DISUSUN OLEH
P01031121014
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Judul : Laporan Praktek Kerja Lapangan Manajemen
Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi
Modifikasi Resep Sate Lilit Ikan Patin Tinggi
Kalori Tinggi Protein Untuk Penyakit Carcinoma
Mammae di RSU ESHMUN
Nama Mahasiswa : DUMARIA HOTMA ULI SITORUS
Nomor Induk Mahasiswa : P01031121014
Program Studi : Diploma III
Medan, 2024
Dr. Oslida Martony, SKM, M.Kes Nur Afni Zahara S.Tr .Gz
NIP. 19640312197031003
Mengetahui
Kepala Instalasi Gizi
RSU ESHMUN,
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa sebab atas segala rahmat, karunia, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan modifikasi resep di RSU ESHMUN “SATE LILIT IKAN
PATIN” Untuk itu, melalui kesempatan ini. Penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada:
1. Nur Afni Zahara S. Tr. Gz sebagai Ka. Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Eshmun.
2. Dr. Oslida Martony, SKM, M.Kes sebagai dosen pembimbing Rumah Sakit Umum Eshmun
3. Putri Mauliza Sari Pane, Amd.Gz yang sudah memberikan waktu dan kesabaran dalam membimbing
saya.
4. Grace Isabella J.T.S.Tr.Gz yang sudah memberikan waktu dan kesabaran dalam membimbing saya.
5. Kepada DR, HRD, Kepala Diklat seta Pegawai RSU ESHMUN sebagai panelis untuk uji modifikasi
resep “Sate Lilit Ikan Patin “
6. Orang tua saya yang tercinta yang senantiasa memberikan dukungan Doa dan semangat.
Penulis
DAFTAR ISI
PERNYATAAN PERSETUJUAN................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................................................................3
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................4
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................................................5
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................................................................6
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................................7
A. Latar belakang........................................................................................................................................7
B. Tujuan Kegiatan.....................................................................................................................................9
C. Manfaat Kegiatan...................................................................................................................................9
BAB II TINJAU PUSTAKA........................................................................................................................10
A. Carcinoma Mammae (Kanker Payudara)............................................................................................10
1. Pengertian Carcinoma Mammae (Kanker Payudara)..........................................................................10
2. Etiologi Carcinoma Mammae (Kanker Payudara)...............................................................................10
3. Tujuan Diet..........................................................................................................................................11
4. Syarat dan Prinsip Diet Kanker Payudara...........................................................................................11
5. Bahan Yang Dianjurkan dan Bahan makanan yang tidak dianjurkan..................................................11
B. Bahan makanan yang diunggulkan......................................................................................................12
1. Resep Awal..........................................................................................................................................14
2. Resep Modif.........................................................................................................................................15
BAB III.........................................................................................................................................................18
A. Hasil.....................................................................................................................................................18
B Pembahasan..........................................................................................................................................21
BAB VI PENUTUP......................................................................................................................................22
A. Kesimpulan..........................................................................................................................................22
B. Saran.....................................................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................23
DAFTAR GAMBAR
Lampiran 1. Dokumentasi.........................................................................................................25
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pelayanan gizi adalah pelayanan yang meliputi pelayanan pengkajian gizi,diagnosa gizi,
diantaranya perencanaan bahan makanan,penyediaan makanan ,penyuluhan dan edukasi
konseling gizi serta pemantauan dan evaluasi gizi ,pelayanan gizi bertujuan untuk memberikan
pelayanan terkait gizi kepada pasien yang dirawat secara inap sehingga pasien memperoleh
asupan makanan sesuai kondisi kesehatannya dalam upaya untuk mempercepat dan
meningkatan status gizi.(wati,2020).
Penyelenggaraan makanan rumah sakit merupakan suatu rangkaian kegiatan mulai dari
perencanaan menu-menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada konsumen, dalam
rangka pencapaian status kesehatan yang optimal melalui pemberian diet yang tepat (Depkes
RI,2006). Pelayanan makanan (Food service) dirumah sakit yang merupakan salah satu bentuk
kegiatan pelayanan bagi pasien yang dirawat dirumah sakit yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan zat gizi pasien dalam upaya mempercepat penyembuhan penyakit,mencapai status
gizi optimal dan dapat memenuhi ukuran kepuasan pasien (Depkes 2003).
Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan merupakan rangkaian kegiatan mulai dari
perencanaan menu, perencanaan kebutuhan bahan makanan, anggaran belanja, pengadaan bahan
makanan, penerimaan dan penyimpanan, pemasakan bahan makanan,distribuso dan pencatatan
pelaporan (Rahmawati,2020).
Modifikasi resep merupakan suatu rangkaian kegiatan mengubah resep dasar menjadi resep
baru dengan cara menambah,mengurangi maupun memvariasikan bahan makanan,bumbu, cara
pengolahan, porsi, dan nilai gizinya. Penambahan ukuran dan takaran bumbu juga merupakan
salah satu kunci yang akan menemukan variasi rasa dan jenis masakan. Selain itu, modifikasi
resep diperlukan untuk meningkatkan daya terima pasien terhadap menu yang disajikan dirumah
sakit (Kurnia,2019).
Modifikasi resep adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan menu
sehingga lebih berkualitas dalam hal rasa, warna, aroma, tekstur,dan nilai gizi. Selain itu,
juga merupakan cara untuk menambah keanekaragaman menu pada suatu institusi. Modifikasi
resep perlu dilakukan agar makanan yang disajikan kepada konsumen menjadi menarik sehingga
akan meningkatkan selera makan serta meminimalisasi rasa kejenuhan dan sisa porsi makanan
pada konsumen.(Rachmawati, 2020)
Kanker merupakan penyakit tidak menular dimana terjadi pertumbuhan dapat perkembangan
yang sangat cepat, tanpa terkendali dari sel maupun jaringan.Pertumbuhan ini dapat menggangu
proses metabolisme tubuh dan menyebar antarsel dan jaringan tubuh (Hero, 2021; Susmini &
Supriyadi, 2020). Kanker payudara disebut juga dengan Carcinoma Mammae adalah sebuah
tumor (benjolan abnormal) ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara. Tumor ini dapat
tumbuh di kelenjar susu, saluran kelenjar, dan jaringan penunjang payudara (jaringan lemak,
maupun jaringan ikat payudara). Tumor ini juga dapat menyebar ke bagian lain di seluruh tubuh.
Penyebaran tersebut disebut dengan metastasis (Iqmy, Setiawati, & Yanti, 2021; Nurrohmah,
Aprianti,& Hartutik, 2022).
Kanker payudara merupakan penyakit yang menakutkan bagi wanita, karena kanker
payudara sering ditemukan pada stadium yang sudah lanjut (Nurrohmah et al., 2022). Namun,
dengan deteksi dini maka angka kematian akibat kanker payudara telah menurun di sebagian
besar negara Barat dalam beberapa tahun terakhir (Cardoso et al., 2019).
Kanker payudara merupakan kanker yang paling sering ditemukan pada wanita di seluruh
dunia (22% dari sernua kasus baru kanker pada perempuan) dan menjadi urutan kedua sebagai
penyebab kematian terkait kanker setelah kanker paru (Hero, 2021; De Jong, 2014). Angka
kejadian kanker payudara tertinggi terdapat pada usia 40-49 tahun, sedangkan untuk usia
dibawah 35 tahun kejadiannya hanya kurang dari 5%. Kanker payudara pada pria jarang terjadi
dan dihitung sebanyak 1% dari seluruh kasus kanker payudara (Cardoso et al., 2019; Nurrohmah
et al., 2022). Peningkatan kasus kanker payudara secara signifikan disebabkan oleh perubahan
gaya hidup masyarakat, serta adanya kemajuan dalam bidang teknologi untuk diagnosis tumor
ganas payudara (Momenimovahed & Salehiniya, 2019).
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia Pada tahun 2020, terdapat 2,3 juta wanita yang
didiagnosis menderita kanker payudara dan 685.000 kematian secara global. Pada akhir tahun
2020, terdapat 7,8 juta wanita hidup yang didiagnosis menderita kanker payudara dalam 5 tahun
terakhir, menjadikannya kanker paling umum di dunia. Kanker payudara terjadi di setiap negara
di dunia pada wanita pada usia berapa pun setelah masa pubertas, namun angka kejadiannya
meningkat di kemudian hari. Kematian akibat kanker payudara tidak banyak berubah sejak tahun
1930an hingga tahun 1970an ketika penyakit saja merupakan cara pengobatan utama
(mastektomi radikal). Peningkatan angka kehidupan berkelanjutan dimulai pada tahun 1990an
ketika negara-negara menetapkan program deteksi dini kanker payudara yang dikaitkan dengan
program pengobatan komprehensif termasuk terapi medis yang efektif.
