Anda di halaman 1dari 5

1.4.1.

1 Bagi Rumah Sakit

Sebelumnya belum pernah ada penelitian keperawatan yang dilakukan tentang hubungan usia, jenis
kelamin, dan perilaku merokok dengan tingkat kolesterol pada pasien dengan penyakit jantung
koroner. Sehingga diharapkan melalui penelitian ini dapat memberikan saran atau masukan kepada
rumah sakit agar dapat membuat program pengelolaan yang tepat seperti edukasi berkala pada
pasien yang dirawat maupun yang berkunjung untuk berobat.

1.4.1.2 Bagi Profesional Keperawatan

Sebagai sarana informasi dan edukasi tambahan kepada perawat tentang hubungan antara usia,
jenis kelamin, dan perilaku merokok dengan tingkat kolesterol pada pasien dengan penyakit jantung
koroner. Serta sebagai data acuan untuk menegakkan serta menyusun intervensi keperawatan
dalam upaya untuk mencegah bahaya kolesterol.

1.4.1.3 Bagi Pasien

Memberikan edukasi Kesehatan tentang hubungan antara usia, jenis kelamin, dan perilaku merokok
dengan tingkat kolesterol pada pasien dengan penyakit jantung koroner. Sehingga pasien mampu
lebih aktif dalam menerapkan budaya hidup sehat sehari-hari dalam rangka mencegah bahaya
kolesterol.

1.4.1.4 Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan proses pembelajaran bagi penulis guna menerapkan ilmu yang diperoleh,
dan diharapkan dapat menambah pengetahuan, pengalaman, serta wawasan terutama mengenai
penatalaksanaan maupun pencegahan kolesterol.

1.4.2.1 Bagi Institusi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dokumen akademik yang berguna untuk dijadikan acuan
bagi civitas akademika, mengenai hubungan antara usia, jenis kelamin, dan perilaku merokok
dengan tingkat kolesterol pada pasien dengan penyakit jantung koroner.

1.4.2.2 Bagi Keilmuan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar dalam rangka meningkatkan
keilmuan kesehatan khususnya keperawatan yang sesuai dalam penatalaksanaan penyakit terutama
dalam bidang edukasi Kesehatan tentang pencegahan bahaya kolesterol tinggi.
Konsep PJK

Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan suatu kondisi dimana terjadi ketidakseimbangan antara
suplai oksigen dengan kebutuhan yang menyebabkan kondisi hipoksia pada miokardium dan
akumulasi zat-zat buangan metabolisme yang umumnya disebabkan oleh proses aterosklerosis pada
arteri koroner (Fatimah, 2019; Wilder dkk, 2016). pada tahun 1948, studi framingham mulai
melakukan penelitian mengenai hubungan antara faktor tertentu dan penyakit kardiovaskular,
menjelaskan konsep dari faktor risiko aterosklerosis. Faktor risiko mayoritas yang tidak dapat
dimodifikasi termasuk usia, jenis kelamin, dan riwayat keluarga (keturunan). Sedangkan faktor risiko
yang dapat dimodifikasi terdiri dari dislipidemia, merokok, hipertensi, diabetes melitus, dan
kurangnya aktivitas fisik dan obesitas (Fatimah, 2019; Shahawy dan Libby, 2016).

Konsep kolesterol

Kolesterol adalah komponen lemak darah, dan diketahui bahwa lemak merupakan zat yang di
butuhkan tubuh selain protein, vitamin, mineral dan karbohidrat. Lemak dalam tubuh berguna untuk
membentuk dinding sel-sel tubuh. Kolesterol sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia untuk
membentuk hormon, vitamin D, dan asam empedu. Kebutuhan kolesterol tentunya dalam kadar
yang normal, ketika keadaanya meningkat maka kolesterol akan menjadi zat yang berbahaya bagi
tubuh (Putri & Gumilar, 2019). Kadar kolesterol normal dalam plasma orang dewasa adalah antara
120 mg/dL sampai batas 200 mg/dL. Jika kadar lemak darah melebihi batas normal >240 mg/dL
disebut Hiperkolesterolemia (Ardian, et al. 2020).

Konsep usia dan jenis kelamin

Usia merupakan kurun waktu sejak adanya seseorang dan dapat diukur menggunakan satuan waktu
dipandang dari segi kronologis, individu normal dapat dilihat derajat perkembangan anatomis dan
fisiologis sama (Sonang et al., 2019). Berdasarkan dari beberapa definisi tentang usia, maka usia
dapat didefinisikan sebagai lamanya seseorang hidup dihitung dari tahun lahirnya sampai dengan
ulang tahunnya yang terakhir.

Konsep seks atau jenis kelamin mengacu pada perbedaan biologis antara perempuan dan laki-laki,
pada perbedaan tubuh antara laki-laki dan perempuan.

Konsep Merokok

Perilaku merokok merupakan perilaku yang membakar salah satu produk tembakau yang
dimaksudkan untuk dibakar, dihisap dan atau dihirup termasuk rokok kretek, rokok putih, cerutu
atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman nicotina tabacum, lainnya atau sintetisnya yang
asapnya mengandung nikotin dan tar, dengan atau tanpa bahan tambahan (Kemenkes, 2013).

