Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KEBUTUHAN NUTRISI PADA PENDERITA KANKER


DI RUANG BESAH GLADIOL RUMAH SAKIT Dr.SOETOMO SURABAYA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK III

1. Amita Pratama Putri (P27820715010)


2. Afifa Dwi Mas’udah (P27820715011)
3. Intan Ayu Agustin (P27820715013)
4. Dhinda Yulia Puspitasari (P27820715014)
5. Mohammad Risky Aulia (P27820715017)

PRODI DIV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2016-2017
LEMBAR PENGESAHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN


KEBUTUHAN NUTRISI PADA PASIEN KANKER

Oleh :
KELOMPOK III TINGKAT II SEMESTER IV
D IV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA

Telah disahkan
Pada tanggal : Juli 2017
Di Ruang Bedah Gladiol

Mengetahui

Dosem Pemimbing Keperawatan


Medikal Bedah

Adin Mu’afiroh, SST.M.Kes


NIP.197012171994032002

Kepala Ruangan
Bedah Gladiol

Nina Asmiatin, SST


NIP. 196411111992032005
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
KEBUTUHAN NUTRISI PADA PENDERITA KANKER

Mata Kuliah : Praktek Klinik Keperawatan Medikal Bedah


Topik / Materi : Kebutuhan Nutrisi Pada Penderita Kanker
Sasaran : Pasien dengan diagnosa Kanker
Waktu : Pukul 09.00 wib (45 menit)
Tempat : Di Bedah Gladiol RSUD Dr.SOETOMO

A. Pendahuluan
Kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan pertumbuhan sel yang
abnormal karena adanya perubahan dalam ekspresi gen yang pada akhirnya sel-sel tersebut
berkembang menjadi populasi sel yang dapat menyerang jaringan di sekitarnya sehingga
terjadi kerusakan, dan dapat menyebabkan kematian (Brooker, 2008; Corwin, 2008;
Ruddon, 2007). Menurut data data International Agency for Research on Vancer (IARC),
ada sekitar 12,7 juta kasus baru kanker pada tahun 2008 di seluruh dunia, di mana 5,6 juta
terjadi di Negara ekonomi maju dan 7,1 juta pada Negara berkembang. Estimasi pederita
kanker pada tahun 2030 di seluruh dunia mencapai 21,4 juta kasus baru, dan 13,2 juta
kematian akibat kanker (GLOBOCAN, 2012). Kanker sebagai suatu penyakit
menyebabkan berbagai permasalahan bagi penderitanya. Malnutrisi merupakan masalah
yang umum terjadi pada pasien kanker. Kaheksia pada pasien kanker merupakan sindroma
yang komplek yang ditandai oleh anoreksia, penurunan berat badan, atropi otot kerangka,
disfungsi sistem imun dan berbagi perubahan metabolisme. Pasien kanker dengan status
gizi buruk memiliki respon yang buruk terhadap terapi yang diberikan. Setelah pasien
menjalani skrining dan pemeriksaan diagnostik maka perencanaan nutrisi diberikan secara
individual berdasarkan pada keadaan umum, kebutuhan nutrisi, status nutrisi, pembatasan
diet, toleransi dan kemampuan saluran cerna serta modalitas terapi yang diberikan yang
mungkin berdampak pada status nutrisi sehingga memerlukan penyesuaian asupan.
Kebutuhan kalori pasien kanker tergantung pada status gizi, status metabolisme dan juga
pada hilangnya kalori dan tingkat aktivitas fisik (Hariani, 2007).
Mengonsumsi makanan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi khususnya pada
penderita kanker bertujuan untuk menghambat penurunan berat badan secara berlebihan
dan mencapai serta mempertahankan status gizi yang optimal. Diet merupakan bagian yang
penting dari terapipada kanker. Mengkonsumsi makanan sesuai dengan kebutuhan pada
sebelum, selama dan setelah terapi dapat membantupasien merasa lebih baik dan bertahan
lebih kuat.Terapi pada kanker terdiri dari kemoterapi, radiasi, transpalantasi sumsum tulang
belakang, imunoterapidan operasi. Dari setiap terapi pada kanker memiliki efek samping
masing–masing yang dapat menyebabkanmasalah makan. Efek samping dari terapi
kanker antara lain faktor psikologis berupa stress dan depresi, perubahan rasa kecap, mual,
muntah, masalah mengunyah dan menelan, tidak nafsu makan, menurunnya produksi air
liur, mulut kering, diare dan esophagitis. Efek samping lainnya juga berupa rambut rontok
serta masalah pada kulit (Hudayani, 2012).
Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan diharapkan pasien beserta keluarga
pasien di Bedah Gladiol dapat memahami dan mengetahui tentang pemberian nutrisi pada
pasien kanker.
Tujuan Khusus
1) Pasien beserta keluarga pasien di Bedah Gladiol mampu menjelaskan dan
memahami tentang pengertian nutrisi pada pasien kanker.
2) Pasien beserta keluarga pasien di Bedah Gladiol mampu menjelaskan dan
memahami tentang prinsip nutrisi pada pasien kanker.
3) Pasien beserta keluarga pasien di Bedah Gladiol mampu menjelaskan dan
memahami tentang terapi nutrisi pada pasien kanker.
4) Pasien beserta keluarga pasien di Bedah Gladiol mampu menjelaskan dan
memahami syarat nutrisi pada pasien kanker.
5) Pasien beserta keluarga pasien di Bedah Gladiol mampu menjelaskan dan
memahami cara mengatasi efek samping terapi penatalaksanaan terapi kanker.

