Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Divisi
Tema
Sasaran
Hari/Tanggal
Tempat
Waktu

:
:
:
:
:
:

Ilmu Keperawatan Anak


Alergi pada Anak
Keluarga/Orang tua pasien
Selasa, 19 Mei 2015
Poli Anak RSUD Dr. Soetomo Surabaya
30 menit

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Meningkatkan pengetahuan keluarga/orang tua pasien tentang alergi pada anak.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan punyuluhan selama 30 menit, keluarga/orang tua pasien :
a. Mengetahui pengertian alergi
b. Mengetahui penyebab alergi
c. Mengetahui faktor resiko alergi dari keturunan
d. Mengetahui tanda dan gejala alergi
e. Mengetahui jenis tes alergi
f. Mengetahui cara penanganan, bila ditemukan alergi pada anak
g. Mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan bagi penderita alergi
h. Mengetahui makanan pantangan dan pengganti untuk penderita alergi.
B. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
C. Media
1. Leaflet
2. Flip Chart
D. Pengorganisasian
1. Moderator
: Hartin I.K. Nadi, S.Kep
2. Pemateri
: Wulan Prihantini, S.Kep
3. Observer
: Rini Wahyuni Mohamad, S.Kep
4. Fasilitator
: Desak Putu Kuniawati, S.Kep
: Diana Hardiyanti, S.Kep
: Bambang Setiyawan, S.Kep
5. Pembimbing
a. Klinik
: Wiwik, S.Kep. Ns
b. Pendidikan
: Ilya Krisnana, S.Kep., Ns., M.Kep
E. Kegiatan Penyuluhan
No.
Tahap
1. Pembukaan

2.

Penyajian

Waktu
Kegiatan Penyuluhan
5 menit - Menyampaikan salam
pembuka
- Memperkenalkan diri
- Menyampaikan tujuan
- Kontrak waktu
20
menit

Sasaran
Menjawab salam
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Kontrak waktu 30 menit

- Menjelaskan pengertian - Memperhatikan


alergi
penjelasan dengan baik

- Menjelaskan penyebab - Keluarga aktif bertanya


alergi
- Menjelaskan tanda dan
gejala alergi
- Menjelaskan
faktor
resiko
alergi
dari
keturunan.
- Menjelaskan
cara
penanganan,
bila
ditemukan alergi pada
anak.
- Menjelaskan jenis tes
alergi.
- Menjelaskan
hal-hal
yang perlu diperhatikan
bagi penderita alergi.
- Menjelaskan makanan
pantangan
dan
pengganti
untuk
penderita alergi.
- Memberikan
kesempatan
kepada
keluarga
untuk
bertanya.
3.

Penutup

5 menit - Melakukan tanya jawab - Keluarga


dapat
(evaluasi)
menjawab
pertanyaan
- Menyimpulkan
hasil
yang diberikan.
penyuluhan.
- Menjawab salam
- Membagikan leaflet
- Mengucapkan terima
kasih atas perhatian
- Salam penutup.

F. Metode Evaluasi
Tanya Jawab
G. Evaluasi Struktur
1. SAP dan materi sudah disiapkan tanggal 14 Mei 2015
2. Media dan alat sudah disiapkan tanggal 14 Mei 2015
3. Waktu dan tempat sudah disiapkan tanggal 19 Mei 2015
H. Evaluasi Proses
1. Penyuluhan sesuai waktu yang telah disepakati
2. Keluarga mendengar dan memperhatikan
3. Media digunakan semua
4. Materi tersampaikan sepenuhnya
I. Evaluasi Hasil
1. 75% keluarga memahami dan dapat menjelaskan kembali pengertian alergi
2. 75% keluarga memahami dan dapat menjelaskan kembali penyebab alergi
3. 75% keluarga memahami dan dapat menjelaskan kembali tanda dan gejala alergi

4.

75% keluarga memahami dan dapat menjelaskan kembali faktor resiko alergi dari

5.
6.

keturunan
75% keluarga memahami dan dapat menjelaskan kembali jenis tes alergi
75% keluarga memahami dan dapat menjelaskan kembali cara penanganan, bila

7.

ditemukan alergi pada anak.


