Anda di halaman 1dari 5

KEPERAWATAN KOMPLEMENTER

Di Susun Oleh :

Ni’matus Sholikhah (182303101003)


Dewi Agustin Wulandari (182303101008)
Dwike Aulya Novita (182303101023)
Indra Muliani (182303101030)

PRODI D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER KAMPUS LUMAJANG
TAHUN 2020
a. Efek penurunan berat badan liraglutide dalam kehidupan nyata: pengalaman satu pusat
obesitas Italia
b. Obesitas ditandai dengan penumpukan lemak tubuh yang berlebihan, sedemikian rupa
sehingga mengancam kesehatan. Peningkatan berat badan terjadi ketika asupan makanan
melebihi pengeluaran energi, dan obesitas terjadi ketika keseimbangan baru terbentuk
dengan adanya simpanan adiposa dalam jumlah supernormal. Perbedaan substansial
dalam kemampuan individu untuk mengatur interaksi timbal balik antara perilaku makan
dan kebutuhan energi menjelaskan kecenderungan masing-masing subjek terhadap
perkembangan obesitas
Pencegahan dan pengobatan obesitas menggunakan senyawa turunan alami diinginkan
dalam hal pemasaran dan keamanan di pasar makanan nutraceutical dan fungsional. Salah
satu yang terlihat e ff dll Monascus turunan pigmen adalah penghambatan / deaktivasi
metabolisme lipid. Penelitian kami sebelumnya melaporkan bahwa treonin (Thr),
triptofan (Trp), dan 2- ( p- tolyl) -ethylamine (TEA) turunan dari Monascus pigmen
menunjukkan penurun kolesterol, penghambatan lipase, dan di adipogenik ff aktivitas
penghambatan erensiasi, masing-masing. Dalam pekerjaan ini, kami menyelidiki in vivo
anti obesitas e ff Efek dari kombinasi turunan Thr, Trp dan TEA. Tikus C57BL / 6 diberi
makan diet tinggi lemak (HFD) dan secara bersamaan diberikan salah satu dari tiga
campuran turunan Thr, Trp, dan TEA 1: 1. Setelah 10 minggu pemberian pakan,
pertambahan berat badan mencit yang diberi makan tiga turunan gabungan menurun
sebesar 20,3 - 37,9%, dibandingkan dengan tikus yang diberi HFD. Bobot jaringan
adiposa epididimis (EAT) mencit yang diberi makan turunan gabungan menurun sebesar
42,3 - 60,5% dibandingkan dengan kelompok HFD, dan ukuran EAT mereka menurun.
Pencitraan mikroCT transversal mengungkapkan pengurangan lapisan lemak subkutan
dan viseral tikus uji. Hasil kami menipu fi rm itu Monascus- memiliki turunan pigmen
fermentasi in vivo anti obesitas e ff Efek dan kombinasinya memberikan e yang lebih
tinggi ffi cacy dalam pengurangan berat badan dan bobot EAT serta penumpukan lemak
pada tikus. Kunci pencapaian anti obesitas tinggi e ff ect menggabungkan turunan Thr
dan Trp, yang memberikan e lebih tinggi ff efektivitas dibandingkan turunan gabungan
lainnya. Pengamatan ini o ff eh potensi penggunaan Monascus pigmen turunan sebagai
pendekatan terapeutik untuk pencegahan dan / atau pengobatan obesitas.
c. Metode
Metode yang dilakukan menurut jurnal [ CITATION Lut16 \l 1057 ] adalah dengan Uji
normalitas distribusi data dilakukan dengan uji statistik Kolmogorof Smirnov. Uji
hubungan tingkat ketaatan terhadap diet dengan penurunan berat badan dilakukan
dengan uji beda rata-rata Mann-Whitney atau uji T-Test Independent. Jumlah
responden dalam penelitian teresebut adalah 25 orang anggota komunitas, semuanya
perempuan.
d. Indikasi [ CITATION Kha191 \l 1057 ]
a. Sesorang dengan kelebihan karbohidrat yang berisiko obesitas
b. Seorang obesitas yang mengalami kecemasan
c. Seorang obesitas yang mengalami masalah pencernaan
d. Anak-anak dengan obesitas
Kontra indikasi[ CITATION Kha191 \l 1057 ]
1. Mengombinasikan jenis makanan yang mudah dicerna dan makanan yang tidak
mudah dicerna, mengakibatkan saluran pencernaan “macet”, sehingga dapat berujung
pada gangguan kesehatan.
2. Beda jenis makanan, beda pula enzim yang diperlukan untuk mencerna makanan
tersebut. Masing-masing enzim bekerja di tingkat keasaman (pH) berbeda, dan di
dalam usus yang berbeda pula.
3. Hindari konsumsi dua jenis protein hewani dalam sekali makan
4. Makanan yang mengandung karbohidrat dan protein sebaiknya tidak dimakan
