OLEH :
CLINICAL INSTRUCTOR
JURUSAN GIZI
2023
i
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
NIP. 198804112011022003
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan dengan
judul “Laporan Modifikasi Menu di RSUD Tengku Rafi’an” ini tepat pada
waktunya.
Dalam penyusunan laporan dan menyelesaikan laporan ini penulis banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Atas bantuan dan bimbingannya yang
telah diberikan, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada :
Penulis
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. i
DAFTAR TABEL............................................................................................... iv
LAMPIRAN ....................................................................................................... 28
iii
DAFTAR TABEL
Table 1 Resep Hewani ........................................................................................ 13
Table 2 Resep Selingan ....................................................................................... 15
Table 3 Nilai Gizi Lauk Hewani ......................................................................... 15
Table 4 Nilai Gizi Selingan ................................................................................. 16
Table 5 Daftar Belanja Lauk Hewani.................................................................. 17
Table 6 Daftar Belanja Selingan ......................................................................... 17
Table 7 Warna Steak Ikan Kakap........................................................................ 18
Table 8 Rasa Steak Ikan Kakap .......................................................................... 19
Table 9 Aroma Steak Ikan Kakap ....................................................................... 20
Table 10 Tekstur Steak Ikan Kakap .................................................................... 21
Table 11 Warna Rogul Ayam ............................................................................. 22
Table 12 Rasa Rogul Ayam ................................................................................ 23
Table 13 Aroma Rogul Ayam ............................................................................. 24
Table 14 Tekstur Rogul Ayam ............................................................................ 25
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Persentasi Warna Pada Steak Ikan Kakap .......................................... 18
Gambar 2 Persentasi Rasa Steak Ikan Kakap ..................................................... 19
Gambar 3 Persentasi Aroma Steak Ikan Kakap .................................................. 20
Gambar 4 Persentasi Tekstur Steak Ikan Kakap ................................................. 21
Gambar 5 Persentasi Warna Rogul Ayam .......................................................... 22
Gambar 6 Persentasi Rasa Rogul Ayam ............................................................. 23
Gambar 7 Persentasi Aroma Rogul Ayam .......................................................... 24
Gambar 8 Persentasi Tekstur Rogul Ayam ......................................................... 25
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rumah sakit merupakan industri jasa kesehatan yang
melaksanakan pelayanan kesehatan untuk diberikan kepada masyarakat
mencakup pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, rehabilitasi
medik dan pelayanan keperawatan. Pelayanan-pelayanan tersebut
dilaksanakan bagi pasien yang akan menjalani pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit baik melalui unit gawat darurat, unit rawat jalan, dan unit
rawat inap. Pelayanan merupakan faktor penting yang dapat membentuk
kepercayaan pasien kepada rumah sakit sehingga tercipta loyalitas mereka
sebagai konsumen jasa pelayanan kesehatan. Pelayanan Gizi Rumah Sakit
(PGRS) merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan paripurna
Rumah Sakit dengan kegiatan antara lain Pelayanan Gizi Rawat Inap dan
Rawat Jalan. Salah satu kegiatan Pelayanan Gizi Rawat Inap adalah
penyelenggaraan makanan, yang bertujuan untuk menyediakan makanan
yang berkualitas sesuai kebutuhan gizi, biaya, aman dan dapat diterima
oleh konsumen guna mempercepat proses penyembuhan, mempertahankan
dan meningkatkan status gizi (Diah et al., 2015).
Tingkat kepuasan pasien terhadap makanan dan sisa makanan yang
dimakan oleh pasien merupakan bagian dari indikator keberhasilan
pelayanan gizi, dimana tingkat kepuasan pasien harus mencapai ≥80%
sedangkan sisa makanan harus mencapai ≤20%. Tingkat kepuasan pasien
merupakan adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai
akibat dari kenerja layanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien
membandingkannya dengan apa yang diharapkan (Siti et al., 2016).
Penilaian persepsi yang dinilai dari tingkat kepuasan pasien
terhadap makanan akan berpengaruh terhadap makanan yang dikonsumsi.
Tingkat kepuasan pasien yang rendah mengakibatkan pasien tidak
menghabiskan makanan sehingga menimbulkan sisa makanan yang
disajikan. Adanya sisa makanan yang disajikan juga dapat memengaruhi
asupan gizi pasien dan apabila berlangsung lama maka akan menyebabkan
1
pasien tersebut mengalami malnutrisi. Sisa makanan juga berdampak pada
rendahnya capaian target Standar Pelayanan Minimal Instalasi Gizi Rumah
Sakit (Sitasari et al., 2022).