75% keluarga memahami dan dapat menjelaskan kembali hal-hal yang perlu

8.

diperhatikan bagi penderita alergi.


75% keluarga memahami dan dapat menjelaskan kembali makanan pantangan dan
pengganti untuk penderita alergi.

MATERI PENYULUHAN
1.

Pengertian Alergi
Alergi adalah berbagai macam reaksi terhadap bahan-bahan seperti serbuk sari, bulu

kucing, debu, atau bahan-bahan lain yang oleh tubuh kita dianggap sebagai benda asing.
2.

Penyebab dan Faktor Pemicu Alergi


Alergi diakibatkan oleh sistem kekebalam tubuh yang hipersensitif. Sistem kekebalan

tubuh ini keliru mengidentifikasi bahan yang tidak berbahaya dan kemudian menyerangnya
dengan kekuatan yang jauh lebih besar daripada yang diperlukan.
Faktor pemicu alergi :
a.

Serbuk sari

b.

Asap rokok

c.

Debu

d.

Bulu atau rambut dan ketombe binatang

e.

Jenis makanan dan minuman tertentu

f.

Kontak dengan udara atau air yang sangat dingin

g.

Obat-obatan

h.

Zat-zat kimia

3.

Faktor Resiko Alergi dari Keturunan

4.

Tanda dan Gejala Alergi


a. Sesak napas
b. Napas berbunyi (mengi)
c. Batuk
d. Hidung tersumbat
e. Gatal tenggorokan
f. Mual dan muntah
g. Diare
h. Kehilangan nafsu makan
i. Gatal kemerahan di pipi, pergelangan tangan, lipatan siku, lutut, dan lipatan paha.
j. Bentol berwarna kemerahan
k. Pembengkakan di hidung, muka, dan bibir.

5.

Jenis Tes Alergi


a. Skin Prick Test (Tes tusuk kulit)
Tes ini untuk memeriksa alergi terhadap alergen hirup dan makanan. Tes ini
dilakukan di kulit lengan bawah sisi dalam, lalu alergen yang diuji ditusukkan pada
kulit dengan menggunakan jarum khusus (panjang mata jarum 2 mm), jadi tidak
menimbulkan luka, berdarah di kulit. Hasilnya dapat segera diketahui dalam waktu
30 menit Bila positif alergi terhadap alergen tertentu akan timbul bentol merah gatal.
Usia yang dianjurkan 4-50 tahun.

b.

Patch Test (Test Tempel)


Tes ini untuk mengetahui alergi kontak terhadap bahan kimia. Tes ini dilakukan di
kulit punggung. Hasil tes ini baru dapat dibaca setelah 48 jam. Bila positif terhadap
bahan kimia tertentu, akan timbul bercak kemerahan dan melenting pada kulit.

c.

RAST (Radio Allergo Sorbent Test)


Tes ini untuk mengetahui alergi terhadap alergen hirup dan makanan. Tes ini
memerlukan sampel serum darah sebanyak 2 cc. Lalu serum darah tersebut diproses
dengan mesin komputerisasi khusus, hasilnya dapat diketahui setelah 4 jam.

Kelebihan tes ini : dapat dilakukan pada usia berapapun, tidak dipengaruhi oleh
d.

obat-obatan.
Skin Test (Test Kulit)
Tes ini digunakan untuk mengetahui alergi terhadap obat yang disuntikkan.
Dilakukan di kulit lengan bawah dengan cara menyuntikkan obat yang akan di tes di
lapisan bawah kulit. Hasil tes baru dapat dibaca setelah 15 menit. Bila positif akan

e.

timbul bentol, merah, gatal.


Tes Provokasi
Tes ini digunakan untuk mengetahui alergi terhadap obat yang diminum, makanan,
dapat juga untuk alergen hirup. Tes provokasi hirup dan makanan sudah jarang
dipakai, karena tidak nyaman untuk pasien dan berisiko tinggi terjadinya serangan
asma dan syok. tes provokasi bronkial dan tes provokasi makanan sudah digantikan
oleh Skin Prick Test dan IgE spesifik metode RAST.

6.

