RESUME PEMBELAJARAN
Peran nutrisi bagi pasien kanker sangat penting selama pemberian terapi karena
dapat membantu proses penyembuhan setelah terapi, memperpanjang fase remisi,
dan mencegah rekurensi. Nutrisi berhubungan dengan status performa, respon
terapi, dan survival.
Kanker dapat menyebabkan pasien merasa mual sehingga tidak selera makan
yang akan mengakibatkan penurunan BB hinga malnutrisi. Hmapir 20-70% pasien
kanker mengalami malnutrisi.
Malnutrisi berbeda dengan kaheksia. Malnutrisi merupakan keadaan nutris dimana
terjadi ketidakseimbangan energi, protein, dan nutrien lainnya. Sedangkan kaheksia
merupakan penurunan BB karena penurunan asupan makan dan perubahan
metabolisme.
Kaheksia pada pasien kanker merupakan sindrom multi organ yang ditandai
dengan penurunan BB (min 5%) selama 3-6 bulan terakhir, kehilangan massa otot
dan jaringan lemak, dan inflamasi. Kaheksia bertanggung jawab terhadap 20%
kematian pada kanker.
Anoreksia merupakan hilangnya keinginan untuk makan dan merupakan
penyebab utama kaheksia kanker. Penyebabnya karena perubahan rasa kecap,
stress psikologis, obstruksi mekanis di saluran cerna, efek samping pemberian
radiasi dan kemoterapi.
Abnormalitas metabolik merupakan gangguan pada metabolisme yang
memengaruhi energi di dalam sel tubuh manusia.
Malnutrisi dan kaheksia kanker berpengaruh pada keberhasilan terapi medik
(radiasi, kemoterapi, dan pembedahan) dan dukungan nutrisi adekuat diperlukan
untuk mencegah malnutrisi. Bila nutrisi tidak adekuat sebaiknya diberikan terapi
nutrisi dini.
Penilaian Nutrisi pada pasien kanker bertujuan untuk mengidentifikasi pasien yang
berisiko terjadi komplikasi dan menentukan terapi nutrisi yang bertujuan untuk
menurunkan morbiditas dan mortalitas.
Data yang ditubuhkan yaitu antropometri dan data laboratorium dengan
menggunakan penilaian klinik SGA (Subjective Global Assesment) dan PG-SGA
(Patient-Generated Subjective Global Assesment).
Evaluasi Komplikasi
1. Nutrisi enteral
Mekanik : erosi nasal, faringitis, dislokasi
Gastrointestinal : mual muntah, diare
Respiratori : aspirasi penumonia
2. Nutrisi parenteral
Mekanik : pneumothorax
Metabolisme : hiperglikemia, gangguan elektrolit
Infeksi : ringan sampai berat
Tips mengatasi masalah nutris pada pasien kemoterapi
1. Tidak nafsu makan
a. Makan sedikit tapi sering
b. Konsumsi makanan TKTP
c. Suasana makan yang nyaman
d. Hindari makanan berbau tajam
e. Jangan minum terlalu banyak sebelum makan
f. Siapkan tampilan makanan yang menarik
2. Mual Muntah
a. Makan dan minum sedikit sedikit dan perlahan
b. Ganti cairan tiap kali muntah
c. Hindari makan sambil tidur, makanan berbau tajam, makanan yang memiliki
gas, makanan tinggi lemak
3. Perubahan pengecapan
a. Mencoba berbagai jenis makanan untuk mendpaat berbagai citarasa
b. Makanan disajikan dalam bentuk dan aroma yang baik
c. Jaga kebersihan mulut
d. Makanan disajikan dalam keadaan dingin
4. Stomatitis/Mukositis
a. Hindari makanan yang asam, pedas, dan panas
b. Makan makanan lunak
c. Jaga kebersihan mulut
d. Hindari makanan yang menimbulkan iritasi mulut seperti sayuran mentah,
kacang-kacangan, dan berbumbu tajam
5. Diare
a. Mencegah dehidrasi dengan minum minimal 2.5-3 Liter
b. Makan makanan rendah serat
c. Hindari makanan tinggi lemak, memiliki gas
6. Konstipasi
a. Makan makanan tinggi serat
b. Minum air minimal 8 gelas / hari
c. Tingkatkan aktifitas