DISUSUN OLEH :
P01031121014
Dr. Oslida Martony, SKM, M.Kes Nur Afni Zahara S.Tr .Gz
NIP. 19640312197031003
Mengetahui
Kepala Instalasi Gizi
RSU ESHMUN,
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa sebab atas segala rahmat, karunia,
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan modifikasi resep di
RSU ESHMUN “SATE LILIT IKAN PATIN” Untuk itu, melalui kesempatan ini.
Penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada:
1. Nur Afni Zahara S. Tr. Gz sebagai Ka. Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Eshmun.
2. Dr. Oslida Martony, SKM, M.Kes sebagai dosen pembimbing Rumah Sakit Umum
Eshmun
3. Putri Mauliza Sari Pane, Amd.Gz yang sudah memberikan waktu dan kesabaran
dalam membimbing saya.
4. Grace Isabella J.T.S.Tr.Gz yang sudah memberikan waktu dan kesabaran dalam
membimbing saya.
5. Kepada DR, HRD, Kepala Diklat seta Pegawai RSU ESHMUN sebagai panelis untuk
uji modifikasi resep “Sate Lilit Ikan Patin “
6. Orang tua saya yang tercinta yang senantiasa memberikan dukungan Doa dan
semangat.
Penulis
DAFTAR ISI
PERNYATAAN PERSETUJUAN................................................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................
DAFTAR
GAMBAR..........................................................................................................................
...........5
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................................
A. Latar belakang........................................................................................................................................
B. Tujuan Kegiatan.....................................................................................................................................
C. Manfaat Kegiatan...................................................................................................................................
3. Tujuan Diet..........................................................................................................................................
2. Resep Modif.........................................................................................................................................
BAB III.........................................................................................................................................................
A. Hasil.....................................................................................................................................................
B Pembahasan..........................................................................................................................................
BAB VI PENUTUP......................................................................................................................................
A. Kesimpulan..........................................................................................................................................
B. Saran.....................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
Lampiran 1. Dokumentasi.........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pelayanan gizi adalah pelayanan yang meliputi pelayanan pengkajian
gizi,diagnosa gizi, diantaranya perencanaan bahan makanan,penyediaan
makanan ,penyuluhan dan edukasi konseling gizi serta pemantauan dan
evaluasi gizi ,pelayanan gizi bertujuan untuk memberikan pelayanan terkait
gizi kepada pasien yang dirawat secara inap sehingga pasien memperoleh
asupan makanan sesuai kondisi kesehatannya dalam upaya untuk
mempercepat dan meningkatan status gizi.(wati,2020).
Penyelenggaraan makanan rumah sakit merupakan suatu rangkaian
kegiatan mulai dari perencanaan menu-menu sampai dengan pendistribusian
makanan kepada konsumen, dalam rangka pencapaian status kesehatan yang
optimal melalui pemberian diet yang tepat (Depkes RI,2006). Pelayanan
makanan (Food service) dirumah sakit yang merupakan salah satu bentuk
kegiatan pelayanan bagi pasien yang dirawat dirumah sakit yang bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan zat gizi pasien dalam upaya mempercepat
penyembuhan penyakit,mencapai status gizi optimal dan dapat memenuhi
ukuran kepuasan pasien (Depkes 2003).
Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan merupakan rangkaian
kegiatan mulai dari perencanaan menu, perencanaan kebutuhan bahan
makanan, anggaran belanja, pengadaan bahan makanan, penerimaan dan
penyimpanan, pemasakan bahan makanan,distribuso dan pencatatan
pelaporan (Rahmawati,2020).
Modifikasi resep merupakan suatu rangkaian kegiatan mengubah resep
dasar menjadi resep baru dengan cara menambah,mengurangi maupun
memvariasikan bahan makanan,bumbu, cara pengolahan, porsi, dan nilai
gizinya. Penambahan ukuran dan takaran bumbu juga merupakan salah satu
kunci yang akan menemukan variasi rasa dan jenis masakan. Selain itu,
modifikasi resep diperlukan untuk meningkatkan daya terima pasien terhadap
menu yang disajikan dirumah sakit (Kurnia,2019).
