakan, memisahkan dan
mengelompokkan.
5. Sintesis (Syntesis)
Sintesis Menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-
bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru, dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan
6. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap
suatu materi atau objek, penilaian-penilaian ini berdasarkan suatu kriteri yang ditentukan sendiri
Kurangnya pengetahuan pada PUS sangat mempengaruhi dengan pemakaian alat kontrasepsi
KB vasektomi. Dari beberapa temuan fakta memberikan implikasi program, yaitu manakala
pengetahuan dari PUS masih kurang terutama selama ini hanya sasaran para wanita saja yang
selalu diberi informasi, sementara para akseptor pria kurang pembinaan dan pendekatan sehingga
Pengukuran Pengetahuan
1. Penelitian Kuantitatif
Pada umumnya mencari jawaban atas kejadian/fenomena yang menyangkut berapa banyak,
berapa sering, berapa lama, dan sebagainya, maka biasanya menggunakan metode wawancara
dan angket.
a. Wawancara tertutup dan wawancara terbuka, dengan menggunakan instrumen (alat
jawaban responden atas pertanyaan yang diajukan telah tersedia dalam opsi jawaban,
responden tinggal memilih jawaban yang dianggap mereka paling benar atau paling tepat.
terbuka, dan responden boleh menjawab sesuai dengan pendapat atau pengetahuan
responden sendiri.
b. Angket tertutup atau terbuka. Seperti halnya wawancara, angket juga dalam bentuk ertutup
dan terbuka. Instrumen atau alat ukurnya seperti wawancara, hanya jawaban responden
disampaikan lewat tulisan. Metode pengukuran melalui angket ini seriing disebut “self
2. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif bertujuan untuk menjawab bagaimana suatu fenomena itu terjadi atau
mengapa terjadi. Misalnya penelitian kesehatan tentang demam berdarah di suatu komunitas
tertentu. Penelitian kualitatif mencari jawaban mengapa di komunitas ini sering terjadi kasus
demam berdarah, dan mengapa masyarakat tidak mau melakukan 3M, dan sebagainya.
a. Wawancara mendalam:
mengajukan suatu pertanyaan sebagai pembuka, yang akan membuat responden menjawab
pertanyaan selanjutnya dan terus menerus sehingga diperoleh informasi dari responden
Diskusi kelompok terfokus atau “Focus group discussion” dalam menggali informasi dari
yang akan memperoleh jawaban yang berbeda dari semua responden dalam kelompok
tersebut. Jumlah kelompok dalam diskusi kelompok terfokus sebenarnya tidak terlalu
banyak tetapi jug atidak terlalu sedikit antar 6 – 10 orang (Notoatmodjo 2014).