Apabila sisa makanan tinggi maka tujuan dari penyelenggaraan
makanan untuk memenuhi kebutuhan pasien tidak akan tercapai. Pasien
dengan asupan gizi yang tidak adekuat jika dibiarkan dalam jangka waktu
yang lama mempunyai resiko 2,4 kali untuk terjadi malnutrisi pada pasien
di rumah sakit. Sisa makanan pasien dapat dipengaruhi oleh faktor internal
dan eksternal. Faktor internal pasien mencakup nafsu makan, kebiasaan
makan, rasa bosan, dan adanya makanan dari luar dan faktor eksternal
pasien mencakup cita rasa makanan, penampilan, cara penyajian, waktu
penyajian, dan sikap petugas (Syara, 2018).
Berdasarkan pertimbangan bahwa pasien harus menghabiskan
makanan yang sesuai dengan kebutuhanya agar tercapai tingkat
kesembuhan yang optimal serta untuk meningkatkan kepuasan pasien
terhadap makanan yang disajikan, Maka diperlukan modifikasi menu
sebagai salah satu cara untuk meningkatkan cita rasa makanan, sehingga
dapat dapat meningkatkan kepuasan pasien terhadap makanan yang
disajikan. Demikian pula, modifikasi menu untuk meningkatkan nilai
masakan, berdasarkan menu standar yang lebih mengutamakan dalam rasa
makanan (suhu, rasa, aroma, tekstur), penampilan saat penyajian dan tetap
mempertahankan standar porsi (Mutia & Rachmawati, 2020).
Hidangan yang disajikan di Rumah Sakit diharapkan dapat lebih
bervariatif, inovatif, agar tidak menimbulkan kebosanan pada pasien, rasa
mual pada pasien dan tidak terjadi malnutrisi. Modifikasi menu dari menu
yang sudah ada seperti lauk hewani dengan ikan kakap asam manis dan
roti fantasi dikembangkan menjadi lebih menarik dari segi warna, rasa,
dan aroma namun tetap memperhatikan nilai gizi dan tekstur yang sudah
ditetapkan dengan penambahan bahan berupa karbohidrat dan hewani.
Menu yang akan dimodifikasi adalah lauk hewani berupa steak ikan kakap
dan selingan rogul ayam.
2
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Khusus
3
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Semua Bentuk Makanan dan yang Berdiet
1. Makanan Biasa
Makanan biasa adalah makanan yang biasa dikonsumsi sehari-hari
dengan jenis yang beraneka ragam, baik dari segi variasi, bentuk, tekstur,
dan aromanya. Makanan ini disusun berdasarkan Pola Menu Seimbang
dan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan bagi orang dewasa
sehat. Makanan ini bisa diberikan kepada pasien dengan penyakit yang
tidak membutuhkan diet khusus.
Tujuan pemberian makanan biasa sebagai diet adalah untuk
memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi untuk mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh.
Syarat makanan biasa :
1) Energy sesuai kebutuhan orang sehat
2) Protein 10-15% dari total energy total
3) Lemak 10-25% dari total energy total
4) Karbohidrat 60-75% dari kebutuhan energy total
5) Cukup mineral, vitamin, dan kaya serat
6) Makanan tidak merangsang saluran cerna
7) Makanan sehari-hari beraneka ragam dan bervariasi
8) Makanan biasa diberikan kepada pasien yang tidak memerlukan diet
khusus berhubungan dengan penyakitnya
2. Makanan Lunak
Makanan lunak adalah makanan yang memiliki tekstur lembek dan
mudah untuk dikunyah, ditelan dan dicerna dibandingkan makanan
biasa. Makanan ini mengandung cukup zat – zat gizi, asalkan pasien
mampu mengkonsumsi makanan dalam jumlah cukup.
Tujuan pemberian makanan lunak sebagai diet adalah untuk
memberikan makanan dalam konsistensi lunak agar mudah ditelan dan
dicerna sesuai kebutuhan gizi dan keadaan penyakit pasien.
Syarat makanan lunak :
4
1) Energi protein dan zat gizi sesuai dengan kebutuhan
2) Makanan diberikan dalam porsi sedang, yaitu 3 kali makan lengkap
dan 2 kali selingan dalam sehari.
3) Makanan mudah dicerna, rendah serat dan tidak mengandung bumbu
yang tajam.
4) Makanan lunak dapat diberikan langsung kepada pasien atau sebagai
perpindahan dari makanan saring ke makanan biasa.
5) Makanan lunak juga dapat diberikan dalam bentuk cincang atau lunak,
sesuai dengan penyakit dan kemampuan makan pasien.