Sate Lilit Ikan Patin merupakan makanan yang akan dimodifikasi untuk dijadikan snack
pada penyakit Kanker Payudara. Kandungan gizi yang terdapat pada Sate Lilit Ikan Patin adalah
tinggi kalori dan tinggi protein (TKTP). Pemberian diet TKTP bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan protein dan kalori,menambah berat badan mencapai normal,menjamin terbentuknya
sel sel baru didalam jaringan tubuh sehingga mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan.
Modifikasi ini dimaksudkan untuk meningkatkan rasa, aroma, tekstur, warna, dan
meningkatkan nafsu makan pasien.Ini adalah olahan daging ayam yang diubah menjadi ikan
patin . Manajemen pangan adalah tentang menyediakan makanan berkualitas tinggi dan lezat yang
memenuhi preferensi konsumen dan memastikan tingkat kebersihan yang tinggi.
Berdasarkan latar belakang diatas, mahasiswa tertarik melakukan modifikasi “Pemberian
Snack Sate Lilit Ikan Patin untuk Pasien Kanker Payudara di Rumah Sakit Umum Eshmun”.
B. Tujuan Kegiatan
a. Tujuan Umum
Melakukan modifikasi gizi terhadap snack pasien di instalasi gizi pasien penyakit carcinoma
mammae di Rumah Sakit Umum Eshmun
b. Tujuan Khusus
Meningkatkan keanekaragaman masakan
Meningkatkan nilai gizi pada masakan
Menilai daya terima masakan sebagai modifikasi snack pada pasien penyakit carcinoma
mammae (kanker payudara)
C. Manfaat Kegiatan
a. Bagi Pasien
Menambah nafsu makan pasien.
3. Tujuan Diet
Tujuan penatalaksaan asuhan gizi dan terapi diet pada pasien kanker adalah
Sumber Protein hewani Daging sapi tanpa lemak, Protein hewani yang
daging ayam tanpa kulit,ikan, diawetkan atau dikalengkan
telur(kuning telur dibatasi
maksimum 2 butir per hari).
Minyak zaitun,minyak tak jenuh
Lemak dan minyak
seperti minyak jagung,minyak
kedelai.
Tahu, tempe, kacang Protein nabati yang diawetkan
Sumber protein
hujau,kacang merah,kacang atau dikalengkan.
nabati
kedelai ,kacang polong
D.Biaya
Tabel 3. Biaya Sate lilit untuk 4 Porsi
2. Resep Modif
SATE LILIT IKAN PATIN UNTUK 10 Porsi
a. Bahan
- 1000 gram ikan patin
- 500 gram Kelapa parut
10 gram serai
- 100 gram tepung terigu
- 100 gram bawang merah
- 50 gram bawang putih
- 30 gram jahe
- 20 gram lengkuas
- 10 gram kencur
- 10 gram kunyit
- 20 gram garam
b. Cara mengolah
- Cuci bersih ikan patin dengan perasan jeruk nipis hingga bersih dan tidak berbau
- Kukus ikan patin menggunakan api sedang hingga matang
- Setelah ikan patin dikukus, pisahkan daging dengan kulit ikan
- Sangrai daging ikan yang sudah dipisahkan
- Kupas bawang merah,bawang putih,jahe,lengkuas,kencur,kunyit lalu blender semua
bumbu, tumis hingga harum
- Campurkan daging ikan yang sudah disangrai dan bumbu yang sudah ditumis kedalam
parutan kelapa muda ,Aduk hingga rata
- Lilitkan bahan yang sudah dicampur kedalam serai
- Panggang hingga matang
- Sate lilit siap disajikan
c. Zat gizi
Tabel 4. Nilai gizi Sate Lilit Ikan Patin
Ikan patin
100 31,5 17,0 6,6 1,1
Kelapa 25 17,5 0,1 0,9 2,5
Bawang merah 10 4,4 0,1 0,0 1,0
Bawang putih 5 4,4 0,1 0,0 1,0
Jahe 3 2,0 0,1 0,1 1,0
Kunyit 2 6,5 0,3 0,3 1,2
Tepung terigu 10 36,4 1,0 0,1 7,6
Lengkuas 2 2,8 0,2 0,0 0,5
2
0,9 0,0 0,0 0,2
Kencur
Garam 5 - - - -
TOTAL NILAI GIZI / 1
127,1 20,7 8,2 19,5
PORSI
d. Biaya
Tabel 2. Biaya Sate lilit Ikan Patin
A. Hasil
Pengembangan resep awal Sate lilit Khas Bali dengan resep modifikasi Sate Lilit Ikan Patin .