B. Pengorganisasian
Pembimbing : Dosen Pembimbing Praktek Keperawatan Medikal Bedah
“Adin Mu’afiroh dan Yuni Winarni”
Moderator : Mohammad Risky Aulia
TUGAS : memimpin jalannya acara PKMRS

Penyaji : Amita Pratama Putri


TUGAS : menyampaikan materi PKMRS

Fasilitator : Dhinda Yulia Puspitasari


TUGAS : memfasilitasi jalannya acara

Operator : Intan Ayu Agustin


TUGAS : menjalankan program yang akan dijelaskan oleh penyaji

Dokumentasi : Afifa Dwi Mas’udah


TUGAS : mendokumentasikan segala bentuk acara yang sedang berlangsung

C. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab

D. Media
a. Lefleat
b. Power point
c. Lcd
d. Proyektor

E. Susunan Tempat

XXXXXXXX

XXXX
Keterangan :
: LCD X : Keluarga pasien

: Penyaji : Fasilitator

: Moderator : Dokumentasi

Susunan Acara
Proses Kegiatan Penyaji Kegiatan Peserta Waktu
1. Memberi salam 1. Menjawab salam
2. Pengenalan diri 2. Mendengarkan
Pembukaan 5 menit
3. Menjelaskan tujuan 3. Mendengarkan
dari penyuluhan
Penyajian - Melakukan
penyuluhan dan
melaksanakan
intervensi
- Menjelaskan 30 menit
kepada keluarga
Pasien beserta
keluarga pasien di
Bedah Gladiol
tentang pengertian
nutrisi pada pasien
kanker.
- Menjelaskan
tentang prinsip
nutrisi pada pasien Mendengarkan dan
kanker. Tanya Jawab
- Menjelaskan
tentang terapi
nutrisi pada pasien
kanker.
- Menjelaskan
tentang syarat
nutrisi pada pasien
kanker.
- Menjelaskan cara
mengatasi efek
samping terapi
penatalaksanaan
terapi kanker.
1. Pemberian kesimpulan 1. Mendengarkan
Penutup 2. Menutup 2. Mendengarkan 10 menit
3. Memberi salam 3. Menjawab salam

MATERI PENYULUHAN
PEMBERIAN NUTRISI PADA PASIEN KANKER
DI RUANG BEDAH GLADIOL RSUD Dr. SEOTOMO
A. Terapi Nutrisi
2.1. Pengertian nutrisi pada pasien kanker
Menurut Chandra, 2009 nutrisi adalah zat-zat penting yang berasal dari makanan yang
telah dicerna serta diolah oleh tubuh menjadi zat yang berguna untuk membentuk dan
memelihara jaringan tubuh, memperoleh tenaga, mengatur sistem fisiologi organ didalam
tubuh dan melindungi tubuh terhadap serangan penyakit.