Modifikasi resep adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan menu
sehingga lebih berkualitas dalam hal rasa, warna, aroma, tekstur,dan nilai
gizi. Selain itu, juga merupakan cara untuk menambah keanekaragaman menu
pada suatu institusi. Modifikasi resep perlu dilakukan agar makanan yang
disajikan kepada konsumen menjadi menarik sehingga akan meningkatkan
selera makan serta meminimalisasi rasa kejenuhan dan sisa porsi makanan
pada konsumen.(Rachmawati, 2020)
Kanker merupakan penyakit tidak menular dimana terjadi pertumbuhan
dapat perkembangan yang sangat cepat, tanpa terkendali dari sel maupun
jaringan.Pertumbuhan ini dapat menggangu proses metabolisme tubuh dan
menyebar antarsel dan jaringan tubuh (Hero, 2021; Susmini & Supriyadi,
2020). Kanker payudara disebut juga dengan Carcinoma Mammae adalah
sebuah tumor (benjolan abnormal) ganas yang tumbuh dalam jaringan
payudara. Tumor ini dapat tumbuh di kelenjar susu, saluran kelenjar, dan
jaringan penunjang payudara (jaringan lemak, maupun jaringan ikat
payudara). Tumor ini juga dapat menyebar ke bagian lain di seluruh tubuh.
Penyebaran tersebut disebut dengan metastasis (Iqmy, Setiawati, & Yanti,
2021; Nurrohmah, Aprianti,& Hartutik, 2022).
Kanker payudara merupakan penyakit yang menakutkan bagi wanita,
karena kanker payudara sering ditemukan pada stadium yang sudah lanjut
(Nurrohmah et al., 2022). Namun, dengan deteksi dini maka angka kematian
akibat kanker payudara telah menurun di sebagian besar negara Barat dalam
beberapa tahun terakhir (Cardoso et al., 2019).
Kanker payudara merupakan kanker yang paling sering ditemukan pada
wanita di seluruh dunia (22% dari sernua kasus baru kanker pada perempuan)
dan menjadi urutan kedua sebagai penyebab kematian terkait kanker setelah
kanker paru (Hero, 2021; De Jong, 2014). Angka kejadian kanker payudara
tertinggi terdapat pada usia 40-49 tahun, sedangkan untuk usia dibawah 35
tahun kejadiannya hanya kurang dari 5%. Kanker payudara pada pria jarang
terjadi dan dihitung sebanyak 1% dari seluruh kasus kanker payudara
(Cardoso et al., 2019; Nurrohmah et al., 2022). Peningkatan kasus kanker
payudara secara signifikan disebabkan oleh perubahan gaya hidup
masyarakat, serta adanya kemajuan dalam bidang teknologi untuk diagnosis
tumor ganas payudara (Momenimovahed & Salehiniya, 2019).
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia Pada tahun 2020, terdapat 2,3 juta
wanita yang didiagnosis menderita kanker payudara dan 685.000 kematian
secara global. Pada akhir tahun 2020, terdapat 7,8 juta wanita hidup yang
didiagnosis menderita kanker payudara dalam 5 tahun terakhir,
menjadikannya kanker paling umum di dunia. Kanker payudara terjadi di
setiap negara di dunia pada wanita pada usia berapa pun setelah masa
pubertas, namun angka kejadiannya meningkat di kemudian hari. Kematian
akibat kanker payudara tidak banyak berubah sejak tahun 1930an hingga
tahun 1970an ketika penyakit saja merupakan cara pengobatan utama
(mastektomi radikal). Peningkatan angka kehidupan berkelanjutan dimulai
pada tahun 1990an ketika negara-negara menetapkan program deteksi dini
kanker payudara yang dikaitkan dengan program pengobatan komprehensif
termasuk terapi medis yang efektif.
Sate Lilit Ikan Patin merupakan makanan yang akan dimodifikasi untuk
dijadikan snack pada penyakit Kanker Payudara. Kandungan gizi yang
terdapat pada Sate Lilit Ikan Patin adalah tinggi kalori dan tinggi protein
(TKTP). Pemberian diet TKTP bertujuan untuk memenuhi kebutuhan protein
dan kalori,menambah berat badan mencapai normal,menjamin terbentuknya
sel sel baru didalam jaringan tubuh sehingga mencegah dan mengurangi
kerusakan jaringan.
Modifikasi ini dimaksudkan untuk meningkatkan rasa, aroma, tekstur,
warna, dan meningkatkan nafsu makan pasien.Ini adalah olahan daging ayam
yang diubah menjadi ikan patin . Manajemen pangan adalah tentang
menyediakan makanan berkualitas tinggi dan lezat yang memenuhi preferensi
konsumen dan memastikan tingkat kebersihan yang tinggi.