bersamaan. Alasannya, karena karbohidrat dan protein membutuhkan waktu yang
berbeda serta enzim yang juga berbeda untuk sepenuhnya dicerna tubuh.
5. Mengonsumsi makanan yang mengandung asam dan basa secara bersamaan dapat
membuat tingkat keasaman dalam sistem pencernaan menjadi netral, yang akan
membuat proses pencernaan terhenti.
e. Hasil
Semakin cukup usia seseorang, tingkat kematangan dan kemampuan seseorang dalam
berpikir akan lebih baik. Namun demikian tingkat kematangan dan berpikir seseorang
juga dipengaruhi oleh pengalaman dan informasi-informasi dalam kehidupan sehari- hari.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa faktor usia tidak menjamin seseorang untuk memiliki
pengetahuan yang baik dan sikap yang positif terkait pelaksanaan diet, bila tidak
didukung oleh faktor-faktor seperti tingkat pendidikan, pengalaman pribadi, maupun
informasi dari lingkungan yang ada disekitarnya.
Semua responden berjenis kelamin perempuan, yang mungkin berhubungan dengan
faktor hormonal yang mengakibatkan risiko lebih besar pada perempuan untuk menderita
obesitas disbanding laki - laki. Obesitas lebih banyak di derita oleh perempuan juga
disebabkan pada umumnya perempuan kurang beraktifitas dan lebih banyak
menghabiskan waktu untuk bersantai dirumah (Junaidi, 2010 dalam (Chaenurisah et al.,
2016)).
Bagi penderita obesitas penurunan berat badan yang ideal adalah 5-10% dalam waktu 6-
12 bulan. Pada orang dewasa, kecepatan penurunan berat badan yang direkomendasikan
aman adalah 1 - 4 kilogram per bulan (Egger, 2001 dalam (Chaenurisah et al., 2016)).
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa selama 2 bulan melakukan diet FC, rata-rata
penurunan berat badan responden 3,720 kg, dengan penurunan minimal 1,6 kg dan
maksimal 10 kg. Penurunan berat badan yang terjadi masih dalam kategori aman dan
diperbolehkan. Lama responden menjalankan FC bervariasi antara 2 bulan sampai 7
bulan, dengan rata-rata 3,7 bulan dan standar devisiasi 1,9 bulan.
f. Tool atau protab terapi
Alat dan bahan Sayuran/buah/mineral/vitamin
Langkah – langkah Tahap persiapan
1. Siapkan alat dan bahan
2. Kontrak waktu dan tempat dengan klien
3. Posisikan klien yang nyaman
4. Jaga selalu perivasi klien saat melakukan tindakan pemberian
Tahap kerja
1. Perkenalkan diri pada klien
2. Posisan klien dalam keadan nyaman dan tepat perosedur
3. Letakan makanan dengan waktu yang sudah di tentukan
Makan pagi jam 07:00
Makan siang jam 13:00
Makan malam jam 19:00
4. Identivikasi klien pada obesitas
5. Berikan makan pada waktu yang di berikan dan porsi yang di
berikan
Tahap evaluasi
Kaji pola makan setiap harinya pada klien obesitas
g. Sumber literatur
Ferrari, F., Fierabracci, P., Salvetti, G., Jaccheri, R., Vitti, J., Scartabelli, G., Meola, A.,
Magno, S., Ceccarini, G., & Santini, F. (2020). Weight loss effect of liraglutide in
real-life: the experience of a single Italian obesity center. Journal of
Endocrinological Investigation, 43(12), 1779–1785. https://doi.org/10.1007/s40618-
020-01334-1
Vaughn, T., & Sebuah, J. (2020). In vivo evaluasi anti obesitas e ff Efek dari kombinasi
Monascus turunan. 1456–1462.
Khairullah, A.L., 2019. Implementasi Dinamic Programing Untuk Menentukan Program Diet
Bagi Penderita Kegemukan (Obesitas). Jurnal Media Infotama , 15(1).

Lutfi Chaenurisah, A.S.Y.N., 2016. Perbedaan Penurunan Berat Badan Berdasarkan Ketaatan
Pelaku Diet Kombinasi Makanan Serasi (Food Combining) Di Komunitas "Qita Sehat
Dengan FC" Di Semarang. Jurnal Ilmu Gizi Semarang.

Chaenurisah, L., Syamsianah, A., & Su, Y. N. (2016). Perbedaan Penurunan Berat Badan
Berdasarkan Ketaatan Pelaku Diet Kombinasi Makanan Serasi (Food Combining) di
Komunitas “Qita Sehat Dengan Fc” di Kota Semarang. Jurnal Gizi, 5(1), 22–34.

(Ujiani, 2015)Ujiani, S. (2015). Hubungan antara Usia dan Jenis Kelamin dengan Kadar
Kolesterol Penderita Obesitas RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Jurnal
Kesehatan, 6(1), 43–48.

Anda mungkin juga menyukai