Penanganan Alergi
Tiga cara dasar untuk menangani alergi adalah :
a. Obat-obatan sesuai resep dokter
b. Suntikan alergi (immuno terapi)
c. Menghindari faktor alergi.

7.

Hal-hal yang perlu diperhatikan bagi penderita alergi


a. Di dalam rumah
- Jangan memelihara hewan karenna serpihan kulitnya dapat menyebabkan alergi.
- Singkirkan kasur dan bantal kapuk.
- Singkirkan selimut wol.
- Ganti mainan anak dengan bahan plastik, jangan yang berbulu atau wol.
- Pilih karpet yang tidak berbulu.
- Pakaian dari bahan wol sebaiknya diganti dengan bahan katun.
- Bersihkan buku, majalah, arsip.
- Jangan membakar obat nyamuk.
- Jangan menggunakan kipas angin.
- Jangan merokok di dalam rumah.
- Singkirkan bunga yang menyebarkan tepung sari.
- Jangan ada asbak di dalam rumah.
b. Di luar rumah
- Menghindari serbuk sari bunga dan bulu hewan.
- Menghindari lingkungan yang berpolusi.

8.

Makanan Pantangan dan Pengganti untuk Penderita Alergi


PANTANGAN
PENGGANTI
(TIDAK BOLEH DIMAKAN
(BOLEH DIMAKAN)
BUAHSemua buah termasuk Sayur-sayuran
& Semua sayur dari
BUAHAN
bahan makanan yang umbi-umbian
daun-daunan
&
mengandung
buah
umbi-umbian:
misalnya :
kentang,
wortel,

SUSU SAPI

TELUR
UNGGAS

IKAN,
UDANG,
MAKANAN
LAUT

KACANG
TANAH,
KACANG
HIJAU

Sayur
asam,
rawon,
sayur
nangka (gudeg),
sayur labu.
Saos
tomat,
sambal, santan,
emping.
Susu sapid an bahan
makanan
yang
mengandung
susu
sapi; biscuit, keju, es
krim, kue, permen,
coklat.
Telur
ayam/bebek/burung &
daging
ayam/bebek/burung
termasuk
bahan
makanan
yang
mengandung
telur;
kue,
roti,
bakmi,
indomie.
Ikan air laut dan
tawar,
udang,
kepiting, kerang, dsb,
termasuk
bahan
makanan
yang
mengandung
ikan/udang;
petis,
terasi, kerupuk.
Kacang
tanah/hijau
termasuk kecambah
dan bahan makanan
yang
mengandung
kacang
tanah/hijau;
hubngkwe,
suun,
bumbu
pecel/gadogado.

ketela pohon, ubi,


lobak, bengkuang,
bawang.

Susu kedelai

Susu
kedelai
dipasaran; nutilon,
soya, nursoy, isomil,
prosobee, dsb.

Tahu & Tempe

Tahu, tempe dan


produknya,
kue
yang
tidak
mengandung susu
sapi & telur; kue
mangkok, kue lapis,
kue bikang.

Daging sapi
kambing

dan Daging
sapi/kambing boleh
digoreng/disate
dengan
bumbu
kecap.

Kacang
kedelai, Kedelai,
buncis,
kacang merah
kacang
panjang,
kacang merah, mie
dari beras (bihun).

DAFTAR PUSTAKA
Datusanantyo, A 2013, Bebas alergi, Yogyakarta : Kanisius
Indrajana 2010, Tes alergi, http://www.klinikasmaalergi.com/articles/tes_alergi.html,
diakses pada tanggal 17 Mei 2015
Mehmet C, 2015, Sehat tanpa dokter: panduan lengkap memahami tubuh agar tetap
sehat dan awet muda, Yogyakarta : PT Bentang Pustaka.

Widjaja, MC, tt, Kesehatan anak; mencegah dan mengatasi alergi dan asma pada balita,
Jakarta
:
Kawan
Pustaka,
https://books.google.co.id/books?
id=Uusnkg6uNP0C&pg=PA8&dq=alergi&hl=en&sa=X&ei=c5NUVcSuJoSwogTTio
GwDg&redir_esc=y#v=onepage&q=alergi&f=false, diakses pada tanggal 14 Mei
2015

Anda mungkin juga menyukai