Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL PENDIDIKAN KESEHATAN

DM (DIABETES MELITUS)

Di susun oleh :

Riska Andriyani
(202302040002)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN
2023
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Diabetes berasal dari bahasa Yunani yang berarti “mengalirkan atau
mengalihkan (siphon)”. Melitus berasal dari bahasa Latin yang bermakna manis atau
madu. Penyakit Diabetes Melitus dapat diartikan individu yang mengalirkan volume
urin yang banyak dengan kadar glukosa tinggi. Diabetes Melitus adalah penyakit
Hiperlikemia yang ditandai dengan ketidakadaan absolute insulin atau penurunan
relative insentivities sel terhadap insulin.
Pengertian diabetes mellitus secara umum adalah suatu keadaan dimana tubuh
tidak bisa menghasilkan hormon insulin sesuai kebutuhan atau tubuh tidak bisa
memanfaatkan secara optimal insulin yang dihasilkan, sehingga terjadi kelonjakan
kadar gula dalam darah melebihi normal. Diabetes mellitus bisa juga terjadi karena
hormon inulin yang dihasilkan oleh tubuh tidak dapat bekerja dengan baik (Fitriana &
Rahmawati, 2016)
Diabetes Mellitus (DM) didefinisikan sebagai sekelompok kelainan
heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau
hiperglikemi (Smeltzer,2013) dalam Andariet al., 2020). Diabetes Mellitus adalah
gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen dengan
manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat. Jika telah berkembang penuh
secara klinis, maka diabetes mellitus ditandai dengan hiperglikemia puasa dan
postprandial, aterosklerotik, penyakit vascular mikroangiopati, dan neuropati
(Price,2013) dalam (Andari et al., 2020). Diabetes dikelarifikasi menjadi beberapa
jenis antara lain DM tipe1, DM tipe 2 DM Gastasional dan sepesifik lainnya,
(PERKENI,2015).
Penyakit diabetes melitus yang paling sering terjadi adalah diabetes melitus
(DM) tipe 2, yaitu mencakup sekitar 85% pasien diabetes (Greenstein, Wood. 2010).
DM tipe 2 merupakan penyakit yang berjangka panjang apabila diabaikan akan
menyebabkan komplikasi yang dapat menyerang seluruh anggota tubuh, hal ini di
akibatkan karena kadar gula darah yang tidak terkontrol pada pengidap diabetes. Pada
tahun 2014 pada orang dewasa berusia 18 tahun ke atas menderita diabetes melitus
adalah 8,5%. Pada tahun 2012, diabetes melitus merupakan penyebab langsung dari
1,5juta kematian dan 2,2 juta kematian disebabkan oleh kadar glukosa darah yang
tinggi. Menurut WHO (World Health Organization) tahun 2012 terdapat 43% dari 3,7
juta kematian yang disebabkan oleh glukosa darah tinggi yang terjadi sebelum usia 70
tahun. Secara global glukosa darah tinggi menyebabkan kematian sekitar 7% pada
laki-laki dan 8% pada perempuan yang berusia 20-69 tahun (WHO, 2015).
Menurut Riskesdas 2013, terdapat 4,8% penderita DM pada usia lanjut (65-74
tahun) dengan indikasi TGT (Toleransi Glukosa Terganggu) 36,5% dan GDPT (Gula
Darah Puasa Terganggu) 43,3% di Indonesia. Pada lansia penderita DM usia 65-74 di
Jawa Timur yaitu sebesar 5,3% (Kemenkes RI, 2013). Data Dinas Kesehatan Kota
Madiun angka kejadian diabetes mengalami peningkatan sejak tahun 2015 yaitu
sebesar 9.202 kasus dan di tahun 2016 menjadi 14.904 kasus, data tersebut diperoleh
dari 10 penyakit terbanyak di Kota Madiun (Dinas Kesehatan Kota Madiun, 2015,
2016).

B. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 20 menit klien dan keluarga dapat
mengetahui dan memahami dengan jelas tentang penyakit Diabetes Melitus.
2. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan pasien dan keluarga dapat:
a. Menjelaskan pengertian diabetes mellitus dengan benar
b. Menyebutkan tanda dan gejala diabetes mellitus
c. Meyebutkan penyebab diabetes mellitus
d. Meyebutkan komplikasi dari diabetes mellitus
e. Menjelaskan pencegahan dari diabetes militus
C. Sasaran
Sasaran dari Pendidikan Kesehatan yang dilakukan ini yaitu responden yang belum
mengetahui tentang DM
BAB II

DESKRIPSI KASUS

A. Karaktistik Sasaran
Pada responden yang belum mengetahui tentang penyakit DM
B. Analisa Kasus
Menurut Riskesdas 2013, terdapat 4,8% penderita DM pada usia lanjut (65-74
tahun) dengan indikasi TGT (Toleransi Glukosa Terganggu) 36,5% dan GDPT (Gula
Darah Puasa Terganggu) 43,3% di Indonesia. Pada lansia penderita DM usia 65-74 di
Jawa Timur yaitu sebesar 5,3% (Kemenkes RI, 2013). Data Dinas Kesehatan Kota
Madiun angka kejadian diabetes mengalami peningkatan sejak tahun 2015 yaitu
sebesar 9.202 kasus dan di tahun 2016 menjadi 14.904 kasus, data tersebut diperoleh
dari 10 penyakit terbanyak di Kota Madiun (Dinas Kesehatan Kota Madiun, 2015,
2016).
C. Perinsip Belajar Menurut Teori
Prinsip bembelajaran dari Pendidikan Kesehatan ini yaitu untuk menambah
penetahuan dan wawasan responden mengenai diabetes militus (DM) dan kemudian
diharapkan setelah dilakukan Pendidikan Kesehatan, responden dapat mengerti
tentang penyakit DM.
D. Karakristik Media Belajar menurut Teori
1. Pembelajaran sesuai dengan materi pendidikan kesehatan yang diberikan dan
mudah dipahami
2. Tidak membosankan
3. Tujuan pembelajaranya jelas
4. Alur proses pembelajaran jelas
BAB III
METODOLOGI PENDIDIKAN KESEHATAN

A. Deskritif Media Belajar (Sesuai Karaktristik Sasaran)


Menggunakan leaflet, lembar bailk, PPT dan informasi yang diberikan
meliputi; pengertian diabetes mellitus, tanda dan gejala diabetes mellitus,
penyebab diabetes mellitus, komplikasi dari diabetes mellitus, pencegahan
B. Tujuan pembelajatan
Untuk melakukan Pendidikan Kesehatan tentang penyakit dabetes militus
(DM) kepada responden, agar responden mengetahuai tentang penyakit
diabetes militus (DM).
C. Kererampilan yang Diperlukan
Komunikasi yang baik, dengan cara berbicara secara efektif artinya tidak
bertele-tele dan tidak perputar-putar dalam menyampaikna mataeri yang
disampikan, menyampaikan secara tepat, lugas dan dapat dimengerti oleh
responden.
D. Jenis Media
1. Leaflet
2. Lembar balik
3. PPT
E. Alat yang Digunakan
1. Leptop
2. LCD
F. Peroses Pendidikan Kesehatan
Dalam memberikan pendidikan kesehatan kita harus merencanakan dengan
baik agar tidak membuat responden menjadi bingung kita harus mengetahui
apakah materi yang diberikan benar yang dibutuhkan oleh responden. Secara
umum ada berapa peroses yang harus ditempuh dalam melaksanakan
Pendidikan Kesehatan
1. Menetapkan masalah Kesehatan
2. Memprioritaskan masalah yang tellebih dahulu untuk ditangani melalui
Pendidikan Kesehatan
3. Menyusun rencana Pendidikan
a. Menetapkan tujuan
b. Menentukan sasaran
c. Menyusun materi/isi penyuluhan
d. Memilih metode yang tepat
e. Memetukan jenis alat dan media yang akan digunakan
f. Penentuan keriteria evaluasi
g. Pelaksanan penyuluhan
h. Penilaian hasil penyuluhan
i. Tindak lanjut dari penyuluhan
G. Waktu Pelaksana
Waktu pelaksanaan akan dilakukan sekitar jam 09;00 hingga selesai
H. Hal-Hal yang Perlu di Waspadai
1. Tidak menyinggung responden
2. Jangam memasang muka galak
3. Lingkungan dan sumber daya , dan sikap pasien /responden

