P01031121014
2023
GAMBARAN PENGETAHUAN GIZI DAN KEPATUHAN DIET PADA
PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
P01031121014
2023
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Menyutujui :
Bernike Doloksaribu,SST,M.Kes
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis mengucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan
Usulan Penelitian yang berjudul “Gambaran Pengetahuan Gizi dan
Kepatuhan Diet Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit
Universitas Sumatera Utara ”
Penulis menyadari bahwa usulan penelitian ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik guna perbaikan
dan penyempurnaan usulan penelitian ini. Semoga apa yang telah ditulis bisa
menambah wawasan bagi kita semua.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
1.Tujuan Umum
D.Manfaat Penelitian
a. Bagi Penulis
b.Bagi Masyarakat
TINJAUAN PUSTAKA
A.Tinjauan Teori
1.Diabetes Melitus
Terdapat dua Faktor resiko yang dapat memicu Diabetes Mellitus yaitu
, faktor risiko yang dapat dimodifikasi (diubah) dan tidak dapat dimodifikasi.
Faktor risiko yang dapat dimodifikasi antara lain obesitas atau berat badan
lebih dengan IMT ≥23 kg/m2, hipertensi dengan tekanan darah >140/90
mmHg, aktivitas fisik kurang, dislipidemia dengan kadar HDL<35 mg/dL
dan/atau trigliserida >250 mg /dL, mengonsumsi makanan yang tidak sehat,
mengandung tinggi glukosa dan rendah serat dapat memberikan peluang
tinggi untuk menderita penderita Diabetes Mellitus tipe 2. Sedangkan
beberapa faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi, seperti usia, jenis
kelamin, riwayat keluarga menderita diabetes melitus , ras dan etnis, pernah
melahirkan bayi dengan berat badan lahir lebih dari 4 kg atau memiliki
riwayat menderita diabetes melitus gestasional, riwayat lahir dengan berat
badan rendah kurang dari 2500 gram (Kadek Resa Widiasari,dkk.2021)
1) Pola makan
Makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang
dibutuhkan oleh tubuh dapat memicu timbulnya penyakit diabetes
melitus.Konsumsi makan yang berlebihan dan tidak diimbangi dengan
sekresi insulin dalam jumlah yang memadai dapat menyebabkan
kadar gula dalam darah meningkat dan pastinya akan menyebabkan
diabetes melitus.
2) Obesitas (kegemukan)
Orang gemuk dengan berat badan lebih dari 90 kg cenderung memiliki
peluang lebih besar untuk terkena penyakit diabetes melitus.
3) Bahan-bahan kimia dan obat-obatan
Bahan-bahan kimia dapat mengiritasi pankreas yang menyebabkan
radang pankreas, radang pada pankreas akan mengakibatkan fungsi
pankreas menurun sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon untuk
proses metabolisme tubuh termasuk insulin.
4) Penyakit dan infeksi
pada pankreas Infeksi mikroorganisme dan virus pada pankreas juga
dapat menyebabkan radang pankreas yang otomatis akan
menyebabkan fungsi pankreas turun sehingga tidak ada hormon
sekresi-hormon untuk proses metabolisme tubuh termasuk insulin.
Jika orang malas berolahraga memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena
penyakit diabetes melitus karena olahraga berfungsi untuk membakar
kalori yang berlebihan di dalam tubuh.Kalori yang tertimbun di dalam
tubuh merupakan faktor utama penyebab diabetes melitus selain
disfungsi pankreas. Obat-obatan yang dapat merusak pankreas Racun
yang mempengaruhi pembentukan atau efek dari insulin.
c. Patogenesis
Orang yang memiliki penyakit diabetes melitus tipe 1 juga memiliki gejala
seperti : kehausan dan mulut kering yang tidak normal, sering buang air kecil,
kekurangan energi,,erasa lemas, merasa lapar terus menerus, penurunan
berat badan yang tiba-tiba, dan penglihatan kabur. Biasanya bertubuh kurus
pada saat itu didiagnosis dengan penurunan berat badan yang baru saja
terjadi (Ernawati, 2013). Angka penderita diabetes melitus tipe 1 terus
meningkat, preferensi masih belum jelas mungkin karena adanya faktor
dalam lingkungan atau infeksi yang disebabkan oleh virus.