6) Makanan lunak diberikan kepada pasien sesudah operasi tertentu,
pasien dengan penyakit infeksi dengan kenaikan suhu tubuh tidak
terlalu tinggi, pasien dengan kesulitan mengunyah dan menelan, serta
sebagai perpindahan dari Makanan Saring ke Makanan Biasa.
7) Makanan yang tidak dianjurkan seperti bahan makanan yang diolah
dengan digoreng, beras ketan, daging dan ayam yang berurat banyak
dan berlemak, sayuran yang banyak serat dan sayuran yang
menimbulkan gas.
3. Makanan Saring
Makanan saring adalah makanan semi padat yang mempunyai
tekstur lebih halus dari makanan lunak, sehingga lebih mudah ditelan
dan dicerna. Berdasarkan keadaan penyakit pasien, makanan saring
dapat diberikan langsung kepada pasien atau merupakan perpindahan
dari makanan cair kental ke makanan lunak.
Tujuan pemberian makanan saring sebagai diet adalah untuk
memberikan makanan dalam bentuk semipadat sejumlah yang mendekati
kebutuhan gizi pasien untuk jangka waktu pendek sebagai proses
adaptasi terhadap bentuk makanan yang lebih padat.
Syarat makanan saring :
1) Hanya diberikan untuk jangka waktu singkat selama 1-3 hari, karena
kurang memenuhi kebutuhan gizi, terutama energy dan tiamin
2) Rendah serat, diberikan dalam bentuk disaring atau diblender
3) Diberikan dalam porsi kecil dan sering yaitu 6-8 kali sehari
5
4) Makanan saring diberikan kepada pasien pasca operasi tertentu, infeksi
akut seperti infeksi saluran cerna, serta perpindahan dari makanan cair
kental ke makanan lunak. Makanan ini hanya diberikan dalam jangka
pendek, yaitu 1-3 saja dikarenakan makanan ini mengandung kurang
serat dan vitamin C.
4. Makanan Cair
Makanan cair adalah makanan yang mempunyai konsistensi cair
hingga kental. Makanan ini diberikan kepada pasien yang mengalami
gangguan mengunyah, menelan dan mencernakan makanan yang
disebabkan oleh menurunnya kesadaran, suhu tinggi, rasa mual dan
muntah, pasca pendarahan saluran cerna, serta pra dan pasca bedah.
Makanan dapat diberikan secara oral atau parenteral.
1. Makanan Cair Jernih
Makanan cair jernih Adalah makanan yang disajikan dalam bentuk
cairan jernih pada suhu ruang dengan kandungan sisa (residu) minimal
dan tembus pandang bila diletakkan dalam wadah bening. Diberikan
kepada pasien sebelum dan sesudah operasi tertentu, mual dan muntah,
makanan pada tahap awal perdarahan saluran cerna. Nilai gizinya
sangat rendah karena hanya mengandung karbohidrat.
Tujuan makanan cair jernih :
- Memberikan makanan dalam bentuk cair, yang memenuhi
kebutuhan cairan tubuh yang mudah diserap dan hanya sedikit
meninggalkan residu
- Mencegah dehidrasi dan menghilangkan rasa haus
6
6) Porsi kecil dan diberikan sedang
7) Makanan yang boleh diberikan seperti the, sari buah, sirop, air
gula, kaldu jernih, serta cairan yang mudah dicerna seperti
cairan yang mengandung maltodeksrtin
8) Makanan dapat ditambah dengan suplemen energy tinggi dan
rendah sisa
2. Makanan Cair Penuh
Makanan cair penuh Adalah makanan yang disajikan berbentuk
cairan jernih atau semicair dan tidak “tembus pandang” bila diletakkan
dalam wadah bening.pada suhu ruang dengan kandungan sisa (residu)
minimal. Makanan ini diberikan kepada pasien yang mengalami
gangguan mengunyah, menelan dan mencernakan makanan padat,
misalnya pada operasi mulut atau tenggorok, kesadaran menurun.
Makanan dapat diberikan melalui oral, pipa atau enteral, secara bolus,
atau drip (tetes). Makanan ini dapat diberikan kepada pasien sebagai
perpindahan dari makanan cair jernih ke makanan cair kental.