I. Antisipasi Untuk Meminimalkan Hambatan


1. Melakukan persiapan dengan matang
2. Berkomunikasi dengan baik
3. Lingkungan yang nyaman dan suasana yang mendukung
J. Pengorganisasian
Melakukan Pendidikan Kesehatan kepada Masyarakat dengan tujuan yang
dicapai salah satunya Pendidikan Kesehatan yang berkualitas dan bermutu
K. Evaluasi
1. Tempat dan waktu pelaksanaan sesuai dengan yang sudah direncanakan
2. Alat dan media sudah disiapkan sebelum pelaksanaan di mulai
3. Materi penyuluhan tentang DM sudah disiapkan sebelum pelaksanaan
dimulai.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Diabetes mellitus secara umum adalah suatu keadaan dimana tubuh tidak bisa
menghasilkan hormon insulin sesuai kebutuhan atau tubuh tidak bisa memanfaatkan
secara optimal insulin yang dihasilkan, sehingga terjadi kelonjakan kadar gula dalam
darah melebihi normal. Diabetes mellitus bisa juga terjadi karena hormon inulin yang
dihasilkan oleh tubuh tidak dapat bekerja dengan baik.
B. Saran
Lebih meningkatkan penyuluhan dan pengetahuan tentang penyakit diabetes militus
tidak menular dan tentang tanda-tanda gejala kepada Masyarakat agar dapan
mencegah tentang penyakit diabetes militus. Melakukan Pendidikan Kesehatan yang
bermutu.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Diabetes Mellitus


Sub Pokok Bahasan : Pengetahuan dan pencegahan Diabetes Mellitus
Sasaran : 5 responden
Tempat : Puskesmas Kedungwuni II
Jam/waktu : 09;00- selesai
Hari/tanggal : kamis 22, september2023

A. Tujuan Intruksional Umum


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit klien dan keluarga dapat
mengetahui dan memahami dengan jelas tentang penyakit Diabetes Melitus.
B. Tujuan Intruksional Khusus Setelah dilakukan pendidikan kesehatan responden
dapat:
1. Menjelaskan pengertian diabetes mellitus dengan benar
2. Menyebutkan tanda dan gejala diabetes mellitus
3. Meyebutkan penyebab diabetes mellitus
4. Meyebutkan komplikasi dari diabetes mellitus
5. Menjelaskan cara pencegahan diabetes militus
C. Materi
1. Pengertian Diabetes mellitus
2. Tanda dan gejala Diabetes Mellitus
3. Penyebab Diabetes Mellitus
4. Komplikasi dari Diabetes Mellitus
5. Cara pencegahan Diabetes Mellitus
D. Metode, media dan sumber
1. Metode : ceramah, tanya jawab
2. Media : lembar balik ,leaflet, PPT
3. Materi : terlampir
4. Ringasan kegiatan :
N WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN SASARAN
O
1 3 menit Pembukaan Mengucapkan salam, Menjawab
memperkenalkan diridan salam dan
menjelaskan tujuan kegiatan menyimak
tujuan
2 12 menit isi Menjelaskan mengenai : Menyimak
1. Apa itu penyakit diabetes penjelasan
mellitus
2. Tanda dan gejala diabetes
mellitus
3. Penyebab diabetes
mellitus
4. Komplikasi diabetes
mellitus
5. Cara pencegahan diabetes
3 5 menit Evaluasi dan Memberikan kesempatan Bertanya dan
penutup bertanya dan memberikan menjawab
pertanyaan tentang materi yang pertanyaan
telah dijelaskan Menutup Menjawab
penyuluhan dan mengucapkan salam
salam

E. Materi
1. Pengertian diabetes mellitus
Pengertian diabetes mellitus secara umum adalah suatu keadaan dimana tubuh
tidak bisa menghasilkan hormon insulin sesuai kebutuhan atau tubuh tidak
bisa memanfaatkan secara optimal insulin yang dihasilkan, sehingga terjadi
kelonjakan kadar gula dalam darah melebihi normal. Diabetes mellitus bisa
juga terjadi karena hormon inulin yang dihasilkan oleh tubuh tidak dapat
bekerja dengan baik (Fitriana & Rahmawati, 2016).
Diabetes Mellitus (DM) didefinisikan sebagai sekelompok kelainan
heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau
hiperglikemi (Smeltzer,2013) dalam Andariet al., 2020). Diabetes Mellitus
adalah gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk
heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat.
Jika telah berkembang penuh secara klinis, maka diabetes mellitus ditandai
dengan hiperglikemia puasa dan postprandial, aterosklerotik, penyakit
vascular mikroangiopati, dan neuropati (Price,2013) dalam (Andari et al.,
2020). Diabetes dikelarifikasi menjadi beberapa jenis antara lain DM tipe1,
DM tipe 2 DM Gastasional dan sepesifik lainnya, (PERKENI,2015).