Diabetes tipe 2 ini adalah tipe yang sangat tinggi yang sering terjadi pada
penderita diabetes. Diabetes tipe 2 ini lebih banyak menyerang orang
dewasa, namun saat ini meningkat pada anak-anak dan remaja. Pada
diabetes melitus tipe 2 ini, tubuh bisa memproduksi insulin namun insulin
menjadi resisten sehingga insulin menjadi tidak efektif bagi tubuh dan
semakin lama kadar insulin menjadi tidak mencukupi. resistensi insulin dan
penurunan kadar insulin, sama-sama menyebabkan kadar gula darah tinggi.
4. Diabetes Gestasional
A. Komplikasi akut
- Hipoglikemia, adalah kadar glukosa darah seseorang di bawahnilai
normal (< 50 mg/dl). Hipoglikemia lebih sering terjadi pada penderita DM tipe
1 yang dapat dialami 1-2 kali per minggu, Kadar gula darah yang terlalu
rendah menyebabkan sel-sel otak tidak mendapakan pasokan energi
sehingga tidak berfungsi bahkan dapat mengalami kerusakan.
B. Komplikasi Kronis
- Komplikasi makrovaskuler,
tanpa komplikasi.
-Pencegahan Pramordial
-Pencegahan Primer
D. Riwayat keiuarga DM
-Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder adalah upaya mencegah atau menghambat timbulnya
penyulit dengan tindakan deteksi dini dan memberikan pengobatan sejak
awal penyakit. Dalam pengelolaan pasien DM, sejak awal sudah harus
diwaspadai dan sedapat mungkin dicegah kemungkinan terjadinya penyulit
menahun. Pilar utama pengelolaan DM meliputi:
A. penyuluhan
B. perencanaan makanan
C. latihan jasmani
-Pencegahan Tersier
2.Pengetahuan Gizi
a. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya .Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah
mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh
bahan yang diketahui sebelumnya .
b. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat
menginterprestasikann materi tersebut secara benar .
c. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi rill (sebenarnya).
d. Analisis (analysis)
Analisis merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan sesuatu
materi atau objek kedalam kompenen komponen ,tetapi masi dalam
struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain .
e. Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang
baru.
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilain
terhadap suatu materi atau objek.
. 3 Kepatuhan Diet
A.Faktor intrinsik
Faktor intrinsik adalah faktor yang tidak perlu rangsangan dari luar yang
berasal dari diri sendiri. Yang terdiri dari:
B. Faktor entriksi
Faktor entriksi adalah yang memerlukan rangsangan dari luar, antara lain :
c.Faktor-Faktor Ketidakpatuhan
1. Faktor pasien
2. Faktor komunitas
1) Jadwal
2) Jumlah
3) Jenis
a) Sumber zat tenaga antara lain beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi
jalar, kentang, sagu dan mie. Minyak, margin dan santan yang mengandung
lemak juga menghasilkan tenaga. Makanan sumber tenaga menunjang
aktivitas sehari-hari.
B. Kerangka konsep
PENGETAHUAN GIZI
KEPATUHAN DIET
Keterangan
: Variabel independen
: Variabel dependen
Gambar 1. Kerangka Konsep
C.Defenisi Operasional
METODE PENELITIAN
a.Lokasi Penelitian
a.Populasi
Populasi merupakan jumlah keseluruhan objek dengan karakteristik tertentu
untuk diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien diabetes
mellitus tipe 2 yang sedang menjalani pengobatan di Rumah Sakit
Universitas Sumatera Utara periode Januari-Desember sebanyak 163 orang.
b.Sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang diteliti yang memiliki karakteristik yang sudah
ditentukan oleh peneliti.
a.Jenis Data
A. Data Primer
1) Data Identitas Responden
2) Data pengetahuan gizi pasien tentang diabetes melitus
3) Data Kepatuhan Diet Pasien (3J yaitu jadwal, jumlah, jenis)
B. Data Sekunder
1) Data jumlah pasien penderita Diabetes Melitus..
a.Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian, diteliti kembali apakah isian pada
lembar kuesioner sudah cukup baik.