2.2. Prinsip nutrisi pada pasien kanker


Tujuan manajemen nutrisi secara umum pada pasien kanker adalah untuk menyediakan
makanan yang mengandung tinggi kalori dan tinggi protein (Sutandyo, 2007).

2.3. Tujuan terapi nutrisi pada pasien kanker


- Memperbaiki kekurangan nutrisi atau mencegah malnutrisi
- Mencegah komplikasi dan efek samping yang berhubungan dengan
nutrisi
- Mencegah berkurangnya massa otot, tulang, darah, organ dan massa
tubuh yang lain
- Memberikan kekuatan dan energi bagi tubuh
- Meningkatkan daya tahan tubuh dan menurunkan risiko terjadinya
infeksi
- Membantu penyembuhan dan meningkatkan kualitas hidup (Sutandyo,
2007).
-
2.4. Syarat nutrisi pada pasien kanker
Nutrisi yang diperlukan pada pasien kanker meliputi beberapa komponen diantaranya:
a) Kalori
Kalori sangat diperlukan pada pasien kanker. Terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam pemenuhan kalori. Kebutuhan kalori dapat ditentukan sesuai dengan
tinggi badan, berat badan, umur, faktor aktivitas serta faktor stress setiap individu. Hal ini
berarti tinggi badan yang berbeda memerlukan kebutuhan kalori yang berbeda pula,
begitu pula dengan berat badan, umur, aktivitas serta tingkat stres yang sedang dialami.
- Pasien kanker dengan obsesitas untuk mempertahankan BB memerlukan kalori 21-25
kal/Kg BB
- Pasien dewasa yang tirah baring memerlukan 25-30 kal/Kg BB
- Pasien yang mengalami sedikit hipermetabolisme atau memerlukan kenaikan BB
memerlukan 30-35 kal/Kg BB
Sumber kalori yang dapat dikonsumsi antara lain
- bahan makanan yang segar (tanpa pengawet, pemanis, perasa, penyedap buatan).
- Hindari makan makanan yang dipanggang, dibakar, digoreng dengan minyak yang
telah dipakai berulang dengan panas tinggi atau sampai gosong.
- Belilah makanan yang terlihat segar dan dalam kondisi bagus (belum kedaluarsa)
- Hindari buah dan sayuran yang sudah rusak karena lebih mudah ditumbuhi jamur
- Carilah makanan lokal dan musiman karena jarak waktu pemanenan yang lebih
pendek
- Simpan buah dan sayuran di tempat yang dingin dan gelap. Cek suhu tertur, buang
jika sudah mulai busuk atau berubah warna
- Simpan daging mentah dan daging yang sudah dimasak secara terpisah. Bakteri pada
daging mentah, yang mati pada saat pengolahan, bisa pindah ke daging yang sudah
dimasak dan berkembang biak
- Jika makanan sudah mulai berjamur, buang jauh-jauh. Jangan hanya memotong
bagian yang sudah terkena jamur
- Buang makanan yang rasanya sudah mulai berubah atau berasa pahit tidak seperti
biasanya (Shaw, 2005)
b) Kebutuhan Protein
Sebagian besar pasien kanker mengalami penurunan protein. Oleh karena itu, penting
memenuhi kecukupan protein untuk mencegah penurunan protein pada tubuh. Kebutuhan
protein bagi pasien kanker adalah 1,0-1,5 gram/Kg BB.
Protein dapat diperoleh pada:
- kacang-kacangan, tempe, tahu, ikan, telur ayam kampung, ayam kampung.
- Hindari mengonsumsi daging kambing, sapi, kerbau, babi yang mengandung banyak
lemak.
- Hindari mengonsumsi ayam negeri, kalkun terutama kulit dan jerohan karena
mengandung lemak jenuh dan tempat berkumpulnya racun.