Menurut WHO (2013), tipe perokok dibagi 3 yaitu:

1. Perokok Ringan

Disebut perokok ringan apabila merokok kurang dari 10 batang per hari, lama merokok 3-6 tahun,
dan usia awal merokok lebih dari 30 tahun.
2. Perokok Sedang

Disebut perokok sedang apabila merokok kurang dari 11-20 batang per hari, lama merokok 7-10
tahun, dan usia awal merokok lebih dari 25-30 tahun.

3. Perokok Berat

Disebut perokok berat apabila merokok lebih dari 20 batang per hari, lama merokok lebih dari 10
tahun, dan usia awal merokok kurang dari 25 tahun.

Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner, alat uji kolesterol portabel, dan
rekam medis pasien yang terdiri dari riwayat kesehatan dan hasil laboratorium pasien. Kuesioner
yang digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian ini hanya terdiri dari data demografi
seperti usia, jenis kelamin, dan perilaku merokok yang bersifat pernyataan terbuka. Sehingga tidak
diperlukan adanya uji validitas dan uji reliabilitas untuk kuesioner yang digunakan. Instrumen dalam
penelitian ini adalah:

3.6.1 Data demografi yang merupakan data unmodified risk factor. Terdiri dari variabel usia
dengan menanyakan umur saat ini terhitung ulang tahun terakhir, serta jenis kelamin melalui alat
ukur kuesioner.

3.6.2 Data modified risk faktor berupa perilaku merokok, diperoleh melalui item pertanyaan
berupa kuesioner. Data variabel perilaku merokok yang didapat dari item pertanyaan di kuesioner
yang menanyakan apakah responden merokok atau tidak.

3.6.3 Data variabel tingkat kolesterol dengan melihat hasil laboratorium pasien terbaru, riwayat
kesehatan sebelumnya dari rekam medis pasien, serta dengan validasi langsung melalui pemeriksaan
kadar kolesterol total menggunakan alat uji kolesterol portabel.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini adalah peneliti menggunakan data primer
secara langsung menggunakan kuesioner serta pemeriksaan laboratorium sederhana, dan data
sekunder (rekam medis pasien). Pengumpulan data primer yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan kuesioner dengan target responden pasien penyakit jantung koroner
di ruang ICCU RSUD Ulin Banjarmasin, dimana pengisian dilakukan oleh peneliti berdasarkan dari
hasil wawancara langsung dengan responden.

3.8 Teknik Pengolahan Data

Langkah-langkah Pengolahan data dilakukan melalui proses sebagai berikut:


3.8.1 Editing (Penyuntingan Data)

Merupakan kegiatan pemeriksaan kembali terhadap kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan. Editing dilakukan pada tahap pengumpulan data setelah data terkumpul.

3.8.2 Coding (Pengkodean)

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri dari
beberapa kategori.

3.8.3 Data Entry (Memasukan Data)

Data Entry adalah kegiatan memasukan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau
database computer.

3.8.4 Melakukan Teknik Analisa

Analisa Univariat

Analisis univariat merupakan analisis yang dilakukan tiap variabel dari hasil penelitian. Pada
umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel dengan
tujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik dari setiap variabel penelitian yang
tersedia (Notoatmodjo, 2018).

Analisa Bivariat

Hubungan antara variabel independen usia, jenis kelamin, dan perilaku merokok dengan
variabel dependen tingkat kolesterol dianalisis korelasinya secara bivariat. Dengan menggunakan uji
statistik chi-square akan diperoleh nilai p-value yang dapat dijadikan kesimpulan hipotesis
penelitian. Penelitian antara dua variabel dikatakan bermakna jika nilai p-value ≤ 0,05 yang berarti
H0 ditolak dan Ha diterima (ada hubungan antara usia, jenis kelamin, dan perilaku merokok dengan
tingkat kolesterol).

3.9 Etika Penelitian

Prinsip-prinsip etik yang digunakan dalam penelitian ini lebih merujuk pada Pedoman Nasional Etik
Penelitian (PNEPK) Kemenkes RI (2022), antara lain :

3.9.1 Respect of Person

Pada penelitian ini peneliti mempertimbangkan hak-hak subjek penelitian dengan memberikan
informasi mengenai tujuan peneliti melakukan penelitian. Peneliti meminta kesediaannya untuk
menjadi responden penelitian ini. Apabila calon responden tidak bersedia, peneliti harus tetap
menghormati keputusan calon responden.
3.9.2 Beneficence Non-Maleficence

Responden dilindungi dari penderitaan, paksaan, dan eksplotasi serta peneliti harus menjamin
bahwa semua usaha dilakukan untuk meminimalkan bahaya (non-maleficience) atau kerugian dari
suatu penelitian, serta memaksimalkan manfaat (beneficience) dari penelitian yang dilakukan.

3.9.3 Prinsip Keadilan (Right to Justice)

Memberikan individu hak yang sama dan adil untuk dipilih atau terlibat dalam penelitian tanpa
diskriminasi SARA

Anda mungkin juga menyukai