2. Pengkodean (Pengkodean)
diberi kode 1 artinya patuh, dan apabila nilai 3j (jenis, jadwal, jumlah) tidak
terpenuhi maka diberi kode 2 artinya tidak patuh.
B. Data tepat jadwal, pengkodean dilakukan dengan cara bila jadwal makan
sesuai dengan jadwal yang di berikan rumah maka sakit diberikan kode 1
artinya sesuai, dan apabila jadwal makan yang telah di tentukan oleh rumah
sakit tidak taat maka diberikan kode 2 artinya tidak sesuai.
e. Data dukungan keluarga, pengkodean dilakukan dengan cara bila skor dari
jawaban ≥70% maka diberikan kode 1 artinya mendukung, apabila skor dari
jawaba <70% maka diberikan nilai 2 artinya tidak mendukung.
b. Analisis Data
Analisis Univariat
Data univariat yaitu suatu variabel yang diteliti lalu data yang dijelaskan itu
dijelaskan dalam bentuk distribusi frekuensi sehingga dapat diketahui
persentasinya.
DAFTAR PUSTAKA
Isnaeni, F. N., Risti, K. N., Mayawati, H., & Arsy, M. K. (2018). Tingkat
Pendidikan, Pengetahuan Gizi Dan Kepatuhan Diet Pada Pasien
Diabetes Mellitus (Dm) Rawat Jalan Di Rsud Karanganyar. MPPKI
(Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia): The Indonesian Journal
of Health Promotion, 1(2), 40–45.
https://doi.org/10.31934/mppki.v1i2.116
Risti, K. N., & Isnaeni, F. N. (2017). Hubungan Motivasi Diri dan Pengetahuan
Gizi terhadap Kepatuhan Diet DM pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II
Rawat Jalan di RSUD Karanganyar. Jurnal Kesehatan, 10(2), 94.
https://doi.org/10.23917/jurkes.v10i2.5538
erawati, B., Yanto, N., & Gustiana, U. (2017). Hubungan Pengetahuan Gizi
Dengan Kejadian Diabetes Melitus (Dm) Tipe Ii. PREPOTIF Jurnal
Kesehatan Masyarakat, 1(1), 27.
isti, K. N., & Isnaeni, F. N. (2017). Hubungan Motivasi Diri dan Pengetahuan
Gizi terhadap Kepatuhan Diet DM pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II
Rawat Jalan di RSUD Karanganyar. Jurnal Kesehatan, 10(2), 94.
https://doi.org/10.23917/jurkes.v10i2.5538
Lampiran 1.
Lampiran 2
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN
Bapak/Ibu di Rumah sakit Universitas Sumatera Utara yang saya
hormati,saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Dumaria Hotma Uli Sitorus
NIM : P01031121014
Alamat : Jalan Nauli Gang Famili No 14,Medan Amplas
Saya mahasiswi Poltekkes Kemenkes Medan Prodi D-III Gizi yang
sedang melakukan penelitian yang berjudul “ Gambaran Pengetahuan Gizi
dan Kepatuhan Diet Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit
Sumatera Utara ”.
Dengan segala kerendahan hati,saya mohon dengan hormat kepada
Bapak/Ibu kiranya bersedia meluangkan waktu untuk mengisi daftar
pertanyaan yang penulis ajukan sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki.
Jawaban Bapak/Ibu sangat diperlukan sebagai data dalam penelitian ini dan
semata-mata untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan tidak ada maksud
lain. Jawaban yang diberikan akan saya jaga kerahasiaannya.
Demikian permohonan ini saya sampaikan,atas perhatian dan partisipasi
Bapak/Ibu dalam membantu penelitian ini saya ucapkan terima kasih.
