OLEH:
NAMA KELOMPOK 13:
ANJALI NELCI ISMAU (201111081)
IRENI OLVIANA BAISILA (201111055)
RIO HERMAWAN SODAKAIN (201111058)
KELAS B / SEMESTER 4
Fakultas Kesehatan
Program Studi Keperawatan
Universitas Citra Bangsa
2022/2023
SISTEM PENCERNAAN
SISTEM ENDOKRIN
SISTEM PERKEMIHAN
Link jurnal https://scholar.google.co.id/scholar?
q=jurnal+trend+dan+issue+sistem+perkemihan&hl=id&as_
sdt=0&as_vis=1&oi=scholart#d=gs_qabs&t=16614671548
57&u=%23p%3DR_1tPLtOq7wJ
Judul Asuhan keperawatan pada Ny.H dengan gangguan sistem
perkemihan akibat gagal ginjal kronik diruang mawar
RSUD gunung jati cirebon
Tujuan penelitian Penulisan ini bertujuan untuk memperoleh pengetahuan dan
pemahaman secara langsung pada klien dengan gagal ginjal
kronik melalui pendekatan proses keperawatan secara
komprehensif
Metode penelitian Metode penulisan ini menggunakan metode deskriptif yang
berbentuk studi kasus. Teknik pengambilan data yang
digunakan adalah: Komunikasi.
Observasi, pemeriksaan Fisik. studi dokumentasi. studi
literature.
Hasil penelitian 1. Hasil dari pengkajian yang telah dilakukan pada Ny. H
adalah klien mengeluh pusing, tidak nafsu makan dan
mengeluh lemas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
konjungtiva klien anemis, terdapat edema pada ekstremitas
inferior dan klien terlihat lemas. Klien juga terpasang infus
dengan kecepatan 10 ptm,mendapatkan transfuse darah
sebanyak 4 labu, dan mendapatkan terapi furosemide.
2. Setelah melakukan asuhan keperawatan kepada Ny. H
dengan gangguan system perkemihan akibat gagal ginjal
kronik ditemukan diagnosa keperawatan yaitu gangguan
perfusi jaringan, gangguan keseimbangan nutrisi, kelebihan
volume cairan dan intoleransi aktivitas.
3. Ada beberapa intervensi yang dilakukan, diantaranya
pada gangguan perfusi jaringan intervensi utamanya adalah
anjurkan tinggikan kepala tempat tidur sesuai toleransi,
rasionalnya meningkatkan ekspansi paru dan
memaksimalkan oksigenasi dan kolaborasi pemberian
transfusi darah; pada gangguan keseimbangan nutrisi
intervensi utamanya adalah anjurkan makan sedikit tapi
sering dan berkolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian
diit pada gagal ginjal kronik; pada kelebihan volume cairan
intervensi utamanya adalah batasi asupan Nursa’adah
Ariyanti, Maesaroh 46 cairan dan kolaborasi pemberian
diuretik; pada intoleransi aktivitas intervensi utamanya
adalah anjurkan untuk aktivitas bertahap.
4. Implementasi yang dilakukan pada Ny.H dilakukan
sesuai dengan intervensi yang telah disusun. Selama
melaksanakan tindakan keperawatan Ny.H beserta
keluarganya sangat kooperatif dan keluarga klien dapat
membantu dalam melakukan asuhan keperawatan pada
Ny.H dengan gagal ginjal kronik. Evaluasi yang dilakukan
oleh penulis terdiri dari dua jenis, yaitu evalusi formatif
dan evaluasi sumatif. Diagnosa yang berhasil diatasi
sebelum klien pulang adalah gangguan perfusi jaringan dan
kelebihan volume cairan sedangkan ada dua diagnosa yang
belum teratasi adalah gangguan keseimbangan nutrisi dan
intoleransi aktivitas, untuk mengatasi diagnosa yang belum
teratasi klien dianjurkan untuk melakukan asuhan
keperawatan secara mandiri yang dilakukan dirumah,
seperti pada gangguan keseimbangan nutrisi dengan cara
makan sedikit tapi sering sedangkan pada intolerasi
aktivitas anjurkan klien untuk beraktivitas
bertahap dirumah.