Anda di halaman 1dari 5

METABOLISME ZAT GIZI MIKRO

RESUME JURNAL

Dosen Pengampu : dr. Adhiningsih Yulianti., M.Gizi

Disusun oleh : Golongan B/2

Cindy Arum Hardiyanti (G42181165)


Dessy Carolina Sinurat (G42181178)
Dendio Krisna Bramantya (G42181195)
Tegar Prahara Aditya (G42181223)
Gita Meylani Vathiaibi (G42181224)
Diah Ayu Vuspita Sari (G42181230)
Arya Dwi Handana (G42181253)
Alifiya Yunika Putri (G42181262)

PROGRAM STUDI D-IV GIZI KLINIK

JURUSAN KESEHATAN

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2020
Judul Konsumsi Natrium, Lemak Jenuh dan Serat
Berhubungan dengan Kejadian Penyakit Jantung
Koroner di Rumah Sakit dr. Zainoel Abidin, Banda
Aceh
Jurnal Agric. & Environ.
Volume, Nomor & Vol. 7, No.1 & Hal. 40-44
Halaman
Tahun 2019
Penulis
Tanggal 1 April 2019

1.1 Tujuan Penelitian


Mengidentifikasi hubungan Antara konsumsi Natrium, lemak jenuh , dan
serat dengan kejadian Jantung Koroner.
1.2 Metode penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain cross sectional
untuk melihat hubungan pola makan dengan kejadian jantung koroner di Rumah
Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Metode yang dilakukan
pertama ialah metode pengumpulan data, dalam metode pertama sampel dalam
penelitian ini di tentukan dengan metode purposive sampling ialah sampel yang
memenuhi kriteria yaitu : sampel berusia 40-70 tahun, dapat berkomunikasi,
bersedia menjadi sampel, tidak membedakan jenis kelamin yang berjumlah 89
orang PJK dan 89 orang non PJK, dan dilakukan pengumpulan data primer yang
meliputi konsumsi natrium, lemak jenuh, serat dan konsumsi gula dengan
mewawancarai pasien dengan menggunakan alat bantu kuesioner SQ-FFQ dengan
kategori tertentu. Metode yang kedua ialah metode analisis data dengan cara
Analisis dan pengolahan data menggunakan uji Chi-Square.

1.3 Variabel
Variable yang diteliti dengan analisis data deskriptif yaitu sampel dengan kasus
PJK dan non PJK berusia 40-70 tahun, dapat berkomunikasi. Variabel bebas
seperti jenis kelamin. Data primer meliputi konsumsi natrium, lemak jenuh, serat
dan konsumsi gula dengan mewawancarai pasien dengan menggunakan alat bantu
kuesioner SQ-FFQ dengan kategori : Sering bila konsumsi 3-4x per hari dan
Jarang bila konsumsi 1-3x per bulan.
1.4 Kesimpulan
Berdasarkan data diketahui bahwa konsumsi natrium, lemak jenuh dan
serat memiliki hubungan dengan penyakit jantung koroner pada pasien rawat jalan
di poli penyakit dalam RSUZA Banda Aceh. Konsumsi makanan tinggi natrium
dapat mengubah status gizi seseorang menuju obesitas yang dapat memicu
berkembangnya penyakit PJK. Konsumsi lemak berlebih juga dapat menyebabkan
timbulnya penjakit PJK, hal ini dikarenakan lapisan lemak di dinding nadi
menyumbat pembuluh darah koroner dan dapat mengganggu proses suplai darah
ke jantung. Konsumsi serat yang tinggi dapat menurunkan resiko PJK, karena
serat dapat mencegah penggumpalan darah, kegemukan dan aterosklerosis.
Judul Perbedaan Kadar Zinc Rambut dan Asupan Makan
pada Balita Stunting dan Non-Stunting di Puskesmas
Wilangan Kabupaten Nganjuk
Jurnal
Volume, Nomor & DOI: 10.2473/amnt.v3i1.2019.24-
Halaman 32?????????????
Tahun 2019
Penulis Ririn Kristiani, Luki Mundiastuti, Trias
Mahmudiono
Tanggal 4 Maret 2019

1.1 Tujuan Penelitian


Menganalisis perbedaan kadar zinc rambut dan asupan makan (energi,
protein, zinc dan zat besi) pada kelompok balita stunting dan non-stunting usia
24-59 bulan di Puskesmas Wilangan.
1.2 Metode penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan
desain rancangan case control. Metode pertama yang dilakukan yaitu screening
terhadap jumlah balita usia 24-59 bulan dengan menggunakan laporan
penimbangan bulanan pada 179 orang yang terdiri dari 71 orang dengan status
stunting dan 108 orang dengan status non-stunting, perhitungan sampel ini
dilakukan dengan rumus uji hipotesis dua proporsi. Pengambilan sampel
dilakukan secara acak berdasarkan hasil total screening. Penandatanganan
informed consent setelah menetapkan kriteria inklusi subyek (balita) maupun
responden (ibu balita). Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan metode simpel random sampling pada kelompok stunting dan non-
stunting. Adapun Jumlah sampel yang digunakan yaitu 23 balita stunting dan 23
balita non-stunting. Kemudian dilakukan pendataan tinggi badan menggunakan
mikrotoice dan dibandingkan dengan standar inggi badan menurut WHO dengan
software WHO Antro 2005, pendataan asupan makan dengan menggunakan food
recall 3x24 jam pada waktu yang tidak berturut-turut dan wawancara recall,
pendataan kadar zinc rambut dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom
(SAA) di Laboratorium Balai Penelitian dan Konsultasi Industri Surabaya. Data
tersebut dianalisis dengan menggunakan uji chi-square (kadar zinc rambut), dan t-
test dependen (asupan makan).
1.3 Variabel
Variabel terikat yang dianalisis yaitu status stunting, sedangkan variabel
bebas yaitu kadar zinc rambut, asupan energi, protein, zinc dan zat besi. Variabel
bebas pada penelitian meliputi usia dan jenis kelamin yang merupakan
karakteristik balita yang diteliti. Pendidikan yang telah ditempuh ibu, total
pendapatan yang dihasilkan keluarga dalam satu bulan, dan status pekerjaan yang
menentukan apakah ibu bekerja atau tidak merupakan karakteristik keluarga yang
diteliti.
1.4 Kesimpulan
Berdasarkan data diketahui terdapat perbedaan signifikan antara kadar zinc
rambut, asupan energi, protein, zinc dan zat besi pada kelompok balita stunting
dan kelompok non-stunting di wilayah kerja Puskesmas Wilangan Kabupaten
Nganjuk. Kadar zinc dan asupan energi, protein, zinc dan zat besi pada balita
stunting lebih rendah dibandingkan dengan balita non-stunting. Perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut dengan memperhitungkan rasio molar fitat, rasio ini
menggunakan molar karena fitat dan zinc didalam tubuh berperan sebagai zat
terlarut didalam larutan dan moral merupakan yang tepat untuk menyatakan
komposisi larutan. Zat gizi mikro zinc berperan dalam kekebalan tubuh,
pertumbuhan dan perkembangan otak, sehingga kekurangan zinc pada saat anak-
anak akan menyebabkan anak stunting, maka perlu diperhatikan asupan zinc pada
anak dan faktor-faktor yang menyebabkan anak defisiensi zinc.

Anda mungkin juga menyukai