Medan,……….2024
Lampiran 3
PERNYATAAN KETERSEDIAAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Tempat,Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Bersedia menjadi responden penelitian dengan judul ’’Gambaran
Pengetahuan Gizi dan Kepatuhan Diet Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2
di Rumah Sakit Sumatera Utara ”.sampai selesai. Penelitian ini dilakukan
oleh :
Nama : Dumaria Hotma Uli Sitorus
NIM : P01031121014
Alamat : Jalan Nauli Gang Famili No 14,Medan Amplas
Instansi : Poltekkes Kemenkes Medan Jurusan Gizi Prodi Diploma III
Gizi
Demikian surat pernyataan ini saya perbuat dengan sesungguhnya
tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
Medan,…………………. 2024
Peneliti Responden
(Dumaria Sitorus) ( )
Petunjuk pengisian :
A. Data Demografi
1. Inisial / Kode :
2. Umur :
4. Skor KGD :
C. Petunjuk :
b. < 126 mg/dl saat puasa dan < 200 mg/dl sewaktu dan akan meningkat
sesuai umur (2)
c. < 126 mg/dl saat puasa dan < 200 mg/dl sewaktu (3)
c. Tidak menular dan bisa disebabkan karena pola hidup yang tidak sehat (3)
5) Apakah gejala-gejala umum yang terjadi akibat diabetes
mellitus?
b. Sering buang air kecil, banyak buang air kecil, dan banyak minum (2)
6) Apakah gejala-gejala yang bisa saja terjadi selain gejala umum akibat
diabetes mellitus?
a. Banyak kencing, banyak minum, dan berat badan turun drastis (1)
b. Sering buang air kecil, luka susah disembuhkan, dan Sering kesemutan (2)
c. Mudah terkena infeksi kulit, cepat lelah, dan berat badan turun drastis (3)
c. Kegemukan, pola makan yang salah, keturunan, dan kurang olah raga (3)
8) Apa yang dimaksud dengan pola makan bagi penderita diabetes mellitus?
b. Suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan
antara zat gizi karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral (2)
c. Suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan
dengan maksud mempertahankan kesehatan, status nutrisi,
mencegah atau membantu kesembuhan penderita diabetes mellitus
(3)
10) Apa arti dari istilah 3J dalam pengaturan pola makan pada penderita
diabetes mellitus?
12) Jumlah makan sayur yang dianjurkan dalam pengaturan pola makan
pada penderita diabetes mellitus adalah ?
a. 3-4 porsi sayur (1 porsi=satu gelas sayur masak yang sudah ditiriskan) (1)
b. 2-3 porsi sayur (1 porsi=satu gelas sayur masak yang tidak ditiriskan) (2)
c. 2-3 porsi sayur (1 porsi=satu gelas sayur masak yang sudah ditiriskan) (3)
13) Jumlah makan buah yang dianjurkan dalam pengaturan pola makan
pada penderita diabetes mellitus adalah :
a. 3-5 porsi buah (1 porsi setara satu durian sedang/50 gram) (1)
b. 3-5 porsi buah (1 porsi setara satu semangka sedang/50 gram) (2)
c. 3-5 porsi buah (1 porsi setara satu pisang ambon sedang/50 gram) (3)
14) Jumlah makan protein hewani yang dianjurkan dalam pengaturan pola
makan pada penderita diabetes mellitus adalah :
b. 2-3 porsi protein hewani (1 porsi setara 50 gram daging ayam) (2)
c. 2-3 porsi protein hewani (1 porsi setara 50 gram daging sapi) (3)
15) Jumlah makan protein nabati yang dianjurkan dalam pengaturan pola
makan pada penderita diabetes mellitus adalah :
b. 2-3 porsi protein nabati (1 porsi setara dua potong sedang tahu/50 gr) (2)
c. 2-3 porsi protein nabati (1 porsi setara dua potong sedang tempe/50 gr) (3)
17) Cara praktis yang bisa dilakukan dalam penyajian jumlah makanan
untuk penderita diabetes mellitus adalah :