- Jika anda makan daging merah, pilihlah daging merah tanpa lemak, bukan produk
daging olahan
- Ikan yang berminyak, seperti salmon dan sarden, adalah pilihan yang sehat serta
cepat dan mudah dimasak
- Cobalah daging dari hewan bukan peiharaan seperti kelinci misalnya (Shaw, 2005)
c) Kebutuhan lemak
Lemak dapat diberikan tidak lebih dari 30% dari kebutuhan kalori total. Lemak yang
diperlukan oleh tubuh adalah lemak tak jenuh. Beberapa sumber minyak tak jenuh
diantaranya adalah minyak zaitun dan minyak kacang. Sedangkan lemak jenuh
merupakan lemak jahat yang sebaiknya konsumsinya dikurangi.
Cara mengonsumsi lemak:
- Hindari makanan tinggi lemak, khususnya lemak hewani, dan kurangi hidangan
penutup serta saus yang banyak mengandung krim
- Hindari kkudapan tinggi lemak, misalnya keripik, kudapan yang digoreng dengan
banyak minyak, kacang asin, dan cokelat
- Pilih daging tanpa lemak dan daging unggas tanpa kulit
- Gunakan lemak tak jenuh untuk menggantikan lemak jenuh, tetapi konsumsi
secukupnya
- Kurangi jumlah minyak atau lemak pada masakan dan pilih lemak tak jenuh
misalnya misak zatun (jika memungkinkan)
- Pilih produk susu rendah lemak untuk memperoleh kalsium tanpa lemakk jenuh yang
berlebihan
- Cari label pada margarin yang menunjukkan asam lemak cis fatty acid, hindari lemak
trans.
- Hindari memasak daging dan ikan pada suhu tinggi, terutama diatas bara api (Shaw,
2005)
-
d) Kebutuhan Vitamin dan Mineral
Kekurangan vitamin dan mineral dapat terjadi pada pasien kanker karena efek lgsung dari
kanker, efek sitokin, proses infeksi, terapi atau asupan yang tidak adekuat.
Beberapa sumber vitamin dan mineral terdapat pada buah dan sayuran diantaranya:
- Karotenoid (terdapat dalam ubi jalar dan talas)
- Folat (terdapat pada kacang-kacangan)
- Vitamin E (terdapat pada padi-padian)
- Vitamin C (terdapat dalam kentang dan polong-polongan)
- Sayuran berwarna hijau tua: bayam, brokoli, sawi hijau, kailan, katuk, kenikir,
pegagan, daun dewa, sambungnyawa, dll. Sayuran berwarna hijau muda: selada,
selada air, daun bawang. Sayuran berwarna terang: kubis, bunga kol, lobak, wortel,
kentang, rebung, ubi, dll. Sayuran buah: tomat, terong, gambas, mentimun, pepaya,
labu siam, kacang-kacangan, jagung, dll.
- Buah-buahan seperti apel Malang/hijau, pepaya, tomat, jeruk, jambu biji, mangga,
dll.
- Beras, sayuran, dan buah sebisa mungkin yang organik.
- Hindari dengan jus buah atau sayur tiruan yang digambarkan sebagai minuman jus
dan sejenisnya karena jus ini tidak 100% jus buah/sayur
e) Kebutuhan Cairan
Pasien kanker yang menjalani kemoterapi atau radiasi mudah mengalami dehidrasi akibat
mual, muntah dan diare. Kebutuhan cairan pada pasien kanker yang tidak memiliki
gangguan ginjal sekitar 30-35 ml/Kg BB). Keseimbangan cairan perlu dimonitor setiap
hari.
Hal yang penting yang perlu diperhatikan adalah mengonsumsi air yang telah dimasak.
Apabila di rumah menggunakan air yang mengandung kaporit, setelah memasak letakkan
air selama ± 20 menit dan biarkan kaporit mengendap dibawahnya. Ambil air bagian atas
untuk diminum dan bagian bawah dapat dibuang.

