KEPERAWATAN GERONTIK
A. Latar Belakang
Tiroid adalah kelenjar depan leher di bawah kotak suara berbentuk seperti
kupu-kupu. Tiroid adalah jaringan endokrin yang bertanggung jawab atas produksi
tiroksin. Di belakang kelenjar tiroid adalah kelenjar paratiroid yang mengeluarkan
hormon paratiroid. Thyroxine diperlukan untuk menjaga fungsi tubuh yang
mempengaruhi kadar gula darah, detak jantung dan fungsi ginjal. Hormon paratiroid
membantu mengatur kadar kalsium tubuh. Jika sel-sel di kelenjar tiroid tumbuh tidak
normal dan tidak mati seperti biasanya maka kanker akan terbentuk (Diananda, 2015).
Kanker tiroid biasanya menyerang orang paruh baya atau lebih tua namun
kanker papiler dapat terjadi pada orang muda. Wanita memiliki kesempatan lebih
tinggi terkena kanker dan jarang terlihat pada anak-anak. Perkembangan kanker tiroid
lambat dan mungkin diperlukan waktu beberapa tahun agar sel kanker berkembang
menjadi massa yang jelas. Dokter dapat mendeteksi kanker tiroid meskipun masih
kecil dan perawatan baru dapat mencapai tingkat kesembuhan yang tinggi. Seiring
berkembangnya kanker secara perlahan, masih ada kemungkinan kambuh beberapa
tahun setelah perawatan awal (Djokomoeljanto, 2017).
Alasan kami mengambil jurnal tersebut karena dari hasil data yang kami dapat
dalam pengkajian terdapat lansia yang mengalami permasalan Kesehatan kanker
tiroid. Dari hasil observasi di dapatkan bahwa klien kurang memahami terkait nutrisi
apa saja yang di konsumsi dan tidak di konsumsi pada kanker tiroid
B. Tujuan
Tujuan menganalisa jurnal tersebut untuk menambah pengetahaun serta
wawasan lansia terkait dengan nutrisi asupan protein dan kadar albumin pada pasien
kanker khususnya tiroid.
D. Rumusan masalah
Analisa PICO Analisa Berdasarkan PICO
P (problem) Kurangnya mengetahui mengenai nutrisi apa saja yang di
konsumsi dan tidak di konsumsi pada orang yang mengalami
kanker tiroid seperti asupan protein dan kadar albumin pada
pasien kanker khususnya kanker tiroid.
I (intervention) Penyuluhan terkait nutrisi
C (comparation) Tidak ada
O (outcome) Berdasarkan hasil penyuluhan terkait nutrisi pada Ny. S terdapat
peningkatan pengetahuan yang baik dengan presentase 75%
.
Masuk ke website google schoolar
V1 : Fokus
Penelitian
untuk mengetahui
hubungan antar
variable dalam
penelitian.
V2 :
Menurut kami,
penelitian ini
sudah diambil
dengan cara dan
teknik yang tepat,
tetapi dari segi
penulisan jurnal
penulisan
khususnya di
bagian abstrak
masih kurang
detail.
V3 : Metode
Penelitian ini
termasuk
penelitian
explanatory
research yang
dimaksudkan
untuk mengetahui
hubungan antar
variable dalam
penelitian.
Variabel bebasnya
(variable
independen) adalah
asupan protein
berbentuk data
numerik. Variable
terikatnya
(dependen) adalah
kadar albumin
berbentuk data
numerik.
Penelitian ini
merupakan
penelitian gizi
klinik yang
menggunakan
desain penelitian
diskriptif analitik
di bidang gizi
dengan pendekatan
cross sectional.
G. Diskusi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara asupan protein dengan
kadar albumin pada pasien kanker di RS Roemani Muhammadiyah Semarang. Hasil
tersebut sesuai dengan hasil penelitian Bellizi et al (2003), dan William et al (2004) yang
menyatakan bahwa terdapat hubungan antara asupan harian protein dengan kadar
albumin, dengan p value = 0,017 dan r= 0,304 19. Albumin pada umumnya dibentuk di
hati. Hati menghasilkan sekitar 12 gram albumin per hari yang merupakan sekitar 25%
dari total sintesis protein hepatik dan separuh dari seluruh protein yang diekskresikan
organ tersebut. Albumin pada mulanya disintesis sebagai preprotein. Peptida sinyalnya
dilepaskan ketika preprotein melintas kedalam sinterna reticulum endoplasma kasar, dan
heksa peptide pada ujung terminal-amino yang dihasilkan itu kemudian dipecah lebih
lanjut disepanjang lintasan skreotik. Albumin dapat ditemukan dalam putih telur dan
darah manusia. Golongan protein ini paling banyak dijumpai pada telur berupa albumin
telur, darah berupa albumin serum, dalam susu berupa laktalbumin (Naturally plus,
2011).
H. Kesimpulan
Berdasar hasil penelitian menyatakan bahwa hipotesis yang diajukan telah diuji dan
dapat diterima. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara asupan
protein dengan kadar albumin pasien kanker di RS Roemani Muhammadiyah Semarang.
Dari hasil penelitian dalam jurnal dapat diaplikasikan dalam melakukan Tindakan
kepada pasien kanker karena kedua hipotesis tersebut berhubungan atau saling berkaitan.
SARAN
1. Bagi pasien penderita kanker agar mengkonsumsi bahan makanan yang banyak
mengandung protein agar mempercepat penyembuhan.
2. Bagi rumah sakit hendaknya menyediakan menu makanan yang lebih variatif
terutama bahan makanan yang memiliki kandungan protein serta memperhatikan
atau mempertimbangkan cara pengolahannya agar pasien dapat menghabiskan
menu yang disajikan.
3. Perlu meneliti riwayat tentang kanker dan obat-obatan yang dikonsumsi pasien,
agar confounding variable dapat diketahui.
4. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan metode lain untuk mengetahui hubungan
antara kadar protein dan albumin pada pasien kanker.
DAFTAR PUSTAKA