Tujuan makanan cair penuh :
- Memberikan makanan dalam bentuk cair dan setengah cair
yang memenuhi kebutuhan gizi
- Meringankan kerja saluran cerna
7
5) Untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral dapat
diberikan tambahan ferosulfat, vitamin B kompleks, dan
vitamin C
6) Sebaiknyab osmolaritas <400 Mosml
7) Ada dua golongan makanan cair penuh, yaitu Formula
Rumah Sakit (FRS) dan Formula Komersial (FK)
3. Makanan Cair Kental
Makanan cair kental adalah Makanan yang mempunyai konsistensi
kental atau semipadat pada suhu kamar, tidak membutuhkan proses
mengunyah dan mudah ditelan. Makanan ini diberikan kepada pasien
yang tidak mampu mengunyah, menelan, dan untuk mencegah
terjadinya aspirasi pada pasien dengan penyakit seperti ulkus petikum
dan gangguan struktural atau motorik rongga mulut. makanan ini dapat
diberikan langsung kepada pasien atau perpindahan dari makanan cair
penuh ke makanan saring. Makanan ini dapat mempertahankan
keseimbangan cairan tubuh.
Tujuan makanan cair kental adalah memberikan makanan yang
tidak membutuhkan proses mengunyah, mudah ditelan, dan mencegah
terjadinya aspirasi, yang memenuhi kebutuhan gizi.
Syarat makanan cair kental :
1) Mudah ditelan dan tidak merangsang saluran cerna
2) Cukup energy dan protein
3) Diberikan bertahap menuju makanan lunak
4) Porsi diberikan kecil dan sering (tiap 2-3 jam)
8
2.3 Metode
2.3.1 Metode Protein Hewani
a. Nama Produk
Ikan Goreng Kakap Saos Asam Manis dan Steak Ikan Kakap
b. Deskripsi Produk
Menu ini disajikan untuk pasien non diet. Bahan yang digunakan
dalam steak ikan kakap yaitu ikan kakap. Bumbu yang dipakai untuk
digoreng yaitu bawang putih, jahe, garam, perasan jeruk nipis, kecap
asin lalu dibaluri tepung terigu dan tepung maizena. Untuk bumbu saos
terdapat tepung maizena, bawang Bombay, kecap, saos tomat dan saos
sambal. Selain untuk protein hewani steak dapat disajikan pada
sarapan dengan memberi karbohidrat dan sayuran. Pada produk ini
diberikan menu komplit yaitu karbohidrat dari kentang dan sayur yaitu
tumis ceria. Produk ini berwarna hitam gelap dengan perpaduan
kentang dan berbagai macam sayur yang didapat dari wortel, jagung,
serta buncis. Produk ini bercita rasa gurih serta konsistensi sedikit
berkuah dari saos.
c. Waktu dan Tempat
Waktu : Rabu, 15 Februari 2023
Tempat : Dapur Instalasi Gizi RSUD Tengku Rafi’an Siak
d. Sampel
Panelis pada uji cita rasa yaitu ahli gizi yang di RSUD serta pegawai
dan juru masak yang berjumlah 20 orang.
e. Parameter yang Dinilai
1. Warna
2. Aroma
3. Rasa
4. Tesktur
5. Kematangan
f. Prinsip dan Syarat Diet
1. Jenis Makanan : Makanan Biasa
2. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
9
3. Sasaran : Pasien diet Makanan Biasa
4. Teknik Pengolahan : Goreng
2.3.2 Metode Selingan
a. Nama Produk
Roti fantasi dan Rogul ayam
b. Deskripsi Produk
Menu ini disajikan untuk pasien non diet. Bahan yang digunakan
dalam Rogul Ayam yaitu roti tawar, ayam, telur, daun bawang, cabe
merah, dan mayonnaise. Pada produk ini diberikan untuk makanan
selingan. Produk ini bercita rasa gurih.
c. Waktu dan Tempat
Waktu : Rabu, 15 Februari 2023
Tempat : Dapur Instalasi Gizi RSUD Tengku Rafi’an Siak
d. Sampel
Panelis pada uji cita rasa yaitu ahli gizi yang di RSUD serta pegawai
dan juru masak yang berjumlah 20 orang.