2.5. Cara Mengatasi Efek Samping Terapi Penatalaksanaan Kanker


a) Kurang nafsu makan
- Mengkonsumsi makanan padat yang tinggi energi dan protein seperti telur rebus,
kentang, kacang hijau, kacang kedelai, dan lain-lain
- Menyediakan makanan dalam porsi kecil
- Mengkonsumsi makanan lebih sering dari biasanya. Makanlah dalam 1– 2 jam sekali
- Menyediakan selalu makanan favorit untuk menggugah selera
- Hindari bau makan yang menyengat
- Tam\
- bahkan bahan yang mengandung energi dan protein tinggi ke dalam makanan, seperti
susu, mentega, telur
- Mengolah makanan dengan bentuk yang menarik
- Tekankan pada diri bahwa makan adalah bagian yang penting dalam program
pengobatan
- Ciptakan suasana makan yang menyenangkan

b) Perubahan indera kecap


Perubahan biasanya di sebabkan karena efek samping terapi radiasi dan kemoterapi.
Biasanya pasien menjadi tiba–tiba tidak suka terhadap makanan yang biasanya disukai,
sehingga makanan yang dikonsumsi menjadi berkurang. Cara mengatasinya adalah:
- Bilas mulut dengan air sebelum makan
- Konsumsi jus atau makanan selingan berbahan buah-buahan yang segar
- Campurkan makanan dengan rasa manis, seperti gula dan madu
- Gunakan bumbu yang dapat meningkatkan selera dari segi aroma maupun rasa
- Berkumur dengan air soda 5 g + air putih 500 ml

c) Mual dan muntah


Gangguan ini sangat mempengaruhi asupan makanan pada pasien kanker dan dapat
diatasi dengan cara :
- Makan makanan yang kering
- Porsi makanan kecil dengan frekuensi 6-8 kali/hari, diantaranya 3 kali porsi besar
- Hindari makanan yang berbau merangsang
- Hindari makanan yang berlemak tinggi karena akan merangsang rasa mual
- Makan dan minum perlahan-lahan
- Hindari makanan dan minuman terlalu manis
- Batasi cairan pada saat makan
- Tidak tiduran setelah makan ± 1 jam setelah makan
- Apabila muntah, minumlah banyak air untuk mengahindari terjadinya dehidrasi

d) Mulut kering
Pada kondisi ini sangat rentan untuk menyebabkan luka pada mulut dan dapat juga
mempengaruhi rasa serta dalam mengunyah makanan. Cara mengatasinya adalah :
- Minumlah 8-10 gelas/hari. Gunakanlah sedotan untuk minum air
- Mengkonsumsi makanan yang lunak dan mudah untuk dikonsumsi
- Kunyah makanan dengan baik
- Kunyahlah permen rendah gula untuk menstimilasi kelenjar ludah

e) Rasa cepat kenyang


- Konsumsi makan dalam porsi kecil dan frekuensi sering
- Hindari minum sebelum makan
- Hindari makan dalam posisi tidur

f) Kesulitan mengunyah dan menelan


- Minum dengan menggunakan sedotan
- Makan/minum dengan suhu kamar atau dingin
- Bentuk makanan saring atau cair. Bila makanan lunak, bahan makanan dipotong
kecil-kecil dan masak hingga lunak
- Hindari makanan terlalu asin atau asam

g) Diare
Pada kondisi ini selain karena efek terapi juga dapat disebabkan karena faktor stres.
Apabila terjadi diare dapat diatasi dengan:
- Minumlah banyak air.
- Mengkonsumsi makanan dalam porsi kecil 6-8 kali/hari
- Hindari makanan terlalu manis.
- Hindari susu penuh selama diare
- Berikan makanan sumber serat larut air seperti apel, pisang, wortel, pir, dan lain-lain
- Hindari makanan yang mengandung gas misalnya misalnya buah nangka, brokoli,
bawang.

h) Konstipasi
Konstipasi dapat juga disebabkan karena kurangnya asupan serat dalam makanan yang
dikonsumsi dan kurangnya aktifitas, untuk mengatasinya dapat dilakukan:
- Mengkonsumsi cukup serat
- Minum 8-10 gelas/hari
- Lakukan aktifitas fisik sesuai kemampuan
i) Cara mengatasi permasalahan pada rambut.
Seperti bagian tubuh Anda yang lain, rambut pun memerlukan nutrisi yang cukup untuk
membuatnya tumbuh sehat. Kurangnya nutrisi yang baik untuk rambut dapat
menimbulkan efek melambatnya pertumbuhan rambut dan masalah kerontokan rambut.
Salah satu nutrisi yang dibutuhkan rambut adalah protein. Struktur rambut terdiri dari
97% protein. Maka, kekurangan asupan protein dapat meningkatkan kerontokan rambut.