Resep awal sebelum modifikasi bahan utama menggunakan daging ayam serta bumbu
tajam.Pada resep modifikasi bahan utama yang diganti yaitu ikan patin,yang dimana manfaat ikan
lilit untuk pasien kanker payudara adalah Ikan patin adalah sumber protein hewani yang baik dan
mengandung asam lemak omega-3, yang diyakini memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan,
termasuk potensi perlindungan terhadap penyakit kanker. Namun, belum ada bukti langsung yang
menunjukkan bahwa ikan patin secara khusus bermanfaat untuk penyakit kanker payudara.Asam
lemak omega-3 telah dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan, termasuk mengurangi
peradangan dan risiko beberapa jenis kanker. Namun, penting untuk diingat bahwa pencegahan dan
pengobatan kanker payudara melibatkan banyak faktor, termasuk pola makan seimbang, gaya hidup
1. Jumlah Porsi
Dengan menggunakan ikan patin 1000 gr,kelapa parut 250gr, sereh 100,tepung terigu
100,bawang merah 100gr,bawang putih 20gr, jahe 30gr,lengkuas 20 gr,kencur 10,kunyit 10gr, garam
20gr. ± 10 porsi dalam keadaan masak. Dalam pengolahan Sate Lilit Ikan Patin dibutuhkan ± 30
menit.
2. Daya terima Panelis Modifikasi “Sate Lilit Ikan Patin ”
Daya terima panelis diuji dengan menggunakan uji hedonic atau sering disebt dengan uji
kesukaan. Panelis diharapkan memberikan tenggapan tentang kesukaan atau ketidaksukannya
terhadap modifikasi resep Sate Lilit Ikan Patin. Tingkat kesukaan dinilai dengan skala hedonic. Skala
hedonic yang digunakan 5 tingkat yaitu :
5 = Sangat Menarik
4 = Menarik
3 = Biasa
2 = Kurang Menarik
1 = Tidak Menarik
Komponen yang dinilai dari modifikasi bolu kukus pisang oatmeal dengan Sate Lilit Ikan
Patin meliputi warna, tekstur, aroma, dan rasa. Panelis yang digunakan ialah ahli gizi yang bekerja di
instalasi gizi sebayak 3 orang, 2 orang dokter, dan 5 orang pegawai RSU Eshmun.
A. Warna
Warna
sangat menarik
10% menarik
biasa saja
40% kiurang menarik
tidak menarik
50%
Dari gambar diketahui bahwa tingkat kesukaan panelis dari segi warna sebesar 50%
menyatakan menarik, 40% menyatakan biasa aja, 10% menyatakan sangat menarik terhadap Sate Lilit
Ikan Patin. Dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap Sate Lilit Ikan Patin
berada pada tingkat menarik. Hal tersebut dibuktikan dengan panelis yang menyatakan kurang
menarik dan tidak menarik memiliki nilai sebesar 0%.
B. Tekstur
tekstur
sangat baik
10% baik
biasa
kurang baik
tidak baik
90%
Dari gambar diketahui bahwa tingkat kesukaan panelis dari segi tekstur 90% menyatakan
baik, 10% menyatakan biasa, 10% , terhadap Sate Lilit Ikan Patin. Dapat ditarik kesi mpulan bahwa
tingkat kesukaan Sate Lilit Ikan Patin. yang disajikan pada tingkat Baik. Hal tersebut dibuktikan
dengan panelis yang menyatakan tidak baik memiliki nilai sebesar 0%.
