Anda di halaman 1dari 3

RESUME PEMBELAJARAN

PESERTA PELATIHAN PENATALAKSANAAN PASIEN KANKER DENGAN


KEMOTERAPI BAGI PERAWAT DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
GELOMBANG 3
TANGGAL 14-22 MARET 2022

RESUME PEMBELAJARAN

Pelatihan Penatalaksanaan Pasien Kanker Dengan


Kegiatan Kemoterapi Bagi Perawat Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
Gelombang / Tanggal 3 (14-22 Maret 2022)
Nama Mata Pelatihan (Materi) MPI4.1 (Nutrisi Pada Pasien Kanker)
Nama Peserta Revy Citra Carlina, S.Kep
Nomor Urut Peserta 12
Asal Institusi Peserta RS Hermina Pasteur

Nutrisi Pada Pasien Kanker


Pemateri : Dr. dr. Ririn Hariani, MS, Sp.GK

Peran nutrisi bagi pasien kanker sangat penting selama pemberian terapi karena
dapat membantu proses penyembuhan setelah terapi, memperpanjang fase remisi,
dan mencegah rekurensi. Nutrisi berhubungan dengan status performa, respon
terapi, dan survival.
Kanker dapat menyebabkan pasien merasa mual sehingga tidak selera makan
yang akan mengakibatkan penurunan BB hinga malnutrisi. Hmapir 20-70% pasien
kanker mengalami malnutrisi.
Malnutrisi berbeda dengan kaheksia. Malnutrisi merupakan keadaan nutris dimana
terjadi ketidakseimbangan energi, protein, dan nutrien lainnya. Sedangkan kaheksia
merupakan penurunan BB karena penurunan asupan makan dan perubahan
metabolisme.
Kaheksia pada pasien kanker merupakan sindrom multi organ yang ditandai
dengan penurunan BB (min 5%) selama 3-6 bulan terakhir, kehilangan massa otot
dan jaringan lemak, dan inflamasi. Kaheksia bertanggung jawab terhadap 20%
kematian pada kanker.
Anoreksia merupakan hilangnya keinginan untuk makan dan merupakan
penyebab utama kaheksia kanker. Penyebabnya karena perubahan rasa kecap,
stress psikologis, obstruksi mekanis di saluran cerna, efek samping pemberian
radiasi dan kemoterapi.
Abnormalitas metabolik merupakan gangguan pada metabolisme yang
memengaruhi energi di dalam sel tubuh manusia.
Malnutrisi dan kaheksia kanker berpengaruh pada keberhasilan terapi medik
(radiasi, kemoterapi, dan pembedahan) dan dukungan nutrisi adekuat diperlukan
untuk mencegah malnutrisi. Bila nutrisi tidak adekuat sebaiknya diberikan terapi
nutrisi dini.

Efek terapi kanker pada perubahan nutrisi pasien kanker :


1. Radiasi
a. Daerah kepala dan leher : inflamasi, perubahan rasa kecap, stromatitis,
sukar membuka mulut, esofagitis, xerostomia, caries dentis, dan disosmia.
b. Daerah abdomen dan pelvis : kolitis, enteritis, mual muntah, diare,
malabsorpsi
2. Kemoterapi
a. Saluran cerna atas : mual muntah, anoreksia, stomatitis, perubahan rasa
kecap
b. Saluran cerna bagian bawah : diare, konstipasi, gastritis erosif, enteritis

Penilaian Nutrisi pada pasien kanker bertujuan untuk mengidentifikasi pasien yang
berisiko terjadi komplikasi dan menentukan terapi nutrisi yang bertujuan untuk
menurunkan morbiditas dan mortalitas.
Data yang ditubuhkan yaitu antropometri dan data laboratorium dengan
menggunakan penilaian klinik SGA (Subjective Global Assesment) dan PG-SGA
(Patient-Generated Subjective Global Assesment).

Tujuan dukungan nutrisi :


1. Menurunkan morbiditas dan peningkatan mortalitas
2. Mencegah penurunan BB
3. Meningkatkan respon terhadap terapi
4. Meminimalkan efek samping
5. Meningkatkan kualitas hidup

Cara pemberian dukungan nutrisi bergantung pada :


1. Kondisi pasien
2. Status nutrisi
3. Lokasi tumor
4. Indikasi terapi untuk pasien

Jenis dukungan nutrisi


1. Oral (menggunakan mulut)
Dukungan nutrisi melalui oral merupakan pilihan utama untuk dukungan nutrisi.
Yang perlu diperhatikan adalah anoreksi, mual, perubahan rasa kecap dan
disfagia
Anjuran : posi kecil tapi sering, makanan/minuman berkalori tinggi, makanan
dengan bentuk lunak atau cair dengan suhu kamar atau dingin.
2. Enteral (jangka pendek : NGT dan jangka panjang : gastrotomy dan jejunostomy)
Dukungan nutrisi enteral digunakan jika asupan oral tidak adekuat. Nutris enteral
lebih dipilih dibanding parenteral dikarenakan dapat mempertahankan struktur
dan fungsi usus dan dapat mencegah translokasi bakteri.
3. Parenteral (cairan infus)
Dukungan nutrisi parenteral memiliki indikasi jika fungsi saluran cerna tidak
dapat digunakan, terapi enteral tidak adekuat, pasien tidak dapat mentolerir
penggunaan saluran cerna akibat mual muntah, obstruksi dan malabsorpsi.
Diperlukan pengawasan ketat untuk mencegah komplikasi.

Evaluasi Komplikasi
1. Nutrisi enteral
Mekanik : erosi nasal, faringitis, dislokasi
Gastrointestinal : mual muntah, diare
Respiratori : aspirasi penumonia
2. Nutrisi parenteral
Mekanik : pneumothorax
Metabolisme : hiperglikemia, gangguan elektrolit
Infeksi : ringan sampai berat
Tips mengatasi masalah nutris pada pasien kemoterapi
1. Tidak nafsu makan
a. Makan sedikit tapi sering
b. Konsumsi makanan TKTP
c. Suasana makan yang nyaman
d. Hindari makanan berbau tajam
e. Jangan minum terlalu banyak sebelum makan
f. Siapkan tampilan makanan yang menarik
2. Mual Muntah
a. Makan dan minum sedikit sedikit dan perlahan
b. Ganti cairan tiap kali muntah
c. Hindari makan sambil tidur, makanan berbau tajam, makanan yang memiliki
gas, makanan tinggi lemak
3. Perubahan pengecapan
a. Mencoba berbagai jenis makanan untuk mendpaat berbagai citarasa
b. Makanan disajikan dalam bentuk dan aroma yang baik
c. Jaga kebersihan mulut
d. Makanan disajikan dalam keadaan dingin
4. Stomatitis/Mukositis
a. Hindari makanan yang asam, pedas, dan panas
b. Makan makanan lunak
c. Jaga kebersihan mulut
d. Hindari makanan yang menimbulkan iritasi mulut seperti sayuran mentah,
kacang-kacangan, dan berbumbu tajam
5. Diare
a. Mencegah dehidrasi dengan minum minimal 2.5-3 Liter
b. Makan makanan rendah serat
c. Hindari makanan tinggi lemak, memiliki gas
6. Konstipasi
a. Makan makanan tinggi serat
b. Minum air minimal 8 gelas / hari
c. Tingkatkan aktifitas

Anda mungkin juga menyukai