Berdasarkan latar belakang diatas, mahasiswa tertarik melakukan
modifikasi “Pemberian Snack Sate Lilit Ikan Patin untuk Pasien Kanker
Payudara di Rumah Sakit Umum Eshmun”.
B. Tujuan Kegiatan
a. Tujuan Umum
Melakukan modifikasi gizi terhadap snack pasien di instalasi gizi pasien
penyakit carcinoma mammae di Rumah Sakit Umum Eshmun
b. Tujuan Khusus
Meningkatkan keanekaragaman masakan
Meningkatkan nilai gizi pada masakan
Menilai daya terima masakan sebagai modifikasi snack pada pasien
penyakit carcinoma mammae (kanker payudara)
C. Manfaat Kegiatan
a. Bagi Pasien
Menambah nafsu makan pasien.
Menambah variasi menu makanan pasien
3. Tujuan Diet
Tujuan penatalaksaan asuhan gizi dan terapi diet pada pasien kanker adalah
4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari total energy (protein dan lemak)
Sumber Protein hewani Daging sapi tanpa lemak, Protein hewani yang
daging ayam tanpa kulit,ikan, diawetkan atau dikalengkan
telur(kuning telur dibatasi
maksimum 2 butir per hari).
Minyak zaitun,minyak tak jenuh
Lemak dan minyak
seperti minyak jagung,minyak
kedelai.
Tahu, tempe, kacang Protein nabati yang diawetkan
Sumber protein
hujau,kacang merah,kacang atau dikalengkan.
nabati
kedelai ,kacang polong
Ber Ener
Nam Protei Lemak(g KH(g
at gi
a n r) r)
(g (Kka
baha
r) l)
n
Daging 500 1225,0 134,5 94,5 0,0
Ayam
Minyak 10 86,2 0,0 10,0 0,0
sayur
Bawang 50 22,0 0,7 0,1 5,1
merah
Bawang 20 17,6 0,6 0,1 4,1
putih
Cabai 10 2,7 0,1 0,0 0,6
merah
jahe 10 6,6 0,2 0,0 1,5
kencur 5 2,3 0,0 0,0 0,6
Lengkua 10 6,9 0,6 0,1 1,3
s
kunyit 5 2,3 0,0 0,0 0,6
ketumba 2 16,3 0,6 0,7 2,9
r
merica 2 12,4 0,5 0,8 1,3
garam 5 6,5 0,3 0,3 1,2
Kelapa 30 0,0 0,0 0,0 0,0
parut
Sereh 26 21,0 0,2 1,0 3,0
Total 1225,6 138,2 107,7 22,1
D.Biaya
Tabel 3. Biaya Sate lilit untuk 4 Porsi
2. Resep Modif
d. Biaya
Tabel 2. Biaya Sate lilit Ikan Patin
BAB III
A. Hasil
Pengembangan resep awal Sate lilit Khas Bali dengan resep modifikasi
Sate Lilit Ikan Patin .
1. Jumlah Porsi
Daya terima panelis diuji dengan menggunakan uji hedonic atau sering
disebt dengan uji kesukaan. Panelis diharapkan memberikan tenggapan tentang
kesukaan atau ketidaksukannya terhadap modifikasi resep Sate Lilit Ikan Patin.
Tingkat kesukaan dinilai dengan skala hedonic. Skala hedonic yang digunakan 5
tingkat yaitu :
5 = Sangat Menarik
4 = Menarik
3 = Biasa
2=
K
ur
a
n
g
M
e
n
ar
ik
1
=
T
id
a
k
M
e
n
ar
ik
Komponen yang dinilai dari modifikasi bolu kukus pisang oatmeal
dengan Sate Lilit Ikan Patin meliputi warna, tekstur, aroma, dan rasa. Panelis yang
digunakan ialah ahli gizi yang bekerja di instalasi gizi sebayak 3 orang, 2 orang
dokter, dan 5 orang pegawai RSU Eshmun.
A. Warna
Warna
sangat menarik
10% menarik
biasa saja
40% kiurang menarik
tidak menarik
50%
Gambar 4.2. Diagram Warna
Dari gambar diketahui bahwa tingkat kesukaan panelis dari segi warna
sebesar 50% menyatakan menarik, 40% menyatakan biasa aja, 10% menyatakan
sangat menarik terhadap Sate Lilit Ikan Patin. Dapat ditarik kesimpulan bahwa
tingkat kesukaan panelis terhadap Sate Lilit Ikan Patin berada pada tingkat
menarik. Hal tersebut dibuktikan dengan panelis yang menyatakan kurang menarik
dan tidak menarik memiliki nilai sebesar 0%.