C. Rasa
rasa
sangat enak
10% 10% enak
biasa
kurang enak
40% 40% tidak enak
Dari gambar diketahui tingkat kesukaan panelis dari segi rasa sebesar 40% menyatakan enak,
40% menyatakan biasa, dan 10% menyatakan kurang enak terhadap Sate Lilit Ikan Patin. Dapat
ditarik kesimpulan bahwa tingkat kesukaan tingkat panelis terhadap Sate Lilit Ikan Patin yang
disajikan berada pada tingkat enak dan biasa.Hal tersebut dibuktikan dengan panelis yang menyatakan
kurang enak 10% dan tidak enak memiliki nilai sebesar 0%.
D.Aroma
aroma
sangat baik
10% baik
biasa
40% kurang baik
tidak baik
50%
Dari gambar diketahui bahwa tingkat kesukaan panelis dari segi aroma sebesar 40%
menyatakan sangat baik, 50% menyatakan baik, dan 10% menyatakan biasa aja terhadap bolu kukus
pisang oatmeal dengan gula pengganti Tropicana. Dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat kesukaan
panelis terhadap Sate Lilit Ikan Patin yang disajikan berada pada tingkat Baik. Hal tersebut
dibuktikan dengan panelis yang menyatakan kurang baik dan tidak baik memiliki nilai 10%.
A. Pembahasan
Berdasarkan analisis zat gizi maka dapat dilihat nilai gizi resep awal Sate Lilit pada resep
modifkasinya menggunakan Ikan Patin. Perbedaan nilai gizi disebabkan karena adanya
pengembangan resep dari segi bahan makanan. Karena Ikan Patin peningkatan energy, karbohidrat,
maupun lemak untuk Carcinoma mammae.
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari apa yang sudah dilakukan dengan modifikasi resep suatu makanan dan uji panelis maka
dapat ditarik kesimpulan untuk menyimpulkan hasil yang diperoleh ketika uji panelis dan analisis
harga untuk resep Sate Lilit Ikan Patin, yaitu :
1) berdasarkan analisis zat gizi maka dapat dilihat bahwa nilai gizi pada resep awal dan
resep modif mengalami tinggi kalori tinggi energi.
2) Tingkat kesukaan panelis dari segi warna, aroma, tektus dan rasa menyatkan
menyukai Sate lilit Ikan Patin dapat ditarik kesimpulannya dari hasil uji panelis yang
telah dilakukan.
3) Berdasarkan analisis biaya makanan harga resep awal dengan resep modifikasi
mengalami kenaikan harga.
4) Dengan harga yang relative murah serta nilai gizi yang baik pada dan bermanfaat bagi
pasien Carcinoma mammae karena bahan-bahan yang digunakan baik untuk
menambah protein maka Sate Lilit Ikan Patin bagus digunakan untuk makanan
selingan bagi pasien Carcinoma Mammae.
B. Saran
Modifikasi resep ini sebaiknya diberikan kepada pasien Carcinoma Mammae dilarenakan
bahan yang terkandung dalam Sate Lilit Ikan Patin ini sangat baik Karena tinngi protein dan terdapat
lemak Omega-3.
DAFTAR PUSTAKA
Rachmawati, R. (2020). Pengaruh modifikasi menu makanan lunak terhadap tingkat kepuasan pasien dan
sisa makanan di Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa Banda Aceh. Jurnal SAGO Gizi Dan Kesehatan,
1(2), 152. https://doi.org/10.30867/gikes.v1i2.408
Liambo, I. S., Frisitiohady, A., Malaka, M. H., & Kendari, M. (2022). Review: Patofisiologi, Epidemiologi, dan
Lini Sel Kanker Payudara Review: Pathophisiology, Epidemiology, and Cell Line of Breast Cancer.
Jurnal Farmasi, Sains, Dan Kesehatan, 8(1), 17–22. https://doi.org/10.33772/pharmauho.v8i
Fakih, A. D. (2020). Modifikasi Resep Lauk Ikan Ditinjau Dari Tingkat Kesukaan dan Sisa Makanan Siswa SMA
Insan Mulia Boarding School Yogyakarta. Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta, 51(1), 51.
Ketut. Kanker payudara: Diagnostik, Faktor Risiko dan Stadium. Ganesha Medicine Journal, 2(1), 2–7.
Lampiran 1. Dokumentasi