e. Parameter yang Dinilai
1. Warna
2. Aroma
3. Rasa
4. Tesktur
5. Kematangan
6. Prinsip dan Syarat Diet
1. Jenis Makanan : Makanan Biasa
2. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
3. Sasaran : Pasien diet Makanan Biasa
4. Teknik Pengolahan : Panggang
10
2.4 Hasil
2.4.1 Hasil Steak Ikan Kakap
Bahan : Bahan:
Bw putih Bw Bombay 15 gr
Bw merah Tomat 10 gr
Lengkuas Mentega 10 gr
Jahe Bw putih 15 gr
Saos sambal 10 gr
11
Merica Kecap manis 10 gr
Saus tomat 5 gr
Tepung maizena 10 gr
Kaldu bubuk secukupnya
12
Larutkan maizena dan
campurkan kedalam bumbu
yang telah mendidih
Aduk hingga mengental
Bahan: Bahan:
Roti 20 gr Roti 20 gr
Minyak 10 gr Cabe 2,5 gr
Tepung panir 5 gr
Bahan isi:
Bahan isi:
Ayam 20 gr
Ayam 20 gr Bawang Bombay 5 gr
Jagung 10 gr Kecap 10 ml
Wortel 10 gr Saos tiram 10 ml
13
Buncis 10 gr Kecap asin 5 ml
Bawang putih 5 gr Saos sambal 10 ml
Mentega 5 gr Saos tomat 10 ml
Susu cair 20 ml Merica bubuk 5 gr
Tepung terigu 5 gr Bawang putih 5 gr
Garam 2 gr Mentega 5
Garam 2 gr
Bahan olesan :
Telur 10 gr
Mayonaise 5 gr
14
ayam dan lipat membentuk telur serta letakkan cabe potong
segitiga diatas telur lalu di panggang dan
Kocok lepas telur angkat
Baluri roti dengan telur Campurkan mayonnaise dan saos
kemudian dengan tepung roti sambal di dalam mangkuk, lalu
Goreng roti hingga matang, oleskan pada bagian roti yang
angkat dan roti fantasi siap tidak terdapat cabe potong
dihidangkan dan dinilai rasa Letakkan isian ayam pada tengah
roti lalu gulung roti
Rogul ayam siap dihidangkan dan
dinilai rasa
Steak Ikan
Kakap 505.6 24.5 19.7 60.6
komplit
Steak ikan
299,1 22,3 11,8 27,4
kakap
15
Roti fantasi 301.8 9.5 19.4 23.5
Wortel 40 600
Buncis 35 420
T. maizena 15 1.650
T. Terigu 10 140
Mentega 10 325
Bw bombay 10 180
Tomat 10 120
Bw putih 10 150
Jahe 3 45
Minyak 15 240
Garam 5 40
16
Total Rp. 15.350,6
Ayam 35 1.050
Mayonnaise 5 650
Mentega 5 162,5
Kecap 10 444,4
Bw bombay 10 180
Bw putih 10 150
Garam 5 40
Minyak 5 120
2.7 Pembahasan
2.7.1 Evaluasi Daya Terima Steak Ikan Kakap
17
Berdasarkan hasil pengumpulan data penilaian terhadap warna, aroma,
tekstur dan rasa sebagai berikut:
1. Warna
Warna
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Valid agak 4 20.0 20.0 20.0
suka
suka 9 45.0 45.0 65.0
sangat 7 35.0 35.0 100.0
suka
Total 20 100.0 100.0
Table 7 Warna Steak Ikan Kakap
18
2. Rasa
Rasa
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Valid agak 4 20.0 20.0 20.0
suka
suka 9 45.0 45.0 65.0
sangat 7 35.0 35.0 100.0
suka
Total 20 100.0 100.0
Table 8 Rasa Steak Ikan Kakap
19
3. Aroma
Aroma
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Valid agak suka 2 10.0 10.0 10.0
4. Tekstur
20
Gambar 4 Persentasi Tekstur Steak Ikan Kakap
Tekstur
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Valid agak suka 2 10.0 10.0 10.0
21
Gambar 5 Persentasi Warna Rogul Ayam
Warna
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Valid agak suka 1 5.0 5.0 5.0
22
2. Rasa
Rasa
Frequency Percen Valid Cumulative
t Percent Percent
Valid agak 3 15.0 15.0 15.0
suka
suka 11 55.0 55.0 70.0
sangat 6 30.0 30.0 100.0
suka
Total 20 100.0 100.0
Table 12 Rasa Rogul Ayam
23
3. Aroma
Aroma
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Valid agak suka 1 5.0 5.0 5.0
24
4. Tekstur
Tekstur
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Valid agak suka 1 5.0 5.0 5.0
25
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Pengembangan resep adalah upaya memodifikasi standar resep
yang ada untuk menciptakan makanan baru yang berbeda baik warna,
bentuk, tekstur, aroma, maupun rasa dengan tetap memperhatikan prinsip
dasar dari resep awalnya.
Uji cita rasa yang dihasilkan dengan persentasi dari steak ikan
kakap yaitu :
Uji cita rasa yang dihasilkan dengan persentasi dari rogul ayam
yaitu :
26
3.2 Saran
Sebaiknya manajemen waktu yang perlu diperhatikan serta standar
bumbu yang perlu diperhatikan dalam pengolahan.
27
LAMPIRAN
28
FORMULIR UJI RASA
Nama Panelis :
Tempat Pengujian :
29