2. Tanda dan gejala


diabetes mellitus Menurut Yunus (2015) tanda dan gejala diabetes mellitus
yaitu :
a. Sering kencing (polyuria)
b. Rasa haus berlebihan (polidipsi)
c. Rasa lapar berlebihan (polifagia Pandangan kabur
d. Mudah Lelah
e. Kadar gula darah tinggi
f. Luka lambat sembuh
g. Berat badan turun drastis
3. Penyebab diabetes mellitus
Menurut Yunus (2015) penyebab diabetes mellitus yaitu :
a. Pola makan yang berlebih
b. Obesitas
c. Faktor genetik
d. Bahan-bahan kimia dan obat-obatan
e. Penyakit dan infeksi pada prankeas
f. Jenis kelamin
g. Usia
4. Komplikasi
a. Komplikasi akut merupakan salah satu penyakit kombinasi antara diabetes
dengan penyakit lainnya. Beberapa tergolong kedalam komplikasi akut
yaitu: infeksi, hipoglikemia, hiperglikemia hyperosmolar non ketosis
(HHNK), dan diabetik ketoasidosis.
b. Komplikasi Kronik adalah komplikasi menahun yang biasanya muncul
setelah seseorang penderita diabetes mellitus selama 10-15 tahun.
Komplikasi ini menyerang beberapa organ tubuh anatara lain:
1). Mata: dapat menyebabkan mata menjadi rabun
2). Kulit: disebut juga diabetes dermapathy, ditandai dengan adanya
bercak merah kecoklatan pada kulit
3) Tulang: resiko terjadinya fraktur atau patah tulang
4) Kaki: dapat menyebabkan diamputasi kakinya karena telah mencapai
stadium yang sangat parah.
5) Jantung: mempengaruhi tekanan darah dan gangguan pada jantung
6) Ginjal: Insulin tidak diproduksi, maka glukosa tidak akan diubah
menjadi glikogen sebagai energy. Gula dalam darah yang terlalu
banyak tentu saja memperkeras kerja ginjal. Kerja keras ginjal yang
terus menerus dapat membuat ginjal berhenti untuk bekerja suatu saat
nanti

5. cara pencegahan diabetes militus

a. Cek kadar gula darah secara teratur lakukan pengecekan darah


secara teratur hal ini penting untuk mendeteksi diabetes secara dini
sehingga dapat segera diitangani dan meninimalisir terkena diabetes
b. Komsumsi makana yang sehat dan jaga pola makan yang baik
jangan mengumsumsi banyak yang mengandung gula,lemak/minyak
dan garam secara berlebih.
c. Menjaga berat badan ideal, kurang dari 18,5 :BB kurang, 18,5-22,9
BB ideal
d. Latihan jasman secara teratur berolahraga selama 150 menit/minggu
dengan Latihan arobik sedang atau selama 90 menit/minggu .
DAFTAR PUSTAKA

Fitriana, R., & Rachmawati, S. 2016. Cara ampuh tumpas diabetes. Yogyakarta : Medika

Yunus, B. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lama Penyembuhan Luka Pada Pasien

Ulkus Etn Centre Makassar Bahri Yunus. UinAlauddin.Ac.Id. Retrieved from

http://repositori.uin-alauddin.ac.id/1333/1/Bahri Yunus.pdf.

Ernawati, (2013). Penatalaksanaan Keperawatan Diabetes Melittus Terpadu.Jakarta.Mitra

Wacana Media.

World Health Organization (WHO).2016. Global Report On Diabetes

Puskesmas Patihan. Profil Puskesmas Kota Madiun 2016.Madiun: Puskesmas Patih

http://id.scribd.com/document/47438957/lp-diabetes-melitus.

Anda mungkin juga menyukai