j) Cara mengatasi permasalahan pada kulit


Terkait permasalahan kulit, jangan lupa konsumsi protein harian. Protein merupakan
bangunan penting bagi seluruh tubuh kita . Namun, tubuh kita memiliki kapasitas kecil
untuk menyimpan protein . Jadi untuk memasok semua yang dibutuhkan tubuh dan kulit ,
kita harus menyediakan itu dengan jumlah yang cukup protein setiap hari. Selain itu,
makan lebih banyak lemak Satu hal penting yang tubuh dan kulit kita perlukan untuk
kesehatan jangka panjang adalah lemak. Studi memperlihatkan jika memakan lebih
banyak lemak membuat kulit kita lebih elastis dan mengurangi kerutan.
Lemak tak jenuh seperti minyak zaitun, alpukat dan minyak kacang macademia diketahui
baik untuk kesehatan kita. Lemak tak jenuh merupakan bagian vital untuk tubuh dan kulit
kita

B. Perubahan Gaya Hidup


Perubahan gaya hidup yang perlu dilakukan adalah merubah pola hidup yang
berhubungan dengan faktor risiko kanker, diantaranya:

1. Berhenti merokok

2. Berolahrafa secara teratur dengan memperhatikan (1) kontinuitas (menjadikan


olahraga sebagai gaya hidup), (2) frekuensi 3-4 kali/minggu, (3) durasi 30-45
menit/kali olahraga, (4) intensitas harus menghasilkan keringat tanpa terengah-engah
serta tidak menimbulkan perasaan lelah tetapi menimbulkan perasaan segar, (5)
gerakan kombinasi antara gerakan dinamis yang tidak terlalu cepat, regangan, gerakan
mengayun lengan serta menggeletarkan jari-jari tangan serta gerakan pernapasan.
Hindari stress fisik seperti kelelahan, kedinginan, kurang tidur dan lain-lain, stres
psikologis atau emosional (amarah atau kesedihan yang berlebihan) dan stres karena
kepribadian (perasaan takut gagal).
3. Berhenti minum alkohol
4. Mengonsumsi makanan yang dianjurkan dan menghindari makanan yang
meningkatkan risiko kanker
DAFTAR PUSTAKA

Brooker,C. 2008. Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta: EGC

Chandra, B.2009.Ilmu Kedoteran Pencegahan & Komunitas.Jakarta: EGC

Corwin, E. J. 2008. Buku Saku Patofisiologi. Edisi 3.Jakarta : EGC

Davey,Patrick.(2006). At a Glance Medicine. Jakarta: Erlangga

GLOBOCAN. (2012). Estimated Cancer Incidence, Mortality and Prevalence Worldwide in 2012, (online),
http://globocan.iarc.fr/Pages/fact_sheets_cancer.aspx , diakses 3 September 2015.

Hariani, R. (2007). Kecukupan Nutrisi pada Pasien Kanker. Staf Medik Fungsional Instalasi Gizi dan Tata
Boga RS. Kanker “Dharmais”. Indonesian Journal of Cancer 4

Harmanto, Ning. (2012). Pengaturan Diet dan Pantangan-pantangan yang harus dihindari penderita
kanker. diakses melalui: http://www.rumahkanker.com/pencegahan/pencegahan/52-diet-untuk-
pejuang-kanker) tanggal 15 Juli 2015

Horne & Swearingen. 2011. Keseimbangan Cairan, Elektrolit & Basa. Jakarta: EGC

Hudayani, F. (2012). Gangguan Makan Pasca Kemoterapi & Radiasi. Dietisien Instalasi Gizi RSCM. Diakses
melalui http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:kihMaSiSMSMJ:gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/05/Ganggn-mkn-pasca-
kemotrp.pdf+&cd=1&hl=id&ct=clnk pada tanggal 13 Juli 2015

Ruddon, Raymond W. (2007). Cancer Biology Fourth Edition. New York : Oxford University Press

Shaw. (2005). The Power of Food: Kanker. Jakarta: Gramedia

Sjamsuhidajat,R. (2007). Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 3. Jakarta: EGC

Sutandyo, N. (2007). Nutrisi pada Pasien yang Mendapat Kemoterapi. Indonesian Journal of Cancer 4, p.
144-148

Anda mungkin juga menyukai