B. Tekstur
tekstur
sangat baik
10% baik
biasa
kurang baik
tidak baik
90%
Dari gambar diketahui bahwa tingkat kesukaan panelis dari segi tekstur
90% menyatakan baik, 10% menyatakan biasa, 10% , terhadap Sate Lilit Ikan
Patin. Dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat kesukaan Sate Lilit Ikan Patin. yang
disajikan pada tingkat Baik. Hal tersebut dibuktikan dengan panelis yang
menyatakan tidak baik memiliki nilai sebesar 0%.
C. Rasa
rasa
sangat enak
10% 10% enak
biasa
kurang enak
40% 40% tidak enak
Dari gambar diketahui tingkat kesukaan panelis dari segi rasa sebesar 40%
menyatakan enak, 40% menyatakan biasa, dan 10% menyatakan kurang enak
terhadap Sate Lilit Ikan Patin. Dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat kesukaan
tingkat panelis terhadap Sate Lilit Ikan Patin yang disajikan berada pada tingkat
enak dan biasa.Hal tersebut dibuktikan dengan panelis yang menyatakan kurang
enak 10% dan tidak enak memiliki nilai sebesar 0%.
D.Aroma
aroma
sangat baik
10% baik
biasa
40% kurang baik
tidak baik
50%
Dari gambar diketahui bahwa tingkat kesukaan panelis dari segi aroma
sebesar 40% menyatakan sangat baik, 50% menyatakan baik, dan 10% menyatakan
biasa aja terhadap bolu kukus pisang oatmeal dengan gula pengganti Tropicana.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap Sate Lilit Ikan
Patin yang disajikan berada pada tingkat Baik. Hal tersebut dibuktikan dengan
panelis yang menyatakan kurang baik dan tidak baik memiliki nilai 10%.
A. Pembahasan
Berdasarkan analisis zat gizi maka dapat dilihat nilai gizi resep awal Sate
Lilit pada resep modifkasinya menggunakan Ikan Patin. Perbedaan nilai gizi
disebabkan karena adanya pengembangan resep dari segi bahan makanan. Karena
Ikan Patin peningkatan energy, karbohidrat, maupun lemak untuk Carcinoma
mammae.
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari apa yang sudah dilakukan dengan modifikasi resep suatu makanan
dan uji panelis maka dapat ditarik kesimpulan untuk menyimpulkan hasil yang
diperoleh ketika uji panelis dan analisis harga untuk resep Sate Lilit Ikan Patin,
yaitu :
1) berdasarkan analisis zat gizi maka dapat dilihat bahwa nilai gizi
pada resep awal dan resep modif mengalami tinggi kalori tinggi
energi.
2) Tingkat kesukaan panelis dari segi warna, aroma, tektus dan rasa
menyatkan menyukai Sate lilit Ikan Patin dapat ditarik
kesimpulannya dari hasil uji panelis yang telah dilakukan.
3) Berdasarkan analisis biaya makanan harga resep awal dengan
resep modifikasi mengalami kenaikan harga.
4) Dengan harga yang relative murah serta nilai gizi yang baik pada
dan bermanfaat bagi pasien Carcinoma mammae karena bahan-
bahan yang digunakan baik untuk menambah protein maka Sate
Lilit Ikan Patin bagus digunakan untuk makanan selingan bagi
pasien Carcinoma Mammae.
B. Saran
Liambo, I. S., Frisitiohady, A., Malaka, M. H., & Kendari, M. (2022). Review:
Patofisiologi, Epidemiologi, dan Lini Sel Kanker Payudara Review:
Pathophisiology, Epidemiology, and Cell Line of Breast Cancer. Jurnal Farmasi,
Sains, Dan Kesehatan, 8(1), 17–22. https://doi.org/10.33772/pharmauho.v8i
Fakih, A. D. (2020). Modifikasi Resep Lauk Ikan Ditinjau Dari Tingkat Kesukaan dan
Sisa Makanan Siswa SMA Insan Mulia Boarding School Yogyakarta. Politeknik
Kesehatan Kemenkes Yogyakarta, 51(1), 51.
Ketut. Kanker payudara: Diagnostik, Faktor Risiko dan Stadium. Ganesha Medicine
Journal, 2(1), 2–7.
Lampiran 1. Dokumentasi